Sorry kalau repost.. cma pengen share video youtube Jokowi - Ahok.. mereka menunjukan Kepemimpinan yang Melayani tapi punya visi, kaya gini ini yang musti dicontoh oleh pemimpin2 di Indonesia.
Ini Video Jokowi - Ahok hari pertama kerja tanggal 16Oktober. saya cuma numpang upload.. thx buat ID Pemrov DKI yang udah upload..
[youtube]WI5nv_uZ6eQ&feature=relmfu[/youtube]
[youtube]zemjHWjF3h8&feature=relmfu[/youtube]
Kalau ini video Koh AHOK lagi silaturahmi dgn staf n karyawan Pemprov DKI tanggal 17 Oktober
Video Jokowi Ahok
Re: Video Jokowi Ahok
Silakan menonton Ahok membantai Dinas PU DKI :
http://www.youtube.com/watch?v=ipsJ4nEbXbU
http://www.youtube.com/watch?v=ipsJ4nEbXbU
Re: Video Jokowi Ahok
Basuki Ancam Copot Pejabat yang Boros Anggaran
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan mengambil sikap tegas terhadap dinas-dinas yang tidak dapat memanggakas anggarannya pada tahun depan. Basuki bahkan menantang para pejabat dinas untuk melakukan perbaikan anggaran.
Hal itu terlihat pada video pertemuan Basuki dengan pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) pada dua pertemuan terpisah, Kamis (8/11/2012). Pertemuan itu direkam dalam wujud video dan diunggah di akun Pemprov DKI di Youtube.
Pada pertemuan dengan Dishub pada Kamis pagi, Basuki meminta agar Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono beserta aparat lain di dinas tersebut mencari cara untuk menghemat anggaran. Basuki mengatakan, pemangkasan anggaran ini dilakukan karena Pemprov DKI akan menggunakan banyak anggaran untuk membeli tanah di kawasan-kawasan kumuh.
Pada sore hari, Basuki bertemu dengan aparat Dinas PU. Tanpa basa-basi, Basuki langsung meminta perwakilan Dinas PU untuk menyampaikan langsung anggaran yang diajukan.
Setelah itu, Wakil Kepala Dinas PU Tarjuki berbicara mengawali pembahasan anggaran. Namun, baru beberapa detik Tarjuki menyampaikan kata-kata pembuka, Basuki langsung menyela pembicaraan dan menanyakan apakah semua pagu anggaran yang diajukan oleh Dinas PU telah dipotong sebesar 25 persen sebagaimana telah diminta oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Tugas saya ini motong anggaran. Tadi waktu di (Dinas) Perhubungan, Perhubungan punya biaya jembatan semua mahal, itu karena hitungan-hitungan dari PU, satuan-satuannya," kata Basuki.
Atas hal tersebut, Basuki langsung mengajukan dua alternatif pembiayaan proyek. Yang pertama, Basuki menawarkan agar Dinas PU memotong sendiri semua anggaran yang diajukan sebesar 25 persen. Yang kedua, Basuki mengancam akan menghapus proyek-proyek di Dinas PU dan akan mengerjakannya dengan anggaran dari biaya operasional Wakil Gubernur.
"Yang kedua saya hapus proyek itu, saya pakai uang operasional saya untuk membangun itu. Kasih saya spek (spesifikasi) untuk membangun itu," kata Basuki.
Tidak berhenti di situ, Basuki juga mengancam akan mencopot semua pejabat eselon III jika terbukti Basuki dapat menjalankan proyek-proyek tersebut dengan biaya lebih murah. Basuki menegaskan bahwa semua anggaran itu akan ditayangkan di website pribadinya. Ia juga menyatakan bahwa pertemuan itu direkam dan ditayangkan pula di Youtube.
