@ botak85 kamu ternyata memanggilku lagi, ini artinya kamu tidak mau membiarkanku jadi penonton
tapi bisa saya katakan kamu telah memakan racun dalam postinganku, mungkin kamu awalnya tidak sadar, tapi seterusnya kamu mulai merasa bahwa kerja racun telah terasa. terbukti kamu melangkahi postinganku, saya menebak postingan ini ibarat cewe itu
agak sekel, jadi perlu perhatian khusus, cuma yg sekel tadi itulah justru racun yang sempat kamu makan, kamu masih kurang jeli.
sebenarnya pernikahan Aisyah ini sudah banyak dibahas diFFI, sebenarnya kamu bisa baca2nya, tapi mungkin kamu merasa perlu memperjuankan, tapi yakinlah perjuanganmu tidak akan lebih hebat dari para pendahulumu, toh juga semuanya kandas.
baiklah kawan kita sedikit bermain2 biar agak seru
kamu ternyata
memvonisku salah, bahwa tidak ada yang keberatan kalau Aisyah di nikahkan dengan Muhammad SAW, saya menemukan Abu Bakr malah keberatan diawalnya...
Dalam hadis, Abu Bakr mengatakan kpd muhamad:
tapi saya adalah saudaramu ! Kok kawin dengan anak saya ? Khan ini melawan tradisi kita.
Jawab Muhamad : Iya, tetapi Aisya adalah pemberian Allah kepada saya. Allah memberi saya mimpi bahwa AIsya ini akan jadi pengantinku.
Sahih Bukhari 7.18
Dinyatakan 'Ursa:
Sang Nabi meminta Abu Bakr untuk menyerahkan Aisha untuk dinikahi. Abu Bakr berkata,
”Tapi engkau saudaraku.” Nabi berkata, ”
Engkau saudaraku dalam agama Allah dan BukuNya, tapi ia (Aisha) adalah sah untuk dinikahiku.”
Bagaimana ini bisa terjadi? maaf saya menduga ada kecenderungan alasan muhammad itu untuk nafsu seks yang tidak wajar karena
Nafsu dan keinginan untuk mencicipi itu cenderung datang dan dimulai dari mimpi (mimpi ingin menikmati anak kecil)
2 kali ia bermimpi ttg seorang anak kecil, puteri cantik berumur 6 tahun milik
teman terdekatnya, Abu Bakr. Ia diselimuti kain sutera. Ia membuka kain sutera itu agar dapat melihatnya.
Bukhari, Volume 7, Book 62, Number 15:
Diriwayatkan 'Aisha:
Rasulullah mengatakan , "Kau diperlihatkan kepadaku 2 kali dalam mimpi saya. Seseorang menggendongmu dalam kain sutera dan mengatakan kpd saya, 'Ini isterimu.' Saya membukanya dan ternyata, bayi itu adalah kau. Saya katakan pada diri saya, ‘Jika mimpi ini dari Allah, IA akan mengabulkannya.'"
Jadi jelas sekali bahwa hanya sebuah mimpi untuk dijadikan alat ukur, dan lagi2 mimpi2 yg nga jelas ini di klaim adalah pemberian Allah SWT, saya cuma nga ngerti bisa2nya Allah SWT harus ikut2an ngurusin hasrat dan mengorbankan anak kecil Aisyah demi mengabulkan Hasrat Muhammad SAW.
saya bahkan tidak meliha urgensi mengawini seorang bocah kecil untuk urusan mempererat persaudaraan, karena pada kenyataannya Abu Bakr adalah telah dekat dengan Muhammad, lebih tepatnya adalah Muhammad sengaja memaksakan peluang persaudaraan untuk memenuhi fantasi seks yang disebutnya sebagai mimpi dari Allah.
Pergeseran dalam Pandangan Anda
Anda sadar atau tidak anda sudah mulai bergeser cara pandangnya, awalnya anda secara tegas mengakui bahwa Muhammad emang bersetubuh dengan Aisyah pada umur 9 taon,
botak85 wrote:Nabi Muhammad SAW telah memberi contoh, dengan menikahi Aisyah, pada usia 6 tahun dan menggaulinya dalam usia 9 tahun.
Allah SWT, Maha Mengetahui, apa yang bakal terjadi dimasa yang akan datang, karena itulah, Allah SWT memberi perintah kepada Nabi Muhammad SAW untuk menikahi Aisyah dalam usia masih muda, agar supaya menjadi contoh yang baik kepada manusia yang hidup dijaman edan sekarang ini.
tapi pada perjalanan selanjutnya anda mecoba mengaburkannya dan mencari peluang ada kemungkinan Aisyah menikah setelah remaja atau dewasa. anda pernah menolak kata peluang yg seperti ini kepada
xinthing_lu
botak85 wrote:ga ada gunanya mendebatkan masalah : kalo,
jadi anda tidak konsisten, salah satu buktinya adalah rujukan link wikipedia yg anda berikan itu. walaupun sebenarnya rujukan wikipedia itu bukan interpretasi dari mayoritas umat Islam bahkan bisa saya bilang lemah. karena dalam link tsb anda ingin menunjukkan ada peluang lain yg sedang anda perhatikan.
Perihal Phedhopile:
botak85 wrote:Nabi Muhammad bukanlah orang yang mengidap prilaku pedopile, karena Nabi Muhammad menikahi Aisyah dalam usia 6-7 tahun dan digauli dalam usia 9 tahun.
kalo Nabi Muhammad seorang pedopile, kenapa harus menunggu usia 9 tahun untuk digauli?
sikat aja pada saat menikah usia 6-7 tahun.
dan
botak85 wrote:sedangkan Nabi Muhammad, menggauli Aisyah, setelah beliau menikah secara sah.
