TV Kanada Siarkan Komedi Muslim
Kamis, 11 Januari 2007
Sebuah serial komedi yang menampilkan karakter dan cerita tentang warga Muslim ditayangkan di stasiun televisi nasional Canada, CBC, hari Selasa
Hidayatullah.com— Serial komedi itu menampilkan karakter dan cerita tentang warga Muslim di Negeri tersebut. Ia mulai ditayangkan di stasiun televisi nasional Kanada, CBC, hari Selasa.
Serial yang dinamai ini "Little Mosque on the Prairie" ini menyajikan kisah sekelompok Muslim yang mencoba membaur di sebuah kota kecil di Kanada.
Acara ini menjadi acara komedi Muslim pertama yang ditayangkan di televisi nasional di Amerika Utara.
Sebagainaba dikutip BBC, acara ini juga membahas berbagai ketakutan dan prasangka pasca Peristiwa Sebelas September 2001.
"Little Mosque on the Prairie" atau Masjid Kecil di Padang Rumput diproduksi berdasarkan pengalaman penulis acara itu, Zarqa Nawaz.
Dia adalah seorang wanita Muslim yang pindah dari sebuah kota besar ke daerah padang rumput Kanada untuk bekerja di sebuah masjid.
Seri komedi situasi itu mengikuti seorang Imam kelahiran Kanada juga pindah ke daerah padang rumput dan bertemu dengan berbagai tokoh Muslim dan non-Muslim di kota kecil di Saskatchewan.
Membidik semua
Nawaz mengatakan, dalam menetapkan sasaran dalam cerita, dia adalah seorang satiris yang memberi kesempatan yang sama kepada semua orang.
"Orang tidak bisa mengatakan saya hanya menjadikan suatu kelompok, namun bukan kelompok lain, sebagai sasaran, "kata Nawaz.
Menurut dia, serial ini melihat masyarakat secara keseluruhan. "Saya membidik kaum sayap kiri, kaum sekuler, saya juga membidik nak-anak remaja yang suka melawan," katanya.
"Saya rasa sangat penting untuk membidik semua orang dalam komedi, agar tidak ada orang yang senang, kecuali pemirsa," tandasnya.
Berani
Episode pertama Little Mosque on the Prairie memuat sejumlah contoh humor pasca 9/11, termasuk adegan polisi di bandara menggelandang sang imam baru untuk diinterogasi setelah percakapan teleponnya mengundang salah tafsir.
Kelakar tentang racial profiling dan terorisme dibela oleh Direktur Direktur Eksekutif urusan programming CBC Kirsten Layfield.
Menurut Layfield, tema ini berani. "Ini berani dalam artian memunculkan kembali dan membahasnya dengan cara yang jujur dan jenaka," kata Kirsten Layfield.
"Humor bersumber dari kebenaran, dan itulah tepatnya yang dialami kelompok-kelompok tertentu saat ini, dan kami bisa melihat humor di situ -- kami rasa ini sangat bagus," tandas Layfield.
Kesuksesan cerita yang menampilkan karakter-karakter Muslim ini bergantung pada pandangan kritikus dan khalayak penonton di Kanada.
Ini berani dalam artian memunculkan kembali dan membahasnya dengan cara yang jujur dan jenaka.
Meski demikian, kabar mengenai acara itu sudah mengundang perhatian dan keingintahuan, terutama dari negara tetangga di selatan, Amerika Serikat.
Sejumlah lembaga media berita Amerika sangat tertarik dengan isi acara televisi Kanada ini dan mengirim kru ke negara tetangga yang biasanya tidak begitu mereka perhatikan. [bbc/cha]
http://hidayatullah.com/index.php?optio ... &Itemid=66
Kanada : TV Siarkan Komedi Muslim
Nah, sekarang giliran Hollywood bikin 'Little Church in Afghanistan' atau 'Little Synagogue in Ahmadinejad's prairie' ... atau 'Little Kelenteng in Aceh' ... Hasilnya bukan comedy tetapi cerita tragedi ...
