analogi eksistensi tuhan

Post Reply
satriani
Posts: 107
Joined: Wed Nov 28, 2007 12:24 pm

analogi eksistensi tuhan

Post by satriani »

mungkin thread saya yang ini tidak menyalahi aturan posting, saya ga bawa agama lain koq..


Saya disini ingin mengetahui sejauh mana anda menggunakan logika dalam memahami pandangan hidup yang anda anut, untuk semua agama dan orang yang tidak beragama baik itu atheis maupun yang tidak mempercayai agama diturunkan Tuhan kepada utusannya.


Menurut pandangan saya, Tuhan itu ada, dan tuhan itu nyata, hanya saja kita tidak dianugerahi kemampuan untuk melihatNya.. saya menganalogikan dengan ini :

1. Ketika anda berdiri di tempat terbuka anda mampu melihat benda2 di sekitar anda secara nyata bukan ? namun apa yang menyebabkan anda mampu melihat benda2 itu? sesuai dengan kesepakatan ilmu pengetahuan yang ada, cahaya lah yang membuat mata kita mampu melihat benda2 itu.
Sekarang apa anda mampu melihat ‘sosok’ cahaya itu ? sesuatu yang tidak terlihat tidak bisa dikatakan tidak ada karena kenampakannya. Kita bisa melihatnya dengan ‘hasil perbuatannya’ terhadap benda lain, semisal cahaya itu. Kita tidak mampu melihatnya namun kita mampu melihat benda2 berkat dari ‘perbuatannya’ menampakan benda2 itu.
Begitupun eksistensi Tuhan di alam ini, kita tidak akan mampu melihatnya, bukan karena Dia tersembunyi, lebih2 bukan karena dia tidak ada, melainkan karena kita tidak mampu untuk melihatNya. Namun kita dapat membuktikan dengan melihat hasil dari ‘perbuatanNya’ yaitu menciptakan alam ini. Gunakan akal sehat anda untuk memahaminya, bagaimana keberadaan semua yang kita lihat di sekitar ini bisa terjadi tanpa adanya yang menciptakan ? secara kebetulankah ? mari kita analogikan lagi :

2. jika memang terjadi secara kebetulan, bisakah kita analogikan seperti ini : ketika anda meletakan materi2 penyusun makhluk hidup yang menurut ilmu pengetahuan terkini adalah protein dan air, misalkan anda menaruh protein dan air itu berdekatan, apakah akan tercipta satu kehidupan baru ? seandainya bisa pun bukankah mesti ada ‘sesuatu’ yang menciptakan protein dan air itu dan meletakkanya secara berdekatan agar muncul kehidupan baru ? silahkan anda jawab dengan cara pemikiran anda…
apakah kebetulan jika ada sekumpulan lebah yang mampu membuat sarang dengan benuk sedemikian rupa, membenuk rongga2 heksagonal dengan dimensi yang sama dan kemiringan tertentu agar madu tidak tumpah keluar dari rongga2 itu ? siapakah yang mengatur lebah untuk memikirkan hal seperti itu karena setau kita bukankah hanya manusia yng diberi kelebihan berupa akal dan pikiran ? atau siapakah yang mengajarkan rayap membangun rumah2 yang jika dibandingkan dengan ukuran rayap tersebut bisa merupakan bangunan bertingkat 60 bagi manusia ? siapa yang mengkomandoi rayap untuk membuatkan kamar khusus dalam sarang tersebut bagi ratunya ? siapa yang mengajari rayap untuk sedemikian teratur membagi tugasnya sebagai pekerja, pejantan dan ratu ? padahal seperti kita tahu, rayap itu hewan yang BUTA !
3. mengapa kita tidak mampu melihat Sang Pencipta ? mungkin bisa kita analogikan seperti ini : apakah anda mengharapkan jika pencipta anda adalah sosok yang sama dengan anda ? atau ketika anda menciptakan sesuatu, ‘mampukah’ anda menciptakan sesuatu yang menyamai eksistensi anda sebagai pencipta ? anda tentu tidak akan mau disamakan dengan ciptaan anda kan ? anda akan lebih suka dianggap sebagai manusia dibandingkan dianggap sebagai sebuah mobil, atau seonggok besi. Hal itu karena pencipta tidak sama dengan hasil ciptaannya ! ketika anda mampu melihat, berkomunikasi langsung dengan pencipta anda dan bahkan bercengkrama dengan pencipta anda, apakah bukan berarti pencipta anda adalah sesuatu yang sama dengan hasil ciptaannya ? jangan2 nanti malah anda bisa membunuh pencipta anda dikarenakan persamaan sifat kehidupannya ?

