Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Yang santai dan rileks. Gosip juga boleh.
User avatar
tujuhsinar
Posts: 292
Joined: Sat May 21, 2011 8:35 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by tujuhsinar »

tujuhsinar wrote:Persamaan Y (Pusaka) berasal dari ini:

Y = 1/0 Nilai yang tak ter-definisi-kan...!!!
tujuhsinar wrote: begini lo mas, hehehe...saya bantu ya...
1 = segala harta di langit dan bumi.
0 = manusia

1 dan 0 itu filosofi mas...mau diganti dengan 'lambang' lain juga boleh...tapi sesuai konteks lho...
kayak nya mas belum level deh masuk sini...hehe....
keeamad wrote: Coba tolong mas tujuh menerangkan dan menjabarkan filosofi dari
1 = segala harta di langit dan bumi.
0 = manusia
Dan apa dasar hukum islamnya (quran hadis) sehingga anda bisa menetapkan hal tsb?
ketahuan kamu ga baca link yang saya berikan lengkap dengan ayat2nya.
keeamad wrote: Kalau Y = PUSAKA, 1 = segala harta di langit dan bumi, dan 0 = manusia
Dan persamaannya adalh : Y = 1 / 0
Maka apakah:
1. PUSAKA x Manusia = segala harta di langit dan bumi,
2. MANUSIA = segala harta di langit dan bumi Dibagi PUSAKA

Tolong dijawab secara berurutan trit saya: :green:
tujuhsinar wrote: ini lagi:
cari tau dulu tentang persamaan dalam bentuk fungsi (yang seluruh komponennya variable).

Sekali lagi ingat ya...1 dan 0 adalah juga suatu lambang pengganti (variable yang dilambangkan dengan 0 dan 1)..
Jangan pura2 lupa dan blo'on kamu. atau kamu memang blo'on.....huahaha.....ga level kamu! pake green2 segala.
keeamad wrote: @buncis hitam,
muslim memang gak ada yg pinter, kalo pinter, ngapain masih jadi muslim ....

TERBUKTI DIKASIH PERTANYAAN BLO'ON BEGITU AJA, LANGSUNG NGAAPP .....

Gw ulang, kalo emang lo gak blo'on oom tujuhsili*,
jawab aja pertanyaan nteng gw:
keeamad wrote: Kalau Y = PUSAKA, 1 = segala harta di langit dan bumi, dan 0 = manusia
Dan persamaannya adalh : Y = 1 / 0
Maka apakah:
1. PUSAKA x Manusia = segala harta di langit dan bumi,
2. MANUSIA = segala harta di langit dan bumi Dibagi PUSAKA

Tolong dijawab secara berurutan trit saya: :green:
keeamad wrote: Gak usah muter2, kalo emang gak bisa jawab, ngaku aja oom,
malah makin keliatan dan terbukti kalo muslim cuma jago NGELES DOANG ....
:green:
akhirnya, saya menjadi kasihan sekali melihat kalian.
kalian ternyata belum level di thread ini dan tidak memahami tentang integrasi.

yang sedang dibahas adalah integrasi, dan persamaan integrasi dan turunan adalah persamaan dalam bentuk fungsi, koefisien dan variable.

Sedangkan suatu penyelesaian fungsi yang akan di-integrasikan, bukan lah dengan cara di-substitusikan (perkalian silang) seperti halnya matematika dasar yang kamu pertanyakan itu.

Jelas apa yang kamu tanyakan, bukan lah dalam konteks penyelesaian integrasi suatu fungsi.
Apakah ada suatu fungsi integrasi Y = F(x) = fungsi(x) diselesaikan dengan cara dikalikan silang antara sisi kiri dengan sisi kanan?! kasihan sekali kamu.

berarti kamu sama saja dengan yang lainnya, tidak mengerti integrasi, tetapi mencoba2 memahami.
untuk kali ini saya tidak mau tertawa deh. :lol:
User avatar
tujuhsinar
Posts: 292
Joined: Sat May 21, 2011 8:35 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by tujuhsinar »

Pemirsa, tolong donk kalau tidak memahami integrasi...jangan coba2 membantah Al Jabar di thread ini.
Malah membuat malu kalian sendiri....haha.... :-({|=

http://faithfreedom.getforum.org/matema ... 93-45.html

http://faithfreedom.getforum.org/fiqh-f ... t3001.html
User avatar
buncis hitam
Posts: 948
Joined: Sun May 13, 2012 9:35 pm
Location: Yang jelas di tempat yang aman jauh dari para jihadis

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by buncis hitam »

tujuhsinar wrote:berarti kamu tidak paham tentang integrasi dan anti derivatif.
level mu lebih rendah dari yang lain. saran saya duduk manis, nonton dari jauh. =D>
Hai manusia narsis tujuhsinar. Yang jelas saya gak terlalu tau apa yang anda ingin katakan di sini. Apa yang ingin anda katakan dari situs yang anda kasih, hahhhhhh????????? Satu hal yang pasti anda tidak akan bisa mengubah kenyataan bahwa hanyalah orang yang logikanya kebalik yang mengatakan bahwa harta yang ditinggalkan tidak sama dengan harta total yang dimiliki oleh seseorang sehingga harus diintegralkan untuk mengetahui harta total dari harta yang ditinggalkan. Anda hanyalah seorang penipu kecil yang gak ngerti apapun tentang matematika. Jika saya punya anak saya tidak akan membiarkan anak saya diajarin oleh orang berotak udang seperti kamu. kamu pikir dengan menyatakan hal soal aljabar beserta dengan rumus integral kamu bisa membuktikan bahwa quran itu bener dan kamu itu umat pintar??? SALAH!!!!!

Apa kamu pikir saya gak ngerti apa2 soal matematika. Kamu tau apa itu persamaan yang ditentukan oleh fungsi variabel yang biasanya dilambangkan dengan f(variabel)???? Baik akan saya kasih contoh:

Misalkan kamu buka usaha makanan, dan nama produk makanan kamu ialah snack. Lalu kamu hitung berapa biaya peralatan untuk membuat makanan tsb sebagai fixed cost misalkan Rp 50000. Trus kamu hitung berapa biaya yang terjadi sebagai variabel cost berdasarkan jumlah produk (x) dengan satu produk berbiaya Rp 3000. Nah dari sini fungsi x digunakan untuk menghitung jumlah biaya yang akan dikeluarkan. Sebagai berikut: total biaya=f(x)=3000x+50000. Itulah yang dinamakan sebagai persamaan yang dinyatakan sebagai fungsi variabel. Kesimpulannya adalah fungsi variabel digunakan untuk menentukan nilai persamaan.

Lalu bagaimana dengan kasus integral derivatif itu sendiri. Saya contohkan begini: suatu kendaran berjalan dengan kecepatan yang dinyatakan sebagai fungsi waktu yaitu V(t)=2t+3. Lalu bagaimana kita menentukan persamaan kedudukan yang dinyatakan sebagai fungsi t?? gampang asal kita tau rumus kecepatan yaitu jarak dibagi waktu (S/t). Maka dari itu kita tinggal naikkan/ integralkan saja persamaan kecepatan menjadi persamaan kedudukan.

Beginilah caranya: persamaan kecepatan ialah turunan dari jarak yaitu v=ds/dt=2t+3. Lalu untuk mengintegralkan kecepatan maka kita pastikan dulu bahwa yang dinyatakan sebagai fungsi t masuk dalam t sedangkan yang dinyatakan sebagai fungsi s masuk dalam s. Jadinya seperti ini ds=(2t+3)dt. ds=(2t+3)dt merupakan penggambaran bahwa kedudukan adalah suatu hal yang dipengaruhi kecepatan dan waktu. Semakin besar kecepatan atau waktu maka semakin besar atau jauh kedudukannya. Intinya adalah ada satu kesatuan antara waktu dan kecepatan yang mengakibatkan bertambahnya kedudukan. Makanya untuk mengetahui jarak ada integrasi antara waktu dan kecepatan. Dan maka dari itu pula hal inilah yang menyebabkan mengapa kita menggunakan theorema integrasi untuk menentukan suatu persamaan. Baiklah, lanjut......untuk menemukan persamaan kedudukan maka kita integralkan saja ds=(2t+3)dt menjadi S=t kuadrat+3t+k. Ketemu deh sebagai berikut:

S=t kuadrat+3t+k. Selese deh.

Nah sekarang saya mau tanya nih. Maksudnya f(x)=1/2x+2/3x apaan??? Jika kata kamu x itu adalah harta yang ditinggalkan maka f(x) itu apa??? Apa kamu mau bilang fungsi x adalah untuk menentukan harta yang ditinggalkan juga?? Apa kamu akan menyebutkan bahwa f(x) adalah harta yang ditinggalkan juga??? Mana mungkin dong, kan seharusnya kalo x dan f(x) adalah harta yang ditinggalkan dan fungsi x adalah untuk menentukan harta yang ditinggalkan maka seharusnya yang terjadi ialah f(x)=x. Lha itu yang terjadi malah f(x)=7/6x. Dari sini saja sudah gak logis. Ela dalah kok pengen pake integral segala. Sekarang saya tanya lagi nih, apa gunanya integral tsb??? Apakah untuk menentukan harta yang ditinggalkan atau untuk menentukan harta total yang dimiliki si yang meninggal??? Kalo untuk menentukan harta yang ditinggalkan bukankah sudah ada tuh di atas ngapain pake integral segala??? Tapi kalo untuk menentukan harta total yang dimiliki emangnya gak sama ya harta total dengan harta yang ditinggalkan?? Emangnya kalo dulu saya punya harta dalam bentuk mobil ferrari trus pas saya meninggal hartanya udah bukan mobil ferrari lagi-kah?? Emangnya harta yang ditinggalkan itu merupakan pembagian dari apa supaya bisa kita gunakan rumus integral tsb??? Gak mungkin kan ente menggunakan rumus integral tsb untuk menentukan harta total yang dimiliki. Karena harta total dan harta yang ditinggalkan itu sama sedangkan rumus integralnya ialah apabila x adalah harta yang ditinggalkan sedangkan y adalah harta total, maka nantinya akan menjadi 7/6x=dy/dt-> 7/6x=dy/dx.dx/dt=y.dy/dx->7/6x.dx=y.dy; Nah yang dx/dt dan dy/dt ini akan jadi apaan kalo misalkan harta total=harta yang ditinggalkan?? Gak mungkin kan dx/dt=y trus dy/dt=x. Coba liat baik2, aneh gak menurut ente tuh rumus?? Dan gak mungkin kan nanti 7/6x=dy/dx. Karena begitu artinya adalah harta total dibagi harta yang ditinggalkan sama dengan 7/6 harta yang ditinggalkan. Jadi aneh kan namanya. Karena harta total=harta yang ditinggalkan. Jadi rumus integral lo itu gagal total kalo elo pake mas.

