a_man wrote:Akhlak MULIA itu absolut, karena adalah anugerah dr Tuhan yg absolut.
Klo akhlak nabimu relatif terhadap waktu, berarti dia bukan nabi Tuhan.
botak85 wrote:OK... yang ini akan saya tanggapi.
menurut kamu, apakah perbuatan yesus membanting dan memporak porandakan barang dagangan orang yang berdagang didepan bait Allah, adalah perbuatan bermoral ?
apakah perbuatan itu dapat dicontoh masa kini ?
apa ada tertulis dia menjotos orang?? memenggal kepala orang??
lebih mulia mana menggal kepala orang ama memporak porandakan barang dagangan di depan bait Allah??
lebih mulia mana ijin memperkosa dibanding memporak porandakan barang dagangan di depan bait Allah??
lebih mulia mana perintah perang dibanding memporak porandakan barang dagangan di depan bait Allah??
lebih mulia mana ngesex ama budak dibanding memporak porandakan barang dagangan di depan bait Allah??
lebih mulia mana ngesex ama anak kecil dibanding memporak porandakan barang dagangan di depan bait Allah??
masih banyak lagi yg lainnya "akhlak" sosok yg disebut nabi yg dinormalisasi oleh muslim...
botak85 wrote:@ kufirandproud
- Abu Bakr sebenarnya tidak salah karena dalam tradisi bangsa Arab persaudaran walaupun saudara angkat sama artinya dengan saudara kandung. Demikian juga dengan anak angkat. Adalah tabu mengawini anak saudara angkat atau isteri anak angkat menurut moral bangsa2 Arab pada waktu itu.
tulisan kamu diatas, ucapan siapa ?
tunjukkan referensi kamu.
anda baca baik2 lagi...
Sahih Bukhari. Volume 7. Book 62. No. 18
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... 07.062.018
Narrated 'Ursa: The Prophet asked Abu Bakr for 'Aisha's hand in marriage. Abu Bakr said "But I am
your brother." The Prophet said, "You are my brother in Allah's religion and His Book, but she
(Aisha) is lawful for me to marry."
Narated 'Ursa: Nabi meminta Abu Bakar untuk dinikahkan dengan Aisyah. Abu Bkr berkata "Tetapi aku adalah saudaramu." Nabi berkata Kau adalah saudaraku didalam Allah dan KitabNya, tetapi dia (Aisha) adalah halal bagiku untuk dinikahkan.
woooww... mulia sekali tindakan nabi ini... nabi mendobrak tradisi yg sebelumnya ada demi sebuah kebaikan, ya mulia jika hanya melihat hal diatas...
T
E
T
A
P
I
Siapakah Aisha??
Sahih Bukhari vol 5 no 236
Sang Nabi…menikahi Aisah ketika dia berusia
6 tahun dan menyetubuhinya ketika dia berusia
9 tahun.
Sahih Muslim Buku 008, Nomer 3327
: 'A'isha (Allah memberkatinya) melaporkan bahwa Rasul Allah menikahinya ketika ia berusia
7 tahun, dan ia (Muhammad) membawanya ke rumahnya sebagai pengantin ketika ia berusia
9 tahun, dan boneka2nya dibawanya, dan ketika ia (Muhammad) mati, ia (A’isha) berusia delapanbelas tahun.
Ternyata aisha adalah seorang anak berusia 6 atau 7 tahun saat itu... dan dari pernyataan di atas sosok ber "akhlak" dari seseorang yg disebut nabi, menyetebuhinya ketika Aisha berusia 9 tahun...
Yg tadinya mulia akhirnya terbalik menjadi bejat.... itukah "akhlak" rasululah yg sebenarnya...
fayhem wrote:Muhammad bisa mengangkat dik aisyah sebagai anak angkat, kalo itu dilakukan maka kebijakan allahswt tersebut berlaku untuk jaman itu sampai jaman yang akan datang, maksudnya kebijakan itu benar selamanya.
botak85 wrote:Allah Maha Mengetahui, apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Seperti yang pernah saya katakan, beberapa waktu yang lalu, TVONE menyiarkan berita, di Eropa sana sering terjadi pemerkosaan kepada anak wanita yang berumur dibawah 10 tahun.
Mereka menganggap wanita dewasa, banyak yang terjangkit virus HIV AIDS, karena sudah terlalu sering berhubungan sex, sedangkan anak dibawah 10 tahun, masih bersih.
Mereka dengan terpaksa harus memperkosa anak dibawah 10 tahun, karena aturan agamanya dan aturan negaranya melarang orang untuk menikah dengan anak-anak.