Atau 'Three headless girls in Poso' ... gimana ... dijamin para aktris nggak bisa ketawa, karena kepalanya pada udah dipenggal.
Atau ini nih skenario cerita komedi Islam :
Seorang lelaki Arab yg tidak punya teman, karena kelakuannya memang spt 'weirdo' karena sering suka ngomong sendirian, suatu hari menyendiri di sebuah goa. Datanglah Santa Klaus dgn mengatakan : Hallo Arab, nih gua kasih elu buku ...
Si Arab : Tapi gua nggak bisa baca
Santa Klaus : kalau gitu gua jadiin elu nabi, dan kalau elu nggak mau elu gua kasih jalan2 naik rheindeer gua bernama Rudolf ke planet Hobbit utk mendapatkan konfirmasi dewa bulan.
Si Arab : OK ! Terima kasih man. Karena jasa elu, semua pengikut gua nanti gua suruh panjangin jenggot spt elu. Ngomong2 nama elu siapa sih ? En buku ini isinya apa ?
Santa Klaus : Jangan bilang yah, tapi gua salesman Toys R us ... dan buku ini memuat akal jitu utk meningkatkan ekonomi di daerah elu ini ... pernah dengar ttg disneyland nggak ? Nah, kita akan bikin disneyland yg sama di daerah elu ini. Dijamin setiap tahun elu akan didatangi jutaan pengikut. Lumayan buat tambahan kocek. :twisted:
netter lain silahkan lanjutkan ...
Atau 'Three headless girls in Poso' ... gimana ... dijamin para aktris nggak bisa ketawa, karena kepalanya pada udah dipenggal.
Atau ini nih skenario cerita komedi Islam :
Seorang lelaki Arab yg tidak punya teman, karena kelakuannya memang spt 'weirdo' karena sering suka ngomong sendirian, suatu hari menyendiri di sebuah goa. Datanglah Santa Klaus dgn mengatakan : Hallo Arab, nih gua kasih elu buku ...
Si Arab : Tapi gua nggak bisa baca
Santa Klaus : kalau gitu gua jadiin elu nabi, dan kalau elu nggak mau elu gua kasih jalan2 naik rheindeer gua bernama Rudolf ke planet Hobbit utk mendapatkan konfirmasi dewa bulan.
Si Arab : OK ! Terima kasih man. Karena jasa elu, semua pengikut gua nanti gua suruh panjangin jenggot spt elu. Ngomong2 nama elu siapa sih ? En buku ini isinya apa ?
Santa Klaus : Jangan bilang yah, tapi gua salesman Toys R us ... dan buku ini memuat akal jitu utk meningkatkan ekonomi di daerah elu ini ... pernah dengar ttg disneyland nggak ? Nah, kita akan bikin disneyland yg sama di daerah elu ini. Dijamin setiap tahun elu akan didatangi jutaan pengikut. Lumayan buat tambahan kocek. :twisted:
netter lain silahkan lanjutkan ...
Last edited by ali5196 on Mon Jan 29, 2007 2:59 pm, edited 1 time in total.
hahaha...ali5196 loe dulu mantan Pelawak yahh??ali5196 wrote:Nah, sekarang giliran Hollywood bikin 'Little Church in Afghanistan' atau 'Little Synagogue in Ahmadinejad's prairie' ... atau 'Little Kelenteng in Aceh' ... Hasilnya bukan comedy tetapi cerita tragedi ...
Atau 'Three headless girls in Poso' ... gimana ... dijamin para aktris nggak bisa ketawa, karena kepalanya pada udah dipenggal.
Atau ini nih skenario cerita komedi Islam :
Seorang lelaki Arab yg tidak punya teman, karena kelakuannya memang spt 'weirdo' karena sering suka ngomong sendirian, suatu hari menyendiri di sebuah goa. Datanglah Santa Klaus dgn mengatakan : Hallo Arab, nih gua kasih elu buku ...
