Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Layak ! Karena Suharto telah berjasa bagi negara kita
3
25%
Layak ! Karena Suharto salah satu Presiden RI
1
8%
Layak ! Karena alasan lain
1
8%
Tidak Layak ! Karena banyak dosa-dosa Suharto terhadap negara kita
3
25%
Tidak Layak ! Lebih baik namaku :p
0
No votes
Tidak Layak ! Karena alasan lain
3
25%
Abstain ahh... ga ambil pusing
1
8%
 
Total votes: 12

User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by fayhem_1 »

Sebenarnya aq ga ambil pusing masalah ini, tapi sekadar meramaikan aq bikin poling ini, silahkan share pendapat kalian :)

Berita terkait :

Jl Soeharto Jadi Kontroversi, Ini Tanggapan Jokowi

Jakarta - Nama Soeharto diusulkan menjadi Jl Medan Merdeka Barat. Langkah ini dinilai kontroversial mengingat Soeharto belum mendapat gelar pahlawan. Lalu apa tanggapan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi)?

"Ya kalau itu kan belum masuk ke saya. Nanti kalau sudah masuk ke saya baru saya matengin," ujar Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).

Menurut Jokowi, perubahan nama empat Jl Medan Merdeka menjadi Jl Bung Karno, Jl Bung Hatta, Jl Soeharto dan Jl Ali Sadikin merupakan penghargaan karena jasa-jasa mereka untuk negara. Rencananya perubahan jalan itu akan disiapkan segera.

"Ya penghargaan terhadap pahlawan. Kemudian, kita ini ingin membangun sebuah rekonsiliasi lewat nama-nama itu," imbuhnya.

Pecinta kucing ini menyebutkan, perubahan Jl Medan Merdeka itu harus mendapat persetujuan presiden melalui Keppres. Tapi ebelumnya usulan itu harus disetujui Jokowi.

"Oleh sebab itu nanti dari Panitia 17 dibawa ke Gubernur, kemudian Gubernur membuat surat dan disampaikan ke Presiden," kata Jokowi.

"Kalau Anda sendiri setuju? tanya wartawan

"Setuju," jawab Jokowi yang mengenakan baju koko putih dengan sarung coklat dikalungkan di lehernya ini.

Panitia 17 yang terdiri dari Jimly Assidiqqie, Ketua MPR Sidharto Danusubroto cs mengusulkan pada Jokowi agar Jl Medan Merdeka diubah. Jl Medan Merdeka Barat menjadi Jl Soeharto, Jl Medan Merdeka Timur menjadi Jl Ali Sadikin. Jl Medan Merdeka Selatan menjadi Jl Bung Karno, dan Jl Medan Merdeka Utara menjadi Jl Bung Hatta.

Ketua Delegasi Panitia 17 Jimmly Ashiddiqqie menyatakan perubahan nama jalan ini dilatarbelakangi keprihatinan melihat realitas penghargaan masyarakat kepada para pahlawan.

"Kita ada rasa kepedulian makin kurangnya penghargaan terhadap kepahlawanan. Ada kebutuhan untuk rekonsiliasi yang luas dari pengalaman sejarah bangsa kita," kata Jimmly di MPR, Senayan, Jakarta hari ini.

PDIP: Soekarno Laik Gantikan Nama Jl Medan Merdeka, Soeharto Tidak

Jakarta - Rencana penggantian nama Jalan Medan Merdeka Barat menjadi Jl Soeharto menuai kontroversi. Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP Nusyirwan Soejono tak setuju jika nama Soeharto dipakai untuk menggantikan Jl Medan Merdeka Barat.

"Saya rasa tidak sesuai," kata Nusyirwan saat dihubungi, Jumat (30/8/2013).

Selain nama Soeharto, nama Presiden Pertama RI Soekarno diusulkan menggantikan nama Jl Medan Merdeka Utara. Untuk usulan ini, Nusyiwan sepenuhnya setuju. Sebab, dia memandang Soekarno sudah sangat banyak berjasa untuk bangsa ini.

"Kita semua paham dia (Soekarno-red) adalah proklamator republik ini, yang mendirikan negara ini. Sudah selaiknya, sudah sewajarnya jika pemerintah provinsi DKI memberikan nama itu, karena Jalan Medan Merdeka adalah jalan utama di ibu kota," ujarnya.

Nusyirwan menilai Soeharto tak bisa disejajarkan dengan Soekarno. Oleh sebab itu, dia menilai nama Soeharto tak laik menggantikan nama Jl Medan Merdeka.

