Dialog Lintas Agama (Pluralisme)
Posted: Wed Oct 21, 2009 12:55 pm
Dalam waktu dekat ini akan diadakan sebuah acara yang bisa menjembatani "Kerukunan hidup antar umat ber-Agama di Indonesia"
demi terciptanya hubungan yang harmonis, dimana hal tersebut merupakan syarat mutlak untuk mencapai perdamaian dunia.
Silahkan disimak
‘Agama Yang Menumbuhkan Dialog : Dialog Agama Langit dan Bumi’
Latar Belakang
Praktik keagamaan di Indonesia masih penuh dengan simbol, mulai dari simbol formal sampai simbol yang berujud kekerasan, bidah, sinkretik, dan gaya hidup.
Di sisi lain, ada phobia antar agama yang berujung pada pengucilan dan terror. Kekhawatiran ini muncul Islam berwajah pedang dan kekerasan sehingga
menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran berkurangnya jumlah penganut agama. Pada sisi lain, negeriini (masih) dikuasai kemiskinan, korupsi, krisis kemanusiaan, dan lain sebagainya. Lalu dimanakah letak agama yang menjiwai perikehidupan Indonesia ?
Bali, meminjam istilah Peter L Berger, merupakan wilayah dialektikal atau dialectic territory. Pasca Bom Bali terdapat kebencian tersembunyi antara penduduk asli/pribumi dan pendatang. Hal ini didasarkan pada riset IMPULSE tentang Bali, dalam buku ”Bali Yang Hilang”,
yang menunjukkan munculnya tensi ketegangan antara penduduk asli dan pendatang. Di Bali, dialektika ini sangat menonjol sehingga harus dilakukan
langkah mediasi konstruktif guna meminimalisasi prasangka-prasangka yang terbentuk dalam masyarakat.
Dari sinilah perlu ada forum diskusi intensif antara penduduk asli (Hindu) dengan pendatang mengenai konsep-konsep keagamaan,
termasuk manajerial atas perbedaan-perbedaan . ‘Agama Yang Menumbuhkan Dialog : Dialog Agama Langit dan Bumi’
merupakan langkah mediasi - dialog tematik yang mengacu pada permasalahan aktual sehari-hari.
Tujuan Umum
1. Memberikan ruang dialog tentang agama Langit-Bumi dalam dialog yang terbuka dan konstruktif.
2. Membangun pemahaman penganut agama dan kepercayaan tentang agama yang pluralis dan humanis.
3. Meningkatnya rasa ingin tahu atas agama dan otokritik agama di dalam diri peserta.
4. Memperlihatkan wujud dialog yang sudah ada dalam agama.
Tujuan Khusus
Peserta mau dan mampu melakukan dialog terbuka dan konstruktif mengenai agamanya dan agama lain.
Peserta memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai agama yang pluralis dan humanis.
Membangun jaringan epistemic community yang terbiasa melakukan dialog.
Alumni sekolah diarahkan untuk melakukan perubahan bagi diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya.
Hasil
Peserta bisa melakukan dialog
Rantai pengetahuan tidak terputus, Peserta terus terlibat dalam berbagai kegiatan dan diskusi yang mengangkat tema dialog.
Naskah buku berisi hasil tulisan reflektif mengenai praktek keagamaan (yang dibuat melalui proses light research).
Materi Sekolah
1. Agama sebagai rahmat bagi semesta
2. Sinkretisme dan kemurnian agama, agama berdialog dengan kelokalan
3. Agama berdialog dengan ketidakadilan sosial dan harmoni dalam ajaran Hindu Bali
4. Agama menyapa demokrasi, gerakan rakyat sipil, telaah atas institutionalized religion
5. Agama menyapa dan membela kesetaraan perempuan
6. Observasi
7. Refleksi : Agama menyapa lingkungan (kerusakan, krisis lingkungan, dan global warming)
8. Kelas Menulis
Pengajar
Prof. Dr. Abd A’la (IAIN Sunan Ampel, Surabaya)
I. Ketut Widnya, Ph.D (Institut Hindu Dharma Negeri,Denpasar)
Drs. I Ketut Donder, M. Si (Institut Hindu Dharma Negeri,Denpasar)
Prof. Dr. I Made Titib (Institut Hindu Dharma Negeri,Denpasar)
Oka Rusmini (penulis)
I Gde Suwantana* (Ashram Gandhi)
Gutomo Priyatmono, M. Hum (IMPULSE, Yogyakarta)
Metode Pembelajaran
Program ini merupakan kegiatan persekolahan yang dilakukan dengan metode aktif-partisipatori s berupa kegiatan diskusi dan dialog intensif,
observasi/studi komparasi mengenai kemajemukan relasi agama, hingga merumuskan dan light research.
