Kartun Muhammad - pandangan kaum moderat

Kehidupan, pengikut, kepercayaan, pikiran dan ucapan Muhammad.
Post Reply
User avatar
numplew
Posts: 75
Joined: Sat Dec 17, 2005 12:32 pm
Location: nowhere

Kartun Muhammad - pandangan kaum moderat

Post by numplew »

Kartun Nabi Muhammad

Encyclopedia Americana edisi 1960-an pernah memuat entri tentang Nabi
Muhammad yang disertai gambar, padahal ajaran Islam melarang gambar Nabi Muhammad.


M.Dawam Rahardjo

# Presiden The International Institute of Islamic Thought, Indonesia

Encyclopedia Americana edisi 1960-an pernah memuat entri tentang Nabi Muhammad yang disertai gambar, padahal ajaran Islam melarang gambar Nabi Muhammad. Tapi ada sejumlah hadis sahih yang menggambarkan sosok nabi umat Islam itu, sehingga seorang pelukis bisa memindahkannya ke dalam sebuah gambar. Dalam ensiklopedia itu, Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang yang berperawakan gendut, pendek, dan memakai sorban tinggi. Dia memegang sebuah kitab—maksudnya Al-Quran--sedangkan tangan kirinya menggenggam sebilah pedang Arab yang melengkung itu. Gambar itu mirip sebuah foto dan bukan berupa sketsa atau gambar naturalis ala Basuki Abdullah.

Dalam kitab kumpulan hadis sahih himpunan KH Moenawar Cholil dan M. Hasby Assidieqy sebagaimana diceritakan oleh sahabat-sahabatnya, Nabi digambarkan sebagai orang yang berkulit putih dan berwajah rupawan.
Perawakannya tinggi semampai. Jika berdiri di antara sahabat sahabatnya, dia selalu tampak lebih tinggi walaupun tidak terlalu jangkung. Ia memelihara jenggot sedikit, tapi tidak berkumis, apalagi berewok. Rambutnya panjang sampai ke bahu alias gondrong. Jika berjalan, ia bagaikan seorang yang lagi menuruni gunung karena cepat.

Ia tidak mungkin gendut seperti stereotipe syekh padang pasir. Sebab, ia punya kebiasaan berpuasa sehari dan tidak berpuasa hari berikutnya. Ia selalu berhenti makan sebelum merasa kenyang. Ketika berbuka puasa pun, ia hanya memakan dua butir korma. Dengan diet ketat seperti itu, tak mungkin ia gendut. Sekali-kali ia bukanlah seorang hedonis.

Nabi selalu menghiasi wajahnya dengan senyum. Jika berpapasan dengan orang, ia mendahulukan uluk salam. Ia mengasihi anak-anak kecil. Suka menyanjung orang dan punya kebiasaan mengunjungi orang yang lagi sakit, ia pun tidak pernah marah, selalu mengendalikan emosi, karena pedomannya adalah sabar. Pernah para sahabatnya yang marah kepada
orang-orang Yahudi meminta agar Nabi mengutuk mereka.
Tapi Nabi menjawab, "Tidak. Aku diutus tidak untuk mengutuk, tapi membawa rahmat."

Pernah pula malaikat menyarankan kepada Nabi untuk mendoakan orang orang Thaif agar dibinasakan Tuhan. Tapi Nabi menolak, padahal beliau telah dilempari baru dan jatuh ke lubang hingga hampir saja mati. Malah Nabi memohon agar dosa-dosa mereka diampuni karena "mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan".

