@wisnuwisnu
Mikir lagi donk bro..si minyakbabi sedang mengarah kemana..? anda kok gak curiga..gkgkgkgk
fahami dulu arahnya baru anda bisa sadar kalau muhammad anda bukanlah nabi..!!! lihatlah fakta quran dan sejarah nabi anda yg penuh dengan sumpah serapah kpd agama lain..!! gak nyadar juga..
@Minyak babi
Ganyang bro..hehehe
walaupun saya merasa
Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
- Momad Narsis
- Posts: 3461
- Joined: Sun Jan 02, 2011 4:35 pm
-
- Posts: 274
- Joined: Sun Jun 12, 2011 8:08 pm
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
Niat saya baik, mas MM. Mas wisnu juga sekali ini benar2 tegas menyatakan pendapatnya, aku suka.Momad Narsis wrote:@wisnuwisnu
Mikir lagi donk bro..si minyakbabi sedang mengarah kemana..? anda kok gak curiga..gkgkgkgk
fahami dulu arahnya baru anda bisa sadar kalau muhammad anda bukanlah nabi..!!! lihatlah fakta quran dan sejarah nabi anda yg penuh dengan sumpah serapah kpd agama lain..!! gak nyadar juga..
@Minyak babi
Ganyang bro..hehehe
walaupun saya merasa
Mudah2an ini menjadi masukan bagi kita semua betapa tidak mudah sebenarnya hidup beretika yg baik, apalagi urusan memilih nabi/panutan hidup.
Kita tunggu kembali dgn hangat kehadiran mas wisnu dgn jawaban2 tegasnya
- wisnuwisnu
- Posts: 182
- Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
Seperti yang saya bilang sebelumnya, dalam menentukan setuju atau tidak dengan sesuatu hal, saya melihat apa efek dari tindakan tersebut,MinyakBaby wrote:@wisnu
Kita juga tau bhw manusia jg lazim diberi julukan hewan krn sesuatu yg positif/hebat di manusia tsb, misalnya:
1. Salahuddin al-Ayubi yg disebut "singa padang pasir" krn keberaniannya yg luar biasa dlm medan perang.
2. Seseorg yg sangat cerdiknya sehingga disebut "cerdik bagaikan ular".
3. Kesetiaan suami-istri hingga akhir hayatnya bagaikan "sepasang merpati".
4. Republik Indonesia memberikan simbol pekerja keras sebagai "semut hitam".
Apakah mas wisnu setuju atau tdk setuju dgn sebutan2 binatang di atas? Mhn pencerahannya.
- jika efeknya positif, maka saya setuju.
- jika efeknya negatif, maka saya tidak setuju.
Saya kira tidak ada orang yang dirugikan dengan gelar yang Anda sebutkan dan saya setuju dengan tindakan itu.
Asumsi saya adalah semua orang baik dan tidak ada yang berniat buruk (termasuk Ali Sina).Momad Narsis wrote: Mikir lagi donk bro..si minyakbabi sedang mengarah kemana..? anda kok gak curiga..gkgkgkgk
fahami dulu arahnya baru anda bisa sadar kalau muhammad anda bukanlah nabi..!!! lihatlah fakta quran dan sejarah nabi anda yg penuh dengan sumpah serapah kpd agama lain..!! gak nyadar juga..
-
- Posts: 274
- Joined: Sun Jun 12, 2011 8:08 pm
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
MinyakBaby wrote:@wisnu
Kita juga tau bhw manusia jg lazim diberi julukan hewan krn sesuatu yg positif/hebat di manusia tsb, misalnya:
1. Salahuddin al-Ayubi yg disebut "singa padang pasir" krn keberaniannya yg luar biasa dlm medan perang.
2. Seseorg yg sangat cerdiknya sehingga disebut "cerdik bagaikan ular".
3. Kesetiaan suami-istri hingga akhir hayatnya bagaikan "sepasang merpati".
4. Republik Indonesia memberikan simbol pekerja keras sebagai "semut hitam".
Apakah mas wisnu setuju atau tdk setuju dgn sebutan2 binatang di atas? Mhn pencerahannya.
OK lah jika begitu. Mari kita lanjutkan.wisnuwisnu wrote:Seperti yang saya bilang sebelumnya, dalam menentukan setuju atau tidak dengan sesuatu hal, saya melihat apa efek dari tindakan tersebut,Dengan patokan ini, sebenarnya Anda sudah bisa mengira-ira jawaban saya, setuju atau tidak?
