Salman Rushdie : The Satanic Verses (BELUM SELESAI)

User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

The Satanic Verses

Bagian kedua B : Mahound
Jahiliyah telah dibangun dalam sebuah series of rough circles[a series of rough circles
Menurut Rushdie, fitur2 Jahilia ini menjadi model Delhi (“In Good Faith“ 409)
.], perumahannya menyebar keluar dari House of Black Stone[House of the Black Stone Kaabah, kuil yang menaungi al-hadjar al-aswad, batu misterius yang dikatakan telah jatuh dari surga, pusat pemujaan muslim di Mekah, sebuah titik pusat ritual2 keagamaan dari sebelum masa Islam.. Pictures of the Kaaba.], kira2 dengan urut2an kekayaan dan tingkat social. Istana Abu Simbel berada dalam lingkaran pertama, lingkaran terdalam; dia bergerak turun pada setiap putaran, jalan2 melingkar yang berangin, melewati banyak peramal kota yang, sebagai imbalan atas uang penziarah, berkicau, seperti mendengkur, mendesis, kerasukan oleh beragam jin2 dari burung2, binatang2, ular2. Seorang tukang sihir wanita, tidak sempat mengetahui, menduduki tanah pada jalur jalannya:’Ingin memenangkan hati seorang gadis, sayangku ? Ingin seorang musuh dibawah jempolmu ? Cobalah aku; cobalah gerombolan kecilku!’ Dan berdiri, tertahan di jubah bermata, terperangkap pada manusia yang hidup-tetapi, mengetahui sekarang kepada siapa dia berbicara, menjatuhkan tangannya yang kecewa dan menyelinap pergi dengan mulut terkunci tidak dapat berkata2 lagi, ke gurun.
Di mana2, berisik dan ruang2 yang luas. Penyair berdiri di atas kotak2 dan berbicara sementara para penziarah melemparkan koin2 pada kaki2 mereka. Beberapa orang bards[ sebuah suku penyair-penyanyi yang trampil dalam menyusun dan mebacakan ayat2 tentang para pahlawan dan kepahlawanannya- Merriam Webster’s CD 10th edition] ayat2 rajaz, merkomendasikan irama empat suku-kata mereka, menurut pada legenda, dengan tempo berjalan unta; yang lain menyampaikan qasidah, puisi tentang simpanan2 yang nakal, petualan di padang gurun memburu onager[onager A wild ass (Equus hemionus) of southwestern Asia. More about Onagers.]. Dalam sehari atau lebih akan ada waktu untuk kompetisi syair, setelah di mana tujuh ayat2 terbaik akan dipampangkan dengan paku pada dinding2 Rumah Batu Hitam. Para penyair mempersiapkan diri untuk hari besar mereka; Abu Simbel tertawa pada nyanyian penuh satir kekerasan minstrels[Salah satu dari sebuah kelas dari penghibur musik abad pertengahan khususnya : seorang penyanyi syair dengan diringi oleh harpa – Merriam Webster’s CD 10th edition], ode2 yang bersifat jahat yang diangkat oleh satu pimpinan terhadap yang lain, oleh satu suku terhadap tetangganya. Dan mengangguk2 dengan hormat begitu salah satu dari para penyair berada dalam barisan di sisinya, orang muda yang sangat kurus dengan jari jemari yang histeris. Pengecam muda ini mempunyai lidah yang paling ditakuti di seluruh pelosok Jahiliyah, tetapi kepada Abu Simbel dia cukup dihormati. ‘Mengapa begitu khawatir, Orang Penting ? Jika engkau tidak kehilangan rambutmu aku harus mengatakan padamu untuk membiarkannya jatuh.’ Abu Simbel tersenyum dengan senyum renyahnya. ‘Reputasi yang luarbiasa,’ dia membayangkan.’Begitu termasyur, bahkan sebelum gigi2-susumu tanggal. Hati2 atau kami harus mencari gigi2 itu bagimu.’ Dia mengejek, berbicara dengan ringan, tetapi bahkan dalam nada ringan itu berikat dengan ancaman, karena kekuasaannya yang tinggi. Si anak muda itu maju terus. Menyamakan Abu Simbel selangkah demi selangkah, dia menjawab: ‘Untuk setiap orang yang engkau keluarkan, yang kuat akan bertumbuh, menggigit lebih dalam, memancing semburan darah yang lebih hebat.’ Sang orang Penting, dengan pelan, mengangguk2. ‘Engkau menyukai rasa dari darah.’ Dia mengatakan. Anak muda itu mengangguk.’Kerja seorang penyair,’ jawabnya. “Memberi nama pada yang tidak bisa diberinama, menunjuk pada intrik2, memihak, memancing perdebatan2, membentuk dunia dan menghentikannya untuk tidur.’ Dan jika sungai2 darah mengalir dari bacokan yang disebabkan oleh syair2nya, lalu mereka akan memberinya makan. Dia seorang satir[the satirist Muhammad sangat terganggu oleh syair2 satir yang menyerangnya dan akhirnya satu, bernama Ka’b, dibunuh (Armstrong 185).], Baal[Baal. Aslinya nama dari aseorang dewa langit Timur Tengah yang disembah oleh penduduk asli Israel, sangat dikecam tetapi secara sporadic disembah oleh orang2 Yahudi. Dalam Bible, penyembahannya sangat keras dikecam, dan namanya akhirnya menjadi sinonim dengan ‘Setan’. Dia juga sering dirujuk sebagai “Baalzebul” (“Lord of Lords”), walaupun ini terbukti aslinya adalah dua dewa yang terpisah. More on Baalzebub.].
Sebuah tirai bergerak diterjang; beberapa wanita terhormat dari kota itu, keluar untuk mengunjungi bazaar, diangkat tinggi di atas pundak empat budak2 Anatolian. Abu Sibel membawa Baal muda dengan dorongan, dengan catatan untuk mengarahkannya keluar dari jalan; bergumam,’Aku berharap bertemu dengan engkau; jika engkau mau, sebuah pembicaraan.’ 'Baal mengagumi kemampuan Sang orang Penting. Mencari seorang pria, dia bisa membuat mangsanya berpikir dia telah memburu seorang pemburu. Cengkeraman Abu Simbel menguat; dengan sikutnya, dia mengarahkan rekannya menuju yang suci dari yang tersuci pada pusat kota.

‘Aku mempunyai sebuah order bagimu,’ sang Orang Penting berkata.’Masalah perbahasaan. Aku tahu keterbatasanku; keterampil2an atas irama kebencian, seni musical penghinaan, adalah sungguh jauh dari kemampuan2ku. Engkau mengerti.’

Tetapi Baal, yang angkuh, orang yang arogan, keras kepala, mempertahankan martabatnya. ‘Tidaklah baik bagi artis2 untuk menjadi pelayan negeri.’ Suara Simbel makin kecil, mengikuti irama yang halus. ‘Ah, ya. Tetapi di mana untuk menempatkan dirimu pada sasaran para pembunuh merupakan hal2 yang seluruhnya terhormat.’ Sebuah sekte sesat kematian sedang berkembang menguat di Jahiliyah. Ketika seorang pria meninggal, membayar mereka yang berkabung untuknya memukuli diri mereka sendiri, menggores dada2 mereka. Memotong rambut. Seekor unta yang dilumpuhkan ditinggalkan di atas makam sampai mati. Dan jika sang pria dibunuh kerabat2 terdekatnya mengambil tindakan pembalasan yang kejam dan menngejar si pembunuh sampai darah dibayar dengan darah; pada saat mana adalah suatu kebiasaan untuk menyusun sebuah syair perayaan, tetapi sedikit pelaku pembalasan dendam yang berbakat dalam irama. Banyak penyair mencari penghidupan dengan menulis lagu2 mengenai pembunuhan, dan ada suatu persetujuan umum bahwa penulis2 syair terbaik yang mengelu2kan pertumpahan darah pada pembuat2 polemik yang berbakat, Baal. Kebanggaan professional siapa yang mencegahnya dari dibuat babak belur, kini, oleh ejekan kecil sang orang penting. ‘Hal itu merupakan masalah cultural,’ dia menjawab. Abu Simbel merendah makin dalam masih dengan halus.’Mungkin begitu.’dia berbisik pada gerbang Rumah Batu Hitam,’tapi, Baal, akuilah: tidakkah aku mempunyai bebrapa klaim kecil atas engkau ? Kita berdua melayani, atau begitulah aku pikir, kita mempunyai wanita piaraan yang sama.’

Kini darah hilang dari pipi2 Baal; kepercayaan dirinya runtuh, jatuh darinya seperti sebuah tameng. Sang orang penting, keliahatannya tidak sadar deng perubahan tersebut, mendorong orang satir it uterus ke dalam Rumah itu.
Mereka mengatakan di Jahiliyah bahwa lembah ini adalah pust bumi; bahwa planet itu, ketika dibuat, ketika berputar pada titik ini. Adam datang ke sini dan melihat sebuah mukjizat: empat pilar batu emerald mengelilingi di atas sebuah ruby raksasa yang berpendar, dan di bawah kanopi ini sebuah batu putih besar, juga berpendar dengan cahaya dari dirinya sendiri, seperti sebuah penglihatan dari jiwanya. Dia membangun dinidng2 yang kuat untuk mengikatnya selamanya pada bumi. Inilah Rumah yang pertama. Rumah itu telah dibangun ulang banyak kali - sekali oleh Ibrahim, setelah Hagar dan Ismail yang dibantu malaikat bertahan hidup – dan secara periodik sentuhan2 yang tak terhitung pada batu putih itu oleh para penziarah selama berabad2 membuat warnanya menjadi gelap menghitam. Kemudian masa perberhalaan dimulai; pada masa Mahound, tiga ratus enampuluh batu2 dewa2 dikumpulkan di sekeliling batu milik Tuhan.

Apa yang telah dipikirkan oleh Adam tua ? Anak2 laki2nya sendiri berada di sini sekarang : Hubal[Hubal . . . Kain Ejaan “Abel” and “Cain.” ] yang raksasa, dikirim oleh orang2 Amalekites[Amalekites Sebuah masyarakat Semit yang digambarkan sebagai musuh2 orang2 Israel dalam Bible, dan keturunan siapa yang berasal dari Esau. See Exodus 17:8-16, I Samuel 15:1-33. Cendekiawan Arabic mengidentifikasikan mereka dengan suku Arab kuno Abulfeda, yang memerintah dalam suatu periode yang panjang atas Mekah. More information on the Amalekites.] membentuk Hit, berdiri di atas sumur harta, Hubal sang penggembala, bulan sabit yang mengkilap; juga, yang menatap dengan tajam, Kain yang berbahaya. Dia adalah bulan sabit yang memudar, tukang besi dan pemusik; dia juga, mempunyai pengikut.
Hubal dan Kain menatap ke bawah pada sang Orang penting dan penyair saat mereka melangkah. Dan Nabataean proto-Dionysus, He-Of-Shara; bintang fajar, Astarte, and saturnine Nakruh. Ini dia dewa matahari, Manaf! Lihat, ada sayap2 raksasa Nasr, dewa dalam rupa-elang! Lihat Quzah, yang memeluk pelangi..ini bukanlah surplus dewa2, suatu banjir batu, untuk memberi makan kelaparan karena kerakusan dari para penziarah, untuk memuaskan kehausan mereka yang tidak sacral. Dewa2 tersebut, untuk menarik para pelancong, datang-seperti-penziarah2-dari jauh dan begitu jauh. Berhala2 itu, juga, adalah delegasi pada semacam bazaar internasional.