"Paling penting itu PU, PU ini proyeknya banyak. Sekarang saya minta DKI, kita ingin bahwa perbaikan (anggaran) dipotong 25 persen. Kalau Bapak yang minta, Bapak tidak bisa (memotong anggaran), mari kita berdebat, kita ambil contoh, saya yang bangunkan. Tapi kalau saya yang bangunkan, saya akan periksa semua pekerjaan yang lalu, saya akan proses di KPK atau jaksa, saya akan buka koreng lama. Ini kedengarannya tidak enak karena kerjaan saya memang tidak enak," kata Basuki.
Basuki sangat yakin bahwa anggaran itu bisa dipotong, bahkan hingga 40 persen. Kepada audiens di rapat tersebut, Basuki menyatakan bahwa ia memiliki pengalaman dalam penyusunan anggaran di DKI Jakarta semasa kepemimpinan gubernur Sutiyoso pada 1997-2007.
Atas permintaan itu, Tarjuki menyatakan bahwa Dinas PU setuju dengan rencana pemotongan anggaran tersebut. Setelah itu, rapat dilanjutkan dan Basuki mengomentari setiap anggaran yang dianggapnya tidak perlu dilakukan atau terlalu besar.
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan mengambil sikap tegas terhadap dinas-dinas yang tidak dapat memanggakas anggarannya pada tahun depan. Basuki bahkan menantang para pejabat dinas untuk melakukan perbaikan anggaran.
Hal itu terlihat pada video pertemuan Basuki dengan pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) pada dua pertemuan terpisah, Kamis (8/11/2012). Pertemuan itu direkam dalam wujud video dan diunggah di akun Pemprov DKI di Youtube.
Pada pertemuan dengan Dishub pada Kamis pagi, Basuki meminta agar Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono beserta aparat lain di dinas tersebut mencari cara untuk menghemat anggaran. Basuki mengatakan, pemangkasan anggaran ini dilakukan karena Pemprov DKI akan menggunakan banyak anggaran untuk membeli tanah di kawasan-kawasan kumuh.
Pada sore hari, Basuki bertemu dengan aparat Dinas PU. Tanpa basa-basi, Basuki langsung meminta perwakilan Dinas PU untuk menyampaikan langsung anggaran yang diajukan.
Setelah itu, Wakil Kepala Dinas PU Tarjuki berbicara mengawali pembahasan anggaran. Namun, baru beberapa detik Tarjuki menyampaikan kata-kata pembuka, Basuki langsung menyela pembicaraan dan menanyakan apakah semua pagu anggaran yang diajukan oleh Dinas PU telah dipotong sebesar 25 persen sebagaimana telah diminta oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Tugas saya ini motong anggaran. Tadi waktu di (Dinas) Perhubungan, Perhubungan punya biaya jembatan semua mahal, itu karena hitungan-hitungan dari PU, satuan-satuannya," kata Basuki.
Atas hal tersebut, Basuki langsung mengajukan dua alternatif pembiayaan proyek. Yang pertama, Basuki menawarkan agar Dinas PU memotong sendiri semua anggaran yang diajukan sebesar 25 persen. Yang kedua, Basuki mengancam akan menghapus proyek-proyek di Dinas PU dan akan mengerjakannya dengan anggaran dari biaya operasional Wakil Gubernur.
"Yang kedua saya hapus proyek itu, saya pakai uang operasional saya untuk membangun itu. Kasih saya spek (spesifikasi) untuk membangun itu," kata Basuki.
Tidak berhenti di situ, Basuki juga mengancam akan mencopot semua pejabat eselon III jika terbukti Basuki dapat menjalankan proyek-proyek tersebut dengan biaya lebih murah. Basuki menegaskan bahwa semua anggaran itu akan ditayangkan di website pribadinya. Ia juga menyatakan bahwa pertemuan itu direkam dan ditayangkan pula di Youtube.
"Paling penting itu PU, PU ini proyeknya banyak. Sekarang saya minta DKI, kita ingin bahwa perbaikan (anggaran) dipotong 25 persen. Kalau Bapak yang minta, Bapak tidak bisa (memotong anggaran), mari kita berdebat, kita ambil contoh, saya yang bangunkan. Tapi kalau saya yang bangunkan, saya akan periksa semua pekerjaan yang lalu, saya akan proses di KPK atau jaksa, saya akan buka koreng lama. Ini kedengarannya tidak enak karena kerjaan saya memang tidak enak," kata Basuki.