"Menurut saya tentunya itu tidak sebanding. Kalau kita bicara kesejajaran, kenapa kok tidak dijadikan Jalan Soekarno Bagian Barat, Jl Soekarno Bagian Timur. Ini baru keseimbangan dalam mendudukan sesuatu. Sesuai apa yang sudah dilakukan nama yang tercantum untuk negara ini," tuturnya.

PKS Tolak Nama Jl Medan Merdeka Barat Diganti Jadi Jl Soeharto

Jakarta - Rencana pergantian nama Jl Medan Merdeka Barat menjadi Jl Soeharto menuai kontroversi. Lebih baik rencana itu ditangguhkan.

"Ya Pak Harto kalau konsensus sudah memasukkan dia sebagai nama pahlawan saya kira nggak ada masalah. Tapi kalau belum, nanti malah jadi kontroversi. Nanti malah orang yang bukan pahlawan nanti minta dimasukkin jadi nama jalan," kata anggota Komisi V DPR Yudi Widiana Adia saat dihubungi, Jumat (30/8/2013).

Menurut Yudi, sebaiknya nama Jl Medan Merdeka tak usah diganti. Jika pun tujuannya untuk memberi penghargaan kepada para pahlawan, maka sebaiknya diberikan untuk nama jalan baru.

"Nama jalan itu kan sudah melekat dengan masyarakat, menyimpan banyak sejarah. Saya kira jalan-jalan baru lebih baik untuk diberi nama, dan bisa kita berikan kepada pahlawan," ujar politikus PKS ini.

Tim 17 yang dipimpin Jimly Asshidiqie mengusulkan perubahan nama Jl Medan Merdeka Timur, Jl Medan Merdeka Barat, Jl Medan Merdeka Selatan, dan Jl Medan Merdeka Utara dengan nama-nama mantan presiden dan Gubernur DKI.

Namun, rencana perubahan Jl Medan Merdeka Barat menjadi Jl Soeharto dan Jl Medan Merdeka Timur menjadi Jl Ali Sadikin menuai kontroversi. Sedangkan perubahan nama Jl Medan Merdeka Selatan menjadi Jl Bung Karno dan Jl Medan Merdeka Utara menjadi Jl Bung Hatta akan segera diresmikan pada September 2013.

Gubernur DKI Joko Widodo menyambut baik usulan ini. Dia akan meneruskan usulan ini kepada Presiden SBY. Namun Jokowi baru akan fokus pada perubahan nama Jl Bung Karno dan Jl Bung Hatta.

Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?
FFI Alternative
Faithfreedompedia
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Jasa-jasa Suharto

Post by fayhem_1 »

JASA SOEHARTO TERHADAP RAKYAT INDONESIA SANGAT BANYAK

Mantan Presiden Soehato yang juga sering disebut sebagai Bapak Pembangunan telah wafat tahun 2008. Saat ini, mantan penguasa Orde Baru selama 32 tahun tersebut memiliki museum yang dinamanakan Museum Soeharto lengkap dengan patung dirinya yang berdiri di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Sedayu, Bantu, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Desa Kemusuk ini, Soeharto dilahirkan .

Tepat usia Soeharto 92 tahun, Sabtu (8/6) museum Soeharto diresmikan. Hadir dalam acara itu, adik tiri Soeharto, H.Probosutedjo, anak-anak Soeharto antara lain, Siti Hardiyanti Rukmana, Titiek Soeharto dan Hutomo Mandala Putra. Menteri yang hadir adalah Menko Kesra Agung Laksono, Menhan Poernomo Yosgiantoro dan Mendikbud M. Nuh. Hadir pula Ketum Partai Hanura Wiranto, mantan KSAD Soebagyo dan Ny. Umar Wirahadikusumah.

Selain sumur tempat Soeharto pertama kali dimandikan, di sini pula patung Soeharto terbuat dari tembaga didirikan sebagai bagian dari kompleks museum oleh H. Probosutedjo. Doa peresmian dipimpin oleh mantan Menag Maftuh Basyuni. Di dalam doa tersebut, Maftuh mengingatkan, Soeharto telah berbuat sangat banyak bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Meski ada juga kesalahan yang diperbuat sebagaimana manusia lainnya.

