curious wrote:Bagaimana kalau kepribadiannya yang ini (dan ajarannya), menurut qur'an dan hadist
Hehehe kok balik yang ini lagi mas? penasaran ya
Qur’an 33:51
Kamu boleh menangguhkan (menggauli) siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (istri-istrimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki
Agak lengkap mas mengutipnya biar pemahamannya kagak duangkal.
[33.50] Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[33.51] Kamu boleh menangguhkan (menggauli) siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (istri-istrimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka. Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.
[33.52] Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.
Kan lebih bisa dipahami hakikatnya, gak perlu dijelasin ya
Tabari VIII:187
Rasul Allah (62 tahun) menikahi Mulaykah. Dia masih muda dan cantil. Salah seroang istri Nabi datang padanya dan berkata, “Kamu tidak malu menikah dengan lelaki yang membunuh ayahmu waktu dia menaklukkan Mekka?” Dia lalu mencari perlindungan terhadap dia (Muhammad).
Qur’an 66:1
Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu?
Nah yang ini juga sama lho sd ayat 5
[66.1] Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[66.2] Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[66.3] Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya (Hafshah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafshah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (semua pembicaraan antara Hafshah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafshah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafshah dan Aisyah) lalu Hafshah bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
[66.4] Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
[66.5] Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.
Tau sebab ayat ini turun? ini akibat kecemburuan istri-istri nabi terhadap Maria istri Muhammad yang memberikan anak bernama Ibrahim.
Tabari VIII:117
Dihyah sebelumnya telah meminta Safiyah pada Rasul ketika Rasul memilih dia (Safiyah) untuk dirinya sendiri. Muhammad memberi Dihyah kedua sepupu Safiyah sebagai gantinya.
Ishaq:511
Ketika dia protest, menginginkan Safiyah untuk dirinya sendiri, Rasul menukarkan Safiyah dengan memberi Dihyah dua saudara sepupunya. Perempuan-perempuan dari Khaybar dibagi-bagikan di antara para Muslim.
Bukhari Vol 5 Book 50 Number 524
Muslim-muslim berkata di antara mereka, “Akankah Safiyah menjadi salah satu istri Nabi ataukah Cuma seorang wanita tawanan dan salah satu miliknya?”
Tabari VIII:110
Ketika Abu Sufyan mendengar Nabi telah mengambil dia (Safiya), dia berkata, “Hidung kuda jantan itu tidak bisa dikontrol.”
Bukhari Vol 4 Book 52 Number 143 / Vol 5 Book 59 Number 523
Ketika kami mencapai Khaybar, Muhamamd berkata bahwa Allah membuat dia bisa menaklukkan mereka. Saat itulah kecantikan Safiyah digambarkan kepadanya. Suaminya telah dibunuh (oleh Muhammad), jadi Rasul Allah memilihnya untuk dirinya sendiri. Dia membawanya bersama dia hingga kami tiba di satu tempat di mana haidnya selesai dan dia memperistrikannya, menyetubuhinya, dan memaksanya memakai cadar.”
Tabari VIII:122 / Ishaq:515
Muhammad memerintahkan bahwa Safiya harus ditempatkan di belakangnya dan dia menebarkan jubahnya padanya. Jadi muslim-mulsim tahu bahwa dia (Muhammad) telah memilihnya untuk dirinya sendiri.
Ketika Rasul membawa Safiya dalam perjalanannya keluar kota, dia dirias dan disisir rambutnya, membuatnya pantas untuk Nabi. Rasul menghabiskan malam itu dengannya di tendanya. Abu Ayyub, didampingi pedangnya, menjaga Rasul, mengelilingi tenda hingga dia melihatnya keluar di pagi hari. Abu berkata, “Aku sangat khawatir tentang kamu akan wanita ini karena engkau telah membunuh ayahnya, suaminya dan kaumnya.”
Qur’an 33:30 Hai istri-istri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan dilipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.
Ini juga jangan dipotong mas, ini kan terkesan cuma istri nabi mengerjakan perbuatan keji dan nista. Ini saya cuplikan agak lebih lengkap ya mas.
[33.30] Hai istri-istri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan dilipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.
[33.31] Dan barang siapa di antara kamu sekalian (istri-istri Nabi) tetap taat pada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezeki yang mulia.
[33.32] Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik,
[33.33] dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
Tabari IX:126
Rasul Allah menikahi lima belas wanita. Dia menggabungkan tujuh pada satu saat dan meninggalkan sembilang.
Ishaq:311
Nabi melihat Ummu’l ketika dia masih seorang bayi yang merangkak di kakinya dan berkata, “Jika dia tumbuh dewasa, aku akan mengawininya.” Tetapi dia mati sebelum bisa melakukannya.