(Great, yang ini persis seperti ajaran Yesus, bila ditampar pipi kiri, beri pipi kanan atau berbuat baiklah untuk orang yang menganiaya engkau........)numplew

Kartun yang dimuat dalam majalah Denmark Jyllands-Posten, yang menggambarkan Nabi sebagai orang yang berewokan dengan sorban yang ditempeli bom, tentu "jauh panggang dari api". Gambar Nabi dalam ensiklopedia yang membawa kitab juga tidak mungkin.
Sebab, hingga wafatnya, wahyu Tuhan belum dikodifikasi dalam sebuah kitab, seperti Al-Quran yang tampak dalam gambar itu. Gambar dalam
ensiklopedia itu memang tidak dimaksudkan sebagai sebuah potret, tapi hanya sebuah karikatur. Unsur-unsur gambar itu tidak pula didasarkan pada hadis, melainkan dari gambaran seorang Arab padang pasir Arab Saudi yang sebenarnya berlambangkan teks syariat dan pedang.
Orang Barat tentu akan terkesan bahwa bendera itu melambangkan otoritarianisme: syariat ditegakkan dengan pedang.

Gambar kartun majalah Denmark itu juga didasari kesan sang kartunis mengenai umat Islam yang sekarang ini diidentikkan dengan terorisme bom dan sikap-sikap kekerasan. Kartun itu juga merupakan karikatur tentang umat Islam di dunia seperti yang umum dilihat oleh orang Barat. Kartun yang karikaturis itu oleh umat Islam dianggap sebagai sebuah penghinaan. Padahal kartun itu bukanlah sebuah penghinaan, melainkan sebuah kritik. Dengan menampilkan Nabi Muhammad sebagai simbol, ternyata perhatian umat Islam di seluruh dunia sungguh-sungguh tergugah dan bahkan marah. Sebenarnya masyarakat Barat sendiri sudah terbiasa dengan karikatur yang mencemooh kristianisme, khususnya katolikisme. Tapi mereka tidak marah besar karena karikatur itu ditanggapi sebagai kritik, bukan penghinaan.

Namun, barangkali sudah diperhitungkan oleh redaktur majalah tersebut bahwa kartun itu akan menimbulkan kemarahan yang diwujudkan dengan tindakan kekerasan. Sikap seperti itulah yang diharapkan akan timbul sehingga memberikan bukti bahwa gambaran kartun itu tentang umat Islam memang benar. Kemarahan umat Islam memang wajar-wajar saja, bisa dipahami. Tapi seharusnya umat Islam juga melakukan introspeksi, apakah kartun itu memang menggambarkan umat Islam. Di Indonesia, gambaran tentang Islam yang garang itu memang mencerminkan realitas.
Misalnya, umat Islam mayoritas menyerbu perkampungan Ahmadiyah, membakar rumah dan masjid, menutup rumah ibadah umat Kristen, melakukan aksi sweeping terhadap tempat yang dianggap sebagai sarang maksiat, dan menghukum orang yang punya pandangan yang bertentangan dengan akidah mayoritas umat Islam.

Di hadapan aksi-aksi kekerasan itu, organisasi besar umat Islam, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah atau Nahdhatul Wathon di Lombok, tidak melakukan usaha apa pun untuk mencegah berkembangnya aksi kekerasan. Bahkan mereka cenderung menyetujuinya walaupun mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sifatnya melindungi diri dari tuduhan menyetujui radikalisme. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin bahkan pernah membuat pernyataan bahwa dia adalah pelindung gerakan Islam radikal, tapi di tempat lain mengatakan dirinya sebenarnya berpaham liberal dan pluralis.