- jika efeknya positif, maka saya setuju.
- jika efeknya negatif, maka saya tidak setuju.
Saya kira tidak ada orang yang dirugikan dengan gelar yang Anda sebutkan dan saya setuju dengan tindakan itu.
Jika anda cerdik, maukah anda saya juluki cerdik seperti ular? .... (Ya/Tidak)
Jika anda cerdik, maukah anda saya setarakan dgn ular? ..... (Ya/Tidak)
Jika anda seorg wanita cantik, maukah anda saya juluki dgn sebutan bunga? ..... (Ya/Tidak)
Jika anda seorg wanita cantik, maukah anda saya setarakan dgn bunga? .... (Ya/Tidak)
- wisnuwisnu
- Posts: 182
- Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
(1) YaMinyakBaby wrote: (1) Jika anda cerdik, maukah anda saya juluki cerdik seperti ular? .... (Ya/Tidak)
(2) Jika anda cerdik, maukah anda saya setarakan dgn ular? ..... (Ya/Tidak)
(3) Jika anda seorg wanita cantik, maukah anda saya juluki dgn sebutan bunga? ..... (Ya/Tidak)
(4) Jika anda seorg wanita cantik, maukah anda saya setarakan dgn bunga? .... (Ya/Tidak)
(2) Tidak
(3) Ya
(4) Tidak
-
- Posts: 274
- Joined: Sun Jun 12, 2011 8:08 pm
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
MinyakBaby wrote: (1) Jika anda cerdik, maukah anda saya juluki cerdik seperti ular? .... (Ya/Tidak)
(2) Jika anda cerdik, maukah anda saya setarakan dgn ular? ..... (Ya/Tidak)
(3) Jika anda seorg wanita cantik, maukah anda saya juluki dgn sebutan bunga? ..... (Ya/Tidak)
(4) Jika anda seorg wanita cantik, maukah anda saya setarakan dgn bunga? .... (Ya/Tidak)
(1) Jika anda bebal (keras kepala tdk terima nasehat baik), maukah anda saya juluki ular beludak? ..... (Ya/Tidak)wisnuwisnu wrote: (1) Ya
(2) Tidak
(3) Ya
(4) Tidak
(2) Jika anda bebal (keras kepala tdk terima nasehat baik), maukah anda saya setarakan dgn ular beludak? .. (Ya/Tidak)
(3) Jika anda seorg wanita tuna susila, maukah anda saya juluki dgn sebutan kupu2 malam? ..... (Ya/Tidak)
(4) Jika anda seorg wanita tuna susila, maukah anda saya setarakan dgn kupu2 malam? .... (Ya/Tidak)
(5) Jika anda seorg wanita muda, maukah anda saya juluki dgn sebutan rumput muda? ..... (Ya/Tidak)
(6) Jika anda seorg wanita muda, maukah anda saya setarakan dgn rumput muda? .... (Ya/Tidak)
- wisnuwisnu
- Posts: 182
- Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
(1) Tidak, karena julukan itu terasa negatif di pikiran saya, dan saya (atau siapapun yang menerima julukan itu) merasa benar dan baik.
(2) Tidak, karena manusia bukan ular beludak.
(3) Ya, karena julukan itu tidak menambah sesuatu yang negatif, menyebut saya WTS atau kupu-kupu malam sama maknanya, bahkan kupu2 malam lebih halus.
(4) Tidak, karena manusia bukan kupu-kupu malam.
(5) Ya, karena julukan itu tidak memberikan sesuatu yang negatif.
(6) Tidak, karena manusia bukan rumput muda.
(2) Tidak, karena manusia bukan ular beludak.
(3) Ya, karena julukan itu tidak menambah sesuatu yang negatif, menyebut saya WTS atau kupu-kupu malam sama maknanya, bahkan kupu2 malam lebih halus.
(4) Tidak, karena manusia bukan kupu-kupu malam.
(5) Ya, karena julukan itu tidak memberikan sesuatu yang negatif.
(6) Tidak, karena manusia bukan rumput muda.
-
- Posts: 274
- Joined: Sun Jun 12, 2011 8:08 pm
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
@wisnu2wisnuwisnu wrote:(1) Tidak, karena julukan itu terasa negatif di pikiran saya, dan saya (atau siapapun yang menerima julukan itu) merasa benar dan baik.
(2) Tidak, karena manusia bukan ular beludak.
