Page 1 of 3

Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Fri Dec 11, 2009 11:00 pm
by Duladi
Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Alkisah......
  • Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut :

    Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: “Tidak, sebab kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah SAW, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu”.

    Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah SAW membelah bulan.

    Kisah itu adalah di masa sebelum hijrah dari Mekah Al-Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ?” Mereka menjawab: “Coba belahlah bulan …”. Maka Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah SWT agar menolongnya. Maka Allah SWT memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!”.

    Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Mereka lantas menunggu-nunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?”. Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…!!!”. Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya……..” (QS. Al-Qamar [54] ayat 1-55). “Ini adalah kisah nyata”, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.

    Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdirilah seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: “Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya:

    “Telah dekat datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan [1434]. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya[1435] (QS. Al-Qamar [54] ayat 1-3)
    [1434] Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan “terbelahnya bulan” ialah suatu mukjizat nabi Muhammad SAW.
    [1435 Maksudnya bahwa segala urusan itu pasti berjalan sampai waktu yang Telah ditetapkan terjadinya, seperti: urusan Rasulullah dalam meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada akhirnya yaitu kemenangan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. sedang urusan orang yang mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, yaitu kekalahan di dunia dan siksaan di akhirat.

    Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah-lah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi hangat antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa Amerika Serikat. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa.

    Daripada itu, diantara diskusi hangat tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?” Mereka pun menjawab, “Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.

    Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!!” Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah dan terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”.

    Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!!””.

    Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah … (aku pun bergumam), “Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar, dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam"
[/list]

Perhatikan tulisan yang saya beri tanda merah dan bergaris bawah, itu adalah KISAH DETIL mengenai kaum kafir Quraish yang menyaksikan "BULAN DIBELAH" oleh Muhammad.

Dengan sepenuh kerendahan hati, saya akui sampai hari ini saya belum menemukan HADIST SAHIH yang menceritakan kisah sedetil itu. Apakah ada dari teman-teman yang bisa memberitahu saya hadist yang menceritakan secara detil seperti di atas?

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Fri Dec 11, 2009 11:50 pm
by Duladi
Sdr Head Fixer pernah mempostingkan ini:
  • Sahih Muslim, Book 039, Hadith Number 6728.
    Anas reported that the people of Mecca demanded from Allah's Messenger (may peace be upon him) that he should show them (some) signs (miracles) and he showed them the splitting of the moon. This hadith has been narrated on the authority of Anas through another chain of transmitters.

    terjemah :
    Anas melaporkan bahwa orang2 mekka meminta nabi Allah (saw) kiranya beliau menunjukkan pada mereka (beberapa) tanda-tanda (mukjizat-mukjizat) dan beliau menunjukkan pada mereka pembelahan bulan. hadits ini telah diriwayatkan atas otoritas Anas melalui rantai periwayat lainnya.
Sama sekali tidak ada catatan bahwa orang Quraish Mekkah menyaksikan dan mengamini peristiwa "BULAN TERBELAH" tersebut.

Kalau pun benar BULAN pernah TERBELAH, dan Muhammad yang melakukannya, tentu peristiwa itu akan tercatat dalam SIRAH. Kejadian seperti itu adalah kejadian yang luar biasa dan tidak mungkin para pencatat sejarah Islam mengabaikannya, kecuali.... cerita itu adalah cerita hoax yang dikarang pada masa-masa belakangan.

Di dalam Buku Asbabun Nuzul Imam Suyuti, juga diceritakan singkat saja, dan tidak ada catatan detil bahwa orang kafir Mekkah menyaksikannya dengan mata kepala mereka sendiri.

Buku Sebab Turunnya Ayat Alquran, Surat Al-Qamar ayat 1-2, Jalaludin As-Suyuti, halaman 540
  • "Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, '(Ini adalah) sihir yang terus-menerus"' (al-Qamar: 1-2)

    Sebab turunnya ayat

    Imam Bukhari dan Muslim serta al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud yang berkata (lafazh riwayat ini adalah dari al-Hakim), "Saya melihat bulan terbelah menjadi dua bagian di Mekah sebelum Rasulullah hijrah." Orang-orang lalu berkata, "Bulan telah disihir." Sebagai responsnya, turunlah ayat, "Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah."

    Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas yang berkata, "Penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah agar didatangkan tanda (bukti kenabian beliau). Tidak lama kemudian, bulan terlihat terbelah sebanyak dua kali di Mekah. Selanjutnya, turun ayat, 'Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.'"
Menurut penuturan Ibnu Mas'ud, dia telah melihat bulan terbelah sebelum Muhammad hijrah ke Medinah!
Kemudian, orang-orang tidak percaya dan berkata, "Bulan telah disihir".

Jadi, orang kafir Mekkah tidak melihat kejadian itu, melainkan Ibnu Mas'ud yang bilang bahwa bulan telah terbelah.

Begitu pula dengan penuturan Anas. Di dalam riwayatnya hanya diceritakan orang kafir Mekkah meminta suatu tanda mujizat kepada Muhammad, tidak lama kemudian, bulan terlihat terbelah sebanyak 2 kali di Mekkah. Lagi-lagi tidak ada catatan bahwa orang kafir Mekkah itu melihat atau menyaksikan kejadian itu dengan mata kepala mereka sendiri.

Kesimpulan sementara:
  • 1) Sumber cerita "BULAN TERBELAH" itu datangnya dari Ibnu Mas'ud. Kemudian Muhammad mengarang ayat berkenaan dengan penglihatan Ibnu Mas'ud tersebut.
    2) Anas tidak melihat sendiri "bulan terbelah", hal itu tampak dari gaya penuturannya dalam hadist sebagaimana dilaporkan Imam Tirmidzi dan Imam Muslim. Tampaknya, Anas pun mendapatkan cerita itu dari orang lain.
Sementara saya baca dari SUMBER yang beredar luas di internet, sebagai berikut:
  • Kisah itu adalah di masa sebelum hijrah dari Mekah Al-Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ?” Mereka menjawab: “Coba belahlah bulan …”. Maka Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah SWT agar menolongnya. Maka Allah SWT memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!”.

    (Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu.) Mereka lantas menunggu-nunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?”. Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…!!!”. Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya……..” (QS. Al-Qamar [54] ayat 1-55). (“Ini adalah kisah nyata”, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.)
Situs-situs yang menayangkan kisah di atas dapat dilihat di sini:
Daftar Situs tentang Bulan Terbelah Prof Dr. Zaghlul Al-Najar

Saya tidak hanya ingin tahu apakah kisah detil orang-orang Quraish menyaksikan bulan terbelah di atas terdapat dalam HADIST-HADIST TERTUA, tetapi juga ingin tahu dari mana sumber cerita tentang Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar di atas.

