Kafir Quraisy mengakui Muhammad tak mungkin bohong

Kehidupan, pengikut, kepercayaan, pikiran dan ucapan Muhammad.
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

audy_valentine wrote:om montir saya sarankan om pegi aja deh dari forum sini
drpd om kalah debat terus tar lama2 om stres lagi
hohohoho
ho ho ho .... AA akan tetep dirindu jawabannya ...karena AA menjawab kagak asbun dan asal celetuk model ente .... yah kalo diusir sama ente mah ndak apa2 anak kemaren sore ..... kalo AA gak online di FFI monggo ke AFF ...sama saja .....

orang akan tetep mencari lawan yg beragument secara argumentatif ...wherever :lol:
User avatar
murtad mama
Posts: 3972
Joined: Tue Feb 06, 2007 7:16 pm
Location: Jl veteran 48 Kota Bekasi 17141 Jawa Barat <==== Alamat VOA-Islam :) :) :)
Contact:

Post by murtad mama »

MUHAMMAD SAW wrote:klo ndak salah

sanaadnya harus 5 yah
perawinya harus sampai ke para sahabat bla bla bla

hahahaha
:lol: :lol: :lol: :lol: :lol:
yah begitulah bang MSAW, kalau kita sudah turut aturan muslim, tapi adanya muslim IDIOT, ****, TOLOL, yang ingkar janji, padahal dia yang menyetujuin minimal harus 5 hadith dengan narasi yang sama baru dikatakan hadith shahih, sedangkan kapir yg gunakan lebih dari 5 narasi yg sama dibilang hadith dhaef lah, maudhu lah etc tahi kucing lah, bosan denger tulisan manusia sampah macam si montje bencong coward, padahal banyak saksi yg denger bahwa di menyetujui kriteria hadith. kapir masih setia dgn aturan si keligho walaupun muslim IDIOT macam si montje memang penipu dan suka menjilat lidah :lol:
User avatar
murtad mama
Posts: 3972
Joined: Tue Feb 06, 2007 7:16 pm
Location: Jl veteran 48 Kota Bekasi 17141 Jawa Barat <==== Alamat VOA-Islam :) :) :)
Contact:

Post by murtad mama »

MONTIR KEPALA wrote:ho ho ho .... AA akan tetep dirindu jawabannya ...karena AA menjawab kagak asbun dan asal celetuk model ente .... yah kalo diusir sama ente mah ndak apa2 anak kemaren sore ..... kalo AA gak online di FFI monggo ke AFF ...sama saja .....

orang akan tetep mencari lawan yg beragument secara argumentatif ...wherever :lol:
montje, ingat donk aturan si keligho, anda ini jantan atau betina sih??!!

bukannya kamu yang menyetujuin minimal lebih dari 5 hadith dengan narasi yang sama baru dikatakan shahih, bawa donk 4 hadith dgn narasi yang sama, jangan ngeludah dan menjilatnya, jijik tauk bermain ludah apalagi katanya "MUSLIM" sangat setia memegang janji, buktikan donk, jangan coward. janji tetap janji

Mama akan menantangmu, bawakan lebih dari 5 hadith dgn narasi yang sama, mama ingin lihat kelicikan kamu lagi :lol:
User avatar
Yehuda
Posts: 2883
Joined: Fri Jan 18, 2008 8:07 pm
Location: Depok
Contact:

Post by Yehuda »

"orang akan tetep mencari lawan yg beragument secara argumentatif ...wherever"



Ya coba sama ane berargumen, ente sebenarnya nggak tau apa yang ente omongin tapi karena ego ente lebih gede dari ka'bah makanya ente bilang begitu...
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

si murtad *** .....SAHIH dgn MUTAWATIR itu beda ..
User avatar
the_muhammad_slayers
Posts: 88
Joined: Sun Oct 14, 2007 12:34 pm
Location: Kuching, Malaysia

Post by the_muhammad_slayers »

MONTIR KEPALA wrote:si murtad *** .....SAHIH dgn MUTAWATIR itu beda ..
montje :lol:

saya masih ingat apa yang kamu bilang, minimal lebih dari 4 hadith baru dikatakan shahih, kamu kan yang menyetujui aturan keligho??

