G SAWMA: Bahasa Syriak-Aram dalam Quran (BELUM SELESAI)

ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

G SAWMA: Bahasa Syriak-Aram dalam Quran (BELUM SELESAI)

Post by ali5196 »

Masih ttg topik bahasa Syro-Aramaic dan pengaruhnya pada Quran, bang al5196 ingin menyimak buku ini. Apakah ada kesamaan dengan buku Luxenberg http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... il-t37252/

http://www.aramnaharaim.org/English/Qouran_Syriac.htm
PRESS RELEASE
March 16, 2006

THE QUR’AN: MISINTERPRETED, MISTRANSLATED, AND MISUNDERSTOOD : THE SYRIAC-ARAMAIC LANGUAGE OF THE QUR’AN

Image
Prof Gabriel Sawma

Penulis adalah Gabriel Sawma, professor dlm bahasa Aram/Aramaic dan tokoh yang diakui dalam studi Islam. Ia ahli dalam dampak bahasa Aram terhdp Qur’an dan bahasa Ibrani Injil. Ia berbicara, membaca dan menulis dalam 3 bahasa : Arab, Aram dan Ibrani. Ia penulis berbagai artikal dalam bhs Aram.

Image
http://www.syriacaramaicquran.com/
http://books.google.com/books?id=WBx2ej ... q=&f=false
http://www.gabrielsawma.blogspot.com/

Gabriel Sawma
P.O. Box 112,
Plainsboro, NJ 08536
Tel. (609) 915-2237
Fax (609) 275-0355
Email: [email protected]
Last edited by ali5196 on Tue Jul 19, 2011 11:48 pm, edited 8 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

http://www.syriacaramaicquran.com/gpage3.html

http://www.syriacaramaicquran.com/gpage3.html

Ini hanya beberapa contoh ayat-ayat Qur'an yang seluruhnya dipinjam dari bahasa Syriac.

Q1: 1 Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Bismi lahi lrahamaani lrahim
Dalam bhs Syriac (dialek Syriac Timur): bishme lalaha rahmana rhima

Q1:2 Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Alhamdu lillah rabb al'alamin =…
Syriac : hmada lalaha raba almin
Tanda-tanda vokal dalam ayat2 Qur'an dibubuhkan pada abad2 kemudian. Begitu tanda2 vokal itu dihilangkan, nampaklah dialek Syriac tsb.

Q1:3 Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Alrahmani lrahim = …
Syriac : rahmana rhima
Initial /al/ dibubukan pada abad kemudian. Tanpa tanda inisial tsb, nampaklah dialek
Syriac itu.

Q1:4 Yang menguasai di Hari Pembalasan
Maliki yawmi ldin =…
Syriac: "malka yawma ldina


Q4:157 Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam
Inna qatalna almaseeheesa ibn maryam =
Syr : hnan qtalnan yeshou.msheeho bar Maryam.

Q5:45 … bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi …
Wakatabna alayhem fiha anna alnafs bilnafs walayn bilayn walanf bilanf walidhn bilidhn walsinn bil sinn
Syr : wktabnan layhen bha, en nafsha bnafsha wayna bayna wanfa banf wedna bedna wshena bshena.

Q9:31
Wama umiru illa liyabudu ilaahan wahidan
Syr : wma omar lhun, lobdin had Alaha, meaning: and what they were told

Q10:30
Fakafa billahi shahidan baynana wa baynakum
Syr : makfeh b aloho (alaha) sohdo (sahda)banyan w baynotkun.trans


Q10:32
Aman yamluku al samu wal absar
Syr : man molekh shama and absira

Q10:43
Waminhum man yastamiu ilayka
Syr : menhen man shomeen loch


Q10:45
Allah la yadhlimu al nas
Syr : aloho (alaha) lo tolem neshe
Last edited by ali5196 on Fri Mar 05, 2010 3:30 pm, edited 1 time in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Berikut contoh2 ayat2 Qur'an yang dipinjam dari Injil Ibrani. Beberapa disalah terjemahkan oleh Muslim karena mereka tidak dibekali pengetahun bahasa Aramaic.

Q. 2: 36, Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini.

Dalam Kitab Genesis/Kejadian, kami mendapatkan cerita yang mirip, sbb : "TUHAN berkata kepada manusia itu, 'Engkau boleh makan buah-buahan dari semua pohon di taman ini, kecuali dari pohon yang memberi pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Buahnya tidak boleh engkau makan; jika engkau memakannya, engkau pasti akan mati pada hari itu juga.'"
(Gen. 2: 16-17, NRSV). http://www.wordplanet.org/id/01/3.htm

Q2:38 Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu!”

Genesis : Maka TUHAN Allah mengusir manusia dari taman Eden dan menyuruhnya mengusahakan tanah yang menjadi asalnya itu. Kemudian, di sebelah timur taman itu di depan pintu masuk, TUHAN Allah menempatkan kerub-kerub, dan sebilah pedang berapi yang berputar ke segala arah, untuk menjaga jalan ke pohon yang memberi hidup itu. Dengan demikian tak seorang pun dapat masuk dan mendekati pohon itu. (Gen. 3: 23-24, NRSV).

Q2:50 Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki

Exodus : Lalu dengan kejamnya mereka menindas orang Israel, dan membuat hidup mereka sengsara. Tanpa belas kasihan mereka dipaksa bekerja keras di proyek-proyek pembangunan dan di ladang- (Exod. 1: 13-14, NRSV).

Ini hanya beberapa contoh yang dipinjam Quran dari buku2 suci Yahudi. Ada juga cerita2 Qur'an yang dicaplok dari cerita2 ya sudah ada beribu2 tahun sebelumnya.
Last edited by ali5196 on Sun Mar 14, 2010 5:20 am, edited 3 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

AYAT2 QURAN yagn dipinjam dari ARAMAIC

Qs 22:14: Inna allaha yudkhil alladheena aamanu walladheena amilu alsaalihaat jannaten tajri min tahtiha al anhur, inna allaha yafaalu ma yureed,
Aramaic: an el ydhl zn amnu w mlu slht gnt tgri mn ththh anhr, an el yfl ma yrd

Qs22:16 Anzalnaahu ayaaten bayyinaat waianna allaha yuhdi man yureed
Aram : nzln ayt bynt w an el yhdi mn yrd


Qs 22: 18 Alam tara anna allah yasjudu lahu man fi alsamawat waman fi al ardh wa alshams wa alqamar wa alnujum wa aljibal
Aram : lm tra an el ysgd lu mn bshmyut wmn bardh wshmsh wqmr wnjmu wgblu


Qs 22:24 Wahudu ila altayyibi mina alqawl wa hudu ila siraten mustaqeem
Aram : whdu al tib mn qwl whdu al srt hmd


Qs 22:56 Almulk yawma idhin lillah yahkumu baynahum fa alladheena aamanu wa amilu alsalihat fi jannati al naeem
Syriac : mlakh yawmono hode laloho hokem baynothoon, holen obdeen sleehutho bghaw ganthan


Qs 22: 58 Wa alladheena haajaru fi sabeel allah thumma qutilu aw matu liyarzuqannahum allah rizqan hasanan
Syr. : w hodlen mahgre shbil aloho w qtili aw maiiti aloho rozeq lhun rezqo hasino.


