Jumat, 09 Februari 2007 13:55:00
Ulama Kembali Digandeng untuk Sosialisasikan Program KB
Jakarta-RoL -- Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng para ulama dan tokoh lintas agama untuk kembali menggiatkan sosialisasi program KB yang sempat melemah akibat perubahan lingkungan strategis pasca-desentralisasi pemerintahan.
Kebijakan yang merupakan bagian dari upaya revitalisasi program KB itu, menurut Kepala BKKBN Sugiri Syarief di Jakarta, Jumat (9/2), diterapkan untuk meningkatkan kepesertaan KB, menekan angka kematian ibu dan bayi serta menekan penularan infeksi penyakit menular seksual.
Ia menjelaskan ulama dan tokoh agama sangat dekat dengan masyarakat di tingkat akar rumput dan memiliki posisi sentral dalam kehidupan bermasyarakat.
Pesan-pesan moral dan aksi yang disampaikan oleh ulama dan tokoh agama pun, kata dia, selama ini lebih banyak diperhatikan dan diikuti oleh masyarakat. "Karena itu, sangat penting untuk memberikan porsi dan peran besar dalam pelaksanaan program kesehatan reproduksi dan KB," kata Sugiri.
Sugiri menjelaskan, selain menggandeng ulama nasional pihaknya juga akan menggalang dukungan dari ulama dan lembaga Islam internasional untuk membangkitkan kembali pelaksanaan program KB di Tanah Air. "Itu perlu untuk memperkuat dukungan, karena suara mereka juga sangat berpengaruh bagi masyarakat," katanya.
Terkait dengan hal itu Sekretaris Jendral Departemen Agama, Bahrul Hayat, menjelaskan bahwa untuk menggiatkan kembali pelaksanaan program KB pemerintah harus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasu tokoh agama.
"Ulama dan tokoh agama juga harus diajak bergabung untuk mengampanyekan perlunya membangun keluarga yang sejahtera dan berkualitas serta merencanakan keluarga," ujarnya.
Tokoh Islam dari Nahdlatul Ulama (NU), Rozi Munir, menambahkan bahwa dalam hal ini ulama bisa menyampaikan pesan-pesan tentang pembangunan kependudukan, KB dan kesehatan reproduksi dalam setiap aktifitas dakwahnya.
"Pesan-pesan itu bisa disampaikan kepada siswa pesantren dan masyarakat di sekitar lingkungan pesantren. Sebab tidak akan mudah menyampaikan pesan-pesan semacam itu secara langsung kepada masyarakat tanpa melalui pendekatan terhadap tokoh agamanya terlebih dahulu," kata Rozi Munir.
Komitmen internasional
Sugiri mengatakan guna meningkatkan kesadaran dan komitmen ulama dalam pembangunan kependudukan dan kesehatan reproduksi BKKBN bekerja sama dengan the United Nations Population Fund (UNFPA) dan Sekretariat Tetap International Conference Islamic Scholars (ICIS) akan menggelar konferensi internasional pemimpin muslim untuk mendukung program kependudukan.
Konferensi yang menurut rencana diselenggarakan di Bali pada 12-17 Februari 2007 itu, kata dia, akan dihadiri oleh sekitar 90 tokoh agama dari 17 negara di dunia. "Ada 13 negara yang sudah mengonfirmasi positif akan datang, termasuk diantaranya China, Filipina, Tanzania, Thailand, Tunisia dan Turki," jelasnya.
Selain dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen ulama, ia melanjutkan, koferensi itu juga dilakukan untuk mengkaji pandangan dan pemikiran Islam mengenai kependudukan, kesehatan reproduksi dan Keluarga Berencana.
"Dan mengidentifikasi peran dan keterkaitan tokoh agama dengan pemerintah, pengambil kebijakan publik dan komunitas muslin nasional maupun global," demikian Sugiri. antara
is
http://www.republika.co.id/online_detai ... &kat_id=23