Basuki sangat yakin bahwa anggaran itu bisa dipotong, bahkan hingga 40 persen. Kepada audiens di rapat tersebut, Basuki menyatakan bahwa ia memiliki pengalaman dalam penyusunan anggaran di DKI Jakarta semasa kepemimpinan gubernur Sutiyoso pada 1997-2007.
Atas permintaan itu, Tarjuki menyatakan bahwa Dinas PU setuju dengan rencana pemotongan anggaran tersebut. Setelah itu, rapat dilanjutkan dan Basuki mengomentari setiap anggaran yang dianggapnya tidak perlu dilakukan atau terlalu besar.
- momed_xxx3
- Posts: 608
- Joined: Fri Aug 31, 2012 11:15 am
- Location: di Surga bersama anak2 kecil perawan
Re: Video Jokowi Ahok
ane suka gaya Ahok yg blak2an semuanya seba terbuka tanpa ditutupi, mantap dagh semoga bakal ada lagi pemimpin kafir seperti Ahok , ane udah muak dipimpin sama pemimpin slimer yg doyan korupsi
-
- Posts: 105
- Joined: Sat Jan 28, 2012 8:17 pm
Re: Video Jokowi Ahok
Saya kaget juga lihat videonya. Kok bisa ya..? Belum dihitung kok sudah minta dipotong 25%, (walau saya sendiri yakin itu bisa), cuma cara yang begitu bagi saya tidak bijak. Angka 25% itu darimana? Kenapa tidak sekalian 90%? Kalau sudah keluar angka, berarti sudah dihitung oleh pihak Ahok. Nah kenapa perhitungan itu tidak dikeluarkan???
Perhitungan yang dilakukan oleh PU, itu menggunakan standar yang dibuat oleh pakar2 termasuk dari universitas. Di negara lain juga begitu. Soal angka yang dibuat terlalu besar, apalagi jika ada "pesanan" pihak2 tertentu, saya tidak tahu. Tapi dalam hal ini PU tidak salah! karena PU memang harus ikut standar tersebut.
Soal dianggap terlalu besar, memang harus dihitung ulang, bahkan harus didsesain ulang. Tapi harus ada perhitungannya, dan ada 2 atau lebih pihak yang melakukan perhitungan tersebut. Dasar hitungan PU adalah standar yang dibuat negara. Ahok tidak dapat bilang itu salah dan mau merubahnya begitu saja.
Setelah desain dan biaya dikeluarkan dari PU, pasti dilakukan tender yang diikuti oleh pihak swasta. PU tidak mungkin melakukan semuanya sendiri. Tahap tender dibagi dua. Tahap pertama adalah sifatnya teknis, tahap 2 adalah biaya. Jadi teknis menang, kemudian menang biaya, nah dari situ peserta tender yang menang pasti dengan teknis yang baik, dan biaya yang paling murah. (itu teorinya lho).
Yang jelas dari pihak saya,dengan latar belakang urusan bangunan dan akademisi, Ahok kurang bijak, bagi saya, kalau sudah keluar angka, berarti ada dasar. Dan dasar itu harus ditunjukkan di rapat. kalau tidak itu mah cuma pencitraan.
Kedua. dalam urusan anggaran di bidang pemerintahan. Kalau misal tahun 2001, ada anggaran turun 100jt. terus kita iritkan dan akhirnya hanya terpakai 60jt. Maka tahun 2002, tanpa memikirkan hal2 seperti inflasi, proyek yang baru/penting/mendadak, dan hal2 lain, anggaran tahun 2002 hanya diberi 60jt. Ini kan repot, tapi ini aturan negara. Biasanya kalau 100jt hanya dipakai 60jt, maka yang 40 jt HARUS DIPAKAI!, untuk hal2 lain, atau juga jadi bancaan! Kalau dikembalikan ke negara, maka tahun depan ya anggaran jadi turun. jadi kalau diiritkan 25%, maka tahun depan anggaran turun 25%, nah sisa anggaran ini yang harus dipertanyakan? mau dipakai apa? Jika dikembalikan ke negara, maka tahun depan anggaran pasti turun.