Sampe sini mengerti mas tujuh?? Kalo gak ngerti jangan bilang ke semua orang kalo ente itu ahli matematika. Trus kalo ada yang salah dari penjelasan saya soal fungsi dan integral jelaskan secara logis Intinya adalah pertanyaan saya ini: x dan f(x) itu apa?? Lalu ente pake integral buat apaan???
User avatar
simplyguest
Posts: 1909
Joined: Mon Apr 02, 2012 1:40 pm

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by simplyguest »

tujuhsinar wrote:lihat Al Qur'an, selalu disebutkan dengan 1/2 dari "harta yang ditinggalkan", 1/3 dari "harta yang ditinggalkan"...dst.

Jika dibahasakan ke dalam matematika adalah sbb:
1/2x + 2/3x dimana x adalah harta yang ditinggalkan (diturunkan).
simplyguest wrote: Mau tanya dong....
Jadi penjumlahan (1/2)x + (2/3)x itu hasilnya berapa? Bukannya (7/6)x ya?
tujuhsinar wrote:
F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x

dibaca lagi:
http://faithfreedom.getforum.org/fiqh-f ... t3001.html :-({|=
F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x adalah sama dengan F(x) = 7/6 x. Betul gak?

Kalo x = harta yang ditinggalkan, lalu F(x) itu apa?

Apakah logis kalo saya membagi sebuah benda (misalnya buah apel) menjadi 3 bagian : 1/2, 2/3, 1/6, dimana x = buah apel yang dibagi, lalu dipake fungsi F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x = 7/6 x ?

F(x) = 7/6 x
Kalo x = buah apel yang dibagi, lalu F(x) itu apa?
Kok tiba2 ada benda yang merupakan fungsi variabel dari buah apel saya yang ternyata lebih besar dari apel yang saya bagi ya? Benda apa F(x) itu?
User avatar
buncis hitam
Posts: 948
Joined: Sun May 13, 2012 9:35 pm
Location: Yang jelas di tempat yang aman jauh dari para jihadis

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by buncis hitam »

Waduh nih simplyguest bisa2 dikira kloningan saya nih......habis masa sama terus komennya. Xixixixixixixi. Tapi mudah2an kagaklah. Liat aja tuh cara menyatakan pendapatnya beda. Xixixixixixixixixi. Peace.....
User avatar
tujuhsinar
Posts: 292
Joined: Sat May 21, 2011 8:35 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by tujuhsinar »

tujuhsinar wrote:berarti kamu tidak paham tentang integrasi dan anti derivatif.
level mu lebih rendah dari yang lain. saran saya duduk manis, nonton dari jauh. =D>
buncis hitam wrote: Hai manusia narsis tujuhsinar. Yang jelas saya gak terlalu tau apa yang anda ingin katakan di sini. Apa yang ingin anda katakan dari situs yang anda kasih, hahhhhhh????????? Satu hal yang pasti anda tidak akan bisa mengubah kenyataan bahwa hanyalah orang yang logikanya kebalik yang mengatakan bahwa harta yang ditinggalkan tidak sama dengan harta total yang dimiliki oleh seseorang sehingga harus diintegralkan untuk mengetahui harta total dari harta yang ditinggalkan. Anda hanyalah seorang penipu kecil yang gak ngerti apapun tentang matematika. Jika saya punya anak saya tidak akan membiarkan anak saya diajarin oleh orang berotak udang seperti kamu. kamu pikir dengan menyatakan hal soal aljabar beserta dengan rumus integral kamu bisa membuktikan bahwa quran itu bener dan kamu itu umat pintar??? SALAH!!!!!
Berarti kamu tidak paham apa itu PUSAKA, Seluruh Harta yang ada di langit dan bumi, dan Manusia.

Kamu baca dengan hati, nanti kamu memahami apa yang telah saya berikan linknya (saya kutipkan lagi):


CARA PANDANG kamu:
--------------------------------------------------------------------
100% nya kamu itu adalah ‘nilai waris yang meninggal’ (menurut nilai perhitungan manusia)

Persamaan dalam pendapat kamu tentang hukum waris menjadi:
F(x) = x
Dimana dalam contoh: F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x
(ini menunjukkan bahwa suatu nilai waris adalah langsung penilaian mu sebagai manusia, padahal waris itu sudah menjadi milik Allah kembali)
--------------------------------------------------------------------

CARA PANDANG kami:
--------------------------------------------------------------------
100% nya bagi kami kaum muslim adalah ’seluruh waris yang ada di bumi dan langit’ (menurut petunjuk Al-Qur’an, lihat artikel)

LEVEL 1:
Persamaannya dalam hukum waris Islam menjadi
y = 1/0
∫ dy/dx = ∫ F(x)
∫ 1 dy = ∫ F(x) dx
Dimana dalam contoh: F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x
(ini menunjukkan bahwa manusia tidak dapat menilai dan tidak mengetahui nilai waris sesungguhnya dalam QS An-Nisaa’ 4-11 dst, oleh karena segala warisan adalah milik Allah dalam QS Ali ‘Imran 3:180)

LEVEL 2:
dari hasil integrasi (antidiferensial) di atas diperoleh:
y + C = F'(x) + C123
Dimana F'(x) + C123 = (1/4 x² + C1) + (1/3 x² + C2) + (1/12 x² + C3)
(ini menunjukkan suatu nilai waris yang dapat diperhitungkan oleh manusia)
--------------------------------------------------------------------

LIHAT BAIK-BAIK PERBEDAAN KONSEP DI ATAS…INGAK-INGAK JANGAN SAMPAI LUPA (dan JANGAN DIPELINTIR-PELINTIR LAGI)

Jadi kamu mau bahas persamaan LEVEL 1 kami, tapi mempergunakan persamaan kamu yang bagi kami berada di LEVEL 2.

buncis hitam wrote: Apa kamu pikir saya gak ngerti apa2 soal matematika. Kamu tau apa itu persamaan yang ditentukan oleh fungsi variabel yang biasanya dilambangkan dengan f(variabel)???? Baik akan saya kasih contoh:

Misalkan kamu buka usaha makanan, dan nama produk makanan kamu ialah snack. Lalu kamu hitung berapa biaya peralatan untuk membuat makanan tsb sebagai fixed cost misalkan Rp 50000. Trus kamu hitung berapa biaya yang terjadi sebagai variabel cost berdasarkan jumlah produk (x) dengan satu produk berbiaya Rp 3000. Nah dari sini fungsi x digunakan untuk menghitung jumlah biaya yang akan dikeluarkan. Sebagai berikut: total biaya=f(x)=3000x+50000. Itulah yang dinamakan sebagai persamaan yang dinyatakan sebagai fungsi variabel. Kesimpulannya adalah fungsi variabel digunakan untuk menentukan nilai persamaan.
Nah...di sini lah benang merahnya, kamu menganggap bahwa f(x) mempunyai sifat2 yang sama dengan x.

Kamu jangan lupa bahwa f(x) adalah merupakan suatu objek yang berbeda sifatnya, dan bukan dalam pengertian sebagai objek yang sama dengan sifat2 x. Biaya tentu berbeda sifatnya dengan Produk.

Dan dari contoh yang kamu berikan, adalah terbatas hanya berlaku untuk satu pabrik.
Coba lah melatih diri mu untuk mulai memahami tentang integral INFINITE (tak terbatas).

Selanjutnya, agar memperoleh ilustrasi yang lebih tepat, saya alihkan contoh mu menjadi f(x) sebagai jumlah BAHAN BAKU. (agar analog dengan hukum waris).

Bayangkan jika jumlah produk itu (x) berasal dari seluruh BAHAN BAKU di dunia ini sebagai Y = F(x).
Betapa banyaknya PRODUK yang akan dihasilkan yang jumlahnya juga tak akan terjangkau oleh kamu.
Dan kamu juga tidak mengetahui berapa fixed cost yang dibutuhkan jika jumlah pabriknya pun tak terbatas.

Sedangkan yang diketahui hanya lah perbandingan proporsional sebesar 3000 (sebagai koefisien variable x) seperti yang kamu contohkan di atas. HIngga jika dibahasakan ke dalam alajabar menjadi:

LEVEL 1, adalah suatu ranah yang tak terjangkau dalam pikiran mu.

Y = total seluruh BAHAN BAKU yang tak terjangkau oleh anda.
X = total seluruh PRODUK (di langit dan bumi) yang dihasilkan, yang juga tak terjangkau oleh anda.

Y = X / 0 -> 0 adalah KAMU (manusia).

