Zaki Amin: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU (SELESAI)

User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: BUKU: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU - Zaki Amin

Post by Adadeh »

Bagian 13
Pendapat Muhammad tentang ‘Orang² Ahli Kitab’

Pada mulanya, Muhammad mencoba menghubungkan dirinya dan agamanya dengan Yudaisme dan Kristen. Dia mengatakan bahwa Islam adalah kelanjutan bagi kedua agama tersebut. Muhammad gagal meyakinkan masyarakat Yahudi untuk mengakuinya sebagai Nabi, meskipun Qur’annya sarat dengan berbagai kisah Yahudi. Setelah itu, dia pun mulai membantai mereka, membunuhi kaum prianya dan menangkapi kaum wanita dan anak untuk diperbudak atau dijual sebagai budak. Dia menggunakan uang penjualan itu untuk membeli lebih banyak senjata dan kuda untuk usaha perampokan selanjutnya.

Muhammad memerintahkan para penerusnya untuk mengusir seluruh masyarakat Yahudi keluar Jazirah Arabia. Hal ini berhasil dilakukan kalifah kedua yakni Umar bin al-Khattab. Muhammad mampu menaklukkan suku² Yahudi karena mereka tersebar di gurun pasir tanpa perlindungan dari kekuatan internasional apapun. Mengapa Muhammad memilih membunuhi kaum Yahudi padahal sebenarnya dia bisa memungut Jizya dari mereka, seperti yang dilakukannya terhadap masyarakat Kristen berdasarkan Q 9:29?

Begini penjelasannya. Muhammad menganggap masyarakat Kristen (suku² di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi) dan masyarakat Zoroastria sang pemuja api (suku² Baduy di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia) sebagai orang² beriman dan dia memberi julukan bagi mereka ‘Orang² Ahli Kitab.’ Muhammad memperlakukan masyarakat Kristen dan Zoroastria dengan cara sama, dan kedua masyarakat ini harus bayar Jizya padanya. [54] Di awal hidupnya di Medina, ia tidak membantai mereka semua agar tidak bertikai dengan Kekaisaran Persia dan Romawi. Saat itu tentaranya masih sedikit, dan tentunya akan kalah jika melawan kekuatan militer besar Persia dan Romawi.
[54] Al Bukhari, Aljizya, 3157, dan Asbab Al-nizzualm, Al neassbory, hal. 212.

Kalau saja Kekaisaran Romawi adalah orang² Yahudi, maka Muhammad tidak akan membunuhi para Yahudi dan akan terus memungut pajak Jizya dari mereka. Jika masyarakat Kristen tidak punya pelindung militer asing yang kuat, tentunya mereka pun akan dibantai Muhammad.

Muhammad merubah politiknya saat dia juga menjadi kuat secara militer. Di akhir hidupnya, dia lalu mencoba menyerang kekuasaan Romawi dan Persia untuk memenuhi sumpahnya memerangi mereka. Contohnya adalah serangan militer Tabuk melawan Kekaisaran Romawi dengan pasukannya yang terdiri dari 30.000 tentara Baduy.

Pandangan Muhammad yang sebenarnya tentang masyarakat Kristen, Yahudi, dan Persia (Orang² Ahli Kitab) tampak nyata pada ucapannya:
Setiap bayi lahir dengan naluri dan orangtuanya memilih untuk membesarkannya sebagai orang Yahudi, Kristen, atau Zoroastria, sama seperti binatang membesarkan binatang. [55]
[55] Sahih Al Bukhari, Al Bukhari, Bab Pernyataan Al Janas, nomer 1359.

Begitulah pandangannya tentang negara² dan agama² tersebut, yakni mereka semua adalah binatang yang melahirkan binatang lain. Tatkala Almojira bertemu dengan pemimpin tentara Persia, dia berkata:
‘Mereka yang selamat dari serangan tentara Baduy yang akan memperbudak kalian masyarakat Persia.’
Kalimat ini artinya bahwa masyarakat Persia akan jadi budak, tidak peduli mereka masuk Islam atau tidak. Hal ini membuktikan bahwa pernyataan para ulama bahwa mereka cinta Yesus dan agama² non-Islam lainnya adalah bohong belaka. Muhammad dalam pidatonya menyamakan kafir pengikut agama non-Islam sebagai binatang. Orang² kafir ini diperlakukan sebagai binatang, mereka dipaksa bayar Jizya yang tinggi, hidup sebagai warga negara kelas dua, dan jadi budak bagi penguasa Muslim Baduy yang menghancurkan dan menjajah peradaban mereka.

Mari kita lengkapi tafsir Sura Taubah.
Ayat 41
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allâh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui
Ayat di atas bersifat metafora (perlambangan). Yang dimaksud Muhammad dengan ‘merasa ringan’ adalah ‘orang² muda usia’; sedangkan yang ‘merasa berat’ adalah ‘orang² lanjut usia.’ Di sini Muhammad ingin mengobarkan perang terhadap negara tetangga, dan baik kaum muda maupun kaum tua harus ikut membantunya dalam serangan militer ini. Lalu Muhammad berkata:

Ayat 122
Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

Ini adalah alasan Muhammad untuk mengijinkan anggota keluarganya yang jadi penguasa militer (gubernur²) untuk tinggal di rumah dan tidak usah ikut perang. Dalam serangan militer Tabuk [56], Muhammad menunjuk Ali untuk tinggal dan jadi gubernur di Medina.
[56] Ibn Hisyam, bab IV, hal. 173.

Ayat 54
Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allâh dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.

Melalui ayat ini, Muhammad memberitahu Muslim bahwa dia tahu keimanan mereka. Ibadah sholat dan pembayaran zakat mereka hanya basa-basi saja, karena mereka hanya melakukannya karena takut pedang Muhammad. Dia tahu bahwa sebenarnya para Muslim itu enggan bayar zakat.

Ayat 58
Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (pembagian) zakat; jika mereka diberi sebahagian daripadanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian daripadanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.

Muhammad menekankan bahwa tiada seorang pun diperkenankan untuk mendiskusikan, memperdebatkan, atau mengritik pembagian harta. Dia sendiri yang mendistribusikan uang pada kaum Quraish setelah perang Hyunain. [57] Suatu kali Muhammad membagi-bagi uang pada para Muslim dan tidak memberi bagian yang adil pada Abdullah Tamimi [58]. Abdullah meminta Muhammad untuk bersikap adil, dan Muhammad menjawab, ‘Jika aku tidak adil, maka siapa lagi yang bisa bersikap adil?’ Lalu Umar bertanya pada Muhammad, ‘Harus kubunuhkan orang ini?’ Muhammad menjawab, ‘Jangan, biarkan dia, karena dia punya pengikut.’ Dengan begitu sudah jelas bahwa Muhammad boleh melakukan apapun yang diinginkannya, tapi boleh dikritik. Umar ingin membunuh seorang Muslim yakni Abdullah yang protes akan ketidakadilan Muhammad bagi² duit, tapi Muhammad tidak memperbolehkan karena takut akan balasan para pengikut Abdullah.
[57] Sahih Al Bukhari, Al Bukhari, Bab Peperangan, pernyataan Al Magazi, nomer 4330 dan 4331.
[58] Sahih Al Bukhari, Al Bukhari, bab Istitabt al murtadin, nomer 6933.


Ayat 65
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allâh, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"

Di ayat ini sebenarnya Muhammad berkata, ‘Jangan coba² berani menghinaku dan Qur’anku, yah?’ Semua yang berani mengritiknya akan mendapat hukuman mati dan dia mengancam para Muslim karena dia punya mata² yang mendengarkan perkataan mereka. [59]
[59] Ibn Kathir, hal 890, dan juga Ibn Hisyam, bab IV, hal. 176.

Ayat 66
Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.

Muhammad menolak permintaan maaf para Muslim, dengan mengatakan mereka tidak berarti baginya. Muhammad mengambil keputusan Muslim² tersebut harus dihukum dan hukumannya ditetapkan oleh Muhammad sendiri, dan ini merupakan keputusan akhir. Dalam ayat ini Muhammad jelas menyebut Muslim yang akan dihukum sebagai ‘golongan’ (= anggota sekte – pengikut aliran sesat). Di bagian lain Sura Taubah, dia pun menggunakan istilah ‘golongan’ ini lagi untuk menyebut kelompok Muslim yang akan dihukumnya.

Muhammad menerapkan berbagai hukuman yang berbeda, bentuk siksaan yang bermacam-macam terhadap Muslim, sebagaimana kehendaknya saja. Dia membunuh dan mencincang jantung para Muslim lawan politiknya dan yang merencanakan pembunuhan terhadapnya.

Ayat 83
Maka jika Allâh mengembalikanmu kepada satu golongan dari mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk ke luar (pergi berperang), maka katakanlah: "Kamu tidak boleh ke luar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu duduklah (tinggallah) bersama orang-orang yang tidak ikut berperan.

Sama seperti di ayat 66, yang disebut Muhamamd sebagai golongan (sekte) di ayat 83 ini adalah para Muslim yang akan dihukumnya. Kalimat ‘Allâh mengembalikanmu kepada satu golongan dari mereka’ berarti kembali ke jaman di mana Muhammad menyerang suku² Baduy Arab pagan. Suku² Arab Muslim yang tidak mau ikut serangan militer Tabuk tidak dapat bagian jarahan serangan militer Muhammad selanjutnya. Semua jarahan diserahkan pada kaum Quraish, sebagai kompensasi dari kehilangan harta masukan karena larangan Muhammad peziarah tidak boleh telanjang lagi saat beribadah haji di Ka’bah.