Semoga dapat memberikan wawasan.
Perhitungan yang dilakukan oleh PU, itu menggunakan standar yang dibuat oleh pakar2 termasuk dari universitas. Di negara lain juga begitu. Soal angka yang dibuat terlalu besar, apalagi jika ada "pesanan" pihak2 tertentu, saya tidak tahu. Tapi dalam hal ini PU tidak salah! karena PU memang harus ikut standar tersebut.
Soal dianggap terlalu besar, memang harus dihitung ulang, bahkan harus didsesain ulang. Tapi harus ada perhitungannya, dan ada 2 atau lebih pihak yang melakukan perhitungan tersebut. Dasar hitungan PU adalah standar yang dibuat negara. Ahok tidak dapat bilang itu salah dan mau merubahnya begitu saja.
Setelah desain dan biaya dikeluarkan dari PU, pasti dilakukan tender yang diikuti oleh pihak swasta. PU tidak mungkin melakukan semuanya sendiri. Tahap tender dibagi dua. Tahap pertama adalah sifatnya teknis, tahap 2 adalah biaya. Jadi teknis menang, kemudian menang biaya, nah dari situ peserta tender yang menang pasti dengan teknis yang baik, dan biaya yang paling murah. (itu teorinya lho).
Yang jelas dari pihak saya,dengan latar belakang urusan bangunan dan akademisi, Ahok kurang bijak, bagi saya, kalau sudah keluar angka, berarti ada dasar. Dan dasar itu harus ditunjukkan di rapat. kalau tidak itu mah cuma pencitraan.
Kedua. dalam urusan anggaran di bidang pemerintahan. Kalau misal tahun 2001, ada anggaran turun 100jt. terus kita iritkan dan akhirnya hanya terpakai 60jt. Maka tahun 2002, tanpa memikirkan hal2 seperti inflasi, proyek yang baru/penting/mendadak, dan hal2 lain, anggaran tahun 2002 hanya diberi 60jt. Ini kan repot, tapi ini aturan negara. Biasanya kalau 100jt hanya dipakai 60jt, maka yang 40 jt HARUS DIPAKAI!, untuk hal2 lain, atau juga jadi bancaan! Kalau dikembalikan ke negara, maka tahun depan ya anggaran jadi turun. jadi kalau diiritkan 25%, maka tahun depan anggaran turun 25%, nah sisa anggaran ini yang harus dipertanyakan? mau dipakai apa? Jika dikembalikan ke negara, maka tahun depan anggaran pasti turun.
Semoga dapat memberikan wawasan.
Re: Video Jokowi Ahok
Sudah jadi rahasia umum klo ada mark-up 30-40%, 25% itu wajar dan angka "transisi" dari pengelolaan anggar yg ancur menjadi bener, dasarnya apa? pengalaman, hitung2an pasti ada. Buktinya Ahok ngajak debat lebih detail, bahkan berani nantang bangun dengan spek sama tp harga jauh lebih murah, tapi PUnya ngeperdonbrondol wrote:Saya kaget juga lihat videonya. Kok bisa ya..? Belum dihitung kok sudah minta dipotong 25%, (walau saya sendiri yakin itu bisa), cuma cara yang begitu bagi saya tidak bijak. Angka 25% itu darimana? Kenapa tidak sekalian 90%? Kalau sudah keluar angka, berarti sudah dihitung oleh pihak Ahok. Nah kenapa perhitungan itu tidak dikeluarkan???
Gmn tuh standar para pakar? coba paparkan disinidonbrondol wrote: Perhitungan yang dilakukan oleh PU, itu menggunakan standar yang dibuat oleh pakar2 termasuk dari universitas. Di negara lain juga begitu. Soal angka yang dibuat terlalu besar, apalagi jika ada "pesanan" pihak2 tertentu, saya tidak tahu. Tapi dalam hal ini PU tidak salah! karena PU memang harus ikut standar tersebut.
