Re: BUKU ISLAM : AISYAH Digauli umur 9 tahun
Posted: Sun Aug 21, 2011 12:02 am
mana bukti forensiknya?ICU wrote:Mana mungkin istri bisa hamil jika suami lebih milih ngebor istri lewat dubur?
Dikelola oleh: Faithfreedom.org
https://indonesia.faithfreedom.org/forum/
https://indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?f=121&t=9483
mana bukti forensiknya?ICU wrote:Mana mungkin istri bisa hamil jika suami lebih milih ngebor istri lewat dubur?
Bukti forensik itu teknologi kafir, bod0. Syariah dan Islam gak pernah pake bukti forensik segala, bahkan pada kasus perkosaan. Ngawur lo!Captain Pancasila wrote:mana bukti forensiknya?
sibuk perang? sibuk dakwah?ICU wrote:Jika lo tak terima penjelasan gw, maka silakan lo jawab nih pertanyaan gw:
KENAPA TAK ADA SATUPUN DARI HAMPIR DUA LUSIN ISTRI2 MUHAMMAD YANG HAMIL SELAMA 10 TAHUN MUHAMMAD TINGGAL DI MEDINA SAMPAI AJAL ?
Kagak sempat ngesex/ngebor 2 lusin istri sekalipun selama 10 tahun karena sibuk perang dan dakwah? Hahahaaaa!!!Captain Pancasila wrote:sibuk perang? sibuk dakwah?
gw cuman bilang, nggak ada kejadian ngesex dengan Siti Aisyah, dan itu dibuktikan dengan bukti forensik : tidak adanya keturunan dari Siti AisyahICU wrote:Mana bukti forensiknya bahwa tak ada kejadian ngesex sama sekali?
Pendapat pribadi lo itu gak ada artinya di dunia Islam dengan pengakuan Aisyah:Captain Pancasila wrote:gw cuman bilang, nggak ada kejadian ngesex dengan Siti Aisyah,
Ini teori maha lebay, mbah, sebab tak ada pula keturunan dari seluruh dua lusin bini + budak2 sex Nabi. Tak mungkin semua 2 lusin wanita "pilihan Allah SWT" bagi nabi itu mandul semua. Gak mungkin itu. Kemungkinan terbesar adalah: MUHAMMAD YANG MANDUL karena penyakit Acromegaly. Makanya tapak kaki Nabi bengkak dan rata bawahnya kayak piring.dan itu dibuktikan dengan bukti forensik : tidak adanya keturunan dari Siti Aisyah
Itu sih hasil serong Mariah dengan pacar Mesirnya si Mabour. Muhammad lalu menyuruh Ali membunuh si Mabour. Ibrahim tidak mirip sama sekali dengan Muhammad, dan ini dijelaskan di kitab Tabaqat oleh Ibn Sa'd di mana Aisyah berkata, “Bayinya kok tidak mirip dengan Muhammad” dan ini menyiratkan bahwa Mariah bin Kuptiah serong dengan lelaki lain sampai hamil.Mariah al-Qibthiyah yang mempunyai putra Ibrahim
ICU wrote:Itu sih hasil serong Mariah dengan pacar Mesirnya si Mabour. Muhammad lalu menyuruh Ali membunuh si Mabour. Ibrahim tidak mirip sama sekali dengan Muhammad, dan ini dijelaskan di kitab Tabaqat oleh Ibn Sa'd di mana Aisyah berkata, “Bayinya kok tidak mirip dengan Muhammad” dan ini menyiratkan bahwa Mariah bin Kuptiah serong dengan lelaki lain sampai hamil.
dari Mesir ---> jadi wajar aja kalo anaknya nggak mirip sama bapaknya yang dari Mekah...wikipedia wrote:Mariah al-Qibthiyah ialah satu-satunya istri Nabi yang berasal dari Mesir. Ia seorang mantan budak Nabi yang telah dinikahi dan satu-satunya pula yang dengannya Nabi memperoleh anak selain Khadijah yakni Ibrahim namun meninggal dalam usia 4 tahun. Mariyah al-Qibtiyah wafat pada 16H/637 M.