Qs 22:69 Allah yahkumu baynakum yawma alqiyamati
Aram : el yhkm bynkm ywm qymt
Last edited by ali5196 on Fri Mar 12, 2010 8:47 pm, edited 2 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Quran mengatakan bahwa Yahudi & Kristen Diselamatkan
Jews and Christians are redeemed in the Quran
oleh Gabriel Sawma

Qs2:4 : wa alladhina yu’minuuna bima unzila ilayka, wama unzila min qablika, wa bi aakhirah hum
yuqinun

Terjemahan : ‘dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.’

Ayat ini dimaksudkan bagi mereka :
(a) yang percaya Quran;
(b) percaya pada apa yang diberikan pada mereka sebelum Quran (i.e. the Old and New Testaments),
(c) percaya pada akhirat.

Dlm bhs Aramaic, ayat itu berbunyi: w lz ymn bma nzl ‘laik wbma nzl mn qblk wbhrut hm yqnun.

Kata unzila diterjemahkan sbg ‘turun’. Padahal versi Aramaic “nzl” berarti ‘turn the balance, drop/berbalik/berbeda/lain,jatuh’. Manuskrip2 dini Quran tidak mengandung tanda2 vokal /u/, /i/, and /a/. Ketika tanda2 vokal dibubuhkan belakangan, kata Aramaic “nzl” menjadi ‘unzila’.

Kata yuqinun disalah terjemahkan menjadi ‘mereka yakin’. Aramaic “qnh” berarti ‘MENYELAMATKAN’. Istilah itu ditemukan dlm Exodus 15: 16. “qnh” juga berarti ‘acquiring wisdom/mendapatkan fitrah’ (Proverbs 1: 5).

Jadi, ayat Quran diatas tsb sebenarnya berarti: buku ini (Quran) adalah buku berbeda/lain dan tidak bertentangan dengan buku-buku yang turun sebelumnya (yi. Injil Lama & Baru) serta mereka (yi Yahudi & Kristen) diselamatkan pada (hari) akhirat.

Arti yg disampaikan ayat itu dlm bhs Aramaic sangat berbeda dgn arti yg diberikan ahli tafsir Muslim. Ayat Quran ini sebenarnya tanpa ragu2 mengatakan bahwa pesan Quran tidak bertentangan dengan Injil. Tanpa pengetahuan Aramaic, ahli tafsir Muslim menghasilkan tafsir yang tidak tepat.

Lebih lanjutnya ... silahkan baca buku saya ... eng ing ennnnggg...
Last edited by ali5196 on Sun Mar 14, 2010 5:07 am, edited 4 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

SALAH TAFSIR DALAM QUR'AN

Qur'an mengatakan bahwa Yesus/Isa adalah sang "Messiah". Ayat "Wama qataluhu wama salabuhu" TIDAK berarti 'mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya'. Dlm bhs Aramaic, "wma" berarti 'apa'. Jadi Qur'an sebenarnya memang mengatakan (atau paling tidak, bertanya) bahwa Isa "dibunuh dan disalib" (apa mereka membunuhnya, apa mereka menyalibnya)

Qur'an mengatakan bahwa Isa "menyembuhkan orang buta" dan "menghidupkan orang mati". Para ahli tafsir Muslim meremehkan tindakan ilahi ini. Siapa lagi kalau bukan Tuhan yang mampu menyembuhkan orang buta dan menghidupkan kembali orang mati? Qur'an mengatakan bahwa Isa adalah 'penyelamat' dan menyebutnya "Wajihan", Aramaic "ghh"
berarti 'menyelamatkan'. Ahli tafsir Muslim salah menafsirkannya sebagai 'terhormat.'

Quran juga tidak menyebut bahwa perawan2 dengan 'mata jelita' menunggu jihadi di surga. Dlm bhs Aramaic, ayat itu berarti "buah anggur (kering) dan sumber2 mata air" menunggu para jihadi di surga.

Kata2 dalam QURAN yang tidak bisa diterjemahkan

Ada beberapa ayat yang beberapa kata didalamnya tidak diterjemahkan. Antara lain kata2 ini nih: "kalalat" (Q. 4:176); "iliyyun" (Q. 83: 20); "ra'ina" (Q. 2: 47, 105); "sijjin" (Q. 83: 9); "tasnim" (Q. 83: 28); "iblis" (Q. 2: 35, 18: 51); "al-riss" (Q.25: 39); "al-samiri" (Q.20: 86); "wasatan" (Q. 2: 144) etc. Mengapa tidak? Karena kata2 ini hanya bisa dimengerti dalam konteks Aram dan bukan Arab.
http://www.syriacaramaicquran.com/

Misalnya, kata "kalalat" dlm bhs Syriac = "kalto, kalta" yang berarti 'pengantin wanita' tapi dlm Q4:176 diterjemahkan sbg orang mati yang tidak meninggalkan ahli waris.


SALAH BACA

Kata "Yahweh" dlm Qur'an tidak dimengerti para ahli tafsir shg mereka malah memberikannya arti lain, yi : 'keinginan jahat'.

Waja'alna laka qusuran dlm Q.25: 10 diartikan sbg 'Kami memberimu istana-istana'. Kata Syriac "qusuran" tidak berarti istana, melainkan 'menikmati buah kebaikan'. Jadi sebenarnya, artinya adalah 'orang bijaksana akan menikmati buah2 kebaikannya'.

utk jelasnya, kita tunggu bukunya ! Sabar yahhhh ---
Last edited by ali5196 on Wed Jul 20, 2011 8:29 pm, edited 3 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

OKAY ... ini bukunya !!
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

PENDAHULUAN
HALAMAN 13

Penulis percaya bahwa Qur'an tidak dikomposisi dalam bahasa Arab, tetapi dalam bahasa Aram (Aramaic). [...]
Dipercaya luas bahwa Qur'an disampaikan dalam bahasa Arab. Tapi orang Arab sendiri kesulitan mengerti Qur'an. Ini karena bahasa asli Qur'an adalah bahasa Aram. Di abad 7, bahasa tulis bagian dunia itu adalah Syriac, sebuah dialek Aram, dan bukan Arab. Dtemukannya prasasti-prasasti Palmyrene dan Nabatean di Syria dan Transjordan menunjukkan bahwa kedua kerajaan Arab ini memiliki literatur yagn ditulis dalam bahasa Aram dan Yunani. Diantara abad 4 dan 7, hanya lima prasasti ditemukan di Hijaz utara dalam sebuah bahasa yang mirip Arab, bukan Arab klasik, tapi prasasti Namarah. Kami akan membahas ini dalam bab tersendiri.