Coba paparkan disini standar yg sampeyan maksud, kemudian gunakan standar itu untuk satu contoh kasus pos polisi seharga 1 Milyar.donbrondol wrote: Soal dianggap terlalu besar, memang harus dihitung ulang, bahkan harus didsesain ulang. Tapi harus ada perhitungannya, dan ada 2 atau lebih pihak yang melakukan perhitungan tersebut. Dasar hitungan PU adalah standar yang dibuat negara. Ahok tidak dapat bilang itu salah dan mau merubahnya begitu saja.
Disini lah tempat bermain yang asyikdonbrondol wrote: Setelah desain dan biaya dikeluarkan dari PU, pasti dilakukan tender yang diikuti oleh pihak swasta. PU tidak mungkin melakukan semuanya sendiri. Tahap tender dibagi dua. Tahap pertama adalah sifatnya teknis, tahap 2 adalah biaya. Jadi teknis menang, kemudian menang biaya, nah dari situ peserta tender yang menang pasti dengan teknis yang baik, dan biaya yang paling murah. (itu teorinya lho).
Dasarnya mana, lha wong ditanyain sama Ahok pada plonga plongo gitudonbrondol wrote: Yang jelas dari pihak saya,dengan latar belakang urusan bangunan dan akademisi, Ahok kurang bijak, bagi saya, kalau sudah keluar angka, berarti ada dasar. Dan dasar itu harus ditunjukkan di rapat. kalau tidak itu mah cuma pencitraan.
Bahkan jelas lho disitu, berapapun anggaran boleh tapi harus jelas dasarnya. Di beberapa video yg lain pernyataan ini jg diungkapkan
-
- Posts: 105
- Joined: Sat Jan 28, 2012 8:17 pm
Re: Video Jokowi Ahok
Saya rasa mark upnya malah lebih tinggi dari 30-40%Sudah jadi rahasia umum klo ada mark-up 30-40%, 25% itu wajar dan angka "transisi" dari pengelolaan anggar yg ancur menjadi bener, dasarnya apa? pengalaman, hitung2an pasti ada. Buktinya Ahok ngajak debat lebih detail, bahkan berani nantang bangun dengan spek sama tp harga jauh lebih murah, tapi PUnya ngeper
Wah kalau PUnya ngeper, ya nggak bener dong. Beradu perhitungan kok gak berani.
Saya semakin bingung,dengan sistem yang berlaku sekarang. Setahu saya PU dan Bina Marga berada di bawah kementrian PU, nah apakah sekarang sudah di bawah pemerintahan provinsi/kota? Jadi ada PU level pusat, provinsi dan kota, apa begitu sekarang ya?
Saya tidak tahu sekarang bagaimana caranya PU mengajukan anggaran, semisal ada perencanaan pembuatan jembatan atau jalan baru, atau ada pengajuan anggaran untuk perawatan/perbaikan. Ini apakah PU mengadakan survei sendiri atau ada masukkan dari badang lain, seperti Badan perencanaan pembangunan nasional (Bappenas),Bappeprov (provinsi), atau Bappeko (kota/kabupaten)?
Ini bukan belain PU ya.. , cuma saya menganalisa dari alurnya:
Apakah alurnya begini: Bappeprov memberikan masukan kepada PU, PU membuat anggaran, anggaran diajukan kepada Gubernur dan DPRD? Mungkin ada yang bisa memberikan masukkan?