(3) Ya, karena julukan itu tidak menambah sesuatu yang negatif, menyebut saya WTS atau kupu-kupu malam sama maknanya, bahkan kupu2 malam lebih halus.
(4) Tidak, karena manusia bukan kupu-kupu malam.
(5) Ya, karena julukan itu tidak memberikan sesuatu yang negatif.
(6) Tidak, karena manusia bukan rumput muda.
Kiranya jelas yah bhw manusia, setdk2nya sebagaimana pendapat anda:
(1) tidak mau dirinya disetarakan dgn binatang/tumbuhan apa saja.
(2) tidak mau dirinya dijuluki dgn sebutan binatang/tumbuhan tertentu krn binatang/tumbuhan tsb berkonotasi negatif.
(3) tidak mau dirinya dijuluki dgn sebutan binatang/tumbuhan tertentu terkait dgn teguran/ejekan yg menyertai sebutan tsb.
(4) mau dirinya dijuluki dgn sebutan binatang/tumbuhan tertentu krn binatang/tumbuhan tsb berkonotasi positif dgn sifat positif yg melekat pada binatang/tumbuhan tsb.
Anda setuju/tdk setuju dgn kesimpulan saya di atas?
- wisnuwisnu
- Posts: 182
- Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
@ MinyakBaby
Semuanya setuju
(1) Penyetaraan dengan selain manusia mengesankan bahwa Anda akan memperlakukan saya sama seperti yang disetarakan itu.
Misal Anda menyetarakan saya dengan kacang panjang, berarti Anda boleh memotong-motong saya dan dijadikan sayur.
(2) Setuju, semua manusia ingin konotasi positif yang disebutkan orang lain untuk dirinya, dan kata-kata positif yang lain.
(3) Setuju, semua manusia tidak ingin kata-kata yang bermakna jelek disebutkan untuk dirinya.
Seorang wanita yang beratnya 200kg pun tidak akan suka jika dipanggil gajah.
(4) Setuju dengan alasan yang sama dengan poin (2).
Semuanya setuju
(1) Penyetaraan dengan selain manusia mengesankan bahwa Anda akan memperlakukan saya sama seperti yang disetarakan itu.
Misal Anda menyetarakan saya dengan kacang panjang, berarti Anda boleh memotong-motong saya dan dijadikan sayur.
(2) Setuju, semua manusia ingin konotasi positif yang disebutkan orang lain untuk dirinya, dan kata-kata positif yang lain.
(3) Setuju, semua manusia tidak ingin kata-kata yang bermakna jelek disebutkan untuk dirinya.
Seorang wanita yang beratnya 200kg pun tidak akan suka jika dipanggil gajah.
(4) Setuju dengan alasan yang sama dengan poin (2).
-
- Posts: 274
- Joined: Sun Jun 12, 2011 8:08 pm
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
@wisnu2wisnuwisnu wrote:@ MinyakBaby
Semuanya setuju
(1) Penyetaraan dengan selain manusia mengesankan bahwa Anda akan memperlakukan saya sama seperti yang disetarakan itu.
Misal Anda menyetarakan saya dengan kacang panjang, berarti Anda boleh memotong-motong saya dan dijadikan sayur.
(2) Setuju, semua manusia ingin konotasi positif yang disebutkan orang lain untuk dirinya, dan kata-kata positif yang lain.
(3) Setuju, semua manusia tidak ingin kata-kata yang bermakna jelek disebutkan untuk dirinya.
Seorang wanita yang beratnya 200kg pun tidak akan suka jika dipanggil gajah.
(4) Setuju dengan alasan yang sama dengan poin (2).
Kiranya jawabanmu menjadi ukuran siapa dirimu. Saya rasa siapapun setuju dgn pendapatmu.
Ternyata kita memperluas batasan.definisi kita bhw sesuatu yg tdk terpuji/tdk beradab menyebut org dgn sebutan binatang/tumbuhan karena:
(1)
membuat org lain marah terkait teguran/ejekan yg tentu saja memberikan konotasi buruk dgn sebutan tsb
(2)
membuat org lain marah krn sengaja menyetarakan manusia dgn binatang atau tumbuhan.
- wisnuwisnu
- Posts: 182
- Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
@ MinyakBaby
Betul...
Marilah kita buat diskusi kita lebih beradab, hindari kata-kata yang membuat lawan diskusi kita tidak senang membacanya
Ketidaksenangan lawan diskusi, hanya akan menimbulkan pertentangan yang akan membuat jarak kita semakin jauh
padahal kita di sini, sedang melakukan persuasi kepada pembaca, bukankah demikian?