Semoga ada teman yang berkenan membantu saya, terutama dari Sdr Head Fixer atau Sdr Obeng.

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Sat Dec 12, 2009 7:59 pm
by Jihad Zone
Duladi wrote:Saya tidak hanya ingin tahu apakah kisah detil orang-orang Quraish menyaksikan bulan terbelah di atas terdapat dalam HADIST-HADIST TERTUA, tetapi juga ingin tahu dari mana sumber cerita tentang Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar di atas.

Semoga ada teman yang berkenan membantu saya, terutama dari Sdr Head Fixer atau Sdr Obeng.
dasar bedul !!! tukang bulshit, kekurangan bacaan, fitnah aja digedein.

Referensi kisah lengkap yg senada terdapat pada kitab-kitab di bawah ini:

TAFSIR IBNU KATSIR BAB 1 JUZ 7 HAL. 472 ( 700 H. - 774 H. )
TAFSIR IBNU KATSIR BAB 1 JUZ 7 HAL. 474 ( 700 H. - 774 H. )
www.qurancomplex.com

TAFSIR AL-ALUSI BAB 1 JUZ 20 HAL. 6 ( 1217-1270 H./1802 M.-1854 M. )
TAFSIR FATHUL QADIR BAB 1 JUZ 7 HAL. 91 (1173 H. - 1250 H. / 1759 M. - 1834 M.)
TAFSIR AD-DAR AL-MANTSUR BAB 9 JUZ 7 HAL. 339 (849 - 911 H. / 1445 - 1505 M.)
TAFIR KHAZIN BAB 1 JUZ 6 HAL 12 (678 - 741 H. / 1280 - 1341 M.)
TAFIR KHAZIN BAB 1 JUZ 6 HAL 12 (678 - 741 H. / 1280 - 1341 M.)
FI DZILAL AL-QUR'AN BAB AL-QAMAR JUZ 7 HAL 74
TAFSIR FI DZILAL AL-QUR'AN BAB AL-QAMAR JUZ 7 HAL 75
TAFSIR AL-WASITH SYYID TANTHAWI BAB AL-QAMAR JUZ 1 HAL 4020
TAFSIR HIMYAN AZ-ZAD IBADI BAB 1 JUZ 13 HAL 331
SIRAH 'UYUNUL ATSAR, JUZ 1 HAL 149
SIRAH NABAWIYAH IBNU KATSIR, JUZ 2, HAL 115 ( 700 H. - 774 H. )
SIRAH NABAWIYAH IBNU KATSIR, JUZ 2, HAL 118 ( 700 H. - 774 H. )
http://www.altafsir.com

TAKHRIJ AHADITS WA ATSAR. BAB SURAT AL-QAMAR. JUZ 2 HAL. 311
TAKHRIJ AHADITS WA ATSAR. BAB SURAT AL-QAMAR. JUZ 2 HAL. 317
FATHUL BARI IBNU HAJAR. BAB BULAN TERBELAH JUZ 11 HAL 193
TUHFATUL UHUDZI. BAB SURAT AL-QAMAR. JUZ 8, HAL 148
SUNAN TIRMIDZI BAB SURAT AL-QAMAR JUZ 11 HALAMAN 96
MUSNAD AHMAD BAB HADITS JABIR BIN MUTH'AM RA. JUZ 34 HAL 106
http://www.al-islam.com

DALAIL AN-NUBUWAH IMAM BAIHAQI. BAB BULAN TERBELAH PADA MASA RASULULLAH. JUZ 2. HAL 144 (384 - 458 H.)
MUSNAD THAYALISI. BAB BULAN TERBELAH PADA MASA RASULULLAH. JUZ 1. HAL 304
DALAIL AN-NUBUWAH IMAM ABI NA'IM BAB BULAN TERBELAH. JUZ 1. HAL. 246 (336 - 430 H.)
AL-MUSNAD AL-JAMI'. BAB 2 JUZ. 10 HAL. 44 (WAFAT 1401 H.)
http://www.alsunnah.com

'UMDAH AL-QARI SYARAH SHAHIH BUKHARI. BAB BABUN. JUZ 17 HAL 519 (762 - 855 H. / 1361 - 1451 M.)
SUBULUL HUDA WAR-ROSYAD, JUZ 9, HAL 430
AL-WAFI BIL WAFIYAT, BAB SAW, JUZ 1, HAL 33 (650 H.)
THABAQAT AS-SUNNIYAH FI TARJAMAH AL-HANAFI, BAB PERKARA SIRAQAH BIN MALIK, JUZ 1, 21
BIDAYAH WAN NIHAYAH, JUZ 3, HAL 147(774 H.)
BIDAYAH WAN NIHAYAH, JUZ 3, HAL 149 (774 H.)
BIDAYAH WAN NIHAYAH, JUZ 6, HAL 84 (774 H.)
TARIKH ISLAM LIL DZAHBY, BAB PERTANYAAN TENTANG RUH, JUZ 1, HAL 55 (673 - 748 H. / 1275 - 1347 M.)
http://www.alwarraq.com / http://www.ahlalhdeeth.com

Ane Copas salah satunya di:
http://hadith.al-islam.com/Display/Disp ... D%CF%ED%CB

FATHUL BARI TENTANG HADITS SHAHIH BUKHARI NO 3580/3680

Dalam hadits Shahih Bukhari No. 3580 atau No. 3680 pada kitab ringkasan Shahih Bukhari
BAB KITAB BERBAGAI KEUTAMAAN SAHABAT-SAHABAT NABI disebutkan:

‏حدثنا ‏ ‏عبدان ‏ ‏عن ‏ ‏أبي حمزة ‏ ‏عن ‏ ‏الأعمش ‏ ‏عن ‏ ‏إبراهيم ‏ ‏عن ‏ ‏أبي معمر ‏ ‏عن ‏ ‏عبد الله ‏ ‏رضي الله عنه ‏ ‏قال ‏‏انشق القمر ونحن مع النبي ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏بمنى ‏ ‏فقال اشهدوا وذهبت فرقة نحو الجبل ‏وقال ‏ ‏أبو الضحى ‏ ‏عن ‏ ‏مسروق عن ‏ ‏عبد الله ‏ ‏انشق ‏ ‏بمكة ‏ ‏وتابعه ‏ ‏محمد بن مسلم ‏ ‏عن ‏ ‏ابن أبي نجيح ‏ ‏عن ‏ ‏مجاهد ‏ ‏عن ‏ ‏أبي معمر ‏ ‏عن ‏ ‏عبد الله ‏

Menceritakan 'Abdan dari Abu Hamzah dari al-A'masy dari Ibrahim dari Abu Mu'mar dari 'Abdullah ra. berkata: "Bulan terbelah dan kami bersama Nabi saw di Mina lalu beliau bersabda : "Saksikanlah! dan yang satu belahan menghilang ke arah gunung. dan berkata Abu ad-Duha dari Masruq dari 'Abdullah, bulan telah terbelah di Mekah. bagitu juga riwayat dari Muhammad bin Muslim dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Abu Mu'mar dari 'Abullah.