Jelas sekali anda ingin mempertahankan bahwa Muhammad tidak termasuk phedophile karena
telah menikahi ini memberikan pengertian bahwa
anda memahami phedohile itu artinya melakukan seks diluar nikah untuk anak dibawah usia remaja. dan walaupun saya hadirkan terminologi singkat dari pengertian phedhophile seperti:
kbg wrote:
sebenarnya kita jangan salah kaprah, yang dimaksud phedhophile itu ialah orang yang bersetubuh dengan anak kecil (usia dibawah usia anak remaja), tidak perduli apakah itu harus dengan pemerkosaan, kawin resmi, atau tukar guling. jadi begitu dia bersetubuh dengan anak kecil maka tidak ada pembelaan lain yg bisa dibuat untuk membenarkannya.
anda seolah2 merasa bahwa saya asal nyeplak aja dan tidak valid dan menyuruh saya mencari taunya ke wikipedia, dan walaupun saya hadirkan pengertian dari wikipedia yg sama dengan rangkuman saya
anda toh juga tidak menarik kesalahah pahaman pengertian phedhopilia tersebut yang justru dari anda sendiri.
anda nyatakan:
botak85 wrote:faktanya pada jaman itu ga masalah anak usia muda dikawinkan.
kalau saja masyarakat waktu itu tidak menerima, pastilah perbuatan nabi Muhammad saat itu ditentang masyarakatnya waktu itu juga.
kenyataanya orang tua Aisyah protes, tapi apakah itu ada artinya? nah sekarang anda minta masyarakat protes? apakah kalau setiap protes masyarakat maka Pengikut Muhammad akan mencatatnya? kalau dicatat apakah kalian yg sekarang ini bisa terima? Hadits yg sahih saja kalian abaikan apabila itu tidak sesuai dengan yg kalian harapkan. Alquran pun bila tidak sesuai coba kalian tentang demi memenuhi ambisi pemujaan Muhammad.
yang menarik adalah antara kamu dan
xinthing_lu, saya suka gaya
xinthing_lu, meskipun sedikit kurang menusuk, tapi telah membuatmu jungkir balik
botak85 wrote:Ajaran Nabi Muhammad, berlaku dan pasti akan sesuai sepanjang jaman, hingga kiamat
tapi kemudian kamu jungkir balik dengan:
botak85 wrote:perkawinan wanita dalam usia masih muda pada jaman itu, bukan merupakan pelanggaran susila, dan sudah biasa.
peradaban masyarakat disuatu wilayah dan disuatu masa yang sudah berlalu 14 abad lalu, tidak dapat diukur baik tidaknya dengan peradaban yang berlaku 14 abad kemudian.
kalau tidak sesuai dengan sekarang kenapa yg absurd jaman dulu harus dibela dan diperjuangkan? kalau tidak bisa di ukur dengan jaman ini maka bukankah yg tidak sesuai itu ditinggalkan? atau anda ingin agar yg jaman sekarang sudah salah dan harus kembali ke jaman baehula biar sesuai?
mestinya perilaku dan perbuatan muhammad (tidak perduli itu ajaran/perilaku bejat atau kebaikan) adalah menjadi contoh bukan di satu jaman tapi untuk segala jaman?
Kemudian anda menyatakan:
botak85 wrote:
Mantan Presiden organisasi Islamic Society of North America (ISNA) dan Direktur Islamic Society of Orange County, Garden Grove, California, Dr. Muzammil H. Siddiqi menyatakan bila sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan, berapa sebenarnya umur ‘Aisyah saat menikah dengan Nabi Muhammad SAW. Beliau mengatakan, “Dalam sejarah, tidak ada yang memastikan bahwa ia berusia 9 tahun ketika menjadi istri Nabi. Informasi yang ada hanya menyebutkan antara 9 sampai 24 tahun. Tapi kedewasaan ‘Aisyah, tingkat pengetahuannya dan kontribusinya selama hidup Nabi Muhammad dan setelah wafatnya, mengindikasikan bahwa ‘Aisyah bukan gadis berusia 9 tahun yang biasa, dan seharusnya usianya lebih dari itu.” Selanjutnya sang Profesor juga mengungkapkan bahwa pada saat itu, Nabi Muhammad bukanlah pria pertama yang melamar ‘Aisyah binti Abu Bakar. Sebelumnya, seseorang yang bernama Jubair bin Mut’am yang menurut Imam Thabarani, Jubair bin Mut’am adalah tunangan ‘Aisyah sebelum Abu Bakar memeluk Islam, pertunangan itu diputuskan sepihak oleh Jubair karena dia tidak suka dengan keislaman Abu Bakar. Peristiwa tersebut terjadi ketika Abu Bakar hendak berhijrah ke Habsyah pada tahun 615 Masehi atau 7 tahun sebelum peristiwa Hijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. (Lihat : http://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahan_Muhammad)
Pernyataan Orang masa kini yg anda jadikan acuan sebagai sumber, bukannya saya meragukan, tapi darimana orang2 ini mendapatkan rujukan itu?
okelah lupakan itu sejenak,
anggap saja benar Jubair telah bertunangan dengan Aisyah, dalam adat thionghoa juga lazim anak2 bayi saling di pertunangkan, dan itu tidak membuat menjadi fakta kuat bahwa kelak akan menikahnya pada umur anak2, nah perbuatan Muhammad SAW sebagai sang kakek yg berumur 53 tahun sudah membuktikannya secara nyata bahwa orang ini Phedopile.
saya yakin racun ini akan mulai bekerja dan selanjutnya akan membunuh baik secara pelan2 maupun secara drastis