Ada seorang dewa di sini yang diberinama Allah (artinya hanya, tuhan). Tanyalah para penghuni Jahiliyah dan mereka akan memberi jawaban bahwa yang satu ini mempunyai semacam otoritas tertinggi, tetapi dia tidaklah sangat popular: semuanya yang berada di sekitar dalam berabad2 dengan status khusus.
Abu Simbel dan Baal yang baru saja berselimutkan keringat telah tiba dalam kuil, yang ditempatkan bersisian, dari dewa dewi yang paling dicintai di Jahiliyah. Mereka membungkuk di depan ketiga : Uzza yang berpenampilan ceria, dewi kecantikan dan cinta; gelap, yang tidak mudah dimengerti Manat, wajahnya ditolehkan, fungsinya misteri, memainkan pasir di anatar jarijemarinya – dia sedang mengubah nasib – nasibnya; dan yang terakhir yang tertinggi dari ketiganya, ibu dewa dewi,yang oleh orang2 Yunani diberinama Lato. Ilat, mereka memberinya nama di sini, atau, lebih sering, Al-lat[Uzza . . . Manat . . . Al-Lat . . . Bukan hanya ketiga dewa dewi masa sebelum Islam ini di sembah di Mekah, tapi di kuil2 mereka sendiri, di Taif, Qudayd, and Naklah. More information about the goddesses and their worship.]. Para dewa dewi. Bahkan namanya membuatnya menjadi berseberangan dengan Allah dan setara. Lat sang Maha Kuasa. Wajahnya menunjukkan kepasrahan tiba2, Baal menjatuhkan dirinya ke tanah dan bersujud di hadapannya. Abu Simbel tetap berdiri.
Keluarga sang Orang Penting, Abu Simber - atau, untuk lebih tepatnya, dari istrinya Hind – mengontrol kuil terkenal Lat di gerbang selatan kota. ( Mereka juga menarik pendapatan dari kuil Manat di gerbang timur dan kuil Uzza di utara) Konsesi2 ini merupakan pondasi kekayaan si Orang Penting, jadi dia tentunya, Baal mengerti, adalah pelayan Lat. Dan loyalitas sang satiris pada dewinya diketahui luas di seluruh pelosok Jahiliyah. Jadi demikianlah yang dia maksudkan! Gemetar dalam kepasrahan, Baal tetap bersujud, bersyukur pada Wanita Mulia yang melindunginya. Siapa yang memeliharanya dengan penuh kasih; tetapi ekspresi seorang dewi tidak dapat diandalkan. Baal telah melakuan kesalahan yang serius.

Tanpa peringatan, si orang Penting (Grandee) menendang si penyair pada ginjalnya. Diserang persis saat dia berpikir dia aman, Baal jatuh, bergulingan, dan Abu Simbel mengikutinya, terus menendangi. Ada suara rusuk yang patah. ‘Kerdil,’ Grandee berkata, suaranya tetap rendah dan sopan. ‘Germo bersuara-melengking dengan buah zakar kecil. Apakah engkau berpikir bahwa tuan dari kuil Lat akan bersahabat dengan engkau hanya karena antusiasme muda mu padanya ? Dan lebih banyak banyak tendangan2, yang biasa2, yang sistimatis. Baal menangis di kaki Abu Simbel. Rumah Batu HitaM itu jauh dari sepi, tetapi siapa yang akan datang melerai Grandee dan kemarahannya ? . Tiba2, penyiksa Baal membungkuk, mencengkeram penyair itu pada rambutnya, menarik kepalanya ke atas, berbisik ke dalam telinganya : ‘Baal, dia bukanlah wanita piaraan yang kumaksud,’ dan kemudian Baal meldak dalam teriakan tangis mengasihani diri yang mengagetkan, karena dia tahu hidupnya akan segera berakhir, berakhir ketika dia mempunyai begitu banyak untuk dicapai, pria yang malang. Bibir sang Grandee menyapu telinganya. ‘****** saja unta yang ketakutan,’ Abu Simbel menarik nafas,’Aku tahu engkau ****** istriku.’ Dia mengamati dengan saksama, bahwa Baal telah sampai pada suatu puncak ereksi, sebuah tugu yang ironis pada ketakutannya

Abu Simbel, Sang Grandee suami yang dikhianati, berdiri, perintahnya,’ Berdiri’, dan Baal, kebingungan, mengikuti dia keluar.

Makam2 Ismail dan ibunya Hagar sang orang Mesir terbaring di Barat Laut menghadap Rumah Batu Hitam, dalam sebuah lingkungan tertutup oleh dinding yang rendah. Abu Simbel masuk ke wilayah ini, berhenti di jarak yang tidak begitu jauh. Dalam daerah yang tertutup ada sekelompok kecil pria. Sang pengangkut Air Khalid berada di sana, dan some sort of bum from Persia by the outlandish name of Salman[some sort of bum from Persia by the outlandish name of Salman Salman al-Farisi adalah seorang Parsi awal yang masuk Islam, tapi ini juga sebuah referensi yang cerdik pada nama nama depan pengarang buku ini (Netton: Text, p. 28). David Windsor menambahkan, “dia adalah satu dari sahabat asli sang Nabi (walaupun bukan seseorang dari penulis Pembacaan, sebagaimana dia ada dalam novel tersebut) dan dikenal sebagai pemilik ide penggalian parit (dalam perang yang mendapatkan nama dari itu) yang mengalahkan kavaleri Mekah. (See Haykal 303 and Armstrong 203).] dan untuk melengkapi trinitas penjahat ada sang budak Bilal[Bilal Bilal b. Rabah, adalah budak Abyssinia yang slave dan ditunjuk Muhammed sebagai muezzin pertamanya (Netton: Text, p. 28). See note on “Bilal X”, below, p. 207 [213].], yang diberimakan oleh Mahound, monster hitam yang besar, yang ini, dengan sebuah suara yang sesuai dengan ukurannya. Ketiga pemalas itu duduk di atas dinding penutup.’Gerombolan gembel itu’, Abu Simbel mengatakan.’Mereka adalah sasaranmu. Tulislah mengenai mereka; dan pemimpin mereka, juga.’ Baal, karena semua terornya, tidak dapat menutupi ketidakpercayaannya.’Grandee, mereka yang **** – mereka badut2 ******? Engkau tidak perlu mengkhawatirkan mereka. Apa yang engkau pikirkan ? Bahwa satu Tuhannya Mahound akan membuat kuilmu bangkrut ? Tiga-enampuluh melawan satu dan yang satu menang ? Tidak mungkin terjadi.’ Dia terkikik, mendekati hysteria. Abu Simbel tetap kalem : ‘Simpan penghinaanmu dalam syair2mu.’ Cekikikan Baal tidak bisa berhenti. ‘Sebuah revolusi dari pengangkut air, imigran dan budak2..wow, Grandee. Aku sungguh takut.’ Abu Simbel menatap dengan hati2 pada penyair yang cekikikan.’Ya.’ dia menjawab,’betul, engkau harus takut. Segeralah menulis, ya, dan saya berharap syair2 ini akan menjadi maha karyamu.’ Baal terdiam, mengeluh.’Tapi mereka merupakan pemborosan dari ..dari bakal kecilku…’Dia melihat dia telah berbicara terlalu banyak.
‘Lakukan seperti yang diperintahkan padamu,’ menjadi kata2 terakhir Abu Simbel kepadanya.’Engkau tidak punya pilihan.’
@
Grandee telentang di kamar tidurnya sementara gundik2 muncul untuk melayaninya. Minya kelapa untuk rambutnya yang menipis, anggur untuk dinikmati, pembicaraan untuk dinikmati. Anak itu benar. Mengapa aku takut pada Mahound?Dia mulai, dengan malas, menghitung gundik2nya, menyerah pada limabelas dengan sebuah tepukan tangannya. Anak muda itu. Hind akan terus menemuinya, jelas sekali; kesempatan apa yang dia punyai untuk melawan kehendaknya ? Ada sebuah kelemahan dalam dirinya, dia tahu, bahwa dia melihat terlalu banyak, mentoleransi terlalu banyak. Dia mempunyai selera sendiri, mengapa istrinya tidak memilikinya juga ? Selama dia berhati2; dan selama dia mngetahuinya. Dia harus tahu; penetahuan adalah narkotikanya, candunya. Dia tidak bisa mentolerir apa yang dia ketahui dank arena alasan itu, jika bukan untuk lainnya, Mahound adalah musuhnya, Mahound dengan geng campurannya, anak muda itu benar menertawakan. Dia, sang Grandee, tidak mudah tertawa. Seperti lawannya dia adalah pria yang berhati2, dia sangat berhati2. Dia megingat yang besar, yang berlelehan air liur, Bilal bagaimana tuannya bertanya padanya di luar kuil Lat, untuk menghitung dewa2. ‘Sekali.’ Dia menjawab dalam suara tinggi berirama. Menghina Tuhan, dapat dihukum mati. Mereka membaringkannya di lantai bazaar dengan sebuah batu karang di atas dadanya[They stretched him out in the fairground with a boulder on his chest. See note above on p. 43.]. Berapa banyak yang engkau katakan ? Satu, dia megulangi, satu. Batu karang kedua ditambahkan. Satu satu satu. Mahound membayar pemiliknya dengan harga tinggi dan membebaskannya.

Tidak, Abu Simbel berpikir ulang, anak muda Baal itu salah, pria2 ini penting dalam waktu kita. Mengapa aku takut pada Mahound ? Karena itu : satu satu satu, ketunggalannya yang menakutkan. Di mana aku selalu terbagi, selalu dua atau tiga atau limabelas. Aku bahkan bisa melihat cara pandangnya; dia kaya dan sukses sebagaimana siapapun dari kami, sebagaimana anggota dewan manapun, tetapi karena dia tidak mempunyai suatu koneksi keluarga yang tepat, kami tidak menawarkan kepadanya sebuah tempat di antara kelompok kami. Tidak termasuk karena sebatang kara dari elite para pebisnis, dia merasa telah dicurangi, dia tidak mempunyai hutang. Dia selalu berambisi. Ambisius tetapi tidak sendirian. Engkau tidak naik ke puncak dengan memanjat sebuah bukit sendirian. Kecuali kalau, mungkin, engkau bertemu dengan seorang malaikat di sana…ya, itulah dia. Aku melihat apa yang dia cari. Dia tidak akan mengerti aku, bagaimanapun juga. Ide macam apa aku ? Aku membungkuk. Aku bersandar. Aku menghitung kemungkinan2, berlayar, manipulasi, bertahan hidup. Itulah sebabnya mengapa aku tidak akan menuduh Hind berselingkuh. Kami adalah sebuah pasangan yang baik, es dan api. Keluarganya mempertahankan, kisah singa merah, manticore[binatang legenda berkepala manusia, berbadan singa, dan berekor naga atau kalajengking – Merriam Webster’s CD 10th edition] bergigi banyak. Biarkan dia bermain dengan sang satiris; di antara kami tidak pernah ada seks. Aku akan mengankhirinya ketika istriku selesai dengannya. Di sinilah sebuah dusta besar, berpikir sang Grandee dari Jahiliyah mulai tertidur: pen lebih berkuasa daripada pedang.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

[Bersambung]

PS. Tulisan biru adalah penjelasan, jika kurang jelas silahkan mengunjungi :

http://www.wsu.edu/~brians/anglophone/s ... ses/2.html" onclick="window.open(this.href);return false;

Selamat menikmati...
User avatar
dulilah
Posts: 300
Joined: Fri Nov 23, 2007 8:50 pm

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by dulilah »

Terimakasih mas Spaceman =D>
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

dulilah wrote:Terimakasih mas Spaceman =D>
You very welcome, bro [or sis ?]
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