HALAMAN 18

Tidak ada dalam sejarah agama manapun yang kitab sucinya begitu disalah-mengerti oleh pengikutnya seperti Qur'an. Para komentator Qur'an melakukan banyak kesalahan karena mereka tidak mengerti dialek Aram pada umumnya dan bahasa Syriac pada khususnya. Hampir setiap kata dalam Qur'an bisa ditelusuri akar katanya dalam bahasa Aram. Pembaca nanti akan melihat bahwa kata-kata dalam Qur'an bisa ditemukan dalam Injil Ibrani, Injil Aram, Talmud Aram versi Babylon dan Palestina, Peshito (Fshito) Syriac, liturgi Syriac Kristen, yi khususnya Gereja Orthodox Syriac, Gereja Katolik Syriac, Gereja Maronit, Gereja Timur atau Gereja Nestorian (dikenal sebagai Gereja Assyria) dan Gereja Chaldean.

Penemuan manuskrip2 Qur'an di Yemen di tahun 1972, atau manuskrip Sana'a, adalah perkembangan yang paling penting dalam studi sejarah Qur'an. UNESCO menerbitkan beberapa manuskrip tsb.
Lihat http://www.unesco.org/webworld/mdm/visi ... sent1.html

Image
Foto Quran Usman dari abad 7 (yang huruf2nya tidak memiliki tanda2 vokalisasi) dianggap sama tuanya dengan Quran Sana'a http://en.wikipedia.org/wiki/Uthman_Qur%27an

Manuskrip2 Sana'a yang ditulis dalam abjad KUFI adalah bentuk dini penulisan Qur'an. Tulisan2 itu tidak memiliki tanda vokal (diacriticals) yang penting bagi vokalisasi Qur'an. Proses mengcopy Quran modern dari manuskrip2 dini inilah yang menghasilkan begitu banyak kesalahan, seperti yang kita lihat nanti. Manuskrip2 Quran ditulis dalam hururf2 yang sangat berbeda dari huruf2 QUran modern dan lebih mirip huruf2 Nabatean dan Syriac Estrangelo.

Jadi, untuk membaca huruf2 tersebut, si pembaca harus menguasai huruf Surto dan Estrangelo dari bahasa Syriac, huruf kotak kotak Ibrani yagn digunakan dlm Injil Ibrani, yang berasal dari Aram dan huruf Nabatean, yang juga berasal dari Aram.

CONTOH HURUF KUFI:

Image
Dalam perkembangannya, huruf Kufi kemudian mengadopsi tanda vokalisasi seperti foto diatas ini. 'Kufic is a form of script consisting of straight lines and angles, often with elongated verticals and horizontals. It originally did not have consonant pointing distinguishing, for example, b, t, and th. http://en.wikipedia.org/wiki/Kufic

Dialek Aram dari wilayah Edessa, dari Syria Timur, sangat dominan dalam Quran. Beberapa Surat menggunakan bahasa yang mirip bahasa Syriak modern (juga sebuah dialek Aram). Ada juga Surat yang didominasi oleh dialek Aram yang lebih tua yang perbendaharaan katanya bisa ditemukan dalam Biblia Hebraica (Injil Ibrani) dan Injil Aram. Ini menunjukkan bahwa BAHASA QURAN TERDIRI DARI BERBAGAI DIALEK ARAM, dgn kata lain: KOMPOSISI QURAN BERBEDA-BEDA KARENA DITULIS OLEH ORANG2 BERBEDA DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA BERBEDA! :shock:

HALAMAN 20
Sudah saatnya bagi para departemen, kolege dan universitas diseluruh dunia, termasuk Universitas Al Azhar di Mesir, untuk memperknelkan bahasa Aram, khususnya Syrac, sebagai bahasa Qur'an. Hanya lewat bahasa Aram kita bisa mengerti bahasa Arab dan bahasa Qur'an. Sudah waktunya bagi dunia akademi dalam bidang bahasa2 Semitik untuk menyadari bahwa bahasa Arab Klasik tidak lebih dari sebuah bentuk bahasa Syriac-Aram yang didistorsi.

Jadi, kunci untuk mengerti Qur'an adalah bahasa Aram. Ini bukan sesuatu yang menghina agama Islam, ataupun mengurangi nilai Qur'an.
Last edited by ali5196 on Wed Jul 20, 2011 7:44 pm, edited 7 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

kaplinggg !!
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Asal Usul Qur’an
Halaman 93

Diantara para pengritik Quran ternama adalah John Wansbroughm penulis Quranic Studies : Sources & Methods of Scriptrual Interpretation (1977), The Sectarian Milieu : Content and Composition of Islamic Salvation History (1978). Dosen SOAS [School of Oriental Studies] London ini menyimpulkan bahwa Quran berevolusi secara bertahap di abad 7 & 8M selama periode transmisi oral yang lama. Alasannya adalah bahwa tidak ada satupun bukti materi dari abad pertama eksistensi Islam, dan ini menurut Wansborough adalah karena : Quran [orisinalnya] memang tidak pernah eksis !

Tahun 1977, dua pakar SOAS lainnya, Patricia Crone (professor sejarah di Institute for Advanced Study di Universitas Princeton) dan Michael Cook, profesor Near Eastern History di Princeton, mengambil pendekatan yang lebih radikal dalam buku mereka, Hagarism : The Making of the Islamic World.

Karena absennya tulisan2 Arab dari abad pertama Islam, keduanya melihat pada sumber2 NON-Muslim dari abad 7 yang menunjukkan bahwa Muhammad tidak dianggap sebagai pendiri sebuah agama baru, tapi seorang pengkotbah/pendeta dalam tradisi Perjanjian Lama, yang menunggu datangnya Sang Penyelamat, si Messiah. Dokumen-dokumen tua ini merujuk pada pengikut Muhammad sebagai ‘’hagarin’’ dari suku ‘’Ismael/Ismail,’’ dengan kata lain mereka adalah keturunan Hagar, gadis budak yang disetubuhi nabi Ibrahim sampai menghasilkan anak haram, Ismael.

‘’Pada abad permulaan Islam, pengikut Muhammad menganggap diri mereka sebagai pihak yang turut berhak atas Tanah Suci disamping saudara sepupu mereka, Yahudi. Dan banyak Yahudi nampak menyambut kaum Arab ini sebagai liberator saat mereka masuk Yerusalem tahun 638. Dengan kata lain, Islam tampil sebagai agama dan budaya otonomi HANYA setelah melalui proses perjuangan panjang untuk mencari identitas diantara bangsa-bangsa yang tercerai berai akibat penjajahan [Romawi?], yi kaum Syria Jakobit, Nestorian, Aram, Koptik, Yahudi dan Arab.

Ms Crone bersikeras mengatakan teks Quran mewujudkan pemikiran monotheis, penuh dengan cerita dan referensi kepada Ibrahim, Isak, Yusuf dan Yesus tapi [anehnya] sejarah resmi mengatakan bahwa Muhammad, seorang pedagang onta buta huruf [bukan ontanya yang buta huruf---ali5196] menerima wahyu Illahi di Mekah, sebuah wilayah yang sangat jauh dari pemikiran monotheis dan justru lebih terkenal sebagai pusat Arab Beduin politheisme, pemuja berbagai dewa. [...]

Menurut Crone, ini hanya karena adanya dua kemungkinan : adanya Yahudi dan Kristen dalam jumlah substansial di Mekah, atau Quran dikomposisi di tempat lain.’’ [Alexander Stille, Scholars Scrutinize the Koran’s Origin, NY Times & International Herald Tribune, March 4, 2002]

[..]