قَوْله : ( وَقَالَ أَبُو الضُّحَى إِلَخْ ) ‏
يَحْتَمِل أَنْ يَكُون مَعْطُوفًا عَلَى قَوْله : " عَنْ إِبْرَاهِيم " فَإِنَّ أَبَا الضُّحَى مِنْ شُيُوخ الْأَعْمَش فَيَكُون لِلْأَعْمَشِ فِيهِ إِسْنَادَانِ , وَيَحْتَمِل أَنْ يَكُون مُعَلَّقًا وَهُوَ الْمُعْتَمَد , فَقَدْ وَصَلَهُ أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيّ عَنْ أَبِي عَوَانَة , وَرَوَيْنَاهُ فِي " فَوَائِد أَبِي طَاهِر الذُّهْلِيِّ " مِنْ وَجْه آخَر عَنْ أَبِي عَوَانَة , وَأَخْرَجَهُ أَبُو نُعَيْم فِي " الدَّلَائِل " مِنْ طَرِيق هُشَيْم كِلَاهُمَا عَنْ مُغِيرَة عَنْ أَبِي الضُّحَى بِهَذَا الْإِسْنَاد بِلَفْظِ " اِنْشَقَّ الْقَمَر عَلَى عَهْد رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَتْ كُفَّار قُرَيْش : هَذَا سِحْرٌ سَحَرَكُمْ اِبْنُ أَبِي كَبْشَة , فَانْظُرُوا إِلَى السِّفَار , فَإِنْ أَخْبَرُوكُمْ أَنَّهُمْ رَأَوْا مِثْل مَا رَأَيْتُمْ فَقَدْ صَدَقَ , قَالَ : فَمَا قَدِمَ عَلَيْهِمْ أَحَدٌ إِلَّا أَخْبَرَهُمْ بِذَلِكَ " لَفْظ هُشَيْم , وَعِنْد أَبِي عَوَانَة " اِنْشَقَّ الْقَمَر بِمَكَّة - نَحْوه وَفِيهِ - فَإِنَّ مُحَمَّدًا لَا يَسْتَطِيع أَنْ يَسْحَر النَّاس كُلّهمْ " . ‏
Perkataan (dan berkata Abu adh-Dhuha dst)
Mencakup hubungan pada perkataan: "dari Ibrahim" karena abu adh-Dhuha termasuk guru dari Al-'A'masy, maka dalam hal ini pada Al-A'masy terdapat dua sanad, dan mencakup Mu'allaq (penundaan) qaul ini mu'tamad (dapat dipercaya), maka sungguh Abu Daud ath-Thayalisi menyampaikannya dari Abu 'Awanah, dan meriwayatkannya kepada kami dalam "Fawaid Abu Thahir adz-Dzuhli" dari jalur yang lain yaitu dari Abu 'Awanah, dan juga Abu Nu'aim mengeluarkannya dalam "Ad-Dalai" dari jalur Husyaim kedua2nya dari Mughirah dari Abu Adh-Dhuha dengan sanad yang berbunyi "Bulan terbelah pada masa Rosulullah saw, maka orang-orang Kafir Quraisy berkata: ini adalah sihir yang mana Ibnu Abu Kabsyah telah menyihir kalian, maka tunggulah orang-orang yg dalam perjalanan, jika mereka mengabarkan juga melihat seperti yang kalian lihat, maka sungguh dia benar. maka ketika tiba pada mereka salah satu orang dari perjalanan, tiada lain juga mengabarkan seperti itu (melihat bulan terbelah)" sedangkan lafadz sanad Husyaim yang dari Abi 'Awanah "Bulan terbelah di kota Mekah maka sesungguhnya Muhammad tidak mungkin bisa untuk menyihir manusia secara keseluruhan"

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Sun Dec 13, 2009 11:41 am
by Duladi
Jihad Zone wrote:Referensi kisah lengkap yg senada terdapat pada kitab-kitab di bawah ini:

TAFSIR IBNU KATSIR BAB 1 JUZ 7 HAL. 472 ( 700 H. - 774 H. )
TAFSIR IBNU KATSIR BAB 1 JUZ 7 HAL. 474 ( 700 H. - 774 H. )
http://www.qurancomplex.com
Ibnu Kathir adalah ulama Islam yang hidup pada abad 14. Dari mana Ibnu Kathir mendapatkan cerita itu, bila benar dalam kitab tafsirnya terdapat cerita detil tentang orang-orang Quraish menyaksikan bulan terbelah?
Jihad Zone wrote: Ane Copas salah satunya di:
http://hadith.al-islam.com/Display/Disp ... D%CF%ED%CB

FATHUL BARI TENTANG HADITS SHAHIH BUKHARI NO 3580/3680

Dalam hadits Shahih Bukhari No. 3580 atau No. 3680 pada kitab ringkasan Shahih Bukhari
BAB KITAB BERBAGAI KEUTAMAAN SAHABAT-SAHABAT NABI disebutkan:

‏حدثنا ‏ ‏عبدان ‏ ‏عن ‏ ‏أبي حمزة ‏ ‏عن ‏ ‏الأعمش ‏ ‏عن ‏ ‏إبراهيم ‏ ‏عن ‏ ‏أبي معمر ‏ ‏عن ‏ ‏عبد الله ‏ ‏رضي الله عنه ‏ ‏قال ‏‏انشق القمر ونحن مع النبي ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏بمنى ‏ ‏فقال اشهدوا وذهبت فرقة نحو الجبل ‏وقال ‏ ‏أبو الضحى ‏ ‏عن ‏ ‏مسروق عن ‏ ‏عبد الله ‏ ‏انشق ‏ ‏بمكة ‏ ‏وتابعه ‏ ‏محمد بن مسلم ‏ ‏عن ‏ ‏ابن أبي نجيح ‏ ‏عن ‏ ‏مجاهد ‏ ‏عن ‏ ‏أبي معمر ‏ ‏عن ‏ ‏عبد الله ‏

