Dalam buku ‘Malay Magic’ praktek kekafiran begitu bercampur sepenuhnya dengan doa-doa Islam, sehingga mustahil mengurai benang tahyul tersebut. Skeat memberitahu kita, untuk melukai musuh metodenya adalah sebagai berikut:
“Ambil serpihan/potongan kuku, rambut, alis, air liur, dsbnya, dari calon korban (cukup untuk mewakili setiap bagian tubuhnya), dan dengan bahan-bahan ini buatlah replika korban menggunakan lilin lebah. Bakarlah perwujudan tersebut perlahan-lahan, dengan cara memegangnya di atas api, setiap malam selama tujuh malam sambil berkata:
‘Bukan lilin ini yang aku bakar. Hati, jantung dan limpa dari …(nama korban)…yang aku bakar.’ Setelah tujuh malam pembakaran, maka korban akan meninggal.”
10
Doa berikut digunakan sewaktu menguburkan replika lilin dari musuh, setelah sebelumnya ditusuk-tusuk dulu dengan duri pohon korma:
“Damai untukmu! Wahai Nabi ‘Permisi, pada siapapun yang bertanggungjawab atas bumi. Aku menguburkan mayat seseorang. Aku diperintahkan (untuk melakukannya) oleh Nabi Muhammad, karena ia (mayat) memberontak pada Allah. Apakah kau membantu dalam membunuhnya atau membuatnya sakit; Jika kau tidak membuatnya sakit, jika kau tidak membunuhnya. Kau akan menjadi pemberontak terhadap Allah, pemberontak terhadap Muhammad. Bukan aku yang menguburkannya, Jibril yang menguburkannya. Apakah kau menerima doa dan permohonanku yang muncul hari ini juga. Kabulkan dengan kemurahan permohonanku dalam syahadat La ilaha..” 11
Dengan cara ini, orang yang melakukan sihir membebaskan dirinya dari tuduhan bersalah atas darah korban dengan mengalihkannya kepada Malaikat Jibril.
Ajaran Qur’an yang harus dipersalahkan sebagai bentuk lain dari sihir; apakah Quran bukan kata-kata yang diilhami dari Tuhan? Di kalangan umat Islam, Sulaiman adalah figur besar dalam sejarah. Ia masih dianggap sebagai penguasa dunia hewan; Para penjerat/pemburu hewan di hutan memburu hewan mereka dalam nama ‘Nabi Allah, Sulaiman.’ Petualangannya dengan Ratu Sheba merupakan kisah roman; segelnya (pentagram) digambar para ahli sihir pada jimat-jimat dan mencantumkan namanya pada kelima ujung bintang laut; dan kekayaannya, seperti harta karun Korah, banyak dicari oleh para penyihir lokal.
Miss Holiday berkata bahwa salah satu bentuk sihir paling umum di Persia adalah mengisi sebuah mangkok logam dengan air, memegang uang atau semacam benda logam diantara ibu jari dan telunjuk, kemudian mengaduk air dengan benda tersebut; mereka meramal dengan melihat ke dalam air itu. Kadangkala secarik kain ditempatkan di dalam mangkok tersebut dan suara kicauan, seperti suara burung pipit terdengar. Saya pernah mendengar seorang wanita di Urumia yang roh pendampingnya (
qarin) kadangkala terlihat dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berupa suara bergumam atau berkicau.
“Kadangkala, sebuah piring/pelat logam digunakan dengan huruf-huruf di sekelilingnya darimana jawaban disimpulkan.”
“Keluarga juru masak saya,” tulis Miss Holliday, “memiliki keistimewaan yang aneh. Rumah mereka menjadi apa yang dikenal sebagai sebuah ‘
ojock,’ yang secara harfiah berarti sebuah tungku atau perapian. Ini sesuatu yang langka. Para wanita membawa bayi-bayi mereka kepadanya, dan ia membuat simpul dari saputangan di sekeliling senjatanya, melewatkan bayi tersebut tiga kali melaluinya, yang dimaksudkan untuk melindungi si bayi dari mata jahat. Semua anak laki-laki di keluarga ini memiliki kekuatan memberi berkat dan perlindungan yang tidak dimiliki Muslim lain. Mereka memiliki kebiasaan aneh; salah satunya adalah, setelah kelahiran seorang anak di rumah itu, semua penghuni rumah harus puasa makan semua makanan yang berasal dari daging hewan selama satu minggu, hingga saatnya sang ibu pergi mandi. Sebagian besar keluarga monogamy dan perceraian jarang terjadi di kalangan mereka.