keligho bilang walaupun hadith shahih, masih ada yang dhaef maupun maudhu, maka dari itu keligho menerapkan standarisasi bahwa minimal 5 hadith dgn narasi yang sama bisa dikatakn shahih, itupun kamu setujui. nah kasus ini kamu membawa hanya 1 hadith bisakah kapir mempercayainya?? apa kamu mau ingkar dan menjilat ludahmu sendiri dulu??!!

janganlah kamu mengelak, bawa aja hadith dengan narasi yang sama jika kamu tidak bawa berarti kamu pengecut dan thread ini disudahi, karena saya liat kamu mengelak dan menjilat ludah seperti murtad mama bilang diatas, sungguh sangat menjijikan bagi seorang MUSLIM PENDUSTA seperti kamu, padahal banyak saksi yang melihat kamu menuliskan hal itu contoh saya, muhammad_saw, rebecca apalagi murtad mama

jadi lebih baik jawab dan bawa narasi hadith yang sama minimal lebih dari 5 untuk membuktikan ucapanmu dulu, jangan mengelak lagi. ingat daftar penipuanmu semakin banyak.
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

dasar tukang fitnah paling pinter bikin fitnahan .... asbun luh ...kapan gue membuat aturan sahih demikian dan kapan gue nyampurin urusan kelihgo ?..... ini maksa2 aturan orang dipake gue ....bleweh !!
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

kutipkan postingan gue yg ngedukung fitnahan ente ... kik..kik
User avatar
the_muhammad_slayers
Posts: 88
Joined: Sun Oct 14, 2007 12:34 pm
Location: Kuching, Malaysia

Post by the_muhammad_slayers »

MONTIR KEPALA wrote:dasar tukang fitnah paling pinter bikin fitnahan .... asbun luh ...kapan gue membuat aturan sahih demikian dan kapan gue nyampurin urusan kelihgo ?..... ini maksa2 aturan orang dipake gue ....bleweh !!
baca aja postingan MSAW kik ... kik ... kik ...
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

kata siapa syarat SAHIH harus minimal 4 jalur sanad berbeda ??............ ilmu hadits dari mana tuh ?
KELIHGO
Posts: 698
Joined: Thu Jan 04, 2007 2:08 pm

Post by KELIHGO »

1. Hadits Yang Diterima (Maqbul)

Hadits yang diterima dibagi menjadi 2 (dua):

1. 1. Hadits Shahih

1. 1. 1. Definisi:

Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Nukhbatul Fikar, yang dimaksud dengan hadits shahih adalah adalah:

Hadits yang dinukil (diriwayatkan) oleh rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung-sambung, tidak ber’illat dan tidak janggal.

Dalam kitab Muqaddimah At-Thariqah Al-Muhammadiyah disebutkan bahwa definisi hadits shahih itu adalah:

Hadits yang lafadznya selamat dari keburukan susunan dan maknanya selamat dari menyalahi ayat Quran.

1. 1. 2. Syarat-Syarat Hadits Shahih:

Untuk bisa dikatakan sebagai hadits shahih, maka sebuah hadits haruslah memenuhi kriteria berikut ini:

Rawinya bersifat adil, artinya seorang rawi selalu memelihara ketaatan dan menjauhi perbuatan maksiat, menjauhi dosa-dosa kecil, tidak melakukan perkara mubah yang dapat menggugurkan iman, dan tidak mengikuti pendapat salah satu mazhab yang bertentangan dengan dasar syara’
Sempurna ingatan (dhabith), artinya ingatan seorang rawi harus lebih banyak daripada lupanya dan kebenarannya harus lebih banyak daripada kesalahannya, menguasai apa yang diriwayatkan, memahami maksudnya dan maknanya
Sanadnya tiada putus (bersambung-sambung) artinya sanad yang selamat dari keguguran atau dengan kata lain; tiap-tiap rawi dapat saling bertemu dan menerima langsung dari yang memberi hadits.
Hadits itu tidak ber’illat (penyakit yang samar-samar yang dapat menodai keshahihan suatu hadits)
Tidak janggal, artinya tidak ada pertentangan antara suatu hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang maqbul dengan hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang lebih rajin daripadanya.
1. 2. Hadits Hasan

1.2.1. Definisi

Secara bahasa, Hasan adalah sifat yang bermakna indah. Sedangkansecara istilah, para ulama mempunyai pendapat tersendiri seperti yang disebutkan berikut ini:

Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Nukhbatul Fikar menuliskan tentang definisi hadits Hasan:

Hadits yang dinukilkan oleh orang yang adil, yang kurang kuat ingatannya, yang muttashil (bersambung-sambung sanadnya), yang musnad jalan datangnya sampai kepada nabi SAW dan yang tidak cacat dan tidak punya keganjilan.

