Bro2 sekalian, salam kenal.. ane anak baru
Ane baca postingan ALIEN BERAGAMA ISLAM.... wkwkwk ngakak ane.
Dah gitu banyak juga yang mau ikut ngedebat.... bahkan yang lebih "pintar" menyatakan dukungannya.
(apalagi kalo dilihat langsung ke sumbernya.... banyak postingan orang "pintar"-nya di sana).
Kalo ane cuma mikir... Kalo hal itu benar... "Kenapa di bulan gak ada Masjid berserta kotak amal-nya yah??" atau
sepanjang rute yang biasa ditempuh ke bulan, dikasih tong dengan tulisan "Untuk Pembangunan Mesjid Al-Zeti"
Wow.... kerenn !!!
KALAU ALIEN BERAGAMA ISLAM
-
Aku-Suka-Hujan
- Posts: 1028
- Joined: Wed Feb 15, 2012 10:38 am
- Location: Terra, Suatu Koloni di L5...
Re: KALAU ALIEN BERAGAMA ISLAM
MUSLIM tuh kalau ditanyai mengenai permasalahan luar angkasa ga ada yang ngerti...
Saya (penulis dan penikmat fiksi ilmiah di waktu senggang) ga pernah bisa dapat jawaban yang menurut saya memuaskan mengenai permasalahan luar angkasa...
Saya waktu itu (karena lagi iseng) mau buat cerita tentang pembangunan sebuah koloni luar angkasa di orbit bumi Langrange 5 oleh negara-negara blok ASEAN, tanpa diketahui oleh para pekerja, di Bumi terjadi perang antara blok Asia Timur (Cina dan sekutu) dengan blok Rusia (Rusia dan sekutu) atas akses tambang helium-3 yang baru ditemukan di Mongolia Utara. Kemudian di luar angkasa, Rusia menggerakkan armada pesawat antariksanya mencoba menguasai koloni milik Cina untuk memutus akses Cina terhadap pembangkit listrik tenaga matahari luar angkasa (space solar power sattelite), sialnya sewaktu terjadi pertempuran di dekat koloni Cina tersebut, sebuah pesawat antariksa milik Rusia rusak dan lepas kendali. Pesawat Rusia tersebut kemudian mengambil arah tabrakan (crash trajectory) dengan koloni ASEAN yang masih setengah jadi dalam hitungan hari. Diketahui belakangan pesawat Rusia tersebut membawa hulu ledak nuklir. Kalau koloni ASEAN sampai meledak gara2 nuklir tersebut, orbit Lagrange akan penuh dengan puing2 koloni yang akan berbahaya bagi koloni2 lain di luar angkasa (Kestrel Syndrome). Tanpa memiliki kemampuan untuk mengubah arah pesawat Rusia tersebut maka para insinyur dan pekerja dari ASEAN dengan mempergunakan materi yang ada, membuat roket darurat untuk mengubah posisi koloni dan menghindari kemungkinan tabrakan. Saya ingin mengeksplorasi bagaimana sekumpulan orang yang terisolasi bersama jutaan kilometer dari bumi harus bekerja sama walau memiliki perbedaan bahasa, bangsa, dan agama juga bagaimana arti ruang angkasa yang luas bagi para pekerja.
Nah waktu saya mau tambahkan tokoh muslim (karena dalam cerita tersebut, sebagian besar pekerja kasar (non-technical worker) pembangunan berasal dari Indonesia dan Vietnam) saya jadi bingung... Bagaimana muslim bisa menjalankan perintah-perintah agama seperti Sholat, puasa ramadhan dsb, karena LUAR ANGKASA TIDAK PUNYA GRAVITASI (koloni belum jadi, oleh karena itu belum ada gravitasi buatan), ARAH BUMI TERHADAP ORBIT KOLONI SELALU BERUBAH (koloninya belum selesai, jadi belum disinkronisasi), DI LUAR ANGKASA AIR GA BLEH DIPAKAI SEMBARANGAN (karena air itu benda langka yang harus dibawa dari bumi atau koloni lain) dan masih banyak hal2 lainnya...