Si Arab : Tapi gua nggak bisa baca
Santa Klaus : kalau gitu gua jadiin elu nabi, dan kalau elu nggak mau elu gua kasih jalan2 naik rheindeer gua bernama Rudolf ke planet Hobbit utk mendapatkan konfirmasi dewa bulan.
Si Arab : OK ! Terima kasih man. Karena jasa elu, semua pengikut gua nanti gua suruh panjangin jenggot spt elu. Ngomong2 nama elu siapa sih ? En buku ini isinya apa ?
Santa Klaus : Jangan bilang yah, tapi gua salesman Toys R us ... dan buku ini memuat akal jitu utk meningkatkan ekonomi di daerah elu ini ... pernah dengar ttg disneyland nggak ? Nah, kita akan bikin disneyland yg sama di daerah elu ini. Dijamin setiap tahun elu akan didatangi jutaan pengikut. Lumayan buat tambahan kocek. :twisted:
netter lain silahkan lanjutkan ...
Lucu deh .....
btw, 5196 artinya paan,Bang?
Video Komedi Muslim di Kanada
part 1/4: http://www.youtube.com/watch?v=Tu2-lXDe2to
part 2/4: http://www.youtube.com/watch?v=gmSAYyTKD0o
part 3/4: http://www.youtube.com/watch?v=S4SH-vxBZEo
part 4/4: http://www.youtube.com/watch?v=RsOH7Kmmfrs
part 1/4: http://www.youtube.com/watch?v=Tu2-lXDe2to
part 2/4: http://www.youtube.com/watch?v=gmSAYyTKD0o
part 3/4: http://www.youtube.com/watch?v=S4SH-vxBZEo
part 4/4: http://www.youtube.com/watch?v=RsOH7Kmmfrs
"Little Mosque In The Prairie" Ditonton Jutaan Pemirsa di Kanada
Oleh : Redaksi 26 Jan 2007 - 3:00 pm
imageSerial televisi bernuasa Islam yang disiarkan Canadian Broadcasting Corporation (CBC), mendapat sambutan hangat publik Kanada.
Serial televisi berjudul "Little Mosque on the Prairie" itu digarap sebagai serial yang bergenre situasi komedi (sitkom). Ide CBC untuk membuat serial sitkom berlatarbelakang Islam ini salah satunya, karena selama ini, belum ada televisi di Barat yang membuat serial komedi bernuansa Islam.
Kirstine Layfield, direktur eksekutif program jaringan CBC mengakui, bahwa membuat serial sitkom tentang sesuatu yang selama ini dianggap mudah menimbulkan ketersinggungan, sangat beresiko. Tapi ternyata, penayangan pertama serial ini pada hari Selasa (23/1) kemarin, ditonton oleh sekitar 2, 1 juta pemirsa. :foto :video
Angka ini cukup menggembirakan, karena di Kanada sebuah tayangan televisi yang dianggap favorit, paling hanya ditonton oleh satu juta orang. CBC sendiri dalam satu dekade ini, belum pernah memiliki program acara jumlah penontonnya sebanyak penonton "Little Mosque on the Prairie."
Dalam tayangan pertama, diceritakan tentang sekelompok warga Muslim di sebuah kota padang rumput di Saskatchewan berusaha mendirikan sebuah masjid di salah satu ruangan paroki gereja setempat. Seseorang yang lewat, melihat warga Muslim yang sedang sholat dan langsung menghubungi "hotline laporan teroris" untuk melaporkan apa yang dilihatnya dan membuat geger kota itu.
Untuk menghindari kekacauan, warga Muslim memanggil seorang imam kelahiran Kanada dari Toronto. Tokoh imam ini dikisahkan sengaja meninggalkan firma hukum milik ayahnya, agar bisa menjadi imam. "Bunuh diri karir, " begitu pikir sang ayah. Cerita berlanjut, dalam perjalanan ke kota tadi, sang imam ditahan di bandara, atas laporan seseorang yang mendengar ia berkata di telepon, "Jika ayah menganggap ini bunuh diri, biarlah. Ini rencana Allah untukku."