Standar yang harus dipakai sebagai acuan adalah SNI, linknya ini http://pustaka.pu.go.idGmn tuh standar para pakar? coba paparkan disini
Untuk yang analisa biaya konstruksi ini : http://pustaka.pu.go.id/new/katalog.asp ... &jenis=ALL
Standar yang ada di SNI ini, memang agak longgar dari segi biaya, karena memperhitungkan berbagai sebab, terutama faktor keamanan struktur. Anda tahu kalau seandainya mutu beton yang direncanakan adalah 30 MPa,atau K 300 maka kekuatan tersebut harus dikurangi 20% untuk faktor keamanan. Jadi kan volume beton bisa bengkak 20%. Besi beton rata2 kekuatannya 240 MPa atau 2400 kg/cm2. tetapi secara peraturan PPBI 89 kekuatan yang bisa dipakai hanya sebesar 160 MPA atau 1600 kg/cm2,untuk faktor keamanan, lebih parah lagi mutu baja untuk pasar lokal sangat jelek (dibawah angka standar lebih dari 15% lebih lemah dari standar yang dijual pabrik misal baja 2400, tetapi hanya sekitar 1800-2000 dan itu belum dimasukkan faktor keamanan) setelah saya lihat sendiri pada saat uji tarik baja di lab metal.
Kalau pos polisi 1Milyar ya kebacut (keterlaluan), itu mah sudah markas polisi. Anggaplah bahwa pos polisi itu ukurannya kurang lebih 25m2 ya. Ada kamar mandi/ musholla / dan ruang duduk. Jujur saya sudah lupa dengan harga rata2 di pasaran berapa? Untuk kualitas rumah menengah untuk Jakarta, apa masih relevan harga Rp 1.500.000 /m2? Jadi kalau dipakai harga tsb, maka pos polisi maksimum hanya Rp 40 juta, kalau ada 25 pos, berarti Rp 1M dongCoba paparkan disini standar yg sampeyan maksud, kemudian gunakan standar itu untuk satu contoh kasus pos polisi seharga 1 Milyar.
Nah kasus pos polisi 1M ini kapan dan dimana? apakah pada jaman si KUMIS?, ya laporkan dong, paling tidak oleh Jokowi dan Ahok.
ya itu, kalau PUnya plonga plongo ya gak beres PUnya.Dasarnya mana, lha wong ditanyain sama Ahok pada plonga plongo gitu
Bahkan jelas lho disitu, berapapun anggaran boleh tapi harus jelas dasarnya. Di beberapa video yg lain pernyataan ini jg diungkapkan
Tapi saya berpikir, PU plonga plongo ini memang karena maju rapat dengan anggaran tidak berdasar / tidak kuat dasarnya ataukah ada hal lain?
Saya jadi ingat teman saya. Dia Sarjana Teknik SIpil, lulus lebih dahulu dan dengan IP yang lebih baik dari saya, dia kemudian masuk pegawai negeri, kalau di salah satu kabupaten. Satu yang saya ingat komentarnya setelah jadi pegawai negeri. Memang Pegawai Negeri ini bikin saya tambah tolol
Saya cuma menilai dari alurnya saja. bukan pribadi atau tidak setuju terhadap GUB/WAGUB
Re: Video Jokowi Ahok
@atas
sepertinya sampeyan kok belum nonton videonya.
sepertinya sampeyan kok belum nonton videonya.
Re: Video Jokowi Ahok
kali ini benar2 pertaruhan bagi ahok dan jokowi, apakah akan ada perlawanan dari anak buahnya seperti yang diperingatkan oleh sutiyoso...http://news.detik.com/read/2012/11/18/1 ... 02mainnews
Minggu, 18/11/2012 12:30 WIB
Sutiyoso Kritik Gaya Kepemimpinan Ahok yang Keras
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso mengkritik sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang menunjukkan kemarahannya kepada bawahannya di depan umum. Sutiyoso menilai sikap itu tidak perlu ditunjukkan.
"Tidak perlu seperti itu," kata Sutiyoso usai menghadiri acara Milad ke-100 Muhammadiyah di GBK, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (18/11/2012).
Sutiyoso mencontohkan, di dalam militer, sorang panglima tidak akan memenangkan peperangan tanpa ada anak buah di garis depan.
"Seperti halnya pemerintahan. Yang di garis depan adalah para kepala dinas dan mereka harus dirangkul dengan baik," terangnya.