Ibn Hisham (w.834), yang mengedit biografi Muhamad mengakui bahwa ia menghapus beberapa materi yang dicatat Ibn Ishaq karena ‘bahan2 itu terlalu memalukan untuk dibahas.’ Ini menunjukkan adanya pemalsuan, entah dalam tulisan dini atau dalam tulisan Ibn Hisham.

Sumber Islam dini lainnya datang dari al-Waqqidi, yang menulis Kitab al-Maghazi. Ia wafat 197 tahun setelah wafatnya nabi. Tapi bukunya hanya menulis tentang wilayah-wilayah caplokan Arab.

Sumber Islam ketiga adalah hadis Sahih Bukari (w.878) dan Sahih Muslim (w.874), keduanya ditulis 220 tahun setelah kematian Muhammad.

Dan sampai saat ini, tidak ada satupun sejarawan independen yang bisa menunjukkan informasi obyektif tentang Muhammad atau perkembangan Quran.

... ayo lanjut !
Last edited by ali5196 on Wed Jul 20, 2011 7:30 pm, edited 1 time in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

2.2 Bahasa Qur’an
Halaman 96

Qur'an mengatakan telah diturunkan dalam bahasa Arab

Q12:2 : Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab [Arabiyyan], agar kamu memahaminya.

Etimologi kata Qur’an bagi ‘’Arabiyyan’’ berasal dari kata Syriak, ‘arboyo’ yang berarti ‘orang barat,’ yaitu dari bagian barat Mesopotamia [Irak sekarang]. Kata Syriak bagi ‘’leshono ‘arboyo’’ (Syriak Barat) dan ‘’leshana arabaya’’ (dialek Syriak Timur ) berarti ‘bahasa barat, atau ‘bahasa yang berasal dari barat.’

[Jadi Qur'an asli tidak diturunkan dalam bahasa Arab, tapi Arabiyyan, yaitu bahasa 'orang barat.' Siapa 'orang barat' itu ? Yang pasti bukan Arab ! Menurut penjelasan diatas, mereka adalah orang dari bagian barat Mesopotamia yang berbahasa Syriak. Dan yang jelas agama 'orang barat' itu adalah agama Kristen. ]


Halaman 103
Para komentator Muslim mengatakan bahwa Qur’an adalah buku pertama yang ditulis dalam bahasa Arab; oleh karena itu merupakan dasar bagi bahasa Arab klasik. Tata bahasa Arab konon di-design untuk mengikuti pola Qur’an. Bagi Muslim, Qur’an mewakili sumber agama, hukum dan wahyu Tuhan.

TAPI para pengamat Barat sudah lama menemukan kata-kata asing dalam Quran. Bahkan komentator Arab seperti Al Suyuti menulis tentang kata-kata asing dalam bukunya ‘Al Itqan Fi ‘Ulum Al’Qur'an.’ Buku ini dipengaruhi teks Syriak-Aramaik, bahkan Qur'an pada dasarnya adalah teks Syriak-Aramaik.

Bahkan sampai hari ini, orang berbahasa Syriak bisa mengerti Qur'an lebih baik dari orang berbahasa Arab, walau didalam kurun waktu 14 abad, banyak istilah sudah di-Arabisasi.


Halaman 106
Di abad 12, seorang patriarkh Syria, Dyonisus Bar Salibi (w.1171) menggugat buku suci Islam ini.. Ia mengutip Quran dalam, versi bahasa Syriak. Kita tidak tahu siapa yang menerjemahkan Quran kedalam Syriak atau kapan. Tapi Bar Salibi menganalisa Quran dari perspektif Kristen. Ia juga menyinggung isu2 tentang inkonsistensi Muhammad.

Thn 1914, Alphonse Mingana mengedit karya Bar Salibi; dan ia membela pendapat Noldeke dalam karya klasiknhya, ‘Geschichte des Qorans,’ bahwa ‘’buku suci Islam dikumpulkan dan distandardisasi atas inisiatif kalif ketiga, Zaid b. Thabit dan lain2’**

dan bukan pada abad 7 oleh Kalif Umayyad ‘Abdul Malik bin Marwan, seperti yang banyak dipercaya ini.

Hal 108
Yusuf Ali [penerjemah Quran] tidak mengakui bahwa selama abad 4H (abad 11M), tersebar berbagai versi Qur'an yang berbeda-beda. Mingana menyebut nama Shanbudh yagn terkenal di Bagdad karena ia membaca dan mengajar dari Quran yang sama sekali berbeda dan yang di tahun 323H/955M ditangkap oleh pengikut Sultan dan dihukum cambuk. Komentator Muslim juga menulis tentang seorang bernama Ibn Kulaid (w.312H/944M) yang memiliki Quran ‘Ukbah bin ‘Amir yang ‘berbeda komposisinya (‘ala ghair ta’lif) daripada milik Usman.’

Menurut Mingana, Bar Salibi mengartikan Surat 61:14 sbb :
14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah [ansar ilah] sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?”

Terjemahan Syriak bagi ansar ilah adalah : Nasroye (atau bahasa Indonesianya : Nasrani), yaitu pengikut Yesus. :prayer:
Last edited by ali5196 on Thu Sep 23, 2010 1:16 pm, edited 2 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

3.2 Arti kata 'Qu'ran'

Kata Syriak, Qro/qra berarti baca dengan keras, panggil.

Contoh-contoh:

‘’ Metoul hono Qro shmeh Babel’’ yg berarti ‘oleh karena itu ia disebut Bab El’ (Syr. Peshita Gen. 11:9)
‘’waqro qdom ‘amo’’ : qro disini berarti ‘untuk dibaca didepan umum,’ dan ia membacakannya didepan umum (Syr/ Peshita Gen. 24:7);
‘’wkad qro malko disroeal egartho’’ : dan ketika raja Israel membaca surat tiu (Syr. Pesh. 2 Raja-Raja 5:7);
‘’Wnetqre shmeh’’ : ia akan disebut Isa (7:14) ;
‘’Wbothar d’etqri nomuso wanbiye’’ : etqri = ‘untuk dibacakan,’ setelah hukum para nabi dibacakan, (Acts 3:15)
‘’w eno lo ethqreet’’ : nama saya tidak dipanggil (Esther 4:11,14)

Kata Quran berasal dari kata Syriak ‘’qeryon’’ atau ‘’qeryan.’’ Dialek Syriak Timur memakai /a/, sementara dialek Syriak Barat memakai /o/.

Gereja Assyria Timur ataupun Gereja Chaldean masih menggunakan akhiran /a/ Misalnya, ‘’Mshisha’’ (Messiah), ‘’Alaha’’ (Allah), ‘’tesbohta’’ (glorifikasi) dan gereja Syriak dan Maronit menggunakan /o/ seperti Mshisho, Alaho, tesbohto. Sementara Quran menggunakan akhiran /an/ yang menandakan asal usul Syriak Timur di Mesopotamia.

