Shiva: Islam & NARKOBA !
Posted: Mon Apr 03, 2006 2:46 pm
Politically Incorrect Guide to JIHAD TELER
DI BALIK AROMA NARKOTIKA …
JARINGAN PEMBUATAN KOKAIN YANG DIDUGA MEMBIAYAI HEZBOLLA DIBONGKAR DI EQUADOR
Polisi membongkar jaringan kokain internasional yang dipimpin oleh seorang pemilik restoran Lebanon yang diduga mengumpulkan uang bagi Hezbollah, group Muslim Shia yang digolongkan oleh Amerika Serikat sebagai organisasi teroris, begitu kata pejabat setempat. Pemerintah Ekuador hari Selasa menolak untuk menjabarkan lebih lanjut para penyelundup yang diduga berhubungan dengan kelompok2 pelaku teroris, dengan mengatakan hubungannya perlu ditelaah lebih lanjut. Tapi penangkapan itu menunjukkan adanya kemungkinan hubungan kerjasama antar sindikat obat bius dan jaringan terorisme. Para pejabat Pertahanan Negara AS mengatakan bahwa Hamas dan Hezbollah melakukan kegiatan2 untuk mendapat dana dari daerah2 di Amerika Selatan terutama Ekuador yang banyak penduduk Islamnya.
Dalam laporan polisi yang didapat oleh Associated Press dikatakan bahwa bukti2 menegaskan adanya hubungan antara organisasi obat bius ini dengan gerakan terorisme Hezbollah. Laporan ini mengatakan bahwa organisasi mengirim “sampai 70% keuntungan kepada kelompok Islam.” Pihak Pemerintah mencium kegiatan perdagangan obat bius ini di bulan September. Organisasi ini menyelundupkan kokain terutama ke Eropa dan Asia lewat laut dengan setiap pengiriman berharga 1 juta US$
Air terjun raksasa Iguazu yang terletak di antara Argentina dan Brazilia merupakan tujuan pariwisata yang paling populer di Amerika Selatan dengan 2 juta pengunjung setiap tahun yang ingin menikmati keindahannya yang menakjubkan. Akan tetapi, di beberapa akhir tahun ini, daerah juga menarik kelompok yang tidak bersahabat. Tak jauh dari air terjun terdapat daerah “3 perbatasan” yang merupakan daerah tak berhukum dan tempat ini menjadi magnet bagi para teroris Islam.
Area yang terletak di perbatasan antara Argentina, Brazilia dan Paraguay merupakan tempat tinggal 20.000 imigran dari Timur Tengah, terutama dari Lebanon dan Syria. Daerah ini subur akan kegiatan pengumpulan dana bagi terorisme, persenjataan, dan perdagangan obat bius, pemalsuan dan pencucian uang.
Dengan bergerak bebas melalui daerah2 perbatasan ini, para teroris dari kelompok Hezbollah, Hamas dan, menurut suatu laporan, al-Qaeda dapat melakukan perdagangan senjata api untuk obat bius dengan kelompok2 teroris lokal Amerika Latin seperti Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC) dar Peru’s Sendero Luminosos (Jalan Cemerlang) dari Peru. Para pejabat AS memperkirakan uang sebesar $10 sampai $12 milyar dihasilkan dari daerah tiga perbatasan ini setiap tahunnya. Sebagian besar dana masuk ke Hezbollah.
Pemerintah Paraguay telah mengenal Assad Mohammed Barakat sebagai otak pelaku di belakang kegiatan2 Hezbollah di ketiga daerah itu. Barakat diduga melakukan pembuatan uang palsu dan usaha pencucian uang. Dia mengirim $50 juta kepada Hezbollah di Lebanon dari tempat itu sejak tahun 1995 sampai dia ditangkap polisi Brazilia di tahun 2002. Baru2 ini dia diekstradisi dari Brazilia ke Paraguay untuk menghadapi tuduhan penggelapan uang pajak.
Tokoh2 Hezbollah yang penting lainnya yang ditangkap di tiga daerah perbatasan ini antara lain adalah Ali Khalil Mehri yang mengusahakan pembuatan software gelap sehingga memungkinkan dia menyalurkan uang jutaan dollar ke Hezbollah di Lebanon. Tokoh lain yang ditangkap adalah Sobhi Fayad yang berhubungan dekat dengan Barakat dan dia dihukum penjara 6 ½ tahun di Paraguay karena tidak membayar pajak dan tindakan kriminal lainnya.
Dilaporkan pula bahwa sebagian kegiatan di daerah itu diatur oleh Imad Mugniyah, yang merupakan ketua bagian keamanan Hezbollah, dari tempat pusat organisasi itu di Timur Tengah. Mugniyah diduga merupakan otak penyerangan2 terorisme antara lain pemboman barak marinir AS di Beirut di tahun 1983 dan peledakan bom mobil atas kedubes Israel di Argentina.
Menteri Dalam Negeri Paraguay Julio Cesar Fanego telah mengatakan bahwa Hezbollah menerima sekitar $50 sampai $500 juta dari daerah 3 perbatasan dari tahun 1999 sampai 2001 saja. Meskipun Hezbollah ingin membentuk republik Islam seperti Iran – yang menghukum pemakai obat bius dengan pencambukan, penjara, dan bahkan hukuman mati – sebagian besar dana yang diterima dari 3 daerah perbatasan datang dari perdagangan obat bius. Para pejabat keamanan percaya bahwa keuntungan obat bius yang diperoleh Hezbollah digunakan untuk membiayai “kegiatan2 sosial” untuk mendapat lebih banyak dukungan di Lebanon.