Organisasi-organisasi dominan itu sebenarnya telah kehilangan kendali kepemimpinan. Itulah sebabnya, berbagai kelompok umat Islam mengambil langkah sendiri-sendiri. Partai Keadilan Sejahtera dan Front Pembela Islam menghimpun massa dan mengajak umat Islam agar tidak mengkonsumsi produk-produk Denmark. Sebenarnya sangat disangsikan apakah kampanye antiproduk Denmark itu akan efektif. Mungkin masyarakat akan cuek saja. Tapi seandainya itu berhasil, produk-produk Denmark akan tidak laku. Akibatnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia akan ditutup saja dan dipindahkan ke Vietnam atau Kamboja, yang dianggap lebih aman.
Jika perusahaan-perusahaan itu hengkang dari Indonesia, akan terjadi pemutusan hubungan kerja. Akhirnya, rakyatlah yang menjadi korban dan menderita. Sekarang ini orang-orang kedutaan Denmark sudah diperintah untuk meninggalkan Indonesia. Pemerintah Indonesia diperkirakan tidak mampu melindungi warga asing. Sasaran demonstrasi sudah pula meluas kepada Amerika dan Inggris. Mungkin akan ada aksi-aksi bom lagi. Indonesia akan dipandang tidak aman bagi penanaman modal asing.
Sementara itu, pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla berusaha membujuk modal asing. Jika perkembangan itu terjadi, yang terpukul bukan hanya rakyat, tapi juga Pemerintah.

Berhadapan dengan sikap umat Islam yang tidak cerdas dan tidak dewasa itu, organisasi-organisasi besar Islam, apalagi Majelis Ulama Indonesia, tidak mampu berbuat apa-apa dan tidak melaksanakan kepemimpinan. Mereka sudah tersandera oleh umatnya sendiri. Mereka tidak lagi memimpin, tapi disandera oleh emosi massa yang tidak bisa dikendalikan. Dilihat dari sudut ini, kartun yang sederhana itu telah berhasil mencapai tujuannya.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

thanks. Tapi bagi saya sih, Muslim moderat = muslim bingung. Nggak berani menghadapi kenyataan bahwa Muhamad = penjahat tengik. Titik. Itu namanya : pengecut.
abdulah
Posts: 695
Joined: Sun Oct 23, 2005 12:05 am

Post by abdulah »

ali5196 wrote:thanks. Tapi bagi saya sih, Muslim moderat = muslim bingung. Nggak berani menghadapi kenyataan bahwa Muhamad = penjahat tengik. Titik. Itu namanya : pengecut.

Lha ?! sebenarnya yang dinamakan muslim moderat itu apa sih ?
Toh , mereka sama juga adalah korban dari penipuan dan kebohongan besar sepanjang sejarah yang dibuat oleh Muhammad.

Mereka juga bukan pengecut , hanya mereka masih mempunyai hati nurani yang memberontak atas doktrinasi kekerasan yang ada pada kepercayaan yang mereka anut , jadi terjadi benturan-benturan didalam nurani mereka antara iman dan hati nurani.

Mereka sebenarnya juga anti kekerasan , tetapi ajaran cult mereka mengarah kepada kekerasan itu. Jadi serba salah.
Memang kasihan muslim yang seperti ini.
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

Sebenarnya menurutku Dawam Raharja, pendapat dan pikirannya lebih dari moderat, bahkan progresive dan kadang dicap oleh temen2nya yang nggak senang sebagai liberalis. Walaupun sebenarnya Dawan lebih condong memberikan pandangan yang lebih intelek dibanding muslim2 hipokrit. Justru Din Samsudin dan his gangnyalah yang sebenarnya banyak bermain2 dengan organisasi semacam MUI atau Muhamadiyah, sebagai tunggangan politiknya. Mereka inilah kaum hipokrit sejati yang harus dicurigai. Menyedihkan sekali, umatnya nggak sadar kalau dijadikan mainan politik dan agama oleh mereka. Makanya Dawam yang berseberangan pendapat terhadap main stream MUI, Muhamadiyah dan pengurusnya dipecat dari muhamadiyah. Pemikiran Dawam dalam menyoroti kasus karikatur muhamad, adalah suatu contoh, bagaimana seorang intelektual muslim melihat dari sudut yang berbeda dari kebanyakan muslim2 lainnya yang cenderung berpandangan konyol dan condong berbau membiarkan tindakan yang anarkhis dan teror. Memang menyakitkan kalau aib dan ralitas yang buruk, busuk, tengik, apek, serasa sampah tentang sepak terjang muslim diungkapkan secara gamblang oleh Dawam, jelas sangat menyakitkan dan terasa menohok bagi muslim. Apalagi dia adalah seorang tokoh dari kalangan muslim sendiri. Good luck mr Dawam. What ever I prefer agree with what you are thinking rather than learning of the prophet muhamad ever said
Last edited by Mr_GEJROT on Tue Feb 14, 2006 1:03 pm, edited 1 time in total.
Aragorn
Posts: 59
Joined: Tue Dec 13, 2005 10:46 am
Location: Jakarta, Indonesia