∫ dy/dx = ∫ F(x)
∫ 1 dy = ∫ F(x) dx
Dimana dalam contoh: F(x) = 3000 x
-----------------------------------------------------

LEVEL 2, sebagai suatu ranah yang terbatas dan terjangkau dalam pikiran mu.

y + C = F'(x) + C123
Dimana F'(x) + C123 = 3000/2 x² + C1

Ingat ya, ilustrasi yang saya berikan hanya lah untuk memberikan gambaran agar mudah memahami persamaan dalam hukum waris. Proporsional 3000 yang kamu maksudkan, sebenarnya berada di level 2. Kita tidak pernah tahu berapa proporsional yang seharusnya yang ada pada LEVEL 1, karena hanya Tuhan lah yang mengetahuinya.

Oleh karena itu dalam hukum waris, proporsional 1/2, 2/3 ...dst. yang telah diketahui, adalah berada pada LEVEL 1. Sebagai Proporsional (besaran koefisien) yang Allah berikan kepada manusia, yakni proporsional dari harta yang ditinggalkan (harta si mayit, yang sesungguhnya telah kembali kepada-Nya), dan hanya Allah lah yang mengetahui nilainya. Makanya didahului dengan kata2 Pusaka (Lihat lagi pemahaman tentang LEVEL 1 dan LEVEL 2 di atas).

Oleh karenaitu, berulang kali saya tekan kan, pola fikir kalian hanya berputar2 sebatas LEVEL 2, sedangkan kami (muslim) memahami dengan benar apa yang dimaksud dengan LEVEL 1 dan LEVEL 2, yang terkandung dalam surah An Nisa', dan ayat2 Al Qur'an lainnya yang terkait dengan hukum waris. Apa yang membedakan arti dan makna antara HARTA dan HARTA YANG DITINGGALKAN, apa yang membedakan arti dan makna PUSAKA dan WARIS.
buncis hitam wrote: Lalu bagaimana dengan kasus integral derivatif itu sendiri. Saya contohkan begini: suatu kendaran berjalan dengan kecepatan yang dinyatakan sebagai fungsi waktu yaitu V(t)=2t+3. Lalu bagaimana kita menentukan persamaan kedudukan yang dinyatakan sebagai fungsi t?? gampang asal kita tau rumus kecepatan yaitu jarak dibagi waktu (S/t). Maka dari itu kita tinggal naikkan/ integralkan saja persamaan kecepatan menjadi persamaan kedudukan.

Beginilah caranya: persamaan kecepatan ialah turunan dari jarak yaitu v=ds/dt=2t+3. Lalu untuk mengintegralkan kecepatan maka kita pastikan dulu bahwa yang dinyatakan sebagai fungsi t masuk dalam t sedangkan yang dinyatakan sebagai fungsi s masuk dalam s. Jadinya seperti ini ds=(2t+3)dt. ds=(2t+3)dt merupakan penggambaran bahwa kedudukan adalah suatu hal yang dipengaruhi kecepatan dan waktu. Semakin besar kecepatan atau waktu maka semakin besar atau jauh kedudukannya. Intinya adalah ada satu kesatuan antara waktu dan kecepatan yang mengakibatkan bertambahnya kedudukan. Makanya untuk mengetahui jarak ada integrasi antara waktu dan kecepatan. Dan maka dari itu pula hal inilah yang menyebabkan mengapa kita menggunakan theorema integrasi untuk menentukan suatu persamaan. Baiklah, lanjut......untuk menemukan persamaan kedudukan maka kita integralkan saja ds=(2t+3)dt menjadi S=t kuadrat+3t+k. Ketemu deh sebagai berikut:

S=t kuadrat+3t+k. Selese deh.
Nah...tumben waras, tapi maaf analoginya kurang tepat.

Sama halnya dengan contoh kamu yang sebelumnya (biaya atau bahan baku vs produk), contoh kedua yang kamu bahas ini masih berada pada LEVEL 2. Karena kamu telah melimitasi jarak terhadap waktu (dengan cara menurunkan s sebagai ds, terhadap t sebagai dt). Integrasi yang kamu lakukan adalah dalam konteks untuk menghitung kedudukan, Padahal seharusnya, integrasi yang sedang dibahas adalah untuk mencari JARAK terhadap KECEPATAN (s terhadap V).
bukan JARAK terhadap WAKTU (s terhadap t).

Analogi dalam hukum waris, adalah mencari nilai HARTA (X) terhadap PUSAKA (Y). dimana Y diturunkan menjadi TOTAL HARTA yang diketahui. JADI BUKAN mencari NILAI HARTA (x) terhadap TOTAL HARTA (X) dalam sisi sebelah kanan yang sama, seperti contoh mu s (jarak) terhadap waktu (t) di atas.

lagian:
Kamu masih dalam konteks membahas INTEGRAL DEFINITE, sedangkan dalam hukum waris membahas tentang INTEGRAL INFINITE.

Bagaimana halnya jika jarak tak terbatas terhadap waktu yang relatif kecil, Apakah tetap kecepatan (V) sebagai hasil yang kamu peroleh?! hehe.... tentu kamu akan mendekati 'kekekalan'. hmmm...
buncis hitam wrote: Nah sekarang saya mau tanya nih. Maksudnya f(x)=1/2x+2/3x apaan??? Jika kata kamu x itu adalah harta yang ditinggalkan maka f(x) itu apa??? Apa kamu mau bilang fungsi x adalah untuk menentukan harta yang ditinggalkan juga?? Apa kamu akan menyebutkan bahwa f(x) adalah harta yang ditinggalkan juga??? Mana mungkin dong, kan seharusnya kalo x dan f(x) adalah harta yang ditinggalkan dan fungsi x adalah untuk menentukan harta yang ditinggalkan maka seharusnya yang terjadi ialah f(x)=x. Lha itu yang terjadi malah f(x)=7/6x. Dari sini saja sudah gak logis.
Sekarang kamu dah ngerti ya, Y= F(x) adalah PUSAKA, sedangkan x adalah HARTA.
seperti halnya contoh di atas, Y = F(x) adalah BAHAN BAKU, sedangkan x adalah PRODUK.

Ada 2 level (LEVEL 1 dan LEVEL 2) dimana masing2 persamaan fungsi berada, yang telah kamu abaikan.
Sehingga kamu tidak dapat serta-merta memaksakan f(x) = 7/6x, memaksakan f(x) sama dengan 7/6x.
karena !/2 dan 2/3 berada pada LEVEL 1 dalam persamaan fungsi:

∫ dy/dx = ∫ F(x)
∫ 1 dy = ∫ F(x) dx

Kalau sudah begini, jelas berbeda kan antara Y=F(X) dengan 7/6x. Karena masing2 dalam teorema integrasi INFINITE.

jadi bukan mencari nilai x dengan cara membandingkan (memproporsionalkan) dengan total X pada LEVEL 2 secara langsung, melainkan dengan f(x) atau Y yang masih terletak pada LEVEL 1. Itu lah mengapa harus diintegrasikan dan dicari anti derivatifnya, karena proporsional yang diketahui justru berada pada LEVEL 1, sebagai ranah yang tak dapat dijangkau oleh manusia.

semua dalam konteks INFINITE. Suatu objek yang tak terbatas yang dilimatasi dengan cara mencari anti derivatifnya antara HARTA terhadap PUSAKA. Bukan HARTA terhadap TOTAL HARTA.

Kalau dalam contoh sebelumnya adalah mencari anti derivatif antara PRODUK terhadap BAHAN BAKU, bukannya PRODUK terhadap TOTAL PRODUK. iya kan?! hehe....
buncis hitam wrote: Ela dalah kok pengen pake integral segala. Sekarang saya tanya lagi nih, apa gunanya integral tsb??? Apakah untuk menentukan harta yang ditinggalkan atau untuk menentukan harta total yang dimiliki si yang meninggal??? Kalo untuk menentukan harta yang ditinggalkan bukankah sudah ada tuh di atas ngapain pake integral segala??? Tapi kalo untuk menentukan harta total yang dimiliki emangnya gak sama ya harta total dengan harta yang ditinggalkan?? Emangnya kalo dulu saya punya harta dalam bentuk mobil ferrari trus pas saya meninggal hartanya udah bukan mobil ferrari lagi-kah?? Emangnya harta yang ditinggalkan itu merupakan pembagian dari apa supaya bisa kita gunakan rumus integral tsb??? Gak mungkin kan ente menggunakan rumus integral tsb untuk menentukan harta total yang dimiliki.
Sekarang kamu paham dan semua menjadi mungkin ya...hehe...
Renungkan lagi tentang Persamaan Integral Infinite (sudah dua contoh loo di atas) kalau ga ngerti juga....terlalu.

Sekali lagi ditemukan benang merahnya, proporsional 1/2 dan 2/3 dalam hukum waris adalah berada dalam LEVEL 1 pada persamaan (lihat lagi penjelasan di atas), dan bukan proporsional yang terdapat pada LEVEL 2 (sebagai ranah proporsional yang mampu kamu pikirkan). Sekarang coba kamu renungkan, jika ditelusuri ke belakang terus dan terus, mobil ferrari mu berasal dari bahan baku apa dan berada dimana?! Pada akhirnya kamu akan mundur kepada penciptaan awal bukan?! Begitu juga yang terjadi pada dirimu sendiri. Nah itu lah yang dimaksud dengan cara pandang pada LEVEL 1.

Ingat ya, thread ini membahas tentang PUSAKA, HARTA, dan WARIS, guna menjelaskan proporsional harta yang ada pada surah An Nisa'. Tidak hanya membahas waris (sebagai hasil akhir) yang berada pada LEVEL 2 pada persamaan di atas.