“Juru masak saya beranggapan hanya ada satu klan/keluarga lain di kota ini yag memiliki kekuatan untuk menjadi ‘ojock.’ Kaum wanita disini yang ingin menghidarkan anaknya dari mata jahat akan membawa anaknya ke juru masak saya, dan memberikan anak tersebut kepadanya sebagai anaknya sendiri, kemudian memberinya uang yang akan digunakannya untuk menyewa si ibu sebagai perawat sang bayi, kemudian si ibu membawa bayi tersebut pulang ke rumah.”
Miss Holiday melanjutkan:
“Dua atau tiga bawang dibentuk tajam dengan ludah, karena perempuan berkata roh-roh jahat tidak menyukai bau atau bentuk yang tajam. Tiga butir telur diletakkan di dalam mangkuk di bantal dan dibiarkan disana sampai sang ibu dibawa pergi mandi. Ketika mereka meninggalkan rumah, satu telur dipecahkan dan dilempar keluar untuk menarik perhatian makhluk-makhluk tersebut, telur lain dilempar di pertengahan jalan ke tempat mandi, dan telur terakhir ketika mereka kembali mencapai pintu rumah, sehingga mereka bisa masuk selagi makhluk tersebut tertahan rasa ingin tahunya. Salinan ayat Quran biasanya diikat dalam saputangan dan diletakkan di bantal.
“Seseorang tidak boleh ‘berada di atas bayi tersebut’ sampai empat puluh hari berlalu. Maka mereka akan membawa sang bayi ke pintu dan saya memasuki rumah dengan lewat di bawahnya. Ini hanya berlaku bagi mereka yang tidak hadir saat persalinan.”
Mr Gerdner melaporkan:
"Salah satu bentuk sihir yang sangat umum di Cape Town adalah dengan melempar dadu, tulang manusia, dan kerikil berbagai warna. Kenyataannya, di seluruh negri, bahkan ada orang Eropa yang percaya pada sihir Islam dan memanggil ‘tabib Melayu,’ serta membayar sejumlah besar uang untuk kekonyolan ini. Istilah ‘Melayu’ di koran-koran lokal identik dengan ‘Islam.’
Manik-manik amber, kurma kering, bunga, air zam-zam, dan pasir atau tanah dari kuburan Muhammad, semuanya dipakai untuk nasib baik; kurma dan bunga untuk menyembuhkan penyakit, bunga ditaruh dalam air dan bayi yang baru lahir dimandikan di dalamnya. Bunga ini kemudian diambil, dikeringkan dan disimpan diantara pakaian si anak sampai kelahiran berikutnya. Pasir atau tanah dibungkus kain perca, dan dikalungkan untuk menangkal penyakit atau mengusir roh-roh jahat yang dalam dunia Islam tampaknya merupakan sekawanan/segerombolan roh. Kain perca semacam ini juga dipakai oleh para penjahat untuk meloloskan diri dari polisi.”
Mekkeya, seorang murtadin di Bahrein, Arabia, berkata bahwa orang-orang yang terlibat dalam ilmu gaib/sihir seringkali mengambil kepala domba, menguburkannya di pemakaman, dan setiap malam selama tujuh malam, mereka pergi ke tempat tersebut dimana mereka pertama-tama mengutuk ayah dan ibu sebanyak 40 kali, dan kemudian membuka kuburan kepala domba tersebut. Jika kepala itu memberi salam/jawaban padanya setiap malam selama ketujuh malam tersebut, ia akan menggali dan membawanya pulang ke rumah, dimana selanjutnya kepala tersebut berada serta siap memberi jawaban terkait semua tujuan sihir si pemilik. Apabila kepala tersebut gagal menjawab satu saja dari ketujuh malam itu, maka ia tidak dapat digunakan.
Untuk tujuan sihir, potongan kain penutup Ka’aba (Kiswa), air zam-zam, tanah bercampur air yang digunakan sebagai obat, biji korma dari Mekah, dsbnya, disimpan dalam sebuah peti di rumah karena kebaikan yang dianggap terkandung di dalamnya.