Islam tidak melarang orang menikah dengan anak dibawah 10 tahun, walaupun peraturan pemerintah melarang.
Kalau ada muslim yang menikah dengan anak-anak, secara syar’i dibenarkan dan sah
Salut anda jujur... dan inilah akhlak Islam yg sebenarnya...
Islam tidak melarang orang menikah dengan anak dibawah 10 tahun, walaupun peraturan pemerintah melarang.
Kalau ada muslim yang menikah dengan anak-anak, secara syar’i dibenarkan dan sah
fayhem wrote:Jadi sek puji halal menikahi ulpa ?
Gila, bayi 1 tahun pun holol untuk dinikahi
Moral yang bagaimana neh islam ?
botak85 wrote:Perkawinan syeh puji, sah menurut syariat Islam. Anak yang dibawah 10 tahun jika sudah datang haid, sah untuk dinikahi dan digauli.
sudah jelas artinya islam tidak mengenal pheodopile...
karena dengan demikian syekh puji tidak lah bersalah menurut islam... ediiaannn...
fayhem wrote:Muhammad bisa tidak ikut-ikutan mengambil budak, kalo itu dilakukan, maka kebijakan allahswt benar, ada niat dari allahswt untuk menghapuskan perbudakan, dan itu benar selamanya.
botak85 wrote:Rasulullah mengambil budak, untuk menjadikan contoh bagaimana Islam mengajarkan untuk memperlakukan budak secara Islami.
ya dengan cara di perkosa... itulah perlakuan budak secara islami...
Sahih Muslim, Book 008, Number 3371:
dan mengambil sebagai rampasan wanita2 Arab yang bagus sekali; dan
kami bernafsu pada mereka, karena kami
sengsara dari ketidakhadiran para isteri kami, (tetapi pada saat yang sama) kami juga menginginkan tebusan dari mereka.
Jadi kami memutuskan untuk melakukan hubungan seks dengan (memperkosa, red) mereka tetapi mempraktekan "azl" (menarik organ lelaki pria sebelum memancarkan sperma untuk menghindari kehamilan).
fayhem wrote:Muhammad bisa mencarikan suami untuk istri anak angkatnya yang bercerai, bukan malah mengawininya. Kalo itu dilakukan kebijakan tersebut benar selamanya, moral allahswt baik selamanya
botak85 wrote:Hukum Islam ingin menegaskan, bahwa anak angkat bukanlah ahli waris.
Karena itu janda dari anak angkat sah untuk dinikahi.
justu itulah jangan anda katakan marah jika saya yg kafir menyatakan islam bejat... khan hukum anda itu hukum anda, dan hukum saya hukum saya...
fayhem wrote:Jadi sekarang kita tau, jika kebijakan allahswt seperti kebijakan manusia , yang tergantung jaman, malah bukan untuk semua manusia, dipastikan kebijakan tersebut bukan dari Tuhan, melainkan dari manusia yang mengaku-ngaku dari Tuhan. (you know who)
botak85 wrote:Semua yang kamu tulis diatas, adalah kebijakan dari Allah, dilaksakan oleh Rasulullah.
Jika dikemudian hari ada muslim yang mencontoh apa yang dilakukan Rasullah, maka muslim tsb tidak berdosa/tidak melanggar hukum syariah dan dibenarkan menurut syariat Islam.
babi halal wrote:Gini ya mas contoh islam memperlakukan budak? Menikahi budak seenaknya meskipun budak tsb telah bersuami???
botak85 wrote:ayat yang kamu copas, tidak lengkap, selengkapnya adalah sbb :
- QS.4.24. dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki[282] (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian[283] (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu[284]. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[282]. Maksudnya: budak-budak yang dimiliki yang suaminya tidak ikut tertawan bersama-samanya.
botak85 wrote:Rasulullah mengambil budak, untuk menjadikan contoh bagaimana Islam mengajarkan untuk memperlakukan budak secara Islami.
fayhem wrote:Tetap aja kafir yang melakukan penghapusan budak,
botak85 wrote:yang saya lihat, menjadi budak kafir sangat sengsara hidupnya.
menjadi pembantu rumah tangga dirumah kafir, seperti hidup dalam penjara
banyak pembantu rumah tangga yang disiksa.
kamu bisa tanya om gogel, PENYIKSAAN PEMBANTU, kamu akan mengetahui, berapa banyak pembantu yang disiksa kafir.
artinya benar jika islam menghalalkan pebudakan toh?? dan menyiksa budak toh??
fayhem wrote:BTW, contoh perlakuan islami terhadp budak yang pegimane ?
botak85 wrote:Rasulullah mengajarkan :
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Siapapun orang muslim yang memerdekakan seorang budak muslim, niscaya Allah akan menyelamatkan setiap anggota tubuhnya dari api neraka dengan setiap anggota tubuh budak tersebut."
omong kosong...