Menceritakan 'Abdan dari Abu Hamzah dari al-A'masy dari Ibrahim dari Abu Mu'mar dari 'Abdullah ra. berkata: "Bulan terbelah dan kami bersama Nabi saw di Mina lalu beliau bersabda : "Saksikanlah! dan yang satu belahan menghilang ke arah gunung. dan berkata Abu ad-Duha dari Masruq dari 'Abdullah, bulan telah terbelah di Mekah. bagitu juga riwayat dari Muhammad bin Muslim dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Abu Mu'mar dari 'Abullah.
1) Tolong berikan referensinya langsung dari HADIST SAHIH BUKHARI, bukan dari ringkasannya apalagi hasil komentar Fathul Bari. Mohon temukan untuk saya dari link berikut:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah

2) Dalam tulisan Fathul Bari itu, orang Quraish tidak melihat. Dan yang lucu, ternyata yang dimaksud dengan "BULAN TERBELAH" adalah bulan separuh. Bukankah bulan separuh memang fenomena alam yang wajar? Bagaimana bisa dipercaya sebagai mujizat bulan terbelah dua, bila satu belahannya "hilang"?

Image
Jihad Zone wrote: قَوْله : ( وَقَالَ أَبُو الضُّحَى إِلَخْ ) ‏
يَحْتَمِل أَنْ يَكُون مَعْطُوفًا عَلَى قَوْله : " عَنْ إِبْرَاهِيم " فَإِنَّ أَبَا الضُّحَى مِنْ شُيُوخ الْأَعْمَش فَيَكُون لِلْأَعْمَشِ فِيهِ إِسْنَادَانِ , وَيَحْتَمِل أَنْ يَكُون مُعَلَّقًا وَهُوَ الْمُعْتَمَد , فَقَدْ وَصَلَهُ أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيّ عَنْ أَبِي عَوَانَة , وَرَوَيْنَاهُ فِي " فَوَائِد أَبِي طَاهِر الذُّهْلِيِّ " مِنْ وَجْه آخَر عَنْ أَبِي عَوَانَة , وَأَخْرَجَهُ أَبُو نُعَيْم فِي " الدَّلَائِل " مِنْ طَرِيق هُشَيْم كِلَاهُمَا عَنْ مُغِيرَة عَنْ أَبِي الضُّحَى بِهَذَا الْإِسْنَاد بِلَفْظِ " اِنْشَقَّ الْقَمَر عَلَى عَهْد رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَتْ كُفَّار قُرَيْش : هَذَا سِحْرٌ سَحَرَكُمْ اِبْنُ أَبِي كَبْشَة , فَانْظُرُوا إِلَى السِّفَار , فَإِنْ أَخْبَرُوكُمْ أَنَّهُمْ رَأَوْا مِثْل مَا رَأَيْتُمْ فَقَدْ صَدَقَ , قَالَ : فَمَا قَدِمَ عَلَيْهِمْ أَحَدٌ إِلَّا أَخْبَرَهُمْ بِذَلِكَ " لَفْظ هُشَيْم , وَعِنْد أَبِي عَوَانَة " اِنْشَقَّ الْقَمَر بِمَكَّة - نَحْوه وَفِيهِ - فَإِنَّ مُحَمَّدًا لَا يَسْتَطِيع أَنْ يَسْحَر النَّاس كُلّهمْ " . ‏
Perkataan (dan berkata Abu adh-Dhuha dst)
Mencakup hubungan pada perkataan: "dari Ibrahim" karena abu adh-Dhuha termasuk guru dari Al-'A'masy, maka dalam hal ini pada Al-A'masy terdapat dua sanad, dan mencakup Mu'allaq (penundaan) qaul ini mu'tamad (dapat dipercaya), maka sungguh Abu Daud ath-Thayalisi menyampaikannya dari Abu 'Awanah, dan meriwayatkannya kepada kami dalam "Fawaid Abu Thahir adz-Dzuhli" dari jalur yang lain yaitu dari Abu 'Awanah, dan juga Abu Nu'aim mengeluarkannya dalam "Ad-Dalai" dari jalur Husyaim kedua2nya dari Mughirah dari Abu Adh-Dhuha dengan sanad yang berbunyi "Bulan terbelah pada masa Rosulullah saw, maka orang-orang Kafir Quraisy berkata: ini adalah sihir yang mana Ibnu Abu Kabsyah telah menyihir kalian, maka tunggulah orang-orang yg dalam perjalanan, jika mereka mengabarkan juga melihat seperti yang kalian lihat, maka sungguh dia benar. maka ketika tiba pada mereka salah satu orang dari perjalanan, tiada lain juga mengabarkan seperti itu (melihat bulan terbelah)" sedangkan lafadz sanad Husyaim yang dari Abi 'Awanah "Bulan terbelah di kota Mekah maka sesungguhnya Muhammad tidak mungkin bisa untuk menyihir manusia secara keseluruhan"
Kalau hadist di atas benar-benar otentik, kenapa Imam Suyuthi tidak mencantumkan hadist ini dalam buku Asbabun Nuzulnya?
Tolong kamu temukan linknya untuk saya dari hadistnya langsung di sini:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Sun Dec 13, 2009 5:20 pm
by Jihad Zone
Duladi wrote:Kalau hadist di atas benar-benar otentik, kenapa Imam Suyuthi tidak mencantumkan hadist ini dalam buku Asbabun Nuzulnya?
Namanya saja kita asbabun nuzul bukan kitab hadits, makanya Imam Suyuthi tidak mencantumkan semua hadits.
Duladi wrote:Tolong kamu temukan linknya untuk saya dari hadistnya langsung di sini:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah
Volume 5, Book 58, Number 208:
Narrated Anas bin Malik:

The people of Mecca asked Allah's Apostle to show them a miracle. So he showed them the moon split in two halves between which they saw the Hiram' mountain.

Volume 5, Book 58, Number 209:
Narrated 'Abdullah:

The moon was split ( into two pieces ) while we were with the Prophet in Mina. He said, "Be witnesses." Then a Piece of the moon went towards the mountain.

Volume 5, Book 58, Number 210:
Narrated 'Abdullah bin 'Abbas:

During the lifetime of Allah's Apostle the moon was split (into two places).

Volume 5, Book 58, Number 211:
Narrated 'Abdullah:

The moon was split (into two pieces).

Volume 6, Book 60, Number 387:
Narrated Ibn Masud:

During the lifetime of Allah's Apostle the moon was split into two parts; one part remained over the mountain, and the other part went beyond the mountain. On that, Allah's Apostle said, "Witness this miracle."

Volume 6, Book 60, Number 388:
Narrated Abdullah:

The moon was cleft asunder while we were in the company of the Prophet, and it became two parts. The Prophet said, Witness, witness (this miracle)."