"Ada prinsip-prinsip. Jangan mempermalukan mereka di depan publik," imbuhnya.
Namun, Sutiyoso juga memuji sikap tegas dari Ahok. Menurut Sutiyoso, ada beberapa hal yang tidak perlu dipertontonkan kepada masyarakat.
"Yang penting adalah transparansi," ujarnya.
(fiq/mad)
sebab mereka adalah pelaksana lapangan...dan disitu terlalu banyak celah yang dapat dipakai untuk 'menjatuhkan' mereka berdua/ahok...
tuntutan/ekspetasi masyarakat yang terlalu tinggi membuat jokowi dan ahok melakukan jalan pintas yang sangat beresiko ini..
belum lagi jika ditambah serangan oleh dprd (naga2nya hampir pasti, seperti yang tersaji dalam wawancara anggota dprd demokrat oleh tv oneng beberapa waktu yang lalu)
semoga saja bisa dicapai win win solution...
Re: Video Jokowi Ahok
Saya rasa Ahok sudah berpengalaman sejak di DPRD jaman Sutiyoso & saat jadi bupati dalam penyusunan anggaran proyek, sehingga pemotongan 25% masih masuk akal. Buktinya ketika mengatakan akan membuka borok-borok lama jika dapat membangun dengan biaya yg lebih murah dan membawa ke KPK, orang-orang PU kelihatannya tidak dapat membantah. Saat saya bertugas di suatu kabupaten di Jawa Timur, ada proyek pembangunan gedung Puskesmas. Dari cerita pemborongnya ternyata bupati minta jatah 10%, belum pimpro, bagian keuangan supaya termin dapat turun dg lancar, dan yg lainnya juga minta jatah. Jadi teringat perkataan Bapak Soemitro di jaman Soeharto kalau ada kebocoran anggaran 30%. Perkiraan saya bahkan lebih dari 30% jika kita lihat kasus-kasus penyuapan DPR utk meloloskan suatu anggaran. Itupun pemenang proyek masih bisa untung dengan mengurangi mutu proyek.donbrondol wrote:Saya rasa mark upnya malah lebih tinggi dari 30-40%
Wah kalau PUnya ngeper, ya nggak bener dong. Beradu perhitungan kok gak berani.
Re: Video Jokowi Ahok
Mental kapir liat korupsi: marah2...
Mental muslim liat korupsi: sssttttt elu diem2 aja napa sih... (:sambil2 towel: ajakin gw dong...)
Mental muslim liat korupsi: sssttttt elu diem2 aja napa sih... (:sambil2 towel: ajakin gw dong...)
Last edited by swatantre on Mon Nov 19, 2012 11:57 am, edited 1 time in total.
- momed_xxx3
- Posts: 608
- Joined: Fri Aug 31, 2012 11:15 am
- Location: di Surga bersama anak2 kecil perawan
Re: Video Jokowi Ahok
Mental korup, khususnya di dinas PU DKI emang udah parah, wajar kalo Ahok sampai harus berlaku tegas....... (Sutiyoso emang lembek, malah tuh orang mungkin juga ikutan menikmati jatah korup PU kali) Saya pikir memang sudah saatnya arus bertindak tegas seperti Ahok. Duet Jokowi-Ahok sejauh ini cukup baik, Ahok yang garang bertugas di dalam untuk membenahi orang2 birokat dalam yg korup n busuk dan jokowi dengan sikap yg kalem bertugas langsung melayani masyarakat...... Makanya saya harap ke depan lebih banyak lagi tokoh kafir yg jadi pemimpin supaya orang2 (khususnya slimer2) yg korup bisa segera diberantas.......
-
- Posts: 105
- Joined: Sat Jan 28, 2012 8:17 pm
Re: Video Jokowi Ahok
Maaf saya memang belum lihat videonya secara keseluruhan. Hanya sampai menit ke 20 an... terus putus.. Maklum connection gak beres...
Jadi saya menilai memang cuma dari menit2 awal saja.