Hadis Abu Dawud (2150):
Rasul allah mengutus ekspedisi militer ke Awtas pada saat perang Hunain. Mereka bertemu dengan musuh dan bertempur dengan mereka. Mereka mengalahkan musuh dan mengambil mereka sebagai tawanan.
Beberapa teman rasul allah enggan berhubungan seks dengan wanita tawanan di depan suami mereka yang kafir. Maka
allah mengirimkan ayat quran sura 4:24. "
Dan (diharamkan) bagimu kecuali mereka (tawanan) yang kamu miliki."
ouwloh atau setan yg muslim sembah??
jelas sekali jika anda menyampaikan
Jika dikemudian hari ada muslim yang mencontoh apa yang dilakukan Rasullah, maka muslim tsb tidak berdosa/tidak melanggar hukum syariah dan dibenarkan menurut syariat Islam.
ini adalah bahaya laten bagi non muslim...
a_man wrote:Botak, tindakan yesus jelas pantas ditiru, dan sudah ditiru oleh satpol PP.
Alasan :
kegiatan berdagang melanggar tata guna lahan.
Sekarang, tiap2 kota punya rencana tata guna lahan yg jelas.
Jadi, klo ada orang yg bangun supermarket (fasilitas perdagangan) di kawasan pendidikan, itu melanggar tata guna lahan, jadi gak bakal keluar IMBnya.
Klo sudah terlanjur berdiri tanpa persetujuan, ya dibongkar.
JELASSSS ??
botak85 wrote:kalo sebelumnya anak tuhan kamu itu memberi peringatan, dan para pedagang tetap membandel, kemudian diambil tindakan, itu ga jadi masalah
maksud anda seperti FPI ?? hehehe...
botak85 wrote:yang terjadi adalah, tanpa ba bi bu, tanpa peringatan sebelumnya, ujug ujug anak tuhan kamu dengan arogannya, membanting dan memporak porandakan dagangan orang.
setelah puas dengan menghancurkan dagangan orang, barulah dengan pongahnya mengatakan jangan dijadikan sarang penyamun
Salahnya dimana?? Peringatan tsb sudah ada sebelumnya...
botak85 wrote:Istri Rasulullah mana yang kamu maksudkan ?
babi halal wrote:How about Saffiya yang ada di Hadist Shahih Bukhari 1.367. Bukankah Saffiya kehilangan bapaknya, suaminya dan keluarganya gara2 pasukan muhammad?
botak85 wrote:Shafiah adalah tawanan perang.
Setelah wanita itu dimerdekakan kemudian ia diperisteri oleh Nabi seperti biasanya dilakukan oleh orang-orang besar yang menang perang. Mereka kawin dengan puteri-puteri orang-orang besar guna mengurangi tekanan karena bencana yang dialaminya dan memelihara pula kedudukannya yang terhormat.
Tidak ada perang, tidak ada yg dimerdekakan atau tidak... karena islam... karena muhammad maka terjadi perang dan sudah jelas sekali muhammad haus dengan kekuasaan, buktinya seperti yg anda nyatakan...
Mereka kawin dengan puteri-puteri orang-orang besar guna mengurangi tekanan karena bencana yang dialaminya dan memelihara pula kedudukannya yang terhormat.
botak85 wrote:Hukum Islam ingin menegaskan, bahwa anak angkat bukanlah ahli waris.Karena itu janda dari anak angkat sah untuk dinikahi.
babi halal wrote:Ya.. ya.. sekali lagi alasannya untuk penegasan (padahal sih emang nabi palsunya yang napsuan...). Tapi memang saya semakin melihat dengan tegas, kalau nabi anda nabi cabul.
botak85 wrote:untuk apa Rasulullah menunggu janda dari Zaid, setelah itu dinikahi ?
kalo memang Rasulullah menikahi Zainab karena nafsu, seharusnya Zainab tidak dikawinkan dengan Zaid
Karena muhammad belum melihat tubuh zaynab yg ternyata amboi... seksinya...
Tafsir Al-Tabari tentang Q 33:37
When the exalted Allah said, "Thou didst say to one who had received the grace of Allah and thy favor: ‘Retain thou (in wedlock) thy wife, and fear Allah.’ But thou didst hide in thy heart that which Allah was about to make manifest: thou didst fear the people, but it is more fitting that thou shouldst fear Allah" this was said by Allah as chastisement to His prophet. For when He said, "one who had received the grace of Allah and thy favor" this was in reference to Zaid son of Haritha who had been set free by the apostle of Allah – prayers and peace be upon him.