Berikut adalah salah satu bentuk sihir yang lazim terdapat di Aljazair. Hidangan
semoule (semolina, makanan dari gandum durum) diletakkan di depan tubuh mayat yang digali dari kuburannya dan ditempatkan dalam posisi berdiri, sementara seseorang memegang tangan mayat tersebut dan menekannya ke semoule. Semoule tersebut kemudian dibentuk menjadi figur-figur kecil dari berbagai kisah dan dijual sebagai jimat.
Kadangkala, ayat-ayat ditulis di sehelai kertas yang kemudian ditumbuk halus dan dicampur ke dalam kopi atau makanan seseorang. Tulisan semacam itu juga diletakkan dalam mulut seekor kodok. Mulut kodok tersebut kemudian dijahit. Kaki-kakinya diikat dan kemudian dimasukkan dalam lubang di tanah
Seiring penderitaan dan kematian kodok, orang yang menjadi sasaran sihir juga mengalami penderitaan dan kematian.
Terkadang ketuba (mantra) diikat di leher seekor kura-kura dan kura-kura tersebut diletakkan di depan pintu orang yang dibenci disertai namanya, sehingga orang tersebut kemudian menderita dan meninggal.
Kadangkala kepala seekor ular berbisa dipotong, dijemur, ditumbuk dan dicampur dengan makanan atau minuman korban, yang kemudian meninggal. Semua ini adalah pekerjaan
talebs (dukun). Tak terhitung bentuk-bentuk sihir serupa yang menyebabkan sakit atau kematian pada seseorang, atau berfungsi sebagai jimat cinta.
Banyak kebiasaan animistik menjadi trend di kalangan umat Islam terkait upacara pernikahan mereka. Pembaca bisa membaca uraian lengkap mengenai subjek ini dalam tulisan Edward Westermarck,
‘Marriage Ceremonies in Morocco,’ London: Macmillan, 1914. Kita kutip salah satu contoh di dalamnya:
“Sebagai perlindungan terhadap sihir, uang/hadiah diambil dari gandum yang disediakan untuk acara pernikahan. Gandum tersebut kemudian dilempar ke dalam sungai, kali/arus air atau mata air, atau dikubur di dalam tanah; pengantin pria melangkahi bundelan pakaian tua yang berisi cukuran rambutnya sebanyak tiga kali; pengantin perempuan dikawal dengan hati-hati oleh para wanita dalam perjalanan ke rumah pengantin pria, terutama karena takut jangan-jangan beberapa orang jahat menggunakan ilmu gaib untuk menghilangkan keperawanannya; pengantin perempuan mengguncang keluar bubuk henna dari alas kakinya dan membuangnya ke air; dan setelah menikah, saat si istri muda mengadakan kunjungan pertama ke rumah orangtuanya, ia pergi dan kembali di malam hari, karena masih sangat rentan terhadap mata jahat.”
Orang hanya perlu membandingkan praktek-praktek ini dengan kebiasaan perkawinan di kalangan suku-suku pagan, untuk melihat betapa banyaknya unsur animism yang terkandung di dalamnya. Seluruh pertanyaan terkait pencemaran seksual dalam Islam dapat dijelaskan dengan cara terbaik berdasarkan kepercayaan animistik.
Merefer sekali lagi pada Westermarek:
“Orang Moor (Islam) berkata bahwa seorang ahli kitab takut pada roh jahat hanya bila ia tercemar secara seksual, karena pengucapannya akan ayat-ayat Qur’an yang merupakan senjata paling ampuh melawan roh-roh semacam itu akan sia-sia. Kebersihan seksual merupakan syarat bagi siapapun yang berhubungan dengan sesuatu yang berdosa,
12 karena bila tidak orang tersebut akan mencemarkan kesuciannya, dan juga,dalam berbagai kasus, mencederai diri mereka sendiri.” Di bagian lain Westermarek memperlihatkan bagaimana pengantin perempuan membawa berkat bagi orang lain sebagaimana yang terdapat diantara kaum pagan Malaysia. Ketika susu ditawarkan pada sang pengantin dalam perjalanannya ke rumah pengantin pria, ia mencelupkan jari-jarinya atau minum beberapa tetes dan meniup sisanya, sebagai tanda memberikan sebagian kecil kesuciannya, dan kemudian susu tersebut dicampur dengan susu lain untuk digunakan sebagai jimat terhadap sihir, atau dituang ke dalam tempat adukan mentega agar persediaan mentega berlimpah; atau, saat ia tiba di rumah pengantin pria, mertuanya akan menyambutnya dengan susu yang akan diminumnya dan memercikkan beberapa pada orang-orang. Selanjutnya ia melemparkan domba yang diberikan padanya ke tenda pengantin pria, agar domba-domba akan berbiak banyak di desa tersebut.”