“Kegiatan2 Sosial”
Hidungmulah yang mendanai semua ini!!
DI BALIK AROMA NARKOTIKA …
JARINGAN PEMBUATAN KOKAIN YANG DIDUGA MEMBIAYAI HEZBOLLA DIBONGKAR DI EQUADOR
Polisi membongkar jaringan kokain internasional yang dipimpin oleh seorang pemilik restoran Lebanon yang diduga mengumpulkan uang bagi Hezbollah, group Muslim Shia yang digolongkan oleh Amerika Serikat sebagai organisasi teroris, begitu kata pejabat setempat. Pemerintah Ekuador hari Selasa menolak untuk menjabarkan lebih lanjut para penyelundup yang diduga berhubungan dengan kelompok2 pelaku teroris, dengan mengatakan hubungannya perlu ditelaah lebih lanjut. Tapi penangkapan itu menunjukkan adanya kemungkinan hubungan kerjasama antar sindikat obat bius dan jaringan terorisme. Para pejabat Pertahanan Negara AS mengatakan bahwa Hamas dan Hezbollah melakukan kegiatan2 untuk mendapat dana dari daerah2 di Amerika Selatan terutama Ekuador yang banyak penduduk Islamnya.
Dalam laporan polisi yang didapat oleh Associated Press dikatakan bahwa bukti2 menegaskan adanya hubungan antara organisasi obat bius ini dengan gerakan terorisme Hezbollah. Laporan ini mengatakan bahwa organisasi mengirim “sampai 70% keuntungan kepada kelompok Islam.” Pihak Pemerintah mencium kegiatan perdagangan obat bius ini di bulan September. Organisasi ini menyelundupkan kokain terutama ke Eropa dan Asia lewat laut dengan setiap pengiriman berharga 1 juta US$
Air terjun raksasa Iguazu yang terletak di antara Argentina dan Brazilia merupakan tujuan pariwisata yang paling populer di Amerika Selatan dengan 2 juta pengunjung setiap tahun yang ingin menikmati keindahannya yang menakjubkan. Akan tetapi, di beberapa akhir tahun ini, daerah juga menarik kelompok yang tidak bersahabat. Tak jauh dari air terjun terdapat daerah “3 perbatasan” yang merupakan daerah tak berhukum dan tempat ini menjadi magnet bagi para teroris Islam.
Area yang terletak di perbatasan antara Argentina, Brazilia dan Paraguay merupakan tempat tinggal 20.000 imigran dari Timur Tengah, terutama dari Lebanon dan Syria. Daerah ini subur akan kegiatan pengumpulan dana bagi terorisme, persenjataan, dan perdagangan obat bius, pemalsuan dan pencucian uang.
Dengan bergerak bebas melalui daerah2 perbatasan ini, para teroris dari kelompok Hezbollah, Hamas dan, menurut suatu laporan, al-Qaeda dapat melakukan perdagangan senjata api untuk obat bius dengan kelompok2 teroris lokal Amerika Latin seperti Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC) dar Peru’s Sendero Luminosos (Jalan Cemerlang) dari Peru. Para pejabat AS memperkirakan uang sebesar $10 sampai $12 milyar dihasilkan dari daerah tiga perbatasan ini setiap tahunnya. Sebagian besar dana masuk ke Hezbollah.
Pemerintah Paraguay telah mengenal Assad Mohammed Barakat sebagai otak pelaku di belakang kegiatan2 Hezbollah di ketiga daerah itu. Barakat diduga melakukan pembuatan uang palsu dan usaha pencucian uang. Dia mengirim $50 juta kepada Hezbollah di Lebanon dari tempat itu sejak tahun 1995 sampai dia ditangkap polisi Brazilia di tahun 2002. Baru2 ini dia diekstradisi dari Brazilia ke Paraguay untuk menghadapi tuduhan penggelapan uang pajak.
Tokoh2 Hezbollah yang penting lainnya yang ditangkap di tiga daerah perbatasan ini antara lain adalah Ali Khalil Mehri yang mengusahakan pembuatan software gelap sehingga memungkinkan dia menyalurkan uang jutaan dollar ke Hezbollah di Lebanon. Tokoh lain yang ditangkap adalah Sobhi Fayad yang berhubungan dekat dengan Barakat dan dia dihukum penjara 6 ½ tahun di Paraguay karena tidak membayar pajak dan tindakan kriminal lainnya.
Dilaporkan pula bahwa sebagian kegiatan di daerah itu diatur oleh Imad Mugniyah, yang merupakan ketua bagian keamanan Hezbollah, dari tempat pusat organisasi itu di Timur Tengah. Mugniyah diduga merupakan otak penyerangan2 terorisme antara lain pemboman barak marinir AS di Beirut di tahun 1983 dan peledakan bom mobil atas kedubes Israel di Argentina.
Menteri Dalam Negeri Paraguay Julio Cesar Fanego telah mengatakan bahwa Hezbollah menerima sekitar $50 sampai $500 juta dari daerah 3 perbatasan dari tahun 1999 sampai 2001 saja. Meskipun Hezbollah ingin membentuk republik Islam seperti Iran – yang menghukum pemakai obat bius dengan pencambukan, penjara, dan bahkan hukuman mati – sebagian besar dana yang diterima dari 3 daerah perbatasan datang dari perdagangan obat bius. Para pejabat keamanan percaya bahwa keuntungan obat bius yang diperoleh Hezbollah digunakan untuk membiayai “kegiatan2 sosial” untuk mendapat lebih banyak dukungan di Lebanon.
“Kegiatan2 Sosial”
Hidungmulah yang mendanai semua ini!!