Page 1 of 1

AS Keukeuh Ingin Jadi Penguasa Internet

Posted: Tue Oct 18, 2005 7:16 pm
by wachdiegay
Iin Wirdania Anwar - detikInet

ilustrasi (diolah)
Jakarta, Kalau sudah menyangkut soal internet, Amerika Serikat dinilai sebagai negara yang arogan dan ingin jadi 'polisi' dunia maya. Tak perduli apakah dunia akan mendukung atau tidak.

Padahal, Negeri Paman Sam itu telah juga kehilangan dukungan Uni Eropa. Amerika sedianya tetap bersikukuh mempertahankan keinginan untuk tetap menjadi pengatur internet dunia dalam kesempatan pertemuan UN Summit di Tunisia yang diadakan bulan depan.

Viviane Reding, Penanggung jawab divisi internet Komisi Uni Eropa, seperti dilansir BBC News yang dikutip detikinet Selasa (11/10/2005) mengatakan,"Tindakan Amerika benar-benar membahayakan. Saya khawatir akan adanya fragmentasi internet jika isu ini tidak segera dibereskan."

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memang telah berjuang selama bertahun-tahun untuk menentukkan siapa yang berhak menjadi pengelola internet sedunia. Asal tahu saja, isu ini pun pernah menjadi perdebatan yang membuat negara-negara jadi terbagi-bagi pada kesempatan World Summit on the Information Society di Geneva, Swiss, dua tahun silam.

Fase kedua dari pertemuan tersebut sedianya akan dilanjutkan di Tunisia, November mendatang. Mengenai siapa yang akan mengatur internet sedunia, hingga saat ini yang paling memungkinkan adalah sebuah grup yang berbasis di California, yakni Internet Cooperation for Assigned Names and Numbers (ICANN).

Lembaga privat tersebut dibentuk Departemen Perdagangan Amerika Serikat untuk mengawasi domain name dan addressing system. Badan tersebut lah yang mengatur bagaimana net browser dan program e-mail mengarahkan lalulintasnya. Lebih lanjut, ICANN diharapkan akan 'merdeka' dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat September 2006 nanti.

Tingkah Amerika Serikat yang dinilai keras kepala karena ingin menjadi pengatur jalur lalu lintas internet telah membuat berang negara-negara lain. Banyak dari negara-negara tersebut beranggapan bahwa sudah saatnya ada cara baru untuk mengatur lalu lintas digital abad 21 ini.

Dengan adanya oposisi dari pihak Cina, Iran dan Brazil serta beberapa negara di Afrika, membuat Amerika kini menjadi terisolasi pada pertemuan UN Summit bulan November nanti.
(ien)