At-Tirmizy dalam Al-Ilal menyebutkan tentang pengertian hadits hasan:

Hadits yang selamat dari syuadzudz dan dari orang yang tertuduh dusta dan diriwayatkan seperti itu dalam banyak jalan.

Al-Khattabi menyebutkan tentang pengertian hadits hasan:

Hadits yang orang-orangnya dikenal, terkenal makhrajnya dan dikenal para perawinya.

Yang dimaksud dengan makhraj adalah dikenal tempat di mana dia meriwayatkan hadits itu. Seperti Qatadah buat penduduk Bashrah, Abu Ishaq as-Suba'i dalam kalangan ulama Kufah dan Atha' bagi penduduk kalangan Makkah.

Jumhur ulama: Hadits yang dinukilkan oleh seorang yang adil (tapi) tidak begitu kuat ingatannya, bersambung-sambung sanadnya dan tidak terdapat ‘illat serta kejanggalan matannya.

Maka bisa disimpulkan bahwa hadits hasan adalah hadits yang pada sanadnya tiada terdapat orang yang tertuduh dusta, tiada terdapat kejanggalan pada matannya dan hadits itu diriwayatkan tidak dari satu jurusan (mempunyai banyak jalan) yang sepadan maknanya.

1.2.2. Klasifikasi Hadits Hasan

Hasan Lidzatih

Yaitu hadits hasan yang telah memenuhi syarat-syaratnya. Atau hadits yang bersambung-sambung sanadnya dengan orang yang adil yang kurang kuat hafalannya dan tidak terdapat padanya sydzudz dan illat.

Di antara contoh hadits ini adalah:

لولا أن أشق على أمتي لأمرتهم بالسواك عند كل صلاة

Seandainya aku tidak memberatkan umatku, maka pasti aku perintahkan untuk menggosok gigi setiap waktu shalat

Hadits Hasan lighairih

Yaitu hadits hasan yang sanadnya tidak sepi dari seorang mastur (tak nyata keahliannya), bukan pelupa yang banyak salahnya, tidak tampak adanya sebab yang menjadikan fasik dan matan haditsnya adalah baik berdasarkan periwayatan yang semisal dan semakna dari sesuatu segi yang lain.
Ringkasnya, hadits hasan li ghairihi ini asalnya adalah hadits dhaif (lemah), namun karena ada ada mu'adhdhid, maka derajatnya naik sedikit menjadi hasan li ghairihi. Andaikata tidak ada 'Adhid, maka kedudukannya dhaif.

Di antara contoh hadits ini adalah hadits tentang Nabi SAW membolehkan wanita menerima mahar berupa sepasang sandal:

أرضيت من نفسك ومالك بنعلين؟ قالت: نعم، فأجاز "Apakah kamu rela menyerahkan diri dan hartamu dengan hanya sepasang sandal ini?" Perempuan itu menjawab, "Ya." Maka nabi SAW pun membolehkannya.

Hadits ini asalnya dhaif (lemah), karena diriwayatkan oleh Turmuzy dari 'Ashim bin Ubaidillah dari Abdullah bin Amr. As-Suyuti mengatakan bahwa 'Ashim ini dhaif lantaran lemah hafalannya. Namun karena ada jalur lain yang lebih kuat, maka posisi hadits ini menjadi hasan li ghairihi.

Kedudukan Hadits Hasan adalah berdasarkan tinggi rendahnya ketsiqahan dan keadilan para rawinya, yang paling tinggi kedudukannya ialah yang bersanad ahsanu’l-asanid.