Memang saya lihat dia kelihatan emosi, apalagi membawa kondisi masa lalu, dimana hanya rumahnya Ahok yang tidak digali saluran got. Jangan dendam dooong . Dendam gak baik ahh, bikin sakit jiwa. (mangkanya dia bilang agak2 sakit jiwa kalau ngomongin hal ini)
Omongan Sutiyoso ini ada benarnya. Ahok tidak bisa juga keras terus-terusan. Kalau mogok gawat juga kan?
Peace,,, support terus untuk kebaikan dan kemajuan bangsa...
Jadi saya menilai memang cuma dari menit2 awal saja.
Memang saya lihat dia kelihatan emosi, apalagi membawa kondisi masa lalu, dimana hanya rumahnya Ahok yang tidak digali saluran got. Jangan dendam dooong . Dendam gak baik ahh, bikin sakit jiwa. (mangkanya dia bilang agak2 sakit jiwa kalau ngomongin hal ini)
Omongan Sutiyoso ini ada benarnya. Ahok tidak bisa juga keras terus-terusan. Kalau mogok gawat juga kan?
Peace,,, support terus untuk kebaikan dan kemajuan bangsa...
Re: Video Jokowi Ahok
Klo menurut saya itu sih tegas, pake emosi (senyum, serius, nada tinggi nada rendah kek org nyanyi bla bla) iya wong masih hidup, tapi tidak emosionaldonbrondol wrote:
Memang saya lihat dia kelihatan emosi, apalagi membawa kondisi masa lalu, dimana hanya rumahnya Ahok yang tidak digali saluran got. Jangan dendam dooong . Dendam gak baik ahh, bikin sakit jiwa. (mangkanya dia bilang agak2 sakit jiwa kalau ngomongin hal ini)
Lebih tepatnya "dendam", cuma istilah untuk menggambarkan betapa kerasnya dia melawan korupsi, melawan para pencuri uang rakyat.
Ahok: "Jadi mohon maaf, saya agak sakit jiwa kalau soal begini, soal mencuri uang rakyat begini. Jadi memang kedengarannya nggak enak,"
Jangankan mogok, keliatan mulai keluar jalur dah diancam mo ditinggal atau dipecat ganti orang lain. Kan simpel yg dia bilang, lupakan masa lalu klo mau terus (tidak dipecat) ya ikutlah visi misi jakarta baru menyesuaikan dengan pimpinan yang sekarang. Soal pecat memecat ini lihat track record Jokowi ketika memecat anak buahnya di Solo dulu. Baru niat yg keliatan ga bisa ngikut aja langsung pecat ga pake lama, apalagi sampe mogok.donbrondol wrote: Omongan Sutiyoso ini ada benarnya. Ahok tidak bisa juga keras terus-terusan. Kalau mogok gawat juga kan?
Malahan saya berharap para tikus2 itu mogok kok,Malah jauh lebih bagus biar sekalian ganti org2 yg fresh yang dipilih sendiri oleh Jokowi - Ahok dan yang bisa ngikutin visi misinya Jokowi-Ahok.
Gmn kalau sampeyan aja yg suruh mogok?
Bang Yos sih cuma membela diri aja tuh, cos dari rapat itu makin membongkar busuk2nya periode sebelumnya yg otomatis kan Bang Yos kena jg tuh
Soal blusukkan jokowi jg minta dihentikan cos blusukkannya jokowi kan memperlihatkan dengan jelas (di media diekspos besar2 jg) kegagalan pimpinan sebelumnya termasuk diantaranya periode bang Yos
Re: Video Jokowi Ahok
Tehnologi (video..youtube..internet..cctv) ciptaan kafir memang josss...!!!
Kalau pemimpin memang tulus dan bersih siapa takut ????
Yang ada malah tikus2 koruptor yang gelagapan takut kebusukannya terbongkar.
Kalau pemimpin memang tulus dan bersih siapa takut ????
Yang ada malah tikus2 koruptor yang gelagapan takut kebusukannya terbongkar.