Ataukah kita hanya melampiaskan kebencian dan kemarahan saja di forum ini?
Betul...
Marilah kita buat diskusi kita lebih beradab, hindari kata-kata yang membuat lawan diskusi kita tidak senang membacanya
Ketidaksenangan lawan diskusi, hanya akan menimbulkan pertentangan yang akan membuat jarak kita semakin jauh
padahal kita di sini, sedang melakukan persuasi kepada pembaca, bukankah demikian?
Ataukah kita hanya melampiaskan kebencian dan kemarahan saja di forum ini?
-
- Posts: 274
- Joined: Sun Jun 12, 2011 8:08 pm
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
Hanya saja, mas wisnu. Terkait ini semua, ada hal yg selama ini sangat menyesakkan dadaku. Muslim rasanya begitu mudah tersinggung apabila berdiskusi dgn mereka. Saya secara pribadi enggan masuk ke situs2 yg dimoderasi sepihak oleh muslim/promuslim. Umumnya blm apa2 muslim pada berteriak histeris:wisnuwisnu wrote:@ MinyakBaby
Betul...
Marilah kita buat diskusi kita lebih beradab, hindari kata-kata yang membuat lawan diskusi kita tidak senang membacanya
Ketidaksenangan lawan diskusi, hanya akan menimbulkan pertentangan yang akan membuat jarak kita semakin jauh
padahal kita di sini, sedang melakukan persuasi kepada pembaca, bukankah demikian?
Ataukah kita hanya melampiaskan kebencian dan kemarahan saja di forum ini?
"Dasar babi, dasar monyet"
Bagaimana tanggapan mas wisnu terkait pengalaman saya di atas? Apakah ini fenomena saja atau sdh begitu karakternya? Mohon pencerahannya.
- wisnuwisnu
- Posts: 182
- Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
Manusia adalah manusia, yang karakternya sebenarnya hampir sama, yaitu tidak suka dengan kata-kata kasar.MinyakBaby wrote: Hanya saja, mas wisnu. Terkait ini semua, ada hal yg selama ini sangat menyesakkan dadaku. Muslim rasanya begitu mudah tersinggung apabila berdiskusi dgn mereka. Saya secara pribadi enggan masuk ke situs2 yg dimoderasi sepihak oleh muslim/promuslim. Umumnya blm apa2 muslim pada berteriak histeris:
"Dasar babi, dasar monyet"
Bagaimana tanggapan mas wisnu terkait pengalaman saya di atas? Apakah ini fenomena saja atau sdh begitu karakternya? Mohon pencerahannya.
Orang kadang tersinggung hingga tidak bisa mengendalikan emosinya dan berkata, "dasar babi, dasar monyet"
Meskipun ada sebagian link yang tidak mewakili, fenomena ini bisa melukiskan secara kasar:
http://www.google.co.id/search?q="dasar%20babi" akan menghasilkan 24.700 pencarian
http://www.google.co.id/search?q="Islam%20anjing" akan menghasilkan 9770 pencarian
http://www.google.co.id/search?q="kristen%20anjing" akan menghasilkan 5540 pencarian
http://www.google.co.id/search?q="muhammad%20anjing" akan menghasilkan 1630 pencarian
http://www.google.co.id/search?q="yesus%20anjing" akan menghasilkan 13.200 pencarian
Jumlah yang sangat banyak, bisa dibayangkan umpatan di dunia nyata sepertinya jauh lebih banyak dari itu.
Khusus link yang terakhir saya sedikit kaget, karena setahu saya, muslim menghormati Yesus sebagai nabi.
Saya tentu tidak setuju dengan tindakan itu, dan sama seperti Anda. Anda pun tidak setuju dibilang babi atau monyet.
Kenapa fenomena ini bisa muncul?
Manusia sepertinya makhluk yang mudah terpengaruh. Jika ada sebagian yang berkata santun, maka yang lain akan ikut santun. Jika ada yang memulai berkata kasar, maka yang lain akan cenderung ikut kasar.
Bagaimana cara menghentikannya?
Seperti yang saya sebutkan di atas, manusia mudah terpengaruh. Dengan contoh dari orang-orang yang tidak terpengaruh dengan kekasaran, mampu memberikan rasa yang lain pada lingkungannya. Seperti segelas air campuran garam dan gula, kalau ingin manis, tambahi saja gula sebanyak mungkin.