menurut pandangan hidup yang saya yakini, Tuhan itu satu, ketika saya yakini Tuhan itu satu dan sifatnya tidak sama dengan ciptaanNya maka saya TIDAK meyakini pandangan yang meyakini bahwa Tuhan itu lebih dari satu, dan pandangan bahw Tuhan itu beranak dan diperanakan. Ini dasar pemikiran serta analogi saya :

1. Jika Tuhan itu banyak, maka siapa diantara masing2 Tuhan itu yang lebih unggul ? yang lebih berperan dalam penciptaan dan yang lebih berhak dalam penyembahan ? jika misalnya Tuhan yang pertama yang unggul dalam berperan sebagai pencipta, tentu dia lebih berhak untuk disembah dan Tuhan yang lainnya tidak lebih berhak untuk disembah karena sudah kalah perannya dari Tuhan yang pertama, Tuhan macam apa yang bisa dikalahkan ? atau jika misalkan ke semua Tuhan itu bersama2 bergotongroyong dalam menciptakan kehidupan ini, dan tidak ada yang unggul, berarti Tuhan itu tidak Maha kuasa ? karena untuk menciptakan kehidupan saja mereka mesti bergotongroyong, bagaimana mereka mengendalikannya ? apa mereka mesti berbagi tugas juga ?! berarti mereka tidaklah Maha Kuasa ? Tuhan macam apa yang tidak Maha Kuasa ? . atau jika Tuhan itu tidak bekerjasama, apakah Tuhan itu akan saling bersaing dalam mencipta ? lalu siapa tuhan yang kalah saing ? apa dia layak disebut Tuhan ?
2. Jika Tuhan itu berkembang biak dalam artian mempunyai anak, apakah itu artinya Tuhan itu Perempuan sama seperti makhlukNya ? kalau Tuhan itu beranak apakah anaknya itu disebut Tuhan juga ? atau jika Tuhan itu beranak dan anaknya diturunkan ke dunia sebagai manusia biasa, apakah Tuhan sebagai orang tuanya akan membiarkan anaknya itu disiksa di dunia sedemikian rupa ? dimana kasih sayang Tuhan sebagai orang tua ? karena itu menurut saya yang selama ini dianggap sebagai Tuhan itu adalah seorang utusanNya di dunia untuk menyebarkan jalan hidup yang benar, dia diuji sedemikian berat untuk membuktikan loyalitasnya terhadap Tuhan (bukankah setiap utusan Tuhan di jaman dahulu juga di uji olehNya ?)
3. Jika memang sifat2 Tuhan itu seperti manusia, dimana letak ‘wibawa’ Tuhan sebagai pencipta ? apa kita bisa bersaing dengan Tuhan dalam mencipta ? apa kita bisa mengolok2 Tuhan karena kesalahanNya ? apa kita bisa juga membunuh Tuhan ? lalu apakah kita bisa menggantikan kedudukanNya sebagai pencipta ? lalu pertanyaan yang mendasar, berarti Tuhan itu ada yang menciptakan juga ? apa penciptaNya itu Tuhan yang lebih tinggi lagi kedudukannya ?

menurut pandangan hidup saya, Tuhan memerlukan ‘pembantu’ untuk menjalankan ‘misi’ penciptaan yang sudah direncanakannya, mengapa ? kita analogikan seperti ini

