Page 1 of 8

KARIKATUR MUHAMMAD.

Posted: Tue Feb 07, 2006 9:09 am
by abdulah

Kasus karikatur Muhammad yang diterbitkan oleh koran terbesar di Denmark , Jyllands-Postern pada 30 September'2005 , dan dilansir kembali oleh beberapa surat kabar besar dibeberapa negara Eropah , ternyata mengundang reaksi konyol dan berlebihan dari pihak muslim dunia , protes yang dilakukan sudah menjurus kepada ancaman-ancaman , pengrusakan , penghinaan , pemboikotan produk-produk Denmark.

Reaksi berlebihan sudah merembet kebeberapa negara Islam. Seakan-akan mereka lebih superiority dari agama lainnya.

Sebenarnya Aulloh mereka itu Muhammad atau Tuhan sih ???!!!

Gambar karikatur Muhammad yang menghebohkan itu dapat diakses disini :



http://www.faithfreedom.org/Gallery/28.htm

Posted: Tue Feb 07, 2006 9:23 am
by Adadeh
Justru karena reaksi Muslim yang kekanak-kanakan itulah, sekarang semakin banyak non-Muslim di segala penjuru dunia yang mempermainkan dan memperolok-olok Islam/Muhammad/Allah:
http://indonesian.knowislam.info/forum/ ... php?t=1274
http://www.muhammadcartoons.net/coppermine/index.php
http://retecool.com/comments.php?id=13539_0_1_0_C

Aturan tidak boleh menggambar Muhammad itu dibuat oleh sendiri olehnya untuk Muslim. Sekarang Muslim mau menerapkan aturan itu terhadap non-Muslim. Enak saja!! Padahal kalau Muslim menayangkan gambar2 atau film2 pemenggalan non-Muslim, tidak ada tuh Muslim yang beramai-ramai protes, turun ke jalan, bakar Qur'an, dll.
Image

Posted: Tue Feb 07, 2006 10:57 am
by barabaig
double standard
seperti biasanya, moslem itu penganut standar ganda

Posted: Tue Feb 07, 2006 11:17 am
by Adadeh
Hello, Barabaig!! It's great to hear from you again.

Barabaig:
double standard
seperti biasanya, moslem itu penganut standar ganda
Iya memang edan dan konyol mereka semua itu!! Tapi reaksi non-Muslim seluruh dunia bukannya tunduk sama Islam, tapi malahan semakin ramai mencetak karikatur2 Muhammad itu. Hari ini bahkan The Times of India mencetak karikatur2 tsb.
http://www.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=16548

Begitu Muslim ngamuk, mereka cepat2 minta maaf, tapi yang penting ejekan atas Islam/Muhammad/Muslim melalui karikatur itu sudah dilakukan. Pinter juga.
________________
http://in.rediff.com/news/2006/feb/06patna.htm

Prophet images protests in Patna
Anand Mohan Sahay in Patna | February 06, 2006 21:38 IST


Scores of Muslims burnt copies of The Times of India in Patna on Monday, protesting against the reproduction of images of Prophet Mohammad that had first appeared in a Danish publication in September 2005.

The protestors shouted slogans against the newspaper and demanded the editor's dismissal.

Traffic was disrupted in the city's busy Ashok Rajpath area.

The Patna edition of the Times of India published the images on Friday. On Saturday, hundreds of Muslims marched in protest, burnt copies of the newspaper and submitted a memorandum of protest to the editor who is in charge of the edition.

Raj Kumar, the resident editor, told rediff.com that the newspaper published an apology on the front page on Sunday.

He said the newspaper's intention was not to hurt Muslims, but to show how blasphemous the images were.

"But we have realised that it was a mistake on our part to republish it," he said.

The images have sparked protests across the Muslim world. The Danish embassies in Damascus, Syria, and Beirut, Lebanon, have been attacked and burnt by angry protestors.