When the Exalted Allah said, "Retain thou (in wedlock) thy wife, and fear Allah" this was concerning Zainab the daughter of Jash whom the prophet – pbuh – had seen in her robes and was enamored by her. Thus when Allah saw what was stirring in His prophet’s soul, he placed hatred in the heart of Zaid towards Zainab that he may depart from her. When Zaid mentioned his intention to separate from Zainab to the prophet, the prophet told him, "Retain thou thy wife" even THOUGH THE PROPHET DESIRED THAT THEY SEPARATE SO THAT HE COULD MARRY HER...
Terjemahan:
Ketika Allâh berkata, “Jagalah pernikahan dengan istrimu, dan takutlah Allâh” hal ini berhubungan dengan Zainab, putri dari Jash
di mana sang Nabi telah melihat gaunnya dan berahi terhadapnya. Maka Allâh melihat apa yang menggerakkan hati sang Nabi, dan Dia meletakkan kebencian dalam ahti Zaid pada Zaynab sehingga Zaid ingin menceraikannya. Maka Zaid menyampaikan niatnya untuk berpisah dari Zainab pada sang Nabi, dan sang Nabi berkata padanya, “Jagalah pernikahan dengan istrimu” padahal
SEBENARNYA SANG NABI INGIN MEREKA BERCERAI AGAR DIA BISA MENIKAHI ZAINAB…
Narrated by Yunis, narrated by Ibn Wahab, narrated by Ibn Zaid who said, "The prophet –pbuh– had married Zaid son of Haritha to his cousin Zainab daughter of Jahsh. One day the prophet –pbuh– went seeking Zaid in his house, whose door had a curtain made of hair. The wind blew the curtain and the prophet saw Zainab in her room unclothed and he admired her in his heart. When Zainab realized that the prophet desired her SHE BEGAN TO HATE ZAID.
Terjemahan:
Dikisahkan oleh Yunis, dikisahkan oleh Ibn Wahab, dikisahkan oleh Ibn Zaid yang berkata, “Sang Nabi SAW telah menikahi Zaid putra Haritha dengan saudara sepupu Nabi yakni Zainab putrid Jahsh. Suatu hari, sang Nabi SAW pergi menemui Zaid di rumahnya, yang pintunya bertirai rambut.
Angin meniup tirai dan sang Nabi melihat Zainab di kamarnya tanpa baju dan dia mengagumi Zainab dalam hatinya. Ketika Zainab mengetahui sang Nabi berahi terhadapnya, DIA MULAI MEMBENCI ZAID.
botak85 wrote:Hukum Islam ingin menegaskan, bahwa anak angkat bukanlah ahli waris.
Karena itu janda dari anak angkat sah untuk dinikahi.
fayhem wrote:Hey anak-anak yatim !!
Jangan mau diambil anak oleh orang islam ya !
botak85 wrote:anak yatim tidak perlu diambil sebagai anak angkat, kalaupun ada yang diambil sebagai anak angkat, statusnya tidak sama dengan anak kandung, terutama dalam hal harta warisan.
Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada anak yatim.
QS.4. 36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
owuloh mu meragukan tuhh...
botak85 wrote:Semua yang kamu tulis diatas, adalah kebijakan dari Allah, dilaksakan oleh Rasulullah.
Jika dikemudian hari ada muslim yang mencontoh apa yang dilakukan Rasullah, maka muslim tsb tidak berdosa/tidak melanggar hukum syariah dan dibenarkan menurut syariat Islam.
fayhem wrote:Bagus !!
Meskipun memenggal kepala kafir pun tidak berdosa,
botak85 wrote:dalam situasi perang, kepala kafir harus dipenggal
Nah itulah islam...
fayhem wrote:meskipun memperkosa tawanan juga tidak berdosa
botak85 wrote:menikah dengan wanita tawanan perang, dibolehkan.
menikah?? memperkosa bukan menikah... beda...
fayhem wrote:Meskipun menikahi anak 6 tahun juga gak berdosa
botak85 wrote:menikah dengan anak 6 tahun dibolehkan, tapi untuk menggaulinya, harus menunggu anak itu sudah datang haid.
well that's islam... gak normal...
abbadul wrote:bro botak85 mengakui :
Akhlak / tabiat nabi muhammad memang sudah tidak layak dicontoh atau ditoladani
SUDAH KETINGGALAN ZAMAN
apa gw salah ?
botak85 wrote:ya... kamu salah.
akhlak Nabi Muhammad tidak akan pernah ketinggalan zaman.
yah... gak ketinggalam jaman... sampai selama lamanya jaman islam adalah jaman edan...