Orang Arab menghilangkan konsonan /y/ dengan huruf koma atas /’/ antara huruf /r/ dan /a/. Oleh karena itu kata Syriak qeryon menjadi qur’an dalam bahasa Arab. Dan karena bahasa Arab tidak mengandung konsonan /e/, maka mereka menggantinya dengan /u/. Jadi bunyinya bukan qer’an tapi qur’an.

3.3 Perbedaan dalam gaya dan komposisi Qur’an

Perbedaan ini sangat nyata dan malah dalam beberapa kasus komposisinya menampakkan sisa-sisa linguistik dari jaman-jaman berbeda.

Dalam dunia Arab, tidak banyak orang memilik kemampuan menulis sajak. Sajak dalam Qur’an juga bukan sajak kelas atas kalau dibandingkan dengan sajak-sajak penyair-penyair seperti al-Mutanabbi atau al-Akhtal. Beberapa bagian Qur’an ditulis dalam bentuk semi-sajak dan prosa agar berirama (rhyme). Kadang arti dikorbankan demi irama. Contoh, Surat 109:4 : ‘’Wala antum ‘abidun ma a’budu.’’ Kata sebenarnya harusnya ‘’ta’bidun,’’

Ada ayat2 yang mudah dimengerti orang berbahasa Syriak, karena mirip dengan dialek Syriak di Turki Tenggara (kawasan Tur Abdin). Contoh, setiap kata dalam al-Fatihah sama dengan kata-kata Syriak; dan ini membuktikan bahwa komposisi Qur'an berasal dari jaman jauh sesudah abad 7. Ayat-ayat lain bisa dimengerti lewat bahasa Injil Ibrani, Aramaik, Akkadia yang membuktikan bahwa ayat itu dikomposisi pada jaman lebih dini.

[...]

Sayangnya, para penerjemah dan komentator Muslim (A Yusuf Ali, M Sher Ali, M M Pickthall) memasukkan kata-kata yang memberikan arti yang sangat berbeda dari arti aslinya.

Quran meminjam banyak kata dari bahasa-bahasa lain, baik Semitik maupun non-Semitik; khususnya dari mereka-mereka yang memiliki pengaruh yang besar di kawasan itu. Seperti bahasa Aramaik kuno, Ibrani, Mesir, Syriak, persia, Yunani, Ethiopia dan lain2.

Nama-nama nabi dalam Qur’an juga tidak memiliki arti dalam bahasa Arab. Para komentator Muslim sampai harus mengacu kepada Injil untuk menjelaskan artinya. Contoh, nama2 Ismael, Ibrahim, Mariam, Yoshua, Issa, Aaron, Zakaria, Adam, Noah dsb. kesemuanya adalah nama-nama Ibrani. Satu-satunya cara untuk mengerti nama-nama tsb adalah lewat bahasa Syriak, Aramaik, Ibrani, Yunani dan Ethiopia. Nama ‘’Yahya,’ misalnya berasal dari sebuah salah cetak dari nama ‘Yuhanon, yang nanti akan kita lihat. Nama-nama lain seperti Medinah, Israel, Gunung Sinai, Sodom & Gomorah, Misr (Mesir) dsb. harus dimengerti dalam konteks bahasa Syriak, Aramaik, Ibrani dan Ethiopia, dan BUKAN lewat bahasa Arab.
Last edited by ali5196 on Wed Jul 20, 2011 1:01 am, edited 2 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

BAB I, SURAT AL FATIHA/Al FATEHA
Hal 115

Para komentator Muslim tidak yakin apakah Surat ini diturunkan dijaman sebelum atau sesudah hijrah. Menurut Ibn Abbas dkk, Surat ini adalah surat Makkiyah, yi diturunkan saat Muhammad berkotbah di Mekah; tapi ada juga yang berpendapat Surat itu diturunkan di Medinah, dijaman pasca-hijrah. Pendapat belakangan ini lebih dipercayai umum.

Hadis menyebut Al Fatihah sebagai umm al-kitab atau umm al-qur'an [ibu kitab Qur’an]. Para pemelai pengantin menyebut Surat ini untuk mengukuhkan ikatan mereka.

Lihat betapa ayatnya mirip sekali dgn bahasa Syria dan Aramaik :

1:1 Bismi allahi alrahmani alrahimi (Arab)
bishme lalaha rahmana rhima (dialek Syriak Timur):

1:2 Alhamdu lillah rabb al'alamin (Arab)
hmd llh rb lmn (Syr)
Tanda-tanda vokal dalam ayat2 Qur'an dibubuhkan pada abad-abad kemudian. Begitu tanda-tanda vokal itu dihilangkan, nampaklah dialek Syriak tsb.

1:3 Alhamdulilahi rabba al’alamin (Arab) : Inisial /al/ dalam Alhamdulilah dibubuhkan pada abad kemudian. Tanpa tanda inisial tsb, nampaklah dialek Syriak itu.
Hmodo laloho rabo d’olmin (Syriak)
Hmd llh rb ‘Imin (Aram)

1:4 Maliki yawma aldin
Malko yawmo d dino, atau; malka yawma ldina (Syr)
Mlk ywm din (Aram)

1:5 Iyaka na’budu wa iyaka nasta’in
Ayko at ne’bed likh w ayko at lam’awnuthok (Syr)
Aik at In’bdk w aik at im’untk (Aram)

1:6 Ihdina alsirat almustaqin (Arab)
Hdo lan surto daqyonto (Syr)
Hd In srt lqymh (Aram)

1:7 Sirata alladhina an’amta ‘alayhim (Arab)
Surte dhenun d’ath ne’math ‘layhun (Syr)
Srt n’mt ‘lhun (Aram)

SELIPAN DARI HALAMAN 90

Al Fatiha ini menunjukkan bahwa manusia [dan bukan Tuhan] yang mengkomposisinya. Ayat itu menggambarkan manusia yang sedang menawarkan pujaan/doa kepada Tuhan. Bukan Tuhan yang menawarkan pujaan kepada diriNya sendiri. Ini sesuai dengan pemikiran jaman itu dimana manusia mencari tempat dimana Tuhan menampakkan dirinya dan menjadikan hal ini sebagai pusat kehidupan spiritual mereka.

Orang Syriak dengan mudah bisa mengarti ayat ini.
Last edited by ali5196 on Thu Sep 23, 2010 4:13 am, edited 1 time in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

BAB 2 Al Baqarah

Surat ini didahului dengan huruf-huruf ALM. Para Muslim komentator tidak sependapat tentang artinya. Yusuf Ali mengasumsinya sebagai lambang bangun dan jatuhnya para bangsa yang bersiap-siap bagi kedatangan Islam.
TAPI dalam Kitab Zabur Ibrani, ALM berarti ‘berdiamlah’ (Psa. 58:2), atau ‘bisu’ (Isa. 53:7)

Baqarah (Arab) atau baqro (Syr) sama-sama berarti kerbau !

Kesemua ayat dibahas dalam buku ini, yang hampir semuanya mengandung kesalahan dalam terjemahan Muslim. Tapi ali5196 hanya akan memasukkan ayat yang penting-penting saja disini.