Sementara itu, pemimpin kelompok warga Muslim sedang berusaha mempertahankan argumen rencana mereka mendirikan masjid pada seorang warga lokal. Pemimpin itu berkata, "It's a pilot project", dan warga lokal itu langsung kaget sambil berujar, "Anda melatih para pilot?!"
Mungkin terdengar lucu. Tapi dialog itu menggambarkan fakta kerap terjadinya salah paham antara Muslim dan non-Muslim.
Serial televisi itu adalah hasil karya Zarqa Nawaz. Ia mengatakan, ia sedang tidak berusaha untuk menjembatani gap budaya. Ia hanya berharap serial yang dibuatnya bisa membuat orang tersenyum dan lebih baik lagi jika bisa membantu meningkatkan pemahaman antara Muslim dan non-Muslim.
"Saya ingin masyarakat luas melihat kami dengan wajar, dengan kesamaan masalah dan keprihatinan seperti orang lain mengalaminya. Kami adalah bagian dari masyarakat Kanada seperti juga yang lainnya, " kata Nawaz yang membuat serial itu berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai Muslimah yang pindah dari Toronto, perkotaan ke pedesaan.
CBC akan menayangkan 13 episode serial tersebut dan sudah menegosiasikan pada produsernya untuk membuat 13 episode lagi di musim semi. Pihak CBC menyewa seorang konsultan sebelum penayangan, untuk menghindari hal-hal yang kemungkinan bisa menyinggung pemirsanya.
Para pemuka Muslim di Kanada umumnya menyambut baik serial tersebut. "Warga Muslim agak terlambat untuk menertawai diri mereka sendiri, tapi kita harus menggunakan humor untuk menyembuhkan perpecahan seperti yang terjadi di setiap komunitas, " kata Muhammad Elmasry, seorang imam dan Presiden Canadian Islamic Congress.
Kritik
imageMeski demikian, ada juga yang mengkritik bahwa serial ini terlalu ringan untuk menghadapi ancaman dari kalangan Muslim yang radikal dan imam-imam yang memberi pengaruh pada generasi muda Muslim untuk bersikap radikal.
Kritik itu dilontarkan kolomnis Toronto Globe dan Mail, Margaret Wente. Ia menyoroti tokoh imam Ammar Rashid di serial tersebut yang tanpa janggut, mengenakan celana jeans ketat dan bertampang seperti "bintang soap opera."
"Kalau ada iman seperti itu di dunia ini, saya akan masuk Islam dan langsung naik pesawat terbang ke Makkah, " tulis Wente.
Yang jelas, produser serial tersebut sudah melakukan pendekatan dengan para eksekutif stasiun televisi di AS, Dubai, Israel, London, Jerman dan Perancis untuk menyiarkan serial itu. Pihak produser mengirimkan contoh episode pertama dan kedua, dan nampaknya televisi di negara-negara itu berminat menayangkannya.
Sejauh ini baru televisi kabel di AS yang sudah menyatakan minatnya. Para pejabat di CBC berharap mereka bisa memperluas tayangan serial itu ke jaringan televisi yang lebih besar. (ln/MoL/eramuslim)
http://www.swaramuslim.net/more.php?id=5465_0_15_0_M
Oleh : Redaksi 26 Jan 2007 - 3:00 pm
imageSerial televisi bernuasa Islam yang disiarkan Canadian Broadcasting Corporation (CBC), mendapat sambutan hangat publik Kanada.
Serial televisi berjudul "Little Mosque on the Prairie" itu digarap sebagai serial yang bergenre situasi komedi (sitkom). Ide CBC untuk membuat serial sitkom berlatarbelakang Islam ini salah satunya, karena selama ini, belum ada televisi di Barat yang membuat serial komedi bernuansa Islam.