Seorang wanita asal Mesir yang dihadiahkan oleh Muqauqis, penguasa Mesir kepada Rasulullah tahun 7 H. Setelah dimerdekakan lalu dinikahi oleh Rasulullah dan mendapat seorang putra bernama Ibrahim. Sepeninggal Rasulullah dia dibiayai oleh Abu Bakar kemudian Umar dan meninggal pada masa kekhalifahan Umar.
Seperti halnya Sayyidah Raihanah binti Zaid, Mariyah al-Qibtiyah adalah teman (stlh dibebaskan Rasulullah) yang kemudian ia nikahi. Rasulullah memperlakukan Mariyah sebagaimana ia memperlakukan istri-istrinya yang lainnya. Abu Bakar dan Umar pun memperlakukan Mariyah layaknya seorang Ummul-Mukminin. Dia adalah istri Rasulullah satu-satunya yang melahirkan seorang putra, Ibrahim, setelah Khadijah.
Allah menghendaki Mariyah al-Qibtiyah melahirkan seorang putra Rasulullah setelah Khadijah. Betapa gembiranya Rasulullah mendengar berita kehamilan Mariyah, terlebih setelah putra-putrinya, yaitu Abdullah, Qasim, dan Ruqayah meninggal dunia.
Mariyah mengandung setelah setahun tiba di Madinah. Kehamilannya membuat istri-istri Rasul cemburu karena telah beberapa tahun mereka menikah, namun tidak kunjung dikaruniai seorang anak pun. Rasulullah menjaga kandungan istrinya dengan sangat hati-hati. Pada bulan Dzulhijjah tahun kedelapan hijrah, Mariyah melahirkan bayinya yang kemudian Rasulullah memberinya nama Ibrahim demi mengharap berkah dari nama bapak para nabi, Ibrahim. Lalu ia memerdekakan Mariyah sepenuhnya.
dari : http://www.google.co.id/url?sa=t&source ... zA&cad=rja
Kalo mau debat sama gw, pake literatur Islam yang asli, jangan pake karangan bebas Muslim Indonesia yang gak jelas referensinya dari mana. Muslim Indonesia gak ada yang jujur jika nulis sejarah Islam. Isi tulisan sarat penipuan dan penyelubungan untuk menutupi kerusakan moral nabinya. Udah jelas Nabi ngesex dengan Mariah Kuptiah di luar nikah, tapi masih aja kagak dianggap zinah, dan gak dirajam sampai modar.Captain Pancasila wrote:"wikipedia"....
Nabi lo sendiri mengaku tuh Ibrahim mirip dengannya.dari Mesir ---> jadi wajar aja kalo anaknya nggak mirip sama bapaknya yang dari Mekah...
Jangan cantumkan pendapat pribadi tak bermutu di perdebatan ilmiah.putra ---> anak laki2 itu kebanyakan/biasanya memang mirip sama ibunya (bukan ayahnya), demikian pula sebaliknya...
Ngarang-ngarang!Captain Pancasila wrote: dari Mesir ---> jadi wajar aja kalo anaknya nggak mirip sama bapaknya yang dari Mekah...
putra ---> anak laki2 itu kebanyakan/biasanya memang mirip sama ibunya (bukan ayahnya), demikian pula sebaliknya...
yang mana hadits tsb itu sendiri, tidak bertentangan dengan :dari : http://hadissunnah.blogspot.com/2010/08 ... kukan.html
Terdapat penuturan dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda "Sesungguhnya hadits akan memancarkan daridiriku. Apapun yang sampai kepadamu sekalian dan bersesuaian dengan al-Qur'an, ia berasal dari diriku; dan apapun yang sampai kepadamu dan menyalahi al-Qur'an, ia tidak berasal dariku."
QS. An-Nisa : 59 wrote:Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
QS. Al-Hijr : 9 wrote:"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya kami pula yg akan menjaganya"
yang diperkuat dengan hadits :QS. An-Nisa : 5 wrote:وَلاَ تُؤْتُواْ السُّفَهَاء أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللّهُ لَكُمْ قِيَاماً وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُواْ لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفاً
Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang orang yang dipimpin. Imam bertanggungjawab akan rakyatnya, seorang suami adalah pemimpin rumah tangga dan bertanggung-jawab akan orang-orang yang dipimpinnya, seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung-jawab akan keluarganya, khadim/pelayan adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan bertanggung-jawab tentang apa yang ia kelola, setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung-jawaban akan kepemimpinannya” (Muttafaqun ‘alaihi)
yang mana hadits tsb itu sendiri, tidak bertentangan dengan :Terdapat penuturan dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda "Sesungguhnya hadits akan memancarkan daridiriku. Apapun yang sampai kepadamu sekalian dan bersesuaian dengan al-Qur,an, ia berasal dari diriku; dan apapun yang sampai kepadamu dan menyalahi al-Qur'an, ia tidak berasal dariku."