Jasa Soeharto selama memimpin Indonesia tentu saja sangat banyak, antara lain, membangun banyak masjid di berbagai daerah, membangun infrastruktur, dll. Yang lebih penting, masyarakat saat Soeharto berkuasa, harga-harga dapat dikendalikan, sehingga rakyat tidak terlalu sulit mencari kehidupan. Hal itu, berbeda dengan masa SBY berkuasa. Saat ini, yang sejahtera hanya para pejabat dan keluarganya, karena mereka kaya karena korupsi.(Hsn)

Merenungkan Jasa Soeharto

Harus diakui bahwa meninggalnya mantan Presiden Soeharto membuat kita mencoba merefleksikan ulang, bahwa negeri ini pernah berada pada titik puncak keberhasilan pembangunan. Jujur kita katakan bahwa di jamannya memerintah, bangsa kita pernah menikmati betapa mudahnya hidup kala itu.

Bagi sebagian masyarakat, di jaman Soeharto, kehidupan memang tidak sesulit sekarang. Kini, harga-harga mahal, bahkan kebutuhan pokok amat mahal. Pada periode 1980-1993, pemerintah memang memiliki kemampuan untuk mengendalikan pertumbuhan ekonomi melalui pertumbuhan sekitar 8 persen setahun dengan nilai tukar terhadap dollar Amerika sekitar Rp 2.500-3.500 per dollarnya. Akibatnya, memang secara jelas, masyarakat bisa membeli segala sesuatu dengan murah. Inflasi yang gila-gilaan di akhir periode Orde Lama, berhasil dikendalikan. Dengan menerapkan pertumbuhan ekonomi melalui hadirnya berbagai unit usaha bagi masyarakat kecil, sebagian besar masyarakat di pedesaan memang menikmati hasilnya.

Yang tidak kalah penting adalah bagaimana Soeharto bisa mengubah wajah Indonesia. Pada tahun 1984, Indonesia berhasil mengubah diri dari negara terbesar dalam mengimpor beras, akhirnya menjadi negara berswasembada pangan. Lebih dari 3 juta ton padi dihasilkan setiap tahunnya. Bandingkan dengan sekarang yang justru defisit lebih dari 1 juta ton setiap tahun.

Meski bukan lulusan sekolah ekonomi, mantan Presiden itu dikenal lihai memotivasi para petani dan nelayan. Mereka dikunjungi dan diberikan motivasi untuk bisa memajukan pekerjaannya, sehingga menjadi petani adalah kebanggaan. Bahkan beliau dikenal suka memperkenalkan diri sebagai ”anak petani”, untuk meningkatkan gairah dan harga diri para petani.

Bukan hanya dalam bidang pertanian, salah satu sukses besar Orde Baru adalah dalam bidang kesehatan dan KB. Karena adanya kesadaran bahwa daya pembangunan akan terserap oleh jumlah penduduk, maka mantan Presiden Soeharto membangun dan menggalakkan program KB. Ia mencanangkan berbagai upaya mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui berbagai upaya yang pada gilirannya berhasil mengerem laju pertumbuhan penduduk kita.

Di bidang kesehatan, upaya meningkatkan kualitas bayi dan masa depan generasi ini dilakukan melalui program kesehatan di posyandu, sebuah upaya yang mengintegrasikan antara program pemerintah dengan kemandirian masyarakat. Di jamannya, program ini memang sangat populer dan berhasil. Banyak ibu berhasil dan peduli atas kebutuhan balita mereka di saat paling penting dalam periode pertumbuhannya.

Yang tidak kalah penting adalah, karena Indonesia memiliki prospek yang sangat baik, terutama dalam menjaga kawasan baik di Asia Tenggara dan Asia, serta masa depan Indonesia yang dianggap sebagai macan Asia, Soeharto dan bangsa Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri. Negara lain yang kini terang-terangan berani ”mengganggu” keberadaan kita seperti Malaysia dan Singapura, dulu tidak pernah menganggap Indonesia serendah sekarang. Jujur kita sampaikan bahwa dulu, kita sangat bangga karena kita punya banyak kiprah dalam memajukan wilayah ini.