Salah satu taktik strategi militer Muhammad adalah dengan memilih tujuan penyerangan yang sulit dicapai, sehingga sebagian kelompok Muslim enggan ikut karena takut kalah. Seketika setelah serangan sulit, maka Muhammad memilih serangan yang empuk, yang bisa mudah ditaklukkan tentara Muslim. Tentunya banyak Muslim Baduy yang ingin ikut ambil bagian dalam serangan militer empuk, tapi Muhammad melarang Muslim yang enggan ikut di serangan militer sukar untuk berpartisipasi di serangan militer empuk. Contohnya adalah sebagai berikut.

Saat pertama kali Muhammad mencoba menyerang Mekah, para tentara Arab Baduy enggan berpartisipasi dalam serangan sulit ini. Usaha militer ini berakhir damai melalui perjanjian Hudaybiya. Setelah itu dengan cepat Muhammad memilih serangan militer empuk, yakni suku Yahudi Khaybar. Muhammad melarang Muslim yang enggan ikut serangan militer pertama ke Mekah untuk berpartisipasi dalam serangan militer empuk ke Khaybar. Muhammad mengatakan pada mereka untuk duduk atau tinggal saja bersama orang² yang lebih memilih tinggal di rumah mereka.

Muhammad menyebut Muslim yang tidak mau ikut serangan Tabuk sebagai ‘mereka yang duduk tinggal’ di rumah. Muhammad tidak membedakan ‘mereka yang memilih tinggal di rumah’ di Sura lain, dengan ‘mereka yang duduk tingga’ di Sura Taubah.

Pola serangan sukar dilanjutkan dengan serangan empuk, terus diulang berkali-kali. Pola ini dan juga kutukan Muhammad terhadap Muslim yang enggan ikut serangan militer, apapun alasannya, sudah merupakan bagian dari strategi militer dan politiknya.

Ayat 118
dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan tobat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allâh, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allâh menerima tobat mereka agar mereka tetap dalam tobatnya. Sesungguhnya Allâh-lah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

Tiga orang yang disebut di ayat ini adalah tiga pemimpin suku² Baduy Arab yang enggan berpartisipasi di serangan militer Tabuk [60], dan mereka adalah: Ka’ab bin Malik, Marara bin Rabi’ dan Hilal bin Umayya Althakafi. Muhammad memerintahkan semua orang Baduy untuk mengasingkan ketiga orang ini selama 50 hari. Tiada seorang pun yang boleh bercakap-cakap dengan ketiga orang ini, dan Muhammad memerintahkan semua istri² mereka untuk pulang kembali ke rumah orangtua mereka. Mereka memohon ampun pada Muhammad sampai akhirnya dia mengampuni mereka. Dia menyebut mereka dalam Qur’annya sebagai pelajaran bagi Muslim lainnya. Muhammad juga menghukum Muslim lain, misalnya memecat Aljad bin Qais dari kedudukan pemimpin Bani Salma karena dia enggan berpartisipasi dalam serangan militer dan menunjuk salah satu pengikutnya untuk menggantikan tugas berperang bagi dirinya. [61]
[60] Sahih Al Bukhari, Al Bukhari, bab Peperangan, pernyataan Al Magazi, nomer 4418.
[61] Ibn Kathir, hal. 885.


Berbagai hukuman atas Muslim diterapkan Muhammad: menghancurkan rumah² dan mesjid² mereka, mengusir istri² mereka ke rumah orang tuanya, melarang Muslim lain untuk bercakap-cakap dengan mereka, memecat dari jabatan, dan bahkan membunuh mereka.

Ayat 82
Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.

Di ayat ini Muhammad mengancam para Muslim yang mengejeknya dengan hukuman kejam:

Ayat 84
Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allâh dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.

Dengan ayat ini, Muhammad menyatakan dia tidak takut lagi terhadap penguasa suku Baduy yang kuat. Tiada orang yang boleh sembahyang bagi mayat mereka, meskipun dia sendiri telah sembahyang bagi mayat Abdullah bin Salul, yang adalah ketua besar suku pagan.

Ayat 92
dan tiada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu", lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.

Di ayat ini Muhammad membicarakan tentang orang² miskin papa tak punya rumah yang ingin ikut serangan militer Tabuk menyerang Romawi [62], tapi Muhammad tidak punya cukup uang atau transportasi untuk membawa mereka ikut serta. Orang² miskin ini lalu menangis, sebab mata pencaharian mereka satu²nya adalah menjarah dan berperang. Lalu di ayat selanjutnya Muhammad mengingatkan Muslim yang enggan berpartisipasi bahwa merekalah sebab utama kegagalan serangan militer Tabuk:

Ayat 94
Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: "Janganlah kamu mengemukakan `uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya Allâh telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya. Dan Allâh serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

Pernyataan “Dan Allâh serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu” tentunya bertentangan dengan pernyataannya sendiri sewaktu diuji oleh suku Kinda dahulu apakah Muhammad tahu apa yang mereka sembunyikan. Saat itu Muhammad menjawab tidak tahu karena dia adalah manusia biasa dan hal ini dinyatakannya dalam Qur’an. Tapi di Q 9:94 menyangkal pernyataannya yang sebelumnya dengan mengatakan bahwa dia tahu hal yang gaib. Dengan kekuasaannya yang sedemikian besar, siapakah yang berani menguji pernyataannya itu?

Ayat 101
Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kami-lah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.
Tidak seperti di sepanjang isi Qur’an, di ayat ini Muhammad menyatakan dengan jelas ancamannya terhadap Baduy Arab. Muhammad mengatakan ‘Kami siksa kamu dua kali’, tanpa menjelaskan siksaan apakah itu. Masyarakat Baduy sudah mengerti bahwa yang dimaksud Muhammad adalah satu hukuman dari Allâh setelah mereka mati dan masuk neraka, dan satu lagi adalah hukuman dari Muhammad dan pengikutnya saat mereka masih hidup.

Ada kemungkinan besar bahwa Muhammad menyerang, menghukum dan menyiksa dua suku Islam, yakni suku Judam yang diserang tentara Muslim pimpinan Zaid bin Haritha [63]; dan yang satu lagi adalah suku Judaima yang diserang tentara Muslim pimpinan Khalid bin Walid [64]. Jadi kemungkinan lain tentang ‘siksa dua kali’ yang disebut Muhammad adalah hukuman terhadap kedua suku Arab Muslim ini. Aku mengatakan kemungkinan besar karena semua penulis biografi Muhammad menjelaskan dengan sangat jelas bahwa suku Quraish dan tentara Muslim menyerang kedua suku Muslim tersebut sebelum terjadi serangan militer Tabuk. Tapi tidak ada penjelasan apapun mengapa serangan terhadap suku² Muslim ini dilakukan, meskipun penyerangan itu dijelaskan dengan detail, bahwa para Muslim tersebut mendirikan mesjid², sebelum akhirnya diserang dan dibantai Muhammad. Aku tidak percaya keterangan bahwa penyerangan ini terjadi sebelum serangan militer Tabuk, dan tentunya terjadi setelah peristiwa Tabuk sebagai hukuman atas Muslim yang berani menentang Muhammad.
[63] Ibn Hisyam, bab IV, hal. 268.
[64] Ibn Hisyam, bab IV, hal. 77.


Kita tidak boleh lupa bahwa Muhammad sangat konsisten dengan sifat pendendamnya dan melaksanakan pembalasan dendam bagi musuh²nya, sekalipun mereka telah memeluk Islam. Muhammad membunuhi tawanan² Badr setelah menang, karena salah satu dari para tawanan meludahi muka Muhammad di Mekah bertahun-tahun sebelumnya. [65] Muhammad juga meludahi wajah Wahshi tiga kali setelah Wahshi jadi Muslim dan minta ampun, karena Wahshi membunuh paman Muhammad yakni Hamza di peristiwa peperangan sebelumnya. Muhammad tidak pernah memaafkannya.
[65] Ibn Hisyam, bab IV, hal. 22.

Beberapa tahun sebelum serangan Tabuk, suku Judam menolong tentara kafir Romawi dalam pertempuran Mutta melawan tentara Islam. Akhirnya tentara Islam kalah dan saudara sepupu Muhammad bernama Jaffar terbunuh. Muhammad menangisi kematian saudaranya dan dia dendam kesumat terhadap suku Judam, bahkan setelah mereka memeluk Islam.

Tentang serangan terhadap suku Judaima, Muhammad memilih jagger ganasnya yakni Khalid bin Walid untuk memimpin serangan militer terhadap suku tersebut. Muhammad tahu bahwa suku itu telah membunuh paman Khalid, dan tentunya Khalid juga mendendam atas suku tersebut. Sewaktu penyerangan dilakukan, Muhammad mengundurkan diri, agar tampak pembantaian hanya dilakukan Khalid saja dan bukan dirinya. Muhammad mengatakan dia tidak bertanggung jawab atas pembantaian itu, tapi dia juga tidak menerapkan hukuman apapun terhadap Khalid. Sebelumnya, Muhammad juga menghina Abu Bakr dan Umar [66] dalam Qur’annya karena mereka berani bersuara keras di hadapannya. Aku membuka kesempatan bagi para penelaah Islam untuk mempelajari serangan² terhadap Judam dan Judaima untuk menemukan sendiri fakta² yang telah kujabarkan di sini.
[66] Qur’an, Sura 49, Al-Hujurat, Apartemen² Pribadi, ayat 2.