1. ketika kita sudah tahu jika kita tidak memiliki kemampuan untuk melihat wujudNya, bagaimanakah sang pencipta itu menjalankan ‘keinginanNya’. Melalui sesuatu yang kita sebut saja sebagai pembantu. Pembantu itu yang ‘menjembatani’ tuhan dengan makhlukNya, saat Tuhan menyampaikan pesanNya kepada makhlukNya, ketika Tuhan menyampaikan rizkiNya kepada makhluknya, karena kita tidak mampu untuk langsung ‘bersentuhan’ dengan tuhan, kita tidak sanggup. Bayangkan saja ketika anda menyentuh api, atau radiasi radioactive yang sifatnya berbeda dengan anda ? apakah anda sanggup ? padahal api maupun radiasi radioactive itu diciptakan oleh pencipta yang sama, yang pasti mampu ‘menyentuh’ kedua bahan berbahaya tersebut. Maka dari itu kita membutuhkan media pembantu untuk menjembatani kita menyentuh benda2 itu misalnya, dengan bantuan pakaian pelindung dsb. Itulah peranan para Malaikat pembantu Tuhan dalam menjembatani interaksiNya dengan makhluk yang cukup lemah seperti kita, Tuhan menciptakan Malaikat yang sifatnya lebih halus untuk bisa kita sentuh, untuk bisa kita rasakan.
2. kalau boleh saya analogikan dengan eksistensi manusia, saya coba analogikan seperti ini : ketika anda bekerja pada sebuah perusahaan bonafit dan besar (untuk menganalogikan kehidupan kita yang komplit dan juga besar) semisal microsoft, kita tempatkan Bill Gates pada posisi puncak. Ketika dia merencanakan akan membuat suatu software baru untuk masyarakat di seluruh belahan dunia bukankah tidak harus dia yang mengerjakan, dia yang mempromosikan dan dia yang menyerahkannya ke tiap2 rumah ? yang dia lakukan cukup mengkonsepkan seperti apa software yang akan dia buat, lalu dia memerintahkan seseorang bawahannya untuk mempromosikannya tentu dengan bahan2 promosi yang sudah disiapkan dan sesuai dengan keinginan bilgates, lalu bawahannya itu menyuruh lagi bagian lain untuk mengantarkannya pada masyarakat diseluruh dunia ini ? apakah itu karena Bill gates tidak mampu berpromosi atau tidak mau bertemu dengan para pengguna jasanya di belahan dunia ini ? siapa yang tidak mau bertemu dengan Bill Gates ? siapa yang tidak akan tertarik dengan promosi langsung dari seorang ‘pahlawan’ teknologi dunia ? lalu kenapa hal itu tidak dilakukan ? itu dikarenakan karena memang sudah mekanisme kerjanya seperti itu, anda tidak mampu untuk melihat Bill Gates dalam keadaan anda yang hanya ‘rakyat’ biasa pengguna jasa Bill Gates, lain halnya jika anda merupakan “pembantunya’ yang menyalurkan jasa itu langsung dari tangan Bill Gates kepada anda..
3. Analogi diatas juga bisa ditujukan pada pernyataan bahwa Tuhan bekerja sesuai dengan hukum alam, hukum alam dari ketika kita tidak memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara langsung dengan Tuhan maka kita membutuhkan sesuatu perantara untuk menjembatani interaksi kita dengan Tuhan.. bukankah begitu ?

Tuhan bekerja sesuai dengan hukum alam, hukum alam (yang juga ‘hasil karya’ Tuhan) tentu saja menetapkan bahwa ada yang baik dan ada yang buruk, semisal ketika ada kebaikan tentu saja ada keburukan. Analogikan pernyataan ini dengan misalnya :

1. ketika ada suatu rumah peribadatan yang berdiri berdampingan dengan rumah bordil di daerah yang rawan sambaran petir. Rumah peribadatan serta rumah bordil ini memiliki tinggi yang sama hanya saja perbedaannya adalah rumah peribadatan ini tidak memakai tiang anti petir, berbeda dengan romah bordil yang telah menyiapkan tiang anti petir di ujung atapnya. Menurut anda apakah rumah manakah yang akan disambar petir ? tentu saja yang tidak memiliki pengamanan. Hanya saja hal ini tidak sepenuhnya terjadi jika Tuhan hendak menunjukan kekuasaannya yang dalam beberapa kasus disebut sebagai mukjizat, bisakah Tuhan memutarbalikkan keadaan itu? Jawabannya, kenapa tidak ?! bukankah Tuhan yang menciptakan semua ini, termasuk hukum alam itu sendiri, analogikan lagi jika anda menciptaklan suatu benda, bukankah anda bebas melakukan apa saja kepada benda tersebut ? anda mau membantingnya, anda mau merawatnya, no problem.. toh anda pencipta dan pemiliknya !