Kirstine Layfield, direktur eksekutif program jaringan CBC mengakui, bahwa membuat serial sitkom tentang sesuatu yang selama ini dianggap mudah menimbulkan ketersinggungan, sangat beresiko. Tapi ternyata, penayangan pertama serial ini pada hari Selasa (23/1) kemarin, ditonton oleh sekitar 2, 1 juta pemirsa. :foto :video
Angka ini cukup menggembirakan, karena di Kanada sebuah tayangan televisi yang dianggap favorit, paling hanya ditonton oleh satu juta orang. CBC sendiri dalam satu dekade ini, belum pernah memiliki program acara jumlah penontonnya sebanyak penonton "Little Mosque on the Prairie."
Dalam tayangan pertama, diceritakan tentang sekelompok warga Muslim di sebuah kota padang rumput di Saskatchewan berusaha mendirikan sebuah masjid di salah satu ruangan paroki gereja setempat. Seseorang yang lewat, melihat warga Muslim yang sedang sholat dan langsung menghubungi "hotline laporan teroris" untuk melaporkan apa yang dilihatnya dan membuat geger kota itu.
Untuk menghindari kekacauan, warga Muslim memanggil seorang imam kelahiran Kanada dari Toronto. Tokoh imam ini dikisahkan sengaja meninggalkan firma hukum milik ayahnya, agar bisa menjadi imam. "Bunuh diri karir, " begitu pikir sang ayah. Cerita berlanjut, dalam perjalanan ke kota tadi, sang imam ditahan di bandara, atas laporan seseorang yang mendengar ia berkata di telepon, "Jika ayah menganggap ini bunuh diri, biarlah. Ini rencana Allah untukku."
Sementara itu, pemimpin kelompok warga Muslim sedang berusaha mempertahankan argumen rencana mereka mendirikan masjid pada seorang warga lokal. Pemimpin itu berkata, "It's a pilot project", dan warga lokal itu langsung kaget sambil berujar, "Anda melatih para pilot?!"
Mungkin terdengar lucu. Tapi dialog itu menggambarkan fakta kerap terjadinya salah paham antara Muslim dan non-Muslim.
Serial televisi itu adalah hasil karya Zarqa Nawaz. Ia mengatakan, ia sedang tidak berusaha untuk menjembatani gap budaya. Ia hanya berharap serial yang dibuatnya bisa membuat orang tersenyum dan lebih baik lagi jika bisa membantu meningkatkan pemahaman antara Muslim dan non-Muslim.
"Saya ingin masyarakat luas melihat kami dengan wajar, dengan kesamaan masalah dan keprihatinan seperti orang lain mengalaminya. Kami adalah bagian dari masyarakat Kanada seperti juga yang lainnya, " kata Nawaz yang membuat serial itu berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai Muslimah yang pindah dari Toronto, perkotaan ke pedesaan.
CBC akan menayangkan 13 episode serial tersebut dan sudah menegosiasikan pada produsernya untuk membuat 13 episode lagi di musim semi. Pihak CBC menyewa seorang konsultan sebelum penayangan, untuk menghindari hal-hal yang kemungkinan bisa menyinggung pemirsanya.
Para pemuka Muslim di Kanada umumnya menyambut baik serial tersebut. "Warga Muslim agak terlambat untuk menertawai diri mereka sendiri, tapi kita harus menggunakan humor untuk menyembuhkan perpecahan seperti yang terjadi di setiap komunitas, " kata Muhammad Elmasry, seorang imam dan Presiden Canadian Islamic Congress.
Kritik
imageMeski demikian, ada juga yang mengkritik bahwa serial ini terlalu ringan untuk menghadapi ancaman dari kalangan Muslim yang radikal dan imam-imam yang memberi pengaruh pada generasi muda Muslim untuk bersikap radikal.
Kritik itu dilontarkan kolomnis Toronto Globe dan Mail, Margaret Wente. Ia menyoroti tokoh imam Ammar Rashid di serial tersebut yang tanpa janggut, mengenakan celana jeans ketat dan bertampang seperti "bintang soap opera."