Tabari VII:7
Nabi menikahi Aisha di Mekka tiga tahun sebelum Hijrah, setelah kematian Khadija. Saat itu dia berumur enam tahun. Ishaq:281: Ketika Rasul datang ke Medina dia berumur lima puluh tiga.
Tabari IX:128
Ketika Nabi menikahi Aisha dia masih sangat muda dan belum siap untuk disetubuhi.
Bukhari Vol 9 Book 87 Number 139-140
Rasul Allah berkata kepada Aisha, “Kamu ditunjukkan padaku dua kali dalam mimpiku. Aku melihat seorang lelaki atau malaikat mengangkatmu dengan kain sutra. Dia berkata kepadaku, “Dia milikmu, sibak tutupnya.” Aku melihat, itulah kamu. Aku lalu berkata pada diriku sendiri, “Jika ini dari Allah, maka harus terjadi.”
Tabari IX:131
Ibuku datang padaku ketika aku sedang diayun dalam ayunan di antara dua dahan dan menurunkan aku. Pengasuhku membilas wajahku dengan air dan mengarahkan aku pergi. Ketika aku sampai di pintu dia berhenti supaya aku bisa menarik napas. Aku lalu dibawa masuk ketika Rasul duduk di atas tempat tidur di rumah kami. Ibuku membawa aku duduk di pangkuannya. Lalu para lelaki dan wanita berdiri dan keluar. Nabi menyetubuhi aku di rumahku ketika aku berumur sembilan tahun.
Tabari IX:133
Juwayriyyah dipilih Rasul untuk dirinya sendiri pada hari penyerbuan Muraysi dari antara para tawanan. Muhamamd menikahi Umm, yang telah memeluk agama Kristen.
Tabari IX:134
Muhammad mengambil Zaynab (menantunya) tetapi Allah tidak mendapatkan kesalahan dalam hubungan ini dan memerintahkan perkawinan.
Tabari IX:135
Ketika Nabi meneliti para tawanan pada hari Khaybar, dia menebarkan jubahnya pada Safiyah. Jadi dia adalah pilihannya.
Tabari IX:139
Nabi menikahi Ghaziyyah setelah berita tentang kecantikannya dan keahliannya sampai padanya.
Tabari IX:137
Allah memberi Rayhana dari suku Yahudi Qurayza kepada Rasulnya sebagai rampasan perang.”
Tabari IX:137
Mariyah, seorang budak Koptik, diberikan kepada Nabi Dia diberikan kepadanya oleh Muqawqis, pemerintah Alexandria.
Tabari IX:138
Nabi menikahi Aliyyah, seorang wanita Bakr. Dia memberi dia hadiah perceraian dan meninggalkannya. Dia juga menikahi Qutaylah, tetapi dia mati sebelum bisa menyetubuhinya.
Tabari IX:139
Layla menghampiri Nabi ketika punggungnya menghadap matahari dan menepuknya pada bahunya. Dia bertanya padanya siapa itu, dan dia menjawab, “Aku anak perempuan orang yang melawan angin. Aku Layla. Aku datang menawarkan diriku padamu.” Dia menjawab, “Aku terima.” [Layla menceritakan hal ini pada orang tuanya.] Mereka berkata, “Hal yang sangat buruk yang telah engkau lakukan. Kamu gadis terhormat, tetapi Nabi adalah seorang mata keranjang.”
Tabari IX:147
Seorang kasim bernama Mubur diberikan kepada Muhammad bersama dua budak perempuan. Satunya dia ambil sebagai gundik, yang lainnya dia berikan kepada Haasn.
Ishaq:186
Dia membawaku ke surga dan di sana ku melihat seorang gadis berbibir merah tua. Aku tanya padanya dia milik siapa, karena dia sangat menyenangkan aku ketika aku melihatnya.
Bukhari Vol 4 Book 52 Number 211
Aku ikut dalam penyerbuan Ghazwa dengan Rasul. Aku berkata, “Nabi, aku seorang mempelai lelaki.” Dia bertanya apakah aku menikahi seorang perawan atau seorang janda. Aku jawab, “Seorang janda.” Dia berkata, “Mengapa tidak perawan saja yang bisa bermain denganmu? Lalu kamu bisa bermain dengannya.” “Nabi! Ayahku dibunuh dan aku punya beberapa adik perempuan muda, jadi aku merasa tidak pantas menikhai seorang gadis muda semuda mereka.”
Tabari VIII:100
Rasul mengutus Hatib menghadap Muqawqis, penguasa Alexandria. Hatib menyampaikan surat dari Nabi, dan Muqawqis memberi Rasul Allah empat budak perempuan.
Bukhari Vol 9 Book 86 Number 98
Nabi berkata, “Seorang perawan tidak boleh dinikahi sebelum dia diminta persetujuannya. “Oh Rasul! Bagaimana seorang perawan mengungkapkan persetujuannya? Dia berkata, “Dengan tetap berdiam.”