The Satanic Verses
By Salman Rushdie

BAB III Ellowen Deeowen

[Plot outline for Chapter III
Rosa Diamond, seorang wanita tua yang menghabiskan kebanyakan waktunya memimpikan masa lalu (Invasi Norman dan dirinya, di Argentina), menyaksikan jatuhnya Jibril dan Saladin ke bumi dan menolong mereka; tetapi Saladin ditangkap sebagai seorang imigran illegal, sementara itu Rosa meninggal. Polisi menelanjangi dan melecehkan Saladin, yang menemukan bahwa dia berubah menjadi makhluk mirip kambing yang penuh bulu. Dalam sebuah rumahsakit rahasia yang aneh di mana percobaan binatang/manusia mengingatkan kepada H. G. Wells' The Island of Doctor Moreau dilakukan dia berteman dengan seorang fisio therapis dan melarikan diri.
Lakon bergeser ke rumah Saladin di mana istrinya Pamela, alih2 bersedih hati karenanya, memulai sebuah perselingkuhan dengan Jumpy Joshi, dan tidak menerima berita2 bahwa dia masih hidup. Kedua kekasih itu melarikan diri dan mengambil bagian dalam sebuah orgy
[berhubungan dalam suatu tempat yang sama bersama dengan banyak pasangan] sampai Saladin menemukan mereka dalam rupa kambingnya.
Dalam kereta api menuju London Jibril dibuat bosan oleh seorang imigran Afrika yang aslinya berasal dari Asia Selatan dengan nama yang sama dengan seorang “nabi palsu” dalam tradisi Islam : Maslama. Beragam tanda2 disampaikan pada Jibril bahwa dia sedang berubah menjadi seorang malaikat. Lakon ini bergeser untuk memperkenalkan Alleluia Cone, mantan kekasih Jibril, berbicara pada sebuah kelas murid2 wanita mengenai karirnya sebagai pendaki gunung. Jibril, memasuki London, dihantui oleh hantu dari kekasih lainnya -- Rekha Merchant-- menubruknya di jalan.
]]
Saya tahu apa itu hantu, wanita tua itu menyatakan dengan kalem. Namanya adalah Rosa Diamond[Rosa Diamond Kisahnya dan sumber2nya dipelajari dengan rinci oleh Daniel Balderston.]; dia berusia delapanpuluhdelapan tahun; dan dia dengan memicingkan mata memecahkan kaca jendelanya kamar tidurnya yang mirip kue-garam, menonton laut pada bulan purnama. Dan saya tahu apa yang bukan, juga, dia mengangguk2 lebih lanjut, ini bukanlah tanda2 yang membuat takut atau selembaran yang mengepak2, jadi pooh and pish [pooh and pish Dipakai untuk mengekspresikan pelecehan atau ketidaksetujuan – Merriam Websters CD 10th edition.] pada semua yang bunkum. Apa itu hantu ? Urusan yang tidak selesai, apa itu. – Pada mana sang wanita tua, enam kaki tingginya, tegak, rambutnya dipotong pendek seperti pria manapun, merengut dengan sudut2 mulutnya menggantung dalam suatu kepuasan, topeng-tragedi menunjukkan ketidaksenangan,- menarik sebuah syal rajutan berwarna biru ketat disekeliling bahu yang kurus, - dan tertutup, sejenak, matanya yang kurang tidur, mendoakan untuk kembalinya masa lalu. Ayolah, engkau kapal2 Norman, dia memohon; bersama engkau, Wilie-the-Conk+[Willie-the-Conk William the Conqueror.]

Sembilan ratus tahun yang lalu semua ini berada di bawah air, bagian garis pantai ini, pantai pribadi ini, krikilnya menanjak terjal ke arah deretan kecil vila2 yang catnya mengelupas terbelah dengan rumah-kapal mereka yang mengelupas disesaki dengan kursi2 lipat, bingkai2 foto yang kosong, kotak2 penyimpan kuno yang diperlengkapi dengan kunci dipenuhi dengan berbundel2 surat2 yang diikat dengan pita2, pakaian dalam wanita dari sutera berwarna kapur barus dan tali temali, bacaan2 pada saat gadis2 muda bermuka bintik2, tongkat2 lacrosse[ alat pemukul suatu olahraga tertentu di Amerika Serikat - http://images.google.com/imgres?imgurl= ... N%26um%3D1" onclick="window.open(this.href);return false;], album2 perangko, dan semua kota2 harta karun terkubur di dalamnya memori dan waktu yang hilang. Garis pantai telah berubah, telah bergeser satu mil atau lebih ke arah laut, meninggalkan kastil pertama Norman terdampar jauh dari air, dikelilingi kini oleh tanah becek yang menimbulkan masalah dengan segala jenis kotoran dan demam2 seperti demam malaria bagi orang2 miskin yang tinggal di sana di atas istilah mengenai perumahan. Dia sang wanita tua, melihat kastil tersebut sebagai reruntuhan seekor ikan yang dikhianati oleh suatu gelombang balik yang kuno, seperti monster laut yang ketakutan oleh waktu. Sembilan ratus tahun ! Sembilan abad berlalu, armada Norman telah berlayar melintasi rumah wanita Inggris ini. Pada malam yang cerah ketika bulan purnama, dia menunggu cahayanya, hantu yang kembali setelah kematiannya.

Tempat terbaik untuk melihat mereka datang, dia menyakinkan dirinya sendiri, pemandangan yang impresif. Pengulangan telah menjadi sebuah penghiburan dalam masa tuanya; frase2 yang terpakai, bisnis yang tidak terselesaikan, pemandangan yang impresif, membuatnya merasa yakin, pasti, abadi, daripada makhluk yang lemah dan **** dia mengenal dirinya seperti itu. – Saat bulan purnama muncul, kegelapan sebelum fajar, itulah saat2 mereka. Lambaian layar, kilapan dayung2, dan Sang Penakluk sendiri di haluan kapal induk, berlayar ke pantai di antara pemecah ombak berbentuk seperti kepah dari kayu dan beberapa dayung buritan yang terbalik. –O, Aku telah melihat hal2 dalam masaku, selalu berbakat, penglihatan atas hantu. – Sang Penakluk dengan topi metal yang mengerucut berbentuk tajam di atas[men with horned helmets Menyinggung invasi2 kuno atas Inggris oleh penyerang2 Skandinavia kuno.], melewati pintu depannya, meluncur di antara tempat2 kue dan sofa2 anti minyak rambut, seperti sebuah gema berbunyi kembali dengan pelan melalui rumah yang mengingatkan banyak memori dan nostalgia; kemudian terdiam; seperti kuburan. – Sekali waktu sebagai seorang gadis di Battle Hill[Battle Hill Dekat situs tradisional dari pertempuran Hastings; yang namanya diabadikan untuk mengenang pertempuran tersebut.], dia menyukai pembacaan, selalu dalam kata2 waktu yang elegan,- sekali waktu sebagai seorang anak yang sendirian, Aku menyukai diriku sendiri, sangat tiba2 dan dengan tanpa rasa keanehan, di tengah sebuah peperangan. Busur2, gada2, tombak2. Anak2 Saxon berambut rami, dibunuh dalam masa mudanya yang manis. Harold Arroweye[Harold Arroweye Walaupun nama panggilan ini mungkin menggambarkan seorang pemimpin bermata tajam, faktanya ini adalah sebuah referensi berisi ejekan pada arti kematian Raja Harold. Di the Bayeux Tapestrysang pemimpin Saxon digambarkan dipanah tembus matanya . Image from the tapestry.] dan William dengan mulutnya yang penuh dengan pasir[William with his mouth full of sand Satu tradisi mengatakan bahwa ketika Willian mendarat, dia tersandung dan jatuh dengan wajah pada tanah Inggris.]. Ya, berbakat, penglihatan atas hantu. – Kisah pada hari di mana anak Rosa telah melihat suatu penglihatan mengenai perang Hastings telah menjadi, bagi sang wanita tua, salah satu dari landmark penting, atas keberadaannya, walaupun hal itu telah diberitahukan begitu sering sehingga tidak seorangpun, bahkan yang memberitahu, bisa dengan percaya diri bersumpah bahwa itu adalah benar. Aku merindukan mereka kadang2, Rosa memikirkannya. Les beaux jours:yang tersayang, hari2 yangmati. Dia menutup, sekali lagi, matanya yang mengenang. Ketika dia membukanya, dia melihat, di permukaan perairan, tidak menyangkalinya, sesuatu mulai bergerak.

Apa yang dia katakana dalam kegembiraannya: ‘Aku tidak mempercayainya!’ – ‘Itu tidak ada!’ – dia tidak pernah di sini ! Di atas kaki2 yang lemah, dengan dada yang membusung, Rosa mengambil topinya, mantel, tongkat. Sementara, pada pantai musim dingin. Jibril Faristha terbangun dengan mulut penuh dengan, tidak, bukan pasir.

Salju.


@

Ptui!
Jibril mengomel; melompat naik, seolah2 didorong dengan ludahan salju; berharap Chamcha – sebagaimana telah dilaporkan – selamat datang kembali hari itu; dan mulai memukuli salju dari lengan baju berwarna ungu yang terendam basah. ‘Tuhan, yaar,’ dia berteriak, melompat selangkah demi selangkah, ‘tidak heran orang2 ini begitu dingin hatinya,’

Bagimanapun, kesenangan karena dikelilingi oleh begitu besar hamparan salju sungguh mengalahkan sinisme pertamanya – karena dia adalah pria dari daerah tropis – dan dia mulai berjalan ke sana kemari, saturnine dan basah, membuat bola salju dan melemparkannya pada rekannya yang tergeletak di tanah, membayang sebuah boneka yang terbuat dari salju, dan menyanyikan sebuah lagu, menyambar liar versi lain dari ’Jingle Bells’. Indikasi cahaya pertama ada di langit, dan pada pantai yang damai menarilah Lucifer[Lucifer Satu nama tradisional untuk Planet Venus, juga sebuah nama Setan. See note above on p. 76.], sang bintang fajar.

Nafasnya, harus disebutkan, dalam kondisi tertentu atau kesluruhan lainnya mulai berbau…

‘Ayolah, sayang,’ Seru Jibril yang tak terlhat, dalam kelakuan siapa pembaca boleh, bukan dengan tanpa alasan, mempersepsikan enaknya, akibat2 terusir dari kejatuhannya baru2 ini.’Bangkit’ dan Berbaik2lah! Mari kita menangkan tempat ini dengan segera’ Berbalik dengan punggung menghadap laut, mengosongkan ingatan buruknya supaya dapat menciptakan ruang bagi hal2 selanjutnya, obsesif sebagaimana selalu untuk hal2 yang baru, dia telah memancangkan (dia memiliki satu) sebuah bendera, untuk mengklaim dalam nama siapamengenalsiapa Negara putih ini, tanah baru yang ditemukannya. ‘Spoono,’ dia meminta,’bergeraklah, baba, atau engkau sungguh mati ?’ Yang telah diekspresikan untuk menyadarkan (atau paling sedikit pada) logikanya. Dia membungkuk pada bentuk sujud yang lain, tidak berani menyentuh. ‘Jangan sekarang, Chumch tua[old Chumch Sebuah lelucon pada "old chum."],’ dia memohon. Jangan di saat kita telah sampai begitu jauh.’