Saran saya, jika seseorangn memahami science, sudah sepatutnya dapat memahami agama, atau sebaliknya.
Karena konteks thread ini sumber utamanya adalah dari agama dan Al Qur'an.
buncis hitam wrote: Karena harta total dan harta yang ditinggalkan itu sama sedangkan rumus integralnya ialah apabila x adalah harta yang ditinggalkan sedangkan y adalah harta total, maka nantinya akan menjadi 7/6x=dy/dt-> 7/6x=dy/dx.dx/dt=y.dy/dx->7/6x.dx=y.dy; Nah yang dx/dt dan dy/dt ini akan jadi apaan kalo misalkan harta total=harta yang ditinggalkan?? Gak mungkin kan dx/dt=y trus dy/dt=x. Coba liat baik2, aneh gak menurut ente tuh rumus?? Dan gak mungkin kan nanti 7/6x=dy/dx. Karena begitu artinya adalah harta total dibagi harta yang ditinggalkan sama dengan 7/6 harta yang ditinggalkan. Jadi aneh kan namanya. Karena harta total=harta yang ditinggalkan. Jadi rumus integral lo itu gagal total kalo elo pake mas.

Ini akibat kamu mengabaikan (Y) sebagai PUSAKA, dan (X) SEBAGAI HARTA.
btw....variable t itu apaan?! kok kamu jadi kreatif begitu...melebihi Al Qur'an...mungkin maksud kamu TOTAL HARTA ya....haha....beda filosofinya mas.

Sekali lagi kamu pahami beda antara "Pusaka" dan "Harta".
Seperti pendekatan Ilustrasi di atas antara "Bahan Baku" dan "Produk" yang kamu harapkan. Semua dalam ruang lingkup bumi dan alam semesta.

Bahwa dalam penyelesaian INTEGRAL INFINITE, dari LEVEL 1 ke LEVEL 2 (atau sebaliknya) memang seperti itu.
bukan dalam pemahaman (substitusi silang) seperti yang kamu uraikan di atas.

Total Harta berasal dari PUSAKA, sebagai objek yang berbeda sifat terhadap HARTA (yang ditinggalkan) itu sendiri.
Itu lah mengapa dikatakan diturunkan, seperti halnya FERRARI mu yang diturunkan dan berasai dari BESI, KARET, dan ZAT CAIR, dan zat2 lainnya yang terkait.
buncis hitam wrote: Sampe sini mengerti mas tujuh?? Kalo gak ngerti jangan bilang ke semua orang kalo ente itu ahli matematika. Trus kalo ada yang salah dari penjelasan saya soal fungsi dan integral jelaskan secara logis Intinya adalah pertanyaan saya ini: x dan f(x) itu apa?? Lalu ente pake integral buat apaan???
Mudah2an sekarang kamu mulai paham dengan apa arti PUSAKA dan HARTA, dan mengapa Al Qur'an pantas disebut sebagai kitab suci.

note:
Kalau kamu masih bingung, coba di baca2 ulang lagi. Dengan meng-ulang2 membaca umumnya orang dapat memahami sedikit demi sedikit. memahami kok cuma sedikit....haha.... :-({|=
User avatar
tujuhsinar
Posts: 292
Joined: Sat May 21, 2011 8:35 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by tujuhsinar »

tujuhsinar wrote:lihat Al Qur'an, selalu disebutkan dengan 1/2 dari "harta yang ditinggalkan", 1/3 dari "harta yang ditinggalkan"...dst.

Jika dibahasakan ke dalam matematika adalah sbb:
1/2x + 2/3x dimana x adalah harta yang ditinggalkan (diturunkan).
simplyguest wrote: Mau tanya dong....
Jadi penjumlahan (1/2)x + (2/3)x itu hasilnya berapa? Bukannya (7/6)x ya?
tujuhsinar wrote:
F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x

dibaca lagi:
http://faithfreedom.getforum.org/fiqh-f ... t3001.html :-({|=
simplyguest wrote: F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x adalah sama dengan F(x) = 7/6 x. Betul gak?

Kalo x = harta yang ditinggalkan, lalu F(x) itu apa?

Apakah logis kalo saya membagi sebuah benda (misalnya buah apel) menjadi 3 bagian : 1/2, 2/3, 1/6, dimana x = buah apel yang dibagi, lalu dipake fungsi F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x = 7/6 x ?

F(x) = 7/6 x
Kalo x = buah apel yang dibagi, lalu F(x) itu apa?
Kok tiba2 ada benda yang merupakan fungsi variabel dari buah apel saya yang ternyata lebih besar dari apel yang saya bagi ya? Benda apa F(x) itu?
Kalau kamu sudah memahami persamaan integrasi INFINITE di bawah ini, tentu jauh seperti yang kamu bayangkan:

Y = X / 0 -> 0 adalah KAMU (manusia).

∫ dy/dx = ∫ F(x)
∫ 1 dy = ∫ F(x) dx

OTAK MU MENTOK DI LEVEL 2, SEDANGKAN PEMBAHASAN INI BERASAL DARI LEVEL 1.
Jelas nalar mu ga akan pernah sampe....hehe...bagaimana bray...... :-({|= :rock:
Last edited by tujuhsinar on Sun Jul 21, 2013 12:55 pm, edited 1 time in total.
User avatar
tujuhsinar
Posts: 292
Joined: Sat May 21, 2011 8:35 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by tujuhsinar »

buncis hitam wrote:Waduh nih simplyguest bisa2 dikira kloningan saya nih......habis masa sama terus komennya. Xixixixixixixi. Tapi mudah2an kagaklah. Liat aja tuh cara menyatakan pendapatnya beda. Xixixixixixixixixi. Peace.....
dibaca ya bray...jangan kebanyakan ketawa.....hahaha... :-({|= :rock:

tapi jujur, saya senang dg pertanyaan2 kalian yang cukup menantang dan 'nendang....hehe..
terlebih dalam suasana mengisi waktu luang, menunggu waktu berbuka....ziziziz
User avatar
simplyguest
Posts: 1909
Joined: Mon Apr 02, 2012 1:40 pm

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by simplyguest »

simplyguest wrote: F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x adalah sama dengan F(x) = 7/6 x. Betul gak?

Kalo x = harta yang ditinggalkan, lalu F(x) itu apa?

Apakah logis kalo saya membagi sebuah benda (misalnya buah apel) menjadi 3 bagian : 1/2, 2/3, 1/6, dimana x = buah apel yang dibagi, lalu dipake fungsi F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x = 7/6 x ?

F(x) = 7/6 x
Kalo x = buah apel yang dibagi, lalu F(x) itu apa?
Kok tiba2 ada benda yang merupakan fungsi variabel dari buah apel saya yang ternyata lebih besar dari apel yang saya bagi ya? Benda apa F(x) itu?
tujuhsinar wrote:
Kalau kamu sudah memahami persamaan integrasi INFINITE di bawah ini, tentu jauh seperti yang kamu bayangkan:

Y = X / 0 -> 0 adalah KAMU (manusia).

∫ dy/dx = ∫ F(x)
∫ 1 dy = ∫ F(x) dx

OTAK MU MENTOK DI LEVEL 2, SEDANGKAN PEMBAHASAN INI BERASAL DARI LEVEL 1.
Jelas nalar mu ga akan pernah sampe....hehe...bagaimana bray......
Loh, yang saya tanya kan sederhana : Benda apa F(x) itu ?
Kok malah dijawab dengan bawa2 integral segala?

Dalam kasus saya yang membagi buah apel, benda apa F(x) itu?
Kok tahu2 ada benda bernama "F(x)" yang merupakan fungsi variabel dari apel punya saya dan lebih besar dari apelnya? Benda apa F(x) itu ?
Kenapa anda tidak jawab pertanyaan sederhana saya ini?
buncis hitam wrote:Waduh nih simplyguest bisa2 dikira kloningan saya nih......habis masa sama terus komennya. Xixixixixixixi. Tapi mudah2an kagaklah. Liat aja tuh cara menyatakan pendapatnya beda. Xixixixixixixixixi. Peace.....
Hahaha... Mungkin karena pola pikir kita sama2 waras sih, masbro.. :supz:
User avatar
buncis hitam
Posts: 948
Joined: Sun May 13, 2012 9:35 pm
Location: Yang jelas di tempat yang aman jauh dari para jihadis

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by buncis hitam »

Buset dah nih orang udah kurang ajar, narsis, nepu lagi. Ngatain orang lain gak lepel atau apaan trus merasa hebat sendiri berada di level tinggi. Padahal apa yang diungkapkan ternyata salah total sama sekali.