Life in the Kashmir valley was paralysed on Monday by a general strike called to protest against the decision by some European newspapers to publish images of the Prophet.

Islam prohibits paintings, pictures or any images of the Prophet

Posted: Tue Feb 07, 2006 11:34 am
by barabaig
Adadeh wrote:Hello, Barabaig!! It's great to hear from you again.
hey there, Adadeh .. the feeling is mutual :)

sekali lagi islam menunjukkan 'keindahannya' dalam tindakan destruktif
baik secara global maupun lokal terhadap saudara sebangsa penganut ahmadiyah

betul2 ajaran berbahaya yg harus dilarang keberadaannya di muka bumi ini

Posted: Tue Feb 07, 2006 11:51 am
by wachdie.jr
Padahal tampang mr. moh yang sebener nya ana pake sebagai poto ana lhooo..... see my avatar dah

Posted: Tue Feb 07, 2006 12:40 pm
by Mr_GEJROT
Gambar muhamad? Nggak jelas, nggak ada yang tahu gimana wajahnya! Mungkin lebih buruk atau lebih bagus dari yang digambarkan sekarang. Karikatur muhamad? Namanya juga gambar sketsa imaginasi, ekspresi yang bertolak dari sifat, ajaran dan perjalan hidup muhamad yang menyeramkan. Manakah yang lebih parah salahnya? Apakah salah gambarnya atau salah ajaran hidupnya? Sejuta gambar yang bagus tidak akan merubah perilaku yang busuk dan biadab. Response anarkhis, berlebihan dari muslim lebih menonjolkan sifat fanatik dan sekaligus upaya kamuflase dari kebejadan muhamad. Apakah muslim nggak sadar bahwa muhamadpun juga sebagai manusia yang takkan luput dari ketidaksempurnaan sebagai mahkluk? Mengambar wajahnyanya tidak boleh (ada dasar surah qurannya?) tapi kalau menjalankankan ajarannya, membunuh, merampok dan memperkosa demi islam dapat pahala. Bener2 logika yang jungkir balik

Posted: Wed Feb 08, 2006 12:07 am
by abdulah
Melalui Dubesnya di Indonesia , atas nama pemerintah Denmark telah meminta maaf , itu juga atas pertimbangan politik Denmark untuk meredam kegilaan umat muslim Indonesia , sebenarnya bukan sesungguhnya meminta maaf , karena pemerintah Denmark dengan tegas mengatakan bahwa mereka TIDAK DAPAT BERTANGGUNG JAWAB atas pemuatan karikatur Muhammad (PBUH=Piss Be Upon Him) tsb. karena mereka menganut kebebasan pers yang absolut.

Kebebasan berpendapat dinegara macam Denmark mana mau diatur oleh sekelompok manusia paranoid muslim.

Semakin gencar dan blingsatan protes umat muslim dunia atas karikatur tsb. semakin merendahkan Aulloh mereka sendiri dan semakin ditertawai bahkan dilecehkan oleh dunia non muslim.
Hehehehehe..................

--------------------------------------
Knock Knock.
Who's there?
Allah.
Allah who?
Allah who Ack! Bah!
Duarrrrrr !!! bom dikepala Muhammad meledak !!! :)
--------------------------------------

Posted: Wed Feb 08, 2006 4:56 am
by Adadeh
Ini nih foto Muhammad lagi khotbah di Mesjid:
Image

Posted: Wed Feb 08, 2006 6:38 am
by wachdie.jr
ha ha ha ha ha....Adadeh... seriusss 100% ana ngakak sampe terkencing-kencing

Posted: Wed Feb 08, 2006 10:21 am
by Yususf roni
Apa yang terjadi di Denmark, Norwegia dan negeri lainnya bukan semata- mata masalah larangan melukis nabi Muhammad SAW. Melainkan sudah masuk ke wilayah penghinaan. Sebab gambar itu memang dibuat sengaja untuk menghina beliau SAW.