Saladin tidak mati, tetapi menangis.Airmata kaget membeku pada wajahnya. Dan seluruh tubuhnya terbalut dengan kulit es yang halus, licin seperti kaca, seperti sebuah mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Dalam kabut setengah sadar yang dihasilkan oleh suhu badannya yang rendah dia kerasukan mimpi buruk nasib yang hancur, tentang penglihatan darahnya yang menggelembung dari pecahan salju, tentang dagingnya yang terlepas dalam reruntuhan. Dia penuh dengan pertanyaan2, sungguhkah kita , aku maksudkan, dengan tanganmu mengepak2, dan lalu airnya, anda tidak bermaksud mengatakan padaku mereka akhirnya, seperti dalam film2, ketika Charlton Heston [Charlton Heston Dalam salah satu dari pemenang special efek yang spektakuler pada tahun 1956 dalam film The Ten Commandments, Heston, memerankan Musa, membelah Laut Merah degan tongkatnya sehingga para tawanan Yahudi dapat meninggalkan Mesir. Information on the film.] merentangkan tongkatnya, sehingga kita dapat, melintasi permukaan lautan, itu tidak pernah terjadi, tidak bisa, teapi jika tidak lalu bagaimana, atau apakah kita dengan suatu cara di bawah permukaan air, dikawal oleh putri2 duyung, laut melalui kita seolah2 kita adalah ikan atau hantu2 apakah itu yang sebenarnya, ya atau tidak, aku perlu untuk….tetapi ketika matanya terbuka pertanyaan2 itu mendapatkan mimpi2 yang kabur, sehingga dia tidak dapat lagi memegangnya, ekor2 mereka menyapu dihadapannya dan menghilang seperti sirip2 kapal selam. Dia melihat ke atas ke langit, dan memperhatikan bahwa adalah seluruhnya warna yang salah, merah darah bertotol hijau, dan salju tersebut biru seperti tinta. Dia mengedip dengan keras tetapi warna2 itu menolak untuk berubah memberikan bangkitnya impresi bahwa dia telah jatuh dari langit ke suatu kesalahan, suatu tempat yang lain, bukan Inggris atau barangkali bukan Inggris, semacam wilayah palsu, wilayah yang membusuk, wilayah yang tak tersentuh. Mungkin, dia menimbang singkat: Neraka? Tidak, tidak, dia menyakinkan dirinyasaat ketidaksadaran mengancam, bahwa bisa jadi belum, engkau belum mati; tetapi sedang sekarat.

Baiklah lalu : sebuah tempat bersantai transit.
Dia mulai gemetaran, getaran meningkat dengan hebat hingga yang terjadi padanya seperti dia mungkin pecah berkeping2 karena tertekan, seperti sebuah, seperti sebuah, pesawat terbang.

Kemudian tidak ada yang eksis. Dia berada dalam penghindaran, dan jika dia perlu bertahan hidup dia akan harus membangun segalanya dari potongan2, akan harus menciptakan tanah di bawah kaki2nya sebelum dia bisa melangkah, hanya saja di sana tidak perlu untuk mengkhawatirkan mengenai masalah2 demikian, karena di sini di depannya adalah yang pasti : tinggi, figur tengkorak sang Malaikat Maut[the tall, bony figure of Death Margareta Petersson menunjukkan bahwa kedua Jibril dan Chamcha “bertemu, dalam keadaan hampir pingsan, seorang wanita dengan tongkat, yang mereka percayai sevagai Malaikat Maut: bagi Saladin adalah Rosa Diamond, bagi Gibreel Allie Cone" (Petersson 273).], mengenakan topi jerami berpinggir lebar, dengan mantel gelap yang berkibar dalam hembusan angin. Kematian, bersandar pada sebuah tongkat berkepala perak, memakai sepatu boot Wellington berwarna hijau zaitun.

‘Apa yang engkau bayangkan dirimu sedang lakukan di sini ?’ Malaikat Maut ingin tahu. ‘Ini property pribadi. Ada tanda di sana.’ Dikatakan dalam sebuah suara wanita yang lebih bergetar dan lebih dari semacam menyenangkan.

Beberapa saat kemudian, Malaikat Maut membungkukkannya – untuk menciumku, dia panic dalam diam. Untuk mengisap nafas dari tubuhku. Dia membuat gerakan kecil, tidak berarti memprotes.

‘Dia hidup ya.’ Kematian menerangkan pada, siapa itu, Jibril. ‘Tetapi, sayangku. Nafasnya : Sungguh bau. Kapan terakhir dia menggosok giginya ?’

@

Nafas pria satunya manis, sementara lainnya, dengan misteri yang setara dan berlawanan, tengik. Apa yang mereka harapkan? Jatuh seperti itu dari langit; apakah mereka membayangkan tidak akan ada efek samping ? Kekuasaan yang lebih tinggi telah memberikan perhatian, seharusnya menjadi jelas bagi mereka berdua, dan Kekuasaan demikian (Aku, tentu saja, membicarakan tentang diriku) berkelakuan buruk, hampir sebuah kelakuan tanpa arti untuk jatuh terjungkir balik[almost a wanton attitude to tumbling flies Lihat Shakespeare's King Lear, Act IV, Scene 1: "As flies to wanton boys, are we to the gods."]. Dan hal lainnya, mari kita jelaskan: jatuh yang hebat, merubah orang. Engkau pikir mereka jatuh jauh sekali ? Dalam soal jatuh, aku menyerahkan kebanggaan suatu tempat pada bukan siapa2[I yield pride of place to no personage in the matter of tumbles Setan dikatakan sebagai pernah menjadi malaikat, di lemparkan ke bawah dari Surga karena memberontak melawan Tuhan. (See Qur'an 38:78 and Revelation 12:9). Note also the suicidal plunges of various characters in the novel], apakah makhluk fana atau non-. Dari awan2 ke abu, ke dalam cerobong asap engkau mungkin katakana, dari surgaterang ke apineraka…di bawah tekanan kejatuhan yang panjang, telah kukatakan, mutasi tidaklah diharapkan, bukan segala dari mereka secara acak. Seleksi2 yang tidak alamiah. Tidak banyak dari satu potongan untuk membayar bertahan hidup, untuk dilahirkan kembali, untuk menjadi baru, dan pada usia mereka di situ.
Apa? Aku seharusnya menghitung perubahan2?
Nafas baik/nafas buruk.
Dan di sekeliling lingkar kepala Jibril Faristha, begitu dia berdiri dengan punggung pada fajar, terlihat oleh Rosa Diamond bahwa mengenali sebuah kepucatan, tetapi jelas sekali keemasan, berpendar.
Dan di mana benjolan2 itu, pada kuil Chamcha, di bawah topi bowlingnya yang terendam basah dan masih di tempatnya ?
Dan, dan, dan.

@

Ketika dia menatap pada figure satir Jibril Faristha yang aneh, berjingkrak2 dan dionysiac dalam salju, Rosa Diamond sungguh berpikir katakanlah malaikat2. Melihat dia dari jendelanya, melalui kaca buram-garam dan mata berumur yang kabur, dia merasakan jantungnya meloncat keluar, dua kali, begitu menyakitkan sampai dia khawatir jantungnya mungkin akan berhenti; karena dalam bentuk yang tidak jelas dia kelihatannya dapat membedakan inkarnasi dari keinginan jiwanya yang sangat dalam terkubur. Dia melupakan penyerang2 Norman seolah2 mereka tidak pernah ada, dan berusaha menuruni kemiringan krikil2 yang tidak bersahabat, terlalu buru2 demi keselamatannya yang tidak sungguh anggota nonagenarian[nonagenarian seseorang yang berusia sembilanpuluhan tahun – Merriam Websters CD 10th edition.], sehingga dia bisa menegur orang asing yang tidak mungkin memasuki tanahnya tanpa izin.

Biasanya dia sangat kejam dalam mempertahankan bagian dari pantai yang dicintainya, dan ketika para pelancong akhir pecan musim panas nyasar di atas garis gelombang yang tinggi dia menuju mereka like a wolf on the fold[like a wolf on the fold From Byron's "The Destruction of Sennacherib," stanza 1, line 1: "The Assyrian came down like the wolf on the fold."], kata2nya karena itu, menjelaskan dan menuntut:-Ini kebunku, lihatkah engkau.- Dan jika mereka menebalkan muka, - keluardarisinibajingantua, inipantaioranglokal,- dia akan kembali ke rumah untuk mengambil sebuah selang panjang hijau dan memutarnya tanpa belas kasihan di atas kain2 pelapis tidur dan pemukul2 kriket dari plastic dan botol2 lotion anti sinar matahari, dia akan menghancurkan kastil pasir anak2 mereka dan merendam sandwich sosis hati mereka, tersenyum dengan manis sejenak : Engkau tidak keberatan jika aku hanya menyirami halamanku ?..O, dia merupakan salah satu, dikenal di desa tersebut, mereka tidak mampu menahannya di rumah jompo manapun, mengusir seluruh anggota keluarganya ketika mereka berani menyarankan itu, jangan mengotori ambang pintunya, dia mengatakan pada mereka, putuskan semuanya tanpa atau dengan satu penny begitu engkau pergi. Segala sesuatunya hanya pada dirinya sendiri, dialah, tidak pernah ada seorangpun pengunjung dari satu minggu ke minggu terberkati berikutnya, bahkan tidak juga Dora Shuf-flebotham yang datang dan melakukan sesuatu baginya bertahun2 belakangan ini. Dora meninggal September lalu, semoga dia beristirahat dengan tenang, masih menjadi pertanyaan pada usianya bagaimana orang tua renta ini mengurusi, seluruh tangga2 itu, dia mungkin sedikit mirip seekor lebah tetapi memberikan setan hutangnya, ada banyak yang menjadi gila hidup sendiri seperti itu.

Bagi Jibril di sana bukanlah sebuah selang bukan juga ujung tajam lidahnya. Rosa menyampaikan kata2 simbol untuk menegur, menutup lobang hidungnya selagi memeriksa Saladin yang jatuh dan baru saja berbau belerang (siapa yang tidak, pada titik ini, melepas topi bowlingnya), dan lalu dengan sebuah penerimaan yang malu2 yang dia menyalami dengan keheranan yang melankolik, sebuah undangan yang ragu2, eengkau lebih bbaik membawa ttemanmu ke dalam keluar dari ddingin, dan menyusun shingle [shingle Shoreline gravel.] untuk meletakkan ketel, berterimakasih pada gigitan udara musin dingin karena meronamerahkan pipi2nya dan menyelamatkan, dalam frase tua yang menghibur, rasa malunya.

[Bersambung]

PS. Tulisan biru adalah penjelasan, jika kurang jelas silahkan mengunjungi :


http://www.wsu.edu/~brians/anglophone/s ... ses/3.html" onclick="window.open(this.href);return false;

Selamat menikmati...
User avatar
iamthewarlord
Posts: 4375
Joined: Sun Feb 08, 2009 11:07 pm
Location: “Ibadah lelaki akan diputus dengan lewatnya keledai, wanita dan anjing hitam.” Muhammad.

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by iamthewarlord »

makasih spaceman...
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

iamthewarlord wrote:makasih spaceman...
You welcome, bro.

Sabar ya,
lanjutannya ditunggu dulu dari bro JANGAN_GITU_AH ya...
THIOBUKI
Posts: 168
Joined: Sat Mar 14, 2009 9:03 am

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by THIOBUKI »

Luarrr biasa..... sy sdh baca 10th lalu walau banyak bingungnya...
Salut buat penterjemah :partyman:
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

THIOBUKI wrote:Luarrr biasa..... sy sdh baca 10th lalu walau banyak bingungnya...
Salut buat penterjemah :partyman:
[-o<

Jangan begitu ah, bro, jadi besar kepala neeeh... :green:

Tapi kelanjutannya belon bisa ditelorkan neeeh,
bro JANGAN_GITU_AH belum juga nongol2 kasih PM bahan2nya...

Lagi sibuk kali beliau ntu...
User avatar
Nandesuka?
Posts: 41
Joined: Sun Jun 17, 2007 10:25 pm
Location: dimana hayo..

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by Nandesuka? »

salam semuanya.. dan para translators yg sudah meluangkan waktunya menerjemahkan buku ini.. =D>

saya pernah memiliki buku ini, dan saya baca sekilas.. kemudian saya hapus file nya.. membosankan. tentang apa sih buku ini? bukannya hanya novel biasa? dan apa kaitannya dengan FFI? dari momen sesaat waktu saya membaca sih, tidak menemukan hubungannya sama sekali.. bukannya tdk menghormati para translator, tp lebih baik usaha menerjemahkan buku ini dihentikan, dan fokus mengerjakan buku lain yang lebih bagus.. yang lebih sesuai dengan FFI..

tapi itu sih menurut saya.. entah jika ternyata buku ini ada hubungannya dengan FFI lho.. dan jika ada, mohon dijelaskan supaya saya tertarik lagi untuk membaca buku ini.. bahkan mungkin membantu menerjemahkannya..

kemudian, menerjemahan tiap bab, dan menaruhnya di forum saya rasa kurang rapi. ada baiknya jika anda merubahnya dalam bentuk pdf atau djvu, atau bahkan doc. baru kemudian link nya anda taruh di forum ini. untuk menambah estetika saja sih. dan penulisannya sesuai kaidah penulisan ilmiah supaya lebih berbobot terjemahannya.

sekian dan terima kasih. :drinkers:
Phao
Posts: 452
Joined: Sun Jul 05, 2009 7:15 pm
Location: 'Atapiluloh Al Ajib' city - Arab Saudi

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by Phao »

spaceman wrote: Sun Apr 19, 2009 9:40 pm

[Bersambung]
bro space, sambungannya mana nih?? sudah hampir 1 tahun berlalu... Image




Phao Image
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

Phao wrote: bro space, sambungannya mana nih?? sudah hampir 1 tahun berlalu... Image




Phao Image
Ya, bro, sorry neeh, lagi luar biasa sibuk, jadi lama ga OL....

Gw terusin ntar, pasti......:P
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by JANGAN GITU AH »

@atas
Weleh...sang penterjemah udah datang kembali.
apakah kita teruskan bro.
Kalau setuju, nanti saya kirimkan lagi sambungannya.
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by spaceman »

JANGAN GITU AH wrote:@atas
Weleh...sang penterjemah udah datang kembali.
apakah kita teruskan bro.
Kalau setuju, nanti saya kirimkan lagi sambungannya.
Siip, bro, kita terusin..........

Cuman, cara pake bold, quite, smilies, lupa, bro....hahahaha....
User avatar
Teman
Posts: 426
Joined: Thu Jul 08, 2010 12:44 pm

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses

Post by Teman »

Hi Bro Spaceman & Bro Jangan Gitu Ah..
Sebelumnya.. Terima-kasih buat hasil jerih lelahnya menerjemahkan buku tersebut. Saya baru ini bisa dapat.

Btw, saya datang dari "masa depan", membaca tulisan Anda 2 tahun yang lalu, and we are connected. :lol:

Ayo bro.. Jangan patah semangat. Kami masih setia menunggu terjemahan sisanya. Sementara Bab I s/d III sudah saya arsip dengan rapi O:).

Salam Semangat..
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses (BELUM SELESAI)

Post by spaceman »

Teman wrote:Hi Bro Spaceman & Bro Jangan Gitu Ah..
Sebelumnya.. Terima-kasih buat hasil jerih lelahnya menerjemahkan buku tersebut. Saya baru ini bisa dapat.

Btw, saya datang dari "masa depan", membaca tulisan Anda 2 tahun yang lalu, and we are connected. :lol:

Ayo bro.. Jangan patah semangat. Kami masih setia menunggu terjemahan sisanya. Sementara Bab I s/d III sudah saya arsip dengan rapi O:).

Salam Semangat..
Siaaap !!!!!

I'm back, bro m sis :green:

Btw, bro JGA blon kirim2 neeeh lanjutannya =P~
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses (BELUM SELESAI)

Post by spaceman »

Sebagai seorang pemuda Saladin Chamcha sungguh memiliki wajah polos tanpa dosa yang cukup luar biasa, wajah yang sepertinya tidak pernah mengalami kekecewaan atau jahat, dengan kulit selembut dan sehalus telapak tangan seorang putri. Hal itu telah berfungsi dengan baik dalam berurusan dengan wanita, dan telah, pada kenyataannya, menjadi salah satu alasan pertama istri masa depannya Pamela Lovelace telah jatuh cinta padanya. " Begitu bulat dan montok, "mengagumi dia, menangkupkan kedua tangan di bawah dagunya." Seperti sebuah bola karet. "
Dia tersinggung. "Aku punya tulang," protesnya. " Struktur tulang."
"Di suatu tempat di dalam sana," akunya. "Semua orang punya."
Setelah itu ia dihantui untuk sementara waktu oleh gagasan bahwa ia tampak seperti ubur-ubur tanpa bentuk, dan hal itu sebagian besar untuk meredakan perasaannya bahwa dia mulai mengembangkan sikap, sempit angkuh yang kini menjadi kebiasaan kedua baginya. Saat itu, oleh karena itu, masalah beberapa konsekuensi ketika terbangun dari tidur panjangnya yang disiksa oleh serangkaian mimpi tak tertahankan, yang menonjol di antaranya adalah gambar dari Zeeny Vakil, berubah menjadi putri duyung, bernyanyi kepadanya dari gunung es dengan nada manis menyakitkan, meratapi ketidakmampuannya untuk bergabung dengannya di tanah kering, memanggil dia, memanggil ; -- tapi ketika ia pergi kepadanya dia menutup mulutnya dengan cepat di jantung gunung esnya, dan lagunya berubah menjadi suatu kemenangan dan balas dendam. . . itu, saya katakan, adalah sebuah masalah serius ketika Saladin Chamcha terbangun, melihat ke cermin berbingkai berpernis Japonaiserie (gaya dalam seni mencerminkan kualitas Jepang atau motif, juga: suatu obyek atau dekorasi dengan gaya ini – Merriam Webster ) biru dan emas, dan menemukan bahwa wajah montok tua menatap dia sekali lagi, sedangkan, di pelipisnya, ia melihat suatu bentuk dari pembengkakan ketakutan yang berubah warna, indikasi bahwa ia pasti telah menderita, di beberapa titik dalam petualangan baru-baru ini, beberapa pukulan yang hebat.
Melihat ke dalam cermin wajahnya yang berubah itu, Chamcha berusaha untuk mengingatkan diri dari dirinya sendiri. Saya seorang pria sejati, katanya kepada cermin, dengan sejarah nyata dan masa depan yang direncanakan. Saya seorang pria kepada siapa hal-hal tertentu sangat penting: ketelitian, diri - disiplin, alasan, mengejar apa yang mulia tanpa bantuan kruk yang tua, Tuhan. Kecantikan yang ideal, kemungkinan kenaikan taraf gengsinya, pikiran. Saya: seorang pria yang telah menikah. Tapi meskipun litani nya, pikiran jahat bersikeras mengunjunginya. Seperti misalnya: bahwa dunia tidak ada di luar dari pantai di bawah sana, dan, sekarang, rumah ini. Bahwa jika ia tidak berhati-hati, jika ia ceroboh, ia akan jatuh dari tepian, ke dalam awan.
Hal2 yang harus dilakukan. Atau lagi: bahwa jika ia menelepon rumahnya, sekarang, sebagaimana seharusnya, jika ia memberitahu isterinya tercinta bahwa ia tidak mati, tidak tercabik-cabik di udara tapi di sini, di tanah yang kokoh, jika ia melakukan hal nyata yang masuk akal, yang orang yang menjawab telepon tidak akan mengenali namanya. Atau ketiga: bahwa suara langkah kaki yang berdering di telinga, langkah kaki yang jauh, tapi datang lebih dekat, bukan akibat tinitus ( penyakit telinga berdengung ) sementara akibat kejatuhannya, tapi suara dari beberapa azab mendekat, makin mendekat, huruf demi huruf, ellowen, deeowen ( ellowen, deeowen - perulangan indo-pakistan dalam nama lain London ) London. Inilah saya, di rumah Nenek (http://public.wsu.edu/~brians/anglophon ... ses/3.html - referensi terhadap "Little Red Riding Hood." The Little Red Riding Hood Project ) Nya. Mata besarnya, tangan2, gigi2.
Ada sambungan telepon di meja di samping tempat tidurnya. Di sana, ia mengingatkan dirinya sendiri. Mengambilnya, dial, dan keseimbangan Anda akan dipulihkan. Menggerutu seperti: mereka tidak menyukai Anda, Anda tidak layak.Terpikir kesedihannya; telepon dia sekarang.
Saat itu malam hari. Dia tidak tahu jam berapa. Tidak ada jam di ruangan dan jam tangannya menghilang di suatu tempat pada suatu titik. Haruskah ia tidakkah? - Dia memutar sembilan angka. Suara seorang pria menjawab pada deringan keempat.
" Apa2an ini ?" Mengantuk, tidak dikenal, akrab.
"Maaf," kata Saladin Chamcha. "Maaf, salah sambung.."
Menatap telepon, ia menemukan dirinya mengingat suatu drama yang dilihatnya di Bombay, berdasarkan sumber asli bahasa Inggris, sebuah cerita oleh, oleh, dia tidak bisa meletakkan jarinya di atas nama, Tennyson ( Lakon yang digambarkan mungkin sebagai dramatisasi oleh Alfred Lord Tennyson Enoch Arden(1864), dengan kejadian pada mainan ditambahkan oleh dramawan (atau oleh Rushdie)) ? Tidak, tidak.Somerset Maugham? - Persetan dengan itu. - Aslinya dan sekarang teks tanpa pengarang, seorang pria, telah lama dianggap mati, kembali setelah absen bertahun-tahun, seperti hantu yang hidup, untuk menghantui sang mantan. Ia mengunjungi rumah sang mantan pada malam hari, diam-diam, dan melihat melalui jendela yang terbuka. Ia menemukan bahwa istrinya, percaya bahwa dirinya telah menjanda, telah menikah lagi. Di ambang jendela ia melihat mainan anak. Dia menghabiskan waktu sesaat berdiri dalam kegelapan, bergulat dengan perasaannya; kemudian mengambil mainan itu dari rak, dan pergi selamanya, tanpa membuat kehadirannya diketahui. Dalam versi India, ceritanya juga agak berbeda. Sang istri telah menikah dengan teman baik suaminya. Sang suami yang telah kembali tiba di pintu dan memasukinya, tanpa mengharapkan apapun. Melihat istri dan teman lamanya duduk bersama, ia gagal untuk memahami bahwa mereka menikah. Dia mengucapkan terima kasih pada temannya yang telah menghibur istrinya, tetapi dia telah pulang sekarang, dan semuanya baik-baik saja. Pasangan yang telah menikah itu tidak tahu bagaimana mengatakan yang sebenarnya, melainkan, akhirnya, seorang pembantu yang menyelesaikan masalah tersebut. Sang suami, yang lama absen rupanya karena serangan amnesia, bereaksi terhadap berita pernikahan tersebut dengan mengumumkan bahwa dia juga pasti telah menikah lagi pada suatu titik selama ketidakhadiran yang panjang dari rumahnya; sayangnya, bagaimanapun, sekarang bahwa memori dari kehidupan sebelumnya telah kembali ia lupa apa yang telah terjadi selama tahun-tahun hilangnya dirinya. Dia pergi untuk meminta polisi untuk melacak istri barunya, meskipun ia bisa mengingat apa-apa tentang dia, tidak saja matanya, juga
fakta sederhana dari keberadaan istrinya.
Tirai jatuh.
Saladin Chamcha, sendirian di kamar tidur tidak dikenalnya dalam piyama bergaris asing merah-putih, berbaring tengkurap di ranjang sempit dan menangis. "Sialan semua orang India," teriaknya ke dalam teredam seprai, tinjunya memukul di berenda - sarung bantal bermata dari Harrods di Buenos Aires begitu keras sehingga kain tua - lima puluh tahun itu robek sampai tercabik-cabik. " Persetan. Kekasaran itu, di sod (Sebuah kata kerja cabul berasal dari sodomize, umumnya digunakan sebagai kutukan. ) kekasaran. Persetan. Bajingan itu. , bajingan-bajingan, kurangnya rasa _bajingan_. "
Pada saat itulah, dalam keadaan ini polisi datang untuk menangkapnya
0 0 0 0
Pada malam setelah dia mengambil keduanya dari pantai, Rosa Berlian berdiri sekali lagi di jendela malam-nya insomnia wanita tua itu, merenungkan laut-sembilan-ratustahun-usianya. Yang bau telah tidur sejak mereka menempatkan dia ke tempat tidur, dengan botol air-panas yang dikemas dengan rapat di sekitarnya, hal terbaik untuk dia, biarkan dia mendapatkan kekuatannya. Dia telah menempatkan mereka di lantai atas, Chamcha di ruang cadangan dan Gibreel dalam ruang belajar almarhum suaminya, dan saat dia melihat dataran bersinar besar dari laut ia bisa mendengarnya bergerak di atas sana, di tengah cetakan ornitologi dan burung panggilan-peluit mantan Henry Diamond, bola2 dan cambuk sapi dan foto-foto udara dari Los Alamos estancia (Perternakan milik orang2 Argentina) yang jauh dan yang telah lama berlalu, langkah kaki seorang pria di ruangan itu, bagaimana meyakinkan lagi yang mereka rasakan. Farishta mondar-mandir, berusaha tidak tidur, karena alasan sendiri. Dan bunyi kaki menapak di bawah nya Rosa, menatap langit-langit, yang disebut dia dengan bisikan dengan nama panjang yang lama tak terucapkan. Martin katanya. Nama terakhirnya sama dengan ular paling mematikan di negaranya, viper. Itu vibora, _de la Cruz_ ("Viper salib," nama Spanyol populer ular secara ilmiah disebut Bothrops Alternatus, juga disebut urutu. Hubungan paradoks salib suci dengan ular setan sesuai dengan tema novel ilahi / setan . Martin sejarah de la Cruz dari siapa nama ini karakterberasal adalah seorang dokter abad ke-16 yang menulis buku medis pertama yang ditulis di Colonial Amerika, Libellus de Medicinalibus Indorum Herbis (1552).Informasisuatu lebih lanjut tentang Martin de la Cruz. )
Saat itu ia melihat suatu bentuk bergerak di pantai, seolah-olah nama terlarang telah disulap orang mati. Tidak lagi, pikirnya, dan meraih kacamata opera-nya. Dia kembali menemukan pantai penuh dengan bayangan, dan kali ini ia takut, karena saat armada Norman berlayar datang, ketika itu datang, dengan bangga dan secara terbuka dan tanpa jalan lain untuk akal-akalan, ini nuansa yang licik, memancarkan kutukan tertahan dan mengkhawatirkan, keributan yang diredam, mereka terlihat tanpa kepala, berjongkok, lengan dan kaki yang - menjuntai seperti raksasa, kepiting tanpa batok.
Merayap, ke samping, berat sepatu berderap pada kerikil. Banyak sekali mereka. Dia melihat mereka mencapai perahu nya di mana gambar memudar dari bajak laut menyeringai yang mengenakan tutup mata sebelah dan mengacungkan pedang pendek, dan keterlaluan, _Saya tidak memiliki nya_, ia memutuskan, dan, meluruk ke lantai bawah untuk pakaian hangat, dia mengambil senjata untuk pembalasannya: gulungan panjang selang taman hijau. Di pintu depan, dia berteriak dalam suara jernih. "Saya dapat melihat Anda dengan cukup jelas Ayo keluar, keluar, siapapun Anda.."
Mereka menyalakan tujuh matahari dan membutakannya, dan kemudian ia panik, diterangi oleh tujuh lampu sorot biru-putih disekelilingnya yang, seperti kunang-kunang atau satelit, ada berdengung sejumlah lampu lebih kecil: lentera obor seperti rokok. Kepalanya berputar, dan sejenak dia kehilangan kemampuannya untuk membedakan antara _selanjutnya_ dan _kini_, dalam ketakutan dia mulai berkata Matikan cahaya itu, kau tidak tahu ada pemadaman, Anda akan membuat Jerry (Pasukan Jerman) menerjang kita jika Anda terus melakukan itu. "Aku mengoceh," dia menyadari dengan marah, dan mengetukkan ujung tongkat pada keset nya. Dimana, seperti sulap, polisi mucul dari dalam lingkaran cahaya yang menyilaukan.
Ternyata seseorang telah melaporkan orang yang mencurigakan di pantai, ingat ketika mereka biasa datang di fishingboats, yang ilegal, dan berkat panggilan telepon tunggal anonim sekarang ada lima puluh tujuh polisi berseragam menyisir pantai, senter mereka berayun ayun dalam gelap, polisi dari jauh seperti dari Eastbourne Hastings Bexhill-di ambang-laut, bahkan utusan dari Brighton karena tidak ada yang ingin melewatkan sensasi pengejaran yang menyenangkan,. Lima puluh tujuh penyisir pantai ditemani oleh tiga belas ekor anjing, semua mengendus udara laut dan mengangkat kaki dengan bersemangat. Sementara itu di rumah jauh dari pagar betis besar laki-laki dan anjing, Rosa Diamond menemukan dirinya menatap lima polisi yang menjaga pintu keluar, pintu depan, di lantai dasar jendela, pintu bufet, dalam kasus tersangka kriminal mencoba kabur, dan pada tiga pria berpakaian preman, jas polos dan topi polos dengan wajah yang senada, dan di depan tempat parkir dari mereka, tidak berani melihat dia di mata, Inspektur muda Lime, menggeser kaki dan menggosok hidung dan tampak lebih tua dan lebih memerah dari empat puluh tahun umurnya itu. Dia menepuk dadanya dengan ujung tongkat, _pada malam kali ini, Frank, anda mengartikan itu_, tapi ia tidak akan mengizinkannya untuk menjadi bos, tidak malam ini, tidak dengan orang dari imigrasi mengawasi setiap langkahnya, sehingga ia menarik diri dan menarik dagu nya.
"Maaf, Bu D. - tuduhan tertentu, - informasi di hadapan kita, - alasan untuk percaya, - demi investigasi, - diperlukan untuk memeriksa Anda, - surat perintah telah diperoleh ".
"Jangan konyol, Frank Sayang," Rosa mulai bicara, tapi saat itu tiga orang dengan wajah-wajah polos menarik diri dan tampaknya kaku, masing-masing dengan satu kaki sedikit terangkat, seperti anjing pointer, yang pertama mulai dengan desis yang tidak biasa dari apa yang terdengar seperti kesenangan, sementara erangan lembut lolos dari bibir kedua, dan yang ketiga mulai memutar matanya dengan cara puas yang aneh. Kemudian mereka semua terarah melalui Rosa Diamond, ke dalam lorong yang terang benderang, tempat Mr Saladin Chamcha berdiri, tangan kirinya memegang piyama karena sebuah kancing lepas ketika dia melemparkan dirinya ke tempat tidurnya.Dengan tangan kanannya ia menggosok pada mata.
"Bingo," kata pria yang mendesis, sementara yang mengerang menangkupkan tangan di bawah dagunya. Untuk menunjukkan bahwa semua doa-doanya telah terjawab, dan si mata yang berputar menyandar melalui Rosa Diamond, tanpa upacara berdiri, kecuali bahwa dia bergumam, "Madam, maafkan _saya_. "
Lalu ada banjir, dan Rosa terkunci ke sudut ruang duduknya sendiri dengan lautan helm polisi, sehingga ia tidak bisa lagi melihat Chamcha Saladin atau mendengar apa yang dikatakannya. Dia tidak pernah mendengar dia menjelaskan tentang ledakan dari
_Bostan_ - Telah terjadi kesalahan, dia menangis, aku bukan salah satu dari nelayan-penyelinap-perahu Anda, bukan salah satu dari ugandokenyattas (Jomo Kenyatta adalah pemimpin gerakan pembebasan Mau Mau di Kenya , yang tidak ada hubungannya dengan koloni Inggris yang lain di Afrika, Uganda. Keduanya terkait sebagai cara untuk mengejek kecenderungan Inggris untuk mengelompokan semua orang berkulit gelap bersama-sama. Sejarah singkat Kenya. Catatan Kementerian Luar Negari AS pada Kenya. Pandangan yang keras pada Mau Mau menyebabkan pada stereotip yang tercermin dalam ungkapan ini. Peringatan: situs ini adalah serangan polemik sengit pada Mau Mau. ) Anda, saya. Sang polisi mulai tersenyum, saya mengerti, pak, di tiga puluh ribu kaki, dan kemudian Anda berenang ke darat. Anda berhak untuk tetap diam, mereka terkikik,
tapi cukup segera mereka meledak menjadi tawa terbahak-bahak, kami punya satu di sini dan tidak keliru. Tapi Rosa tidak bisa melihat Saladin protes, para polisi yang tertawa mendapatinya, Anda harus percaya padaku, aku seorang Inggris, ia mengatakan, dengan hak tinggal, juga, tapi ketika ia tidak bisa menunjukkan paspor atau dokumen identitas lainnya mereka mulai bercucuran airmata kegelian, air mata mengalir bahkan di wajah kalem para laki-laki berpakaian polos dari layanan imigrasi. Tentu saja, jangan bilang, mereka tertawa, mereka jatuh dari jaket Anda selama jatuh anda, atau apakah putri duyung mencopet saku Anda di laut? Rosa tidak bisa melihat, dalam gelombang naik-turun-tawa manusia dan anjing, apa yang lengan berseragam mungkin lakukan ke lengan Chamcha, atau tinju ke perutnya, atau sepatu untuk tulang keringnya, atau dia bisa yakin apakah itu adalah suaranya berteriak atau hanya lolongan anjing. Tapi dia akhirnya mendengar suaranya meninggi berteriak, teriakan putus asa: "Tidakkah ada di antara kalian menonton TV? Bukankah Anda lihat? Saya Maxim. Maxim Alien. "
"Jadi Anda lah ," kata petugas tercengang. "Dan saya Kermit si Kodok."

Apa yang Saladin Chamcha tidak pernah katakan, bahkan tidak juga ketika sudah jelas bahwa sesuatu yang sudah sangat salah terjadi: "Ini sebuah nomor London,"
ia lupa untuk menginformasikan pada polisi yang menangkap. "Pada akhirnya Anda akan menemukan, untuk menjamin saya, atas kebenaran apa yang sedang saya katakan, sayangku, putih, istri Inggris "Tidak, Pak. _persetan_ ..
Rosa Berlian mengumpulkan kekuatannya. "Sebentar, Frank Lime," dia berseru. "Anda lihat di sini," tapi tiga orang preman itu memulai rutinitas aneh mereka mendesis mengerang memutar - mata sekali lagi, dan dalam keheningan sesaat dalam ruangan itu simata berputar menunjuk dengan jari bergetar pada Chamcha dan berkata, "Nyonya, jika bukti itu yang Anda cari, Anda tidak bisa melakukan lebih baik dari _itu_."
Saladin Chamcha, mengikuti garis jari Popeye menunjuk, mengangkat tangannya ke dahi, dan kemudian ia tahu bahwa ia telah terbangun dalam keadaan yang paling menakutkan dari mimpi buruk, mimpi buruk yang baru saja dimulai, karena ada di pelipisnya, tumbuh lebih lama lagi beberapa saat, dan cukup tajam untuk menarik darah, dua baru, bersifat kambing, tanduk-tanduk yang tidak bisa dipertanyakan.

[Bersambung]

http://public.wsu.edu/~brians/anglophon ... ses/3.html
User avatar
spaceman
Posts: 2031
Joined: Thu Sep 18, 2008 12:23 pm
Location: Green Planet

Re: Salman Rushdie : The Satanic Verses (BELUM SELESAI)

Post by spaceman »

Sebelum pasukan polisi membawa Chamcha Saladin pergi dari dalam kehidupan barunya, ada satu kejadian tak terduga lagi. Gibreel Farishta, melihat kilatan lampu dan mendengar tawa mengigau aparat penegak-hukum, datang ke lantai bawah merokok dengan jaket marun dan celana untuk menunggang kuda, dipilih dari lemari pakaian Henry Diamond. Tercium kapur barus samar-samar, ia berdiri di ujung tangga lantai pertama dan mengamati proses tanpa komentar. Dia berdiri di sana tanpa diketahui sampai Chamcha, diborgol dan dalam perjalanan keluar ke Black Maria (bahasa prokem tradisional untuk mobil van polisi Inggris), tanpa alas kaki, masih memegangi piyama, melihat nya dan berteriak, "Gibreel, demi kasih Allah beritahu mereka apapun."
Si Pendesis Pengerang Popeye bergerak dengan penuh semangat menuju Gibreel. "Dan siapakah ini?" tanya Inspektur Lime. "Skydiver lain?"
Namun kata-kata mati di bibirnya, karena pada saat itu lampu sorot yang dimatikan, perintah untuk melakukannya telah diberikan ketika Chamcha diborgol dan dibawa untuk didakwa, dan setelahnya tujuh matahari menjadi jelas bagi semua orang di sana bahwa yang pucat, cahaya emas itu berasal dari arah pria berjaket yang merokok, sebenarnya berpendar lembut keluar dari titik tepat di belakang kepalanya. Inspektur Lime tidak pernah memperhatikan pada cahaya itu lagi, dan jika ia ditanya tentang hal itu akan membantah pernah melihat hal seperti itu, halo, di akhir abad kedua puluh, menarik yang lainnya.
Tapi setidaknya, ketika Gibreel bertanya, "Apa yang orang-orang ini inginkan?", Setiap orang terperangkap oleh keinginan untuk menjawab pertanyaannya secara harfiah, kondisi yang rinci, untuk mengungkapkan rahasia2 mereka, seolah-olah dia, seolah-olah, tapi tidak, konyol, mereka akan menggeleng-gelengkan kepala selama berminggu-minggu, sampai mereka semua telah meyakinkan dirinya sendiri bahwa mereka telah melakukannya seperti yang mereka lakukan semata karena alasan logis, dia teman Ibu Diamond yang renta, keduanya telah menemukan Chamcha si bajingan setengah tenggelam di pantai dan membawanya ke dalam untuk alasan kemanusiaan, tidak ada panggilan untuk melecehkan baik Rosa atau Mr Farishta lebih jauh, seorang pria yang terlihat lebih terkemuka yang tidak engkau terpikirkan untuk ditemui, dalam jaket merokoknya dan kepunyaannya, kepunyaan nya, baik, eksentrisitas tidak pernah merupakan kejahatan, bagaimanapun.
"Gibreel," kata Saladin Chamcha, "tolong."
Tapi mata Gibreel itu telah terpaku oleh Rosa Diamond. Dia menatapnya, dan tidak bisa berpaling. Lalu ia mengangguk, dan kembali ke lantai atas. Tidak ada upaya untuk menghentikannya.
Ketika Chamcha mencapai Black Maria, ia melihat sang pengkhianat, Farishta Gibreel, menatap dia dari balkon kecil di luar kamar tidur Rosa, dan tak ada cahaya yang bersinar di sekitar kepala bajingan itu.

2

_Kan an ma kan / Fi azzaman_ qadim. . . [( Bhs Arab, ungkapan : itu begitu, itu tidak, dalam waktu yang lama dilupakan )] Sungguh, itu tidak, dalam waktu yang lama dilupakan, bahwa ada hidup di tanah perak Argentina suatu kepastian Don Enrique Diamond, yang tahu banyak tentang burung dan sedikit tentang wanita, dan istrinya, Rosa, yang tidak tahu tentang pria tapi yang mahir tentang cinta. Suatu hari terjadilah bahwa ketika Senora (Nyonya dalam bhs Spanyol) menunggang, duduk menyamping pada pelana dan memakai topi dengan bulu, dia tiba di gerbang batu besar estancia Diamond, yang berdiri gila-gilaan di tengah pampas [(Pampas adalah dataran rendah di Argentina yang terdiri dari provinsi Buenos Aires, La Pampa, Santa Fe dan Córdoba di Argentina, kebanyakan Uruguay, dan ujung paling selatan Brasil, Rio Grande do Sul, terdiri dari lebih dari 750.000 km² (289,577 mil²)] kosong, untuk menemukan burung unta berlari ke arahnya sekuat yang dia mampu, berlari demi hidupnya, dengan semua tipu muslihat dan variasi yang bisa dipikirkan, karena burung unta adalah burung yang licik, sulit untuk ditangkap. Jalur yang sempit di belakang burung unta adalah awan penuh debu dari suara laki-laki yang sedang berburu, dan ketika burung unta berjarak enam meter darinya maka dilemparkanlah Bolas[(Bolas (dari bahasa Spanyol bola, "bola", juga dikenal sebagai boleadoras, atau Incaayllo) adalah senjata lempar dipermukaan yang mirip dengan surujin, terbuat dari dua ujung kabel yang saling berhubungan dan diberi pemberat, yang dirancang untuk menangkap hewan dengan mengikatkan kaki mereka. )] untuk melilit di sekitar kakinya dan membawanya menabrak ke tanah di kaki abu-abu kuda nya. Pria itu yang turun untuk membunuh burung itu tidak pernah memalingkan matanya dari wajah Rosa. Dia mengambil pisau bergagang perak dari sarung di sabuk dan membenamkannya ke tenggorokan sang burung, sampai ke gagang, dan dia melakukannya tanpa sekalipun melihat burung unta sekarat, menatap mata Rosa Diamond sementara ia berlutut di dataran lebar berwarna kuning. Namanya Martin de Ia Cruz.

Setelah Chamcha telah dibawa pergi, Farishta Gibreel sering bertanya-tanya tentang perilakunya sendiri. Pada saat mirip mimpi ketika ia telah terperangkap oleh mata sang wanita Inggris tua itu tampak baginya bahwa kehendak-nya tidak lagi miliknya sendiri untuk memberi perintah, bahwa adalah kebutuhan orang lain telah mengambil alih. Karena sifat membingungkan pada peristiwa-peristiwa terakhir itu, dan juga untuk tekadnya untuk tetap terjaga sedapat mungkin, saat itu beberapa hari sebelum ia terhubung dengan apa yang terjadi pada dunia di balik kelopak matanya, dan hanya kemudian dia memahami bahwa ia harus pergi, karena alam semesta dari mimpi-mimpi buruknya mulai bocor ke kehidupan nyata, dan jika ia tidak hati-hati maka ia tidak akan dapat untuk memulai lagi, untuk dilahirkan kembali dengan dia, melalui dia, Haleluya, yang telah melihat atap dunia.

Dia terkejut menyadari bahwa ia tidak berusaha untuk menghubungi Allie sama sekali; atau untuk membantu Chamcha disaat terdesak. Dan tidak pula ia sama sekali terganggu oleh tampilan di kepala Saladin sepasang tanduk baru yang bagus, suatu hal yang pasti seharusnya disebabkan oleh beberapa keprihatinan. Ia sudah berada dalam semacam trance, dan ketika ia bertanya kepada wanita tua tersebut mengenai apa yang dia pikir semua itu dia tersenyum ganjil dan mengatakan kepadanya bahwa tidak ada yang baru di bawah matahari, dia melihat sesuatu, penampakan pria2 dengan helm bertanduk [(menyinggung invasi kuno Inggris oleh perampok Norse)], di sebuah tanah kuno seperti Inggris tidak ada ruang untuk cerita baru, setiap helai rumput sudah dilangkahi lebih dari seratus ribu kali. Untuk periode yang lama pembicararaannya bertele-tele dan membingungkan, tetapi pada waktu lain ia bersikeras memasakkan dia makanan berat yang banyak, pie gembala, rhubarb crumble [(Rhubarb Crumble seperti sesuatu yang garing, dibuat dengan rhubarb cincang, jus jeruk, kayu manis, mentega, dan topping mentega oat)dengan custard tebal, tebal - hotpots gravied (semacam steamboat)], segala macam sup berat. Dan setiap saat ia berada dalam suasana kepuasan yang tidak bisa dijelaskan, seolah-olah kehadirannya telah memuuaskan dia dalam beberapa cara, yang dalam, yang tidak dicari . Dia pergi berbelanja di desa dengan dia; orang memperhatikan, dia mengabaikan mereka, melambaikan tongkat angkuh nya. Hari-hari berlalu. Gibreel tidak pergi.
"Nyonya Inggris konyol," katanya kepada dirinya sendiri. "Beberapa jenis spesies yang punah. Apa yang saya lakukan di sini?" Tapi bertahan, tertahan oleh rantai2 yang tak terlihat. Sementara dia, di setiap kesempatan, menyanyikan sebuah lagu lama, dalam bahasa Spanyol, ia tidak mengerti sepatah kata pun. Suatu sihirkah itu?Beberapa kuno

Morgan Le Fay menyanyikan Merlin muda ke dalam gua kristal dia?[( In most versions of the Arthurian legends it is the young Vivien (also known as Nimue, one of the "ladies of the lake"), who traps the aged Merlin in a cave or tree. Rushdie was probably influenced by John Boorman's 1981 film, Excalibur, in substituting the better-known Morgan (called "Morgana" in the film) for Vivien. Rosa is old and Gibreel is young; so that although she enchants him as did her predecesssor, the difference in their ages is reversed. Information about Vivien. Information about Morgan. Information about Excalibur. The text of Tennyson's poem about Vivien and Merlin from The Idylls of the King. Back on p. 135, Saladin had dreamed of Zeeny Vakil luring him into an iceberg with her song, clearly a foreshadowing of this image )] Gibreel menuju pintu; Rosa berseru, ia berhenti di tengah jalan.
"Mengapa tidak, setelah semua," ia mengangkat bahu. "Wanita tua butuh ditemani. Kemegahan yang telah memudar, sumpah! Lihat apa dia datang ke sini. Bagaimanapun, saya perlu beristirahat. Kumpulkan kekuatan saya. Hanya beberapa hari. "