Hadits Shahih dan Hadits Hasan ini diterima oleh para ulama untuk menetapkan hukum (Hadits Makbul).

Hadits Hasan Naik Derajat Menjadi Shahih

Bila sebuah hadits hasan li dzatihi diriwayatkan lagi dari jalan yang lain yang kuat keadaannya, naiklah dia dari derajat hasan li dzatihi kepada derajat shahih. Karena kekurangan yang terdapat pada sanad pertama, yaitu kurang kuat hafalan perawinya telah hilang dengan ada sanad yang lain yang lebih kuat, atau dengan ada beberapa sanad lain.

Oke ini pengakuannya
1 Ahmad bin Marwan bin Maliky di dalam Al-Mujalasah, dari Abu Ishaq, dia berkata, “Tidak ada musuh yang bertahan lama jika berperang melawan para sahabat.
Ketika Heraklius tiba di Anthokia setelah pasukan Romawi dikalahkan pasukan Muslimin, dia bertanya, “Beritahukan kepadaku tentang orang-orang yang menjadi lawan kalian dalam peperangan. Bukankah mereka manusia seperti kalian?”
Mereka menjawab, “Ya”.
“Apakah kalian yang lebih banyak jumlahnya ataukah mereka?”
“Kamilah yang lebih banyak jumlahnya dimanapun kami saling berhadapan”.
“Lalu mengapa kalian bisa dikalahkan?”
Seseorang yang dianggap paling tua menjawab, “Karena mereka biasa shalat di malam hari, berpuasa di siang hari, menepati janji, menyuruh kepada kebajikan, mencegah dari kemungkaran dan saling berbuat adil di antara sesamanya. Sementara kami suka minum arak, berzina, melakukan hal-hal yang haram, melanggar janji, suka marah, berbuat semena-mena, menyuruh kepada kebencian, melarang hal-hal yang diridhai Allah dan berbuat kerusakan di bumi”.
Heraklius berkata, “Engkau membuatku percaya”.
Ini bukti NABI MUHAMMAD SEORANG YANG JUJUR
Abdullah bin Abbas meriwayatkan, Abu Sufyan bercerita kepadanya setelah perjanjian Hudaibiyah, tentang peristiwa yang terjadi pada waktu dia masih kafir. Abu Sufyan dan beberapa pedagang Makkah berdagang ke Syria. Kaisar Romawi, Heraklius, yang sedang berziarah ke Baitul Maqdis (Yerusalem), tiba-tiba memanggil mereka. Heraklius sedang menerima tamu dengan para penasihat serta pejabat istana, dan memanggil kami untuk menghadap. Dia mulai menanyai kami lewat seorang penerjemah dan bertanya adakah di antara kami yang mempunyai hubungan kerabat dengan orang di Arab yang menyebut dirinya Nabi Allah.

Abu Sufyan maju dan mengatakan dia adalah kerabat dekat Muhammad. Heraklius mempersilahkan dia duduk di depannya. Rombongan pedagang Makkah lainnya duduk di belakang Abu Sufyan. Heraklius meminta pedagang lainnya menyela jika dalam keterangannya Abu Sufyan berbohong tentang Nabi Muhammad SAW. Hal ini membuat Abu Sufyan berada dalam posisi sulit. Jadi, dia tidak berani berbohong tentang Muhammad SAW kepada sang Kaisar.

"Bagaimana silsilah (asal-usul) keluarga Muhammad?"

"Dia berasal dari keluarga bangsawan tinggi dan kaum yang terbaik di antara kami," jawab Abu Sufyan.

"Adakah orang lain dalam keluarganya yang menyebut dirinya Nabi?"

"Tidak ada."

"Adakah di antara keluarganya yang menjadi raja atau kaisar?"

"Tidak ada."

"Apakah pengikut agamanya itu orang kaya ataukah orang kebanyakan?"

"Pengikutnya adalah orang lemah dan miskin, budak, dan wanita muda."

"Jumlah pengikutnya bertambah atau berkurang?"

"Terus bertambah dari waktu ke waktu."

"Setelah menerima agamanya, apakah pengikutnya itu tetap setia kepadanya ataukah merasa kecewa lalu meninggalkan dia?"

"Tidak ada yang meninggalkannya."