Penghinaan atas nabi Muhammad SAW oleh media massa di Denmark, Norwegia dan beberapa negeri lainnya memang sudah keterlaluan. Sebelumnya tidak pernah terjadi penghinaan seperti ini. Penghinaan kepada nabi umat Islam itu selama ini hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan terselubung. Bahkan ketika dikonfrontir ulang kepada pelakunya, umumnya pelaku penampik dan berkelit.

Salman Rushdie pernah menghina Rasulullah SAW dan keluarganya dalam bentuk novel. Namun hinaan itu boleh dibilang masih agak malu-
malu, karena tidak secara vulgar menyebutkan nama beliau SAW. Sebegitu pun, kepala Salman Rushdie telah dihargai dengan nilai uang tertentu oleh pemerintah Iran, karena mereka merasa nabi yang suci itu dihina.

Adapun yang dilakukan media massa di Denmark, Norwegia dan beberapa negara lainnya yang ikut-ikutan menampilkan gambar itu sekarang ini, adalah sebuah gelombang penghinaan yang bersifat terbuka, resmi dan tanpa malu-malu. Nada penghujatan dan penghinaan seakan dilakukan secara massal dan siap menantang. Nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang suci dan mulia itu digambarkan bersurban dengan bom waktu. Seakan menggambarkan bahwa Islam adalah agama haus darah dan siap meledakkan bom di mana saja. Bahkan pemerintah Denmark dengan amat congkak dan bersembunyi di balik kebebasan pers menolak untuk meminta maaf kepada 1,5 Milyar umat Islam.

Padahal di dalam syariah Islam, jangankan membuat gambar yang bersifat menghina, sekedar melukis sosok Rasulullah SAW sendiri pun sudah haram hukumnya. Bahkan meski pelukisnya melukis dengan niat baik dan lukisan yang indah. Namun umat Islam sejak awal telah diajari untuk menghormati nabi mereka bukan dengan membuat lukisan atau gambar, apalagi patung. Islam datang justru menghancurkan gambar-
gambar para nabi serta patung-patung mereka yang terlanjur disembah.

Sebuah bentuk kejahilan yang diperangi agama Islam adalah melukis, menggambar dan mematungkan para nabi dan orang shalih di masa lalu. Dan kelakuan umat terdahulu memang selalu demikian. Para nabi yang telah wafat itu mereka buatkan lukisannya, meski dengan niat untuk mengagungkannya, mensucikannya atau menghormatinya. Namun di balik niat lugu itu, syetan telah selalu berhasil menyelewengkan dan memasuk
kan bisikan jahatnya. Sehingga pada akhirnya gambar dan patung para nabi menjadi sesembahan selain Allah.

Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr."(QS. Nuh: 23)

Para ahli tafsir menyebutkan bahwa nama berhala itu yaitu Wadd, Suwwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nashr sebenarnya nama orang shalih dan mereka bukan tuhan. Namun sepeninggal mereka, orang-orang ingin mengenang jasa dan keagungannya, sehingga kemudian dilukislah wajar mereka, sehingga akhirnya dibuatkan patung. Dari generasi ke generasi akhirnya patung mereka sudah menjadi tuhan sesembahan selain Allah.

Di dalam syariah Islam, melukis nabi dan para shahabat telah diharamkan secara total. Meski pun niatnya baik dan lukisannya indah. Tetapi hukumnya tetap haram.

Sedangkan yang dilakukan sekarang ini memang melebihi batas kewajaran. Sebab melukis nabi Muhammad SAW saja sudah haram, apalagi sambil membuatnya menjadi karikatur yang menghina dan merendahkan. Gambar itu sendiri dimuat di media massa secara terbuka, bahkan di-copy oleh media lain untuk diterbitkan lagi.

Karuan saja umat Islam sedunia meradang. Sampai-sampai Kedutaan besar Denmark di Libanon dan Syria dibakar dan diamuk massa yang kalap.

