apakah Tuhan memang terbatas?

Post Reply
gilito

apakah Tuhan memang terbatas?

Post by gilito »

apakah Tuhan yg sering diperdebatkan oleh saudara2 di forum ini adalah Tuhan yg dapat dibatasi oleh Quran atau Injil atau kitab2 lain? Ataukah Tuhan hanya dibatasi oleh sebuah nama ciptaan umat Nya?Mengapa saudara2 forum ini tidak ada yang memiliki pandangan bahwa nilai2 yg diajarkan setiap agama memiliki nilai2 cinta kasih yang sangat menjunjung tinggi hub vertikal dan hub horizontal, dan jusru yang diperdebatkan adalah penggalan-penggalan ayat tanpa melihat secara keseluruhan nilai dari kitab tsb? satu ayat saja dapat membuat para ulama, pendeta bisa saling menyerang dgn saudara seiman apalagi dgn orang yg berbeda keyakinan. Banyak diantara kita hanya melihat jalan yang kita lalui tanpa mau tahu siapa yang menanti kita diujung jalan ini, banyak diantara kita menunjukkan telunjuk tangan kepada orang lain tanpa disadari bahwa yg kita tunjuk adalah diri kita sendiri, banyak diantara kita yang menganggap Tuhan begitu lemah sehingga perlu dibela mati-matian dan bahkan menghilangkan nyawa bagi mereka yg tidak sepaham tanpa disadari bahwa mereka juga ciptaan Tuhan (ciptaan Tuhan yg kita sembah), ibarat perahu yang sedang berlayar belum ada yang sampai di dermaga tapi sudah membalikkan perahunya sendiri, wadah kang resik kanggonan wahyu kang becik, benarkah demikian?
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Mas, selamat datang di Forum ini.
Silakan baca dulu tujuan forum ini dibuat:
http://indonesian.knowislam.info/forum/ ... .php?t=235
Mengapa saudara2 forum ini tidak ada yang memiliki pandangan bahwa nilai2 yg diajarkan setiap agama memiliki nilai2 cinta kasih yang sangat menjunjung tinggi hub vertikal dan hub horizontal,
Justru karena itulah kami berdebat di sini. Jika Islam itu agama damai yang penuh cinta kasih dan toleransi, maka Forum ini tidak akan ada. Untuk lebih jelasnya, silakan baca ini:
http://indonesian.knowislam.info/forum/ ... c.php?t=25
gilito

Post by gilito »

nyuwun sewu ndoro, semua agama termasuk Islam memiliki nilai2 humanisme tidak seperti yg anda tuduhkan, kalo pun ada individu2 yg tidak menjunjungtinggi hub scr horizontal dan mengatasnamakan agama, itu hanyalah oknum nya yang lebih menomorsatukan fiqih dibandingkan ahklak jangan dilihat dari agamanya seperti halnya banyak pendeta yang memperkaya diri melalui gereja dan itupun adalah oknum nya bukan pada agamanya, banyak orang muslim yg menempatkan nilai2 kemanusian yg universal krn mereka lebih melihat Quran bukan pada teks nya tetapi pada nilai2 nya spt alm Cak Nur, Mustofa Bisri, Hazim Muzadi dsb. , maaf saya bukanlah seorang muslim tapi saya memiliki sahabat, anak asuh yg mayoritas muslim, jangan mereka disamakan dgn teroris, bertampang sadis, membunuh orang kafir, apakah tidak lebih indah kalo yg kita bicarakan adalah hal2 yg membuat sesama kita sesama ciptaan Tuhan kita, menjadikan lebih mengasihi satu dgn yg lain? Apakah dng kata2 yg menusuk hati umat lain anda terpuaskan dan membuat anda berada di posisi lebih tinggi dibandingkan mereka? Tidakkah terpikirkan tulisan2 anda akan memancing kekerasan yang lebih besar lagi? Berhak kah anda untuk menilai hub vertikal antara manusia dgn Tuhan yang Maha Tinggi, Tuhan Maha Penyanyang, Tuhan semua agama, yang tidak dapat dibatasi akal manusia oleh apapun juga termasuk nama? apa yang kita perbuat pada orang lain sebenarnya kita sedang memperlakukan diri kita sendiri dan apa yang kita ucapkan pada pada orang lain sebetulnya kita berkata pada diri kita sendiri, bagaimana saudaraku?
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Tidakkah terpikirkan tulisan2 anda akan memancing kekerasan yang lebih besar lagi?
Nah, itu dia. Mengapa kalau orang Kristen, Hindu, Budha mengritik Islam, orang2 Muslim gampang sekali marah dan lalu dengan cepat menumpahkan darah dengan alasan darah kafir halal, kafir memfitnah dll. Tapi kalau sebaliknya terjadi, tidak ada pertumpahan darah apapun. Mengapa di mana pun Muslim tinggal di seluruh dunia selalu terjadi persengketaan dengan non-Muslim, seperti di Indonesia, India, Pakistan, Timur Tengah, Rusia, Amerika, Eropa, Afrika, dll. Mungkinkah tingkah laku Muslim yang agresif dan tidak toleran itu berhubungan dengan perkataan2 Muhammad? Bagaimana Anda bisa tahu jawabannya tanpa tahu isi ajaran Qur'an? Bagaimana Anda bisa yakin bahwa Qur'an itu betul2 dari Tuhan sebelum mempelajarinya? Bagaimana Anda bisa yakin kalau Muhammad itu utusan Tuhan tanpa tahu latar belakang tingkah laku dan perkataannya? Bukankah sebelum mengambil kesimpulan seseorang harus melakukan penelaahan yang seksama dulu? Apalagi jika hal itu berhubungan dengan Tuhan dan nasib manusia di bumi dan akherat. Siapa tahu yang ngaku2 utusan Tuhan ternyata hanyalah utusan Iblis belaka? Kita kan bisa menelaah ini dari buah2nya?
apa yang kita perbuat pada orang lain sebenarnya kita sedang memperlakukan diri kita sendiri dan apa yang kita ucapkan pada pada orang lain sebetulnya kita berkata pada diri kita sendiri, bagaimana saudaraku?
Betul sekali. Jika saya sedang menghirup racun tanpa saya sadari, saya ingin sekali orang lain memberitahu saya sebelum terlambat. Tapi lain halnya jika saya tidak mau tahu dan memilih menutup mata dan telinga saja.

Saya rasa cukup sekian saja jawaban saya.
BTW, I love Cak Nur, Gus Dur, dan Aa Gym.
Post Reply