Semuanya hanya sekelumit kisah supaya kita memandang jasa mantan Presiden Soeharto dalam konteks yang berimbang, meski kita tahu ada masa dimana beliau digunakan sebagai alat oleh orang-orang yang ingin memperkaya diri dan menguntungkan kelompok tertentu. Itu adalah sebuah fakta yang tidak terbantahkan. Pertanyaan berikutnya kepada para pemimpin sekarang adalah, sanggupkah mereka mengembalikan kebanggaan dan kejayaan yang pernah sangat menggetarkan hati itu? Ini adalah tantangan bagi mereka. (***)

Jasa-jasa Suharto
Mirror
Faithfreedom forum static
User avatar
Mahasiswa98
Posts: 1480
Joined: Wed Mar 28, 2012 6:50 pm
Location: Dalam TerangNya

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by Mahasiswa98 »

Gw gak setuju Fey. tuh ge polling pertama kayaknya
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Dosa-dosa Suharto

Post by fayhem_1 »

5 Dosa Soeharto pada Soekarno

1. Menjadikan Soekarno tahanan rumah
Soeharto menahan Soekarno di Wisma Yasoo, Jl Gatot Soebroto, Jakarta. Rumah ini dulunya adalah kediaman salah satu istri Soekarno, Ratna Sari Dewi.

Di tahanan itu, Soeharto melarang Soekarno menemui tamu. Dia diasingkan dari dunia luar. Belakangan pemerintah Orde Baru juga melarang Soekarno membaca koran , mendengarkan radio dan menonton televisi.

Akibat pengasingan ini, Soekarno mulai pikun. Sejumlah saksi menyebutkan Soekarno kerap bicara sendiri. Dia kemudian sakit dan akhirnya meninggal.

2. Tolak lokasi makam Soekarno
Soekarno pernah berpesan ingin dimakamkan di kawasan batu Tulis Bogor. Di tengah hamparan sawah, pegunungan dan gemericik air sungai.

Tapi Soeharto merasa terlalu berbahaya jika makam Soekarno terlalu dekat dengan Jakarta. Dia memindahkan lokasi penguburan ke Blitar, Jawa Timur. Alasan Soeharto, Soekarno sangat dekat dengan ibunya dulu di Blitar.

Protes sejumlah keluarga Soekarno tak didengar Soeharto. Rupanya Orde Baru masih khawatir dengan kharisma pemimpin besar revolusi ini.

3. Biarkan penyakit Soekarno
Selama menjadi tahanan politik, kondisi Soekarno semakin memburuk. Dia menderita penyakit ginjal dan rematik.

Pemerintah Orde Baru tak pernah memperlakukan Soekarno sebagai mantan pemimpin besar. Mereka memperlakukan Soekarno seperti penjahat politik yang berseberangan dengan penguasa.

Tahun 1969, saat Soekarno menghadiri pernikahan Rachmawati, itulah kala pertama dia bisa keluar dari tahanan rumah. Dengan pengawalan ketat Soekarno hadir.

Saat itu hampir semua hadirin menangis melihat Soekarno yang tampak lemah, wajahnya bengkak-bengkak dan kondisi fisiknya sangat menurun.

4. Habisi para Soekarnois
Orde Baru memandang Soekarnois atau pengagum ajaran Bung Karno sama berbahayanya dengan Partai Komunis Indonesia. Maka saat pembunuhan itu, seringkali para algojo tak ambil pusing apakah target mereka Soekarnois atau komunis.

Jika mau melawan, sebenarnya massa pendukung Soekarno masih banyak. Begitu pula tentara loyalis Soekarno.

Setidaknya ada angkatan udara, KKO (sekarang marinir), Divisi Siliwangi dan Brawijaya yang loyal padanya. Tapi Soekarno memilih mengalah, walau diperlakukan seperti tawanan. Dia tak ingin ada banjir darah lagi di Indonesia.

5. Jauhkan Soekarno dari orang-orang dekatnya
Soeharto melarang semua orang menjenguk Soekarno. Termasuk keluarga dekatnya. Ada pengawal kesayangan Soekarno yang juga akhirnya dipenjara oleh Soeharto.

AKBP Mangil Martowidjojo mungkin adalah perwira polisi yang paling disayang Soekarno. Perwira polisi ini adalah Komandan Detasemen Kawal Pribadi (DKP) Bung Karno.

Mangil mendampingi Soekarno mulai dari detik proklamasi, hijrah ke Yogyakarta hingga melindungi Soekarno dari ancaman granat dan penembakan.

Tahun 1967, Mangil tak membiarkan konvoi Soekarno dihadang tentara RPKAD. Dia adu gertak dengan perwira RPKAD, sementara anak buahnya kokang senjata melindungi Soekarno.

Setelah peristiwa itu, Soeharto kemudian membubarkan DKP. Mangil pun terpaksa meninggalkan Soekarno.

10 DOSA BESAR SOEHARTO YANG PALING FATAL


Dari sebuah sumber buku yang mungkin dapat dipercaya, saya akan menguraikan sedikit tentang dosa-dosa mantan presiden Soeharto, yang mungkin tidak akan bisa termaafkan, antara lain sbb:

1. SOEHARTO MENIKAM BUNG KARNO DARI BELAKANG
Tahukah anda siapakah yang paling berjasa dalam menaikkan Soeharto ke singgasana kepresidenan?? Jawabannya adalah para Mahasiswa. Mengapa demikian??
Ceritanya karena, Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam kesatuan aksi sempat memenuhi jalan ibukota Jakarta. Dan hal itu dilakukan karena diperintah oleh Soeharto. Bahkan dia juga menyediakan Markas Kostrad di Jl. Maerdeka Timur sebagai posko para mahasiswa.
Soeharto memakai para mahasiswa untuk menikam Soekarno dari belakang, dengan dalih menuduh Soekarno termasuk salah satu anggota komunis.

2. PEMBUNUHAN MASSAL TAHUN 1965
Penyebabnya karena Soharto telah menyalah gunakan wewenang Supersemar. Pembubaran PKI itu sudah menyangkut wewenang Bung Karno sebagai Presiden, dan bukan sebagai panglima pemulih keamanan. Bung Karno tidak tega membubarkan waktu itu, oleh karena bung karno tidak rela adanya pertumpahan darah di kalangan bangsa Indonesia.apa lacur? Soeharto mengambil kebijakan sendiri, membubarkan PKI Untuk kemudian melancarkan pembunuhan massal secara beruntun dimana-mana terutama di pulau jawa dan bali. ratusan ribu orang sipil tewas terbantai oleh senjata rezim Soeharto.

3. SOEHARTO BERDOSA MEMPERKAYA DIRI, KELUARGA, DAN CINA KONCONYA SAJA.
Menurut catatan majalah luar negri kekayaan Soeharto yang tersimpan di bank Swis adalah senilai 25.5 frack Swiss(sekarang kurang lebih 250 Triliun rupiah .... weww,,, gila brewww) selain juga ada yang di simpan di london.dalam daftar Schweizter Illlustrierte Soeharto menduduki Peringkat nomer 1 orang terkaya diantaram para diktator ASIA AFRIKA.

4. SOEHARTO BERKUASA MELEBIHI RAJA.
Praktek-Praktek Orde lama brow, yang dulu di kutuks uleh COEkHARTO, Justru dilakukan oleh soeharto dengan rezimnya lebih parah lagi.lebih kejam dan lebih sadis, lebih leluasa tanpa kontrol dengan tindakan represif bertangan besi. Negara hukum telah lenyap menjadi negara kekuasaan mutlak. sungguh terlalu.......

5. SOEHARTO MENJADIKAN INDONESIA HAM PALING BURUK DI DUNIA.
Wimanjaya pernah mengemukakan dalam buku "Primadosa" yang dilarang rezim Soeharto, bahwa musuh yang paling besar bagi bangsa Indonesia adalah ekstrim Pancasila Munafik(Espansifik). Dengan ekstrim Pancasila Munafik rakyat dan Bangsa Indonesia dibawa oleh Soeharto kepada jalan yang sesat. Barulah pada suatu saat krisis dan berbahaya bagi bangsa, kita sadar bahwa sesungguhnya kita ini sudah lama menempuh jalan bengkok yang tersesat, dan tentunya membahayakan.

Bersambung ke part II yach....,.,............................ (masih dicari part II nya)

Dosa-Dosa Politik Soeharto

Pro kontra pemberian gelar pahlawan nasional kepada Jenderal Soeharto tetap berlanjut. sejumlah elemen masyarakat menyatakan sikap menolak dengan tegas rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto dengan alasan apapun.

Penolakan tersebut didasarkan kepada sejumlah pertimbangan.

Pertama, selama berkuasa lebih kurang 32 tahun Suharto tercatat sebagai salah satu penguasa nomor wahid yang paling banyak memiliki catatan pelanggaran HAM di dunia.

Beberapa peristiwa pelanggaran HAM yang menjadi tanggung jawab Soeharto, antara lain, Tragedi Politik 65, yang memakan jutaan korban tak berdosa, tragedi kebijakan pembangunan dengan penggusuran rakyat (misalnya Kedungombo), politik pengekangan kebebasan mahasiswa, peristiwa Timor Timur, Talangsari, Penembakan Misterius (Petrus), Tanjung Priok, DOM di Aceh, sampai dengan Tragedi Mei 1998.