Ayat 103
Ambillah sedekah dari sebagian harta mereka, dengan sedekah itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allâh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

(Adadeh: Qur'an versi Indonesia menerjemahkan kata 'alms' sebagai zakat, padahal seharusnya sedekah.)
Allâh memerintahkan pungutan pajak baru terhadap Muslim dan memerintahkan Muhammad untuk mengumpulkan uang ‘sedekah’ dari suku² Muslim melalui kekerasan dan penindasan. Jadi zakat saja tidak cukup bagi Muhammad.

Ayat 104
Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allâh menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan menerima sedekah, dan bahwasanya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang?

Satu²nya cara memungkinkan bagi Muslim untuk mendapatkan maaf dari Muhammad adalah dengan cara memberinya uang lebih banyak dan memuji-mujinya. Suku² Baduy Arab Muslim saling berkompetisi satu sama lain untuk memberi sedekah yang banyak agar Muhamamd senang pada mereka dan tidak menghukumnya seperti yang dinyatakannya di Sura Taubah. Dua suku Muslim yang tidak peduli akan tuntutan sedekah dari Muhammad akhirnya dihukum. Di ayat ini Muhammad menyebut ‘Allâh’ yang tentunya tak lain adalah dirinya sendiri.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re:

Post by Adadeh »

ali5196 wrote:Excellent ! Mas Adadeh, gimana kalau ayat2 Quran dikasih warna IJO aja, biar seragam gitu dgn artikel2 lain. Khan ijo warna islam. tenks man, cuma usul koK ... \:D/
Terima kasih atas usulnya, tapi terpaksa ditolak sebab aku udah seneng banget nih sama warna BIRUTUA. Hehe... Warna Ijo mah kurang jelas di atas putih, tapi warna biru tua sih jelas pisan, apalagi kalo ditebelin.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: BUKU: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU - Zaki Amin

Post by Adadeh »

Bagian 14
Kejadian² Setelah Sura Taubah dan Pidato Ancaman Muhammad terhadap Muslim² Baduy

Sebelum Sura Taubah, suku Thakif membunuh utusan Muhammad, yang dikirim pada mereka untuk melarang ibadah agama dan naik haji dan untuk menghancurkan kuil Al-Lat. Suku Thakif lalu ingin memperbaharui perjanjian untuk terus memuja Al-Lat dengan Muhammad selama tiga tahun lagi.

Muhammad menolak tawaran mereka karena mereka telah membunuh utusannya. Akibat penolakan ini dan karena suku Thakif sadar akan bahaya yang datang dari Muhammad dan suku Quraish, maka suku Thakif menerima persyaratan yang diajukan Muhammad dan Abu Sufyan. Abu Sufyan, yang saat ini telah kehilangan satu matanya dalam pengepungan Al-Taf, datang menemui suku Thakif bersama Almogirah untuk menghancurkan kuil² dan patung² Al-Lat dan Minah.

Khaled bin Walid lalu menghancurkan kuil dan patung² Al-Uzza. Saat itu, Muhammad dan Abu Sufyan telah menghancurkan semua patung dan kuil dan hanya menyisakan Ka’bah di Mekah sebagai satu²nya tempat untuk beribadah haji.

Sura Taubah mengandung ayat² ancaman Muhammad dan suku Thakif menurut pada kemauan Muhammad dan suku Quraish dengan membiarkan berhala Al-Lat dihancurkan dan mengakui Ka’bah sebagai satu²nya tempat ibadah haji. Suku Thakif adalah satu²nya suku yang tidak bisa ditundukkan oleh gabungan tentara Muhammad dan suku Quraish.

Setelah suku Thakif menuruti kemauan Muhammad, suku² Baduy lainnya takut akan hukuman Muhammad dan mulai mengadakan perdamaian dengannya, dengan setuju membayar zakat dan juga sedekah baginya. Tahun ini disebut sebagai tahun delegasi (utusan). Muhammad juga mulai melaksanakan hukuman²nya yang dulu diancamkannya terhadap para Muslim.

Muhammad menyebut nama² Muslim yang diragukan kesetiannya pada Muhammad [67] dan mengusir mereka dari mesjid di muka umum, terutama dengan cara menyebut nama² dan mengatakan pada mereka, ‘Kalian munafik, pergi keluar dari sini!’
[67] Ibn Kathir, hal. 904.

Cara Muhammad ini ditiru dan diterapkan oleh semua raja² dan presiden² Arab jika mereka merasa ada bawahannya yang tidak menunjukkan kesetiaan dan semangat berbakti pada mereka. Mereka melakukan sikap diktator yang sama, dengan mempermalukan bawahan mereka di muka umum dan mengusir mereka dari pertemuan², dan mengatakan kata² yang persis sama, ‘Kalian munafik, pergi keluar dari sini!’
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: BUKU: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU - Zaki Amin

Post by Adadeh »

Bagian 15
Menghapus Ayat² Setan
------------------
Adadeh:
Menurut William Montgomery Watt, salah satu penulis biografi Muhammad dan sejarah Islam yang paling terkemuka, ayat2 asli Q 15:19-23 berbunyi seperti ini:

Sudahkah kau mempertimbangkan Allat dan al-‘Uzza
Dan Manat, yang ketiga, yang lainnya?
Merekalah yang dimuliakan angsa2,
Doa mereka diharapkan;
Keserupaan mereka tidak dilupakan.

Referensi: Watt, 1999, hal.21; juga Ibn Ishaq, 2001, hal. 165-166.
------------------


Muhammad sekarang telah menjadi Penguasa Besar di seluruh Jazirah Arabia. Dia telah menghancurkan kuil² berhala dan mengontrol Al-Taf. Tapi dia khawatir terhadap ayat² yang diucapkannya dulu untuk memuji-muji dewi² Al-Lat, dan sekarang kita kenal sebagai Ayat² Setan. Ayat² ini akan mempermalukan pengikutnya dan ulama Muslim di masa depan.

Biasanya Muhammad hanya mengganti ayat begitu saja – dengan mengatakan Allâh berubah pikiran sehingga ayat² dihapus. Tapi dalam kasus ini, sudah jelas bahwa dia tidak merasa cukup hanya menghapusnya saja untuk menerangkan kontradiksi yang sangat besar.

Perbedaan pesannya memang sangat nyata – di ayat² lain Muhammad memerintahkan umatnya untuk menyembah Allâh saja, tanpa ada illah lain, dan begitulah ajaran Islam. Tapi di Ayat² Setan, Muhammad mengumumkan bahwa Allâh meminta umatnya untuk menyembah patung² berhala. Karena itu Muhammad harus cari teknik tipuan baru untuk mengatasi masalah ini.

Muhammad mengarang cerita yang sangat cerdik untuk mengganti ayat² ini, dan tidak menggunakan teknik pembatalan yang biasa dia gunakan. Cerita barunya ini mengalihkan perhatian dari latar belakang sejarah peristiwa dan kronologi kejadian.

Begini lho kisah baru yang diciptakan Muhammad:
‘Ketika dia (Muhammad) masih berada di Mekah, malaikat Jibril menyampaikan padanya firman Allâh yang lalu dia katakan [68], tapi lalu setan menguasai Muhammad dan menyelesaikan ayat itu dengan mengatakan ‘berdoa dan sembahyang merupakan kewajiban para Muslim.’
[68] Qur’an, Sura 53, An-Najim, Sang Bintang, ayat 19, ini adalah Sura Mekah.

Anehnya, di kisah ini, Muhammad mengatakan bahwa para tokoh masyarakat pagan Quraish mendengarkan perkataannya. Apakah para tokoh masyarakat ini tahu bahwa Muhammad akan memuji-muji patung² berhala mereka? Muhammad mengakhiri kisahnya dengan mengatakan:
‘Di malam hari setelah kejadian itu, malaikat Jibril memberitahu Muhammad bahwa kata² itu adalah kata² setan dan bukan kata² Allâh. [69] Lalu malaikat Jibril memberitahu Muhammad akan firman yang baru dan keputusan Allâh. [70] Kami tidak pernah mengirim seorang Rasul atau nabi sebelum kamu, tapi tatkala dia dikuasai hawa nafsu, Setan memasukan godaan pada nafsunya.’
[69] Asbab Al nazol – Al neassbory, hal. 310.
[70] Qur’an, Sura 22, Al-Hajj, Ibadah Haji, ayat 52, ini adalah Sura Medinah:
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,


Muhammad cukup cerdik dengan mengarang cerita ini. Dia memasukkan ayat² kisah ini (Q 53:19-21) yang dibuatnya di Medina dalam Sura² Mekah, tapi dia lupa mengikutsertakan ayat (Q 22:52) yang menyatakan bahwa Jibril memberitahunya tentang ayat² baru. Berdasarkan cerita karangannya, di siang hari dia berada di Mekah dengan masyarakat pagan, sedangkan di malam harinya di hari yang sama dia berada di Medinah saat Jibril memberitahunya tentang ayat² yang baru! Tidak mungkin bahwa Muhammad bisa berada di Mekah di siang hari dan di Medina di malam hari pada hari yang sama, kecuali dia punya unta Ferrari!

Aku telah memilih dan menafsirkan Sura Taubah sebagai Sura terakhir yang diucapkan Muhammad dalam Qur’annya dan tak lama kemudian dia wafat, sehingga dia tidak punya cukup waktu memanipulasi ayat² di Sura ini.

Muhammad mengaku bahwa kebanyakan para tokoh Quraish duduk dan mendengarkannya ketika dia memuji-muji dewa² mereka. Mari kita lihat bagaimana sebenarnya mereka memperlakukan Muhammad di Mekah.