Pertama. Mas, ente gak berpikir bahwa apapun nanti yang akan ditinggalkan oleh seseorang yang sudah meninggal akan dinikmati oleh orang2 yang masih hidup, hahhhh????? Gak berpikir seperti itukah otak kamu yang katanya pintar dan ahli matematika, hahhhhhh???????????? Maka dari itu kalo misalkan saya punya uang 100 jeti kemudian saya meninggal dan meninggalkan uang 100 jeti tsb kepada orang yang masih 1/2 keistri trus 2/3 ke saudara, tau apa yang akan terjadi???????? Ya istri saya dapat 50 jetinya trus saudara saya dapat berapa seharusnya?? dapat sekitar 67 juta ya kan. Nah uang saya yang saya tinggalin cuma 100 juta tapi istri saya dapat 50 dan saudara saya dapat 67 juta total jadi 117 juta. Sisanya 17 juta dapet darimana hahhhhhhhhh?????????? Ngerampok???? Nyolong??? Melacur??? Atau mungkin menurut kamu karena semua itu adalah milik allah swt gemblung kamu maka dari itu dengan cara berdoa sholat tiap waktu jedotin jidat ke lantai, gitu hahhhhhh???? Kalo misalkan cara membagi hak waris seperti itu sudah saya robek tuh surat wasiat karena menipu saya. Itu baru masalah pertama. Trus kalo misalkan ternyata saudara saya bener2 dapat 67 jutanya trus istri saya baru dapat berapa coba??? dapet 33 juta kan. 17 juta nya lagi ke mane??? Enak banget saudara saya dapat penuh 67 juta tapi istri saya baru dapat 33 jutanya. Trus istri saya mesti dibilangin "hanya kalong swt yang tau", gitu??????? Jawaban apaan itu???? Masih mending kalo seseorang dijanjiin surga dan hidup enak di surga. Lha ini udah dibilangin bakalan dapat harta warisan seseorang yang senyata-nyatanya bisa didapat tanpa harus nunggu karena memang sudah dan masih ada hartanya tsb, kok bisa2nya gak dapat hanya gara2 cara pembagiannya kelebihan kayak gitu alias ngawur setengah mati.

Kedua, f(x)=1/2x+2/3x itu hanya mengartikan bahwa fungsi x tsb untuk menentukan nilai dari persamaan f(x) tsb. Dan x adalah nilai variabel. Mungkin anda bisa menganggap bahwa kita gak bisa menilai nilai waris yang dimiliki oleh seseorang terserah apa kata monyong kamu yang gak berguna itu. Tetapi harus anda ingat bahwa, apa yang saya dan non-muslim lain pikirkan bukanlah itu sama sekali tetapi bahwa apa yang terkandung dalam setiap pernyataan baik itu berupa persamaan matematis atau apapun itu namanya harus dapat menjelaskan sesuatu. Makanya saya bertanya x dan f(x) itu apaan?? Nilai waris yang ditinggalkan kok nilainya jadi lebih besar atau sebaliknya??? Atau apa sih sebenernya fungsi x tsb???? Untuk apa berpikir soal nilai waris yang dimiliki oleh seseorang tapi berpikir apakah pernyataan yang berupa persamaan matematis itu logis apa gak??????

Ketiga, Trus kok bisa sih ∫ dy/dx = ∫ F(x)?????? Saya tanya nih f(x)=1/2x+2/3x itu turunan dari apa??? Itu pembagian dari apa kok bisa2nya jadi dy/dx sih??? Ente sudah liat belum contoh ane tentang kendaraan tsb. V merupakan turunan dari kedudukan (S). V merupakan pembagian dari S/t, maka V=dS/dt. Jelas kan. Nah itu kok bisa2nya dy/dx??? Salah gak tuh hahhhhhhh????? Apa yang mau ente cari dari integral tsb nantinya coba hahhhhhhhh??????????

Keempat, cara melakukan proses integral kamu itu salah total sama sekali. Mana ada penempatan konstanta setelah melakukan proses integral itu dua bahkan lebih tempat. Mana ada penempatan konstanta di sebelum dan sesudah sama dengan. Gak ada sama sekali, manusia narsis. penempatan konstanta hanya di satu waktu dan satu tempat doang. Misalkan dari contoh saya tentang kendaraan. Ada 2 penampakan yaitu S+k=t kuadrat+3t dan S=t kuadrat+3t+k. Untuk dua penampakan tsb didapat bahwa masing penampakan memiliki k yang berbeda tetapi hasilnya akan sama. Jadi gak ada tuh yang namanya S+k=(t kuadrat+k1)+(3t+k2). Apa2an itu??? Mas konstanta itu yang penting ada. Jika lebih dari satu bakalan gatot nanti jadinya. Misalkan: S+k=3t+k, jadinya gak bakalan ada konstanta, ngerti??

Kelima, yang cukup fatal ialah ternyata kamu gak ngerti sama sekali tentang integral tak terbatas tsb. Integral tak terbatas adalah apa yang sedang saya lakukan sekarang ini yaitu melakukan proses integrasi dari suatu turunan. Intinya apa yang saya lakukan ialah menentukan suatu fungsi baru dari suatu bentuk turunan menjadi fungsi dengan nilai yang tak pasti atau nilai variabel. Kok bisa2nya kamu mengatakan bahwa saya melakukan integral tak terbatas??? Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk. Tau bedanya integral terbatas dengan tak terbatas gak?? Seperti yang saya bilang tadi integral yang tak terbatas ialah apa yang sedang saya lakukan ini sedangkan integral terbatas adalah fungsi integral yang menggunakan suatu range tertentu. Biasanya integral terbatas digunakan menghitung luas daerah yang memiliki bentuk sangat abstrak misalnya seperti kurva dsb. Emangnya yang saya lakukan ini sedang ngitung luas-kah??? Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk. Mas jangan bikin saya ketawa ngakak dong.

Keenam, Kamu bilang kalo sebenernya untuk contoh kendaraan seharusnya yang dicari ialah jarak terhadap kecepatan bukan jarak terhadap waktu ya kan. Dan maka dari itu kamu bilang bahwa saya masih terbatas dalam soal integral definte. Baik, mari kita pakai cara yang sama untuk mendapatkan apa yang kamu maksdu tsb. v=2t+3. Kita putar jadi (v-3)/2=t->(v-3)/2=ds/dv->(v-3)/2dv=ds->vkuadrat/4-3v/2+k=S. Maka jadinya sebagai berikut persamaan S:
S=vkuadrat/4-3v/2+k. selese deh.
Ini dari cara yang sama lohhhhhhhhhhhhhhhh. Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk. Kamu masih bilang saya pake integral terbatas??? Bisa mampus saya pake integral terbatas. Karena justru integral terbatas levelnya lebih tinggi. Biasanya itu digunakan oleh para insinyur2 jenius yang pastinya bukan orang2 penipu dan narsis kayak kamu, tujuhsinar.

Ketujuh, penjelasan kamu soal level 1 tsb sudah seperti apa yang saya jabarkan di kesalahan pertama kamu artinya ialah level 1 kamu itu omong kosong. Begitu juga dengan penjelasan integral tak terbatas dan terbatas, semuanya omong kosong. Kamu hanyalah penipu yang berlagak pintar supaya islam mulia di depan mata semua dan kamu adalah manusia jenius. Padahal islam hanyalah sampah dan kamu pun lebih rendah dari sampah yang gak mengerti apapun. Kalo kamu emang pengen jelasin soal level 1 kamu itu jawab pertanyaan bang keeamad tsb yang sangat enteng dan sederhana. Toh kamu sendiri bilang 1 atau x atau apalah dan 0 itu variabel ya kan. Jadi jawab pertanyaan bang keeamad mas.

Nah pertanyaan saya ialah x dan f(x) itu apa?? Kok bisa2nya ente bilang harta total beda dengan harta yang ditinggalkan, hahhhhhhhhhh??? Soal ferrari tsb mau jadi besi, karet, zat cair kalo ditinggalkan tetep senilai ferrari saya kan. Toh kalo disusun lagi jadi ferrari ini. Alias harta total sama dengan harta yang ditinggalkan. Gak berubah ini. Apalagi saya gak ngapa2in ferrari saya ini hingga modar. trus juga itu tadi soal f(x) itu turunan dari apa??? Untuk apa ente pake integral2an segala????

Ingat baik2 yang ini: Karena harta total dan harta yang ditinggalkan itu sama sedangkan rumus integralnya ialah apabila x adalah harta yang ditinggalkan sedangkan y adalah harta total, maka nantinya akan menjadi 7/6x=dy/dt-> 7/6x=dy/dx.dx/dt=y.dy/dx->7/6x.dx=y.dy; Nah yang dx/dt dan dy/dt ini akan jadi apaan kalo misalkan harta total=harta yang ditinggalkan?? Gak mungkin kan dx/dt=y trus dy/dt=x. Coba liat baik2, aneh gak menurut ente tuh rumus?? Dan gak mungkin kan nanti 7/6x=dy/dx. Karena begitu artinya adalah harta total dibagi harta yang ditinggalkan sama dengan 7/6 harta yang ditinggalkan. Jadi aneh kan namanya. Karena harta total=harta yang ditinggalkan. Jadi rumus integral lo itu gagal total kalo elo pake mas.
Last edited by buncis hitam on Sun Jul 21, 2013 3:48 pm, edited 2 times in total.
User avatar
Qorma 2 biji
Posts: 202
Joined: Mon Jul 30, 2012 1:32 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by Qorma 2 biji »

buncis hitam wrote: ....
Maka dari itu kalo misalkan saya punya uang 100 jeti kemudian saya meninggal dan meninggalkan uang 100 jeti tsb kepada orang yang masih 1/2 keistri trus 2/3 ke saudara, tau apa yang akan terjadi???????? Ya istri saya dapat 50 jetinya trus saudara saya dapat berapa seharusnya?? dapat sekitar 67 juta ya kan. Nah uang saya yang saya tinggalin cuma 100 juta tapi istri saya dapat 50 dan saudara saya dapat 67 juta total jadi 117 juta. Sisanya 17 juta dapet darimana hahhhhhhhhh?????????? Ngerampok???? Nyolong??? Melacur??? Atau mungkin menurut kamu karena semua itu adalah milik allah swt gemblung kamu maka dari itu dengan cara berdoa sholat tiap waktu jedotin jidat ke lantai, gitu hahhhhhh???? Kalo misalkan cara membagi hak waris seperti itu sudah saya robek tuh surat wasiat karena menipu saya. Itu baru masalah pertama. Trus kalo misalkan ternyata saudara saya bener2 dapat 67 jutanya trus istri saya baru dapat berapa coba??? dapet 33 juta kan. 17 juta nya lagi ke mane??? Enak banget saudara saya dapat penuh 67 juta tapi istri saya baru dapat 33 jutanya. Trus istri saya mesti dibilangin "hanya kalong swt yang tau", gitu??????? Jawaban apaan itu????
...
dari memeras kafir tentunya...
apalagi mau lebaran nih, minta THR bosss... :finga:
User avatar
buncis hitam
Posts: 948
Joined: Sun May 13, 2012 9:35 pm
Location: Yang jelas di tempat yang aman jauh dari para jihadis