2:4 : ‘dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.’
... wa alladhina yu’minuuna bima unzila ilayka, wama unzila min qablika, wa bi aakhirah hum
yuqinun


Ayat ini dimaksudkan bagi mereka :
(a) yang percaya Qur'an;
(b) percaya pada apa yang diberikan pada mereka sebelum Qur'an (yi Perjanjian Lama dan Baru),
(c) percaya pada akhirat.

Dlm bhs Aram, ayat itu berbunyi: w lz ymn bma nzl ‘laik wbma nzl mn qblk wbhrut hm yqnun.

Manuskrip-manuskrip dini Quran tidak mengandung tanda2 vokal /u/, /i/, and /a/. Ketika tanda2 vokal dibubuhkan belakangan, kata Aram nzl menjadi ‘unzila’. Kata unzila diterjemahkan sbg ‘turun’. Padahal versi Aramnya berarti 'buku versi lain' atau 'buku pilihan lain/berbeda.'

Kata yuqinun disalah-terjemahkan menjadi ‘mereka yakin’. Aram qnh berarti ‘MENYELAMATKAN’. Istilah itu ditemukan dlm Kitab Exodus/Pengeluaran 15: 16. “qnh” juga berarti 'mendapatkan fitrah’ (Proverbs 1: 5).

Jadi, ayat Qur'an diatas tsb sebenarnya berarti: dan mereka yang beriman kepada buku berbeda yang tidak bertentangan** dengan buku-buku yang turun sebelumnya (yi. Injil Lama & Baru) serta mereka (yi Yahudi & Kristen) diselamatkan pada (hari) akhirat.

** ditambahkan dan diberi tekanan oleh penulis.

Arti yg disampaikan ayat itu dlm bhs Aram sangat berbeda dgn arti yg diberikan ahli tafsir Muslim. Ayat Qur'an ini sebenarnya tanpa ragu-ragu mengatakan bahwa pesan Qur'an tidak bertentangan dengan Injil. Tanpa pengetahuan Aramaic, ahli tafsir Muslim menghasilkan tafsir yang tidak tepat.


ARTI 'KAFIR' DALAM Q2:6
(dalam buku G Sawma, semua ayat nomornya lebih maju satu dari terjemahan Qur'an gua, ali5196. Di bukunya, G Sawma memakai ayat 2:7, tapi di Qur'an gua, ayatnya adalah 2:6)

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman ...
Inna aladhina kafaru sawaa'on 'alyhim andhartahum am lam tundhirhum la yu'minun


Kata kafaru/kafara dalam Qur'an diterjemahkan oleh Muslim sebagai non-Muslim yang menolak agama. Padahal dlm bhs Aram, 'kfr' berarti 'tebusan nyawa.' Dalam buku Exodus 21:30 NRSV Biblia Hebraica, kami membaca sbb : [Jika seorang kfr (yi tebusan) dijatuhkan pada sang pemilik ..'

Membayar tebusan bagi nyawa adalah bentuk pajak. Jizyah ? (ali5196) Dijaman dulu, ini adalah kewajiban normal bagi individu untuk membeli perlindungan bagi nyawa mereka. Di jaman nabi Musa, Tuhan menetapkan sebuah 'kfr' (tebusan) pada setiap orang Israel (Exod 30:11. NRSV Biblia Hebraica).

KFR juga digunakan sebagai 'tebusan bagi upacara qurban untuk menebus dosa.' Seperti yang dicatat dalam Biblia Hebraica : 'Sepanjang semua keturunanmu, ia akan melakukan upacara qurban (tebusan) bagi dosa. Ini adalah paling suci bagi Tuhan.'

KFR juga berarti 'menutup, mempasifkan, mengambil' seperti yang dicatat dalam Genesis : 'Biarkan saya 'kfr' (menutupi) wajahnya dengan hadiah itu, sehingga ia tidak melihat kejahatannya.' (Gen 32:21 Biblia Hebraica)

Dalam Perjanjian Baru, KFR tidak lagi diasosiasikan dengan upacara qurban karena nyawa Yesus dan kematiannya lewat penyaliban adalah penumpahan darah yang memungkinkan tebusan KFR tsb. Perjanjian Baru menyatakan bahwa Kristus dan kematiannya adalah satu-satunya yang diperlukan manusia agar dosanya. Nyawa Yesus adalah KFR (tebusan) bagi dosa manusia.

Jadi arti Q 2:6 ini sebenarnya adalah :
'mereka yang memberikan tebusan bagi nyawa mereka, semua setuju bahwa kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan percaya (yi menjadi Muslim)'
Dengan kata lain, Qur'an tidak memaksa mereka yang tidak percaya untuk merubah agama mereka. :-k :-k


BUKAN 'ISTERI ISTERI YANG SUCI DI SURGA' yang dimaksudkan Q2:25

... Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya[32].
[32]. Kenikmatan di syurga itu adalah kenikmatan yang serba lengkap, baik jasmani maupun rohani.
... Walahum fiha azwajun mutaharatun


Azwajun mutaharatun diterjemahkan Muslim sebagai 'pasangan' atau 'isteri.' Tapi kata akar dalam bahasa Aram, zug mthr, berarti kulit terang buah anggur, yi anggur kering berkulit terang.

Maksud ayat ini adalah : dalam taman itu, mereka akan mendapatkan 'anggur kering berkulit terang.' :rolling:

Image
Anggur berkulit terang (kuning) sebelah kanan foto

FURQAN BERARTI PENYELAMATAN dalam 2: 53 !

... Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk ...
Ataina Musa al kutub walfurqan ...


Yusuf Ali dkk, para penerjemah dan komentator Qur'an, mengsalah-artikan furqan sebagai 'membedakan antara yang benar dan yang salah.' Kata akarnya dari Syriak, yi fraq, furqono sebenarnya berarti penyelamatan, penebusan.

Jadi ayatnya sebenarnya harus berbunyi :
... Kami berikan kepada Musa al-Kitab dan penyelamatan ...

\:D/ \:D/


TERNYATA YAHUDI BUKAN MONYET DALAM 2:65 !!

Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera (qiradah) yang hina (khasi’in).

Kata ‘qiradah’ disalahterjemahkan menjadi ‘kera.’ Kata akar Syriaknya adalah ‘gardo’ yang berarti ‘berdiam bak belalang.’ Perubahan /g/ Syriak menjadi /q/ Arab dan kebalikannya masih lazim sampai saat ini di Timur Tengah.

Kata ‘khasi’in’ disalahterjemahkan menjadi ‘hina.’ Padahal kata akar Aramnya adalah ‘hshh’ yang berarti ‘berdiamlah.’

Jadi maksud ayat itu sebenarnya adalah :

Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Berdiamlah kalian seperti belalang.”


:rofl:
Last edited by ali5196 on Tue Jul 19, 2011 11:40 pm, edited 2 times in total.
oglikom
Posts: 3375
Joined: Tue May 04, 2010 11:33 pm

Re: G SAWMA: The Quran Lost in Translation**

Post by oglikom »

ali5196 wrote:Kesemua ayat dibahas dalam buku ini, yang hampir semuanya mengandung kesalahan dalam terjemahan Muslim. Tapi ali5196 hanya akan memasukkan ayat yang penting-penting saja disini.
Memang penting Bang Ali5196. =D> =D> =D>
Untuk meluruskan supaya mereka tidak selalu "maling teriak maling".
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

GARA-GARA SALAH TITOT .. eh .. TITIK, ALLAH DISANGKA TIDAK PUNYA ANAK 2:116
halaman 166

2:116. Mereka (orang-orang kafir) berkata: “Allah mempunyai (ittakhadha) anak”. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.
... waqaalu ittakhadha Allah waladan ...


