borjuis & kompas … mencari kebenaran…..

Kehidupan, pengikut, kepercayaan, pikiran dan ucapan Muhammad.
User avatar
kompas
Posts: 7277
Joined: Sun Jun 22, 2008 12:42 pm
Location: bandung

Re: borjuis & kompas … mencari kebenaran…..

Post by kompas »

borjuis wrote: pada awal mula kehidupan seorang manusia(adam) IBLIS lah menyesatkan manusia itu,...
sebelum peristiwa penyesatan itu rupa2nya di dahului oleh "sumpah" sang iblis
betul.
dan sumpah iblis itu rupa2nya juga trus mendarah daging dalam setiap generasi ke generasi dari keturunan manusia pertama itu(adam)
Tidak mendarah daging ke generasi dari keturunan manusia pertama
Penyesatan iblis kepada Adam, hanya berlaku kepada Adam saja, tidak secara otomatis menurun kepada umat manusia.
Iblis berusaha menyesatkan manusia orang perorang. Tidak semua orang yang dapat iblis sesatkan.
Para Nabi setelah Adam, tidak dapat disesatkan iblis.
tapi hairannya di kemudian hari muncullah "sebentuk" tuhan(baca=olloh swt) yg didalam sifat-nya juga mendarah daging keinginan utk menyesatkan manusia
Allah tidak pernah menyesatkan manusia, justru Allah memberi peringatan kepada manusia, agar jangan disesatkan oleh iblis.
jika saja iblis mau tunduk bersujud utk menyembah manusia,apakah olloh yg harus menganti peran dari sifat utk selalu menyesatkan manusia itu?
jika saja iblis tidak pernah bersumpah,apakah olloh swt yg mengambil alih sumpah itu?
jika saja iblis tidak pernah punya pikiran utk menyesatkan manusia,dan olloh tetap akan menyesatkan manusia,siapakah yg lebih pantas menjadi tuhan?,...olloh swt kah atau iblis?
Sebuah peristiwa yang sudah terjadi, tidak dapat dibicarakan lagi dengan berandai-andai.
Buang waktu dan ujung-ujungnya debat kusir.
seperti yg kita ketahui bahwa pekerjaan menyesatkan adalah daya kreasi pertama dari sifat iblis,lantas mengapa olloh harus mengikuti,mencontohi,meng-populerkan ciptaan pertama dari iblis itu?
apakah sedari awalnya olloh dan iblis mempunyai sifat yg sama(sama2 suka menyesatkan manusia)?
Hanya iblis yang menyesatkan manusia.
Allah memberi peringatan kepada Adam dan keturunannya, agar jangan sampai tergoda dan sisestkan iblis.
maaf bung,saya tidak menemukan satupun kaitannya antara jawaban anda dgn pertanyaan saya
Saya menjelaskan kata “KAMI” yang terdapat dalam Al Qur’an, sebagaimana yang anda tanyakan.
lagian jika olloh tidak mengingingkan agar manusia itu menjadi sombong,lantas mengapa manusia harus di beda-bedakan antara muslim dan kapir?
HARUS ADA BEDANYA, karena itulah Allah menurunkan para Nabi, untuk memberikan petunjuk dan ajaran, manusia mana yang tergolong BERIMAN, dan manusia mana yang tergolong KAPIR.
lagian juga kalo olloh memang betul mau memberi pelajaran supaya manusia jangan sombong,apakah tidak cara lain yg lebih masuk akal,misalnya cukup memberi peringatan bahwa "kamu hai manusia,janganlah engkau menjadi sombong krn imanmu,hartamu,kedudukanmu,kelebihan2mu,........."
QS.31. 18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

QS.19. 14. dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.

QS.17. 83. Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.

QS.17. 37. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.

QS.16. 22. Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.

QS.4. 36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

atau mungkin memberi bukti nyata bahwa pernah ada org sombong di di beri pelajaran oleh olloh dsb,........
50. Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan

QS.44. 30. Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksa yang menghinakan,

QS.44. 31. dari (azab) Fir'aun. Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas.


Bersambung ……. :lol:
User avatar
kompas
Posts: 7277
Joined: Sun Jun 22, 2008 12:42 pm
Location: bandung

Re: borjuis & kompas … mencari kebenaran…..