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by buncis hitam »

tujuhsinar wrote:Ini akibat kamu mengabaikan (Y) sebagai PUSAKA, dan (X) SEBAGAI HARTA.
btw....variable t itu apaan?! kok kamu jadi kreatif begitu...melebihi Al Qur'an...mungkin maksud kamu TOTAL HARTA ya....haha....beda filosofinya mas.
Wkwkwkwkwkwkwkwkwk, kamu bener2 lucu saking gak ngerti soal integral. Mas apa yang saya lakukan mencoba mengikuti kengawuran kamu. Tulnya saya sendiri gak tau apa t itu. Namun menurut standar perhitungan integral kita seharusnya definisikan dulu apa tujuan kita melakukan integral. Dan saya tidak tau apa tujuan kamu melakukan integral tsb. Ditambah saya gak tau sama sekali f(x) dan x itu apa. Makanya untuk mengikuti kengawuran kamu saya misalkan saja f(x) merupakan turunan dari harta total (y) dari pembagian harta total (y) kepada manusia atau kelompok (t). Jadi tujuannya jelas bahwa tujuan integral tsb ialah menentukan jumlah harta total. Intinya ialah tujuan itulah yang akan selalu saya tanyakan di sini. Jika ketemu tujuannya maka bakal ketauan persamaannya. Nah setelah itu kalo emang kamu ngerti integral silakan telaah sendiri perhitungan saya tsb. Kalo gak bisa jangan ngaku2 ahli matematika.
User avatar
tujuhsinar
Posts: 292
Joined: Sat May 21, 2011 8:35 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by tujuhsinar »

simplyguest wrote: F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x adalah sama dengan F(x) = 7/6 x. Betul gak?

Kalo x = harta yang ditinggalkan, lalu F(x) itu apa?

Apakah logis kalo saya membagi sebuah benda (misalnya buah apel) menjadi 3 bagian : 1/2, 2/3, 1/6, dimana x = buah apel yang dibagi, lalu dipake fungsi F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x = 7/6 x ?

F(x) = 7/6 x
Kalo x = buah apel yang dibagi, lalu F(x) itu apa?
Kok tiba2 ada benda yang merupakan fungsi variabel dari buah apel saya yang ternyata lebih besar dari apel yang saya bagi ya? Benda apa F(x) itu?
tujuhsinar wrote: Kalau kamu sudah memahami persamaan integrasi INFINITE di bawah ini, tentu jauh seperti yang kamu bayangkan:

Y = X / 0 -> 0 adalah KAMU (manusia).

∫ dy/dx = ∫ F(x)
∫ 1 dy = ∫ F(x) dx

OTAK MU MENTOK DI LEVEL 2, SEDANGKAN PEMBAHASAN INI BERASAL DARI LEVEL 1.
Jelas nalar mu ga akan pernah sampe....hehe...bagaimana bray......
simplyguest wrote: Loh, yang saya tanya kan sederhana : Benda apa F(x) itu ?
Kok malah dijawab dengan bawa2 integral segala?

Dalam kasus saya yang membagi buah apel, benda apa F(x) itu?
Kok tahu2 ada benda bernama "F(x)" yang merupakan fungsi variabel dari apel punya saya dan lebih besar dari apelnya? Benda apa F(x) itu ?
Kenapa anda tidak jawab pertanyaan sederhana saya ini?
buncis hitam wrote:Waduh nih simplyguest bisa2 dikira kloningan saya nih......habis masa sama terus komennya. Xixixixixixixi. Tapi mudah2an kagaklah. Liat aja tuh cara menyatakan pendapatnya beda. Xixixixixixixixixi. Peace.....
simplyguest wrote: Hahaha... Mungkin karena pola pikir kita sama2 waras sih, masbro.. :supz:
haha...Pertanyaan nya saja sudah ngaco....F(x) kok BENDA..?!

kamu ngerti fungsi ga? apakah FUNGSI itu BENDA?! stupid!
----------------------

Ada 2 kesalahan kamu yang tak terampuni:

1. simplyguest said: F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x adalah sama dengan F(x) = 7/6 x. Betul gak?
Untuk apa dijumlah, tidak ada makna sama sekali (belum saatnya untuk disederhanakan).
Kamu belajar lagi maksud dari penyederhanaan dalam suatu bentuk persamaan.

Jelas kamu telah salah dalam memahami persamaan, kamu salah LEVEL. Tidak memahami level dalam integral mau sok2 kritis.

btw: kamu ada kemajuan sedikit: f(x)=7/6x telah kamu koreksi sendiri, menjadi F(x) = 7/6 x
Makanya yang teliti dalam bertanya ya. hampir saya ikut2an terjebak dengan kebodohan mu...haha...

2. SEKALI LAGI SAYA ULANG KEBODOHAN KAMU:
Kamu ngerti fungsi ga? apakah FUNGSI itu BENDA?! stupid!

Apakah otak mu ber-FUNGSI dengan baik? FUNGSI apakah benda?! Mungkin benda tumpul yang ada di otak mu. ...haha...dah salah, ngeyel lagi. :-({|=
Last edited by tujuhsinar on Sun Jul 21, 2013 8:57 pm, edited 2 times in total.
User avatar
tujuhsinar
Posts: 292
Joined: Sat May 21, 2011 8:35 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by tujuhsinar »

buncis hitam wrote:Buset dah nih orang udah kurang ajar, narsis, nepu lagi. Ngatain orang lain gak lepel atau apaan trus merasa hebat sendiri berada di level tinggi. Padahal apa yang diungkapkan ternyata salah total sama sekali.

Pertama. Mas, ente gak berpikir bahwa apapun nanti yang akan ditinggalkan oleh seseorang yang sudah meninggal akan dinikmati oleh orang2 yang masih hidup, hahhhh????? Gak berpikir seperti itukah otak kamu yang katanya pintar dan ahli matematika, hahhhhhh???????????? Maka dari itu kalo misalkan saya punya uang 100 jeti kemudian saya meninggal dan meninggalkan uang 100 jeti tsb kepada orang yang masih 1/2 keistri trus 2/3 ke saudara, tau apa yang akan terjadi???????? Ya istri saya dapat 50 jetinya trus saudara saya dapat berapa seharusnya?? dapat sekitar 67 juta ya kan. Nah uang saya yang saya tinggalin cuma 100 juta tapi istri saya dapat 50 dan saudara saya dapat 67 juta total jadi 117 juta. Sisanya 17 juta dapet darimana hahhhhhhhhh?????????? Ngerampok???? Nyolong??? Melacur??? Atau mungkin menurut kamu karena semua itu adalah milik allah swt gemblung kamu maka dari itu dengan cara berdoa sholat tiap waktu jedotin jidat ke lantai, gitu hahhhhhh???? Kalo misalkan cara membagi hak waris seperti itu sudah saya robek tuh surat wasiat karena menipu saya. Itu baru masalah pertama. Trus kalo misalkan ternyata saudara saya bener2 dapat 67 jutanya trus istri saya baru dapat berapa coba??? dapet 33 juta kan. 17 juta nya lagi ke mane??? Enak banget saudara saya dapat penuh 67 juta tapi istri saya baru dapat 33 jutanya. Trus istri saya mesti dibilangin "hanya kalong swt yang tau", gitu??????? Jawaban apaan itu???? Masih mending kalo seseorang dijanjiin surga dan hidup enak di surga. Lha ini udah dibilangin bakalan dapat harta warisan seseorang yang senyata-nyatanya bisa didapat tanpa harus nunggu karena memang sudah dan masih ada hartanya tsb, kok bisa2nya gak dapat hanya gara2 cara pembagiannya kelebihan kayak gitu alias ngawur setengah mati.

Kedua, f(x)=1/2x+2/3x itu hanya mengartikan bahwa fungsi x tsb untuk menentukan nilai dari persamaan f(x) tsb. Dan x adalah nilai variabel. Mungkin anda bisa menganggap bahwa kita gak bisa menilai nilai waris yang dimiliki oleh seseorang terserah apa kata monyong kamu yang gak berguna itu. Tetapi harus anda ingat bahwa, apa yang saya dan non-muslim lain pikirkan bukanlah itu sama sekali tetapi bahwa apa yang terkandung dalam setiap pernyataan baik itu berupa persamaan matematis atau apapun itu namanya harus dapat menjelaskan sesuatu. Makanya saya bertanya x dan f(x) itu apaan?? Nilai waris yang ditinggalkan kok nilainya jadi lebih besar atau sebaliknya??? Atau apa sih sebenernya fungsi x tsb???? Untuk apa berpikir soal nilai waris yang dimiliki oleh seseorang tapi berpikir apakah pernyataan yang berupa persamaan matematis itu logis apa gak??????

Ketiga, Trus kok bisa sih ∫ dy/dx = ∫ F(x)?????? Saya tanya nih f(x)=1/2x+2/3x itu turunan dari apa??? Itu pembagian dari apa kok bisa2nya jadi dy/dx sih??? Ente sudah liat belum contoh ane tentang kendaraan tsb. V merupakan turunan dari kedudukan (S). V merupakan pembagian dari S/t, maka V=dS/dt. Jelas kan. Nah itu kok bisa2nya dy/dx??? Salah gak tuh hahhhhhhh????? Apa yang mau ente cari dari integral tsb nantinya coba hahhhhhhhh??????????

