OlehL FrontPage Magazine
FrontPageMagazine.com
Selasa, June 02, 2009
Tukang memurtadkan Muslim.
Tamu wawancara Frontpage kali ini adalah Pendeta Koptik Bapak Zakaria Botros, yang disebut Al-Qaeda sebagai “kafir yang paling dicari di seluruh dunia,” dengan hadiah $60 juta bagi kepalanya. Majalah Arab popular menyebutnya sebagai “Musuh Islam Nomer Satu.” Dia menyelenggarakan acara TV “Truth Talk” di Life TV. Dia punya dua website: http://www.Islam-Christianity.net dan http://www.FatherZakaria.net. Baru² ini dia dianugerahi penghargaan Daniel of the Year.
FP: Pak Zakaria Botros, selamat datang di Frontpage Interview.
Botros: Terima kasih atas undangannya.
FP: Mari kita mulai dengan kisah hidupmu secara pribadi, dalam hubungannya dengan Islam dan Kristen.
Botros: Aku adalah orang Koptik. Di awal usia 20-an, aku jadi pendeta. Tentu saja di daerah yang dominan Muslim seperti Mesir, orang² Kristen – pendeta atau bukan – tidak membicarakan tentang Kristen dengan Muslim. Abangku yang tertua, seorang Kristen taat terlambat untuk mengetahui hal itu: setelah menginjili para Muslim, dia akhirnya disergap orang² Muslim yang memotong lidahnya dan membunuhnya. Jauh dari rasa takut atau benci terhadap Muslim, aku akhirnya malah jadi bersemangat untuk menginjili mereka. Tentu saja ini menimbulkan berbagai masalah: Aku terus menerus ditindas, diancam, dan akhirnya dipenjara dan disiksa selama setahun, hanya karena aku berkhotbah pada Muslim. Para pejabat Mesir menuduhku melakukan “pemurtadan,” yakni mengakibatkan Muslim jadi murtad dan pindah agama ke Kristen. Di waktu lain aku ditangkap ketika akan berangkat naik pesawat terbang meninggalkan Mesir. Tapi akhirnya aku bisa meninggalkan negaraku dan tinggal di Australia dan Inggris. Kisah hidupku yang berhubungan dengan Kristen dan Islam sangatlah panjang dan pelik. Malah aku menulisnya dalam sebuah buku yang sebentar lagi akan terbit.
FP: Maaf ya jika aku bertanya, apa sih siksaan yang kau alami sewaktu kau dipenjara?
Botros: Gara² mengabarkan Injil, para prajurit Mesir mendobrak rumahku sambil menodongkan senjata ke kepalaku. Tanpa penjelasan apapun, mereka menangkapku dan memasukkanku ke dalam sebuah sel penjara yang sangat kecil. (1,8 x 1,5 x 1,8 meter, dan susahnya tinggi badanku adalah 1,83 m), dengan tawanan² yang lain, dalam suhu udara 100 derajat, hanya sedikit ventilasi, tiada jendela, tiada lampu penerangan. Tentu saja tidak ada tempat tidur, dan kami tidur di atas lantai – bergantian, karena tidak cukup tempat bagi kami semua untuk berbaring. Karena tidak cukup oksigen, kami juga bergantian berbaring dengan hidung kami mengarah ke celah pintu untuk mendapatkan udara. Karena itulah, aku menderita infeksi ginjal (dan ini juga tentunya tidak mendapat perawatan). Nyamuk² menggigiti kami. Makanan ditaruh di dalam ember²; kami tidak tahu makanan apa itu. Penjaga penjara seringkali meludah ke dalam ember² itu di hadapan kami, sambil juga melontarkan kotoran hidung mereka ke dalamnya.
FP: Saya ikut prihatin akan penderitaan yang kau tanggung di sana. Apa sih tujuan utama perjuanganmu?