Post by kompas »

borjuis wrote: wah jika kabar gembiranya aja berupa berita cobaan yg akan di hadapi,trus bagaimana pula dgn kabar buruknya?

kabar gembira utk org2 yg beriman:
"Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan"

kabar buruk utk org2 yg beriman:
Kabar gembira untuk orang beriman yang sabar.
Kabar burut untuk orang beriman tapi tidak sabar.
lah darimana anda tahu?,....apakah anda pernah mati dan bertemu tuhan,trus hidup kembali dan memberi tahukan hal ini?
Allah memberitahukan kabar itu melalui Al Qur’an.
trus kalo tidak dapat di buktikan dgn kasat mata,lantas darimana kita tahu bahwa tuhan itu ada?
Dari kekuasaanNya.
sayangnya semua ciptaan di semesta ini tidak lebel "made ini tuhan"nya
Kalau alam semesta ini bukan diciptakan Tuhan, siapa yang mencipatakannya?
Apakah terjadi dengan sendirinya?
lagi2 pertanyaan anda cuma diusahakan utk membodohi sidang pembaca,..
pertanyaan yg sama pernah dipikirkan jawabannya oleh nenek moyang kita,tapi apa hasilnya?,...batu/pohon pun di sembah sebagai tuhan
pada dasar manusia selalu ingin mencari jawaban2 atas apa yg terjadi disemesta ini,tetapi apabila sudah mencapai keterbatasan daya pikirnya,maka mau tidak mau manusia itu harus melakukan pemberian nama pada keterbatasan daya pikirnya,atau lebih tepatnya manusia menciptakan tuhan utk di "tuduh" sebagai pembenaran kebodohannya
anda mengakui keterbatasan pikiran manusia bukan?
Padahal dahulu anda membanggakan anda mempunyai LOGIKA segudang.
Mana logika anda yang segudang itu ????

Utang anda yang kedua yang belum anda jawab :

Lihatlah sekeliling anda, coba tunjukkan salah satu yang anda lihat, apakah ada benda yang keberadaannya ada dengan sendirinya?
bung jika sampai pada saat "TIDAK TAHU" itu bukan berarti bahwa bahwa tuhan itu ada,tapi lebih tepatnya krn keterbatasan daya pikir saya,dan saya sama sekali tidak mau melakukan pembenaran tulul macam anda
Anda kembali mengakui keterbatasan otak dan pikiran anda yang terbatas.
Dengan modal pikiran terbatas mau mencari keberadaan Tuhan ???
Sama seperti pungguk merindukan bulan.

Tuhan telah memperkenalkan dirinya :

QS.2. 255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Tidak semua manusia dapat mengenal Allah, karena banyak diantara manusia yang buta mata hatinya.
kompas wrote :
Ps : maukah anda, saya ajukan satu pertanyaan KENAPA, kemudian anda carikan jawabannya ?
Kalau anda dapat menjawab semua pertanyaan saya, saya akan ikuti anda bahwa Tuhan itu tidak ada. !!!
borjuis wrote :
silahkan
Untuk ini saya buat thread tersendiri :

kompas bertanya kepada borjuis… KENAPA ???
kompas wote :
Seorang pembunuh, perampok, pemerkosa yang mati ditembak polisi, tidak akan sama kedudukannya dihadapan Tuhan dengan seorang beriman dan berkhlak yang mati syahid.
borjuis wrote
asumsi anda ttg org mati diatas bisa benar dan bisa juga salah
benar apabila tuhan itu ada,....dan
salah apabila tuhan itu ternyata tidak ada
OK… anda sudah mengakui, BENAR , apabila Tuhan itu ada.

Anda tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, bukan ?
Saya mau tanya : apakah anda percaya dengan HARI KIAMAT ?
Apakah anda percaya bahwa pada hari kiamat kelak, manusia semuanya dibangkitkan, dan pada saat itu diperhitungkan segala amal perbuatan mereka selama hidup didunia ini ?
nah klo ternyata org tsb meminta ampun sebelum dia mati,berarti apakah pantas kita menyebut dia sebelumnya dgn sebutan kafir?
Jika dia minta ampun sebelum dia mati, dan menjadi orang yang beriman, maka dia tidak termasuk orang kapir lagi.
bang yg kita bicarakan adalah ttg manusia hidup,dan bukan ttg manusia mati,..
manusia setelah mati boleh2 saja di beda-bedakan oleh tuhan,...tetapi apakah manusia sewaktu masih hidup harus di beda-bedakan?,....kalo harus di beda-bedakan,krn apa?,...krn muslim dan kapir atau krn surga dan neraka?
seperti yang saya katakan Tuhan MAHA PENYAYANG, karena itu semua manusia disayangi Tuhan, apakah dia itu kapir atau dia beriman, bahkan atheis sekalipun, disayangi Tuhan.