Volume 6, Book 60, Number 389:
Narrated Ibn Abbas:

The moon was cleft asunder during the lifetime of the Prophet

Volume 6, Book 60, Number 390:
Narrated Anas:

The people of Mecca asked the Prophet to show them a sign (miracle). So he showed them (the miracle) of the cleaving of the moon.

Volume 6, Book 60, Number 391:
Narrated Anas:

The moon was cleft asunder into two parts.

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Mon Dec 14, 2009 12:25 am
by Duladi
Yang saya tanyakan adalah hadist yang isinya seperti ini:
  • Perkataan (dan berkata Abu adh-Dhuha dst)
    Mencakup hubungan pada perkataan: "dari Ibrahim" karena abu adh-Dhuha termasuk guru dari Al-'A'masy, maka dalam hal ini pada Al-A'masy terdapat dua sanad, dan mencakup Mu'allaq (penundaan) qaul ini mu'tamad (dapat dipercaya), maka sungguh Abu Daud ath-Thayalisi menyampaikannya dari Abu 'Awanah, dan meriwayatkannya kepada kami dalam "Fawaid Abu Thahir adz-Dzuhli" dari jalur yang lain yaitu dari Abu 'Awanah, dan juga Abu Nu'aim mengeluarkannya dalam "Ad-Dalai" dari jalur Husyaim kedua2nya dari Mughirah dari Abu Adh-Dhuha dengan sanad yang berbunyi "Bulan terbelah pada masa Rosulullah saw, maka orang-orang Kafir Quraisy berkata: ini adalah sihir yang mana Ibnu Abu Kabsyah telah menyihir kalian, maka tunggulah orang-orang yg dalam perjalanan, jika mereka mengabarkan juga melihat seperti yang kalian lihat, maka sungguh dia benar. maka ketika tiba pada mereka salah satu orang dari perjalanan, tiada lain juga mengabarkan seperti itu (melihat bulan terbelah)" sedangkan lafadz sanad Husyaim yang dari Abi 'Awanah "Bulan terbelah di kota Mekah maka sesungguhnya Muhammad tidak mungkin bisa untuk menyihir manusia secara keseluruhan"
dan ini:
  • Kisah itu adalah di masa sebelum hijrah dari Mekah Al-Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ?” Mereka menjawab: “Coba belahlah bulan …”. Maka Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah SWT agar menolongnya. Maka Allah SWT memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!”.

    (Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu.) Mereka lantas menunggu-nunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?”. Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…!!!”. Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya……..” (QS. Al-Qamar [54] ayat 1-55).
Lihat yang saya warnai merah.
Adakah kisah itu dalam hadis-hadist tertua?

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Wed Jan 06, 2010 3:33 pm
by Duladi
Gimana JihadZone, apakah sudah ketemu hadist yang saya minta?

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Wed Jan 06, 2010 5:47 pm
by JANGAN GITU AH
Iya, Jihad zone...sudah ketemu ? :green:

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Wed Jan 06, 2010 8:13 pm
by tekroriz
muslim JZ lagi memperebutkan janda Aisyah sama "kapir" Kompas...
:axe:

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Thu Jan 07, 2010 8:01 pm
by Duladi
Jihad Zone, apakah sudah ketemu hadistnya?

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Fri Jan 08, 2010 2:53 pm
by FossiL
Jihad Zone wrote:dasar bedul !!! tukang bulshit, kekurangan bacaan, fitnah aja digedein.
tipikal slimers.. gue mikir ni orang sambil teriak bedul.. tukang bullshitnya sambil ngacung ngacungin parang gak yah ? :D

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Sat Jan 09, 2010 11:00 pm
by Jihad Zone
Duladi wrote:Jihad Zone, apakah sudah ketemu hadistnya?
Hadits-hadits mengenai terbelahnya bulan, sangatlah Shahih dan Sharih (jelas) tentang menetapkan kemukjizatan Nabi Muhammad. sungguh hadits2 tsb. diriwayatkan oleh banyak sekali dari golongan para shahabat, hingga para tabi'in.
Hanya orang **** yang kekurangan dalil, baik muslim atau kafir yang yang mengatakan Mukjizat Nabi ttg terbelahnya Bulan adalah bohong, sehingga ada yang terpengaruh tidak membenarkan keshahihan Mukjizat terbelahnya bulan ini, Naive sekali !!!!.

1) bukti AL-QURAN

Mengenai kisah permintaan orang Quraisy kepada Rasulullah agar mereka dipelihatkan Mukjizat Allah untuk membelah Bulan, tertulis cukup jelas di Hadits shahih Bukhari dan shahih Muslim. Nabi memperlihatkan kepada orang-orang Quraisy dan merekapun melihat Bulan itu terbelah. Setelah itu turun ayat ini, Allah berfirman:

Surat Al-Qamar [54:1]
"Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan".
Artinya pembelahan Bulan benar telah terjadi, kemudian dijelaskan ke ayat selanjutnya :

Surat Al-Qamar [54:2]
"Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus."
Ini ayat sangat jelas! bahwa maksud dari ayat ini tentang telah terjadinya pembelahan bulan, karena orang kafir tidak akan mengucapkan perktaan seperti itu pada saat hari kiamat terjadi. maka cukup jelas pula bahwa ayat ini mengenai Mukjizat yg ditampakkan kala itu, yang mana orang musyrik Quraisy berpaling kepadanya dan mengatakan ini adalah SIHIR!

2) bukti HADITS

Tentang kisah terbelahnya Bulan ini, banyak ditemukan hadits dari berbagai riwayat dan sanad yg cukup banyak.
a. Hadits dari Ibnu Mas'ud, diriwayatkan oleh Abu Daud, Ahmad, Bukhari, Muslim, Baihaqi, Abu Nu'aim,
b. Hadits dari Ibnu 'Umar, diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim, Baihaqi, Abu Nu'aim.
c. Hadits dari Jabir bin Muth'am, diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Baihaqi,
d. Hadits dari Hudzaifah bin Al-Yaman, diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Jarir, Hakim, Baihaqi,
e. Hadits dari Ibnu 'Abbas, diriwayatkan oleh: Ibnu Abi Syaibah, 'Abd bin Hamid, Ibnu Jarir, Abu Nu'aim.
f. Hadits dari Anas bin Malik. Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim, Ibnu Jarir, Abu Nu'aim
g. Hadits perincian makna dari Ibnu Abbas, diriwatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Nu'aim.

Dari semua hadits diatas, disimpulkan peristiwa pembelahan bulan terjadi di Mekah, dan peristiwa itu terjadi kecuali di sisi Nabi Muhammad, tidak pada sisi seorangpun dari masyarakat kala itu.