"Kalau ada iman seperti itu di dunia ini, saya akan masuk Islam dan langsung naik pesawat terbang ke Makkah, " tulis Wente.
Yang jelas, produser serial tersebut sudah melakukan pendekatan dengan para eksekutif stasiun televisi di AS, Dubai, Israel, London, Jerman dan Perancis untuk menyiarkan serial itu. Pihak produser mengirimkan contoh episode pertama dan kedua, dan nampaknya televisi di negara-negara itu berminat menayangkannya.
Sejauh ini baru televisi kabel di AS yang sudah menyatakan minatnya. Para pejabat di CBC berharap mereka bisa memperluas tayangan serial itu ke jaringan televisi yang lebih besar. (ln/MoL/eramuslim)
http://www.swaramuslim.net/more.php?id=5465_0_15_0_M
Komedi Muslim
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir tapi tidak menolak duit tunjangan kesehatan/kerumahan/pendidikan dari kafir.
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir, menganggap kafir najis, sambil tuntut WC/kolam renang/rumah sakit/transpor/sekolah tersendiri & makanan halal, belum lagi tuntut MESJID dimana2 dan ruang solat di tempat kerja ... Dikasih pula ... (that is the joke)
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir, bunuh kafir, perkosa kafir ... giliran Muslim dikritik kafir : kafir dibunuh & diperkosa lagi. Malah kafir di negara sendiri harus dijaga 24/7.
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir, tidak mau menyentuh kafir, tuntut pakai burkha, giliran Muslim kesulitan mendapat pekerjaan ... maki2 kafir, Yahudi, diskriminasi ...
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir, tuntut pakai jilbab. Nggak dikasih, terus menuntut ke pengadilan. Giliran Kristen pakai salib (di negaranya sendiri), justru Kristen yang dituntut ke pengadilan ...
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir tapi dibiarkan menyebarkan Islam/jihad. Giliran Kristen di negara Muslim (yg notabene bekas negara Kristen) mau betulin gerejanya : harus minta ijin Presiden. Kristen mau dirikan gereja : ijinnya menunggu 100 tahun nggak keluar juga. Kristen kasih injil ke muslim, Kristen dipenjara 3 tahun ...
Kesimpulan : Islam = agama damai
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir tapi tidak menolak duit tunjangan kesehatan/kerumahan/pendidikan dari kafir.
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir, menganggap kafir najis, sambil tuntut WC/kolam renang/rumah sakit/transpor/sekolah tersendiri & makanan halal, belum lagi tuntut MESJID dimana2 dan ruang solat di tempat kerja ... Dikasih pula ... (that is the joke)
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir, bunuh kafir, perkosa kafir ... giliran Muslim dikritik kafir : kafir dibunuh & diperkosa lagi. Malah kafir di negara sendiri harus dijaga 24/7.
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir, tidak mau menyentuh kafir, tuntut pakai burkha, giliran Muslim kesulitan mendapat pekerjaan ... maki2 kafir, Yahudi, diskriminasi ...
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir, tuntut pakai jilbab. Nggak dikasih, terus menuntut ke pengadilan. Giliran Kristen pakai salib (di negaranya sendiri), justru Kristen yang dituntut ke pengadilan ...
Muslim datang ke negara kafir, maki2 kafir tapi dibiarkan menyebarkan Islam/jihad. Giliran Kristen di negara Muslim (yg notabene bekas negara Kristen) mau betulin gerejanya : harus minta ijin Presiden. Kristen mau dirikan gereja : ijinnya menunggu 100 tahun nggak keluar juga. Kristen kasih injil ke muslim, Kristen dipenjara 3 tahun ...
Kesimpulan : Islam = agama damai
- seven_senses
- Posts: 272
- Joined: Mon Jun 09, 2008 4:50 pm
- Location: somewhere beyond the sea.. where comes the rain..