-
- Posts: 274
- Joined: Sun Jun 12, 2011 8:08 pm
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
MinyakBaby wrote: Hanya saja, mas wisnu. Terkait ini semua, ada hal yg selama ini sangat menyesakkan dadaku. Muslim rasanya begitu mudah tersinggung apabila berdiskusi dgn mereka. Saya secara pribadi enggan masuk ke situs2 yg dimoderasi sepihak oleh muslim/promuslim. Umumnya blm apa2 muslim pada berteriak histeris:
"Dasar babi, dasar monyet"
Bagaimana tanggapan mas wisnu terkait pengalaman saya di atas? Apakah ini fenomena saja atau sdh begitu karakternya? Mohon pencerahannya.
Sesuatu yg menjadi fenomena tentulah menarik utk ditelusuri akar permasalahannya.wisnuwisnu wrote:Manusia adalah manusia, yang karakternya sebenarnya hampir sama, yaitu tidak suka dengan kata-kata kasar.
Orang kadang tersinggung hingga tidak bisa mengendalikan emosinya dan berkata, "dasar babi, dasar monyet"
Meskipun ada sebagian link yang tidak mewakili, fenomena ini bisa melukiskan secara kasar:
http://www.google.co.id/search?q="dasar%20babi" akan menghasilkan 24.700 pencarian
http://www.google.co.id/search?q="Islam%20anjing" akan menghasilkan 9770 pencarian
http://www.google.co.id/search?q="kristen%20anjing" akan menghasilkan 5540 pencarian
http://www.google.co.id/search?q="muhammad%20anjing" akan menghasilkan 1630 pencarian
http://www.google.co.id/search?q="yesus%20anjing" akan menghasilkan 13.200 pencarian
Jumlah yang sangat banyak, bisa dibayangkan umpatan di dunia nyata sepertinya jauh lebih banyak dari itu.
Khusus link yang terakhir saya sedikit kaget, karena setahu saya, muslim menghormati Yesus sebagai nabi.
Saya tentu tidak setuju dengan tindakan itu, dan sama seperti Anda. Anda pun tidak setuju dibilang babi atau monyet.
Kenapa fenomena ini bisa muncul?
Manusia sepertinya makhluk yang mudah terpengaruh. Jika ada sebagian yang berkata santun, maka yang lain akan ikut santun. Jika ada yang memulai berkata kasar, maka yang lain akan cenderung ikut kasar.
Bagaimana cara menghentikannya?
Seperti yang saya sebutkan di atas, manusia mudah terpengaruh. Dengan contoh dari orang-orang yang tidak terpengaruh dengan kekasaran, mampu memberikan rasa yang lain pada lingkungannya. Seperti segelas air campuran garam dan gula, kalau ingin manis, tambahi saja gula sebanyak mungkin.
Kira2 adakah ajaran islam dlm Alquran atau Hadist yg mengumbar2 kemarahan/ejekan dgn menyebut manusia julukan binatang? Mohon lagi pencerahannya.
- wisnuwisnu
- Posts: 182
- Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
Apakah Anda yakin muslim yang bilang "Dasar babi, dasar monyet" pernah mendengar Quran atau hadits yang menyatakan demikian?MinyakBaby wrote: Sesuatu yg menjadi fenomena tentulah menarik utk ditelusuri akar permasalahannya.
Kira2 adakah ajaran islam dlm Alquran atau Hadist yg mengumbar2 kemarahan/ejekan dgn menyebut manusia julukan binatang? Mohon lagi pencerahannya.
Saya tidak yakin. Menurut saya, kebanyakan muslim di Indonesia adalah Islam KTP yang tidak sempat membaca Quran (dan artinya) dan hadits. Apakah Anda benar-benar minta saya mencarinya di Quran dan Hadits?
Saya sendiri baru dan pernah baca hadits itu di FFI tapi lupa linknya, harus dicari lagi. Anda tahu linknya? Mohon saya dikasih tahu.
-
- Posts: 274
- Joined: Sun Jun 12, 2011 8:08 pm
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
MinyakBaby wrote: Sesuatu yg menjadi fenomena tentulah menarik utk ditelusuri akar permasalahannya.
Kira2 adakah ajaran islam dlm Alquran atau Hadist yg mengumbar2 kemarahan/ejekan dgn menyebut manusia julukan binatang? Mohon lagi pencerahannya.