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Sat Jan 09, 2010 11:56 pm
by duren
Jihad Zone wrote:Dari semua hadits diatas, disimpulkan peristiwa pembelahan bulan terjadi di Mekah, dan peristiwa itu terjadi kecuali di sisi Nabi Muhammad, tidak pada sisi seorangpun dari masyarakat kala itu.
Biar lebih jelas, mohon agar ente memberi pencerahan kepada kita para kapir
Apakah bulan yang dibelah muhammad adalah benda yang berbeda dengan bulan yang terlihat ditempat lain ?
Apakah kalau bulan yang di mekah dibelah muhammad MAKA bulan yang di hongkong tidak ikut terbelah ?
:-k :-k

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Sun Jan 10, 2010 6:18 am
by Jihad Zone
duren wrote:Biar lebih jelas, mohon agar ente memberi pencerahan kepada kita para kapir
Apakah bulan yang dibelah muhammad adalah benda yang berbeda dengan bulan yang terlihat ditempat lain ?
Apakah kalau bulan yang di mekah dibelah muhammad MAKA bulan yang di hongkong tidak ikut terbelah ?
Bulan kan cuma satu, hadits itu menceritakan Nabi Muhammad yg saat itu berada di mekah.

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Sun Jan 10, 2010 6:25 am
by Jihad Zone
Duladi wrote:Yang saya tanyakan adalah hadist yang isinya seperti ini:
  • Perkataan (dan berkata Abu adh-Dhuha dst)
    Mencakup hubungan pada perkataan: "dari Ibrahim" karena abu adh-Dhuha termasuk guru dari Al-'A'masy, maka dalam hal ini pada Al-A'masy terdapat dua sanad, dan mencakup Mu'allaq (penundaan) qaul ini mu'tamad (dapat dipercaya), maka sungguh Abu Daud ath-Thayalisi menyampaikannya dari Abu 'Awanah, dan meriwayatkannya kepada kami dalam "Fawaid Abu Thahir adz-Dzuhli" dari jalur yang lain yaitu dari Abu 'Awanah, dan juga Abu Nu'aim mengeluarkannya dalam "Ad-Dalai" dari jalur Husyaim kedua2nya dari Mughirah dari Abu Adh-Dhuha dengan sanad yang berbunyi "Bulan terbelah pada masa Rosulullah saw, maka orang-orang Kafir Quraisy berkata: ini adalah sihir yang mana Ibnu Abu Kabsyah telah menyihir kalian, maka tunggulah orang-orang yg dalam perjalanan, jika mereka mengabarkan juga melihat seperti yang kalian lihat, maka sungguh dia benar. maka ketika tiba pada mereka salah satu orang dari perjalanan, tiada lain juga mengabarkan seperti itu (melihat bulan terbelah)" sedangkan lafadz sanad Husyaim yang dari Abi 'Awanah "Bulan terbelah di kota Mekah maka sesungguhnya Muhammad tidak mungkin bisa untuk menyihir manusia secara keseluruhan"
Lihat yang saya warnai merah.
Adakah kisah itu dalam hadis-hadist tertua?
Jawabannya ini :
Jihad Zone wrote:a. Hadits dari Ibnu Mas'ud, diriwayatkan oleh Abu Daud, Ahmad, Bukhari, Muslim, Baihaqi, Abu Nu'aim,
HADITS DARI SHAHABAT NABI, ABDULLAH BIN MAS'UD ATAU DIKENAL IBNU MAS'UD.

Bunyi Hadits :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، قَالَ : " انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَتْ قُرَيْشٌ : هَذَا سِحْرُ ابْنِ أَبِي كَبْشَةَ ، قَالَ : وَقَالُوا : انْتَظَرُوا مَا تَأْتِيكُمْ بِهِ السُّفَّارُ ، فَإِنَّ مُحَمَّدًا لا يَسْتَطِيعُ أَنْ يَسْحَرَ النَّاسَ كُلَّهُمْ ، قَالَ : فَجَاءَ السُّفَّارُ ، فَقَالُوا ذَاكَ " .
Terjemah :
Dari Abdullah Ibnu Mas'ud berkata: "Bulan telah terbelah pada masa Rosulullah saw, kemudian orang Quraisy berkata: ini mah seperti sihirnya anak Abu Kabsyah". Dan Ibnu Mas'ud berkata: " Orang2 Quraiys berkata: Tunggulah kabar dari orang-orang yang dalam perjalanan! Karena Muhammad tidak akan mungkin menyihir manusia seluruhnya. Maka datanglah orang-orang dalam perjalanan, merekapun membenarkan demikian (melihat bulan terbelah).

Telah diriwayatkan oleh
1. ABU DAUD; wafat thn 204 H.
NAMA KITAB; Musnad Abu Daud At-Thayalisi,
PENYUSUN; Abu Daud At-Thayalisi
NO. HADITS, 290
STATUS HADITS : Marfu', Sanadnya sangat dipercaya semua Sanad tersambung. Sehingga Bukhari juga berta'liq pada Hadits ini.
URL; http://www.islamweb.net/hadith/display_ ... pid=419511

2. ABU NU'AIM, wafat thn. 430 H.
NAMA KITAB, Dalail An-Nubuwah Abi Nu'aim
PENYUSUN, Abi Nu'aim
NO. HADITS, 212
STATUS HADITS : Marfu', salah satu Sanad dha'if yaitu Ahmad bin Sahl.
URL: http://www.islamweb.net/hadith/display_ ... pid=138955

3. BAIHAQI, wafat thn. 458 H.
NAMA KITAB, Dalail An-Nubuwah Baihaqi
PENYUSUN, Baihaqi
NO. HADITS, 590
STATUS HADITS : Marfu', Sanad sangat dipercaya selain Muhammad bin al-Hasan al-Asy'ari beliau shaduq&Hasan (jujur&baik)
URL: http://www.islamweb.net/hadith/display_ ... pid=143765

BUNYI HADITS SENADA JUGA DATANG DARI SHAHABAT NABI, JABIR BIN MUTH'AM

Telah diriwayatkan oleh
1. AHMAD BIN HAMBAL, wafat thn 241 H.
NAMA KITAB, MUSNAD AHMAD
PENYUSUN, AHMAD BIN HAMBAL
NO HADITS, 16401
STATUS HADITS, Marfu' Hasan.
http://www.islamweb.net/hadith/display_ ... pid=672734

