muslim_netral wrote:HOHOHOHO , ADA MALING JELAS-JELAS KETAHUAN TERUS DIA DISERET KE DEPAN MEJA HIJAU, MALING TIDAK MAU MENGAKUINYA, TERUS DIA BERSUMPAH "PAK HAKIM, SUMPAH SAYA GAK MALING, KALAU SAYA BENAR-BENAR MALING, SAYA BERANI DISAMBER GELEDEK SEKARANG JUGA, TOLONG TUHAN KIRIMKAN GELEDEK SEKARANG JUGA", geledek gak datang-datang..... APA ITU MEMBUKTIKAN BAHWA MALING ITU GAK BERSALAH? CUMA KARENA GELEDEK????
Muhammad mengaku dirinya DEKAT dengan UNSUR ADIKODRATI, yaitu alloh yang diklaimnya sebagai TUHAN SANG PENCIPTA LANGIT & BUMI (TUHAN YG MAHA KUASA).
Ini berbeda dengan analogi maling yang kamu buat di atas, karena maling itu tidak mengaku "nabi" atau setidaknya orang yg mengaku dekat dengan "UNSUR ILAHI".
Muhammad, sedang diuji kenabiannya, asli atau palsu, oleh seorang wanita Yahudi yang tentu saja pasti pernah baca ayat dari Kitab Tanakh (Kitab Yahudi):
YEREMIA 23:15
TUHAN Yang Mahakuasa berkata, "Akan Kuberikan kepada para nabi di Yerusalem itu (=para nabi palsu) tanaman pahit untuk dimakan dan
racun untuk diminum, karena mereka telah menyebabkan orang-orang di seluruh negeri tidak menghormati Aku."
Wanita Yahudi itu ingin menghukum Muhammad dengan RACUN, bila ternyata ia NABI PALSU.
Tapi kalau Muhammad tidak mempan oleh racunnya, berarti dia benar-benar seorang nabi yang dilindungi oleh Tuhannya.
Dan dari pernyataan Muhammad sendiri terungkap, ADA KEGELISAHAN dalam DIRI MUHAMMAD sejak peristiwa peracunan itu, yang terungkap dari pernyataannya ini:
(Kalau dia bukan nabi palsu, tentu perasaan gelisah itu tidak perlu ada, karena Awloh menjaganya)
- “Aku tidak pernah berhenti mengamati akibat dari daging (beracun) yang kumakan di Khaibar....."
Dan pengakuan langsung dari bibir Muhammad bahwa memang benar apa yang dikatakan oleh wanita Yahudi itu bahwa dirinya NABI PALSU YG MEMPAN OLEH RACUN:
- "....dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu)...."
Dan lebih dahsyatnya lagi, dia menghubungkan kesakitannya itu dengan QS 69:44-47
'
- "... sekarang kurasa tiba saatnya batang nadiku terputus.”
Apakah sumber dari IBN SA'D di atas masih kurang?
Ini dari Aisyah:
Dikisahkan oleh Aisha:
Pada waktu sakitnya sebelum dia mati, sang Nabi sering mengatakan,
"Wahai Aisha! Aku masih merasa kesakitan karena daging yang kumakan di Khaybar, dan sekarang aku merasa urat nadiku dipotong oleh racun itu." (Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 713)
Ringkas kata,
Pengakuan langsung dari bibir Muhammad itu sudah cukup bagi kita
untuk membenarkan UCAPAN WANITA YAHUDI dan juga apa yang Muhammad sesumbarkan sendiri di Qs. 69:44-47.
Muhammad sendiri sudah mengakuinya, bahwa dia NABI PALSU & MENGARANG-NGARANG PERKATAAN TUHAN QURAISH.
Pengakuan langsung dari Muhammad sudah cukup. Usaha kita membelanya akan sia-sia saja.
Mana yang lebih kuat: PENYANGKALAN MUSLIM, atau PENGAKUAN SENDIRI dari MUHAMMAD?