Saya jadi yakin anda bknlah islam KTP. Mhn bantu saya dgn mencari ayat2 Alquran atau Hadist (jika memang ada) yg memberi julukan atau menyetarakan manusia dgn binatang atau tumbuhan. Terima ksh.wisnuwisnu wrote:Apakah Anda yakin muslim yang bilang "Dasar babi, dasar monyet" pernah mendengar Quran atau hadits yang menyatakan demikian?
Saya tidak yakin. Menurut saya, kebanyakan muslim di Indonesia adalah Islam KTP yang tidak sempat membaca Quran (dan artinya) dan hadits. Apakah Anda benar-benar minta saya mencarinya di Quran dan Hadits?
Saya sendiri baru dan pernah baca hadits itu di FFI tapi lupa linknya, harus dicari lagi. Anda tahu linknya? Mohon saya dikasih tahu.
- je_prince97
- Posts: 1082
- Joined: Wed Oct 01, 2008 1:44 pm
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
@wisnu2, jangan kira semua kapir di sini belum baca koran looo. Kita pengen tahu saja, apa kamu masih berani menyatakan kalau koranmu tidak mengajarkan muslim untuk dengan mudahnya memaki orang lain.
Dan...saya geli membaca muslim berkata: kok Yesus memaki, kok Yesus menghina? Kan dosa?
Saya mau bertanya: Kalau TUHAN SEJATI, yang adalah KEBENARAN itu sendiri, SUCI, KUDUS, TANPA SECUIL pun dosa, boleh gak mengatakan manusia seperti farisi dan saduki keturunan ular beludak? Yang notabene kelakuan dari ular itu sendiri adalah meracuni siapapun yang di dekatnya? Menyerang, meracuni?
Kalau boleh, lalu kenapa kalian memutarbalikkan fakta dengan mengatakan Dia bukan Tuhan? Kenapa? Dia bagi Kekristenan, adalah TUHAN MURNI, juga manusia dalam wujud YESUS. Dan itu banyak buktinya. Apa salah Yesus sehingga kalian selalu menghina dan mencacimakiNya serta meniadakan keTUHANanNya? Lagipula, memangnya Saduki dan Farisi saudara kalian? Sampai kalian ikutan sewot?
Kalau tidak boleh, berarti kalian dengan seenaknya dengan sengaja meniadakan keTUHANan Yesus dan mengatakan Dia berbuat dosa? Apa sih dosa menurut kalian? Kalau TUHAN SEJATI punya segala hak donk untuk mengatai kita seperti binatang? Kan Dia adalah HAKIM TERTINGGI.
Apalagi kalau kelakuan kita mirip monyet misalnya, kerjaannya suka mencuri, selalu mengambil apa yang bukan hak miliknya, dikasih mencakar, gak dikasih marah2 kesetanan dan menyerang, bahkan senang sekali menyerang kawan sebangsanya sendiri. Atau seperti kambing, gak seneng sedikit main seruduk aja, selalu memakan apa saja tidak perduli itu bagiannya atau bagian milik yang lain.
Jadi yang membedakan di sini, KALAU TUHAN YANG BERBICARA, DIA BERBICARA KEBENARAN. Sedangkan kita manusia yang berbicara, itu malah menunjukkan kita egois, tidak tahu diri, kenapa? Karena kita manusia tidak sempurna, masih ada dosa, kok berani2nya mengata2i orang lain.
Dan...saya geli membaca muslim berkata: kok Yesus memaki, kok Yesus menghina? Kan dosa?
Saya mau bertanya: Kalau TUHAN SEJATI, yang adalah KEBENARAN itu sendiri, SUCI, KUDUS, TANPA SECUIL pun dosa, boleh gak mengatakan manusia seperti farisi dan saduki keturunan ular beludak? Yang notabene kelakuan dari ular itu sendiri adalah meracuni siapapun yang di dekatnya? Menyerang, meracuni?
Kalau boleh, lalu kenapa kalian memutarbalikkan fakta dengan mengatakan Dia bukan Tuhan? Kenapa? Dia bagi Kekristenan, adalah TUHAN MURNI, juga manusia dalam wujud YESUS. Dan itu banyak buktinya. Apa salah Yesus sehingga kalian selalu menghina dan mencacimakiNya serta meniadakan keTUHANanNya? Lagipula, memangnya Saduki dan Farisi saudara kalian? Sampai kalian ikutan sewot?
