Muhammad menuntut statusnya diakui, bukti dia nabi gadungan
Posted: Mon May 11, 2009 10:04 pm
Siapa yang Muhammad perjuangkan: Allah ataukah status dirinya?
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 2 halaman 374:
Tapi, mari kita lihat percakapan selanjutnya:
Dari sini terlihat, bahwa Muhammad sebenarnya tidak sedang memperjuangkan awlohnya agar disembah sebagai satu-satunya tuhan oleh manusia, tapi dia memperjuangkan dirinya sendiri agar diakui rasul oleh manusia. Dia lebih suka manusia mati, daripada manusia hidup menyembah awloh tapi tidak mau mengakuinya rasul.
Bukankah orang yang sudah mati, tidak bisa lagi menyembah awloh? Dengan demikian awloh kehilangan penyembahnya.
Muhammad lebih suka hal demikian terjadi, daripada awloh disembah tapi dirinya tidak diakui rasul.
Sekali lagi,
Muhammad lebih suka awloh tidak disembah daripada awloh disembah tapi si penyembah itu tidak mengakuinya rasul; itulah pesan yang kita dapatkan dari kisah masuk Islamnya Abu Sufyan di atas.
Siapa dari kalian yang masih tidak yakin Muhammad itu nabi gadungan?
Sangat jelas terlihat, dia sangat menginginkan jabatan itu.
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 2 halaman 374:
- Al-Abbas bin Abdul Muththalib berkata, "Aku membawa pergi Abu Sufyan bin Harb ke tempat istirahatku dan ia menginap di tempatku. Esok paginya, aku membawa Abu Sufyan bin Harb ke tempat Rasulullah SAW. Ketika beliau melihat Abu Sufyan bin Harb, beliau bersabda, "Celakalah engkau wahai Abu Sufyan, apakah belum tiba waktu bagimu untuk mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah?"
Abu Sufyan menjawab: “Aku percaya akan hal itu.”
Tapi, mari kita lihat percakapan selanjutnya:
- Muhammad lalu berkata kepadanya: "Celakalah engkau wahai Abu Sufyan, bukankah ini saatnya bagimu untuk mengetahui bahwa aku adalah Rasul Allah?”
Abu Sufyan menjawab: “Demi Allah, wahai Muhammad, hatiku ragu akan hal ini.”
Al-Abbas bin Abdul Muththalib berkata kepada Abu Sufyan bin Harb: “Celakalah engkau wahai Abu Sufyan, masuk Islamlah! Bersaksilah bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah sebelum lehermu dipenggal dengan pedang.”
Dari sini terlihat, bahwa Muhammad sebenarnya tidak sedang memperjuangkan awlohnya agar disembah sebagai satu-satunya tuhan oleh manusia, tapi dia memperjuangkan dirinya sendiri agar diakui rasul oleh manusia. Dia lebih suka manusia mati, daripada manusia hidup menyembah awloh tapi tidak mau mengakuinya rasul.
Bukankah orang yang sudah mati, tidak bisa lagi menyembah awloh? Dengan demikian awloh kehilangan penyembahnya.
Muhammad lebih suka hal demikian terjadi, daripada awloh disembah tapi dirinya tidak diakui rasul.
Sekali lagi,
Muhammad lebih suka awloh tidak disembah daripada awloh disembah tapi si penyembah itu tidak mengakuinya rasul; itulah pesan yang kita dapatkan dari kisah masuk Islamnya Abu Sufyan di atas.
Siapa dari kalian yang masih tidak yakin Muhammad itu nabi gadungan?
Sangat jelas terlihat, dia sangat menginginkan jabatan itu.