Ada salah persepsi dikalangan Kristen mengenai Paran, untuk lebih jelaskan perhatikan dibawah ini:
Makna Paran
Bilangan 10:12
“Lalu berangkatlah orang Israel dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan mereka, kemudian diamlah awan itu di padang gurun Paran.”
Bilangan 12:16
“Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.”
Bilangan 13:3
“Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran, sesuai dengan titah Tuhan; semua orang itu adalah kepala-kepala di antara orang Israel.”
1 Samuel 25 : 1
“Dan matilah Samuel ; seluruh Israel berkumpul meratapi dia dan menguburkan dia dirumahnya di Rama. Dan Daud berkemas, lalu pergi ke padang gurun Paran.
Disini (Bilangan 10:12; 12:16; 13:3 dan 1 Samuel 25:1), padang gurun Paran adalah barat laut Arabia, yaitu daerah yang meliputi Gurun Negeb, Midian (Madyan), dan sekitarnya.
Sedangkan Kejadian 21:21 : “Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.” adalah kota Mekkah, yang terletak dalam rangkaian Pegunungan Sarawat.
Jadi Paran memiliki arti lebih dari satu :[5]
-kota Paran : kota Mekkah.
-Kawasan/Regional Paran : Semenanjung Arabia.
-Gunung Paran : bagian dari pegunungan Sarawat.
-Bukit Paran : Jabal Nur, tempat Gua Hira berada, termasuk dalam rangkaian Pegunungan Sarawat.
-Pegunungan Paran : Pegunungan Sarawat, di Hijaz, Arab Saudi bagian barat.
Paran dalam bahasa Arab adalah Faran (dibaca : Faron) yang artinya adalah dua yang bermigrasi, maksudnya adalah migrasi yang dilakukan oleh dua orang yaitu Siti Hajar (istri nabi Ibrahim) dan putranya (yang tatkala itu masih bayi yang masih menyusui) bernama Ismail.[6]
Taurat (Kejadian 25:12-15) mencatat anak-anak Ismail berdasarkan urutan kelahiran yaitu : Nebayot (anak sulung Ismael), Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma.[7]
Nubuat Perjanjian Lama kitab Yesaya
Yesaya 21:13-17 (LAI 1974)
“Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah kafilah orang Dedan! Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: “Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab Tuhan Allah Israel, telah mengatakannya.”
Note:
•Dedan [8] adalah negeri yang lebih dekat dengan kota Madinah daripada negeri Tema (Tayma) [9].
•Dedan berjarak sekitar 380 km utara Madinah. Dedan adalah nama kuno untuk kota Al Ula, Saudi Arabia modern. Dedan (Al Ula) terletak ditengah-tengah antara Madinah dan Tabuk.
•Tema : Terletak di utara kota Madinah. Tema adalah Tayma dalam bahasa Arab.
•Kedar : adalah anak Ismail. Orang Kedar adalah keturunan Kedar.
Dibawah ini adalah Peta Mekkah, Madinah, Dedan, Tayma, dan Tabuk
Peta Mekkah, Madinah, Dedan, Tayma, dan Tabuk.jpg
Dalam peta diatas Dedan tidak tertulis. Dedan kira-kira ditengah-tengah antara kota Madinah dan Tabuk.
Dapat kita maklumi bersama, bahwa seringkali nubuat itu mengandung kalimat tidak lugas sehingga hanya orang-orang berakal lah yang dapat mengambil pelajaran.
Sangat..sangat menarik bila kita menyimak dan memperhatikan kenyataan bahwa Perjanjian Lama kitab Yesaya mencatat :
•“Hai kafilah orang Dedan” BUKAN “Hai penduduk kota Dedan”
•“Hai penduduk tanah Tema”, BUKAN “Hai penduduk kota Tema”.
