Dampak Kinetik Solat

Forum ini berisi artikel2 terjemahan dari Faithfreedom.org & situs2 lain. Artikel2 yg dibiarkan disini belum dapat dicakupkan kedalam Resource Centre ybs. Hanya penerjemah sukarelawan yang mempunyai akses penuh.
Post Reply
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Dampak Kinetik Solat

Post by ali5196 »

The Kinetic Effects of Prayer in Islam/DAMPAK KINETIK SHOLAT
By Dymphna
Tuesday, June 28, 2011
http://tulisanmurtad.blogspot.com/2011/ ... islam.html
Diterjemahkan oleh Anne


Image

Sao Joao, seorang antropolog, melaporkan tentang dampak keikutsertaannya dalam solat Jumat di mesjid kotanya di West Coast, AS. Latar belakang penulis esai ini: ia berdarah Portugis tapi sekarang warga negara Amerika.

João merasa terpanggil karena kaget melihat sikap permusuhan Islam terhadap segala sesuatu yang berada diluar ideologinya. Secara pro-aktif ia langsung melibatkan diri ke jantung kegelapan Islam.

Pertama-tama, ia belajar bahasa Arab karena hanya dengan ini ia dapat terlibat dalam pembicaraan publik di kantong-kantong budaya kotanya. Karena penampilannya spt Muslim alsi, ia bisa ‘masuk’ tanpa menarik perhatian, ia dapat menguping pembicaraan secara terbuka. Kebencian Muslim yang diungkapkan secara umum terhadap non-Muslim, membuatnya mengambil keputusan untuk belajar lebih banyak.

Kedua, mengetahui bahasa Arab memungkinkan ia membaca Quran dan Hadis asli.

Langkah selanjutnya, mengikuti solat Jumat di salah satu mesjid di kotanya, semata-mata untuk merasakan pengalaman solat Jumat bagi dirinya pribadi. Sebagaimana yang kau lihat, dia sampai pada pemahaman yang ditanamkan Islam pada para pengikutnya. Seperti yang dikatakannya dalam emailnya:
Bagian dari cara mematahkan cengkeraman cult Islam adalah dengan mengalami dan menganalisa bagaimana ritual-ritual semacam ini membentuk pola pikir umat Islam. Hanya dengan itu kita bisa berharap mendekonstruksi dan menghancurkan cult ini.
Yang berikut ini hanyalah salah satu pengalaman dari sekian tahun mencemplungkan dirinya.

* * * * * * * * * * * * * * *
Sebagaimana yang kau ketahui, aku sudah cukup lama belajar bahasa Arab. Sekarang, disaat beranjak ke pelafalan ayat-ayat Quran, aku dapat menjelaskan efek narkotika yang kuat dari doa-doa Islam. Dalam pengalaman tersebut, aku dapat merasakan bagaimana iramanya mirip dengan ritme dan tempo musik Rap. Belakangan ini, aku melaksanakan tahap-tahap solat Islam secara lengkap. Sulit, namun proses tersebut membawa banyak pemahaman yang tidak mungkin dapat kuperoleh dengan cara lain.

Ini sangat berbeda dengan ibadah umat Kristiani. Ibadah Kristen memiliki lebih banyak sifat batin, spiritual dan memberi ruang bagi individu, bahkan dalam ritual-ritual bersifat umum. Penekanan dalam doa-doa Kristen ada pada hubungan dengan Tuhan dan sesama.

Di mesjid, aspek kinetis ritual membungkuk dan solat berbaris bersama-sama dengan orang lain memiliki efek berbeda terhadap otak dan suasana hati. Kualami sendiri efek ini, tanpa harus menginternalisasi sistem kepercayaan ini. Dalam Islam, segalanya mengenai pembentukan kepercayaan lewat perilaku/behavior shaping belief.

Membungkuk dan menyentuhkan kepalamu ke tanah berulangkali, menanamkan rasa patuh/takluk dan penyerahan kehendak. Sebagai seorang murid yoga, aku membandingkannya dengan posisi ‘Anjing Menghadap ke Bawah/Downward Facing Dog .’ Tetapi, dalam ritual Islam, gerakan ini dibarengi lantunan bahasa Arab ayat-ayat Quran, mengikuti ‘rap relijius’ saat kepala seseorang menyentuh tanah
Image
Posisi Yoga:Downward Dog http://www.yogajournal.com/media/originals/2716-23.jpg

[Penulis bertanya: Tidakkah kau bertanya-tanya akibat jangka panjang memar di dahi (dikenal sebagai zebiba), yang timbul karena berulangkali dibentur pada bagian cranium yang melindungi frontal lobe (korteks prefrontal) bagian dari otak kita yang berkaitan dengan daya dan ketajaman berpikir? Tidak diragukan, itu adalah tanda kesucian Islami]
Ritme berulang merendahkan kepala hingga ke tanah memiliki akibat berbeda di berbagai bentuk doa dalam kepercayaan lain. Aku telah mengalami pengaruh kinetik doa Kristen, doa Islam dan Yoga; masing-masing kelihatannya memiliki dampak tersendiri terhadap otak. Ibadah umat Kristiani mengarahkan gerakan pikiran-tubuh ke atas, membawa ke pengalaman pengangkatan energi individual. Saat umat Kristen menundukkan kepala, hal tersebut terjadi secara sukarela—atau seperti yang kau katakan dengan sangat baik, ‘ketaatan (kasih) bukan takluk (takut).’ Bagi umat Kristen, gerakan ini dapat diarahkan ke sesama, sebagai tanda hidup berdampingan saling mendukung dalam komunitas.