2. TIRMIDZI, wafat thn 256 H.
NAMA KITAB, Jami' At-Tirmidzi
PENYUSUN, Muhammad bin Isa al-Tirmidzi
NO HADITS, 3231
STATUS HADITS, Marfu' Hasan
http://www.islamweb.net/hadith/display_ ... pid=443108

3. BAIHAQI, wafat thn. 458 H.
NAMA KITAB, Dalail An-Nubuwah Baihaqi
PENYUSUN, Baihaqi
NO. HADITS, 594
STATUS HADITS : Marfu', Hasan
http://www.islamweb.net/hadith/display_ ... pid=143765

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Mon Jan 11, 2010 12:13 pm
by Duladi
Yang saya tanyakan adalah MANA REFERENSI HADIST SAHIH-nya? Bukan cuma mengklaim: "Hadits dari Ibnu Mas'ud, diriwayatkan oleh Abu Daud, Ahmad, Bukhari, Muslim, Baihaqi, Abu Nu'aim"

Saya pun juga bisa mengarang cerita palsu dan saya bilang kalau hadist itu dari Abu Daud, Ahmad, Baihaqi, bla-bla-bla........

Di situ ada disebutkan nama Abu Daud, Bukhari dan Muslim. Nah, tolong tunjukkan dengan referensi:

1) Hadist Sunan Abu Daud nomor berapa (link: http://www.usc.edu/schools/college/crcc ... /abudawud/)
2) Hadist Sahih Bukhari buku keberapa dan nomor berapa (link: http://www.usc.edu/schools/college/crcc ... h/bukhari/)
3) Hadist Sahih Muslim nomor berapa (link: http://www.usc.edu/schools/college/crcc ... th/muslim/)


Untuk mengingatkan kembali, bagian kisah yang mana yang saya pertanyakan kesahihannya (lihat yang warna merah):
  • Perkataan (dan berkata Abu adh-Dhuha dst)
    Mencakup hubungan pada perkataan: "dari Ibrahim" karena abu adh-Dhuha termasuk guru dari Al-'A'masy, maka dalam hal ini pada Al-A'masy terdapat dua sanad, dan mencakup Mu'allaq (penundaan) qaul ini mu'tamad (dapat dipercaya), maka sungguh Abu Daud ath-Thayalisi menyampaikannya dari Abu 'Awanah, dan meriwayatkannya kepada kami dalam "Fawaid Abu Thahir adz-Dzuhli" dari jalur yang lain yaitu dari Abu 'Awanah, dan juga Abu Nu'aim mengeluarkannya dalam "Ad-Dalai" dari jalur Husyaim kedua2nya dari Mughirah dari Abu Adh-Dhuha dengan sanad yang berbunyi "Bulan terbelah pada masa Rosulullah saw, maka orang-orang Kafir Quraisy berkata: ini adalah sihir yang mana Ibnu Abu Kabsyah telah menyihir kalian, maka tunggulah orang-orang yg dalam perjalanan, jika mereka mengabarkan juga melihat seperti yang kalian lihat, maka sungguh dia benar. maka ketika tiba pada mereka salah satu orang dari perjalanan, tiada lain juga mengabarkan seperti itu (melihat bulan terbelah)" sedangkan lafadz sanad Husyaim yang dari Abi 'Awanah "Bulan terbelah di kota Mekah maka sesungguhnya Muhammad tidak mungkin bisa untuk menyihir manusia secara keseluruhan"
dan ini:
  • Kisah itu adalah di masa sebelum hijrah dari Mekah Al-Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ?” Mereka menjawab: “Coba belahlah bulan …”. Maka Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah SWT agar menolongnya. Maka Allah SWT memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!”.

    (Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu.) Mereka lantas menunggu-nunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?”. Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…!!!”. Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya……..” (QS. Al-Qamar [54] ayat 1-55).

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Mon Jan 11, 2010 8:44 pm
by Jihad Zone
Duladi wrote:Yang saya tanyakan adalah MANA REFERENSI HADIST SAHIH-nya? Bukan cuma mengklaim: "Hadits dari Ibnu Mas'ud, diriwayatkan oleh Abu Daud, Ahmad, Bukhari, Muslim, Baihaqi, Abu Nu'aim"
ente minta hadits tertua yang kalimatnya sama persis dengan yang ente marahin itu, nah, hadits Ibnu Mas'ud tersebut SHAHIH yg diriwayatkan oleh Abu Daud At-Thatalisi dengan sanad yang shahih. Hadits SHAHIH lain, dari shahabah Jabir bin Muth'am, diriwayatkan oleh Tirmidzi (Shahih Sunan Tirmidzi Vol.3 Hal.112) juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Jarir, dll.
Hadits lain yang SHAHIH dengan kalimat yang tidak persisi sama dengan yang ente pinta, sangat banyak!!!.
Duladi wrote:1) Hadist Sunan Abu Daud nomor berapa (link: http://www.usc.edu/schools/college/crcc ... /abudawud/)
itu bukan Abu Daud at-Thayalisi, kitabnya Musnad Abu Daud At-Thayalisi (wafat 204 H.)
Tapi Abu Daud As-Sajastani, kitabnya Sunan Abu Daud (wafat 275 H.)

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Mon Jan 11, 2010 10:19 pm
by Duladi
Jihad Zone wrote:ente minta hadits tertua yang kalimatnya sama persis dengan yang ente marahin itu, nah, hadits Ibnu Mas'ud tersebut SHAHIH yg diriwayatkan oleh Abu Daud At-Thatalisi dengan sanad yang shahih.
Saya tidak menemukan cerita seperti yang kamu postingkan di atas dari link-link yang kamu sebutkan. Daripada ngarang-ngarang hadist sendiri, mending kamu tunjukkan pada saya referensinya dari Hadist Sahih agar saya bisa mengeceknya langsung.
Jihad Zone wrote:Hadits SHAHIH lain, dari shahabah Jabir bin Muth'am, diriwayatkan oleh Tirmidzi (Shahih Sunan Tirmidzi Vol.3 Hal.112) juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Jarir, dll.
Hadits lain yang SHAHIH dengan kalimat yang tidak persisi sama dengan yang ente pinta, sangat banyak!!!.
Saya tidak menemukannya, walaupun kamu mencatut banyak nama ulama abad 9.

Kisah kaum Quraish heboh melihat mujizat bulan terbelah adalah KISAH YANG SPEKTAKULER. Kalau cerita itu benar, seharusnya Bukhari dan Imam Muslim pasti akan menceritakannya dalam hadist mereka. Tapi sampai hari ini saya tidak menemukan cerita seperti itu. Kisah membelah bulan itu hanya diceritakan secuil saja oleh para periwayat hadist sahih. Itulah kenapa saya curiga, kisah orang-orang Quraish HEBOH menyaksikan bulan dibelah oleh Muhammad itu adalah PALSU, sebagaimana kisah Muhammad dengan pengemis buta.