sory masih bersambung..... pulsanya ga kuat....
palestina
Posts: 877
Joined: Wed Feb 17, 2010 6:15 pm

Re: analogi eksistensi tuhan

Post by palestina »

Menurut pandangan saya, Tuhan itu ada, dan tuhan itu nyata, hanya saja kita tidak dianugerahi kemampuan untuk melihatNya..
Tuhan nyata? ...senyata bisa dilihat mata? tidak....yg bisa dilihat mata pasti bukan Tuhan...tp proyeksi pikiran...contoh kesadaran Yesus adalah Tuhan.sejatinya semua manusia BUKAN tubuhnya! jadi Tubuh yesus BUKAN Tuhan....
Last edited by palestina on Mon Mar 08, 2010 7:08 pm, edited 1 time in total.
saksang
Posts: 765
Joined: Tue Mar 17, 2009 10:25 pm

Re: analogi eksistensi tuhan

Post by saksang »

gue tanya nih :

1. Tuhan punya Kuasa yang tidak dibatasi pemikiran manusia dan memiliki KebijaksanaanNya yg juga tidak dibatasi pemikiran manusia

ATAU


2. Tuhan Bisa Negoisasi dengan Manusia, demi Kinginan Manusia itu sendiri, keinginan ini bertentangan dengan Sifat Suci Tuhan


yang mana lo setujui?
User avatar
putri_jajang
Posts: 798
Joined: Sun Apr 19, 2009 8:22 pm
Location: Dirumah Pa' Jajang.di rumah istri yg ke 4,putri ke dua dari anak yg.......hilang

Re: analogi eksistensi tuhan

Post by putri_jajang »

"satriani"]mungkin thread saya yang ini tidak menyalahi aturan posting, saya ga bawa agama lain koq..


Saya disini ingin mengetahui sejauh mana anda menggunakan logika dalam memahami pandangan hidup yang anda anut, untuk semua agama dan orang yang tidak beragama baik itu atheis maupun yang tidak mempercayai agama diturunkan Tuhan kepada utusannya
ok ane coba menggunakan logika ane.