Dengan melihat peta Tema-Dedan-Madinah diatas serta memperhatikan kitab Yesaya 21:13-17, maka dapatlah disimpulkan :
•Terlihat pada peta diatas bahwa kota Madinah dekat kota Tema. Karena Perjanjian Lama kitab Yesaya mencatat sebagai Tanah Tema, maka kita dapat menafsirkan bahwa kota Madinah adalah bagian dari Tanah Tema. Alasannya adalah :
1.Realitas historis hijrah nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah yangmana setahun setelah hijrah, nabi Muhammad memenangkan perang (Badar) melawan kota yang ditinggalkannya (Mekkah)
2.kota Madinah dekat dengan kota Tema, sehingga dapat diidentifikasi bahwa Madinah adalah bagian dari Tanah Tema sebagaimana yang dimaksud kitab Yesaya
•Kitab Yesaya menyebut “Hai kafilah-kafilah orang Dedan”, ini berarti Madinah adalah tempat dimana kafilah Dedan bermalam.
Sejarah Islam mencatat bahwa penduduk kota Madinah (Tanah Tema) menyambut gembira nabi Muhammad dan umat Islam yang hijrah. Orang-orang Madinah (Tanah Tema) memberikan makan, minum, tempat tinggal, dan segala keperluan lainnya untuk saudara baru mereka.
Sudah habis masa peperangan di Semenanjung Arabia dengan menggunakan busur dan anak panah dan kini telah berganti menjadi senjata api dan mesiu. Dan tidak ada orang Arab yang melarikan diri ke Madinah (Tanah Tema) dan sanggup mengalahkan musuh (musyrikin Mekkah) hanya dalam tempo satu tahun, kecuali nabi Muhammad dalam peristiwa Hijrah nabi Muhammad saw yang setahun kemudian berhasil memenangi Perang Badar dan mengalahkan musuh.
Lagi-lagi Perjanjian Lama kitab Yesaya 42:10-12 bernubuat pada kita, ujarnya :
Yesaya 42:10-12
“Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan pujilah dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada Tuhan, dan memberitakan pujian kepadanya di pulau-pulau.”
Kitab Yesaya 42:10-12 juga mendukung kenyataan bahwa saatnya akan tiba bahwa keturunan nabi Ismail dapat memberikan penghormatan kepada Tuhan. Tentu saja hal ini hanya bisa dilakukan melalui seorang nabi dari Arab, keturunan nabi Ismail, penghuni padang gurun.
•Nyanyian baru bagi Tuhan —> “nyanyian” adzan, takbir, dan dzikir.
•Padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! : artinya nyanyian “adzan” akan berseru-seru di gurun dan tempat tinggal Kedar.
•Bukit Batu di Madinah
•Sejarah hingga kini mencatat “nyanyian” Adzan, takbir, dan dzikir, bukan “nyanyian” Gereja di Arabia (Arab Saudi).
Renungkanlah Nubuat Kejadian, Ulangan dan Yesaya : Jika Ismail menghuni Padang Gurun Paran, tempat ia melahirkan Kedar dan Nebayot, yaitu nenek moyang bangsa Arab; dan jika pemanah Kedar yang gagah perkasa akan kalah setelah orang itu melarikan diri, dan jika orang itu akhirnya dapat menaklukkan Paran dengan 10.000 orang kudus. Yea, beliau adalah habibullah (kekasih Allah), Nabi Muhammad SAW.
kitab Kidung Agung Secara Jelas menyebut Nama Muhammad dan 10.000
Perjanjian Lama kitab Kidung Agung secara jelas menyebut nama Muhammad yang dalam bahasa Ibrani adalah Mahamad.
Kidung Agung 5:10.
(Hebrew) דודי צח ואדום דגול מרבבה׃
(Hebrew With Vowel) דֹּודִי צַח וְאָדֹום דָּגוּל מֵרְבָבָֽה׃
(Transliterasi) dvōdî sah və’ādvōm dāgûl mērəbābâ:
(KJV Bible) My beloved white and ruddy, the chiefest among ten thousand.
(Terjemahan Bebas) Kekasihku itu putih dan merah sehat, pemimpin diantara 10.000 orang.
Kidung Agung 5:16
(Hebrew) חכו ממתקים וכלו מחמדים זה דודי וזה רעי בנות ירושׁלם׃
(Hebrew With Vowel) חִכֹּו מַֽמְתַקִּים וְכֻלֹּו מַחֲמַדִּים זֶה דֹודִי וְזֶה רֵעִי בְּנֹות יְרוּשָׁלִָֽם׃
(Transliterasi) hikvō mamətaqqîm vəkullvō mahămadîm zeh dvōdî vəzeh rē‘î bənvōt yərûšālāim:
(KJV Bible) His mouth is most sweet: yea, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem.