Di sore hari mereka akan duduk dalam ruang tamu yang berhiaskan ornamen perak, termasuk di dinding pisau bergagang perak, di bawah plester dada dari Henry Diamond yang menatap dari atas lemari sudut, dan ketika jam sang kakek mengenai jam enam ia akan menuangkan dua gelas sherry dan dia akan mulai berbicara, tetapi tidak sebelum dia mengatakan, sebagaimana sebagai pergerakan jam, _Kakek selalu telat empat menit, demi sopan santun, dia tidak ingin terlalu berandai2_.Kemudian ia mulai tanpa merasa mengganggu dengan suatusaatdisuatumasa, dan apakah semua itu benar atau semua salah dia bisa melihat energi sengit yang masuk ke dalam cerita tersebut, kekuatan terakhir dari kehendaknya bahwa ia akan menempatkannya ke dalam ceritanya, _hanya waktu yang jernih saya bisa ingat_, ia mengatakan kepadanya, sehingga ia merasa bahwa ini adalah memori-campur aduk dari bahan potongan kain-tas yang ternyata sungguh2 jantung nya, potret dirinya, cara dia melihat ke cermin saat tidak ada orang lain berada di ruangan, dan bahwa tanah perak dari masa lalu adalah tempat tinggal pilihan, bukan rumah bobrok di mana dia terus menabrak sesuatu, - menghantam meja kopi, membuat memar dirinya di gagang pintu – menangis terisak2, dan berteriak:_Semuanya Menciut_.
Ketika dia berlayar ke Argentina pada tahun 1935 sebagai mempelai dari Anglo-Argentina Don Enrique dari Los Alamos, ia menunjuk ke laut dan mengatakan, itulah pampa [( Amsp. pl. Of pampa < Quechua pámpa, plain, field) Dataran2 luas yang tidak berpepophonan di Argentina dan beberapa bagian dari Amerika Selatan)] Anda tidak bisa mengatakan seberapa besar dengan melihat itu. Anda harus melakukan perjalanan melalui itu, yang tidak terubahkan, hari demi hari. Di beberapa bagian angin kuat seperti kepalan tangan, tapi benar-benar sunyi, itu akan meratakan Anda tapi Anda tidak akan pernah mendengar apa-apa.Tidak ada pohon ini alasannya: bukan Ombu[(Phytolacca dioica, umumnya dikenal sebagai Ombu, adalah tanaman cemara besar asli Pampa Amerika Selatan. Semak belukar ini memiliki kanopi seperti payung yang menyebar keketebalan 12 sampai 15 meter (40 sampai 50 kaki) dan dapat mencapai ketinggian 12 sampai 18 meter (40 sampai 60 kaki) http://en.wikipedia.org/wiki/Phytolacca_dioica ], bukan sebuah poplar[Populus adalah genus dari 25-35 spesies tumbuhan berbunga gugur di Salicaceaekeluarga, merupakan spesies asli di sebagian besar belahan bumi utara. Nama Inggris diterapkan pada berbagai spesies yang berbeda termasuk poplar (/ pɒp.lər /), aspen dan kapuk. http://en.wikipedia.org/wiki/Populus )] , nada. Ngomong2, Anda harus mewaspadai daun Ombu. Racun yang mematikan. Angin tidak akan membunuh Anda, tetapi jus-daun yang bisa. Dia bertepuk tangan seperti anak kecil: Jujur, Henry, angin yang sunyi, daun beracun. Anda membuatnya terdengar seperti dongeng-. Henry, pirang, bertubuh empuk, dengan mata terbelalak dan lamban, tampak terkejut. _Oh, Tidak_, katanya. _ Tidak terlalu buruk seperti itu_.
Dia tiba dalam kebesaran itu, di bawah kubah biru yang tak terbatas dari langit, karena Henry memunculkan pertanyaan dan dia memberikan jawaban bahwa hanya perawan tua empat puluh tahun yang bisa. Tapi ketika dia tiba dia bertanya pada dirinya sendiri pertanyaan yang lebih besar: dari apa yang ia mampu dalam segala ruang itu? Apa dia sungguh punya keberanian untuk, dapatkan dia _berkembang _ Untuk menjadi baik atau buruk, katanya pada dirinya sendiri:? Tetapi untuk _ menjadi baru_. Tetangga kami Dokter Jorge Babington, dia mengatakan pada Gibreel, tidak pernah menyukai saya, Anda tahu, dia akan memberitahu saya cerita tentang Inggris di Amerika Selatan, selalu seperti pisau gay, katanya dengan menghina, mata-mata dan perampok dan penjarah. _Apakah Anda eksotik seperti dalam Inggris Anda yang dingin? _ Ia bertanya , dan menjawab pertanyaannya sendiri, _señora, saya tidak berpikir begitu. Dijejalkan ke dalam peti mati dari sebuah pulau, Anda harus menemukan cakrawala yang lebih luas untuk mengekspresikan suatu_rahasia.

Rahasia Rosa Diamond adalah kapasitas untuk cintanya begitu besar sehingga segera menjadi jelas bahwa Henry yang kering membosankan tidak akan pernah memenuhinya, karena apapun asmara ada dalam kerangka yg membeku hanya disediakan untuk burung. Elang Marsh, screamers [(sebangsa burung primitif (Anhimidae) dari Amerika Selatan (order anserformes)], snipe [(Sejenis burung pantai(keluarga Scolopacidae)]. Dalam sebuah perahu dayung kecil pada laguna2 lokal ia menghabiskan hari-hari paling bahagianya di tengah buirushes[(sejenis tanaman dalam air atau rawa - http://en.wikipedia.org/wiki/Bulrush)] dengan kacamata-lapangannya di matanya. Setelah di kereta ke Buenos Aires, dia mempermalukan Rosa dengan menunjukkan pemanggilan-burung kesayangannya di gerbong restorasi, mengecup2 tangannya di mulut: burung tukang tidur, vanduria ibis, Trupial. Janganlah engkau mencintai saya cara ini, dia ingin bertanya. Tetapi tidak pernah dilakukan, karena untuk Henry dia dibilang bagus, dan gairah adalah eksentrisitas ras lain. Dia menjadi Generalissimo dari wisma, dan mencoba untuk menahan keinginan jahat nya. Di malam ia berjalan keluar ke pampa dan berbaring telentang untuk melihat galaksi di atas, dan kadang-kadang, di bawah pengaruh aliran terang yang indah, ia akan mulai gemetar seluruh tubuhnya, bergetar dengan kenikmatan yang dalam, dan bersenandung lagu yang tidak diketahui, dan ini musik-bintang yang sedekat dia dalam sukacita.

Gibreel Farishta: merasa ceritanya berputaran melingkupi dia seperti jaring laba2, menahan dia di dunia yang hilang di mana _limapuluh duduk untuk makan malam setiap hari, apa laki-laki mereka, gauchos [(Istilah umum dalam menggambarkan penduduk padang rumput pampas di Amerika Selatan)] kami, tidak ada budak di sana, sangat dahsyat dan bangga, sangat. Karnivora murni, Anda dapat melihatnya di gambar2_. Selama malam panjang insomnia mereka ia bercerita tentang kabut panas yang akan datang di pampa sehingga beberapa pohon tegak seperti pulau dan pengendara tampak seperti makhluk mitologi, berlari di permukaan laut. _Seperti hantu dari laut_ tersebut. Diceritakannya kisah2 api unggun, misalnya tentang gaucho ateis yang menyangkal Paradise, ketika ibunya meninggal, dengan memanggil jiwanya untuk kembali, setiap malam selama tujuh malam. Pada malam kedelapan ia mengumumkan bahwa ia jelas tidak mendengarnya, atau dia pasti akan datang untuk menghibur anak kesayangannya, karena itu, kematian seharusnya menjadi akhir. Dia memjeratnya dengan gambaran dari hari-hari ketika orang-orang Perón datang dengan jas putih mereka dan rambut yang disisir lurus ke bawah dan opas kantor mengusir mereka, ia menceritakan bagaimana kereta api dibangun oleh orang Anglo untuk melayani estancias mereka, dan bendungan, juga, cerita, misalnya, dari temannya Claudette, "Sesuatu yang menggentarkan, sayangku, menikahi insinyur dengan nama bujang Granger, mengecewakan setengah dari Hurlingham. Berangkatlah mereka ke beberapa bendungan yang sedang dibangunnya, dan hal berikutnya yang mereka dengar, para pemberontak datang untuk meledakkannya. Granger pergi dengan para pria untuk menjaga bendungan, meninggalkan Claudette sendirian dengan pembantu, dan Anda tidak mau tahu, beberapa jam kemudian, pelayan datang berlari, Senora, satu hombre[(Hombre – pria dalam bahasa Spanyol )] di pintu, EES sebagai beeg sebagai sebuah rumah. Apa lagi? Seorang kapten pemberontak. - "Dan pasangan Anda, Madame?" - "Menunggu Anda di bendungan, seperti yang seharusnya." - "Kemudian karena ia belum terlihat kuat untuk melindungi Anda, revolusi yang akan melindungi."Dan ia meninggalkan penjaga di luar rumah, sayangku, sungguh berarti. Namun dalam pertempuran kedua pria itu tewas, suami dan kapten dan Claudette bersikeras untuk pemakaman bersama, menyaksikan dua peti mati diturunkan bersisian ke dalam tanah, meratapi mereka berdua. Setelah itu kita tahu dia berbahaya, _trop fatale[(French for "too fatal;" but alluding to the expression "femme fatale" ("fatal woman") yang menggambarkan kecantikan seorang wanita memikat pria pada kehancuran.)]_, eh? Apa? _Trop_ Jolly_fatale_ "Dalam kisah dari si cantik Clau--dette, Gibreel mendengar musik kerinduan Rosa sendiri. Pada saat-saat seperti itu ia akan melihat bahwa dia melirik kepadanya dari sudut matanya, dan ia akan merasa tarikan di daerah pusar, seakan sesuatu berusaha untuk keluar. Lalu ia berpaling, dan sensasi itu memudar. Mungkin itu hanya efek samping dari stres.

Dia memintanya pada satu malam jika dia telah melihat tanduk tumbuh di kepala Chamcha, tapi dia berpura2 tidak mendengarkan dan, bukannya menjawab, malah mengatakan kepadanya bagaimana dia akan duduk di bangku kamp di Galpon atau bull-pen di Los Alamos dan sapi jantan pemenang akan datang dan membaringkan kepala bertanduk mereka di pangkuannya. Suatu sore seorang gadis bernama Aurora del Sol[(Bahasa Spanyol : Fajar)], yang adalah tunangan dari Martin de la Cruz, biarkan suatu pernyataan yang cakep: Saya pikir mereka hanya melakukannya di pangkuan perawan2, dia secara bertahap berbisik kepada teman-temannya yang cekikikan, dan Rosa berpaling padanya dengan manis dan menjawab, Lalu mungkin, sayangku, maukah engkau mencoba? Sejak saat itu Aurora del Sol, penari terbaik pada estancia dan oi yang paling diinginkan semua wanita prajurit infanteri, menjadi musuh mematikan dari wanita yang terlalu tinggi, terlalu kurus dari seberang lautan.
"Kau tampak seperti dia," kata Rosa Diamond karena mereka berdiri di jendela malam harinya, berdampingan, memandangi laut. "Double-Nya. Martin de la Cruz "Mendengar nama koboi disebut Gibreel merasa nyeri begitu ganas di pusarnya, sakit yang ditarik, seakan-akan seseorang menambatkan sebuah pengait di perutnya, sehingga teriakan lolos dari bibirnya. Rosa Diamond tampaknya tidak mendengar. "Lihat," serunya dengan riang, "di sana."
Berlarian sepanjang pantai ditengah malam ke arah menara Martello dan kamp liburan, - di sepanjang tepi air sehingga gelombang yang naik menghapus jejak kaki nya, - menyapu dan melakukan gerak tipu, berlari selama hidupnya, datanglah yang bertumbuh maksimal, sebesar - hidup – sebagai burung unta[(Since Rosa sees it as well, this is probably a South American rhea rather than at true ostrich, suggests Steven F. Walker. Menandai dimulainya halusinasi2 Gibreel It (Walker 349)]. Di pantai ia melarikan diri, dan mata Gibreel yang mengikutinya dengan takjub, sampai ia tidak bisa lagi melihat dalam gelap.

http://public.wsu.edu/~brians/anglophon ... ses/3.html
0 0 0
[BERSAMBUNG]
Post Reply