Menurut pandangan saya, Tuhan itu ada, dan tuhan itu nyata, hanya saja kita tidak dianugerahi kemampuan untuk melihatNya.. saya menganalogikan dengan ini :
menurut pandangan ane,tuhan mau ada ato ngga ada bukan urusan ane.sebab,kalo kita tidak di anugerahi kemampuan untuk melihatnya artinya emang kita tidak boleh melihat dia.apa yang mau ente percaya,sesuatu yang tidak dapat dilihat,diraba di rasa ?sesuatu yang tidak dapat di raih,bahkan bayangannya sekalipun.
BUKTIKAN kalo tuhan ada.
BUKTIKAN kalo tuhan nyata.
kalo tuhan ada,berarti dia adalah pencipta yang paling tidak adil,paling kejam.
mengapa ada yang kaya dan miskin ?
mengapa ada orang cacat ?
apa kesalahan anak2 korban perang yang mengais2 sisa makanan di tempat sampah ?mereka belum pernah melakukan dosa.adil kah tuhan ?
sangat kejam tuhan yang menghukum umatnya di padang.dan haiti baru2 ini dengan "hadiah" gempa.ngga "banyak" sih,cuman "beberapa" puluh ribu jiwa aja.
tanyakan pada korban2 yang selamat,adakah mereka menerima "keadilan" dari tuhan ?padahal mereka selamat.tanyakan pada mereka,keluarga,teman mereka yang menjadi korban sudah melakukan dosa yang bagaimana sehingga mendapatkan "anugerah" ini......
1. Ketika anda berdiri di tempat terbuka anda mampu melihat benda2 di sekitar anda secara nyata bukan ? namun apa yang menyebabkan anda mampu melihat benda2 itu? sesuai dengan kesepakatan ilmu pengetahuan yang ada, cahaya lah yang membuat mata kita mampu melihat benda2 itu.
Sekarang apa anda mampu melihat ‘sosok’ cahaya itu ? sesuatu yang tidak terlihat tidak bisa dikatakan tidak ada karena kenampakannya. Kita bisa melihatnya dengan ‘hasil perbuatannya’ terhadap benda lain, semisal cahaya itu. Kita tidak mampu melihatnya namun kita mampu melihat benda2 berkat dari ‘perbuatannya’ menampakan benda2 itu.
Begitupun eksistensi Tuhan di alam ini, kita tidak akan mampu melihatnya, bukan karena Dia tersembunyi, lebih2 bukan karena dia tidak ada, melainkan karena kita tidak mampu untuk melihatNya. Namun kita dapat membuktikan dengan melihat hasil dari ‘perbuatanNya’ yaitu menciptakan alam ini. Gunakan akal sehat anda untuk memahaminya, bagaimana keberadaan semua yang kita lihat di sekitar ini bisa terjadi tanpa adanya yang menciptakan ? secara kebetulankah ? mari kita analogikan lagi :
siapa bilang cahaya tidak dapat dilihat ?cahaya dapat lihat,kecuali ente BUTA!
ketika ada orang buta berdiri di tempat terbuka apakah dia mampu melihat benda2 ??sesuai dengan kesepakatan ilmu pengetahuan,apa yang bisa di lihat orang buta ?
analogi ente tidak berlaku untuk orang buta.
2. jika memang terjadi secara kebetulan, bisakah kita analogikan seperti ini : ketika anda meletakan materi2 penyusun makhluk hidup yang menurut ilmu pengetahuan terkini adalah protein dan air, misalkan anda menaruh protein dan air itu berdekatan, apakah akan tercipta satu kehidupan baru ? seandainya bisa pun bukankah mesti ada ‘sesuatu’ yang menciptakan protein dan air itu dan meletakkanya secara berdekatan agar muncul kehidupan baru ? silahkan anda jawab dengan cara pemikiran anda…
itu bukan kebetulan.itu namanya MEKANISME.
tidak perlu di analogikan,mekanisme ya mekanisme.ente bernafas juga tuh mekanisme.
apakah kebetulan jika ada sekumpulan lebah yang mampu membuat sarang dengan benuk sedemikian rupa, membenuk rongga2 heksagonal dengan dimensi yang sama dan kemiringan tertentu agar madu tidak tumpah keluar dari rongga2 itu ? siapakah yang mengatur lebah untuk memikirkan hal seperti itu karena setau kita bukankah hanya manusia yng diberi kelebihan berupa akal dan pikiran ? atau siapakah yang mengajarkan rayap membangun rumah2 yang jika dibandingkan dengan ukuran rayap tersebut bisa merupakan bangunan bertingkat 60 bagi manusia ? siapa yang mengkomandoi rayap untuk membuatkan kamar khusus dalam sarang tersebut bagi ratunya ? siapa yang mengajari rayap untuk sedemikian teratur membagi tugasnya sebagai pekerja, pejantan dan ratu ? padahal seperti kita tahu, rayap itu hewan yang BUTA !
sorry ane kagak ikut2 deh,ane belum pernah jadi lebah maupun rayap.coba ente tanyakan aja sama lebah ato rayap,dulu sekolahnya dimana ?
ato kalo mau ente bisa menyamar jadi lebah ato rayap.agar tahu siapa guru mereka. :rofl:
3. mengapa kita tidak mampu melihat Sang Pencipta ? mungkin bisa kita analogikan seperti ini : apakah anda mengharapkan jika pencipta anda adalah sosok yang sama dengan anda ? atau ketika anda menciptakan sesuatu, ‘mampukah’ anda menciptakan sesuatu yang menyamai eksistensi anda sebagai pencipta ? anda tentu tidak akan mau disamakan dengan ciptaan anda kan ? anda akan lebih suka dianggap sebagai manusia dibandingkan dianggap sebagai sebuah mobil, atau seonggok besi. Hal itu karena pencipta tidak sama dengan hasil ciptaannya ! ketika anda mampu melihat, berkomunikasi langsung dengan pencipta anda dan bahkan bercengkrama dengan pencipta anda, apakah bukan berarti pencipta anda adalah sesuatu yang sama dengan hasil ciptaannya ? jangan2 nanti malah anda bisa membunuh pencipta anda dikarenakan persamaan sifat kehidupannya ?
karena sang pencipta malu,kagak mau di liat sama hasil ciptaannya.
why not ?ane tidak mengharapkan,tetapi kalo ada orang yang mengaku menjadi "tuhan" dan dia "MAMPU" melakukan hal2 ketuhanan,mengapa tidak ?misal dia bisa meng cancel bencana2.tentu baguskan ?berapa jiwa yang dapat di selamatkannya ?
kalo ane bisa menciptakan robot ato mobil ato apa saja,yang begitu sempurna sehingga ada orang yang "menyamakan" dengan ane,baugs dong !!berarti ane berhasil .masalah bunuh membunuh tidak bakalan dia takut di bunuh.kalo ane sudah menciptakan sesuatu,mengapa ane mesti takut dengan hasil ciptaan ane ?
kembali,kalo "ada" orang yang mengaku tuhan dan "MAMPU" melakukan hal2 ketuhanan.yang ane lihat sendiri,saksikan sendiri.ane akan percaya 100%.dari pada percaya buta dengan sesembahan yang kagak bisa dilihat atau digapai.
menurut pandangan hidup yang saya yakini, Tuhan itu satu, ketika saya yakini Tuhan itu satu dan sifatnya tidak sama dengan ciptaanNya maka saya TIDAK meyakini pandangan yang meyakini bahwa Tuhan itu lebih dari satu, dan pandangan bahw Tuhan itu beranak dan diperanakan. Ini dasar pemikiran serta analogi saya :
TUNJUKAN tuhan yang satu menurut ente !jangan cuma kumur doang.buktikan,daripada ane bilang ente OMDO.
masak apa yang sudah ente yakini tapi kagak bisa di buktikan ?
1. Jika Tuhan itu banyak, maka siapa diantara masing2 Tuhan itu yang lebih unggul ? yang lebih berperan dalam penciptaan dan yang lebih berhak dalam penyembahan ? jika misalnya Tuhan yang pertama yang unggul dalam berperan sebagai pencipta, tentu dia lebih berhak untuk disembah dan Tuhan yang lainnya tidak lebih berhak untuk disembah karena sudah kalah perannya dari Tuhan yang pertama, Tuhan macam apa yang bisa dikalahkan ? atau jika misalkan ke semua Tuhan itu bersama2 bergotongroyong dalam menciptakan kehidupan ini, dan tidak ada yang unggul, berarti Tuhan itu tidak Maha kuasa ? karena untuk menciptakan kehidupan saja mereka mesti bergotongroyong, bagaimana mereka mengendalikannya ? apa mereka mesti berbagi tugas juga ?! berarti mereka tidaklah Maha Kuasa ? Tuhan macam apa yang tidak Maha Kuasa ? . atau jika Tuhan itu tidak bekerjasama, apakah Tuhan itu akan saling bersaing dalam mencipta ? lalu siapa tuhan yang kalah saing ? apa dia layak disebut Tuhan ?
2. Jika Tuhan itu berkembang biak dalam artian mempunyai anak, apakah itu artinya Tuhan itu Perempuan sama seperti makhlukNya ? kalau Tuhan itu beranak apakah anaknya itu disebut Tuhan juga ? atau jika Tuhan itu beranak dan anaknya diturunkan ke dunia sebagai manusia biasa, apakah Tuhan sebagai orang tuanya akan membiarkan anaknya itu disiksa di dunia sedemikian rupa ? dimana kasih sayang Tuhan sebagai orang tua ? karena itu menurut saya yang selama ini dianggap sebagai Tuhan itu adalah seorang utusanNya di dunia untuk menyebarkan jalan hidup yang benar, dia diuji sedemikian berat untuk membuktikan loyalitasnya terhadap Tuhan (bukankah setiap utusan Tuhan di jaman dahulu juga di uji olehNya ?)
3. Jika memang sifat2 Tuhan itu seperti manusia, dimana letak ‘wibawa’ Tuhan sebagai pencipta ? apa kita bisa bersaing dengan Tuhan dalam mencipta ? apa kita bisa mengolok2 Tuhan karena kesalahanNya ? apa kita bisa juga membunuh Tuhan ? lalu apakah kita bisa menggantikan kedudukanNya sebagai pencipta ? lalu pertanyaan yang mendasar, berarti Tuhan itu ada yang menciptakan juga ? apa penciptaNya itu Tuhan yang lebih tinggi lagi kedudukannya ?