Astrology yang meyakini bahwa matahari, bulan dan planet-planet menguasai tujuh hari dalam seminggu serta mempengaruhi nasib baik atau buruk, umumnya lazim terdapat di golongan tidak berpendidikan. Buku-buku mengenai astrology termasuk daftar buku laris, bahkan di toko-toko dekat Al-Azhar, Cairo. Doa-doa berikut, yang diambil dari ‘
Book of Treasures,’ karya seorang dokter dan filsuf terkenal Ibn Sina (meninggal 1035 A.D.), masih digunakan dan diterbitkan secara luas (sulit/tidak mungkin mengatakan pelantun doa ini seorang monoteis):
Doa kepada Venus. Wahai Putri yang diberkati, subur, hangat, halus, harum, bahagia dan cantik, yang menguasai seni perhiasan, ornament, emas, perak, hiburan dan perkumpulan sosial; Wahai Putri segala lelucon dan olah jasmani yang menaklukkan, memikat, menolak, menguatkan, menginspirasi cinta, menjodohkan! Wahai Putri kesenangan, Aku berdoa padamu agar mengabulkan permohonanku dengan izin Allah yang maha tinggi!
Doa kepada Merkurius. Wahai Pangeran yang jujur, paling baik, adil, pandai, yang menyenangkan untuk dipandang, penulis, ahli ilmu hitung, master dalam kecurangan dan penipuan, serta penolong dalam semua tipu daya! Wahai sosok yang jujur, mulia dan mencerahkan, yang sifat dan keanggunannya tak terpahami, karena tak terbatas, karena engkau meramalkan kebaikan dengan tanda-tanda baik dan meramalkan kejahatan dengan tanda-tanda jahat; laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, siang dengan siang, malam yang membosankan dengan malam hari, menyesuaikan dirimu dengan kodrat mereka, menyesuaikan dirimu dengan bentuk mereka. Semuanya milikmu. Aku memohon padamu untuk melakukan keinginanku, dengan izin Allah.
13
left: Sample of Abu Ma'shar's manuscript on astrology, 850 AD. right: Islamic zodiac contains astrological lion and sun symbol, Pergamon Museum in Berlin, Germany
Dalam astrology, umumnya dipercaya bahwa Saturnus menguasai hari Sabtu, dan warnanya adalah hitam; Matahari menguasai hari Minggu dan warnanya adalah kuning; Bulan menguasai hari Senin dan warnanya adalah hijau; Mars menguasai hari Selasa dan warnanya adalah merah; Mercurius menguasai hari Rabu dan warnanya adalah biru; Jupiter menguasai hari Kamis dan warnanya adalah krem; Venus menguasai hari Jumat dan warnanya adalah putih. Juga ada Tujuh malaikat, satu untuk setiap hari dalam seminggu, dan parfum khusus dibakar sehubungan dengan mantra-mantra ini.
Modus operandi dalam buku-buku yang membahas mengenai hal ini adalah dengan mengambil huruf-huruf pertama nama depan orang yang terlibat dan mencocokkannya dengan tabel astrologi. Kemudian diambil huruf pertama nama planet yang berhubungan dengan orang atau benda yang ditanyakan, ditulis, dan kemudian tanda kasus akusatif ditaruh pada sebuah huruf panas, tanda kasus nominative pada huruf yang kering, dan tanda kasus genitive pada huruf yang basah, dan sesuatu dilakukan. Misalnya, jika kita ingin menyatukan huruf-huruf Mahmud dan Fatimah dengan huruf nama planet yang mewakili sesuatu yang ditanyakan, katakanlah Venus
(Zuhrah), kita ambil huruf pertama nama Mahmud, huruf pertama nama Fatima, dan huruf pertama nama Venus. Kemudian kita melakukan sesuatu pada huruf-huruf tersebut seraya menyemprotnya dengan parfum yang sesuai; namun sebelum melakukannya engkau harus memotong kukumu, mengenakan pakaian terbaik, dan sendirian; dan keinginanmu akan dikabulkan dengan izin Allah.
