Tapi rekan2 muslim itu sebenarnya hanyalah melakukan kebodohan. Mereka TIDAK tau kalau banyak ULAMA top muslim SUNNI yang diakui saat ini TERNYATA hidup membujuang
Mari kita simak aja yah :)
Kita2 baca2 aja dari BUKU ISLAM ini :P :P :P
Sumber : Bahagiakan diri dengan satu istri
Penulis : Cahyadi Takariawan
Halaman 48-52
Di Jalan Allah Mereka Membujang
Anda ingat buku saya Di Jalan Dakwah Aku Menikah? Ya, lewat buku itu saya mengajak para pemuda agar mengkerangkan pemikahan dalam bingkai dakwah. Namun, temyata ada sekian banyak ulama yang mcnghabiskan waktunya di jalan Allah, tanpa menikah. Sangat penting bagi kita untuk mengetahui kondisi mereka.
Berikut di antara ulama yang ndak menikah sepanjang hidupnya.
1. Abu Nashir Bisyr bin Al-Harits
- Beliau adalah seorang imam yang zuhud, ahli ibadah, fiqih, dan ahli hadits yang terpercaya. Beliau dikenal dengan sebutan Bisyr Al-Hafi. Beliau tidak menikah untuk berkonsentrasi melakukan ibadah kpd Allah, menjadi zuhud, ahli ibadah yang amm warak. Ahmad bin Hambal pemah menyampaikan kezuhudannya, 'Jika bukan karena Bisyr dan permohonan ampunannya kepada Allah, niscaya negeri kita akan dilanda krisis."
Karena sikap yang sangat berhati-hati dalam Bisyr Al-Hafi memilih membujang sampai akhir hayat beliau. Ilmunya yang hias tertuang dalam berbagai pengajaran kepada para muridnya
- Beliau ahli dalam bcrbagai disiplin ilmu tafsir, hadis, fiqih, ushul fiqih, qirq'af, sejarah, lughah, nahwu, dan sa?itra. Beliau dikenal pula dengan sebutan Ibriu Jarir Ath-Thabari. Kitab tafsimya yang sangat teikenal berjudul Jumi' Ai Sayan fi Wujuhi Ta'wiSi Ayyi Al-Qtfr'an. Al-Khathib bercerita bahwa setiap harinya Ibnu Jarir menulis kitab sebanyak
lembar selama 40 tahun. Bisa kita bayangkan berapa banyak kitab telah ditulisnya dalam waktu tsb.
- Ketika meninggal, beliau tidak meninggalkan istri atau pun anak karena memang tidak menikah. Namun beliau meninggalkan teramat banyak karya keilmuan yang tehnis dipelajari umat manusia hingga akhir zaman nanti. Ibnu Jarir berkonsentrasi penuh kepada belajar, menuliskan ilmu, serta mengajarkannya.
setia beribadah kpd Allah.
Nama beliau disebut setiap orang yang belajar Islam. Kitab beliau, Riyadhus Shaikirt digunakan sebagai rujukan kaum Muslimin di seluruh dunia, demikian pula kitab Arba'in bahkan dijadihan kitab rujukan para aktivis dakwah dalam meng-hafalkan hadits.
3. Abu Qasim Az-Zamakhsyari
- Imam yang sangat mendalami tafsir, sastra, ilmu nahwu (?), dan ilmu liahasa (?). Ia telah menyusun banyak kitab dalam bidang tafsir, hadits gharib, ilmu nahwu, dan lain sebagainya; seluruhnya berjumlah
sekitar 50 kitab. Kitab tafsimya berjudul Al-ftasyaf fi 'tiifiiril Qur'an cukup banyak digunakan rujukan di berbagai ncgara.
Az-Zamakhsyari tidak menikah sampai akhir hayatnya, dan beliau beranggapan bahwa memiliki banyak kitab adalah Icbih utama daripada memiliki anak. Beliau habiskan waktu-nya untuk mendalami ilinu,
menuliskan ilmu pada kirah, dan fncmboikan (?) pengajaran.
- Nama lengkap beliau adalah Muhyidin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi. Seluruh waktunya beliau habiskan untuk mengkaji, menulis kitab, mengajarkan ilmu, beribadah. Berzikir kepada Allab, serta
melaksanakan puasa wajib maupun sunah. Di antara kitab yang sangat
terkenal dari semua karya
- Beliau adalah seorang imam besar yang mengarang sekitar 500 kitab, hafizh, ahli Tiqih, mujtahid, ahli lafsir, dan ahli 7uhud, Waktui beliau habis untuk mempelajari, menulis, dan mengajarkan ihnu. Buku-buku beliau mcnjadi rujukan hingga saat ini di berbagai belahan bumi. Sampai akhir hayatnya, beliau lidak menikah, tapi meninggalkan karya abadi yang sangat bermanfaat bagi umat berupa kitab-kitab. Di antaranya adalah Scyosah Syar'iyah. (?)