Metode :
1. Diskusi dan penyampaian
materi bersama pengajar dengan menggunakan metode ceramah, dialog, presentasi dan
diskusi, dengan memanfaatkan media seperti film, artikel koran, dll.
2. Observasi ke lapangan
agar peserta dapat berinteraksi dengan masyarakat setempat didampingi
fasilitator.
3. Kelas menulis, merupakan
bimbingan bagi alumni dalam hal penulisan merupakan bimbingan bagi alumni dalam
hal penulisan yang akan menjadi persiapan dan jembatan menuju light research.
Di tiap sesi, seluruh peserta mendapat tugas untuk membuat tulisan tanggapan dan refleksi.
Kesemua tulisan tersebut akan diperdalam dalam satu tulisan reflektif yang
utuh mengenai dialog agama langit dan bumi yang akan dibukukan dan menjadi
buku referensi.
Profil Calon Peserta
Peserta ‘Agama Yang Menumbuhkan Dialog : Dialog Agama Langit dan Bumi’ akan diseleksi menjadi 15 orang yang berdomisili di Bali,
berasal dari komponen sebagai berikut :
- Laki-laki/Perempuan
- Berusia maksimal 35 tahun
- pemimpin organisasi/komunita s penggerak dialog berbasis agama, budaya, dan kemasyarakatan
- orang yang berpotensi penjadi pemimpin organisasi/komunita s penggerak dialog berbasis agama, budaya, dan kemasyarakatan
- pendidik/guru agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, kepercayaan) dari daerah Bali
- penyebar agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, kepercayaan) di daerah Bali
- aktivis politik
- seniman
- budayawan
- jurnalis
- mahasiswa
Metode seleksi
Calon peserta mengisi formulir biodata dan dikirimkan melalui fax/pos/e-mail ke kantor IMPULSE dengan menyertakan fotokopi KTP, foto 3 x
4, dan esai pendek (1 halaman) mengenai pengalaman keberagamaan, paling lambat tanggal 31 Oktober 2009.
Formulir dapat didownload atau dicopy di www.impulse. or.id, jika menemui kesulitan, dapat mengirim e-mail ke office@impulse. or.id atau
impulse.yogya@ yahoo.co. id
Seleksi administrasi, tanggal 2-6 November 2009
Pengumuman peserta terseleksi 9 November 2009
Peserta terpilih mengisi dan menandatangani formulir kesanggupan mengikuti rangkaian kegiatan
”Agama Yang Menumbuhkan Dialog : Dialog Agama Bumi dan Agama Langit”
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
”Agama Yang Menumbuhkan Dialog : Dialog Agama Bumi dan Agama Langit” diselenggarakan pada hari Senin – Jumat, 16 – 20 November 2009 di Institut
Hindu Dharma Negeri, Denpasar
Biaya dan Fasilitas
Peserta tidak dikenai biaya dan akan mendapatkan
fasilitas berupa :
§ dana stimulus penulisan naskah
§ insentif transportasi
§ akomodasi dan konsumsi
§ diskusi kelompok intensif dengan pembicara
§ makalah
§ sertifikat
§ kesempatan mengikuti Sekolah Islam Rakyat di Yogyakarta atau Surabaya.
Pengelola Sekolah & Fasilitator
Kepala Sekolah : Dr. Zuly Qodir
Wakil Bidang Pengelolaan: Gutomo Priyatmono, M. Hum
Wakil Bidang Akademik : Hani Raihana, S. Sos
Wakil Bidang Kerja Sama : Mega Paramita, S. Ant
Staf Bidang Administrasi dan Keuangan : Rosalina Ary, A. Md
Informasi Sekolah
Institute for Multiculturalism and Pluralism Studies (IMPULSE)
Jl. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 588783 ext. 245, 0274- 7101997, 08121350131 (Mega)
Fax. (0274)563349, office@impulse. or.id,impulse.yogya@ yahoo.co. id
demi terciptanya hubungan yang harmonis, dimana hal tersebut merupakan syarat mutlak untuk mencapai perdamaian dunia.
