anak_polos wrote:@kakah
orang Arab gak kenal kata "tuhan", pakenya kata ALLAH.
kalo tuhan itu masih umum, tapi kalo ALLAH itu sudah tertentu.
jadi Nabi Ibrahim, Ishmael, Ishaq dst itu menuhankan ALLAH yg memiliki Asmaul Husna.
All, perhatikan kalimat di atas...
anak_polos sangat benar dalam konteks Arab.
Namuun, dalam konteks terjemahan Bahasa Indonesia, LAI mengartikan TUHAN (huruf besar semua) sebagai bentuk tertentu, sedangkan allah (kadang huruf kecil semua) sebagai bentuk umum. Mari kita lihat contoh2 kalimatnya:
Hukum yang terutama:
Ulangan 6:4, TB wrote:
Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Devarim 6:4 wrote:shema yisrael adonay eloheynu adonay echad
Bila mengikuti kaidah Islam Arab spt paparan anak_polos, kalimat ini seharusnya: "
ALLAH itu Tuhan kita.." Perhatikan bahwa adonay (tertulis: YHVH, dibaca: ADONAY), diterjemahkan TUHAN (semua huruf besar), sedangkan elohim, diterjemahkan menjadi allah.
Pidato terakhir Yosua:
Yosua 24:2, TB wrote:
Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain.
yehoshua 24:2 wrote:vayyomer yehoshua el-kal-ha‘am ko’amar adonay elohey yisra'el be‘eber hannaar yaseb ’abotekhem me‘volam teraḥ abi ’aḇera'am va’abi nahor vayya‘abedu elohim acherim
Bapak-nya Abraham beribadah kepada allah lain selain YHVH (dibaca: ADOANY).
Peristiwa Simson:
Hakim-hakim 16:23, TB wrote:
Sesudah itu berkumpullah raja-raja kota orang Filistin untuk mengadakan perayaan korban sembelihan yang besar kepada Dagon, allah mereka, dan untuk bersukaria; kata mereka: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita Simson, musuh kita."
shoftim 16:23 wrote:vesarene fəlisetim ne’esefu lizaboha zeḇah-gadol ledagon elohechem ulesiməha vayyo'meru natan elohenu beyadenu et simson voyebenu
Dagon adalah allah orang Filistin pada masa itu..
Bahasa Arab untuk tuhan adalah: ilah atau rabb. Sedangkan terjemahan Indonesia mengambil kata 'allah', dengan pemahaman bahwa kata 'allah' adalah bentuk generik yang berarti 'sang tuhan'. Baca penjelasan di bawah ini:
Nah, dalam alur pemahaman ini jelas terjemahan LAI yang memakai “Allah” untuk elohim dapat dipertanggung-jawabkan, sebab secara etimologis, kata “Allah” berasal dari kata Arab “Al” (sang, satu-satunya, The) dan “ilah” (Yg Ilahi, god). Yang mau ditekankan adalah: keabsolutan dan keunikan dari Yang Ilahi. Kata “Allah” sendiri bukanlah istilah milik agama Islam saja. Istilah ini sebelumnya justru sudah dipakai orang-orang Kristen Arab jauh sebelum orang-orang muslim menggunakannya, dan ketika mendengar kata “Allah” saat ini orang-orang Kristenpun tidak pernah memahaminya sebagai Tuhan kaum muslim. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai YHWH, kami persilahkan Saudara untuk membaca “Alkitab dan Komunikasi” terbitan LAI dan “Siapakah Yang Bernama Allah Itu?” terbitan BPK-GM.
Sumber:
http://ob.or.id/beta2/?p=182
Semoga menjadi jelas..
Syukron & Salaam.