Keempat, cara melakukan proses integral kamu itu salah total sama sekali. Mana ada penempatan konstanta setelah melakukan proses integral itu dua bahkan lebih tempat. Mana ada penempatan konstanta di sebelum dan sesudah sama dengan. Gak ada sama sekali, manusia narsis. penempatan konstanta hanya di satu waktu dan satu tempat doang. Misalkan dari contoh saya tentang kendaraan. Ada 2 penampakan yaitu S+k=t kuadrat+3t dan S=t kuadrat+3t+k. Untuk dua penampakan tsb didapat bahwa masing penampakan memiliki k yang berbeda tetapi hasilnya akan sama. Jadi gak ada tuh yang namanya S+k=(t kuadrat+k1)+(3t+k2). Apa2an itu??? Mas konstanta itu yang penting ada. Jika lebih dari satu bakalan gatot nanti jadinya. Misalkan: S+k=3t+k, jadinya gak bakalan ada konstanta, ngerti??

Kelima, yang cukup fatal ialah ternyata kamu gak ngerti sama sekali tentang integral tak terbatas tsb. Integral tak terbatas adalah apa yang sedang saya lakukan sekarang ini yaitu melakukan proses integrasi dari suatu turunan. Intinya apa yang saya lakukan ialah menentukan suatu fungsi baru dari suatu bentuk turunan menjadi fungsi dengan nilai yang tak pasti atau nilai variabel. Kok bisa2nya kamu mengatakan bahwa saya melakukan integral tak terbatas??? Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk. Tau bedanya integral terbatas dengan tak terbatas gak?? Seperti yang saya bilang tadi integral yang tak terbatas ialah apa yang sedang saya lakukan ini sedangkan integral terbatas adalah fungsi integral yang menggunakan suatu range tertentu. Biasanya integral terbatas digunakan menghitung luas daerah yang memiliki bentuk sangat abstrak misalnya seperti kurva dsb. Emangnya yang saya lakukan ini sedang ngitung luas-kah??? Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk. Mas jangan bikin saya ketawa ngakak dong.

Keenam, Kamu bilang kalo sebenernya untuk contoh kendaraan seharusnya yang dicari ialah jarak terhadap kecepatan bukan jarak terhadap waktu ya kan. Dan maka dari itu kamu bilang bahwa saya masih terbatas dalam soal integral definte. Baik, mari kita pakai cara yang sama untuk mendapatkan apa yang kamu maksdu tsb. v=2t+3. Kita putar jadi (v-3)/2=t->(v-3)/2=ds/dv->(v-3)/2dv=ds->vkuadrat/4-3v/2+k=S. Maka jadinya sebagai berikut persamaan S:
S=vkuadrat/4-3v/2+k. selese deh.
Ini dari cara yang sama lohhhhhhhhhhhhhhhh. Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk. Kamu masih bilang saya pake integral terbatas??? Bisa mampus saya pake integral terbatas. Karena justru integral terbatas levelnya lebih tinggi. Biasanya itu digunakan oleh para insinyur2 jenius yang pastinya bukan orang2 penipu dan narsis kayak kamu, tujuhsinar.

Ketujuh, penjelasan kamu soal level 1 tsb sudah seperti apa yang saya jabarkan di kesalahan pertama kamu artinya ialah level 1 kamu itu omong kosong. Begitu juga dengan penjelasan integral tak terbatas dan terbatas, semuanya omong kosong. Kamu hanyalah penipu yang berlagak pintar supaya islam mulia di depan mata semua dan kamu adalah manusia jenius. Padahal islam hanyalah sampah dan kamu pun lebih rendah dari sampah yang gak mengerti apapun. Kalo kamu emang pengen jelasin soal level 1 kamu itu jawab pertanyaan bang keeamad tsb yang sangat enteng dan sederhana. Toh kamu sendiri bilang 1 atau x atau apalah dan 0 itu variabel ya kan. Jadi jawab pertanyaan bang keeamad mas.

Nah pertanyaan saya ialah x dan f(x) itu apa?? Kok bisa2nya ente bilang harta total beda dengan harta yang ditinggalkan, hahhhhhhhhhh??? Soal ferrari tsb mau jadi besi, karet, zat cair kalo ditinggalkan tetep senilai ferrari saya kan. Toh kalo disusun lagi jadi ferrari ini. Alias harta total sama dengan harta yang ditinggalkan. Gak berubah ini. Apalagi saya gak ngapa2in ferrari saya ini hingga modar. trus juga itu tadi soal f(x) itu turunan dari apa??? Untuk apa ente pake integral2an segala????

Ingat baik2 yang ini: Karena harta total dan harta yang ditinggalkan itu sama sedangkan rumus integralnya ialah apabila x adalah harta yang ditinggalkan sedangkan y adalah harta total, maka nantinya akan menjadi 7/6x=dy/dt-> 7/6x=dy/dx.dx/dt=y.dy/dx->7/6x.dx=y.dy; Nah yang dx/dt dan dy/dt ini akan jadi apaan kalo misalkan harta total=harta yang ditinggalkan?? Gak mungkin kan dx/dt=y trus dy/dt=x. Coba liat baik2, aneh gak menurut ente tuh rumus?? Dan gak mungkin kan nanti 7/6x=dy/dx. Karena begitu artinya adalah harta total dibagi harta yang ditinggalkan sama dengan 7/6 harta yang ditinggalkan. Jadi aneh kan namanya. Karena harta total=harta yang ditinggalkan. Jadi rumus integral lo itu gagal total kalo elo pake mas.
Ada 3 (tiga) kesalahan fatal yang kamu tidak mau mengakuinya hingga saat ini:

1. kamu menganggap HARTA dibandingkan dengan TOTAL HARTA,
sedangkan dalam integral waris yang benar adalah HARTA dibandingkan dengan PUSAKA.
kamu lupa, atau pura2 lupa bahwa ada variabel PUSAKA di situ.
Jadi:
Sepanjang kamu salah membandingkan, sepanjang itu pula kamu akan salah dalam memahami. simpel kan.

2. Substitusi silang bukan lah suatu penyelesaian untuk memperoleh nilai dari integral infinite (karena ada 2 LEVEL persamaan). Yang benar adalah dengan cara mencari Anti Derivatif dari persamaan di LEVEL 1, sehingga diperoleh persamaan yang telah di-derivatif-kan yang hasilnya menjadi persamaan di LEVEL 2 (persamaan hasil anti derivatif dari integrasi infinite pada LEVEL 1).

3. Kamu belajar lagi membedakan lambang/variable x (x kecil) dengan X (X besar), f (f kecil) dengan F (F besar). ini saja kamu tidak paham. Kamu sudah salah kaprah dalam setiap mengartikan suatu persamaan. Tidak bisa membedakan kedua jenis variable kecil dan variable besar dalam setiap LEVEL persamaan (bahkan ada yang bertanda aksen). Mungkin kamu tidak memperhatikannya, atau memang kamu belum paham.

Saya rasa kamu belum level untuk berdiskusi dengan saya, karena kamu tidak memahami sama sekali apa itu Integral Infinite. Kalau kamu tidak mengerti filosofi Al Jabar, tentu akan menjadi salah pula dalam pemahaman kamu selanjutnya. :-({|= :-({|= :-({|=

note:
saya sudah paham trik kalian di FFI ini, kalau sudah kalah. adalah dengan cara memanjang2kan kalimat yang tidak karu2an...haha kuno tong! Dalam ber-teorema saja sudah kalah, apalagi sok2an mau membahas dengan contoh2.

Dengan 2 contoh sebelumnya yang berasal dari mu, telah menjadi bumerang bagi dirimu sendiri bahwa terjadi kesalahan fatal dalam memahami konsep (lihat lagi poin 1, 2, dan 3 di atas).
User avatar
tujuhsinar
Posts: 292
Joined: Sat May 21, 2011 8:35 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by tujuhsinar »

tujuhsinar wrote:Ini akibat kamu mengabaikan (Y) sebagai PUSAKA, dan (X) SEBAGAI HARTA.
btw....variable t itu apaan?! kok kamu jadi kreatif begitu...melebihi Al Qur'an...mungkin maksud kamu TOTAL HARTA ya....haha....beda filosofinya mas.
buncis hitam wrote: Wkwkwkwkwkwkwkwkwk, kamu bener2 lucu saking gak ngerti soal integral. Mas apa yang saya lakukan mencoba mengikuti kengawuran kamu. Tulnya saya sendiri gak tau apa t itu. Namun menurut standar perhitungan integral kita seharusnya definisikan dulu apa tujuan kita melakukan integral. Dan saya tidak tau apa tujuan kamu melakukan integral tsb. Ditambah saya gak tau sama sekali f(x) dan x itu apa. Makanya untuk mengikuti kengawuran kamu saya misalkan saja f(x) merupakan turunan dari harta total (y) dari pembagian harta total (y) kepada manusia atau kelompok (t). Jadi tujuannya jelas bahwa tujuan integral tsb ialah menentukan jumlah harta total. Intinya ialah tujuan itulah yang akan selalu saya tanyakan di sini. Jika ketemu tujuannya maka bakal ketauan persamaannya. Nah setelah itu kalo emang kamu ngerti integral silakan telaah sendiri perhitungan saya tsb. Kalo gak bisa jangan ngaku2 ahli matematika.
hehe...mau ngeles ya?!

kamu sudah salah dalam memberikan contoh.
Dalam perumpamaan persamaan 'kecepatan' yang kamu berikan, jelas ada 3 variable yang berperan v, s, dan t.
Hingga juga Jelas tidak serta-merta dapat dianalogikan dengan persamaan hukum waris yang hanya terdiri dari 2 variable Y dan X. seeep....