Tapi, Tuhan juga MAHA PENGASIH, hanya orang yang beriman yang DIKASIHI TUHAN.
lagian ngapain juga membeda-bedakan kedudukan org yg masih hidup dgn org yg sudah mati?
INGAT….semua makhluk yang bernyawa masti AKAN MATI !!!
Pada saat mati itulah akan adanya HARI PENGHAKIMAN !!!!
Manusia paling lama hidup didunia ini rata-rata 100 tahun saja, sedangkan hidup diakhirat kelak untuk selamanya.
Hidup didunia ini bagaikan persinggahan diterminal, untuk menuju kehidupan yang kekal dialam akhirat.
Keyakinan ini, tidak akan anda percayai kebenarannya, jika anda tidak percaya akan datangnya HARI KIAMAT, HARI PENGHAKIMAN.
sekali lagi yg kita bicarakan di sini adalah bukan ttg kedudukan org yg sudah mati di hadapan tuhan,...
org yg sudah mati kedudukannya di hadapan tuhan boleh2 saja di beda-bedakan,krn tidak ada lagi ampunan(terlambat),..
tetapi org yg masih hidup,tentunya masih mempunyai peluang utk meminta fasilitas dari sifat maha pengampun dari tuhan
sangat benar pendapat anda yang ini.
logika
1:taruhlah saya di umur 16-70 tahun masih dalam posisi kapir
di umur 71 bertobat dan meminta ampun dan menjadi muallaf,dan gak lama berselang saya mati
nah pantaskah/tegakah anda menyebut saya kapir pada sepanjang usia saya masih pada umur 16-70 tahun.

ingat bung!!berdasarkan logika diatas saya memang pantas mendapat sebutan kafir,tetapi yg saya ingin tanyakan adalah pantaskah anda berbuat demikian?
Anda jangan terlalu risau dengan perkataan KAPIR, seolah-olah kata itu paling AIB disandang manusia.
Kata KAPIR, adalah untuk membedakan dengan kata BERIMAN.
Biasa saja, tidak bermuatan mencemoh atau AIB bagi yang menyandangnya.
Apakah orang yang BERIMAN lebih mulia dari orang KAPIR ??? BELUM TENTU !!!
Orang yang dahulunya beriman, bisa saja kemudian hari menjadi KAPIR.
Atau orang yang kelihatannya BERIMAN, padahal KAPIR dipandangan Tuhan.
Hanya Tuhan yang menilai KEIMANAN dan KEKAPIRAN seseorang.
kemudian,..
taruhlah anda saat ini muslim dan selalu menyebut non-muslim sebagai kapir,....tetapi pada usia 70 tahun anda menjadi kristen,...nah bagaimanakah sekirannya tanggapan anda(pada usia 70 tahun) ttg kelakuan dan sifat anda sewaktu masih muslim yg selalu suka menyebut kata "kafir" pada org lain?
bayangkan berapa banyak org yg anda sakiti hatinya?,...trus apakah hal ini yg diinginkan tuhan dari anda?
Untuk anda ketahui, kata KAPIR, mempunyai kriteria tertentu, dan Al Qur’an yang menentukan kriteria itu.
Jika seseorang memenuhi kriteria sebagaimana Al Qur’an katakan, maka sepantasnya orang itu disebut KAPIR.
borjuis wrote :
nih saya ulangi pertanyaan saya utk anda jawab secara benar

apakah tsunami di aceh bukan merupakan murka tuhan?
Bisa merupakan murka Tuhan, dan bisa juga bukan murka Tuhan
jika anda katakan hal itu sebagai cobaan dari olloh,maka saya akan katakan olloh anda terlalu kelewat batas dan brutal dgn kata "coba-coba"nya(olloh swt)
Cobaan untuk orang yang beriman. Maknanya, apakah orang beriman itu sabar dalam menghadapi cobaan itu.
Jika orang beriman itu sabar, maka berita gembira untuk orang beriman itu, yaitu dia telah LULUS DALAM UJIAN.
utk lebih gampangnya:
peristiwa tsunami di aceh merupakan...........
A:murka tuhan
B:cobaan tuhan
A. Murka Tuhan, untuk mereka yang berdosa.
B. Cobaan Tuhan, untuk mereka yang beriman.
rupa2nya anda ingin menyamakan sifat "sekolah" dgn sifat "tuhan"
sebelum anda menggunakan perumpamaan di atas seharusnya mesti tahu terlebih dahulu yg mana formalitas "tuhan" dan yg mana formalitas "sekolah"
Keimanan sesorang persis sama dengan SEKOLAHAN, bertingkat-tingkat kelas keimanannya.
saya makin hairan sama anda
disaat yg lain islam begitu bangganya dgn olloh yg tidak menyerupai dan diserupai,tapi anda malah tega menyerupakan formalitas tuhan dgn formalitas sekolah/edukasi
Yang saya jelaskan kepada anda adalah TINGKAT KEIMANAN seseorang persis sama dengan SEKOLAHAN.
Dan… Allah lah yang mengujinya.
AYAM DULUAN,....LOGIKANYA:
luar biasa…. luar biasa….. uraian anda sangat jelas dan panjang lebar.
setelah membaca tulisan anda, saya jadi berpikir, mungkin anda ini seorang dokter hewan……. :lol:

Kesimpulannya, AYAM terlebih dahulu ada, setelah itu barulah ayam menghasilkan TELOR AYAM … :lol:

Ada AYAM JANTAN dan ada AYAM BETINA, dari kedua jenis ini mana yang lebih dahulu ada didunia ini ???

Tolong, anda sebagai dokter hewan pasti dapat menjelaskan dengan panjang lebar…. :lol:

Bersambung …… :lol:
Post Reply