Silahkan disimak
‘Agama Yang Menumbuhkan Dialog : Dialog Agama Langit dan Bumi’
IMPULSE-TIFA-
Institut Hindu Dharma Negeri
Institut Hindu Dharma Negeri
Latar Belakang
Praktik keagamaan di Indonesia masih penuh dengan simbol, mulai dari simbol formal sampai simbol yang berujud kekerasan, bidah, sinkretik, dan gaya hidup.
Di sisi lain, ada phobia antar agama yang berujung pada pengucilan dan terror. Kekhawatiran ini muncul Islam berwajah pedang dan kekerasan sehingga
menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran berkurangnya jumlah penganut agama. Pada sisi lain, negeriini (masih) dikuasai kemiskinan, korupsi, krisis kemanusiaan, dan lain sebagainya. Lalu dimanakah letak agama yang menjiwai perikehidupan Indonesia ?
Bali, meminjam istilah Peter L Berger, merupakan wilayah dialektikal atau dialectic territory. Pasca Bom Bali terdapat kebencian tersembunyi antara penduduk asli/pribumi dan pendatang. Hal ini didasarkan pada riset IMPULSE tentang Bali, dalam buku ”Bali Yang Hilang”,
yang menunjukkan munculnya tensi ketegangan antara penduduk asli dan pendatang. Di Bali, dialektika ini sangat menonjol sehingga harus dilakukan
langkah mediasi konstruktif guna meminimalisasi prasangka-prasangka yang terbentuk dalam masyarakat.
Dari sinilah perlu ada forum diskusi intensif antara penduduk asli (Hindu) dengan pendatang mengenai konsep-konsep keagamaan,
termasuk manajerial atas perbedaan-perbedaan . ‘Agama Yang Menumbuhkan Dialog : Dialog Agama Langit dan Bumi’
merupakan langkah mediasi - dialog tematik yang mengacu pada permasalahan aktual sehari-hari.
Tujuan Umum
1. Memberikan ruang dialog tentang agama Langit-Bumi dalam dialog yang terbuka dan konstruktif.
2. Membangun pemahaman penganut agama dan kepercayaan tentang agama yang pluralis dan humanis.
3. Meningkatnya rasa ingin tahu atas agama dan otokritik agama di dalam diri peserta.
4. Memperlihatkan wujud dialog yang sudah ada dalam agama.
Tujuan Khusus
Peserta mau dan mampu melakukan dialog terbuka dan konstruktif mengenai agamanya dan agama lain.
Peserta memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai agama yang pluralis dan humanis.
Membangun jaringan epistemic community yang terbiasa melakukan dialog.
Alumni sekolah diarahkan untuk melakukan perubahan bagi diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya.
Hasil
Peserta bisa melakukan dialog
Rantai pengetahuan tidak terputus, Peserta terus terlibat dalam berbagai kegiatan dan diskusi yang mengangkat tema dialog.
Naskah buku berisi hasil tulisan reflektif mengenai praktek keagamaan (yang dibuat melalui proses light research).
Materi Sekolah
1. Agama sebagai rahmat bagi semesta
2. Sinkretisme dan kemurnian agama, agama berdialog dengan kelokalan
3. Agama berdialog dengan ketidakadilan sosial dan harmoni dalam ajaran Hindu Bali
4. Agama menyapa demokrasi, gerakan rakyat sipil, telaah atas institutionalized religion
5. Agama menyapa dan membela kesetaraan perempuan
6. Observasi
7. Refleksi : Agama menyapa lingkungan (kerusakan, krisis lingkungan, dan global warming)
8. Kelas Menulis
Pengajar
Prof. Dr. Abd A’la (IAIN Sunan Ampel, Surabaya)
I. Ketut Widnya, Ph.D (Institut Hindu Dharma Negeri,Denpasar)
Drs. I Ketut Donder, M. Si (Institut Hindu Dharma Negeri,Denpasar)
Prof. Dr. I Made Titib (Institut Hindu Dharma Negeri,Denpasar)
Oka Rusmini (penulis)
I Gde Suwantana* (Ashram Gandhi)
Gutomo Priyatmono, M. Hum (IMPULSE, Yogyakarta)
Metode Pembelajaran
Program ini merupakan kegiatan persekolahan yang dilakukan dengan metode aktif-partisipatori s berupa kegiatan diskusi dan dialog intensif,
observasi/studi komparasi mengenai kemajemukan relasi agama, hingga merumuskan dan light research.