Post by Aragorn »

Pertanyaan yg kita musti ajukan adalah:
- Dapatkah Seorang Anggota Partai Nazi untuk tidak rasialis?
- Dapatkah Seorang Anggota Partai Komunis menghormati kebebasan beragama?

Dan akhirnya,
- Dapatkah seorang Muslim untuk toleran, pasifist & open minded?

Dokrin Nazi jelas2 menyatakan Supremasi Ras Arya.
Dokrin Komunisme jelas2 menyatakan agama adalah candu masyarakat.

Dan.................

Dokrin Islam jelas2 menyatakan Bahwa Islam is the Supreme Religion and others are infidel.
Dokrin Islam menyatakan bahwa dunia ini antara Dar al Harb & Dar al Islam. Dimana Dar al Harb harus ditaklukan dan dijadikan Dar al Islam.

So,

Seorang Nazi yg tidak rasialis boleh dikatakan bahwa dia bukan seorang Nazi.
Seorang Komunis yg menghormati kebebasan beragama adalah seorang komunis palsu.

Seorang Muslim yg moderate, toleran, Open minded & pasifist menurut Islam adalah seorang muslim yg murtad! (Bisa kena fatwa mati kayak si Ullil pimpinan Jaringan Islam Liberal)

Tidak heran kita jarang sekali mendengar pernyataan2 dari mereka. Kalopun ada suara mereka sangat insignificant, karena arus massa Islam
menolak mereka.

Jadi Muslim harus membuat suatu pilihan yg hitam & putih. Either youre Moslem or youre not! Tidak ada zona abu2.

Tindakan untuk mereformasi Islam adalah suatu kesia-siaan. Karena Qur'an adalah sabda Tuhan yg berlaku sama akhir jaman dan tidak boleh diutak-atik.

Seorang Muslim yg moderat pastilah tahu bahwa ajaran Islam bertentangan dengan hati nurani mereka, tapi karena posisi & situasi mereka, they stuck with it!
Saya pun merasa kasihan sama mereka. Tetapi keputusan ada ditangan kita sendiri dan setiap keputusan ada harga yg harus kita bayar.


-------------------------------------------------------------------------------------
"There are only two forces in the world, the sword and the spirit. In the long
run the sword will always be conquered by the spirit."
- Napoleon Bonaparte
User avatar
barabaig
Posts: 325
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:16 pm
Location: jakarta

Post by barabaig »

uraian yg bagus

saya setuju mereformasi suatu aliran kepercayaan, dalam hal ini khususnya ajaran islam artinya harus mereformasi/merubah/mengganti dasar ajarannya, i.e. alquran dan hadis.. alquran dan hadis menjadi dasar acuan tindakan seluruh muslim di dunia, tindakan yg sekarang ini kita lihat dan rasakan/alami.. tindakan yg jauh panggang dari api sebagaimana claim muslim bahwa islam itu agama damai..

sedangkan tanpa alquran dan hadis tidak akan ada yg namanya islam
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