Perjuangan Ibnu Taimiyah tidak perlu diragukan lagi. Beliau bukan hanya seorang alim yang menguasai banyak ilmu, tapi juga seorang mujahid yang memperjuangkan kebcnaran Islam dengan menempuh berbagai risiko akibar perjuangan dan jihadnya. Ternyata, karyanya sangat luar biasa, sekitar 500 kitab telab ditulisnya.
- Sangat jarang kita dapaikan nama perempuan dalam khazanah kcihnuan klasik. Beliau adalah salah satu dari yang sangat langka tersebut. la seorang ulama, fakih dan ahli hadits dari kalangan pcrcmpuan. Beliau dikenal dengan panggilan Ummul Kiram; ibunya orang-orang mulia. Banyak ulama belajar kepada beliau spt Al-Khathib, Ibnu Al-Muthalibh As-Sam'ani, dan yang lainnya.
Sampai akhir hayatnya, beliau tidak menikah karena konsentrasi pada keilmuan. Kitab-kitab hasil karyanya lebih dari 100 buah yang dijadikan rujukan banyak kalangan.
- Abdu] Halim Mahmud menjelaskan Syaikh AJ-Badawi, seorang sufi di Mesir, mengapa tidak mau menikah dan menolak pinangan Fatimah binti Bariyyi. "Prinsip yang dipegang Syaikh Al-Badawi adalah berjuang dgn ikhlas demi dakwah Islam. Beliau sama sekali tidak mengharamkan pernikahan, karena beliau tidak pemah mengharamkan sesuatu yang
halal dan mcnghalalkan yang hatum. Beliau juga tidak mcngajarkan rabbaniyah dengan menjauhi pernikahan, sebab nikah mcrupakan syariat Islam dan Sunah Rasulullah.
'Akan tetapi beliau melihat bahwa Dunia Islam membutuhkan para
pengemban misi dakwah yang siap meluangkan seluruh waktunya untuk kepciiringan dakwah. Oleh karcna im, beliau bertekad untuk mengorbankan seluruh hidupnya untuk berdakwah. Hal ini dilakukan karena beliau tidak memiliki kekuatan atau kernampuan seperti yang dimiliki Rasuiullah Saw dan para sahabatnya yang memungkinkan bagi mcrcka untuk tetap berdakwah meskipun sudah menikah."
"Kecintaan kepada dakwah islamiyah dan keinginan untuk memajukan Dunia Islam itulah yang menyebabkan sebagian ulama tidak mau menikah sepanjang hidupnya atau separuh dari usianya. Oleh karena itu, alasan Syaikh Al-Badawi untuk tidak menikah sangat masuk akal dan dapat diterima," demikian penjelasan Abdu] Halim Mahmud.
Dalam kategori ini, Sayyid Qutub rahannhullah berada di dalamnya. Sampai akhir hayatnya, beliau menyumbangkan waktu dan tenaga untuk dakwah Islam. Sebagaimana Syaikh Ai-Badawi. Sayyid Qutub tctap membujang sampai di tiang gantungan.
- Bchau adalah seorang pejuang, mujahid dakwah, dan penulis tafsir Fi Zhilalil Qnr'an. la hidup di Mesir pada zaman pemerintahan diktator Jamal Abdul Nasser dan menghabiskan waktu untuk menyebarkan dakwah
Islam dan membangkitkan semangat juang masyarakat Mesir melawan penindasan pcnguasa. Karena sikap dan keyakinaimya, Sayyid Qutub dijcbloskan ke penjara mendapatkan penyiksaan dan akhimya syahid di tiang gantungan.
Suatu kctika, Sayyid Qutub diajukan ke pengadilan sebagai ^aksi persidangan Mursyid Kedua Al-Ikhwan Al-Mushmun, Hasan Al-Hudhaibi. Pada saat memasuki ruang sidang beliau tampak lesu, sebingga salah seorang anggota Dewan Revolusi dan ketua Mahkamah Rakyat yang bernama Jamal Sahm bertanya, "Anda kelihatan pucat dan lesu, apakah Anda lelah?" Sayyid Qutub menjawab, "Ya, karena sebelum memasuki sidang ...
Berarti ULAMA2 islam yg tersohor itu sama aja BODOHNYA yah dgn para PASTUR ??
:oops: :oops: :oops: