Kata MUHAMAD : Islam rusak oleh UMATNYA sendiri ! Betulkah ?

Kehidupan, pengikut, kepercayaan, pikiran dan ucapan Muhammad.
Post Reply

Islam akan rusak oleh :

umat Islam sendiri
7
88%
Yahudi/CIA/FBI
0
No votes
INDOMIEsasi
0
No votes
AIDS
0
No votes
candu dari Afghanistan
0
No votes
virus penghancur otak dlm otak Muslim
1
13%
 
Total votes: 8

ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Kata MUHAMAD : Islam rusak oleh UMATNYA sendiri ! Betulkah ?

Post by ali5196 »

Pernyataan bagus oleh KELIHGO (Muslim) dari Ruang Bedah Islam :

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=14062
Dan satu lagi,sebelum Nabi Muhammad meninggal,maka yang keluar kata :"UMI,UMI,UMI (UMATKU), karena Nabi MUhammad tau bahwa suatu saat Islam akan Rusak oleh Umatnya sendiri
Oooooooohhhh ... jadi Islam akan rusak bukan karena INDOMIE, Yahudi, Kristenisasi, Hinduisasi atau atheisisasi toh !!!! :lol: :lol: :lol: :lol: :lol:

Tolong kasih gua hadisnya. TENKS ! :wink:
KELIHGO
Posts: 698
Joined: Thu Jan 04, 2007 2:08 pm

Post by KELIHGO »

Hehehehe gue jawab jujur aja,berapa banyak Hadist Palsu yang banyak beredar di Kumpulan hadist Shahih Muslim sama Bukhari,itu aja kalau anda tau

Nah hadistnya ini

Rasullullah pernah menyampaikan kekuatirannya dengan berucap, “suatu saat nanti islam akan hancur oleh umatnya sendiri…”.
Last edited by KELIHGO on Sat Jun 09, 2007 2:32 pm, edited 1 time in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

KELIHGO wrote:Hehehehe gue jawab jujur aja,berapa banyak Hadist Palsu yang banyak beredar di Kumpulan hadist Shahih Muslim sama Bukhari,itu aja kalau anda tau
LOH ! Jadi maksud anda apa ? Bahwa pernyataan anda ('Islam akan rusak oleh umatnya sendiri') sebenarnya hanya bualan belaka ?

Kelihgo, tolong jawab dgn singkat aja, daripada ngalor ngidul melulu kayak di Ruang Bedah Islam:

Islam akan rusak oleh muslim sendiri. YA/TIDAK ?
Kalau YA, tunjukkan hadis sahihnya
Kalau TIDAK, anda terbukti membual.

Nggak susah khan ? :wink:
Last edited by ali5196 on Sat Jun 09, 2007 2:25 pm, edited 2 times in total.
Sashimi
Posts: 3390
Joined: Sun Jul 09, 2006 8:19 am

Post by Sashimi »

gara2 ini kali

5:101. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.


karena nabi udah isdet, makanya mereka berani nanya ke uztad ( as long bukan nabi ga pa pa)

hi hi hi, pantes ngga maju maju, orang kritis kan tandanya cerdas, kalo dilarang kritis, sama aja melarang menjadi cerdas
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Kalau menurut pengamatan gua : kewajiban jihad fi sabilullah -mati di jalan Allah- akhirnya akan menghabisi Muslim sendiri. Lihat aja di Irak, Iran, Afghanistan, Palestina dan bahkan di Barat (lihat post Muslim bunuh Muslim). Bahkan bayi2 mereka udah dijadikan tameng peluru.

Problemnya : Muslim paling males mati sendirian. Maunya mati rame2 (dgn kafir) !

Tapi mari tunggu penjelasan dari Kelihgo.
KELIHGO
Posts: 698
Joined: Thu Jan 04, 2007 2:08 pm

Post by KELIHGO »

ali5196 wrote: LOH ! Jadi maksud anda apa ? Bahwa pernyataan anda ('Islam akan rusak oleh umatnya sendiri') sebenarnya hanya bualan belaka ?

Kelihgo, tolong jawab dgn singkat aja, daripada ngalor ngidul melulu kayak di Ruang Bedah Islam:

Islam akan rusak oleh muslim sendiri. YA/TIDAK ?
Kalau YA, tunjukkan hadis sahihnya
Kalau TIDAK, anda terbukti membual.

Nggak susah khan ? :wink:
Tidak juga,coba anda telaah berapa banyak Hadist Palsu tersebut,siapakah perawi Hadist Palsu.

Hadist Shahihnya mengenai kekhawatiran nabi adalah ini

Rasullullah pernah menyampaikan kekuatirannya dengan berucap, “suatu saat nanti islam akan hancur oleh umatnya sendiri.

Rasul saja sudah memprediksikan bahwa suatu saat agama Islam juga akan hancur oleh umatnya sendiri.Nah para perawi Hadist Palsulah yang merusak Agama islam sendiri
KELIHGO
Posts: 698
Joined: Thu Jan 04, 2007 2:08 pm

Post by KELIHGO »

Sashimi wrote:gara2 ini kali

5:101. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.


karena nabi udah isdet, makanya mereka berani nanya ke uztad ( as long bukan nabi ga pa pa)

hi hi hi, pantes ngga maju maju, orang kritis kan tandanya cerdas, kalo dilarang kritis, sama aja melarang menjadi cerdas
Hehehehe tuh ayat buat orang yang menanyakan tentang yang tidak diketahui oleh Nabi sama Manusia,artinya masalah Gaib,makanya baca dulu,Rusaknya Islam oleh Umatnya sendiri karena HADIST PALSU :wink:

Ini nih bahaya Hadist Palsu
DAYA RUSAK SEBUAH HADITS PALSU
Berkata sebagian kaum Muslimin : “Biarkanlah keragaman pendapat yang ada di tubuh kaum Muslimin tentang agama mereka tumbuh subur dan berkembang, asalkan setiap perselisihan dibawa ketempat yang sejuk.” Alasan mereka didasarkan pada sebuah hadits yang selalu mereka ulang-ulang dalam setiap kesempatan, yaitu hadits: “Perbedaan pendapat pada umatku adalah rahmat“ Benarkah ungkapan ini? benarkah Rasulullah mengucapkan hadits tersebut?


Apa kata Muhadditsin tentang hadits tersebut??

Syaikh Al-Albani rahimahulah berkata: “Hadits tersebut tidak ada asalnya”. [Adh-Dha’ifah :II \ 76-85]

Imam As-Subki berkata: “Hadits ini tidak dikenal oleh ahli hadits dan saya belum mendapatkannya baik dengan sanad shahih, dha’if (lemah), maupun maudhu (palsu).”

Syaikh Ali-hasan Al-Halaby Al-Atsari berkata: “ini adalah hadits bathil dan kebohongan.” [Ushul Al-Bida’]

Dan dari sisi makna hadits ini disalahkan oleh para ulama.

Al-‘Alamah Ibnu Hazm berkata dalam Al-Ahkam Fii Ushuli Ahkam (5/64) setelah menjelaskan bahwa ini bukan hadits: “Dan ini adalah perkataan yang paling rusak, sebab jika perselisihan itu adalah rahmat, maka berarti persatuan adalah adzhab. Ini tidak mungkin dikatakan oleh seorang muslim, karena tidak akan berkumpul antara persatuan dan perselisihan, rahmat dan adzhab.”



Bagaimanakah daya rusak hadits palsu tersebut terhadap Islam ??

1. Mengekalkan perpecahan dalam Islam

Tidak ragu lagi bahwa hadits tersebut adalah tikaman para pembawanya bagi persatuan Islam yang haqiqi. Ketika para pembawa panji-panji sunnah menyeru umat kepada persatuan Aqidah dan Manhaj (jalan/metode) yang shahih. Tiba-tiba muncul orang-orang yang mengaku mengajak kepada persatuan Islam dengan berkata: “Biarkanlah kaum muslimin dengan keyakinannya masing-masing , biarkanlah kaum muslimin dengan metodenya masing-masing dalam berjalan menuju Allah, janganlah memaksakan perselisihan yang ada harus seragam dengan keyakinan dan pola pikir orang-orang arab padang pasir 15 abad yang lalu. Karena Rasulullah shallallahu’alihi wasallam bersabda: ” perselisihan pendapat pada umatku adalah rahmat.”

Allahu Akbar…!! Alangkah kejinya ungkapan tersebut dan banyak lagi perkataan yang semisalnya yang mengakibatkan kaum muslimin abadi di dalam aqidah dan manhaj yang berbeda. Padahal ayat-ayat dalam Al-Qur’an melarang berselisih pendapat dalam urusan agama dan menyuruh bersatu. Seperti Firman Allah dalam:

Ø Surat Al-Anfal ayat 46 yang artinya; “Jangan kamu berselisih, karena kamu akan menjadi lemah dan hilang kewibawaan kamu.”

Ø Surat Ar-Rum ayat 31-32: ” Jangan kamu seperti orang-orang yang musyrik, yaitu mereka mencerai-beraikan agamanya dan bergolong-golongan. Dan setiap golongan berbangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.”

Ø Surat Hud ayat: 118-119: ” Mereka terus-menerus berselisih kecuali orang yang mendapatkan rahmat dari Tuhanmu.”

Dan kita diperintah Allah Subhanahuwata’ala untuk bersatu dalam Aqidah dan manhaj diatas Aqidah dan Manhajnya Rasulullah dan para sahabatnya. Sebagaimana Firman Allah Subhhanahu wata’ala dalam surat Al-An’am ayat: 153 yang artinya: “Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.” Dan kita diperintahkan Allah untuk merujuk bersama kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah ketika terjadi perselisihan, bukannya membiarkan perselisihan aqidah dan hal-hal yang pokok dalam agama meradang di tengah ummat dengan dalih sepotong hadist palsu. Firman-Nya dalan surat An-Nisa’ ayat 59 yang artinya: ” Jika kamu berselisih pendapat maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.”



2. Kaum muslimin tidak lagi menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagi sandaran kebenaran dan hakim

Syaikh Al-Albani berkata: “Diantara dampak buruk hadits ini adalah banyak kaum muslimin yang mengakui terjadinya perselisihan sengit yang terjadi diantara 4 madzab dan tidak pernah sama sekali berupaya untuk mengembalikannya kepada Al-Qu’an dan Al-Hadits.” [Adh-Dha’ifah: I/76]

Allah berfirman menceritakan Nabi-Nya Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam ketika mengadu kepada-Nya: “Berkatalah rasul: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan.” [QS. Al-Furqan:30]. Sungguh hal itu terulang kembali di zaman ini dikarenakan hadist palsu yang menggerogoti ummat.



3. Umat islam tidak lagi menjadi umat terbaik yang jaya di atas umat yang lainnya.

ini dikarenakan hadits palsu tersebut menjadi dinding bagi seorang muslim untuk beramar ma’ruf nahi mungkar, seorang muslim tidak lagi menegur saudaranya yang berbuat salah dalam syirik, kekufuran, dan bid’ah serta maksiat disebabkan meyakini hadits palsu tersebut. Karena mereka menganggap semua itu sebagai suatu perbedaan yang hakikatnya adalah rahmat, sehingga tidak perlu untuk ber-nahi mungkar. Akibatnya, predikat ummat terbaik tidak lagi disandang oleh umat islam, karena telah meninggalkan syaratnya yakni Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali-’Imran ayat:110 yang artinya: “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.



4. Ancaman dan kecaman yang keras dari Nabi, karena berkata dengan mengatasnamakan Rasulullah secara dusta.

Rasulullah bersabda : “Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia siapkan tempat duduknya dari api neraka” [Riwayat Bukhari-Muslim]. Hendaklah takut orang-orang yang mengada-adakan perkataan dusta atas nama Rasulullah, demikian pula orang-orang yang menyebarkan dan mendongengkan kisah-kisah palsu dan lemah yang hanya muncul dari prasangka belaka yang padahal prasangka itu adalah seburuk-buruk perkataan.



5. Meninggalkan perintah Allah

Ini adalah efek lanjutan dari hadist palsu tesebut, karena ketika seseorang mentolelir perselisihan aqidah, halal dan haram, serta segala sesuatu yang telah tegas digariskan oleh dua wahyu, maka di saat yang sama ia telah meninggalkan perintah Allah untuk menuntaskan setiap perselisihan kepada Al-Qur’an, dan As-Sunnah. Sebagaimana Allah berfiman : “Jika kamu berselisih pendapat maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (As-Sunnah) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya” [An-Nisa:59]



6. Melemahkan kekuatan kaum Muslimin serta membuka jalan bagi orang-orang kafir untuk menghancurkan Islam dari dalam

Syaikh Ali Hasan dalam kitabnya “ushul bida” mengisyaratkan dampak buruk hadist tersebut yang dapat melemahkan kaum muslimin dan menjatuhkan kewibawaannya, karena jelas-jelas hadist palsu tersebut menebarkan benih-benih perpecahan di tubuh kaum Muslimin, sedangkan Allah berfirman :“Jangan kamu berselisih, karena kamu akan menjadi lemah dan hilang kewibawaan kamu.” [Al-Anfal: 46]



. . . . kepada mereka ! ! ! Tukang mengada-ada

Simaklah firman Allah kepada Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut :

“Seandainya dia [Muhammad] mengada-adakan sebagian perkataan atas nama Kami [Allah], niscaya benar-benar Kami pegang ia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya”
[QS. Al-Haqqah : 44 - 46]




Mereka. . .!!!

Tukang mengada-ada atas nama Allah dan Rasul-Nya.Para pembuat hadist palsu yang telah mendahului Allah dalam Syari’at.Para penebar hadist-hadist dusta yang telah mengotori Sunnah yang suci.
Tidakkah mereka takut akan ayat di atas ? ?
Mereka bukan Rasul sebagaimana Allah telah mengangkat Muhammad sebagai Rasul. Mereka bukan kekasih Allah sebagaimana Ia telah menjadikan Muhammad sebagai kekasih-Nya. Bukan pula mereka orang-orang yang disucikan oleh Allah sebagaimana Allah telah mensucikan Muhammad dari dosa.
Sungguh Allah telah mengancam keras Kekasih-Nya dalam ayat tersebut dengan berfirman: “Kami potongan tali urat jantungnya”
Lalu apakah MEREKA merasa aman ???
Al-Hafidz Abul Khathab bin Dihyah berkata : “Jagalah dirimu wahai hamba-hamba Allah dari kebohongan orang yang meriwayatkan kepadamu hadist yang dikemukakan untuk memaparakn kebaikan. Sebab melakukan kebaikan harus berdasarkan syari’at dari Rasululah Shallallahu’alaihi wa sallam. Jika ternyata dia bohong maka dia keluar dari yang disyari’atkan dan berkhidmat kepada Syaithan karena dia menggunakan hadist atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak berdasarkan keterangan dari Allah.” [Ma jaa fi Syahri Sya’ban, dinukil darinya oleh Abu Syamah dalam “Al-Baits :127″]
inilah yang dikhawatirkan Nabi Muhammad sesuai dengan Hadist yang saya sebutkan
User avatar
yusuf_bin_sanusi
Posts: 565
Joined: Wed Aug 02, 2006 8:47 am
Location: Di Luar Tenda si Momed, ngintip doi ber-Pedophil ria..asyiikk.. :)

Post by yusuf_bin_sanusi »

Sebenarnya gua ngga terlalu setuju islam rusak oleh islam sendiri..
memangnya PERNAH ISLAM TIDAK RUSAK??? si mr. mamad sendiri kan mentalnya rusak, bagaimana islam mau benar ?
User avatar
ceceps01
Posts: 1893
Joined: Mon Nov 13, 2006 2:23 pm

Post by ceceps01 »

Waoww,

musuhnya islam makin lama makin bertambah:
dulu kaum pagan,
lalu yahudi,
lalu kristen,
and the final islam vs islam

agama kok isinya cari2 musuh melulu
Post Reply