Lihat kembali bagian yang saya beri warna merah (bagian itulah yang saya pertanyakan kesahihannya):
  • Perkataan (dan berkata Abu adh-Dhuha dst)
    Mencakup hubungan pada perkataan: "dari Ibrahim" karena abu adh-Dhuha termasuk guru dari Al-'A'masy, maka dalam hal ini pada Al-A'masy terdapat dua sanad, dan mencakup Mu'allaq (penundaan) qaul ini mu'tamad (dapat dipercaya), maka sungguh Abu Daud ath-Thayalisi menyampaikannya dari Abu 'Awanah, dan meriwayatkannya kepada kami dalam "Fawaid Abu Thahir adz-Dzuhli" dari jalur yang lain yaitu dari Abu 'Awanah, dan juga Abu Nu'aim mengeluarkannya dalam "Ad-Dalai" dari jalur Husyaim kedua2nya dari Mughirah dari Abu Adh-Dhuha dengan sanad yang berbunyi "Bulan terbelah pada masa Rosulullah saw, maka orang-orang Kafir Quraisy berkata: ini adalah sihir yang mana Ibnu Abu Kabsyah telah menyihir kalian, maka tunggulah orang-orang yg dalam perjalanan, jika mereka mengabarkan juga melihat seperti yang kalian lihat, maka sungguh dia benar. maka ketika tiba pada mereka salah satu orang dari perjalanan, tiada lain juga mengabarkan seperti itu (melihat bulan terbelah)" sedangkan lafadz sanad Husyaim yang dari Abi 'Awanah "Bulan terbelah di kota Mekah maka sesungguhnya Muhammad tidak mungkin bisa untuk menyihir manusia secara keseluruhan"
dan ini:
  • Kisah itu adalah di masa sebelum hijrah dari Mekah Al-Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ?” Mereka menjawab: “Coba belahlah bulan …”. Maka Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah SWT agar menolongnya. Maka Allah SWT memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!”.

    (Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu.) Mereka lantas menunggu-nunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?”. Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…!!!”. Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya……..” (QS. Al-Qamar [54] ayat 1-55).
Poin-poin yang saya pertanyakan:

1) Orang Quraish meminta mujizat pada Muhammad, lalu Muhammad berdoa kepada awlohnya, lalu awloh memerintahkan Muhammad untuk mengarahkan telunjuknya ke bulan, maka dengan serta-merta bulan terbelah. Kisah ini luar biasa. Tapi saya tidak menemukannya dalam Sirah Ibnu Ishaq dan juga tidak ada dalam Hadist-hadist sahih. Kalau kemudian ada cerita seperti itu, bukankah saya patut mencurigainya? Kisah kaum Quraish meminta mujizat kepada Muhammad sebagaimana yang tercatat dalam Sirah, tidak ada satupun yang dapat Muhammad penuhi. Baca Quraish meminta mujizat, Muhammad tidak menyanggupi. Kenapa setelah wafatnya, ada cerita tentang Muhammad "menyanggupi" permintaan Quraish?

2) Kisah kehebohan para tokoh Quraish setelah menyaksikan bulan terbelah, sehingga mereka menantikan orang-orang yang baru pulang dari perjalanan. Diceritakan bahwa orang-orang yang baru pulang dari perjalanan itu pun mengamini "bulan terbelah". Nah, kisah ini adalah kisah luar biasa yang tak mungkin akan begitu saja terlupakan. Kenapa penulis sejarah tertua tidak mengetahui kisah ini? Kalau kisah seberkas sinar yang menyinari istana-istana Busra di Syam tercatat, kenapa kisah HEBOH BULAN TERBELAH yang kejadiannya justru di kota Mekkah malah terlupakan dan tidak tercatat?

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Tue Jan 12, 2010 10:13 am
by Jihad Zone
Duladi wrote:Saya tidak menemukan cerita seperti yang kamu postingkan di atas dari link-link yang kamu sebutkan. Daripada ngarang-ngarang hadist sendiri, mending kamu tunjukkan pada saya referensinya dari Hadist Sahih agar saya bisa mengeceknya langsung.
yang ngarang siapa? ente saja tidak ngerti bhs arab payah!!!! coba cek di buku terjemah indonesia SHAHIH SUNAN TIRMIDZI JILID 3 HAL. 543-544.
Image
Unduh gratis buku SHAHIH SUNAN TIRMIDZI TERJEMAH INDONESIA
di sini :http://dc181.4shared.com/download/19061 ... 7-3ac62d18

Re: Kisah Quraish menyaksikan bulan terbelah, fiksi atau fakta?

Posted: Wed Jan 13, 2010 12:48 pm
by belajarsejarah
Bila reff Link dibawah ini:
mukzizat-muhamad-terbelahnya-bulan-t303 ... 20terbelah



http://apod.nasa.gov/apod/ap021029.html" onclick="window.open(this.href);return false;.


Namun di situ tidak ada penjelasan bahwa itu bukti bulan telah terbelah khan.
.
Gambar itu hanyalah salah satu kanal sempit (disebut rille) yang dinamakan Ariadaeus Rille. Kanal seperti itu banyak terdapat di permukaan bulan dan bentuknya bermacam-macam, ada yang hampir lurus (seperti Ariadaeus Rille tersebut), ada juga yang berkelok-kelok (seperti Hadle Rille). Panjangnya bisa ratusan km, lebarnya beberapa kilometer, dan dalamnya bisa ratusan meter. Pembentukannya dari proses aktivitas geologis permukaan bulan, bukan karena celah bekas bulan terbelah. Jadi, anggapan bahwa kanal itu adalah bukti bahwa bulan pernah terbelah sangat mengada-ada. (seperti disampaikan olek Pak Djamaluddin-LAPAN)
Selengkapnya di http://mutoha.blogspot.com/2007/07/bula ... belah.html" onclick="window.open(this.href);return false;

Semoga menbantu,

Salam,
Mutoha Ar.
Jogja Astro Club (JAC)
http://mutoha.blogspot.com" onclick="window.open(this.href);return false;
http://tech.groups.yahoo.com/group/astr ... ssage/3372

http://mutoha.blogspot.com/2007/07/bula ... belah.html


Dr Zaghloul El-Naggar http://www.elnaggarzr.com/en/index.php
Kelihatannya sudah meralat bahwa, "BULAN PERNAH TERBELAH HANYALAH ISAPAN JEMPOL"
Lihat saja disitusnya sudah tidak ada lagi soal bulan terbelah..