menurut pandangan hidup saya, Tuhan memerlukan ‘pembantu’ untuk menjalankan ‘misi’ penciptaan yang sudah direncanakannya, mengapa ? kita analogikan seperti ini

1. ketika kita sudah tahu jika kita tidak memiliki kemampuan untuk melihat wujudNya, bagaimanakah sang pencipta itu menjalankan ‘keinginanNya’. Melalui sesuatu yang kita sebut saja sebagai pembantu. Pembantu itu yang ‘menjembatani’ tuhan dengan makhlukNya, saat Tuhan menyampaikan pesanNya kepada makhlukNya, ketika Tuhan menyampaikan rizkiNya kepada makhluknya, karena kita tidak mampu untuk langsung ‘bersentuhan’ dengan tuhan, kita tidak sanggup. Bayangkan saja ketika anda menyentuh api, atau radiasi radioactive yang sifatnya berbeda dengan anda ? apakah anda sanggup ? padahal api maupun radiasi radioactive itu diciptakan oleh pencipta yang sama, yang pasti mampu ‘menyentuh’ kedua bahan berbahaya tersebut. Maka dari itu kita membutuhkan media pembantu untuk menjembatani kita menyentuh benda2 itu misalnya, dengan bantuan pakaian pelindung dsb. Itulah peranan para Malaikat pembantu Tuhan dalam menjembatani interaksiNya dengan makhluk yang cukup lemah seperti kita, Tuhan menciptakan Malaikat yang sifatnya lebih halus untuk bisa kita sentuh, untuk bisa kita rasakan.
2. kalau boleh saya analogikan dengan eksistensi manusia, saya coba analogikan seperti ini : ketika anda bekerja pada sebuah perusahaan bonafit dan besar (untuk menganalogikan kehidupan kita yang komplit dan juga besar) semisal microsoft, kita tempatkan Bill Gates pada posisi puncak. Ketika dia merencanakan akan membuat suatu software baru untuk masyarakat di seluruh belahan dunia bukankah tidak harus dia yang mengerjakan, dia yang mempromosikan dan dia yang menyerahkannya ke tiap2 rumah ? yang dia lakukan cukup mengkonsepkan seperti apa software yang akan dia buat, lalu dia memerintahkan seseorang bawahannya untuk mempromosikannya tentu dengan bahan2 promosi yang sudah disiapkan dan sesuai dengan keinginan bilgates, lalu bawahannya itu menyuruh lagi bagian lain untuk mengantarkannya pada masyarakat diseluruh dunia ini ? apakah itu karena Bill gates tidak mampu berpromosi atau tidak mau bertemu dengan para pengguna jasanya di belahan dunia ini ? siapa yang tidak mau bertemu dengan Bill Gates ? siapa yang tidak akan tertarik dengan promosi langsung dari seorang ‘pahlawan’ teknologi dunia ? lalu kenapa hal itu tidak dilakukan ? itu dikarenakan karena memang sudah mekanisme kerjanya seperti itu, anda tidak mampu untuk melihat Bill Gates dalam keadaan anda yang hanya ‘rakyat’ biasa pengguna jasa Bill Gates, lain halnya jika anda merupakan “pembantunya’ yang menyalurkan jasa itu langsung dari tangan Bill Gates kepada anda..
3. Analogi diatas juga bisa ditujukan pada pernyataan bahwa Tuhan bekerja sesuai dengan hukum alam, hukum alam dari ketika kita tidak memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara langsung dengan Tuhan maka kita membutuhkan sesuatu perantara untuk menjembatani interaksi kita dengan Tuhan.. bukankah begitu ?

