Air mata Muhammad

Kehidupan, pengikut, kepercayaan, pikiran dan ucapan Muhammad.
Post Reply
Charles LO S
Posts: 137
Joined: Thu Apr 27, 2006 5:13 pm
Location: Heaven

Air mata Muhammad

Post by Charles LO S »

Para netters yang baik. Benarkah tulisan di bawah ini terjadi ?

AIRMATA RASULULLAH SAW...
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan
menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan
bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur
Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu
hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan
sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul
maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril
tidak ikut bersama menyertainya.

Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit
dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan
apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat
lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan
kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah,
aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa
saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata
Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,
urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya
Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup,
melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak
tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan
dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan
telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wa maa malakat aimaanukum - peliharalah
shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar, pintu tangis
mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan
telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi
sinaran itu.
User avatar
moe
Posts: 510
Joined: Sat Mar 18, 2006 12:46 pm

Post by moe »

:)
:)
:)
:)
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

jelas tidak benar...
bacalah sirat rasul allah dan hadith. dia mati dipelukan aisha.
Charles LO S
Posts: 137
Joined: Thu Apr 27, 2006 5:13 pm
Location: Heaven

Post by Charles LO S »

Curious, jadi bagaimana sejarah kematian Muhammad menurut anda ?
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Charles wrote:Curious, jadi bagaimana sejarah kematian Muhammad menurut anda ?
Sejarah kematian Muhammad yang paling lengkap bisa dibaca di:
1) "Sahih Bukhari”. Koleksi Hadis ini dianggap sebagai buku Islam kedua terpenting setelah Qur’an.
2) Ibn Ishaq's biography, the "Sirat Rasul Allah", (THE LIFE OF THE PROPHET), diterjemahkan oleh A. Guillaume dan diberi judul "The Life of Muhammad", dan merupakanSirat (biographical) yang paling diakui di dunia Islam.
3) Ibn Sa'd biography, the "Kitab al-Tabaqat al-Kabir" (Book of the Major Classes), Volume 2. Di sini dimuat informasi terbanyak tentang kematian Muhammad.
4) Tabari's "The History of the Prophets and Kings". Tabari adalah salahsatu penulis Islam yang paling dihormati di dunia Islam. Buku "The History of the Prophets and Kings" terdiri dari 39 volume.
5) “Sahih Muslim”. Koleksi Hadis ini dianggap setaraf atau sedikit di bawah Sahih Bukhari. .

Ini saya kutip beberapa saja. Peristiwa Muhammad diracuni Yahudi di Khaybar:

Hadis Sahih Bukhari 4, Buku 53, Nomer 394:
Dikisahkan oleh Abu Huraira:
Ketika Khaibar dikalahkan, sup domba beracun disuguhkan pada sang Nabi (SAW) sebagai hadiah (dari orang2 Yahudi). Sang Nabi memerintah,”Kumpulkan semua orang Yahudi yang ada di sini, berdiri di hadapanku.” Orang2 Yahudi dikumpulkan dan sang Nabi berkata (pada mereka),”Aku akan bertanya pada kalian. Maukah kalian menjawab dengan jujur?” Mereka berkata,”Ya.” Sang Nabi bertanya,”Siapakah ayah kalian?” Mereka menjawab,”Ini dan itu” Dia berkata,”Kalian bohong, ayah kalian bukan ini dan itu.” Mereka berkata,”Kau benar.” Dia berkata,”Maukah kalian menjawab jujur jika aku tanya sesuatu?” Mereka menjawab,”Ya, O Abu Al-Qasim, dan jika kami harus berbohong, kau dapat menyadari kebohongan kami seperti tadi kau telah ketahui tentang ayah kami.” Lalu dia bertanya,”Siapakah yang akan masuk neraka?” Mereka berkata,”Kami akan berada di neraka untuk jangka waktu sebentar, dan setelah itu kau akan mengganti posisi kami.” Sang Nabi berkata,”Kalian dikutuk dan dihina di neraka! Demi Allah, kami tidak akan pernah mengganti posisi kalian di neraka.” Lalu dia bertanya,” Maukah kalian menjawab jujur jika aku tanya sesuatu?” Mereka menjawab, “Ya, O Abu Al-Qasim.” Dia bertanya,”Apakah kau telah meracuni sup domba ini?” Mereka menjawab,”Ya.” Dia bertanya,”Mengapa kau lakukan itu?” Mereka menjawab, “Kami ingin tahu jika kau ini pembohong dan kalau kau memang pembohong, kami akan menyingkirkanmu, dan jika kau memang adalah seorang nabi, maka racun itu tidak akan mempan pada dirimu.”


Hadis Sahih Bukhari 3.786:
Dikisahkan oleh Anas bin Malik:
Seorang wanita Yahudi membawa masakan domba beracun untuk sang Nabi yang memakannya. Dia lalu dibawa menghadap sang Nabi dan (pengikutnya) bertanya padanya,”Haruskah kita membunuh dia (wanita Yahudi itu)?” Dia (Muhammad) menjawab, “Tidak.” Aku terus melihat efek racun itu di langit2 mulut Rasul Allah.”