Suatu hari, Muhammad sedang sembahyang di Mekah. Para tokoh Quraish menunggu sampai dia berlutut dan mereka lalu menyirampkan sampah, darah, dan usus pada kepalanya. [71] Jangan lupa pula bahwa di Perampokan Badr Muhammad membunuh salah satu tawanan perang karena dia dulu meludahi muka Muhammad di Mekah.
[71] Sahih Al Bukhari, Bab Jizya, perkataan nomer 3185.

Para ketua masyarakat Quraish di Mekah tidak mendukung Muhammad seperti yang diakui Muhammad dalam kisah karangannya. Bagaimana mereka memperlakukan penggembala kambing yang mengaku jadi nabi? Mereka melemparkan sampah padanya, meludahi mukanya, mengejeknya dengan panggilan Abu Kabsha dan tidak sudi duduk dengannya atau mendengarkannya.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: BUKU: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU - Zaki Amin

Post by Adadeh »

Bagian ini diterjemahkan oleh ali5196.

Bagian 16
Kesimpulan dari Bagian² Lain dari Buku ini

Tulisan berikut merupakan kesimpulan² Bagian² lain dari buku “Hidup dari Ujung Tombakku.” Kesimpulan² ini menyatakan keterangan² pokok yang penting dari buku ini dan juga untuk menjelaskan lebih jauh perihal yang dibahas dalam Bagian 16.


Titik Perubahan Muhammad

Pada permulaan tahun 1600-an, tembok² Ka’bah hancur karena banjir [72] dan bani Quraish membangunnya kembali. Pada saat itu Muhammad berusia 35 tahun.
[72] Ibn Hisham Bagian 3/ halaman 234.

Setelah banjir, suku Baduy menghancurkan puing² Ka’bah dan membangun yang baru. Para pemimpin Baduy bertengkar selama 5 hari untuk dipilih sebagai ketua suku yang berhak menempatkan Batu Hitam, batu yang paling berharga bagi Baduy, pada salah sebuah pilar Ka’bah; suku manapun yang berhasil menempatkan batu ini akan mendapatkan pengakuan dan penghormatan besar.

Suku Baduy memutuskan dilemma dengan cara melemparkan uang logam, dan akhirnya memutuskan bahwa orang pertama yang melewati gerbang berhak menempatkan batu hitam. Kebetulan, orang itu adalah Muhammad! Orang awam ini diberi hak untuk menempatkan batu yang paling berharga bagi suku Baduy dan ia dihormati oleh para kepala suku Baduy.

Tapi Muhammad percaya bahwa kekuatan supernatural memilihnya untuk menyandang kehormatan ini, mengingat ia dari golongan Ahmassy (dari keluarga pendeta yang terhormat, suku Quraish). Keputusan 'syurga' untuk memberi kehormatan kepada Muhammad untuk menempatkan Batu Hitam ini merubah hidupnya. Muhammad lupa bahwa ini hanya sebuah kebetulan belaka yang bisa saja terjadi pada siapa saja yang melewati gerbang tersebut.


Tujuan Sebenarnya di Balik Pengakuan Muhammad yang Mengaku Rasul

Motivasi sebenarnya adalah ambisinya bagi status sosial, kekayaan dan 'kesucian' serta otoritas dlm masyarakat primitif dan biadab ini. Ia juga ingin mengakhiri kemiskinannya yang sangat membuatnya malu, dengan menikahi seorang janda tua namun kaya raya.

Saat berbicara kepada kaum intelektual, Muhammad secara eksplisit mengatakan bahwa ia ingin mempersatukan suku² Baduy, menjadi kepala mereka, MENYERANG dan MERAMPOK bangsa² bertetangga, memperbudak lelaki² dan wanita² mereka untuk memuaskan nafsu seksual suku Baduy.

Ketika Abu Taleb, paman Muhammad, jatuh sakit, para kepala suku Quraish mengunjunginya dan menceritakan kepadanya tentang agama Muhammad dan bahwa Quraish tidak akan menyerang Muhammad dan pengikutnya selama ia setuju untuk tidak menyerang Quraish, perdagangan dan dewi²-nya.

Muhammad menjawab [73], “Jika saya menerima, bisakan anda memberikan saya satu kata yang mampu mempersatukan semua Aran dan memaksa bangsa² asing untuk percaya anda dan menerima anda sbg tuan dan kepala mereka.” Jelas bahwa kata untuk mempersatukan Arab adalah Islam. Muhammad menunjukkan ambisi politik aslinya yang dilakoni dengan ramalan2, Qur’an, haji dsb. Ritual ini digunakan sbg metoda sukses untuk mengontrol dan mempersatukan suku² Baduy dibawah bendera Quraish, dan untuk menyerang serta mengontrol bangsa² tetangga.
[73] Ibn Hisham, Bagian 2/halaman 31.

Al Mothana bin Hareth adalah seorang kepala suku Bedouin yang sukunya berada dibawah perlindungan Kerajaan Persia. Muhammad menawarkan Islam kepada Al Mothana, tapi ia menolak [74], dengan mengatakan bahwa ia tidak akan memutuskan perjanjiannya dengan Kisra, raja Persia.
[74] Al Sirah Al Nabawiya Al Halabiya Bagian 2/halaman 4-5.

Muhammad menjawab, “Sabarlah, tunggu dan kau akan melihat Allâh mewariskan uang dan tanah Persia, dan wanita² akan terlentang, siap untuk diperkosa" - dengan kata lain, jika kau --Mothana--menerima Islam, kau akan menjadi pemiliki tanah, uang dan wanita² Persia. Perhatikan sikap Muhammad atas wanita² Persia. Muhammad membayangkan bahwa Mothana & Baduy2 akan sibuk memperkosa wanita2 Persia.

Pada kesempatan lain, Muhammad menawarkan Islam kepada para kepala suku Bakr [75], tapi mereka menolak dan mengatakan bahwa mereka berada dibawah perlindungan kerajaan Persia, dan oleh karena itu mereka tidak perlu agama Muhammad.
[75] Al Sirah Al Nabawiya Al Halabiya Bagian 2/halaman 5.

Muhammad mengatakan, “Jika kau percaya Allâh dan jika Allâh memutuskan untuk membiarkanmu hidup setelah perang² ini, kau akan menikmati kehidupan, hidup di rumah² Persia, memperkosa wanita² Persia dan memperbudak lelaki² Persia." Inilah alasan utama Islam: penjajahan Iran, mencuri rumah² Iran dan meberikannya kepada orang² Baduy, memperbudak lelaki Iran dan memperkosa wanita² cantik Iran.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: BUKU: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU - Zaki Amin

Post by Adadeh »

Bagian ini diterjemahkan ali5196.

Bagian 17
Perlakuan Muhammad atas Para Budak

Muhammed memiliki 24 budak lelaki dan 11 budak perempuan.

Dlm Qur’annya, Mohammad mendiskriminasi lelaki berdasarkan warna kulit mereka. Katanya: (Q 2:178)
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita." [76]
[76] Qur’an, Sura 2 (Al Baqarah – Sang Sapi), ayat 178.

Ini berarti bahwa jika seorang lelaki berkulit putih membunuh lelaki kulit putih lainnya, sang pembunuh harus dihukum dengan pembunuhan pula karena telah membunuh seorang manusia, TAPI jika seorang lelaki berkulit putih membunuh seorang lelaki berkulit hitam, si lelaki berkulit putih TIDAK boleh dihukum dengan pembunuhan karena ia dianggap TIDAK membunuh seorang manusia; si pembunuh cukup membayar ganti rugi saja.

Ibn Kathir [77], penafsir ternama Qur’an, menjelaskan ayat diatas dengan mengatakan bahwa seorang budak cuma komoditi, dan jika seorang budak tewas karena ketidaksengajaan orang lain, tidak ada kewajiban untuk membayar kompensasi bagi dirinya. Muhammad juga mengatakan hal dibawah ini dlm Qur’an:
[77] Ibn Kathir, hal. 233.

Q 4:92
"... dan barang siapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman ...” [78]
[78] Qur’an, Sura 4 (An-Nisa - Wanita) , ayat 92.

Hal ini berarti bahwa jika seorang lelaki membunuh lelaki lain tanpa sengaja, ia bisa menghapus dosanya dengan membebaskan budak Muslim, tapi TIDAK budak² non-Muslim! Budak² non-Muslim TIDAK AKAN PERNAH DIBEBASKAN DARI PERBUDAKAN. Jika Muhammad memang ingin membebaskan semua budak tanpa kecuali, mengapa ia tidak menyatakannya dengan jelas dlm Qur’annya ? Ingatlah wahai Yahudi2 & Kristen2 yang simpati pada Islam: Islam TIDAK AKAN PERNAH MEMBEBASKAN KALIAN DARI PERBUDAKAN!

Muhammad ingin meningkatkan jumlah tentara dan pengikutnya. Ia menganggap budak sbg komoditi dan bagian dari harta benda yang bisa diwariskan. Ini insiden yang menjelaskannya :

Seorang Muslim yang sedang sekarat ingin membebaskan 6 budaknya. Setelah kematiannya, pewaris²nya mengeluh kepada Muhammad. Muhammad mengatakan “Seandainya saya tahu bahwa ia melakukan itu, saya tidak akan berdoa bagi jenazahnya !” [79] Muhammad menyesal telah berdoa bagi seorang Muslim yang membebaskan budak²nya ! Cerita itu berlanjut …
[79] Musnad Al-Imam Ahmed, perkataan nomer 19158.

“Akhirnya Muhammad membeli keenam budak itu dan melakukan lotere, ia hanya membebaskan dua budak dan mengembalikan keempatnya kembali kepada para pewaris !"

Muhammad melegitimasi cara² untuk mengembalikan budak² ke dunia perbudakan dan MEMUKULI mereka. Katanya, majikan BOLEH MEMUKUL budaknya, kecuali wajahnya [80], karena itu akan membuat mereka cacad dan MENGURANGI HARGA MEREKA SBG KOMODITI!
[80] Sahih Al Bukhari, pernyataan Al atik, nomer 2559.

Dlm ayat lain, Muhammad mengeluarkan keputusan terhdp seorang wanita yang berzinah dan melakukan diskriminasi atas hukuman, tergantung status wanita itu sbg majikan atau budak. Ini ayatnya :

Q 4:25
dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka mengerjakan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. [81]
[81] Qur’an, Sura 4 (An-Nisa – Wanita), ayat 25.

Jika dosa zinah dilakukan oleh budak wanita (menikah atau tidak) hukumannya 50 cambukan, sementara wanita merdeka harus DIRAJAM SAMPAI MATI. [82] Lagi2 Muhammad menegaskan bahwa budak adalah KOMODITI yang tidak boleh dibunuh karena ini hanya membawa kerugian finansial bagi majikan2 mereka.
[82] Ibn Kathir, hal. 463.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: BUKU: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU - Zaki Amin

Post by Adadeh »

Bagian 18
Perlakuan Muhammad terhadap Para Wanita

Inilah yang dikatakan Muhammad akan para wanita:
[83] “Negara yang diketuai oleh seorang wanita tidak akan pernah sukses.”
[83] Sahih Al Bukhari, bab Peperangan, nomer 4425.

[84] "Dosa terburuk dan gangguan dari kesalehan yang kutinggalkan bagi pria adalah wanita."
[84] Sahih Al Bukhari, bab Zinah, nomer 5096.

[85] "Ketika aku berdiri di hadapan pintu neraka, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita."
[85] Sahih Al Bukhari, bab Zinah, nomer 5196.

[86] "Wanita itu kurang cerdas dan kurang beriman."
[86] Sahih Al Bukhari, bab Datang Bulan, nomer 304.

[87] "Jika aku diperintahkan berlutut di hadapan orang lain, maka kau akan memerintahkan wanita berlutut di hadapan suaminya."
[87] Istri² Muhammad, al Sharawy, hal. 66.

[88] "Jika pria memanggil istrinya untuk berhubungan seks dan istri itu menolaknya, maka para malaikat akan mengutukinya sampai subuh."
[88] Sahih Al Bukhari, bab Zinah, nomer 5194.

[89] "Jika pria memanggil istrinya untuk berhubungan seks, maka istri itu harus segera datang bahkan jika saat itu dia sedang berada di dapur."

"Suami berhak berhubungan seks dengan istrinya, bahkan jika istrinya sedang menunggangi unta." [89]
[89] Nikah dan Cerai dalam Islam, Ghassan Ascha, hal. 54.

"Wanita tidak boleh puasa sebelum diijinkan suaminya." [90]
[90] Sahih Al Bukhari, bab Zinah, nomer 5192.


Memukul Wanita

Dalam Qur'an dan Hadisnya, Muhammad menghalalkan pemukulan terhadap istri dalam pertikaian apapun dengan suami. Kekerasan, pemukulan, dan penindasan fisik merupakan dasar hubungan pernikahan dan tradisi masyarakat Muslim untuk memecahkan masalah apapun.

Muhammad berkata dalam Qur'annya:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allâh telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allâh lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allâh telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Jika istri menerima keadaan suami, maka suami harus berhenti memukulinya, karena jika dia terus melakukan hal itu, maka itu merupakan kekejaman. Sesungguhnya Allâh Maha Tinggi lagi Maha Besar. [91]
[91] Qur'an, Sura An-Nisa, ayat 34.
[96] Sahih Al Bukhari, perkataan sang Nabi, nomer 3328; Sahih Muslim, bagian Datang Bulan, perkataan nomer 471.


Jadi, pertama-tama sang suami harus menasehati istrinya, dan jika sang istri tidak menurut, maka suami tidak usah menyetubuhinya. Jika hal ini juga tidak berhasil, maka sang suami berhak menghukum dan memukul istrinya.

Di kalimat terakhir, keadilan gaya Muhammad tampak jelas dari perkataannya:
"Jika istri menerima keadaan suami, maka suami harus berhenti memukulinya, karena jika dia terus melakukan hal itu, maka itu merupakan kekejaman." Dan katanya Muhammad ini menentang kekejaman! Muhammad senidri memukul dada Aisyah. [92] Muhammad juga berkata, "Pria harus menggantung cambuknya di tempatnya di mana seluruh keluarganya bisa melihatnya" [93] dan lalu "Pria tidak akan ditanyai alasan mengapa dia memukuli keluarganya" [94].
[92] Nikah dan Cerai dalam Islam, Ghassan Ascha, hal. 62.
[93] Nikah dan Cerai dalam Islam, Ghassan Ascha, hal. 62.
[94] Nikah dan Cerai dalam Islam, Ghassan Ascha, hal. 62.



Muhammad Memerintahkan Sunat bagi Wanita

Muhammad menganut tradisi Baduy Arab memotong klitoris wanita dengan mengatakan sunat adalah kewajiban bagi pria, dan perbuatan terhormat bagi wanita [95]. Muhammad menjelaskan alasan pemotongan klitoris ini karena: wanita bisa ejakulasi (mengeluarkan sperma) terlebih dahulu sebelum pria!! Andaikata hal ini memang benar, lalu apa masalahnya? Masalahnya adalah karena Muhammad mengira hal ini akan membuat wanita itu melahirkan anak laki yang feminin. [96] Hal inilah yang ditakuti masyarakat Baduy Arab. Mereka lebih memilih punya anak laki yang kuat dan ganas, karena anak perempuan melambangkan kelemahan bagi mereka.
[95] Musnad Al-Imam Ahmed, perkataan nomer 19794.


Kawin Paksa

Salah satu hukum yang paling penuh dusta dan sangat tidak adil dari Muhammad terhadap wanita adalah kawin paksa. Muhammad berkata: "Jika pria berpura-pura menerima wanita untuk dinikahinya dengan membawa dua saksi palsu untuk menyaksikan pernikahan itu, dan jika imam menyatakan kebenaran pernikahan itu, meskipun pihak pengantin pria dan dua saksinya tahu bahwa pihak pengantin wanita menolak pernikahan itu, maka pernikahan itu tetap dianggap halal dan sah." [97]
[97] Sahih Al Bukhari, Al hee' al, perkataan nomer 6969, 6970, 6971.

Hal ini berarti jika seorang Muslim melamar wanita tapi wanita itu menolak menikah dengannya, maka Muslim itu bisa membawa dua saksi palsu untuk bersaksi bahwa wanita tersebut adalah istrinya, dan dengan demikian pernikahannya dianggap sah dan pria itu punya hak penuh untuk memperkosa wanita tersebut sebagai istrinya. Wanita itu tidak bisa menolak dikawini Muslim, bahkan jikalau pernikahan itu hanyalah pura² saja. Wanita itu tetap harus mau dinikahi, dan Muhammad pun menghalalkannya. Aturan ini benar² menunjukkan kebencian Muhammad terhadap wanita. Wanita manapun bisa dipaksa jadi istri dengan alasan dan methoda apapun, termasuk penipuan dan pemalsuan.

Muhammad menghalalkan perserongan melalui hubungan seks dengan pelacur dalam Qur'annya:
Maka para wanita yang telah kamu nikmati, berikanlah kepada mereka maharnya sebagai suatu kewajiban; dan setelah mahar dibayar, kalian setuju untuk berpisah, maka tiada kesalahan padamu, [98]
(Adadeh: terjemahan Qur'an Indonesia mengganti kata wanita menjadi istri).
Hal ini berarti jika seorang Muslim ingin berhubungan seks dengan wanita yang bukan istrinya, maka Muslim boleh bersetubuh dengan wanita itu, asalkan wanita itu bersedia dan Muslim membayarnya dengan harga yang disetujui wanita tersebut. Dengan kata lain, Muslim halal untuk menikmati pelacuran sesaat. [99]
[98] Qur'an, Sura 4 (An-Nisa - Wanita), ayat 24.
[99] Sahih Al Bukhari, bab Zinah, nomer 5116.



Hukum Rajam

Hukum masyarakat Baduy terhadap perzinahan adalah hukum cambuk dan pengasingan selama setahun. Karena Islam berkembang dari pemikiran dan kepercayaan Baduy, Muhammad pun mencontek hukuman ini seperti yang dinyatakannya dalam Qur'an:
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allâh, jika kamu beriman kepada Allâh, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. [100]
Muhammad mengatakan bahwa malaikat pembawa wahyu yang menyampaikan hukum ini padanya.
[100] Qur'an, Sura 2 (An Nur), ayat 2.

Muhammad pertama kali menyaksikan hukuman rajam ini saat perajaman dilaksanakan terhadap wanita Yahudi yang berzinah. [101] Dia tercengang melihat hukuman rajam ini dan pergi ke sekolah Yahudi untuk menanyakan hal ini. Abdullah bin Salam, Yahudi yang lalu jadi Muslim, menemani Muhammad. Orang² Yahudi tidak mau menjelaskan hukum rajam itu padanya, karena mereka tahu tujuan Muhammad adalah mengutip semua rincian hukum ini dalam Qur'annya dan lalu mengakuinya sebagai wahyu dari malaikat. Karena itulah, para Yahudi menyatakan bahwa mereka mengikat para pezinah, menjemurnya di bawah terik matahari, dan memukuli mereka. Mereka berkata tidak ada hukum rajam dalam Taurat.
[101] Sahih Al Bukhari, tafsir Qur'an, perkataan nomer 4556.