Saya keliling tanya2 dengan orang muslim kenalan saya, mereka ga ngerti dan ga bisa jawab... Demikian juga di forum Islam... Bahkan sampai di FFI sekalipun, ga ada satupun muslim yang bisa menjawab saya dengan memberikan dalil-dalil yang jelas... Hampir selalu mereka mengatakan bahwa NANTI suatu saat NANTI, ulama akan memberikan konsensus syariah yang jelas...
Saya (penulis dan penikmat fiksi ilmiah di waktu senggang) ga pernah bisa dapat jawaban yang menurut saya memuaskan mengenai permasalahan luar angkasa...
Saya waktu itu (karena lagi iseng) mau buat cerita tentang pembangunan sebuah koloni luar angkasa di orbit bumi Langrange 5 oleh negara-negara blok ASEAN, tanpa diketahui oleh para pekerja, di Bumi terjadi perang antara blok Asia Timur (Cina dan sekutu) dengan blok Rusia (Rusia dan sekutu) atas akses tambang helium-3 yang baru ditemukan di Mongolia Utara. Kemudian di luar angkasa, Rusia menggerakkan armada pesawat antariksanya mencoba menguasai koloni milik Cina untuk memutus akses Cina terhadap pembangkit listrik tenaga matahari luar angkasa (space solar power sattelite), sialnya sewaktu terjadi pertempuran di dekat koloni Cina tersebut, sebuah pesawat antariksa milik Rusia rusak dan lepas kendali. Pesawat Rusia tersebut kemudian mengambil arah tabrakan (crash trajectory) dengan koloni ASEAN yang masih setengah jadi dalam hitungan hari. Diketahui belakangan pesawat Rusia tersebut membawa hulu ledak nuklir. Kalau koloni ASEAN sampai meledak gara2 nuklir tersebut, orbit Lagrange akan penuh dengan puing2 koloni yang akan berbahaya bagi koloni2 lain di luar angkasa (Kestrel Syndrome). Tanpa memiliki kemampuan untuk mengubah arah pesawat Rusia tersebut maka para insinyur dan pekerja dari ASEAN dengan mempergunakan materi yang ada, membuat roket darurat untuk mengubah posisi koloni dan menghindari kemungkinan tabrakan. Saya ingin mengeksplorasi bagaimana sekumpulan orang yang terisolasi bersama jutaan kilometer dari bumi harus bekerja sama walau memiliki perbedaan bahasa, bangsa, dan agama juga bagaimana arti ruang angkasa yang luas bagi para pekerja.
Nah waktu saya mau tambahkan tokoh muslim (karena dalam cerita tersebut, sebagian besar pekerja kasar (non-technical worker) pembangunan berasal dari Indonesia dan Vietnam) saya jadi bingung... Bagaimana muslim bisa menjalankan perintah-perintah agama seperti Sholat, puasa ramadhan dsb, karena LUAR ANGKASA TIDAK PUNYA GRAVITASI (koloni belum jadi, oleh karena itu belum ada gravitasi buatan), ARAH BUMI TERHADAP ORBIT KOLONI SELALU BERUBAH (koloninya belum selesai, jadi belum disinkronisasi), DI LUAR ANGKASA AIR GA BLEH DIPAKAI SEMBARANGAN (karena air itu benda langka yang harus dibawa dari bumi atau koloni lain) dan masih banyak hal2 lainnya...
Saya keliling tanya2 dengan orang muslim kenalan saya, mereka ga ngerti dan ga bisa jawab... Demikian juga di forum Islam... Bahkan sampai di FFI sekalipun, ga ada satupun muslim yang bisa menjawab saya dengan memberikan dalil-dalil yang jelas... Hampir selalu mereka mengatakan bahwa NANTI suatu saat NANTI, ulama akan memberikan konsensus syariah yang jelas...