Ayat ini memang di-distorsi artinya. Ittakhadha berasal dari kata Syriak ‘etehad’ yang berasal dari akar kata ‘taw had’ yang berarti ‘ia menyatu.’ ‘Had’ berarti ‘satu’; ‘ahdh’ satu (Exod 17:12); ‘ahd’ satu (Isa. 27:12; Eze 33:30) etc. Huruf Arab /h/ berubah menjadi /kh/ dengan menempatkan satu titik diatas /h/. Manuskrip Qur’an dini tidak memiliki tanda vokal tsb. Jadi sebuah kesalahan menempatkan tanda vokal mengganti kata Syriak ‘etehad’ menjadi ‘ittakhadha.’

Jadi, ayat ini sebenarnya berarti bahwa Allah BERSATU dengan anaknya ! Gila memang, bgm satu titik bisa membuat orang sebanyak satu milyar lebih jadi benci dengan pengikut si anak Allah itu.

Si komentator Qur’an (Yusuf Ali) mengatakan bahwa ayat inilah menolak doktrin Kristen secara telak. Padahal arti ayat tsb sebenarnya adalah : ‘Mereka berkata: ‘’Allah menyatu dengan sang putera.’

Ayat ini sebenarnya menguatkan doktrin Kristen. Oallaaahhhh ...

Gara2 ayat ini para komentator Muslim menunjukkan kebencian pada buku2 religi lain, walau Qur’an sendiri menganggap Injil datang dari Tuhan (Q2:4). Ironisnya, para komentator Muslim tidak pernah ragu untuk merujuk kepada Injil untuk mencari bukti bagi sudut pandang mereka. Tanpa Injil, Islam tidak akan pernah tahu cerita Noah, nabi Ibrahim, Adam, Kain dan Abel, sejarah keluarnya bangsa Israel dari Mesir, cerita Yusuf, cerita lahirnya Yesus dan lain2.

Seluruh cerita nabi Ibrahim, misalnya, diambil dari Perjanjian Lama. Tanpa PL, tradisi Muslim tidak akan mengenal Ibrahim dan keturunannya. Anehnya, dengan adanya PL-pun, Muslim masih bisa saja menambah-nambahkan cerita tentang Ibrahim mendirikan Ka’abah, yang sebenarnya absen dari PL. Selain hadis, yang ditulis 200 tahun setelah wafatnya Muhammad, tidak ada satupun tradisi Arab yang menghubungkan Ibrahim dengan Mekah.


Penambahan Ka’abah (Baitullah) pada cerita Ibrahim 2:125

2:125. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman ...
Wa idha ja’alna albayt mathabatan lilnas wa aamanna


Tafsir Yusuf Ali :
‘Ka’abah, baitullah, yang oleh tradisi Arab ditelusuri fondasinya sampai ke Ibrahim. Ka’abah adalah pusat dimana kesemua suku Arab berkumpul untuk berdagang, mengikuti kontes puisi dan bagi pemujaan ...’

Tidak ada bukti sejarah maupun bukti dari Injil bahwa Ibrahim pernah tinggal di Mekah atau ada hubungan apapun Mekah. Kontes puisi yang disebut Yusuf Ali itu tidak pernah tercatat dimanapun dijaman pra-Islam. Semua claim tentang para Mu’allaqat (puisi pra-Islam) tidak berdasar. Bangsa Arab tidak memiliki alfabet untuk menulis apapun, apalagi puisi.

Ayat ini juga sebenarnya harus diterjemahkan sebagai :
Dan ketika kami menolak bait itu agar dipisahkan dari manusia dan kami menegaskannya ...

[lihat lanjutannya dibawah ini ...]


125. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”.

... Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: Wa ahidna ila Ibrahim wa Ismail


Ini salah terjemahan ! Kalimat dlm bhs Syriak, ‘Uhdo no l Abrohom w Ishmo’El’ sebenarnya berarti ‘Saya, dalam memperingati Ibrahim dan Ismail’

Bersihkanlah rumah-Ku : An tahhira bayti berasal dari anak kalimat Aram ‘ana thr byti’ yang sebenarnya berarti ‘Saya mensucikan rumah saya’

Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud : Lita’ifin wal ‘akifin wal rukka’ alsujud

JADI ayat ini seharusnya berbunyi :

‘Saya, dalam memperingati Ibrahim dan Ismael, akan mensucikan rumahKu untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”.

Baitullah/rumah Allah diatas tidak sedikutpun merujuk pada Mekah. Nama Ismail, atau Ishma’El (Syr), berarti El (Tuhannya Israel) mendengarkan(nya) dan Qur’an sendiri jarang menyebut namanya. Genealoginya hanya didapatkan dari Kitab Genesis/Perjanjian Lama. Hagar, budak Ibrahim, diusir dari pemukiman Ibrahim dan berangkat ke daerah yang disebut Barsheba, sebuah kota dan pusat religius di Negeb Utara, atau sekarang disebut Tell es-Seba di dekat Mesir.

Lebih dari 2000 tahun kemudian, para komentator Muslim dan penulis hadis merubah cerita tsb. Dan mengclaim bahwa Ka’abah ‘oleh tradisi Arab ditelusuri fondasinya sampai ke Ibrahim.’


Yang paling konyol adalah 2:132
... (Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu),
maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam : fala tamutunna illa wa antum muslimun


Tafsir Yusuf Ali mengatakan :
'Seluruh keturunan Israel dipanggil untuk bersaksi bahwa mereka hanya beribadah pada ‘Tuhan ayah-ayah mereka.’ Gagasan ini mencakup prinsip tauhid Islam - tunduk pada Tuhan yang Satu dan Universal. Adegan menjelang kematian ini digambarkan dalam tradisi Yahudi.’

Tafsir ini tidak mengatakan bahwa agama Islam adalah turunan dari Yahudi tapi justru sebaliknya, bahwa Ibrahim--seorang Yahudi--adalah keturunan agamanya Muslim. PADAHAL, Ibrahim TIDAK MUNGKIN Muslim karena ia mendahului Muhammad sebanyak 2500 tahun.

[Memang sudah tradisi mengakar Muslim untuk membanggakan bahwa nabi-nabi Yahudi sebenarnya adalah Muslim, padahal kenyataannya justru sebaliknya ! TRAGIS !! Hal sepele macam ini saja masih diputarbalikkan. Silahkan katakan pada Yahudi bahwa nabi2 mereka muslim. Apa gak marah tuh ! Aliran bontot macam Islam seenak udel main comot sana comot sini, ngaku2 yang nggak2 !! ---ali5196]

Lagipula, kata ‘muslimun’ berasal dari ‘ashlem’ (Syr) yang berarti ‘ia yang tunduk pada.’ Maksud ayat ini adalah:

‘Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu (yaitu agama YAHUDI !!), maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan tunduk padanya (agama Yahudi!!).’


lanjutannya entar dulu yahhh ...
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

SIAPA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN 'UMAT' ?