Botros: Sederhana saja: menyelamatkan jiwa². Seperti yang selalu kukatakan, sebesar penolakanku akan Islam, sedemikian besar pula kasihku pada para Muslim. Maka untuk menyelamatkan mereka, aku tak punya pilihanlain selain mengungkapkan agama Islam pada Muslim. Kristus memerintahkan kita untuk menyebarkan Injil. Tiada aturan yang mengharuskan orang² Kristen memurtadkan orang lain – kecuali terhadap para Muslim! Tentu saja mencoba memurtadkan Muslim lebih berbahaya. Tapi kita tidak bisa membiarkan mereka. Hal ini lebih penting lagi karena ternyata banyak para Muslim yang benar² tulus mencari Tuhan; tapi mereka salah jalan. Karena itu aku mencoba membawa ketulusan dan tekad mereka untuk mencapai kebenaran.
FP: Dapatkah Bapak memberi kesimpulan bagi kami mengenai pendapatmu akan Islam sebagai agama yang “salah”?
Botros: Secara teologis, aku adalah pendeta Kristen, aku percaya hanya Kristenlah yang menawarkan kebenaran. Berdasarkan imanku pada Kristen, aku menolak semua sistem agama yang diciptakan manusia dan tidak mencerminkan kebenaran illahi. Terlebih lagi, satu kejahatan terbesar yang dilakukan Muhammad – dan tiada pengampunan bagi hal ini – adalah dia menyangkal kebesaran dan kemurahan yang dianugerahkan Kristus, dan membuat manusia mundur kembali ke belakang.
Tapi tanpa iman sekalipun, nalar sehat juga bisa melihat dengan jelas bahwa dari seluruh agama² besar dunia yang ada, Islam itulah yang paling ngawur. Meskipun aku tidak percaya pada agama lain, misalnya Budhisme, tapi agama ini masih menawarkan sistim filosofi yang baik dan orang² menganutnya karena ajarannya yang baik. Tapi kita tidak bisa mengatakan hal yang sama akan Islam. Dari semua agama, hanya Islamlah yang mengancam mati Muslim yang berani meninggalkan Islam. Bahkan untuk merekrut umat yang lebih banyak, Islam malah berdedikasi memenuhi semua nafsu manusia yang terjelek – menjajah, ngeseks, merampok, kemegahan. Sejarah sendiri menunjukkan semua itu: jikalau agama Kristen tersebar luas karena para Kristen menginjili dan mati karena mereka percaya pada Kristus, agama Islam sebaliknya tersebar luas dengan paksaan, ancaman pedang, teror, ancaman mati, dan iming² kenikmatan duniawi yang didambakan manusia. Islam itu agama yang paling salah – dan ini terbukti nyata secara teologis, filosofis, dan historis.
FP: Kau selalu menyajikan diskusi²mu dengan memakai literatur Islam. Mengapa para imam dan ustad sukar membahas hal² Islamiah tersebut dan malahan menyerangmu?
Botros: Kupikir jawabannya sudah jelas. Literatur Islam sudah menawarkan jawabannya. Musuh Muslim yang terbesar itu ya literatur Islam – terutama Hadis dan Sira – yang terus-menerus membuat malu Muslim. Sampai saat ini, aku telah membuat 500 episod yang berbeda untuk khusus membahas berbagai topik dalam Islam. Untuk setiap episod, semua material yang kupakai berasal dari literatur Islam, terutama usul al-fiqh – Qur’an, ahadis, dan ijma ulama seperti yang tercantum dalam berbagai tafsir mereka.
Jadi apakah yang bisa diperbuat para Sheik Islam? Jika mereka ingin membahas masalah yang kuambil dari tulisan Islam dan hukum Syariah, maka mereka tak punya pilihan lain kecuali setuju – contohnya adalah harem dalam Islam itu halal, atau minum air kecing unta memang dianjurkan Nabi. Satu²nya strategi mereka akhirnya hanyalah tidak mengindahkan apa yang kubicarakan, tapi menyerang diriku secara pribadi.
Dan ketika para Muslim yang ingin tahu menanyakan hal ini pada pemimpin agama mereka, maka salah satu jawaban yang paling disukai adalah berasal dari Qur’an: “Jangan menanyakan banyak hal yang dapat menyulitkanmu.”
bersambung ...