Bukhari Vol 5 Book 59 Number 342
Umar berkata, “Ketika anak perempuanku Hafsa kehilangan suaminya dalam perang Badr, Rasul Allah melamarnya dan aku menikahkan dia kepadanya.”
Tabari VIII:1
Dalam tahun ini Nabi menikahi Zaynab Bt. Jahsh. Rasul Allah pergi ke rumah Zayd bin (anak dari) Muhammad. Mungkin Nabi rindu padanya waktu itu. Zaynab, istri Zayd, bangkit untuk menjumpainya. Dia hanya memakai baju dalam… Dia meloncat penuh hasrat, dan membangkitkan kekaguman Rasul Allah, lalu dia menoleh sambill menggumamkan sesuatu yang hampir tidak bisa dimengerti. Namun, dia ada mengatakan secara terang-terangan, “Terpujilah Allah yang Maha Kuasa, yang menyebabkan hati tergerak!” Lalu Zayd pergi menghadap Muhammad. “Nabi, Aku dengar engkau datang ke rumahku. Mengapa engkau tidak masuk? Mungkin Zaynab membangkitkan kekagumanmu, aku akan meninggalkannya.”
Tabari VIII:4
Suatu hari Muhammad pergi mencari Zayd. Ada satu penutup kain di atas lubang pintu, tetapi angin mengingkapkan tirai itu sehingga lubang pintu terbuka. Zaynab berada di kamarnya, telanjang, dan kekaguman terhadapnya memasuki hati Nabi. Setalah itu Allah membuatnya tidak menarik bagi Zayd.
Tabari VIII:3
Zayd meninggalkannya, dan dia menjadi bebas. Ketika Rasul Allah berbincang dengan Aisha, dia pingsan. Ketika sadar kembali, dia tersenyum dan berkata, “Siapa yang akan pergi kepada Zaynab untuk memberitahu dia berita baik? Allah telah menikahkan dia padaku.” Lalu Nabi membaca ayat Quran 33 hingga akhirnya. Aisha berkata, “Aku menjadi gelisah karena apa yang telah kami dengar tentang kecantikannya dan satu hal lagi, yang paling berat, yang telah Allah lakukan baginya dengan mengawinkannya sendiri kepadanya (Muhammad). Aku bilang dia pasti akan membanggakan hal itu kepada kami.”
Qur’an 33:4
Allah tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zhihar itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri).
Ini lengkapnya mas.
[33.4] Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya; dan Dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zhihar itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar).
Jelas mas ya bahwa anak angkat tidak sama dengan anak kandung, istri tidak sama dengan ibu, bahasa kasarnya boleh dikawin (seneng kan?)
Qur’an 33:6
Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. …. Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah).
Lengkapnya :
[33.6] Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu mau berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah). Jelaskan?
Qur’an 33:37
… kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.
Lengkapnya :
[33.37] Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.
Ini terjadi pada saat Muhammad mengawini Zainab, mendobrak tradisi Arab bahwa anak angkat sama dengan anak sendiri (Zaid) sehingga istrinya tidak boleh dikawin, nah itulah pengajaran yang diberikan Allah kepada Muhammad untuk menyelesaikan perkara-perkara di dunia ini.
Tapi saya yakin peserta milis ini dari non muslim menganggap ini nafsu Muhammad, betul kan?
Qur’an 33:38
Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,
Qur’an 33:48
Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung
Qur’an 33:50
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu.
Qur’an 33:51
Kamu boleh menangguhkan (menggauli) siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (istri-istrimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu
Qur’an 33:28
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut`ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.
Qur’an 33:30
Hai istri-istri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan dilipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah
Qur’an 33:32
Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik
Qur’an 33:36
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
Pelajarin sendiri ya ayat2 diatas lihat tafsir jika terjemahan kurang atau cari penyebab ayat itu turun, kan mas curious udah punya referensi
Qur’an 4:24
dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki
Ini lengkapnya mas:
[4.24] dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Udah pernah saya jelaskan ya dulu cari aja, kalau tafsir males mas...lihat tafsir yang ada Arab nya ya bandingkan terjemahannya. Ntar jangan balik lagi topik nya yaaa, apapun yang dijelaskan kamu pasti akan tidak percaya hehehe
Bukhari Vol 5 Book 59 Number 459
Aku masuk ke dalam mesjid dan melihat Abu, duduk di sebelahnya dan berbincang tentang seks. Abu Said berkata, “Kami keluar dengan Rasul Allah dan menerima hamba-hamba perempuan dari antara para tawanan. Kami menginginkan perempuan-perempuan itu dan kami mau melakukan coitus interruptus.