Berbagai praktik pelanggaran HAM tersebut, sampai akhir hayatnya, tidak pernah dipertanggungjawabkan Suharto baik secara politik maupun secara hukum.

Itu artinya masyarakat korban politik Suharto sampai saat ini tidak pernah mendapatkan kebenaran, pemulihan, dan keadilan. Dengan kata lain, Soeharto tidak memiliki prasyarat dasar sebagai Pahlawan, yakni pemimpin yang bersih dan bertanggung jawab. Sebaliknya, Soeharto adalah pemimpin politik yang tangannya penuh lumuran darah rakyat yang ditindasnya. Kalaupun Soeharto disebut memiliki sejumlah jasa kepada republik ini, jasa-jasa tersebut tidak bisa menghapus
dosa-dosa politik yang dibuatnya.

Kedua, Ketetapan MPR RI No.XI/MPR/1998 tanggal 13 November 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, masih berlaku, dan pasal 4 berbunyi:

Upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap siapa pun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga dan kroninya maupun pihak swasta/konglomerat termasuk mantan presiden Soeharto.

Oleh karena itu upaya menetapkan Soeharto sebagai pahlawan nasional bertentangan dengan ketetapan MPR.

Ketiga, kebijakan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto bukan prioritas politik saat ini dan ke masa yang akan datang. Kebijkan politik dan hukum prioritas yang dibutuhkan saat ini dari Rezim SBY-Boediono adalah meluruskan sejarah tragedi politik 65, mengungkap kebenaran, serta mewujudkan keadilan dengan memulihkan hak-hak sipil politik dan hak ekonomi sosial budaya para korban politik Soeharto.

Keempat, Suharto tercatat sebagai pemimpin politik nomor satu paling korup di Dunia (Global Stolen Asset Recovery Initiative, United Nations, 2005), sama dengan peringkat hasil penelitian Transparency International, tahun 2004.

Oleh sebab itu, pemberian gelar kepahlawanan kepada Jenderal Soeharto, seorang diktator dan pemimpin politik paling korup akan menjadi cacat sejarah bagi pemerintahan SBY/Budiono. Partai politik, yang sedang berkuasaa saat ini, akan ditagih oleh generasi mendatang.

Cacat dan luka terberat justru dialami oleh rakyat Indonesia sebab rakyat akhirnya termanipulasi oleh para penguasa culas dengan pemberian gelar kepahlwanan kepada sang diktator dan pemimpin paling korup di dunia.
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by fayhem_1 »

Mahasiswa98 wrote:Gw gak setuju Fey. tuh ge polling pertama kayaknya
Thanks bro masukannya :)
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by fayhem_1 »

Siapa Sebenarnya Soeharto?

Ada benernya juga suharto saat itu
Di bawah rezim Suharto, Jenderal ini membawa ideologi pembangunan dan stabilitas politik, dan dengan kacamata kuda yang "sentralistik-Majapahit", Suharto mengangap sama semua orang, semua daerah, semua suku, semua organisasi, termasuk Aceh. Suharto menganggap semuanya itu sama saja dengan "Majapahit". Status "istimewa" sebagai negeri Islam Aceh pun dihabisi. Otonomi Aceh di bidang agama, pendidikan, dan hukum adat, sebagaimana tercantum dalam UU No.5/1974 tentang Dasar-Dasar Pemerintahan Daerah, pada kenyataannya keistimewaan Provinsi Aceh hanyalah di atas kertas. Gubernur dipilih hanya dengan persetujuan Suharto, Bupati hanya bisa menjabat dengan restu Golkar. Pelecehan Aceh terus berlanjut. Aceh bahkan dianggap tak cukup terhormat untuk menjadi tuan rumah suatu Kodam. Komando Daerah Militer dipindahkan ke Medan.

Pada 1990, Gubernur Ibrahim Hasan yang notabene direstui Suharto mewajibkan semua murid sekolah dasar Islam untuk mampu membaca Al-Qur'an. Peraturan ini dikecam oleh para pejabat di Jakarta. Bahkan Depdikbud mengirim tim untuk menyelidiki "penyelewengan" ini. Beberapa bulan kemudian pejabat Dikbud kabupaten melonggarkan peraturan yang melarang murid perempuan memakai jilbab ke sekolah. Kepada murid yang ingin berjilbab diizinkan untuk menyimpang dari peraturan tersebut. Pemerintah Jakarta bereaksi keras atas pelonggaran ini. Peraturan nasional harus dipatuhi secara nasional, tanpa kecuali. Dan jilbab diharamkan oleh rezim Suharto di Aceh.
User avatar
MaNuSiA_bLeGuG
Posts: 4292
Joined: Wed Mar 05, 2008 2:08 am
Location: Enies Lobby