Malahan telah saya selaraskan contoh2 yang kamu berikan itu dalam uraian saya sebelumnya. Malu tuh...ziziz.. :-k
User avatar
tujuhsinar
Posts: 292
Joined: Sat May 21, 2011 8:35 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by tujuhsinar »

Segini aja nih FFI ?! hahaha... :-({|= :rock: :-({|= :rock:

Kalau kalian masih mempertanyakan dari mana asal-muasal persamaan integral waris itu diperoleh,
dibaca donk link yang saya berikan. Mosok bertanya tentang asal-muasal terus, kapan majunya?! haha...

http://faithfreedom.getforum.org/matema ... 93-45.html

http://faithfreedom.getforum.org/fiqh-f ... t3001.html
User avatar
simplyguest
Posts: 1909
Joined: Mon Apr 02, 2012 1:40 pm

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by simplyguest »

simplyguest wrote:Loh, yang saya tanya kan sederhana : Benda apa F(x) itu ?
Kok malah dijawab dengan bawa2 integral segala?

Dalam kasus saya yang membagi buah apel, benda apa F(x) itu?
Kok tahu2 ada benda bernama "F(x)" yang merupakan fungsi variabel dari apel punya saya dan lebih besar dari apelnya? Benda apa F(x) itu ?
Kenapa anda tidak jawab pertanyaan sederhana saya ini?
tujuhsinar wrote: haha...Pertanyaan nya saja sudah ngaco....F(x) kok BENDA..?!

kamu ngerti fungsi ga? apakah FUNGSI itu BENDA?! stupid!
Lah, saya kan masih belum ngerti apa yang anda definisikan dalam F(x) itu, makanya saya anggap "benda" dan saya tanya ke anda. Kenapa anda tidak menjelaskan?
Kenapa malah justru memfokuskan ke penggunaan kata "benda"nya daripada menjelaskan apa itu F(x)?
Kalo bukan benda, lalu apa?

Okelah kalo keberatan pake kata "benda", saya ganti aja menjadi "sesuatu".
Apakah sesuatu yang bernama F(x) itu?
Dalam kasus saya membagi buah apel, sesuatu apakah itu yang bernama F(x) yang merupakan fungsi variabel dari apel saya dan lebih besar dari apelnya?
tujuhsinar wrote:Ada 2 kesalahan kamu yang tak terampuni:

1. simplyguest said: F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x adalah sama dengan F(x) = 7/6 x. Betul gak?
Jelas salah, kamu salah LEVEL. Tidak memahami level dalam integral mau sok2 kritis.
Loh dimana integralnya? Apakah fungsi F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x adalah bentuk integral?
Bukannya dimana-mana juga :
F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x ; contoh: F(2) = 1/2(2) + 2/3(2) + 1/6(2)
F(x) = (1/2 + 2/3 + 1/6) x ; contoh: F(2) = (1/2 + 2/3 + 1/6)(2)
F(x) = 7/6 x ; contoh: F(2) = 7/6(2) = 7/3

Betul?
Kalo salah, coba saya tanya, berapa F(2) dari fungsi F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x ?
tujuhsinar wrote:2. SEKALI LAGI SAYA ULANG KEBODOHAN KAMU:
Kamu ngerti fungsi ga? apakah FUNGSI itu BENDA?! stupid!

Apakah otak mu ber-FUNGSI dengan baik? FUNGSI apakah benda?! Mungkin benda tumpul yang ada di otak mu. ...haha...dah salah, ngeyel lagi.
Lah, kan makanya saya tanya. Saya gak tahu apa yang anda definisikan sebagai F(x). Lalu saya anggap aja benda.
Kalau begitu F(x) itu APA?
Kenapa sesuatu bernama F(x) ini bisa masuk dalam hitungan pembagian apel saya, padahal yang saya bagi adalah cuma buah apel dan BUKAN sesuatu bernama F(x) yang lebih besar dari buah apel saya?
Kalau F(x) ini adalah FUNGSI, fungsi untuk menggambarkan apa di kasus apel saya?
User avatar
tujuhsinar
Posts: 292
Joined: Sat May 21, 2011 8:35 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by tujuhsinar »

simplyguest

kamu lihat dulu postingan saya di atas,
telah saya jelaskan apa yang dimaksud dengan kesalahan yang kamu perbuat.

pada posting pertama kamu bertanya tentang: f(x) = 7/6 x,
sedangkan posting kedua mu, kamu bertanya kembali: F(X) = 7/6 x,

Seharusnya kamu koreksi dulu pertanyaan mu itu sendiri.

pahami terlebih dahulu beda variable yang berhuruf kecil dan berhuruf besar,
agar kamu tidak salah dalam bertanya, dan saya tidak ikut2an menjadi rancu dalam menjawab pertanyaan mu.
------------------------
Dari pertanyaan mu saja, sudah menunjukkan bahwa kamu tidak memahami beda antara f(x) dan F(X)...OK?!

Lebih baik, kamu pahami dulu seluruh tanda dan variable dalam persamaan integral waris secara keseluruhan.
Daripada saya jelaskan, ternyata yang dasar saja kamu belum memahami. :rolleyes:

note:
koreksi, yang dmaksud:
Dari pertanyaan mu saja, sudah menunjukkan bahwa kamu tidak memahami beda antara f(x) dan F(x)...OK?!
Last edited by tujuhsinar on Sun Jul 21, 2013 9:57 pm, edited 1 time in total.
User avatar
simplyguest
Posts: 1909
Joined: Mon Apr 02, 2012 1:40 pm

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by simplyguest »

tujuhsinar wrote:simplyguest

kamu lihat dulu postingan saya di atas,
telah saya jelaskan apa yang dimaksud dengan kesalahan yang kamu perbuat.

pada posting pertama kamu bertanya tentang: f(x) = 7/6 x,
sedangkan posting kedua mu, kamu bertanya kembali: F(X) = 7/6 x,
Maaf, dimana ya saya menulis f(x) = 7/6 x dan F(X) = 7/6 x ?
Bisa tolong anda quote tulisan saya itu?
Perasaan saya selalu nulis pake F(x) dengan x huruf kecil, sesuai dengan tulisan anda sendiri di bawah ini :
tujuhsinar wrote:F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x

dibaca lagi:
http://faithfreedom.getforum.org/fiqh-f ... t3001.html :-({|=
Anda sendiri menulis F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x dengan x huruf kecil kan?
tujuhsinar wrote:Seharusnya kamu koreksi dulu pertanyaan mu itu sendiri.

pahami terlebih dahulu beda variable yang berhuruf kecil dan berhuruf besar,
agar kamu tidak salah dalam bertanya, dan saya tidak ikut2an menjadi rancu dalam menjawab pertanyaan mu.
------------------------
Dari pertanyaan mu saja, sudah menunjukkan bahwa kamu tidak memahami beda antara f(x) dan F(X)...OK?!
Loh bukannya anda sendiri yang menulis F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x dan bukannya F(X)= 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x ?
Jadi yang benar itu yang mana? F(x) atau F(X)?
tujuhsinar wrote:Lebih baik, kamu pahami dulu seluruh tanda dan variable dalam persamaan integral waris secara keseluruhan.
Daripada saya jelaskan, ternyata yang dasar saja kamu belum memahami.
Bukannya sebelum lanjut ke integral, seharusnya dijelaskan dulu definisi variabel2nya itu menggambarkan apa.
Apa itu x, apa itu f(x), F(x) atau F(X)? Bukan begitu?

Kalau x (huruf kecil) menggambarkan buah apel milik saya, lalu X (huruf besar) menggambarkan apa dong?
Lalu F(x) atau F(X) itu menggambarkan apa?
Kenapa anda tidak bisa menjawab pertanyaan2 sederhana seperti ini, sampai harus diulang-ulang pertanyaannya?
Sebut saja x menggambarkan buah apel, F(x) atau F(X) itu menggambarkan bla bla bla... Gitu kan?
User avatar
tujuhsinar
Posts: 292
Joined: Sat May 21, 2011 8:35 am

Re: Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA

Post by tujuhsinar »

simplyguest...

biar kamu sadar atas kesalahan mu sendiri (dalam bertanya), dan yang terpenting tidak mati penasaran...

filosofinya begini:

Fungsi (F) yang dimaksud adalah menunjukkan proses/perubahan kembalinya "harta yang ditinggalkan" (harta mawaris), yang nantinya akan diperoleh oleh si ahli waris yang ditunjukkan dalam fungsi F' (F aksen) atau sering juga ditulis dengan f (f kecil).

Dibaca donk, artikel dalam link yang saya berikan:

http://faithfreedom.getforum.org/fiqh-f ... t3001.html
-------------------------------------------------
y = Pusaka
x = Satuan unit “harta yang ditinggalkan”

y = Pusaka = Integral dari Harta (lihat Reff. definisi integral di atas), jadi :

dy/dx = Harta yang ditinggalkan/diturunkan untuk anak-anakmu
= turunan atau differential dari y terhadap x (lihat definisi differential di atas)

F(x) = Persamaan fungsi dari Harta yang ditinggalkan (Pusaka yang diturunkan), sesuai contoh kasus di atas
dimana: F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x
-------------------------------------------------

Makanya kalau kamu tanyakan sebagai benda, sangat jauh dengan apa yang dimaksud dengan fungsi dalam integral infinite itu sendiri. :-({|=

Membedah kebodohan beberapa teman kafir/islam dalam MIPA
Mirror
Faithfreedom forum static
Post Reply