Masih menjadi adat kebiasaan untuk mengetahui horoskop/tanda perbintangan anak yang baru lahir dari ahli astrologi. Kita juga bisa mempelajari masa depan melalui Geomancy, yang dalam bahasa Arab disebutr
Lim ar raml (pasir), dinamakan demikian karena dulunya figur-figur dan titik-titik dibaca melalui materi pasir, bukan kertas seperti saat ini.; orang yang melakukannya disebut
Rammal, dan ia biasanya menggunakan astrologi untuk membantunya meramal masa depan.
Buku-buku mengenai Geomancy sangat banyak jumlahnya, namun modus operandi sesungguhnya harus dipelajari dari seorang praktisi.
Dari sekian banyak praktek sihir yang trend di kalangan umat Islam dewasa ini, kita tidak akan menuliskannya panjang lebar. Saya hanya bisa menyebutkan penggunaan cangkir atau mangkok sihir, yang terpulang ke masa kuno. Berbicara secara umum, mangkok ada dua jenis. Pertama disebut
Taset at Khadda dari akar kata Arab
khadda yang berarti ‘mengguncang cangkirmu.’
14 Jenis lainnya disebut
Taset al Turba. Keduanya digunakan untuk penyembuhan dan untuk mengusir penyakit dari tubuh. Spesimen mangkok semacam ini, yang disimpan dengan hati-hati oleh keluarga-keluarga kuno yang memilikinya, dapat dilihat di Museum Arab, dibuat oleh seorang pengrajin bernama Ibrahim tahun 1581 A.D.
Menurut seorang penulis Koptik, pemilik mangkok semacam itu seringkali meminjamkannya pada mereka yang membutuhkannya. Cara yang benar untuk menggunakannya adalah:
mengisinya dengan air di pagi hari, memasukkan kunci-kunci biasa ke dalamnya, kemudian dibiarkan hingga esok hari, dan diminumkan ke pasien. Ini diulang terus selama tiga, tujuh, atau empat puluh malam berturut-turut hingga pasien terlepas dari pengaruh jahat dari rasa takutnya. Tidak aneh jika oksida besi bereaksi pada pasien.
Mangkok Islam umumnya mengandung inskripsi ayat-ayat Quran, dan kunci yang dimaksud ditahan oleh kawat yang berasal dari dasar cangkir, bagian tengah Taseh. Kawat ini dipasang dengan sekrup yang memungkinkan dasar mangkok berputar sehingga kunci-kunci bisa menjangkau semua posisi di cangkir/piala. Dua mangkok magis yang saya beli--yang lebih kecil di Alexandria dan yang lebih besar di Cairo—keduanya terbuat dari kuningan. Mangkok yang lebih besar berdiameter delapan inch dan tinggi dua inch; mangkok yang lebih kecil berdiameter lima seperempat inch dan tinggi satu setengah inch. Bagian dasar keduanya berdiameter 2 inch. Kunci-kunci di dalam mangkok besar bejumlah tiga puluh, dan di mangkok kecil dua puluh.
Kita mulai dengan mangkok yang lebih besar: di lingkaran bagian dalam mangkok terdapat tanda-tanda angka tertentu setara dengan angka 1711—yang memiliki arti magis—namun angka-angka tersebut tidak berbeda jelas tidak pula seragam. Selanjutnya diikuti inskripsi ayat-ayat Quran dari surah ‘
Ya Sin’ (surah 36):
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Sin. Demi Al Quran yang penuh hikmah, Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul, (yang berada) diatas jalan yang lurus, (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman. Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia”.
Sisa ayat dari surah ini berada di bagian luar cangkir:
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
“Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka. (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya.” Bagian luar mangkok juga ditulisi lima nama Allah dengan huruf tebal,
“Wahai Penyembuh, Wahai Yang Berkecukupan, Wahai Engkau Yang Peduli, Wahai Engkau Yang Mengaruniakan Kesehatan, Wahai Engkau Yang Menghakimi.” Disertai juga sejumlah symbol mistis, angka-angka Arab, dsbnya.
Di mangkok yang lebih kecil juga bagian dalamnya bertuliskan bagian pertama surah Ya Sin, dan ditambah ayat dari surah 24, ayat 35 Quran:
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara,” dan ayat dari surah 17 ayat 82:
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Tidak ada inskripsi di bagian sisi luar mangkok yang lebih kecil. Di setiap kunci terdapat inskripsi,
“Bismillahi ar Rahmman ar Rahim."