Metode :
1. Diskusi dan penyampaian
materi bersama pengajar dengan menggunakan metode ceramah, dialog, presentasi dan
diskusi, dengan memanfaatkan media seperti film, artikel koran, dll.
2. Observasi ke lapangan
agar peserta dapat berinteraksi dengan masyarakat setempat didampingi
fasilitator.
3. Kelas menulis, merupakan
bimbingan bagi alumni dalam hal penulisan merupakan bimbingan bagi alumni dalam
hal penulisan yang akan menjadi persiapan dan jembatan menuju light research.
Di tiap sesi, seluruh peserta mendapat tugas untuk membuat tulisan tanggapan dan refleksi.
Kesemua tulisan tersebut akan diperdalam dalam satu tulisan reflektif yang
utuh mengenai dialog agama langit dan bumi yang akan dibukukan dan menjadi
buku referensi.
Profil Calon Peserta
Peserta ‘Agama Yang Menumbuhkan Dialog : Dialog Agama Langit dan Bumi’ akan diseleksi menjadi 15 orang yang berdomisili di Bali,
berasal dari komponen sebagai berikut :
- Laki-laki/Perempuan
- Berusia maksimal 35 tahun
- pemimpin organisasi/komunita s penggerak dialog berbasis agama, budaya, dan kemasyarakatan
- orang yang berpotensi penjadi pemimpin organisasi/komunita s penggerak dialog berbasis agama, budaya, dan kemasyarakatan
- pendidik/guru agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, kepercayaan) dari daerah Bali
- penyebar agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, kepercayaan) di daerah Bali
- aktivis politik
- seniman
- budayawan
- jurnalis
- mahasiswa
Metode seleksi
Calon peserta mengisi formulir biodata dan dikirimkan melalui fax/pos/e-mail ke kantor IMPULSE dengan menyertakan fotokopi KTP, foto 3 x
4, dan esai pendek (1 halaman) mengenai pengalaman keberagamaan, paling lambat tanggal 31 Oktober 2009.
Formulir dapat didownload atau dicopy di www.impulse. or.id, jika menemui kesulitan, dapat mengirim e-mail ke office@impulse. or.id atau
impulse.yogya@ yahoo.co. id
Seleksi administrasi, tanggal 2-6 November 2009
Pengumuman peserta terseleksi 9 November 2009
Peserta terpilih mengisi dan menandatangani formulir kesanggupan mengikuti rangkaian kegiatan
”Agama Yang Menumbuhkan Dialog : Dialog Agama Bumi dan Agama Langit”
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
”Agama Yang Menumbuhkan Dialog : Dialog Agama Bumi dan Agama Langit” diselenggarakan pada hari Senin – Jumat, 16 – 20 November 2009 di Institut
Hindu Dharma Negeri, Denpasar
Biaya dan Fasilitas
Peserta tidak dikenai biaya dan akan mendapatkan
fasilitas berupa :
§ dana stimulus penulisan naskah
§ insentif transportasi
§ akomodasi dan konsumsi
§ diskusi kelompok intensif dengan pembicara
§ makalah
§ sertifikat
§ kesempatan mengikuti Sekolah Islam Rakyat di Yogyakarta atau Surabaya.
Pengelola Sekolah & Fasilitator
Kepala Sekolah : Dr. Zuly Qodir
Wakil Bidang Pengelolaan: Gutomo Priyatmono, M. Hum
Wakil Bidang Akademik : Hani Raihana, S. Sos
Wakil Bidang Kerja Sama : Mega Paramita, S. Ant
Staf Bidang Administrasi dan Keuangan : Rosalina Ary, A. Md
Informasi Sekolah
Institute for Multiculturalism and Pluralism Studies (IMPULSE)
Jl. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 588783 ext. 245, 0274- 7101997, 08121350131 (Mega)
Fax. (0274)563349, office@impulse. or.id,impulse.yogya@ yahoo.co. id