REFERENSI SUMBER SIRAH NABAWIYYAH

Download Tulisan2 Penting tentang Islam; Website, referensi buku, artikel, latar belakang dll yang menyangkut Islam (Sunni) & Syariah.
Post Reply
M-SAW
Posts: 5149
Joined: Wed Aug 23, 2006 3:59 pm
Location: :)
Contact:

REFERENSI SUMBER SIRAH NABAWIYYAH

Post by M-SAW »

http://myquran.org/forum/index.php?topic=835.0;wap2

Abu Al-Jauzaa:
Beberapa Referensi Sumber Sirah Nabawiyyah Karya Para Ulama yang Paling Menonjol :
  • 1. Sirah Ibnu Hisyam. Sirah ini merupakan ringkasan dan koreksi atas Sirah Ibnu Ishak. Selain membuang riwayat-riwayat Israiliyyat dan syair-syair yang menjiplak, Ibnu Hisyam juga menambahkan data-data bahasa dan silsilah sehingga menjadikan Sirah Ibnu Hisyam sebagai kitab yang mengundang simpati mayoritas ulama’. Tulisan-tulisan senada yang mengacu belakangan juga mnegacu pada Sirah Ibnu Hisyam ini. Sebenarnya gaya penulisan Ibnu Hisyam tentang kehidupan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dari aspek-aspek peperangan sangat mirip dengan yang ditulis dalam kitab-kitab hadits shahih. Itulah yang membuat Sirah Ibnu Hisyam menjadi sangat terkenal dan punya nilai tersendiri. Sirah Ibnu Hisyam ini diulas oleh Al-Hafidh As-Suhaili (wafat tahun 581 H) dalam kitabnya Raudlul-Anfu yang sudah dicetak.
STATUS : AVAILABLE
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 207#386207
  • 2. Ath-Thabaqah Al-Kubra. Jilid pertama dan jilid kedua kitab karya Muhammad bin Sa’ad (wafat tahun 230 H) ini khusus menerangkan tentang sirah. Harus diakui bahwa Ibnu Sa’ad memang seorang ulama tsiqah yang sangat teliti terhadap riwayat-riwayatnya, seperti yang diungkapkan oleh Abdurrahman Al-Khathib Al-Baghdadi dan Ibnu Hajar Al-‘Asqalani. Akan tetapi, ia juga mengutip riwayat dari beberapa perawi dla’if, seperti Al-Waqidi yang kutipan-kutipannya banyak dicurigai oleh Ibnu An-Nadim “mencuri” dari tulisan-tulisannya. Namun, berdasarkan pengamatan yang cermat, Ibnu Sa’ad adalah seorang penulis yang memiliki metode tersendiri. Selain sering mengutip Al-Waqidi, ia juga sering mengutip dari guru-guru yang lain yang cukup terkenal seperti ‘Affan bin Muslim, ‘Ubaidillah bin Musa, dan Al-Fadlal bin Dakin. Ketiganya adalah para ulama ahli hadits yang tsiqah (Buhuuts fii Tarikh As-Sunnah Al-Musyrifah, Akram Al-‘Umuri, halaman 56-57).
STATUS: Blom pernah gue liat edisi indonesia nye .
tetapi netter ADADEH sudah sering mengutipnya langsung dari versi INGGRISNYA
  • 3. Tarikh Khalifat Al-Khayyath. Khalifat Al-Khayyath (wafat tahun 240 H) adalah seorang ulama ahli hadits yang tsiqah. Ia adalah salah seorang guru Imam Al-Bukhari dalam menulis kitabnya Shahih Al-Bukhari. Kitabnya adalah sejarah umum yang pada bagian pertama membahas tentang potongan-potongan peristiwa Sirah, dan menempatkan Ibnu Ishaq sebagai referensi utamanya. (Muqaddimah Tarikh Khalifat Al-Khayyath, Akram Al-‘Umuri, halaman 26-27).

STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 4. Ansab Al-Asyraf. Kitab karya Ahmad bin Yahya bin Jabir Al-Baladziri (wafat tahun 279 H) ini berisi sejarah umum yang cukup sistematik. Pada bagian awal kitab ini, Al-Baladziri khusus membahas tentang sirah. Menurut para ulama ahli hadits, Al-Baladziri adalah seorang perawi yang dla’if. Ibnu Hajar Al-‘Asqalani menuturkan data biografi Al-Baladziri dalam kitabnya Lisanul-Miizaan, yang membahas tentang para perawi yang dla’if.

STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 5. Tarikh Ar-Rusul wal-Muluk. Bagian pertama kitab tulisan Muhammad bin Jarir Ath-Thabari (wafat tahun 310 H) ini khusus membahas tentang sirah. Ath-Thabari adalah seorang perawi yang tsiqah yang menempatkan Ibnu Ishaq sebagai referensi utamanya. Metode yangdigunakan Ath-Thabari tidak menganggap penting kritik yang menyoroti tentang riwayat dari aspek shahih dan dla’ifnya. Ia mengemukakan riwayat berikut sanad-sanadnya begitu saja, dan menyerahkan tugas untuk meneliti dan mentarjih kepada pembaca. (Tarikh Ar-Rusul wal-Muluk, Ath-Thabari, I/8, diterbitkan oleh Al-Fadlal bin Ibrahim).

STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 6. Ad-Durar fii Ikhtishar Al-Maghazi was-Sair. Kitab ini ditulis oleh Ibnu Abdil-Barr Al-Qurthubi (wafat tahun 463 H), seorang ulama ahli hadits terkemuka pada jamannya. Kitab ini berorientasi pada kitab Sirah Ibnu Hisyam, Sirah Musa bin ‘Uqbah, Tarikh Ibnu Khaitsamah, dan beberapa kitab hadits. (Muqaddimah Kitab Ad-Durar, Syauqi Dla’if, halaman 8). Ia tidak menegaskan telah mengutip dari Waqidi, kecuali hanya dalam satu bagian saja. (Ad-Durar, Ibnu Abdil-Barr, halaman 39). Akan tetapi, ia mengaku mengutip riwayat Al-Maghazi milik Al-Waqidi. (Ad-Durar, Ibnu Abdil-Barr, halaman 276). Dalam menulis kitabnya, ia menyatakan secara umum mengikuti pola Ibnu Ishaq. (Ad-Durar, Ibnu Abdil-Barr, halaman 29; dan Muqaddimah Ad-Durar, Syauqi Dla’if, halaman 12). Dan ia tidak terikat harus menyebutkan sanad.
STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 7. Jawami’us-Sirah. Kitab karya Ibnu Hazm Adh-Dhahiri (wafat tahun 456 H) ini sama sekali tidak menyinggung cara penyebutan sanad, dan juga tidak menunjukkan sumber-sumbernya. (Akan tetapi, ia menyatakan mengutip dari Khalifat bin Al-Khayyath pada tiga bagian, mengutip dari Tarikh Abu Hassan Az-Ziyadi pada tiga bagian pula, dan juga mengutip dari Ad-Durar fii Ikhtishar Al-Maghazi was-Sair oleh Ibnu Abdil-Barr pada satu bagian saja. Para muhaqqiq kitabnya menyatakan bahwa ia banyak mengutip dari Ad-Durar. Lihat Jawami’us-Sirah bagian muqaddimah halaman 8; dan Ad-Durar bagian muqaddimah halaman 15). Ia juga mengadakan unggulan di antara riwayat-riwayat, menetapkan riwayat unggulan dalam kitabnya, dan mengadakan penelitian terhadap peristiwa-peristiwa sejarah. (Jawami’us-Sirah, bagian muqaddimah, halaman 10). Ia menggunakan pola penyimpulan untuk membersihkan sirah dari syair dan kisah-kisah. ( Jawami’us-Sirah, bagian muqaddimah, halaman 13).

STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 8. Al-Kamil fit-Tarikh. Kitab sejarah umum yang ditulis oleh Ibnul-Atsir Al-Jazairi (wafat tahun 632 H), seorang ulama ahli sejarah yang tsiqah ini, beberapa bagiannya khusus membahas tentang sirah.

STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 9. Uyun Al-Atsar fii Funun Al-Maghazi wasy-Syama’il was-Sair. Kitab ini ditulis oleh Ibnu Sayidin-Naas (wafat tahun 734 H), seorang ulama ahli hadits yang tsiqah. Al-Hafidh Adz-Dzahabi dan Al-Hafidh Ibnu Katsir juga menganggapnya tsiqah. Dalam kitabnya itu ia banyak mengutip kisahkitab-kitab hadits dan juga kitab-kitab tentang peperangan yang sebelumnya. Ia juga menyebutkan sumber-sumbernya pada bagian muqaddimah kitabnya.
STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 10. Zaadul-Ma’ad fii Hadyi Khairil-‘Ibaad. Kitab ini ditulis oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (wafat tahun 751 H), seorang ulama terkemuka pada jamannya. Kitab ini sangat penting karena isinya mencakup tentang perilaku, akhlaq, adab, fiqih, dan cerita-cerita peperangan.

STATUS : Sudah ada edisi INDONESIAnya versin lengkap 6 jilid dan versi singkat 1 jilid
yang bakalan avaliable yang versing lengkap hanya JILID ke 3 ,krn jilid itu yang utama,membahas masalah JIHAD dan JIZYAH
  • 11. As-Sirah An-Nabawiyyah. Kitab ini ditulis oleh Al-Hafidh Adz-Dzahabi (wafat tahun 784 H), seorang penulis yang tsiqah dan memiliki kekuatan intelektual yang tajam, terutama dalam menggunakan kaidah-kaidah para ulama ahli hadits. Dalam kitb ini ia hanya mengkritik sebagian riwayat saja.
STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 12. Al-Bidayah wan-Nihayah. Kitab yang ditulis oleh Al-Hafidh Ibnu Katsir (wafat tahun 774 H) ini merupakan kitab sejarah umum yang beberapa bagiannya khusus membahas tentang sirah. Ibnu Katsir adalah termasuk imam tsiqah yang mutahaqqiq. Adz-Dzahabi, Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, dan Ibnu Al-Ammad Al-Hanbali juga menganggapnya sebagai ulama yang tsiqah.
STATUS: Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 13. Imat’ Al-Asma’. Kitab ini ditulis dengan ringkas tanpa menyebutkan sanad oleh Al-Muqrizi, seorang ulama yang tsiqah. Akan tetapi, menurut As-Sakhawi, kitab ini banyak mendapatkan kritikan. (Al-I’lan bit-Taubikh, As-Sakhawi).
STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 14. Al-Mawahib Al-Ladduniyyah bil-Manhi Al-Muhammadiyyah, oleh Ahmad bin Muhammad Al-Qasthalani (wafat tahun 923 H).
STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 15. Syarah Al-Mawahib Al-Ladduniyyah, oleh Muhammad bin Abdul-Baqi’ Az-Zarqani (wafat tahun 1122 H).


STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye

Kedua kitab di atas (nomor 14 dan 15) termasuk kitab-kitab yang secara lengkap membahas tentang perilaku, akhlaq, dan sirah Nabi.
  • 16. As-Sirah Al-Halbiyyah. Kitab karya Burhanuddin Al-Halbi (wafat tahun 841 H) ini berisi sisipan-sisipan dan cerita-cerita israiliyyat. (Tarikh Al-Arab Qablal-Islam, As-Sirah An-Nabawiyyah[/I] halaman 10). Ia sengaja membuang sanad riwayat-riwayatnya. Ia cukup menyebutkan perawi hadits, mengulas riwayat-riwayat yang gharib, dan memberikan tambahan komentar-komentar lain.
STATUS: Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • 17. Subulul-Hadyi war-Rasyad fii Sirah Khairil-‘Ibaad. Kitab tulisan Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi Asy-Syaami (wafat tahun 942 H) ini telah dipilih oleh lebih dari dua ribu orang penulis.

STATUS : Blom pernah gue liat edisi indonesia nye
  • Itulah beberapa sumber sirah tulisan para ulama yang sampai kepada kita (tidak hilang).

    Semoga bermanfaat untuk menambah khazanah pengetahuan kita.

    Ditulis ulang oleh @ Abu Al-Jauzaa’ dari As-Sirah An-Nabawiyyah Ash-Shahiihah karya Dr. Akram Dliya’ Al-Umuri

btw.... KITAB karangan si HUSEYN HAIKAL kok tidak termasuk yah
haieheahieahihieaieaheahi
abis produksi abad 20 sih
sudah terlalu banyak pemelintirannya pastinya
    Post Reply