MENIMBANG :Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
yang lagi-lagi TIDAK BERTENTANGAN DENGAN:Sahih Muslim Buku 008, Nomer 3327:
'A'isha (Allah memberkatinya) melaporkan bahwa Rasul Allah menikahinya ketika ia berusia tujuh tahun, dan ia (Muhammad) membawanya ke rumahnya sebagai pengantin ketika ia berusia sembilan tahun, dan boneka2nya dibawanya, dan ketika ia (Muhammad) mati, ia (A’isha) berusia delapanbelas tahun.
Sunan Abu-Dawud Buku 41, Nomer 4915,
Dinyatakan Aisha, Ummul Mu'minin:
Sang Rasul Allah menikahiku ketika aku berusia tujuh atau enam tahun. Ketika kami tiba di Medina, beberapa wanita datang, menurut versi Bishr: Umm Ruman datang padaku ketika saya sedang bermain ayunan. Mereka memandangku, mempersiapkanku, dan mendandaniku. Kemudian aku dibawa ke Rasul Allah, dan ia hidup bersamaku sebagai suami istri ketika aku berusia sembilan tahun.
Sahih Bukhari. Vol 7, Book 62. Wedlock, Marriage (Nikaah). Hadith 065.
Narrated By 'Aisha:
That the Prophet married her when she was six years old and he consummated his marriage when she was nine years old. Hisham said: I have been informed that 'Aisha remained with the Prophet for nine years (i.e. till his death)."
Qur’an, Sura At-Talaaq (65), ayat 4 wrote:Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.
baca:
http://altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo ... rProfile=0
http://altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo ... rProfile=0
yang kagak ngaruh terhadap aisyah yang tidak yatim itu.Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.
MEMUTUSKAN :dapun tentang masalah pertama, yaitu menikah dengan anak gadis yang masih kecil, maka para ulama umumnya membolehkan perkara tersebut. Tidak ada dalam syariat tahun tertentu untuk membatasi usia pernikahan yang melarang pernikahan di bawah usia tersebut.
"perempuan-perempuan yang tidak haid" ---> jadi kalo ada perempuan yang tidak haid karena mungkin terlambat bulan, masa idahnya tetap dianggep 3 bulan!Topsy KreeT wrote:"Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (menopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid." (QS. At-Thalaq : 4)
nih, biar lebih jelas, saya masukin tafsirnya pada ayat tsb :Jadi, menstruasi sebetulnya sesuatu yang normal, sehingga semua wanita mengalaminya. Pada setiap wanita, siklus haid ini pun bervariasi. Rata-rata berjarak 28 hari, namun bisa juga sampai 42 hari. Jika sampai terjadi keterlambatan pun, semisal sampai 3-4 bulan, juga tak perlu terlalu dikhawatirkan. Tapi disarankan sebaiknya periksa ke dokter spesialis. Apalagi kalau telat sampai 5-6 bulan.
Sering orang salah mengerti, kalau sampai 3 atau 4 bulan tidak haid, mereka menyangka darahnya bisa mengumpul di dalam, menggenang, dan lama-lama bisa berbahaya. Padahal jika tidak haid, berarti tidak ada pendarahan di dalam tubuh. Tidak mens berarti tidak ada endometrium yang lepas. Jadi bukan berarti ada darah yang mengumpul. Darah baru keluar jika selaput lendirnya lepas. Jika tidak lepas, ya tidak berdarah. Jadi jangan khawatir.
Read more: http://doktersehat.com/penyebab-datang- ... z1bgddWLaG
QS. At-Thalaq : 4 wrote:"Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (menopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid(tidak ada endometrium yang lepas)
Slimin makin putus asa aja, gue pun sampe malas mengquote "tafsir doktersehat.com".muslim desperate wrote:nih, biar lebih jelas, saya masukin tafsirnya pada ayat tsb :