Adadeh wrote:Perbudakan dihalalkan dalam Islam, dilakukan oleh Nabi, diteruskan oleh para kalifah Islam, dan sampai detik ini masih HALAL dalam Islam, seperti yang tercantum dalam Qur'an dan ahadis.
Adadeh wrote:Mengapa pula Islam harus menghapuskan perbudakan? Bukankah perbudakan itu halal dalam Islam? Kalau halal, mengapa harus dihapus? Heran gw.
Prophet_alexa wrote:kalau malah meneruskan hal yang tidak baik .... trus buat apa si mamat jadi nabi???
berani_murtad wrote:tunjukkan saja ayat kalau islam menghapuskan perbudakan dan perbudakan itu dilarang.
tidak perlu tafsir sendiri.
negara apapun dulu membuat perbudakan karena tidak menerapkan agama( bukan islam ) , tetapi begitu mereka menerapkan agama( bukan islam ) perbudakan itu justru habis dengan sendirinya. sedangkan dalam agama islam perbudakan akan terus tumbuh subur.
sudah lihat anda kalau bangsa indonesia dianggap budak di arab saudi sana. beresin dulu urusan di arab saudi, kalau TKI juga sama derajat dengan orang arab. berkacalah kepada kebenaran, sampai kapan kamu juga bersedia menjadi budaknya arab?
berani_murtad wrote:jika memang agama islam benar, turunnya agama ini harus mengakui persamaan derajat manusia dan bentuk perbudakan apapun harus dihapuskan. baca kitab agama lain, tidak ada yang mengajarkan perbudakan. justru islam yang memperburuk suasana untuk membuat perbudakan kembali.
berani_murtad wrote:intinya adalah islam mengajarkan perbudakan. tidak ada yang lain, islamlah yang paling cacat dalam sejarah agama karena hanya islam yang menghalalkan perbudakan, tidak ada agama lain.
agama yang mengajarkan perbudakan adalah agama setan, karena tingkatan manusia yang diciptakan sederajat adalah omong kosong.
Walet wrote:Nabi Muhammad adalah Pedagang Budak
Perbudakan sudah ada sebelum datangnya islam, dengan sejarah yang sangat panjang, melalui berbagai zaman dan agama, kebanyakan budak itu didapat dari tawanan perang dan penjajahan untuk diperjual-belikan. kadang budak didapat dari hasil tawanan gerombolan penyamun dan sebagainya.
kemudian ketika islam datang dengan keadaan perbudakan seperti itu,
islam tidak secara langsung melarang perbudakan kecuali dengan syarat, maka diatur menurut syari'ah yang memuat kebijakan perihal syarat-syarat dalam masalah perbudakan, bagaimana cara memperlakukan seseorang yg sudah dikategorikan sebagai budak. diantara kebijakan islam adalah dalam hal memerdekan budak,
bahwa memerdekakan budak sebagai sarana yang paling mulya dalam hal pendekatan diri kepada Allah, maka para shahabah waktu itu berlomba untuk memerdekakan budak, dimulainya dari budak-budak muslimin yang di lingkungan orang Quraiys.
seperti Abu Bakar yg memerdekakan seorang budak tukang Adzan yaitu Bilal bin Rabah yang dibeli dari tuannya yang sering menyiksa Bilal bin Rabah karena memeluk agama islam. dan banyak contoh lainnya.
TAPI MENGAPA KEBANYAKAN TUDINGAN MENGENAI MASALAH PERBUDAKAN SELALU DIARAHKAN KEPADA ISLAM ????????
KADANG KITA BERTANYA MENGAPA ISLAM TIDAK MENGHARAMKAN PERBUDAKAN SEBAGAIMANA DIHARAMKANNYA KHAMER, ZINA, JUDI DAN LAIN-LAIN YANG DIHARAMKAN ???????????
Bagaimana Islam mengijinkan perbudakan?? , Dan semua petunjuk dan undang-undang ini dirancang untuk membebaskan orang dari perbudakan di semua warna dan bentuk.
oleh karenanya permasalahan budak dalam islam seringkali menjadi topik penting bagi mereka musuh-musuh islam.
menurut keimana kita yang kuat terhadap kebenaran agama islam bahwa Islam adalah tidak mengharamkan sesuatu ataupun menghalalkan sesuatu kecuali sebagai "RAMHATAN LIL 'ALAMIN" rahmat bagi semua makhluk.
islam adalah agama yang HAK. sebuah aturan atau syari'at yang tidak sejalan dengan akal terbatas kita bukan menjadi alasan Agama itu tidak sempurna, sebagaimana jawaban Nabi Ibrahim ketika ditanya.
Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) (Q.S. Al-Baqarah:260)
sebelum kau berkata mengenahi masalah budak dalam dunia Islam, lebih dulu kau harus menilik sejarah keadaan kaum Jahiliyah dan keadaan orang arab sebelum datangnya Agama Islam. sebelum islam budak diperlakukan seperti binatang.
siapakah budak menurut Islam? bagaimana pengamalannya?
ketika islam datang, islam melarang semua bentuk peperangan kecuali jihad dijalan Allah untuk menegakkan kalimat tauhid, dengan landasan bahwa perang ala Islam tidak untuk membunuh.
KETAHUILAH ISLAM DATANG UNTUK MENGEMBALIKAN HAK-HAK KEMANUSIAAN PARA BUDAK, ISLAM DATANG DAN BERKATA BARANG SIAPA MEMBUNUH BUDAKNYA MAKA ISLAM AKAN MEMBUNUHNYA. BARANG SIAPA YANG MENYIKSA BUDAKNYA MAKA ISLAM AKAN MENYIKSANYA, BARANG SIAPA MENGEBIRI BUDAKNYA MAKA ISLAM AKAN MENGEBIRINYA.