"Sebelum dia menjadi nabi, apakah dia suka berdusta?"

"Tidak pernah."

"Pernahkah orang itu ingkar janji atau mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya?"
"Tidak pernah. Kami baru saja melakukan perjanjian gencatan senjata dengannya dan menunggu apa yang akan diperbuatnya. (Abus Sufyan tidak dapat mengatakan sesuatu yang bertentangan mengenai Nabi)."

"Pernahkah engkau berperang dengannya?"

"Pernah."

"Bagaimana hasilnya?"

"Kadang-kadang kami yang menang, kadang-kadang dia yang lebih baik daripada kami."

"Apa yang dia perintahkan kepadamu?"

"Dia memerintahkan kami untuk melakukan hal-hal berikut : Hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNYA dengan apa pun; dan meninggalkan takhayul serta kepercayaan leluhur kami; shalat secara teratur; membayar zakat dan berbuat baik kepada fakir miskin; bersikap jujur dan dapat dipercaya; memelihara apa yang dititipkan kepada kita dan mengembalikan dengan utuh; memelihara silaturrahim dengan semua orang, dan yang paling penting dengan keluarga sendiri."

Lalu, seperti dikisahkan oleh Abu Sufyan, Heraklius memberikan tanggapan sebagai berikut melalui penerjemahnya.

"Aku bertanya kepadamu tentang silsilah keluarganya dan kau menjawab dia adalah keturunan bangsawan terhormat. Nabi-nabi terdahulu pun berasal dari keluarga terhormat di antara kaumnya.

Aku bertanya kepadamu apakah ada di antara keluarganya yang menjadi nabi, jawabannya tidak ada. Dari sini aku menyimpulkan bahwa orang ini memang tidak dipengaruhi siapapun dalam hal kenabian yang diikrarnya, dan tidak meniru siapapun dalam keluarganya.

Aku bertanya kepadamu apakah ada keluarganya yang menjadi raja atau kaisar. Jawabannya tidak ada. Jika ada leluhurnya yang menjadi penguasa, aku beranggapan dia sedang berusaha mendapatkan kembali kekuasaan leluhurnya.

Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah berdusta dan ternyata menurutmu tidak pernah. Orang yang tidak pernah berdusta kepada sesamanya tentu tidak akan berdusta kepada Allah.

Aku bertanya kepadamu mengenai golongan orang-orang yang menjadi pengikutnya dan menurutmu pengikutnya adalah orang miskin dan hina. Demikian pulalah halnya dengan orang-orang terdahulu yang mendapat panggilan kenabian.

Aku bertanya kepadamu apakah jumlah pengikutnya bertambah atau berkurang. Jawabanmu, terus bertambah. Hal ini juga terjadi pada iman sampai keimanan itu lengkap.

Aku bertanya kepadamu apakah ada pengikutnya yang meninggalkan dia setelah menerima agamanya dan menurutmu tidak ada. Itulah yang terjadi bila keimanan sejati telah mengisi hati seseorang.

Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah ingkar janji dan menurutmu tidak pernah. Sifat dapat dipercaya dalah ciri kerasulan sejati.

Aku bertanya kepadamu apakah engkau pernah berperang dengannya dan bagaimana hasilnya. Menurutmu engkau berperang dengannya, kadang engkau yang menang dan kadang dia yang menang dalam urusan duniawi. Para nabi tidak pernah selalu menang, tetapi mereka mampu mengatasi masa-masa sulit perjuangannya, pengorbanan, dan kerugian sampai akhirnya mereka memperoleh kemenangan.

Aku bertanya kepadamu apa yang diperintahkannya, engkau menjawab dia memerintahkanmu untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNYA, serta melarangmu untuk menyembah berhala; dan dia menyuruhmu shalat, bicara jujur, serta penuh perhatian. Jika apa yang kaukatakan itu benar, dia akan segera berkuasa di tempat aku memijakkan kakiku saat ini."

Heraklius melanjutkan, "Aku tahu bahwa orang ini akan lahir, tetapi aku tidak tahu bahwa dia akan lahir dari kaummu (Orang Arab). Jika aku tahu aku bisa mendekatinya, aku akan pergi menemuinya. Jika dia ada di sini, aku akan mencuci kedua kakinya." (HR. Al-Bukhari).
Tatkala Fathu Makkah – Pembebasan Kota Mekkah dari kekuasaan kaum kafir Quraisy...kaum kafir Quraisy telah berbaris menunggu di dalam Masjidil Haram – sekitar Ka’bah, menunggu apa yang hendak Nabi Muhammad saw lakukan. Kalau kita berbicara tradisi bangsa Arab....bukan hanya Arab, tapi juga suku bangsa lainnya di Dunia tatkala itu, hampir bisa dipastikan pembantaian massal, atau perbudakan dan pembuangan. Tidak ada opsi yang menggembirakan, tinggal memilih kematian atau kehinaan.
Tapi Nabi Muhammad saw bersabda, ”Wahai kaum Quraisy, menurut pendapat kalian, tindakan apakah yang hendak kuambil terhadap kalian?”
Mereka menjawab, ”Tentu yang baik-baik, wahai saudara yang mulia dan putra saudara yang mulia.”
Beliau saw bersabda, ”Kukatakan kepada kalian seperti yang dikatakan Yusuf kepada saudara-saudaranya, ’Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian.’ (QS 12:92) Pergilah! Kalian semua bebas.”
Inilah jawaban, sikap, dan keputusan Nabi Muhammad saw!
Sejarah kemudian mencatat, bahwa kaum muslimin yang taat selalu mengikuti trend yang dimulai oleh Nabi Muhammad saw dalam setiap berperang, bahkan dengan pengaku penganut agama lain. Kita bisa lihat salah satu contohnya, yaitu kebesaran Sholahuddin Al-Ayyubi dalam perang Salib, yang bahkan seterunya, Raja Richard the Lion Heart mengakuinya.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS 33:21)
lha hadistnya dah Shahih,mau apa lagi,Qurannya aja mendukung. :lol:
User avatar
CahAngon
Posts: 177
Joined: Sat Jan 05, 2008 11:14 am
Contact:

Post by CahAngon »

Sashimi wrote:Kafir-kafir Quraisy pun mengakui Muhammad tak mungkin berbohong

Sahih Bukhari, Volumn 006, Book 060, Hadith Number 293.
-----------------------------------------
Narated By Ibn Abbas : When the Verse: 'And warn your tribe of near-kindred, was revealed, the Prophet ascended the Safa (mountain) and started calling, "O Bani Fihr! O Bani 'Adi!" addressing various tribes of Quraish till they were assembled. Those who could not come themselves, sent their messengers to see what was there.
Abu Lahab and other people from Quraish came and the Prophet then said, "Suppose I told you that there is an (enemy) cavalry in the valley intending to attack you, would you believe me?" They said, "Yes, for we have not found you telling anything other than the truth." He then said, "I am a warner to you in face of a terrific punishment." Abu Lahab said (to the Prophet) "May your hands perish all this day. Is it for this purpose you have gathered us?" Then it was revealed: "Perish the hands of Abu Lahab (one of the Prophet's uncles), and perish he! His wealth and his children will not profit him..." (111.1-5)

dogol!, baca tuh hadits, tadinya percaya, kok jadi balik nyumpahin? kalo percaya mestinya percaya selamanya, kok orang udah percaya masih di sumpahin jahannam pula?, sampe masuk quran? ( ckckck, awloh elo bener2 kebangetan, orangnya udah mati, ayatnya masih di pake )
KLO NGGAK GITU DIA NGGAK DISEBUT KAFIR.... DOGOL JIDAN!!! Hiks...
User avatar
Zebra Cross
Posts: 643
Joined: Sat Jul 21, 2007 10:05 am
Location: NETHER-LAND

Post by Zebra Cross »

ada - ada aja kelakuan montir kepala,... masa orang yang dah dikutuk masuk neraka dianggap bisa dipercaya, Mon lo tahu devil{satan}??? nah si mamad tuh dengarnya ama devil dan dikendalikan devil.. jadi yang percaya mamad akan sama berakhir seperti yang mamad percayai,...in other words mamad bilang penghuni jahanam buat si abu lahab,sebenarnya dia ketua rt di jahanam itu. amin
Post Reply