Sahih Muslim volume 3, # 5440
Aisha melaporkan bahwa ketika Rasul Allah merasa sakit, dia mendoakan badannya Mu’awwidhatan dan meniup tubuhnya dan ketika penyakitnya makin parah, aku berdoa untuknya dan mengusapnya dengan tangannya dengan harapan tubuhnya akan lebih diberkati.
Juga lihat ref. Hadith # 5441.

From Ibn Sa'd page 265
Rasul Allah merasa sakit dan dia (Jibril) berkata padanya, “Dalam nama Allah aku usir semua yang melukaimu dan menangkal semua yang dengki padamu dan dari semua mata yang jahat dan Allah akan menyembuhkanmu.

Hadis Sahih Bukhari 5.713:
Dikisahkan oleh Aisha:
Pada waktu sakitnya sebelum dia mati, sang Nabi sering mengatakan, “O Aisha! Aku merasa kesakitan karena makanan yang kumakan di Khaibar, dan sekarang aku merasa aorta (batang nadi) –ku dipotong oleh racun itu.”


Ibn Sa'd biography, the "Kitab al-Tabaqat al-Kabir" (Book of the Major Classes), Volume 2.
Umm Bishr [ibu orang Muslim yang juga mati setelah makan racun], datang kepada sang Nabi waktu Nabi sedang menderita sakit dan berkata, “O Rasul Allah! Aku tidak pernah melihat demam seperti ini.” Sang Nabi berkata padanya,”Jika cobaan kita dua kali lipat beratnya, maka anugrah kita di surga pun jadi dua kali lipat pula. Apa yang orang2 katakan tentang penyakitku?” Dia (Umm Bishr) berkata,”Mereka bilang itu pleurisy (infeksi selaput paru2).” Karena itu sang Rasul berkata, “Allah tidak akan membuat RasulNya menderita pleurisy karena itu tandanya kemasukan Setan, tapi sakitku datang dari potongan makanan (racun dalam sup domba) yang kumakan bersama-sama dengan anak lakimu. Racun itu telah memotong urat merihku.”

Tabari Volume 9 page 108:
Ketika sang Nabi kembali dari Medina setelah melakukan ibadah haji, dia mulai mengeluh kesakitan. Berita sakitnya nabi mulai menyebar … Di bulan Muhammarm sang Nabi mengeluh kesakitan sampai akhirnya mati.

Ibn Sa'd page 322:
Ketika saat akhir hidupnya hampir berakhir, dia (Muhammad) menutup mukanya dengan selimut, tapi ketika dia tidak merasa nyaman, dia menyingkirkan selimat itu dari wajahnya dan berkata, “Terkutuklah orang2 Yahudi dan Kristen yang menjadikan kuburan2 nabi mereka …
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

Charles
Untuk menambahkan jawaban dari Adadeh, ini kutipan dari Sejarah Hidup Muhammad oleh Muhammad Husain Haekal. Kutipannya bisa dicari di hadith sahih bukhari juga (kalo nggak salah), tapi gua belum sempat cari sekarang. Ini tentang saat-saat terakhir Muhammad:

Halaman 573, cetakan keduapuluh delapan:

Aisyah berkata - yang pada waktu itu kepala Nabi berada di pangkuannya. "Terasa olehku Rasulullah s.a.w. sudah memberat di pangkuanku. Kuperhatikan air mukanya, ternyata pandangannya menatap ke atas seraya berkata "Ya Handai Tertinggi dari surga."
Kataku: "Engkau telah dipilih maka engkau pun telah memilih. Demi yang mengutusmu dengan kebenaran." Maka Rasullullah pun berpulang sambil bersandar antara dada dan leherku dan dalam giliranku. Akupun tiada menganiaya orang lain. Dalam kurangnya pengalamanku dan usiaku yang masih muda. Rsullullah saw berpulang ketika ia di pangkuanku. Kemudian kuletakkan kepalanya di atas banta, aku berdiri dan bersama wanita-wanita lain aku memukul-mukul mukaku."
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

Sahih Bukhari
Volume 2, Book 23, Number 471:
Narrated 'Aisha:

During his sickness, Allah's Apostle was asking repeatedly, "Where am I today? Where will I be tomorrow?" And I was waiting for the day of my turn (impatiently). Then, when my turn came, Allah took his soul away (in my lap) between my chest and arms and he was buried in my house.

Sahih Bukhari
Volume 4, Book 51, Number 4:
Narrated Al-Aswad:

In the presence of 'Aisha some people mentioned that the Prophet had appointed 'Ali by will as his successor. 'Aisha said, "When did he appoint him by will? Verily when he died he was resting against my chest (or said: in my lap) and he asked for a wash-basin and then collapsed while in that state, and I could not even perceive that he had died, so when did he appoint him by will?"
Post Reply