simplyguest wrote:Anda bilang "bukan karena suatu dogma agama", tapi kenyataannya anda memilih konsep dajjal dari islam.
Bukannya ini kontradiksi bang?
Bukankah konsep dajjal dari islam itu merupakan suatu bentuk "dogma agama"?
drinz wrote:
kalau masalah konsep memang berdasar dari islam.....namun sebatas konseptual
kalau dogma gak juga....
kalo memang saya hanya berpegang dogma itu saya tidak akan mengasumsikan dajjal adalah #sikap.....dan mengitepretasikan bahwa dajal adlah manusia seutuhnya dengan mata buta sebelah, berambut keriting, berkaki bengkok, dan ciri-ciri fisik lain.....
Maaf, tapi sepertinya yang anda maksudkan di atas itu hanyalah sebatas tafsir.
Dalam islam, konsep dajjal tetaplah dogma agama, karena dajjal disebutkan dalam quran/hadis yang digunakan sebagai dasar pegangan agama bagi umat muslim.
Sementara jika anda memilih untuk menafsirkannya berbeda, itu hanya sebatas tafsir. Tapi dajjal sendiri adalah merupakan salah satu dogma agama islam. Sama seperti konsep jizyah, imam mahdi, kiamat, dll. Betul?
Lalu sebenarnya keyakinan anda tentang dajjal itu dalam bentuk fisik atau bukan?
Kok sepertinya anda kebingungan sendiri tentang konsep dajjal itu fisik atau bukan ya?