BUSH

Post Reply
User avatar
rova
Posts: 82
Joined: Sat Jun 17, 2006 11:50 am
Location: Semarang, Indonesia

BUSH

Post by rova »

Berita hangat terkini adalah situasi di Irak yang makin tidak menentu dan Bush dan kawan-kawannya makin salah langkah, soalnya perlawanan sekarang bukan saja dari sisa-sisa pengikut Baathis yang masih loyal pada Saddam Husein, tetapi telah menyatukan dua musuh bebuyutan kaum Sunni dan Syiah (ingat perang Irak-Iran yang lamanya 8 tahun yang salah satu penyebabnya adalah kontroversi kedua golongan Islam ini). Kondisi semacam ini dialami Jepang ketika menghadapi kuomintang dan kungjangtang di Cina di awal abad-20, bahwa kaum yang beroposisi melupakan perbedaan mereka dan bersatu bila menghadapi musuh bersama dari luar.

Situasi gawat ini makin menyudutkan Amerika Serikat dan sekutunya, soalnya untuk mundur mereka malu tetapi untuk maju bukan soal gampang karena eskalasi perlawanan rakyat Irak makin meningkat di bawah para pemimpin agama, terutama dari mayoritas Syiah (Ali Sistani) yang malah sekarang diramakan ulah sayap radikal Syiah (Al-Sadr), dan juga dari masyarakat Sunni.

Di Amerika Serikat sendiri (lihat artikel saya terdahulu: ‘Mendoakan Bush’) ada dua golongan umat Kristen, yaitu yang menentang rencana Bush dan yang mendukung perang Bush. Banyak dari kalangan ekumenis menyesalkan dan menentang Bush dalam agresinya ke Irak tahun lalu, dan sayangnya banyak dari kalangan kaum evangelical justru mendukung Bush, apalagi dinasti Graham yang menjadi pendeta gedung putih ikut mendukung Bush dalam perangnya di Afghanistan dan Irak. Menarik untuk diamati bahwa kalau banyak diantara kaum ekumenis itu berpandangan liberal dibedakan dengan kaum evangelical yang cenderung fundamentalis, nyatanya dalam hal-hal politik global yang pertama lebih peka dan berfikir lebih hati-hati di bandingkan yang kedua yang mengaku ‘born again christian’ yang sering secara ramai-ramai menyatakan dukungan mereka. Bush juga mengaku sebagai ‘born again christian.’

Billy Graham tidak bisa ditolak merupakan figur evangelical yang sangat disegani dan setiap kata-katanya banyak dianut para evangelical, nyatanya Billy Graham tidak lepas dari kelemahan manusiawi kalau sudah menyangkut masalah HAM dan Sosial-Politik. Ketika perang Vietnam berkecamuk, ia tidak menyuarakan suara kenabiannya, demikian juga ketika skandal Watergate menerpa kroninya yaitu Nixon, ia juga tidak menyatakan suara kenabiannya. Dalam urusan HAM, Billy Graham dianggap menghianati kaum ‘black evangelical’ karena ia tutup mulut dalam urusan sentimen orang kulit putih terhadap yang berkulit hitam.

Ketika perang Afghanistan dan Irak berkecamuk, Billy Graham tidak menyatakan secara tegas pendapatnya, tetapi anaknya yang jadi penerus dinasti Billy Graham Evangelistic Association, Franklin Graham, dengan terang-terangan mendukung Bush dan mengeluarkan pernyataan sentimen anti Arab & Islam dengan menyebutkan bahwa ‘Islam is a wicked and evil religion.’ Ucapan yang kemudian mendapat serangan banyak dari kalangan non kristen dan juga dari kalangan kristen di Amerika.

Bahaya besar yang sering menghantui umat Kristen adalah sikap politik partisan yang sering dimainkan. Sekarang, dalam menghadapi situasi Irak yang dilematis, kelihatannya para pendukung Bush ikut salah langkah, kalau dahulu mereka ‘asyiknya rame-rame’ mendukung, sekarang mereka terperangah karena tidak tahu harus berbuat apa. Padahal, seharusnya mereka bersuara nabi untuk mengingatkan Bush agar segera mengundurkan diri dari Irak dan menghapus impiannya untuk menguasai minyak Irak dan hegemoni kekuasaan di Timur Tengah. Memang umat Kristen tidak bisa menghentikan perang Bush, tetapi mereka bisa menyuarakan suara Injil Yesus untuk diingat oleh Bush.

Memang politik itu kotor dan penuh intrik-intrik dan tidak mungkin memasukkan etika Kristen ke dalamnya begitu saja, tetapi setidaknya bila umat Kristen di Amerika Serikat rajin berdoa dan mengingatkan presiden mereka, mereka akan lebih disuka di mata masyarakat Amerika Serikat sendiri maupun di mata masyarakat dunia, daripada saat ini dimana kebencian rakyat Afghanistan & Irak dan para pendukungnya dari dunia Islam dilampiaskan ke arah Bush dan mereka yang mendukung Bush seperti kaum fundamentalis Amerika.

Di Indonesia, politik partisan juga dilakukan sekelompok umat Kristen dengan mendirikan partai yang disebut sebagai partai Kristen. Belum apa-apa pemimpinnya sudah kulo-nuwun ke Bush di Amerika Serikat dan kemudian merasa yakin menang atau setidaknya diperhitungkan karena adanya dukungan Bush. Karenanya, harus dimaklumi kalau umat Kristen di Indonesia sering dicap sebagai antek Amerika dan mendapat cap sentimen bukan karena kewarganegaraan surganya tetapi karena kiblatnya ke Amerika Serikat itu. Ingat bahwa kekristenan di Indonesia sudah berabad-abad dijuluki ‘AGAMA LONDO’ karena lebih berkiblat ke penjajah Belanda.
Post Reply