Peristiwa pembakaran kedutaan besar Denmar, Norwegia di kedua negeri itu meski tidak sejalan dengan ajaran Islam, namun sesungguhnya membuktikan bahwa kebebasan itu tidak pernah ada yang mutlak. Kebesaaan seseorang itu terbatas dengan adanya kebebasan orang lain.
dunia ini yang bersifat mutlak, sehingga orang boleh melakukan apa saja, sampai mengganggu orang lain, baik secara pisik maupun psikis.

Seorang yang membeli mobil dengan uang pribadinya memang boleh memiliki mobil itu secara pribadi, namun di jalan dia tetap harus taat peraturan lalu lintas. Tidak boleh seseorang merasa bebas membawa mobil seenaknya di jalan raya dengan dalih kebebasan. Bahkan kapal laut yang berjalan di laut pun tetap punya track tersendiri, tidak mentang- mentang laut itu luas, lalu boleh berjalan seenaknya ke sana ke mari. Pesawat udara yang kelihatannya terbang bebas di udara pun sebenarnya punya jalur-jalur udara yang harus dipatuhinya. Tiap semaunya terbang dan ugal-ugalan di angkasa. Sebab semua itu hanya akan membuatnya mencelakakan diri sendiri.

Maka dalih kebebasan pers yang dijadikan tameng oleh pemerintah Denmark, Norwegia sesungguhnya memang semata-mata membuktikan bahwa mereka punya maksud yang tidak baik kepada umat Islam, khususnya kepada Nabi Muhammad SAW. Bab penghinaan agama seperti ini seharusnya tidak boleh dianggap sepi. Apalagi mengingat umat Islam itu selama ini sudah disakiti secara pisik, kini ditambah lagi disakiti secara psikis. Sedangkan jumlah umat Islam di dunia ini lumayan banyak. Bahkan di Denmark, Norwegia sendiri merupakan agama kedua terbesar. Tentu saja kecongkakan pemerintah Denmark, Norwegia itu merupakan bentuk penghinaan dan penghujatan yang nyata dan tidak bisa dimaklumi begitu saja.

Media massa Denmark, Norwegia dan negara lainnya itu harus meminta maaf sebagaimana pemerintahnya juga harus meminta maaf secara jujur, terbuka, penuh penyesalan dan dengan itikad baik. Toh umat Islam pasti bisa memaafkannya, meski sempat terluka hatinya. Namun sikap congkak dan menyembah berhala kebebasan pers adalah pilihan konyol yang tidak pernah bisa meredakan ketegangan. Bangsa dan pemeluk agama manapun akan marah bila tokoh suci mereka. Bisakah pemerintah Denmar, Norwegia itu membayangkan bila yang dijadikan karikatur dan objek penghinaan itu adalah Paus, misalnya. Atau presiden mereka sendiri. Tentu wajar bila pendukungnya marah besar.

Namun semoga penghinaan yang kita terima saat ini dijadikan Allah SWT sebagai momentum yang mengetuk hati jutaan umat Islam sedunia, setelah selama ini terkesan kurang responsif terhadap agamanya, juga kurang erat persatuan dan kesatuannya. Semoga hikmah di balik peritiwa ini adalah semakin kompaknya umat Islam, dengan meninggalkan segala bentuk pertikaian, pertentangan, caci maki antar sesama dan juga saling
menjelekkan. Semoga dengan adanya peristiwa ini, umat Islam menyadari bahwa mereka punya lawan lebih besar, tantangan lebih keras, masalah
yang lebih penting dari semua keretakan yang ada.

" Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya."(QS. Al-Jumu'ah: 8 )

Posted: Wed Feb 08, 2006 10:49 am
by Adadeh
Bang Wachdie, syukur deh kalau ente terhibur. Ana punya bukti Muhammad ternyata sayang sama babi:
Image

Munafiknya Pemerintah/Pers Denmark

Posted: Wed Feb 08, 2006 10:55 am
by Adin
Pernyataan "kebebasan berpendapat" dari pemerintah/pers Denmark ternyata hanyalah kemunafikan & retorika untuk menutupi alasan penerbitan yang sesungguhnya (xenophobia atau rasisme)

Danish paper rejected Jesus cartoons

http://media.guardian.co.uk/site/story/ ... 00,00.html

Gwladys Fouché and agencies
Monday February 6, 2006

Jyllands-Posten, the Danish newspaper that first published the cartoons of the prophet Muhammad that have caused a storm of protest throughout the Islamic world, refused to run drawings lampooning Jesus Christ, it has emerged today.

The Danish daily turned down the cartoons of Christ three years ago, on the grounds that they could be offensive to readers and were not funny.

In April 2003, Danish illustrator Christoffer Zieler submitted a series of unsolicited cartoons dealing with the resurrection of Christ to Jyllands-Posten.

Zieler received an email back from the paper's Sunday editor, Jens Kaiser, which said: "I don't think Jyllands-Posten's readers will enjoy the drawings. As a matter of fact, I think that they will provoke an outcry. Therefore, I will not use them."

The illustrator told the Norwegian daily Dagbladet, which saw the email: "I see the cartoons as an innocent joke, of the type that my Christian grandfather would enjoy."

"I showed them to a few pastors and they thought they were funny."

He said that he felt Jyllands-Posten rated the feelings of its Christian readers higher than that of its Muslim readers.

But the Jyllands-Posten editor in question, Mr Kaiser, told MediaGuardian.co.uk that the case was "ridiculous to bring forward now. It has nothing to do with the Muhammad cartoons.

"In the Muhammad drawings case, we asked the illustrators to do it. I did not ask for these cartoons. That's the difference," he said.

"The illustrator thought his cartoons were funny. I did not think so. It would offend some readers, not much but some."

The decision smacks of "double-standards", said Ahmed Akkari, spokesman for the Danish-based European Committee for Prophet Honouring, the umbrella group that represents 27 Muslim organisations that are campaigning for a full apology from Jyllands-Posten.

"How can Jyllands-Posten distinguish the two cases? Surely they must understand," Mr Akkari added.

Meanwhile, the editor of a Malaysian newspaper resigned over the weekend after printing one of the Muhammad cartoons that have unleashed a storm of protest across the Islamic world.

Malaysia's Sunday Tribune, based in the remote state of Sarawak, on Borneo island, ran one of the Danish cartoons on Saturday. It is unclear which one of the 12 drawings was reprinted.

Printed on page 12 of the paper, the cartoon illustrated an article about the lack of impact of the controversy in Malaysia, a country with a majority Muslim population.

The newspaper apologised and expressed "profound regret over the unauthorised publication", in a front page statement on Sunday.

"Our internal inquiry revealed that the editor on duty, who was responsible for the same publication, had done it all alone by himself without authority in compliance with the prescribed procedures as required for such news," the statement said.

The editor, who has not been named, regretted his mistake, apologised and tendered his resignation, according to the statement.

Posted: Wed Feb 08, 2006 11:41 am
by wachdie.jr
Adadeh wrote:Bang Wachdie, syukur deh kalau ente terhibur. Ana punya bukti Muhammad ternyata sayang sama babi:
Image
Makanya mohammad buat perintah gak boleh bunuh dan makan babi..
karena babi adalah peliharaan kesayangan beliau.. mana tega beliau ngeliahat anak buah gerombolannya makan peliharaan nya sendiri
Image
:roll:

Posted: Wed Feb 08, 2006 4:17 pm
by Mr_GEJROT
Benerkan seperti yang kuduga, bahwa muhamad hanya mulia di depan manusia muslim. Muslim ini gimana sih? Katanya muhamad manusia yang muliakan oleh Alloh? Apakah dengan adanya gambar terus kemulian beliau si baginda ini jadi turun derajad dimata alloh? Apakah kalau ribut2 main bakar n rusak2 terus beliau si baginda jadi terlihat mulia? Memang bener2 ajaran yang mudah menghasut seseorang untuk cepet marah, anarkhis dan bisa sangat2 sadis. Mau lihat bagaimana aslinya ajaran yang dimani pengikutnya, silahkan bikin karikatur sebanyak mungkin, dijamin keaslian sifat barbariannya akan muncul. Eling dan sadar oiiii, kalau ente, percaya dengan nabi, derajad tingginya bukan dimata manusia!!!!

Ampun DJ!!!

Posted: Wed Feb 08, 2006 5:22 pm
by mystique

Posted: Wed Feb 08, 2006 8:28 pm
by Aragorn
Tipikal Kemunafikan Islam, marah2 ketika Nabinya di karikaturkan tetapi cuek ketika mereka menghujat orang lain (terutama Kristen & Yahudi).

Tetapi di balik semua ini ada hikmahnya juga. Orang Bule & Dunia sekarang jauh lebih mengerti sifat asli daripada "Religion of Peace" ini.

Prediksiku pada Pemilu yg akan datang Partai2 Kanan yg anti immigran dari Negara2 mayoritas Islam akan menang di banyak negara2 Eropa.

Mereka muslim ngak pernah mau ngaca bahwa selama ini mereka banyak disumbang oleh Negara2 Barat.

Sampai Barat sudah muak dan mencari alternatif pengganti minyak, baru tu Arab2 kelimpungan!


-------------------------------------------------------------------------------------
Christians & Jewish martyrs say; "I will die for what I believe.

A Muslim martyr says; "you will die for what I believe"....[/img]

Posted: Wed Feb 08, 2006 9:03 pm
by CJDW
wachdie.jr wrote:ha ha ha ha ha....Adadeh... seriusss 100% ana ngakak sampe terkencing-kencing
Hua..ha..ha..ha..., hati2 om wachdie ketawa sampe terkencing2 boleh2 aja tapi jangan sampai kena gambar karikatur muhammad atau quran, .... ha..ha..ha...bisa2 burungnya om dihukum gantung atau dipancung,...ha..ha..ha... pasti buntung dech ...ha..ha..ha..

:roll:

Posted: Wed Feb 08, 2006 9:13 pm
by fren
Ini gambar bagus dari forum FFI pusat (gwe dah gak respect sedikit pun deh ama Islam, ajarannya aja isinya benci sama sinting, 1400 th manusia mesti nahan-diri dan tunduk2 aja. ***!!)

Image

Posted: Thu Feb 09, 2006 1:30 am
by Adadeh
Aragorn:
Prediksiku pada Pemilu yg akan datang Partai2 Kanan yg anti immigran dari Negara2 mayoritas Islam akan menang di banyak negara2 Eropa.
Ini saya kira prediksi yang tepat. Saya harap masyarakat Eropa akan semakin muak dengan Islam dan memilih badan Pemerintahan yang lebih tegas dalam menghadapi anarkis Muslim di Eropa.

Tentunya semua masih ingat kejadian pembakaran kota Paris selama 10 hari oleh anak2 muda Muslim. Enak saja mereka itu!! Datang ke negeri kafir, diterima baik2, diberi bantuan dana sosial bulanan dan malah diberi kewarganegaraan baru, tapi sekarang malahan merusak, minta Syariah Islam diterapkan, minta UU perkawinan khusus bagi Muslim agar bisa punya bini lebih dari 1, dll.

Saya kira masyarakat Eropa sudah terbuka matanya akan Islam dan Muslim terutama dari peristiwa ngamuknya Muslim hanya gara2 karikatur Muhammad ini. I guess, this is kind of blessing in disguise, isn't it?