Tuhan bekerja sesuai dengan hukum alam, hukum alam (yang juga ‘hasil karya’ Tuhan) tentu saja menetapkan bahwa ada yang baik dan ada yang buruk, semisal ketika ada kebaikan tentu saja ada keburukan. Analogikan pernyataan ini dengan misalnya :

1. ketika ada suatu rumah peribadatan yang berdiri berdampingan dengan rumah bordil di daerah yang rawan sambaran petir. Rumah peribadatan serta rumah bordil ini memiliki tinggi yang sama hanya saja perbedaannya adalah rumah peribadatan ini tidak memakai tiang anti petir, berbeda dengan romah bordil yang telah menyiapkan tiang anti petir di ujung atapnya. Menurut anda apakah rumah manakah yang akan disambar petir ? tentu saja yang tidak memiliki pengamanan. Hanya saja hal ini tidak sepenuhnya terjadi jika Tuhan hendak menunjukan kekuasaannya yang dalam beberapa kasus disebut sebagai mukjizat, bisakah Tuhan memutarbalikkan keadaan itu? Jawabannya, kenapa tidak ?! bukankah Tuhan yang menciptakan semua ini, termasuk hukum alam itu sendiri, analogikan lagi jika anda menciptaklan suatu benda, bukankah anda bebas melakukan apa saja kepada benda tersebut ? anda mau membantingnya, anda mau merawatnya, no problem.. toh anda pencipta dan pemiliknya !


sory masih bersambung..... pulsanya ga kuat....
kepanjangan.kagak usah disambung deh,intinya aja.ane ngerti koq maksud ente.kalo mau bahas pahlawan bercancut mending ke sebelah deh.
kecuali mau bahas allah swt beserta babi doyan kawinnya.
masalah tuhan maua 1(satu) ato banyak kagak menmbuat islam menjadi "keliatan" bagus.emang dengan ketauhidan nya islam maka islam benar ??
untuk menjawab quote terakhir,
silahkan ente buktikan keberadaan tuhan yang sudah ente yakini.
Khalifah Almahdi
Posts: 1550
Joined: Thu Jan 14, 2010 11:16 am
Location: Terombang ambing antara alam mimpi dan nyata
Contact:

Re: analogi eksistensi tuhan

Post by Khalifah Almahdi »

bener2 sakit jiwa nih 'orang'. di dunia kita sesaat bisa melihat jin atau semacamnya krn dlm sesaat frekwensi kita dgn mereka sama. kita jg bisa melihat Tuhan disaat frekwensi kita dgn-Nya sama, dimana itu? tentunya di alam akhirat
User avatar
kutukupret
Posts: 6175
Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm

Re: analogi eksistensi tuhan

Post by kutukupret »

Khalifah Almahdi wrote:bener2 sakit jiwa nih 'orang'. di dunia kita sesaat bisa melihat jin atau semacamnya krn dlm sesaat frekwensi kita dgn mereka sama. kita jg bisa melihat Tuhan disaat frekwensi kita dgn-Nya sama, dimana itu? tentunya di alam akhirat
mana dalilnya kalau ente nanti bisa melihat Tuhan di Akhirat ???

Lha wong di Bumi aja bisa di lihat ??? Siapakah Dzat ??

ini salah satu cuplikannya......
Jihad Zone wrote:Shahih Bukhari | No. 7068 | KITAB TAUHID

..........Maka datanglah kepada mereka Sang Maha Perkasa dalam SOSOK yang berbeda dengan SOSOK yang pernah mereka LIHAT pada kali pertama dan berfirman: "Akulah Tuhan kalian".............
palestina
Posts: 877
Joined: Wed Feb 17, 2010 6:15 pm

Re: analogi eksistensi tuhan

Post by palestina »

benar...YESUS ADALAH TUHAN....sekalipun dlm QURAN!!
palestina
Posts: 877
Joined: Wed Feb 17, 2010 6:15 pm

Re: analogi eksistensi tuhan

Post by palestina »

satriani: Menurut pandangan saya, Tuhan itu ada, dan tuhan itu nyata,
palestina: keduanya salah.
Tuhan berada diluar ada dan tiada.
Tuhan berada diluar nyata dan tidak nyata.
karena Tuhan bukan hasil konsep pikiran.
Post Reply