Kalau tidak boleh, berarti kalian dengan seenaknya dengan sengaja meniadakan keTUHANan Yesus dan mengatakan Dia berbuat dosa? Apa sih dosa menurut kalian? Kalau TUHAN SEJATI punya segala hak donk untuk mengatai kita seperti binatang? Kan Dia adalah HAKIM TERTINGGI.
Apalagi kalau kelakuan kita mirip monyet misalnya, kerjaannya suka mencuri, selalu mengambil apa yang bukan hak miliknya, dikasih mencakar, gak dikasih marah2 kesetanan dan menyerang, bahkan senang sekali menyerang kawan sebangsanya sendiri. Atau seperti kambing, gak seneng sedikit main seruduk aja, selalu memakan apa saja tidak perduli itu bagiannya atau bagian milik yang lain.
Jadi yang membedakan di sini, KALAU TUHAN YANG BERBICARA, DIA BERBICARA KEBENARAN. Sedangkan kita manusia yang berbicara, itu malah menunjukkan kita egois, tidak tahu diri, kenapa? Karena kita manusia tidak sempurna, masih ada dosa, kok berani2nya mengata2i orang lain.
- wisnuwisnu
- Posts: 182
- Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
@ Minyak Baby
(1) "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). QS 45:4
Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa. Istilah biologinya, manusia termasuk dalam kingdom animalia, bertulang belakang, dan mamalia.
(2) Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,
atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya. QS 25:44.
Orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya, yaitu menuruti hawa dan nafsunya tanpa melihat aspek-aspek yang lain, diibaratkan seperti binatang ternak. Misalnya orang yang lapar, tanpa melihat kondisi sekelilingnya dan makanan itu punya siapa, langsung dia ambil, maka orang-orang itu diibaratkan seperti binatang ternak. Orang yang menginginkan uang, tanpa melihat jalannya korupsi atau uang halal, yang penting diambil. Orang yang menginginkan seks, tanpa melihat seks itu halal atau merugikan orang lain, langsung dilaksanakan. Orang-orang seperti inilah yang diibaratkan seperti binatang.
(3) Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". (QS 2:65).
Ayat ini menceritakan Tuhan yang merubah umat-Yahudi-yang-melanggar-hari-Sabtu menjadi kera (bisa real atau perumpamaan).
(4) Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (QS 5:60)
Ayat ini mengacu pada umat yahudi yang melanggar kehormatan hari Sabtu, dirubah wujudnya menjadi kera dan babi.
(5) Menimbulkan pertanyaan apakah kera dan babi ini memiliki keturunan, bisa dilihat jawabannya di
http://id.lidwa.com/app/?k=muslim&n=4815
Seorang laki-laki bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kera dan babi itu berasal dari manusia yang berubah rupa?"
"Rasullulah SAW menjawab, "Sesungguhnya Allah tidak akan menghancurkan atau menyiksa suatu kaum, kemudian menjadikan keturunan bagi mereka. Sesungguhnya babi dan kera itu sudah ada sebelumnya."
Maksudnya kera dan babi ini yang bisa dilihat sekarang ini, adalah binatang yang berbeda dengan manusia, bukan hasil kutukan.
Berarti pula jika ada yang memang benar dikutuk oleh Tuhan menjadi kera dan babi, mereka tidak memiliki keturunan.
@ Minyak Baby, silakan kalau ada yang ingin didiskusikan mengenai ayat-ayat Quran atau hadits ini.
Saya Islam KTP, tapi saya bisa mencarikan untuk Anda dan menerangkan maknanya.MinyakBaby wrote: Saya jadi yakin anda bknlah islam KTP. Mhn bantu saya dgn mencari ayat2 Alquran atau Hadist (jika memang ada) yg memberi julukan atau menyetarakan manusia dgn binatang atau tumbuhan. Terima ksh.
(1) "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). QS 45:4
Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa. Istilah biologinya, manusia termasuk dalam kingdom animalia, bertulang belakang, dan mamalia.
(2) Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,
atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya. QS 25:44.
Orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya, yaitu menuruti hawa dan nafsunya tanpa melihat aspek-aspek yang lain, diibaratkan seperti binatang ternak. Misalnya orang yang lapar, tanpa melihat kondisi sekelilingnya dan makanan itu punya siapa, langsung dia ambil, maka orang-orang itu diibaratkan seperti binatang ternak. Orang yang menginginkan uang, tanpa melihat jalannya korupsi atau uang halal, yang penting diambil. Orang yang menginginkan seks, tanpa melihat seks itu halal atau merugikan orang lain, langsung dilaksanakan. Orang-orang seperti inilah yang diibaratkan seperti binatang.