Ibadah Islam terutama mengarahkan kita ke bawah, seperti membungkuk pada raja dalam sikap tunduk—atau dalam hal ini, takluk pada Allah. Saat menyelesaikan siklus solat, aku berdiri setinggi kepala, energiku sekarang diarahkan untuk mengkonfrontasi kaum kafir. Sekali seminggu, solat bersama menyatukan energi yang keluar ini.

Tidak heran, jenis sembahyang ini merupakan aktivitas yang biasa dilaksanakan sebelum perang! Ini bukanlah penyucian spiritual individual, melainkan gerakan keluar kelompok untuk menaklukkan. Inilah sebabnya mengapa sholat massal berlangsung di Paris dan kota-kota Eropa lainnya. Ini bukan hanya semacam pesan dominasi publik; tapi terlebih penting lagi inilah yang mereka lakukan dan yakinkan terhadap diri mereka sendiri. Ini adalah persiapan untuk menghadapi perang akan datang di jalanan2 kota.

Di sisi lain, gerakan Yoga, sepenuhnya memiliki dampak berbeda pada pikiran dan tubuh. ‘Upaya tanpa usaha’ membawamu pada keseimbangan yang membawa pada keadaan menerima, terbuka. Inikah sebabnya mengapa tidak kita temukan seorang yogi yang menjadi pelaku bom bunuh diri? [Catatan: memang banyak yogi menyiksa badan sendiri sendiri, tapi ini tidak sama dengan mengikutsertakan orang lain jadi korban bersamamu]

‘Wudhu’ atau ritual pembersihan sebelum solat dibarengi ucapan, ‘Ya Allah, aku mencari perlindungan padamu dari setan laki-laki dan perempuan,’ lalu kau melangkah dengan kaki kiri. Setelah melakukan tahap-tahap tersebut dan mempertimbangkan dampaknya, aku percaya ritual pembersihan diri ini memiliki dampak militer praktis terhadap kesehatan dan mengurangi penyakit di kalangan prajurit.

Pembunuh utama tentara di masa kuno bukan berada di medan peperangan, tetapi meluasnya disentri. Setelah sering melaksanakan ritual pembersihan ini, aku yakin akan dampaknya meningkatkan kebersihan secara umum. Lima kali sehari mencuci tangan, kaki, wajah, telinga dan mulut berarti kau mengurangi dampak menyebarnya penyakit. Bila air tidak tersedia, pasir panas digunakan sebagai pengganti—untuk tangan dan kaki tentunya—sebagai alat sterilisasi dan pelepas material organik yang mungkin menjadi sumber penyakit.

Jadi dampak umum sembahyang umat Islam adalah:

• Menghancurkan kehendak bebas individu lewat ritual-ritual harian.
• Solat Jumat rutin untuk memfokuskan rasa permusuhan terhadap kaum kafir.
• Meningkatkan kesehatan kelompok lewat pencucian sehari-hari adalah cara terbaik untuk tetap bersatu dan siap untuk perang, atau
• Memisahkan diri dari pihak yang dianggap najis seraya mendorong rasa permusuhan terhadap orang luar.
Tak heran umat Islam tak bisa menyatu dan memiliki rasa bermusuhan dengan masyarakat tuan rumah. Praktek ibadah dan ritual ini dalam jangka waktu panjang memprogram mereka untuk berperilaku seperti itu.

Untuk membebaskan mereka, kita harus memperkecil kesempatan atau mencegah aspek-aspek agama tersebut yang mencoba membunuh kehendak bebas mereka.[/quote]

Karena aku tidak memiliki disiplin atau kesempatan untuk melakukan apa yang João lakukan, aku hanya dapat berbagi pengalaman João. Karena ia tahu persis lewat pengalaman pribadi dampak tiga praktek esoteric yang berbeda (Yoga, ibadah Kristen dan sholat Islam), ia bisa membentuk opininya tentang Islam. Dengan demikian ia dapat mengarahkan tindakannya di masa depan lebih leluasa dibanding sebelum ia terlibat dalam eksplorasi antropologisnya. Namun demikian, pengalamannya tersebut membuatnya sangat terkejut dan prihatin pada negaranya dan pada masa depan Barat.
:prayer: :prayer: :prayer:
Post Reply