apapun namanya ahli-ahli agama, penerima wahyu, orang berkemampuan super, utusan sang maha kuasa, ataupun mereka yang mengaku mahakuasa yang lahir....
semua sesumbar akan kehidupan setelah kematian.
lalu kamu mereka dan hampir semua manusia mengikuti kebohongan yang mereka karang.
sebagian lagi berperang dan membunuh manusia lain yang mengikuti kebohongan lainnya... atau menghabisi mereka yang tidak percaya pada kebohongan yang diikutinya.
sungguh manusia telah menjadi **** karana takut pada kematian.
mati adalah mati
jika tak ada apa-apa lagi maka kau isi hidup ini dengan keindahan bukan darah
sebuah ketakutan membuat profesor berdebat dengan profesor lainnya untuk sebuah kebohongan suatu teori kematian yang mereka ikuti.
****!!!
SEBUAH KETAKUTAN AKAN MATI
semua yang hidup pasti mati
kalo dia ga mati bagaimana kita bisa tau dia memang hidup
kalo ga yakin dengan ehidupan sesudah mati, ya.. ga masalah
bagi yang percaya kehidupan sesudah mati, siap2 dengan apapun yg harus dipersiapkan
kalo emang bener setelah mati ada kehidupan lain, maka yang rugi adalah orang yg ga punya persiapan
kalo emang setelah mati ga ada kehidupan, maka ga akan ada yg rugi
masalah pembunuhan dan perselisihan, itumah karena manusianya aja yang salah menafsirkan kehidupan.
banyak orang beragama yang kurang arif dalam memahami kehidupan
kalo dia ga mati bagaimana kita bisa tau dia memang hidup
kalo ga yakin dengan ehidupan sesudah mati, ya.. ga masalah
bagi yang percaya kehidupan sesudah mati, siap2 dengan apapun yg harus dipersiapkan
kalo emang bener setelah mati ada kehidupan lain, maka yang rugi adalah orang yg ga punya persiapan
kalo emang setelah mati ga ada kehidupan, maka ga akan ada yg rugi
masalah pembunuhan dan perselisihan, itumah karena manusianya aja yang salah menafsirkan kehidupan.
banyak orang beragama yang kurang arif dalam memahami kehidupan
-
- Posts: 16
- Joined: Fri Mar 31, 2006 10:58 am
- Location: mau tau ajha
- Contact:
- yang mempersiapkan diri menghadapi mati ngga akan rugi ketika ternyata ga ada kehidupan setelah mati. there's nothing to loose!, anggap ibadah adalah kegiatan mengisi kehidupan. toch si penumpuk kekayaan jg ga bakal bisa bawa harta bendanya setelah mati.
- yang ga mempersiapkan diri menghadapi mati karena percaya juga ga akan rugi kalo ternyata memang ga ada kehidupan setelah mati.
Tapi...
Kalo ternyata ada kehidupan sesudah mati siapa yg akan paling rugi dan menyesal? :D
- yang ga mempersiapkan diri menghadapi mati karena percaya juga ga akan rugi kalo ternyata memang ga ada kehidupan setelah mati.
Tapi...
Kalo ternyata ada kehidupan sesudah mati siapa yg akan paling rugi dan menyesal? :D
Semua janji akan kehidupan setelah kematian hanya dalam kata-kata. Oleh sebab itu, perdebatan tidak akan ada habisnya, karena masing-masing merasa dirinya bener.
Adalah baik bila kita dapat merenungkan setiap hal yang dikatakan dalam kitab-kitab (suci) itu, dan kita ambil yang baik buat kita terapkan dalam hidup ini. Sebelum kita diadili seperti yang dikatakan, ada baiknya kita perbaiki diri. Hidup dalam kebaikan, upahnya adalah kedamaian bathin.
Adalah baik bila kita dapat merenungkan setiap hal yang dikatakan dalam kitab-kitab (suci) itu, dan kita ambil yang baik buat kita terapkan dalam hidup ini. Sebelum kita diadili seperti yang dikatakan, ada baiknya kita perbaiki diri. Hidup dalam kebaikan, upahnya adalah kedamaian bathin.
- displacesux
- Posts: 64
- Joined: Fri Jul 21, 2006 2:27 am
Atheist gak beramal dengan harapan embel2 rewards apapun (apalagi buat sesuatu yg gak jelas kyq surga). Atheist beramal krn dia seorang manusia yg ngehargain life n humanitybono wrote:dimanakah jaminan islam bahwa pengikut islam akan masuk surga setelah mati? yaitu setelah membunuh orang barulah kau masuk surga, setelah kau naik haji barulah kau masuk surga, setelah beramal barulah masuk surga(kalo amal mah, atheis juga bisa atuh), its sound of bullshit.
OOT nih jadinya.
:? ...............
Last edited by negi on Fri Nov 17, 2006 3:21 pm, edited 2 times in total.
Orang takut mati karena nggak tau apa yang akan terjadi setelah kematian. Apakah akan hilang begitu saja, ataukah akan ada surga ataukah akan ada neraka. Agama (terutama agama-agama besar: Yahudi, Kristen dan Islam) mengajarkan setelah kematian ada penghakiman berdasarkan kehidupan yang telah dijalani. Bener atau tidak, tidak ada seorang pun yang tahu pasti.
Agama yang lain juga mengajarkan hal yang kurang lebih sama, dengan penekanan dari sudut pandang yang lain. Yang jelas inti ajaran agama sebenarnya adalah penekanan akan perbuatan yang baik. Sekali lagi benar atau tidak mengenai ajaran agama tentang kematian, tidak ada yang tahu... Hal itu tidak berarti sesuatu yang bohong. Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan itu bohong sementara kita tidak pernah tahu secara pasti apa yang terjadi setelah kematian?
Atheis atau bertuhan (Tidak beragama tidak sama dengan Atheis, karena Atheis tidak percaya tuhan, sedangkan orang tidak beragama tidak mesti tidak bertuhan), itu tidak menjadi masalah sebenarnya dan itu mutlak keputusan orang itu. Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana cara hidup kita... Itu saja, tidak kurang tidak lebih. Agama mengajarkan reward & punishment, itu juga merupakan ajaran yang tidak ada yang tahu pasti kebenarannya.
Agama yang lain juga mengajarkan hal yang kurang lebih sama, dengan penekanan dari sudut pandang yang lain. Yang jelas inti ajaran agama sebenarnya adalah penekanan akan perbuatan yang baik. Sekali lagi benar atau tidak mengenai ajaran agama tentang kematian, tidak ada yang tahu... Hal itu tidak berarti sesuatu yang bohong. Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan itu bohong sementara kita tidak pernah tahu secara pasti apa yang terjadi setelah kematian?
Atheis atau bertuhan (Tidak beragama tidak sama dengan Atheis, karena Atheis tidak percaya tuhan, sedangkan orang tidak beragama tidak mesti tidak bertuhan), itu tidak menjadi masalah sebenarnya dan itu mutlak keputusan orang itu. Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana cara hidup kita... Itu saja, tidak kurang tidak lebih. Agama mengajarkan reward & punishment, itu juga merupakan ajaran yang tidak ada yang tahu pasti kebenarannya.
-
- Posts: 144
- Joined: Thu Feb 08, 2007 8:14 pm
-
- Posts: 506
- Joined: Mon Aug 03, 2009 3:32 am
Re: SEBUAH KETAKUTAN AKAN MATI
Kematian memang telah menjadi objek pemikiran bidang Filsafat sejak jaman Plato. Ada kehidupan setelah kematian (bagi yg meyakini kebenaran suatu agama) atau kita memang musnah begitu saja (bagi kaum Atheist). Ketakutan..... ya memang manusia secara psikologis takut atas hal" yang belum pasti ada namun sebagai orang terpelajar tidaklah bijak menggantungkan sesuatu pada hal yg bersifat spekulatif dan ilusif.
Akan lebih bijak jika kita hanya memaksimalkan waktu yang kita miliki untuk hal" yang rasional (membantu sesama manusia, ikut menjaga alam ini dsb).
Manusia... ya*manusia selalu dan selalu menghitung untung-rugi, dalam konsep agama pun sebenarnya kita terjebak atas hal ini (Tuhan seakan-akan dijadikan Atasan yang memberikan semacam reward (Surga) dan punishment (Neraka).Pemeluk agama manapun hanya ingin mendapatkan "Reward" dengan menjalani semua perintahNya dan menjauhi laranganNya. Berangkat dari hal ini kita bisa merenung sejenak, Seandainya Tuhan tidak Menciptakan Surga dan Neraka apa manusia masih mau untuk meraih dan memelukNya. Mungkin sebagian besar menjawab tidak mau (Untuk apa kita begini-begitu toh hasilnya sama aja orang baik dan orang jahat selalu diterima oleh Tuhan dengan tangan terbuka), berkaca dari hal ini sungguh Manusia memang makhluk yang egois.
Akan lebih bijak jika kita hanya memaksimalkan waktu yang kita miliki untuk hal" yang rasional (membantu sesama manusia, ikut menjaga alam ini dsb).
Manusia... ya*manusia selalu dan selalu menghitung untung-rugi, dalam konsep agama pun sebenarnya kita terjebak atas hal ini (Tuhan seakan-akan dijadikan Atasan yang memberikan semacam reward (Surga) dan punishment (Neraka).Pemeluk agama manapun hanya ingin mendapatkan "Reward" dengan menjalani semua perintahNya dan menjauhi laranganNya. Berangkat dari hal ini kita bisa merenung sejenak, Seandainya Tuhan tidak Menciptakan Surga dan Neraka apa manusia masih mau untuk meraih dan memelukNya. Mungkin sebagian besar menjawab tidak mau (Untuk apa kita begini-begitu toh hasilnya sama aja orang baik dan orang jahat selalu diterima oleh Tuhan dengan tangan terbuka), berkaca dari hal ini sungguh Manusia memang makhluk yang egois.
-
- Posts: 140
- Joined: Wed Sep 02, 2009 7:54 pm
- Location: Namun sekali kamu melihat hakikat-sejati dirimu, seluruh Kitab Suci menjadi terlalu banyak uraian.
Re: SEBUAH KETAKUTAN AKAN MATI
Orang mati tidak akan merasakan sakit, yang merasakan sakit itu hidup yang masih mandiri dalam raga. Apabila jiwa saya telah melakukan tugasnya, maka dia akan kembali ke alam aning anung, alam yang tentram bahagia, aman damai dan abadi. Oleh karena itu saya tidak takut akan bahaya apapun.
Re: SEBUAH KETAKUTAN AKAN MATI
Pernah mati om?lemah_abang wrote:Orang mati tidak akan merasakan sakit, yang merasakan sakit itu hidup yang masih mandiri dalam raga. Apabila jiwa saya telah melakukan tugasnya, maka dia akan kembali ke alam aning anung, alam yang tentram bahagia, aman damai dan abadi. Oleh karena itu saya tidak takut akan bahaya apapun.
Kalau masuk neraka sakit gak?
-
- Posts: 140
- Joined: Wed Sep 02, 2009 7:54 pm
- Location: Namun sekali kamu melihat hakikat-sejati dirimu, seluruh Kitab Suci menjadi terlalu banyak uraian.
Re: SEBUAH KETAKUTAN AKAN MATI
Kematian ada dalam hidup, hidup ada dalam mati. Kematian adalah hidup selamanya yang tidak mati, kembali ke tujuan dan hidup langgeng selamanya, dalam hidup ini adalah ada surga dan neraka yang tidak dapat ditolak oleh manusia. Jika manusia masuk surga berarti ia senang, bila manusia bingung, kalut, risih, muak, dan menderita berarti ia masuk neraka. Maka kenikmatan mati tak dapat dihitung.walet wrote:
Pernah mati om?
Kalau masuk neraka sakit gak?
- kutukupret
- Posts: 6175
- Joined: Mon Dec 17, 2007 6:31 pm
Re: SEBUAH KETAKUTAN AKAN MATI
walet wrote:
Pernah mati om?
Kalau masuk neraka sakit gak?
kayaknya anda pernah piknik kesono, liat neraka aja belum...apalagi syuurga.lemah_abang wrote:Kematian ada dalam hidup, hidup ada dalam mati. Kematian adalah hidup selamanya yang tidak mati, kembali ke tujuan dan hidup langgeng selamanya, dalam hidup ini adalah ada surga dan neraka yang tidak dapat ditolak oleh manusia. Jika manusia masuk surga berarti ia senang, bila manusia bingung, kalut, risih, muak, dan menderita berarti ia masuk neraka. Maka kenikmatan mati tak dapat dihitung.