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by MaNuSiA_bLeGuG »

secara pribadi, suharto menurut gw kurang layak untuk mendapatkan kehormatan untuk digunakan namanya sbg nama jalan. Memang dia 'berjasa' didalam beberapa hal, tapi dia juga melakukan berbagai kejahatan selama dia menjabat. Dia secara jelas menjadikan negara sbg sapi perahan pribadi nya, memperkaya diri, keluarga dan orang2 terdekatnya. contoh kecil saja kita lihat kelakuan putri nya si tutut yg ngekor kemanapun bapaknya pergi, meski itu urusan negara sekalipun meski pada saat itu tutut tidak memiliki peran/jabatan apapun. lalu apa yg dilakukan si tutut ? ya belanja dan jalan2.

lalu pertanyaannya kemudian adalah, apakah suharto benar2 menganggap 'pengabdiannya' sbg presiden selama 32 tahun itu sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat atau hanya seperti peternak sapi yg menggemukan ternaknya supaya bisa semakin diperah lebih banyak ?

kalo gw pribadi, gw lebih condong kepada pendapat yg kedua...bhw kita hanya diperlakukan layaknya sapi perahan. :green:

Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?
Mirror
Faithfreedom forum static
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by walet »

Jalan Adadeh pasti lebih disetujui kalangan kafir. :finga:
User avatar
MaNuSiA_bLeGuG
Posts: 4292
Joined: Wed Mar 05, 2008 2:08 am
Location: Enies Lobby

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by MaNuSiA_bLeGuG »

walet wrote:Jalan Adadeh pasti lebih disetujui kalangan kafir. :finga:
hahaha...setuju sih setuju, tapi bisa bikin bingung....

kapir 1 : (lgi nelpon) eh kamu sekarang lagi ada dimana ?

kapir 2 : adadeeeh

Kapir 1 : hahaha..canda loe ye, dimana nih ?

kapir 2 : adadeeeeh

Kapir 1 : oi serius woi...gw nih nanya baek2, dimana loe ?

kapir 2 : ini juga udah serius dodol...gw lagi ada di jalan adadeh...

Kapir 1 : jalan apa ? lu serius ga sih mo ngasi tau ?

Kapir 2 : adadeeeh

Kapir 1 : ( dramatisasi ala sinetron ) AAAPPPPAAA?!?!?! ( kamera zoom ke muka maju mundur)... ya sudahlah, hubungan kita cukup sampe disini.... bragh!!!!(banting telpon)
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by fayhem_1 »

MaNuSiA_bLeGuG wrote:
hahaha...setuju sih setuju, tapi bisa bikin bingung....

kapir 1 : (lgi nelpon) eh kamu sekarang lagi ada dimana ?

kapir 2 : adadeeeh

Kapir 1 : hahaha..canda loe ye, dimana nih ?

kapir 2 : adadeeeeh

Kapir 1 : oi serius woi...gw nih nanya baek2, dimana loe ?

kapir 2 : ini juga udah serius dodol...gw lagi ada di jalan adadeh...

Kapir 1 : jalan apa ? lu serius ga sih mo ngasi tau ?

Kapir 2 : adadeeeh

Kapir 1 : ( dramatisasi ala sinetron ) AAAPPPPAAA?!?!?! ( kamera zoom ke muka maju mundur)... ya sudahlah, hubungan kita cukup sampe disini.... bragh!!!!(banting telpon)
muslim on
jalan adadeh bahaya sekali bisa memicu keretakan hubungan, jalan adadeh haram !!
muslim off
:lol:
ada ga sih jalan muhammad ?
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by fayhem_1 »

http://krjogja.com/liputan-khusus/sst/1 ... artawan.kr

● DI Kalimulia, Depok, Jawa Barat, ada kompleks perumahan wartawan. Penghuninya tentu saja, para keluarga wartawan. Yang unik, nama-nama jalan di kompleks itu erat kaitannya dengan profesi wartawan. Antara lain, Jalan Redaksi, Jalan Sensor, Jalan Naskah, Jalan Audio, Jalan Video dan lainlain. Mungkin tak ada duanya di Indonesia.--(Kiriman: Drs Krismanto, Jalan Bogowonto 10/97 RT 05 RW 01, Wero, Gombong 54416, Jawa Tengah)
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Contoh nama jalan