15
Mangkok magis bertuliskan huruf Arab dengan serangkaian kunci/logam logam
(atas) Mangkok magis Babilonia, Mesopotamia bertuliskan huruf Aramaic
(bawah) Mangkok magis dari masa dinasti Safavid, Persia, bertuliskan huruf Arab.
Mangkok jenis lain digunakan untuk maksud jahat. Mangkok jenis ini dibuat di Medinah dan ada inskrispsi dalam bahasa Arab,
“Al Medina yang illuminatif. Tahun 1305 H.” Mangkok ini terbuat dari kayu aromatik dengan semburat kuning dan rasa pahit. Dibalik dengan tangan, tidak terdapat ayat-ayat Quran. Mangkok jenis ini disebut
Al Kubaiya al Kimiya, atau ‘Mangkok Al Kimia.’ Kegunaannya yang aneh adalah untuk memisahkan/menceraikan suami istri, atau melukai seorang wanita dengan sihir, atau membawanya menjalin cinta terlarang. Dua ayat Quran ditulis dari kanan ke kiri dengan
semen humanis (sperma manusia?) di bagian dalam cangkir, kemudian diisi air dan sang wanita dibuat meminumnya secara diam-diam. Ayat-ayat tersebut adalah,
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin. (Q24:3)” Dan juga ayat dari surah 65,
“Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang.”
Mangkok semacam ini sudah lazim digunakan. Orang yang memberikan mangkok ini pada saya berkata bahwa ayahnya di Ramleh (dekat Alexandria) sering meminjamkannya dan mendapat satu pound dalam satu malam untuk penggunaannya. Tampaknya mangkok semacam ini diproduksi dalam jumlah besar di Medinah oleh umat Islam, dan nilainya kekuatan yang dikandungnya selain dari ayat-ayat Quran juga dari bahan pembuat dan tempat produksi mangkok tersebut.
Ahmed Zaki Pasha, sarjana bahasa Arab sekaligus sekretaris Dewan Mentri di Kairo, baru-baru ini membawakan makalah di Institut Mesir berkenaan dengan salah satu mangkok penyembuh yang sekarang disimpan di sebuah Gereja Koptik tua sebagai sebuah relic 16. Dari makalah tersebut kita mempelajari beberapa hal berikut:
Mangkok Sihir terbagi dalam dua kategori:
- Mangkok yang menyembuhkan penderitaan yang disebabkan oleh emosi yang keras dan tiba-tiba/sakit mental, yang dalam bahasa Arab disebut ‘Mangkok Teror,’ dan
- Mangkok yang berfungsi untuk menyembuhkan penyakit biasa, fisik maupun moral, bahkan masalah-masalah rumah tangga
‘Mangkok Terror’ yang disimpan dengan penuh kewaspadaan oleh mereka yang memilikinya, digunakan secara luas saat ini di Mesir. Pemiliknya bersedia meminjamkannya pada sesama mereka yang menderita, tapi dengan satu syarat yang mengikat pada pinjaman semacam itu dan bila dilanggar akan menyebabkan mangkok tersebut akan kehilangan kekuatan magis selamanya. Peminjam harus memberikan uang deposit. Zaki Pasha menceritakan kasus salah satu mangkok yang ia perlihatkan, dimana ia harus membayar sejumlah œ75 untuk ibu dari kepala keluarga yang memiliki mangkok tersebut.
Berikut prosedur yang harus diikuti untuk membuat ‘Mangkok Teror’ bekerja:
Mangkok harus diisi air disaat yang sama ketika umat Islam pergi ke mesjid untuk melakukan ibadah sholat shubuh. Serangkaian kunci dan pernak-pernik logam lain, yang semuanya berkarat, dicelupkan ke dalamnya, dibiarkan di udara terbuka, dan esok paginya diminumkan ke orang yang akan diobati. Cara ini, yang diulang sebanyak tiga, tujuh atau empat puluh malam berturut-turut--tergantung kasusnya--selalu menyembuhkan orang-orang yang menderita karena efek emosi yang kuat tersebut.
Kategori lain, yang jauh lebih menarik dari sudut pandang historis maupun tahyul, terbagi atas dua golongan:
- Mangkok yang anonim, yaitu tidak bertanggal, dan
- Mangkok yang menyandang nama orang yang terkemuka dan juga tanggal yang jelas.