ISLAM DATANG DENGAN PERSATUAN UMAT "KALIAN SEMUA ADALAH ANAK ADAM YANG TERBUAT DARI TANAH, AKAN KEMBALI KE TANAH !!! " TIDAK ADA KELEBIHAN SANG TUAN DARI BUDAKNYA, SEBAGAI PEMISAH FAKTA STATUS BAHWA "INI TUAN DAN INI BUDAK"
SESUNGGUHNYA KELEBIHAN ANTARA SATU DAN LAINNYA HANYALAH "KETAQWAAN" NYA . TIDAK ADA KELEBIHAN ANTARA ORANG ARAB DAN BUKAN ARAB, ATAU SEBALIKNYA ANTARA ORANG BUKAN ARAB ATAU ORANG ARAB. TIDAK JUGA KULIT HITAM ATAU PUTIH
"KECUALI DGN TAQWA !!!!!!!!!!!!!!"
ISLAM DATANG UNTUK MENYURUH TUAN DENGAN PERINTAH BERLAKU BAIK KEPAD BUDAK-BUDAK.
وبالوالدين إحساناً ، وبذي القربى واليتامى والمساكين والجار ذي القربى ، والجار الجنب ، والصاحب بالجنب ، وابن السبيل وما ملكت أيمانكم إن الله لا يحب من كان مختالاً فخوراً
"dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling."
ISLAM DATANG DENGAN KEPUTUSAN BAHWA HUBUNGAN BUDAK DAN TUAN BUKAN HUBUNGAN PENG-TUAN-AN DAN PENGHAMBAAN, PENINGGIAN DAN PERENDAHAN, KELEBIHAN DAN KEHINAAN. AKAN TETAPI SEBAGAI HUBUNGAN KEKELUARGAAN DAN PERSAUDARAAN. SEORANG TUAN ADALAH KELUARGA BAGI BUDAKNYA, SEORANG TUAN ADALAH KELUARGA BAGI BUDAK PEREMPUANNYA YANG DIIZINKAN UNTUK MENGAWININYA.
وَمَن لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنكُمْ طَوْلاً أَن يَنكِحَ ٱلْمُحْصَنَٰتِ ٱلْمُؤْمِنَٰتِ فَمِنْ مَّا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُم مِّن فَتَيَٰتِكُمُ ٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَٰنِكُمْ بَعْضُكُمْ مِّن بَعْضٍ فَٱنكِحُوهُنَّ بِإِذْنِ أَهْلِهِنَّ وَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ مُحْصَنَٰتٍ غَيْرَ مُسَٰفِحَٰتٍ وَلاَ مُتَّخِذَٰتِ أَخْدَانٍ فَإِذَآ أُحْصِنَّ فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَٰحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى ٱلْمُحْصَنَٰتِ مِنَ ٱلْعَذَابِ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ ٱلْعَنَتَ مِنْكُمْ وَأَن تَصْبِرُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Dan barang siapa di antara kamu (orang merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah dari sebahagian yang lain, karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka dan berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang mereka pun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka mengerjakan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. (Kebolehan mengawini budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kesulitan menjaga diri (dari perbuatan zina) di antaramu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nisaa' : 25)
PARA BUDAK ADALAH SAUDARA BAGI TUANNYA, PERSAUDARAAN DIBAWAH TANGAN TUANNYA JADIKANLAH DIA SAUDARA MAKA BERILAH MAKANAN SEBAGAIMANA MAKANAN TUANNYA, BERILAH PAKAIAN SEBAGAIMANA PAKAIAN TUANNYA, JANGANLAH SANG TUAN MEMAKSA APA YANG BUKAN KEMAMPUAN SANG BUDAK, KARENA PEMAKSAAN ADALAH PENYIKSAAN BAGI BUDAK.
DIANJURKAN JUGA MENJAGA PERASAAN SANG BUDAK, NABI MUHAMMAD SAW BERSABDA:
" لايقل أحدكم : هذا عبدي وهذه أمتي ، وليقل : فتاي وفتاتي "
"JANGANLAH SESEORANG DIATARA KAMU BERKATA: "INI BUDAK LELAKI KU DAN INI BUDAK PEREMPUANKU, BAIKNYA KATAKAN: INI KISANAK KU DAN INI KISANIK KU."
ويستند على ذلك أبو هريرة فيقول لرجل ركب وخلفه عبده يجري : " احمله خلفك ، فإنه أخوك ، وروحه مثل روحك"
DIKISAHKAN JUGA OLEH ABU HURAIRAH NABI BERSABDA KEPADA SESEORANG YANG SEDANG MENUNGGANG KUDA DAN DIBELAKANG BUDAKNYA MENGIKUTI SAMBIL BERLARI: "BAWALAH DIA YANG DI BELAKANGMU, SESUNGGUHNYA DIA SAUDARAMU, RUHNYA SAMA SEPERTI RUHMU."
ITULAH PERLAKUAN ISLAM TERHADAP PERBUDAKAN, ISLAM MENGHORMATI SEJARAH KEMANUSIAAN, SEBAGAI BUKTI DARI AJARAN ISLAM YANG TERTUJU PADA PEMBAHARUAN DAN PENGEDITAN BERBAGAI MACAM MASALAH KEMANUSIAAN, MAKA ISLAM TIDAK MEMBERLAKUKAN BUDAK SEBAGAIMANA ASAL BUDAK DULU DIBERLAKUKAN.