Reformasi muslim? walahualam atau wassalam. Memang betul, kalau nggak stuck ya cuma lari-lari ditempat doang. Mereformasi artinya harus sanggup menyelaraskan dengan perubahan jaman. Perkembangan jaman bak evolusi yang tidak dapat dibendung, sementara muslim dengan bundel ajarannya terasa usang dan menjadi onggokan sejarah yang tetap tertancap di abad ke 7. Mereformasi muslim berarti mencabut akar budaya dan historis dari lahirnya agama islam dari dunia arab. Karena wajah muslim dengan segala ajarannya sampai sekarang hanyalah tak lebih dari hasil respon muhamad terhadap zaman yang dihadapi dan dianggap jahiliah di jasirah arab sana. Pangkal kebingungan muslim untuk mereformasi karena umatnya sudah terjebak menerima muhamad sebagai mahkluk yang mulia. Karena menurut aouh cq quran dialah sosok yang dimuliakan. Tidakkah aouh salah menunjuk? Atau ini hanya permainan kepintaran muhamad agar sepak terjangnya dilegitimasi oleh aouh? Disinilah timbulnya kontradiksi dalam diri muslim, seorang nabi yang mestinya jadi panutan dan mendapat legitimasi dari aouh tapi sepak terjangnya hanya dapat jadi panutan secara ekkklusif buat kaumnya saja. Dari satu hal ini saja, jelas masalah universal jadi terganjal. Bagaimana muhamad dapat diterima secara universal kalau dia sendiri mengajarkan suatu yang sangat radikal bagi umat lain diluar islam, bahkan dibuatnya hukum yang juga tak kalah radikal buat kaumnya sendiri. Sayangnya penyimpangan ini diamini secara mutlak oleh muslim. Jadi nggak heran, kalau seorang yang santun jaman sekarang, kalau pandangan agamannya berlawanan dengan islam maka akan diresponse seperti menghadapi jaman jahiliah, segala bentuk anarkis dan destruktif adalah bagian dari nafas imaniah dari muslim. Orang luar dapat melihat kalau mereka (muslim) adalah kaum yang membutakan diri, tapi bagi muslim justru inilah yang islami, karena nabipun kelakuannya dulu lebih dari yang demikian. Maka tidak heran kalau dunia ini adalah musuh dan tempat benturan yang telak antara ajaran usang jahiliah dengan jaman yang lebih beradap, bermoral dan humanis. Untuk sekelompok muslim yang intelek tidak terjebak dengan sakralisasi muhamad, mungkin karena mereka tahu dan memahami bahwa muhamadpun juga sebagai manusia dengan segala aibnya. Kalau seseorang mau menerima kenyataan ini, maka dapat dikatan moderat bahkan setengah meninggalkan islam, setengahnya lagi tinggalkan quran, dan kenanglah sebagai referensi sejarah arab, bahwa disana pernah muncul suatu bentuk peradapan baru yang ternyata tidak lebih baik dengan zaman jahiliah. Silahkan muslim menentukan pilihan, mau melestarikan sifat jahiliah atau menyelaraskan dengan perkembangan peradaban? Kalau pilih dua-duanya jelas ada benturan dan itu yang sedang dialami oleh muslim sekarang ini. Mau lihat bukti bagian dari episode jahiliyahnya muslim jaman dulu? Pls see news or tv, amount of recently muslim riots in the word related to the cartoon. Sebagai orang luar, saya enak melihat kekonyolannya.
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

NGACO SEMUANYA ....justru pertanyaannya adalah :
sudahkah muslim QURANIC ????
Sudahkah Muslim berakhlakm seperti Muhammad ??
ini yang tdk terjadi .... sok mo ngomong apa lagi ttg Muhammad saya lawan ...!!
abdulah
Posts: 695
Joined: Sun Oct 23, 2005 12:05 am

Post by abdulah »

Muslim yang quranic dan berakhlak seperti Muhammad , tentu ada.

Yaitu seperti OBL , Amrozi , Imam Samudra , Al-Ghozi dll teroris.

Semua yang bersifat kekerasan , rasial , intoleran , kebodohan , kemiskinan dsb. itu sudah termasuk Quranic dan sesuai dengan akhlak Muhammad.
Post Reply