Ayat-ayat berikut ini menyebut tentang 'umat.'

2:134. Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.

2:141. Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.


Muslim setuju bahwa dalam ayat2 diatas, UMAT diartikan sebagai Yahudi. TAPiiiii anehnya, kata UMAT dalam ayat berikut dibawah ini tiba2 diartikan sebagai umat ISLAM, padahal harusnya juga mengacu pada YAHUDI !

2:143. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

SALAT WUSTHAA = SALAT PESHITA

2:238. Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa[152]. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.
152]. Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. Ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan shalat wusthaa ialah shalat Ashar. Menurut kebanyakan ahli hadits, ayat ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya.

Para komentator Muslim berbeda pendapat tentang tafsir solat wusthaa diatas. Pada akhirnya solat tsb diartikan sebagai solat ditengah. Padahal dalam bhs Syriac, 'fshito, peshito, peshita,' berarti simpel, sederhana. Peralihan dari /f/ ke /w/ ada dalam dialek Syriak di Turki Tenggara, misalnya kata 'aba' yg berarti ayah, menjadi 'awa.' Dalam Kristen Timur, Peshita adalah sebuah istilah Syriac yang berarti sederhana. Akhiran /a/ dalam kata qur'an wusth/a/ mewakili dialek timur Syriac. Jadi, ayat Qur'an diatas sebenarnya merujuk pada doa 'Peshita.'
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

BAB 3, SURAT AL-IMRAN
HALAMAN 197

Nama Imran dalam bahasa Arab tidak memiliki arti. Untuk mengetahui artinya, Muslim harus merujuk kepada Injil. Menurut Injil, 'Imran' adalah nama ayah nabi Musa dan berasal dari kata Aram, 'Amram,' yang berarti 'bangsa yang bangkit' (the people is exalted). Imran/Amram adalah suami Yochebed dan bapak Aaron, Moses dan Maryam (Exod. 6:20; Num 26:59; 1Chr 6:3); ia hidup selama 137 tahun.

HALAMAN 206

WAJIHAN = PENYELAMAT

3:45. ... namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) ..
Issa bnu Maryam, wajihan fi aldunya wa al aakhirati waina al muqarrabin


Wajihan disalah terjemahkan sebagai 'seorang terkemuka.' Lagipula ANEH sekali kedengarannya !
Syr gho, gha berarti penyelamat, orang yang membebaskan/menyembuhkan
Aram ghh berarti membebaskan, menyembuhkan, mengobati (Hos. 5:13), Pro 17:22).

Muqarrabin disalah terjemahkan sebagai 'didekatkan kepada Allah.'
Aram wnqrb berarti 'ia akan dibawa kepada Tuhan' (he shall be brought unto God) (Exod. 22:7)

Tema utama Qur'an adalah bahwa sang Messiah datang untuk menyelamatkan mansuia. Dgn kata lain, Qur'an mengatakan bahwa sang Messiah datang bagi penyelamatan dan pengampunan. Ini juga tema Perjanjian Lama.

Jadi seharusnya ayat ini berbunyi .. namanya Almasih isa putera Maryam, sang penyelamat di dunia dan di akhirat dan akan dibawa kepada Tuhan

INI MENURUT PENULIS ADALAH KESALAHAN YANG BESAR KARENA MEMBUAT MUSLIM TIDAK MENGERTI MISSI SANG MESSIAH, ISSA--putera Maryam.


Yesus dalam 3:55

3:55 (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku ...
wa idh gala allahu ya 'issa inni mutawaffika wa rafi'uka ilayya


Mutawaffika tidak berati ajal/mati.
Syr awfi berarti 'mencapai, tuntaskan, mengakhiri' (accomplish, to bring to an end)

Jadi maksud ayat diatas adalah: 'Hai Isa, sesungguhnya kamu telah menuntaskan tugasmu dan aku mengangkat kamu kepada-Ku'


Hanif dalam 3:67

67. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus(hanif) [201] lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.
[201]. Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.


Aram hnf berarti 'bid'ah, tak bertuhan, kotor (Isa 24:5); hnfi (Jer 23:11), thnf (Mic 4:11), ythnf (Jer 3:9; Ps 106:38); wtahnf at = kau menjadi tak bertuhan (Jer 3:1); wa la tahnifu ut ha ard = dan kau tak boleh mengotori tanah (Num 35:33)

Jadi, hanif sebenarnya tidak memiliki arti positif, seperti yang sering didengungkan Muslim !

Payahnya lagi, terjemahan Inggrisnya A. Yusuf Ali mengatakan bahwa Ibrahim adalah seorang Muslim :
'Abraham was not a Jew nor yet a Christian; but he was true in Faith and bowed his wil to God's, which is Islam, and he joined not gods with God.'

Yusuf Ali ini ingin merubah arti Quran dengan mengartikan bahwa Ibrahim adalah seorang Muslim, padahal ia hidup 2500 tahun sebelum lahirnya Muhammad (w 632M). Masalahnya adalah bahwa mereka tidak mengerti Syriac dan Aramaic untuk memberi arti yang tepat pada Qur'an.


MEKAH dalam 3:96

96. Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia

Syr bokho, bakha berarti menangisi (to mourn, to weep).

Tanpa menawarkan bukti, para komentator Muslim menerjemahkan Bakka sebagai MEKAH ! Nah loh !!

Yusuf Ali mengatakan dalam tafsirnya :
''Bakka, sama dengan Mekah: mungkin sebuah nama yang lebih tua. Fondasi Kabah bisa ditelusuri sampai nabi Ibrahim, tapi ada tempat-tempat dalam wilayah suci yang diasosiasikan dengan nama2 Adam dan Hawa seperti Arafat, Bukti Pengampunan ...

Yusuf Ali sama sekali tidak mengatakan darimana asal asumsinya itu. Manuskrip dini Qur'an ditulis dalam salah satu bentuk bahasa Syriac (Estrangelo), dimana huruf /b/ bisa nampak sebagai /m/ dengan tambahan satu garis lurus pada huruf yang melambangkan /b/. Jadi kalau /b/ disalah tulis menjadi /m/, yahhh jadilah 'Mekah' !

Cuma sayangnya buku ini tidak menjelaskan selanjutnya apa seharusnya arti dari seluruh ayat 3:96 ini.
Last edited by ali5196 on Fri May 06, 2011 2:42 am, edited 1 time in total.
User avatar
Tuanku
Posts: 1254
Joined: Wed Oct 06, 2010 12:58 pm

Re: G SAWMA: Bahasa Syriak-Aram dalam Quran

Post by Tuanku »

baitullah yang di,pastinya diikuti dg kata ttg nama tempat,bukan diikuti dg kata kerja spt menangisi dll. lagipula seluruh bjs tak akan terbentuk tanpa seijin Allah jd wajar dan terserah Allah mau menggunakan bhs apa saja.
Post Reply