Abdullah bin Salam menantang mereka dengan menghardik, "Pendusta!" Muhammad mulai memohon jawaban dari kaum Yahudi tentang hukum rajam, "Aku mohon kalian, demi nama Tuhan, yang memberi Taurat pada Musa, aku memohon kalian dalam namaNya yang menyelamatkan bani Israel dari hukuman Firaun dengan membelah laut, penyediakan awan sebagai penaung, dan menurunkan Manna dan burung puyuh." [102] Muhammad terus memohon sampai akhirnya salah seorang dari kaum Yahudi membacakan Taurat baginya tapi sambil menutupi keterangan hukum rajam dengan tangannya. Dia membaca bagian atas dan bawah tangannya, sambil melewati keterangan tentang hukum rajam. [103]
[102] Ibn Kathir, hal. 619-620.
[103] Sahih Al Bukhari, tafsir Qur'an, perkataan nomer 4556.


Abdullah bin Salam merenggut tangan orang Yahudi itu sambil berkata, "Apa yang kau sembunyikan?" Orang Yahudi itu menjawab, "Hukum rajam." Sejak saat itu, Muhammad tahu bahwa hukuman bagi pezinah dalam Yudaisme adalah hukum rajam, tapi dia tidak tahu aturan rincinya, sehingga Muslim harus mencontek terlebih dahulu pada Taurat untuk bisa melakukannya. Muhammad berkata dalam Qur'annya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allâh, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allâh dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allâh, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. [104]
[104] Qur'an, Sura 5 (Al-Maidah), ayat 44.

Lebih jauh lagi, Muhammad mengatakan: "Keputusanku dan penghakimanku berdasarkan apa yang tertulis dalam Taurat." [105] Karena penolakan dari pihak kaum Yahudi, maka Muhammad tidak mencantumkan hukum rajam itu dalam Qur'an. Tapi dia menerapkan hukum rajam yang brutal dan keji ini dan menghalalkannya dalam Islam. [106] Para ulama Islam jaman sekarang kebingungan tentang penghalalan hukum ini, karena tiada aturannya dalam Qur'an.
[105] Asbabb Al Nuzzul, Al Neassbory, hal. 197.
[106] Sahih Al Bukhari, Al Muharben, perkataan nomer 6830.


Kebencian Muhammad pada wanita dan diskriminasi yang diterapkannya pada wanita bahkan juga tampak jelas dalam aturan rajam bagi pezinah. Pezinah pria harus berdiri di tengah lapangan dikitari para Muslim yang akan merajamnya. Jika batu pertama tidak berakibat fatal, maka pria ini bisa melarikan diri. Hukumannya lalu dianggap sudah selesai dan kenyataan dia mampu menyelamatkan diri dianggap sebagai kehendak Allâh untuk menyelamatkannya. Sebaliknya, pezinah wanita harus ditanam di lubang besar di tengah lapangan dan dikubur sampai batas bahunya, sambil dikitari Muslim yang merajamnya. Dengan demikian wanita itu tidak bisa melarikan diri, dan dengan demikian Muhammad bisa yakin bahwa wanita itu pasti mati.

Muhammad mengaku bahwa malaikat pembawa wahyu sering mengunjunginya beberapa kali sehari untuk memberitahunya tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya, seperti siasat untuk membunuhnya, terutama yang direncanakan oleh kaum Yahudi, seperti suku Bani Nadir.

Jika memang benar begitu, mengapa Muhammad harus mengemis-ngemis minta jawaban dari kaum Yahudi tentang aturan hukum rajam? Mengapa kita harus baca Taurat untuk bisa menerapkan aturan rajam ini? Dan kenapa Allâh mengirim Muhammad dan Qur'annya jika kita harus mengikuti Taurat?
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: BUKU: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU - Zaki Amin

Post by Adadeh »

Bagian 19
Terorisme dan Kebrutalan Pikiran dan Tindakan Muhammad


Umm Kirfa (Fatima bint Rabia bin Bader AlFazarri) adalah wanita yang jadi pemimpin sukunya dan dia merupakan lambang kehormatan dan status sosial yang tinggi. Kita tahu akan hal ini melalui 50 pedang yang tergantung pada kudanya, yang diterimanya sebagai hadiah dari para ketua suku lainnya. Dia juga memiliki 12 anak laki. [107]
[107] Al Sira Al Nabawiya Al Halabiya, bagian 3/ hal. 180.

Sayangnya, pengikut Muhammad lalu menyerang suku Umm Kirfa dengan cara bersembunyi di siang hari dan menyerang tiba² di malam hari. [108] Umm Kirfa dan anak perempuannya yang cantik ditangkap pengikut Muhammad.
[108] Al Sira Al Nabawiya Al Halabiya, bagian 3/ hal. 174; Ibn Hisyam, bagian 4, hal. 273; Systematic Reading in Islam oleh Dr. Al Najar, hal. 58.

Muslim tidak suka pada wanita yang menjadi pemimpin, karena Muhammad berkata, "Negara yang diketuai seorang wanita tidak akan pernah berhasil." Karena itu, para pengikut Muhammad menyiksa Umm Kirfa dengan cara mengikatkan kaki²nya ke dua unta yang dilarikan ke dua arah yang berbeda, sehingga membelah dua tubuh Umm Kirfa. Mereka lalu memotong-motong tubuhnya dan mempersembahkan kepalanya bagi Muhammad di Medinah.

Muhammad lalu memerintahkan agar kepala Umm Kirfa dipertontonkan di sepanjang jalan Medinah sebagai contoh perbuatan yang baik. Muhammad lalu memberikan anak perempuan Umm Kirfa yang cantik jelita pada pamannya yakni Huzan bin Abi Wahab untuk dinikmati.


Ketika Muhammad menguasai Khaybar, dia mengira Kinanah bin Rabi memiliki harta suku Bani Nadir, sehingga dia mengancam akan membunuhnya jika dia tidak memberitahu lokasi harta itu. [109] Salah satu pengikut Muhammad mengatakan Kinanah sering mengunjungi suatu tempat di daerah itu, jadi Muslim menggali tempat itu tapi tak menemukan apapun. Muhammad lalu menyuruh pengikutnya yakni Zabir bin Awwam untuk menyiksa Kinanah sampai mengaku. Zabir membakar dada dan tubuh Kinanah sampai Kinanah tak sadar diri. Ketika Kinanah sadar dari pingsannya, Muhammad memerintahkan pengikutnya yang lain yakni Muhammad bin Mosalamh untuk menyiksa Kinanah lagi dan akhirnya memenggalnya.
[109] Ibn Hisyam, bab 3/hal. 366.

Kisah lain menyatakan seorang pengikut Muhammad yang miskin di Medinah hanya memiliki seorang budak Kristen saja. Muhammad menolongnya dengan cara melelang budak Kristen itu sendiri agar harganya lebih tinggi. [110] Naim bin Naham membeli budak itu dengan harga 800 dirham. Hal ini menunjukkan bahwa para Muslim Sudan yang menjual budak² Kristen hanya mengikuti ajaran agama Islamnya dan melakukan hal yang persis sama seperti yang dilakukan Nabi mereka.
[110] Sahih Al Bukhari, al Akrah, perkataan nomer 6947.


Perlakuan Rasis Muhammad terhadap Orang² Turki

Muhammad membenci Persia, yang merupakan kekaisaran yang terdekat dengan masyarakat Baduy. Tidak hanya itu, Muhammad juga membenci orang² Turki dengan mengatakan pada pengikutnya orang² Baduy bahwa, “Sebelum akhir jaman, kalian akan memerangi masyarakat Turki, yang matanya kecil dan hidungnya pesek dan punya wajah merah jelek, seperti perisai ringsek.” [111] Penjabarannya terhadap masyarakat Turki sangat penuh hinaan dan agresif, dan menunjukkan pandangannya terhadap negara lain. Satu² negara yang dihormati Muhammad hanyalah negaranya sendiri. Dia memandang orang dari negara lain sebagai musuh, atau sasaran untuk dijadikan budak.
[111] Sahih Al Bukhari, Jihad dan Biografi, perkataan nomer 2928 dan 2927.


Muhammad adalah Seorang Pembunuh

Tatkala Muhammad berkata bahwa dia “hidup dari ujung tombakku,” dia memang mengatakan hal ini secara harafiah, karena memang dia betul² hidup melalui penggunaan ujung tombaknya.

Muhammad membunuh Abi bin Khalaf bin Wahab dengan menusuknya pakai tombaknya. [112]
[112] Ibn Hisyam, bab 3, hal. 90 dan 143; Al Sira Al Nabawuya (Al Halabiya) Khaffaji Al Halabi, bab 2, hal. 237.

Beberapa tahun sebelumnya, Bin Wahab menampar muka Muhammad [113], dan Muhammad tidak pernah lupa akan hal ini. Muhammad membunuhnya karena alasan pribadi balas dendam. Ini pun bukan manusia pertama yang dibunuhnya.

Muhammad juga membunuh Amro bin Umer [114] dengan pedangnya; dan setelah pulang dia meminta anaknya yakni Fatimah untuk mencuci pedangnya. [115]
[113] Sirat Rasul (Ibn Ishaq), hal. 125.
[114] ibid.
[115] Ibn Hisyam, bab 3, hal. 111.


Kebenaran telah disembunyikan selama 1.400 tahun – Muhammad adalah seorang pembunuh.

TAMAT.


Silakan download seluruh terjemahan buku Zaki Amin di sini:
Hidup Dari UjungTombakku - Zaki Amin.
User avatar
kimi07
Posts: 2218
Joined: Fri Dec 07, 2007 7:59 pm
Location: in the Father's Heart

Re: BUKU: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU - Zaki Amin

Post by kimi07 »

mantab
bravo

thanks bro
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Re: BUKU: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU - Zaki Amin

Post by ali5196 »

=D> =D> =D>

Ini sebaiknya masukin di Resource Centre mana yah ??? Di RC Muhamad, atau RC Islam atau RC Jihad? Gimana kalau dibikin subforum tersendiri lagi berjudul 'Buku2 Asing yg Diterjemahkan kedlm Bhs Indonesia' ?
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: BUKU: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU - Zaki Amin

Post by Adadeh »



Video "Hidup dari Ujung Tombakku" oleh Zaki Amin, seperti yang tercantum dalam websitenya http://www.myspear.org" onclick="window.open(this.href);return false;
Lagu: THEY (MEREKA)
Penyanyi: Jem
Lirik:
Who made up all the rules (siapa sih yang bikin semua aturan ini?)
We follow them like fools (kita mengikutinya saja bagaikan bodotolol)
Believe them to be true (percaya saja bahwa aturan itu benar)
Don't care to think them through (ogah mikir lebih jauh lagi)

And I'm sorry so sorry (dan aku menyesal, sangat menyesal)
I'm sorry it's like this (aku menyesal keadaannya jadi begini)
I'm sorry so sorry (aku menyesal, sangat menyesal)
I'm sorry we do this (aku menyesal kita melaksanakannya)

And it's ironic too (dan sebenarnya ironis pula)
Coz what we tend to do (karena kita cenderung melakukannya)
Is act on what they say (karena begitu yang mereka katakan)
And then it is that way (sehingga jadi beginilah keadaannya)

And I'm sorry so sorry (dan aku menyesal, sangat menyesal)
I'm sorry it's like this (aku menyesal keadaannya jadi begini)
I'm sorry so sorry (aku menyesal, sangat menyesal)
I'm sorry we do this (aku menyesal kita melaksanakannya)

Who are they (emang siapa sih mereka)
And where are they (di mana mereka sekarang)
And how can they possibly (gimana mungkin mereka)
know all this (bisa tahu semua ini)
Who are they (siapa sih mereka)
And where are they (di mana mereka sekarang)
And how can they possibly (gimana mungkin mereka)
know all this (bisa tahu semua ini)

Do you see what I see (apakah kau melihat apa yang kulihat)
Why do we live like this (kenapa kok kita hidup seperti ini)
Is it because it's true (bukankah bener tuh)
that ignorance is bliss (ketidaktahuan itu menyamankan hati)

Who are they (siapa sih mereka)
And where are they (di mana mereka sekarang)
And how do they (gimana mungkin mereka)
know all this (bisa tahu semua ini)
And I'm sorry so sorry (dan aku menyesal, sangat menyesal)
I'm sorry it's like this (aku menyesal kita melaksanakannya)

Do you see what I see (apakah kau melihat apa yang kulihat)
Why do we live like this (kenapa kok kita hidup seperti ini)
Is it because it's true (bukankah bener tuh)
that ignorance is bliss (ketidaktahuan itu menyamankan hati)

And who are they (Dan siapa sih mereka)
And where are they (di mana mereka sekarang)
And how do they (gimana mungkin mereka)
know all this (bisa tahu semua ini)
And I'm sorry so sorry (dan aku menyesal, sangat menyesal)
I'm sorry it's like this (aku menyesal kita melaksanakannya)
User avatar
kimi07
Posts: 2218
Joined: Fri Dec 07, 2007 7:59 pm
Location: in the Father's Heart

Re: BUKU: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU - Zaki Amin

Post by kimi07 »

saran aja
klo bisa jgn word bro, tp pdf
dengan cover di halaman 1, biar enak di liat n di baca :)
Head Fixer
Posts: 3070
Joined: Thu Jan 08, 2009 9:34 am

Re: Zaki Amin: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU

Post by Head Fixer »

excellent apanya li ?... gue baca ampe pegel mata....kesimpulannya kok tuh orang kayak netter FFI ?... ah jangan2 kayak strategi ALi Murtopo zaman pak harto nih ?... atau kisah intelegen MOssad di Mesir yang sudah sampai level 'ABID (tukang ibadah) di salah satu masjid raya di Mesir. sekitar tahun 80-an baru diketahui oleh intel Mesir sbg agen mossad karena di halaman rumahnya ada tiang semacam tiang jemuran yang ternyata antena dari alat satelit untuk berkomunikasi ke Mossad.

Imam Zaki juga gak jauh2 amat dari misi model Ali Murtopo ...
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Zaki Amin: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU

Post by walet »

Head Fixer wrote:excellent apanya li ?... gue baca ampe pegel mata....kesimpulannya kok tuh orang kayak netter FFI ?... ah jangan2 kayak strategi ALi Murtopo zaman pak harto nih ?... atau kisah intelegen MOssad di Mesir yang sudah sampai level 'ABID (tukang ibadah) di salah satu masjid raya di Mesir. sekitar tahun 80-an baru diketahui oleh intel Mesir sbg agen mossad karena di halaman rumahnya ada tiang semacam tiang jemuran yang ternyata antena dari alat satelit untuk berkomunikasi ke Mossad.

Imam Zaki juga gak jauh2 amat dari misi model Ali Murtopo ...
Trauma neh dikerjain Mossad melulu cuma gara2 segelintir Mossa, perang 6 hari kalah.... Hahahahaaa....
Eliahu Cohen/Eli Cohen, cuma 1 orang dan hampir bisa jadi presiden Siria
Wolfgang Lotzt, cuma 1 orang bisa bikin Pesawat Mesir hancur dalam awal jam2 perang dimulai

Cari di youtube dengan kata kunci six days war gimana Arab dikerjain dengan peralatan sangat sederhana diperang 6 hari, kaya kempesin ban mobil biar bisa jalan dipasir, minum yang banyak biar seger dipadang gurun, bikin bom sederhana yang apinya gede...

Agen rahasia KGB waktu itu ada puluhan ribu didunia, MOSSAD cuma 35 orang.
Gak usah takut om, emang Tuhannya Arab lain, kalah sama Tuhannya Israel. Udah pasti lu jadi penghuni neraka.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Zaki Amin: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU

Post by Adadeh »

Ulasan buku "Hidup dari Ujung Tombakku" yang kutulis ternyata dimuat di halaman muka http://www.faithfreedom.org" onclick="window.open(this.href);return false; lhoo:
http://www.faithfreedom.org/2009/05/05/ ... zaki-amin/" onclick="window.open(this.href);return false;

Dooohh... seneng deh gue. :supz:
Oya, sekarang sudah muncul versi e-book-nya, murah meriah $4,95:
http://felibri.com/shop/index.php?main_ ... 61ff971d76" onclick="window.open(this.href);return false;

Tentang kritik buku yang kuajukan pada Pak Zaki Amin:
My critique for his book is related to information about how Mohammed inserted some Meccan verses inside Medinan Suras and the other way around. He listed these verses in page 12, and I wish he explained step by step thouroughly the history or event that lead to this conclusion, the same way he explained the meaning of each verse in Sura 9.
terjemahan:
Kritik dariku atas bukunya berhubungan dengan keterangan bagaimana Muhammad menyelipkan sebagian ayat² Mekah ke dalam Sura² Medinah, dan begitu juga sebaliknya. Dia menulis daftar ayat² ini di halaman 12, dan aku berharap dia menjelaskan tahap demi tahap secara terperinci segala kejadian sejarah yang mengungkapkan kesimpulan ini, dengan cara sama seperti yang dia jelaskan tentang makna setiap ayat di Sura 9.

Ini jawaban Pak Zaki Amin padaku:
This is not my conclusion. If you have any tafsser in your hands, at the beginning of every chapter clearly written how many verses are Meccan verses and how many are Medinan. It is not my conclusion, but it is just a fact for Muslims. As Muslims, they should not discussed it.
Try it and check any tafsser you like. Muslim clergy men don’t discuses why they are mixed together because it is taboo, this is Allah order, and this is his Koran. I am the first writer to open this subject widely and break this taboo. Up to my knowledge no one ever discussed this point.

terjemahan:
Ini bukan kesimpulanku lhoo. Jika kau punya buku tafsir apapun, di bagian depan setiap Sura tertulis jelas berapa banyak jumlah ayat² Mekah dan berapa banyak jumlah ayat² Medinah. Jadi ini bukan kesimpulanku, tapi hanya fakta bagi Muslim. Sebagai Muslim, mereka tidak boleh memperdebatkan hal ini.
Coba periksa buku tafsir apapun. Para ulama Muslim tidak mau membahas mengapa ayat² Mekah dan Medinah ini campur aduk jadi satu karena hal ini taboo, ini perintah Allâh, dan Qur'an milik Allâh. Aku adalah penulis pertama yang membahas masalah ini terang²an dan mendobrak taboo. Sejauh pengetahuanku, tiada yang pernah membahas hal ini.


Pak Zaki Ameen juga kaget dan marah sekali atas keteranganku bahwa banyak Muslim Sunni Saudi yang ngeseks dengan para wanita Indonesia dengan kedok Islam. Berikut kutipan suratnya padaku:
Your review about my book is fascinating but I was shock and very angry when I read:
This also explains why there are so many Saudi Arabian men, which are mostly Sunnis, came to Indonesia as tourists, did contract marriages with Indonesian girls, and then divorce them after the vacations were over. Unfortunately, most of the time, the Indonesian girls and her families did not even realize that the marriage will only last as long as the vacation period.
Buggers, we don’t know this (we will write all these points in the small chapter Indonesia) I have written exactly what you said about, but in Thailand as Muslims (mainly Arabs ) considered them as sex slaves.
The word Jaryia in Arabic must be translated correctly as sex slave. Unfortunately I cant go in deep discussion with you because I have to go through 700 pages the whole book. That why I keep saying chapter six is not the most important one. But to make the picture clear to you Saudi Men as Arab Muslim are perfectly right, this is Islam. Islam is for Arabs to dominate and abuse other nations nothing more and that is simply explained my book.

terjemahan:
Ulasanmu tentang bukuku menarik, tapi aku kaget dan sangat marah ketika membaca:
Hal ini menjelaskan mengapa begitu banyak pria² Saudi Arabia, yang kebanyakan adalah Muslim Sunni, datang ke Indonesia sebagai turis, kawin kontrak dengan para wanita Indonesia, dan lalu menceraikan mereka setelah liburan berakhir. Sayangnya, kebanyakan para wanita Indonesia beserta keluarganya tidak menyadari bahwa perkawinan² itu hanya berlangsung selama liburan saja.
Bangsat mereka itu, kami tidak tahu akan hal ini (kita akan menulis segala hal ini di bab kecil tentang Indonesia di bukuku). Aku telah menulis sama persis seperti yang kau katakan tentang hal itu, tapi kejadiannya di Thailand di mana para Muslim Arab menganggap wanita² Thai ini sebagai budak seks mereka.
Kata "Jaryia" dalam bahasa Arab berarti budak² seks. Sayangnya, aku tidak bisa diskusi terlalu dalam denganmu karena aku harus lama mencari keterangan itu dalam bukuku yang tebalnya 700 halaman. Makanya sering kukatakan bahwa bab 6 dari bukuku adalah bab yang terpenting. Tapi agar lebih jelas bagimu, para pria Muslim Saudi Arabia itu sangatlah benar, dan itulah Islam. Islam itu diciptakan bagi orang² Arab untuk mendominasi dan menindas negara² lainnya, dan tidak lebih daripada itu. Hal inilah yang dengan jelas kuterangkan dalam bukuku.


Satu hal menarik lainnya yang diterangkan pada pak Zaki adalah mengenai Mariyah, budak seks Koptik Kristen milik Nabi jagoan ngeseks kita. Ini kutipannya:
In many books, they are written that Maria is Muhammad’s wife, and this is the biggest lie ever. She was not his wife.
She is not Bedouin Arab, she was only his sex slave ( Jarhyia , this my own spelling of this word in Arabic, you need to check it.) The whole details of her relation to Muhammad is very clearly written in the book (who is she, Mabour her boy friend, becoming pregnant, Ali killed her boy friend as ordered by Muhammad personally after she became pregnant, Ibraheem Muhammad’s son, how he looked like, he was white Christian boy, what did Aysha, the child wife of Muhammad, said about him, how Muhammad used the ghost Jibreel to confirm that Ibraheem is his son and not Mabour’s son and the most funny one what did Muhammad say on his death ( I have to tell you this, you would love it )
Muhammad said: if Ibraheem survived he would be a great prophet!!!!! Muhammad was planning to make his son new prophet!

terjemahan:
Dalam berbagai buku, tertulis bahwa Maria itu adalah istri Muhammad, dan ini adalah dusta yang terbesar. Maria itu bukan istrinya.
Maria bukan Arab Baduy, dan dia itu cuman budak seksnya Muhammad (istilahnya Jarhyia, ini adalah ejaanku sendiri dalam bahasa Arab, mohon periksa ejaan ini).
Seluruh detail hubungan Maria dan Muhammad dengan jelas kutulis dalam bukuku:
siapakah Maria,
pacar Maria bernama Mabour,
bagaimana kehamilan Maria,
Ali membunuh Mabour atas perintah Muhammad setelah Maria hamil,
anak laki Muhammad yakni Ibrahim,
bagaimana wujud rupa Ibrahim, Ibrahim adalah anak laki Kristen berkulit putih,
apa yang dikatakan Aisyah, istri anak²nya si Mamad, tentang Ibrahim,
bagaimana Muhammad menggunakan malaikat jejadian Jibril untuk membenarkan bahwa Ibrahim itu benar² putranya dan bukan putra Mabour,
dan yang paling loethoe adalah apa yang dikatakan Muhammad sebelum mati (aku harus mengatakan hal ini padamu, kau bakal seneng banget mendengarnya)
Muhammad berkata: Jika Ibrahim masih hidup, tentu dia akan jadi nabi besar!!!!! Muhammad ternyata ingin membuat putranya jadi nabi baru!


Pengetahuan Pak Zaki akan Islam sungguh luarbiasa, sebab dulu dia adalah imam di berbagai mesjid di Timur Tengah dan berdakwah adalah caranya cari nafkah. Tapi setelah lama mengetahui tentang Muhammad dan ajarannya yang sebenarnya, dia pun tidak sanggup lagi untuk terus memeluk Islam dan berbalik jadi melawan Islam. Pak Zaki ini sangat baik hati, karena dia bersedia menulis tentang Islam di Indonesia dalam buku aslinya (700 halaman, dalam bahasa Arab, dan sedang diterjemahkan seluruhnya dalam bahasa Inggris). Buku yang kuterjemahkan di thread ini hanyalah 1 bab saja dari keseluruhan bukunya.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Zaki Amin: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU

Post by Adadeh »

Rekan² FFI,
Zaki Amin dituduh berdusta tentang Muhammad sebagai pembunuh, maka dia pun membuat rebuttal dengan bukti² keterangan dari buku² Sirat Rasul Allâh karangan Ibn Ishaq dan Ibn Hisham. Yang baru muncul adalah versi Arabnya saja, tapi minggu depan versi Inggris dan Indonesianya juga akan muncul (harap sabar):


Video ini hanya bagi orang² yang mampu mengerti dan membaca bahasa Arab saja. Garis besar keterangannya mengenai bagian terakhir dari buku Zaki Amin bahwa Muhamad memang seorang pembunuh yang tidak pernah memaafkan orang² yang menyakiti hatinya.

Muhammad adalah Seorang Pembunuh

Tatkala Muhammad berkata bahwa dia “hidup dari ujung tombakku,” dia memang mengatakan hal ini secara harafiah, karena memang dia betul² hidup melalui penggunaan ujung tombaknya.

Muhammad membunuh Abi bin Khalaf bin Wahab dengan menusuknya pakai tombaknya. [112]
[112] Ibn Hisyam, bab 3, hal. 90 dan 143; Al Sira Al Nabawuya (Al Halabiya) Khaffaji Al Halabi, bab 2, hal. 237.

Beberapa tahun sebelumnya, Bin Wahab menampar muka Muhammad [113], dan Muhammad tidak pernah lupa akan hal ini. Muhammad membunuhnya karena alasan pribadi balas dendam. Ini pun bukan manusia pertama yang dibunuhnya.

Muhammad juga membunuh Amro bin Umer [114] dengan pedangnya; dan setelah pulang dia meminta anaknya yakni Fatimah untuk mencuci pedangnya. [115]
[113] Sirat Rasul (Ibn Ishaq), hal. 125.
[114] ibid.
[115] Ibn Hisyam, bab 3, hal. 111.


Kebenaran telah disembunyikan selama 1.400 tahun – Muhammad adalah seorang pembunuh.


Film berikut adalah tentang perilaku para pria Saudi yang doyan kawin mut'ah dengan para wanita muda Indonesia di Puncak. Ini baru rame dan langsung berhubungan dengan kasus aktual di tanah air.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Zaki Amin: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU

Post by Adadeh »

Rekan², mohon beri komentar dong video pertama Zaki Amin berbahasa Indonesia:



Versi Inggris:
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Zaki Amin: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU

Post by walet »

Kalau dibandingkan yang versi Inggris, fontnya gak kelihatan jelas dan hurufnya kelihatan banyak, jadi mending disingkat atau dibikin 2 halaman.
Omong2 dari counternya sudah bisa diperkirakan, pengunjung dari Indonesia sudah banyak apa belum?
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Zaki Amin: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU

Post by Adadeh »

walet wrote:Kalau dibandingkan yang versi Inggris, fontnya gak kelihatan jelas dan hurufnya kelihatan banyak, jadi mending disingkat atau dibikin 2 halaman.
Omong2 dari counternya sudah bisa diperkirakan, pengunjung dari Indonesia sudah banyak apa belum?
Capeek deeh jika harus bikin ulang. Klik aja icon YouTube-nya agar ke langsung ke YouTube yang menayangkan di layar yang lebih besar. Baru 16 orang doank tuh yang nonton. Please, kasih komentar dunnkk...
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Zaki Amin: HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU

Post by walet »

Masih bisa kebaca kok, cuma masukan untuk yang akan datang. Gini bang, kalau komik diam, resolusi sekitar 800 x 600.
Kalau video dengan resolusi sebesar itu akan butuh bandwidth besar, bayangkan saja dalam 1 detik ada 24 frame. Makanya resolusi dikecilin menjadi sekitar 320 x 240 untuk mpeg atau 640 x 480. Maksudnya video lebih kecil resolusinya, makanya font harus lebih gede.
Post Reply