Kategori kedua yang menjadi subjek bahasan di makalah Zeki Pasha. Ia menyebutnya
Mangkok Saladin, karena inskripsi kehormatan yang ada di mangkok tersebut. Di bagian dalam mangkok yang terbuat dari kuningan putih, terdapat inskripsi melingkar yang terdiri dari huruf-huruf mistis dan kabalistic, yang walaupun diantaranya dapat dibedakan antara huruf Arab dan sandi rahasia namun karena begitu campur baur, sulit untuk membacanya. Di atas inskripsi ini terdapat enam belas medallion, bentuknya identik namun memiliki inskripsi mistis dan Quran yang berbeda-beda. Medallion Quran berisi mantra:
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Pengampun.” Bagian dasar mangkok yang asli sudah tidak ada, diganti sepotong tembaga yang menarik perhatian,--di atasnya tidak ada inskripsi. Di bagian sisi luar mangkok yang terbuat dari tembaga merah, terdapat mantra peringatan yang patut diperhatikan. Bunyinya:
“Kehormatan bagi Tuan kita, Raja Sultan, pembela jalan Allah yang didukung (oleh-Nya), sang pemenang Abu-l-Mouzaffar, Yusef pengikut Amirul Mukminin! (Mangkok ini) telah terbukti berdasarkan pengalaman (sebagai obat bagi) gigitan ular berbisa dan kalajengking, demam, mengembalikan suami dari wanita yang dicerai dan diabaikan, menyembuhkan (gigitan) anjing gila, sakit usus, sakit perut (bayi), sakit kepala…menghancurkan pengaruh sihir, (menghentikan) pendarahan, mengusir mata jahat, menghapus kesedihan dan kecemasan, dan segala penyakit dan kelemahan, kecuali kematian….mencegah kejengkelan yang disebabkan permasalahan anak-anak. (Ini harus) ditempatkan di bagian kepala (pasien) dan digunakan untuk mandi oleh perawan tua (untuk menolongnya mendapatkan suami).”
Di bawah inskripsi ini terdapat sepuluh medallion, berbentuk bulat dan trapesium selang seling. Semuanya ditutupi tanda-tanda mistis yang tidak sepenuhnya kita pahami saat ini. Di bagian bawah medallion terdapat inskripsi melingkar dalam huruf Arab, yang beberapa diantaranya telah terhapus, namun dengan bantuan mangkok kontemporer yang terdapat di Museum Arab, dapat direkonstruksi teks berikut:
“Dibuat setelah pengamatan astrologi, direproduksi dan diukir selama titik puncak bintang dan sesuai dengan horoskop yang berasal dari table-tabel astral. Ini telah disetujui dan dipakai oleh pemimpin utama agama Kalif Rashidite, untuk melindungi komunitas umat Islam. Dilaksanakan di Mekah tahun….untuk segala penyakit dan kelemahan.”
CATATAN KAKI BAB IX
1 "The Qur'an," E. H. Palmer, Part 1, Sura 11:96 ff.
2 Hughes' Dictionary of Islam, p. 168. In a beautifully illustrated Persian book of Traditions found in the Sultaniah Museum Cairo, there is a picture of these culprits.
3 "Fetichism in West Africa," p.213.
4 Mishkat, XXI, C. I., Part 2.
5 Hughes' Dictionary, p.303.
6 Surah 113.
7 Vol.11, pp.298-7 and 300.
8 The Jewish Encyclopedia, article Knot.
9 See " Al Razi," Vol. VIII, pp.559-564. here we also learn that an afrit used to tease Mohammed, so Gabriel taught him to repeat this chapter at bed-time. It was also given him as a charm against the evil eye.
10 "Malay Magic," p.570.
11 "Malay Magic," p.571.
12 Cf. Frazer, The Corn Spirit, in his "The Golden Bough."
13 From the article on Magic by E. Rehatsek, M.C.E., in the Journal of the Asiatic Society, Vol. XIV, No.37.
14 See Lane's Dictionary.
15 In the name of God the merciful, the compassionate.
16 A full account of another cup of this character was given by E. Rehatsek, M.C.E., in the Journal of the Royal Asiatic Soc., Vol. XIV, No. 37. Our illustration is taken from this article.