Post by fayhem_1 »

Image

Image

Image
swatantre
Posts: 4049
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by swatantre »

Ga setuju. Karena ini forum FFI, maka alasannya ini :

1. Di awal pemerintahannya, membiarkan (atau malah mengorganisir secara diam2, bekerja sama -sebagian besar- dg kekuatan2 islam) pembunuhan terhadap abangan atau anti-islam dg kedok/dalih keterlibatan/keterkaitan mereka dg gerakan pemberontakan komunis (kalo menurut ane lagi sih, yg memberontak/kudeta itu ya harto).
Buat bacaan: http://theactofkilling.com/wp-content/u ... rticle.pdf

2. Di akhir pemerintahannya, lebih parah lagi, memberi angin pada kelompok2 radikal jongos islam arab.

Harto menjaga NKRI? Yang jelas sih, selama itu berguna buat menjaga keamanan dan keabadian jabatannya, apapun dia lakukan...
User avatar
fayhem_1
Posts: 1402
Joined: Tue Sep 08, 2009 6:55 pm

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by fayhem_1 »

Hayo sapa yang pilih layak karena suharto presiden RI ??
sharing donk alasannya :partyman:
User avatar
usmanabdullah
Posts: 1212
Joined: Thu Nov 08, 2012 2:31 pm

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by usmanabdullah »

fayhem_1 wrote:Hayo sapa yang pilih layak karena suharto presiden RI ??
sharing donk alasannya :partyman:
Sederhana saja, jaman si mbah kebebasan di berangus, jangan harapkan kita bisa bicara dengan bebas...
Si mbah hanya memperkaya dirinya dan kroni2 nya...
Praktik korupsi jaman si mbah bila terungkap tidak akan di proses secara adil...

Sekarang aja kita masih menginginkan kebebasan berpendapat yang real. Sekarang aja praktik korupsi masih tebang pilih apalagi jaman si mbah?
Nggak lah, mending namanya Soekarno atau bang Ali atau Soe Hok Gie sekalian...
kotak pandora
Posts: 313
Joined: Sat Jun 11, 2011 2:08 pm

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by kotak pandora »

nama lengkapnya kan : haji muhammad suharto (suka harta orang). Percis bangat kombinasi namanya.
ane tidak setuju. buayeee
User avatar
Bagol5
Posts: 755
Joined: Sat Feb 20, 2010 9:34 pm
Location: jakarta timur selatan pusat

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by Bagol5 »

Ga layak... Supersemar ga jelas. Ada dimana aslinya ga ada yang mau kasitau.

Korban manusia banyak sekali. Alesannya PKI... Komunis... Kejam... Tidak percaya Tuhan. Lha Suharto sendiri kelakuannya lebih brutal dari PKI...

Belom soal penembak misterius... Yang ditembak orang2 yang punya vokal lebih.

32 tahun jadi presiden, malah ninggalin hutang numpuk... Korupsi sekeluarga.




Dari track record nya yg kelam begitu, ga pantes buat nama jalan...
User avatar
usmanabdullah
Posts: 1212
Joined: Thu Nov 08, 2012 2:31 pm

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by usmanabdullah »

Jl. Amir Syarifuddin Harahap lebih bagus daripada si mbah...
atau jalan Henk Ngantung atau jalan Soegijapranata seperti di Semarang juga bagus...
User avatar
ReligionofFraud
Posts: 132
Joined: Fri Apr 19, 2013 12:54 am
Location: Somewhere Over The Rainbow

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by ReligionofFraud »

Gw lebih setuju kalo nama Soeharto jadi nama gang atau jalan akses kompleks aja :finga:
alasannya:
1. Untuk mengganti nama "gang masjid" yg tersebar di seluruh Indonesia.
2. Guna menanggulangi orang yg suka pipis di gang wkwkwk. :green:
3. Mengenang jasa beliau meskipun beliau banyak dosa.
dROGBa
Posts: 567
Joined: Fri Jun 05, 2009 8:52 pm

Re: Polling : Layakkah nama Suharto dijadikan nama Jalan ?

Post by dROGBa »

Kasihan pak Harto, saya coba ngisi yg paling atas aja ya....

Image

Dollar jaman mbah Harto dak semahal sekarang, cobalah waktu itu ada dialog Nasional, pasti lain deh jadinya, gak kayak sekarang....itu aja dah, hehe...
Post Reply