(3) Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". (QS 2:65).
Ayat ini menceritakan Tuhan yang merubah umat-Yahudi-yang-melanggar-hari-Sabtu menjadi kera (bisa real atau perumpamaan).
(4) Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (QS 5:60)
Ayat ini mengacu pada umat yahudi yang melanggar kehormatan hari Sabtu, dirubah wujudnya menjadi kera dan babi.
(5) Menimbulkan pertanyaan apakah kera dan babi ini memiliki keturunan, bisa dilihat jawabannya di
http://id.lidwa.com/app/?k=muslim&n=4815
Seorang laki-laki bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kera dan babi itu berasal dari manusia yang berubah rupa?"
"Rasullulah SAW menjawab, "Sesungguhnya Allah tidak akan menghancurkan atau menyiksa suatu kaum, kemudian menjadikan keturunan bagi mereka. Sesungguhnya babi dan kera itu sudah ada sebelumnya."
Maksudnya kera dan babi ini yang bisa dilihat sekarang ini, adalah binatang yang berbeda dengan manusia, bukan hasil kutukan.
Berarti pula jika ada yang memang benar dikutuk oleh Tuhan menjadi kera dan babi, mereka tidak memiliki keturunan.
@ Minyak Baby, silakan kalau ada yang ingin didiskusikan mengenai ayat-ayat Quran atau hadits ini.
Last edited by wisnuwisnu on Wed Jul 13, 2011 2:35 pm, edited 1 time in total.
- wisnuwisnu
- Posts: 182
- Joined: Fri Apr 29, 2011 8:58 am
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
Justru saya yang belum baca Quran, jadi meminta MinyakBaby untuk menunjukkan kalau dia sudah tahu di mana ayat atau haditsnya.je_prince97 wrote:@wisnu2, jangan kira semua kapir di sini belum baca koran looo. Kita pengen tahu saja, apa kamu masih berani menyatakan kalau koranmu tidak mengajarkan muslim untuk dengan mudahnya memaki orang lain.
Jika Yesus adalah Tuhan, Dia boleh melakukan apa saja tanpa memberi alasan, bahkan mengatakan binatang kepada orang baik sekalipun.je_prince97 wrote: Saya mau bertanya: Kalau TUHAN SEJATI, yang adalah KEBENARAN itu sendiri, SUCI, KUDUS, TANPA SECUIL pun dosa, boleh gak mengatakan manusia seperti farisi dan saduki keturunan ular beludak? Yang notabene kelakuan dari ular itu sendiri adalah meracuni siapapun yang di dekatnya? Menyerang, meracuni?
Bisa dijawab tapi jelas-jelas OOT ke kristen, nanti jadi debat Islam vs Kristen. Saya kira bukan di FFI tempatnya.je_prince97 wrote: Kalau boleh, lalu kenapa kalian memutarbalikkan fakta dengan mengatakan Dia bukan Tuhan? Kenapa?
Betul.je_prince97 wrote: Kalau TUHAN SEJATI punya segala hak donk untuk mengatai kita seperti binatang? Kan Dia adalah HAKIM TERTINGGI.
Tepat sekali. Yang boleh berbicara dengan sekehendak hati, hanyalah TUHAN. Untuk manusia, harus melihat sekeliling dulu, pantaskah saya berbicara seperti ini?je_prince97 wrote: Jadi yang membedakan di sini, KALAU TUHAN YANG BERBICARA, DIA BERBICARA KEBENARAN. Sedangkan kita manusia yang berbicara, itu malah menunjukkan kita egois, tidak tahu diri, kenapa? Karena kita manusia tidak sempurna, masih ada dosa, kok berani2nya mengata2i orang lain.
-
- Posts: 274
- Joined: Sun Jun 12, 2011 8:08 pm
Re: Jangan Meremehkan Pengalaman Mistik Bertemu Yesus
MinyakBaby wrote: Saya jadi yakin anda bknlah islam KTP. Mhn bantu saya dgn mencari ayat2 Alquran atau Hadist (jika memang ada) yg memberi julukan atau menyetarakan manusia dgn binatang atau tumbuhan. Terima ksh.
Jika Alquran ada, bgmn dgn Hadist?wisnuwisnu wrote:Saya Islam KTP, tapi saya bisa mencarikan untuk Anda dan menerangkan maknanya.
Last edited by MinyakBaby on Wed Jul 13, 2011 2:46 pm, edited 1 time in total.