(Terjemahan Bebas) Teramat manis tutur katanya, ia adalah mahămadîm. Inilah kekasihku dan sahabatku, O puteri-puteri Yerusalem.
Secara signifikan, Kidung Agung 5:10,16 menyebut nama Muhammad yang dalam bahasa Ibrani adalah mahămad [10] dengan imbuhan “îm” (agung), pemimpin diantara 10.000 orang.
Kisah Seorang Nabi yang ditemani 10.000 orang belum digenapi hingga hingga generasi awal Kristen
Perjanjian Baru Epistle (Surat) Yudas 1:14-15 KJV Bible mencatat ramalan dari Enoch (Dalam Islam, nabi Idris) yang belum digenapi :
“And Enoch also, the seventh from Adam, prophesied of these, saying, Behold, the Lord cometh with ten thousands of his saints. To execute judgment upon all, and to convince all that are ungodly among them of all their ungodly deeds which they have ungodly committed, and of all their hard speeches which ungodly sinners have spoken against him.”
(Juga tentang Enoch, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: “Lihat, Tuan [11] datang dengan 10.000 orang kudusnya hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadapnya.)
Jadi tafsirannya adalah : Enoch berkata :”Lihat, Tuan Muhammad datang dengan 10.000 orang kudus hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadapnya.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS Ali ‘Imran 110)
Yea, fantastis.
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri alkitab mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS Al Baqarah 146)
Bacalah seluruh sejarah mengenai Padang Gurun Paran, dan Anda tidak akan menemukan peristiwa lain selain penaklukkan Mekkah oleh Nabi Muhammad. Yea, beliau datang tahun 8 Hijriah bersama 10.000 orang kudus dari Madinah hendak memasuki bait Allah di Mekkah. Dan Lihat! Muhammad datang memberikan hukum berapi-api kepada dunia dan menghukum orang-orang fasik.
Nubuat Perjanjian lama kitab Habakuk
Habakuk 3:3
God came from Teman, and the Holy One from mount Paran. Selah. His glory covered the heavens, and the earth was full of his praise. {Teman: or, the south} (KJV -Shoftware Alkitab SABDA)
#Terjemahan Bebas
Tuhan datang dari Teman, dan yang kudus dari gunung Paran. Selah. Kejayaannya menyelimuti langit dan bumi pun penuh dengan pujian kepadanya.
Tafsir Kitab Habakuk 3:3 adalah Nabi Muhammad yang kudus datang dari Paran (Mekkah). Ini adalah kisah hijrah (migrasi) nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah.
Bahwasanya nabi Muhammad telah menyatakan bahwa nenek moyangnya adalah Ismail bin Ibrahim dapat kita lihat dari beberapa hadits berikut ini :
•Nabi Muhammad SAW telah menyatakan dalam haditsnya bahwa nenek moyangnya yakni nabi Ismail adalah seorang pemanah. Dalam hal ini telah terjadi pada satu kabilah Aslam beberapa orang dari mereka yang memanah dengan busur, maka Nabi Muhammad SAW berkata kepada mereka: “Panahlah wahai keturunan Ismail, sesungguhnya bapak kamu (Ismail) adalah seorang pemanah.” (Bukhari kitab “Al Jihad Wa Sair”, Ibnu Majah dalam sunan kitab “Al Jihad”).
•Dalam riwayat lain dikemukakan ketika Rasulullah SAW thawaf (mengelilingi Ka’bah), berkatalah Umar kepadanya: “Ini adalah maqam (tempat shalat) bapak kita Ibrahim.” Nabi bersabda: “Benar.” Umar berkata lagi: “Apakah tidak sebaiknya kita jadikan tempat shalat?” Maka Allah SWT menurunkan ayat (QS. 2:125). (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Jabir.)
•Rasulullah SAW bersabda :”Allah memilih Ismail dari keturunan Ibrahim, dan memilih bani Kinanah dari keturunan Ismail, dan memilih suku Quraisy dari bani Kinanah, dan memilih bani Hasyim dari suku Quraisy, dan memilih saya dari bani Hasyim (HR. Muslim)[12]
Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah.” (QS Al Hajj 78)