4 tahap Islamisasi masyarakat non-Islam

Download Tulisan2 Penting tentang Islam; Website, referensi buku, artikel, latar belakang dll yang menyangkut Islam (Sunni) & Syariah.
Post Reply
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

4 tahap Islamisasi masyarakat non-Islam

Post by ali5196 »

ISLAMISASI di AS
http://www.frontpagemag.com/Articles/authors.asp?ID=781

Institutionalizing Islam at the local level, exploiting the very religious freedoms and tolerances they would ban. Here are some recent milestones:

* In North Seattle, Wash., a public pool agreed to set up a swim time for Muslim women in which men, even male lifeguards, are banned.
* In Hamtramck, Mich., officials amended a noise ordinance to let mosques broadcast calls to prayer over loudspeakers -- despite complaints that the Arabic chants, repeated five times a day, are a nuisance.
* In Irvington, N.J., public schools agreed to close for Muslim holidays, joining schools in Paterson and Trenton, as well as ones in Dearborn, Mich., that have recognized Islamic holy days.
* In Fairfax, Va., public schools agreed to produce local TV announcements in Arabic and Farsi.
* In San Francisco, a federal appeals court gave its blessing to Muslim role-playing exercises in California public schools, even though the pro-Islamic lessons -- written by Saudi-backed consultants -- appear designed to promote the religion rather than simply teach its history.
* In Kansas City, airport officials agreed to install special wash basins in restrooms for Muslim taxi drivers who complained they couldn't easily wash their feet before praying.
What if Muslim activists could realize their dream of overturning the entire U.S. system of government in favor of a religious police state for Allah? What then? Think Iran, think Saudi. And picture the following:
* New York without Lady Liberty -- the statue would be one of the first monuments destroyed. Even the Starbucks goddess would be scrubbed from the coffee chain's logo, as was done in Saudi Arabia.
* Women covered from head to toe while in public, forbidden from baring their legs, arms, necks, hair and even ears except in the company of other women or their husbands or close male relatives.
* Legalized domestic violence, as per the Quran. (Husbands may beat their wives, but only after verbal warnings and a period of sexual denial fail to correct their disobedience.)
* Legalized polygyny -- one man married to more than one wife -- with up to four wives per man.
* Men divorcing their wives simply by orally declaring "I divorce you" three times. (The split is then valid. The Quran doesn't offer the same right to wives. Also, fathers would automatically get custody of children.)
* Women barred from voting or driving.
* Two female witnesses required in court for every one male witness.
* Thieves with amputated right hands.
* Homosexuals put to death.
* Critics of Muhammad locked up (cartoonists included).
* Apostates executed.
* Liquor stores shut down. Beer and wine yanked from grocery store shelves, along with pork products and dog food (as dogs are barred from households under Islam). Napa out of business.
* Razed churches and synagogues. Bibles removed from all hotel rooms.
* Non-Muslims driving in separate lanes, using separate bathrooms.
* Playing cards and chips banned (since gambling is haram, forbidden, by Islam). Las Vegas bankrupt.
* "The Three Little Pigs" burned, along with Piglet dolls (as pigs are considered vile in Islam).
* Toilets facing the appropriate direction toward Mecca.
* Mortgages, credit cards, savings accounts, life insurance and most retirement funds outlawed (because they're based on interest, which also is forbidden by Islam). Wall Street shuttered.
* Industries dealing in alcohol, entertainment, pork products, conventional banking services and other so-called vices forbidden by the Quran also shut down. Economic depression.
* Birthday parties forbidden (because there is no evidence in the Quran that Muhammad celebrated his birthday, and devout Muslims strive to imitate their prophet's life in every way).
* No more Thanksgiving (replaced by Ramadan) or Christmas (replaced by Eid).
* Museums and art galleries closed (as Islam bans human representation in art).
* Media critical of the emir of the White House censored.
* Arabic as the official language of America.
* "In Allah We Trust" emblazoned on our currency.

Don't laugh -- especially you 49% who told Gallup you believe U.S. Muslims are loyal to the United States. Given high Muslim immigration and birth rates, their dream could one day be within reach. Some sharia laws are already recognized in parts of Canada and Europe. And America is no less a target of a global Islamic movement to pressure Western society into abiding by Islamic laws.

The movement is driven by the militant Muslim Brotherhood and bankrolled by Arab governments. In addition to Saudi funding, CAIR just last month got an endowment from the United Arab Emirates (which already owns the deed to CAIR's D.C. headquarters) to help launch a new $50 million campaign to mainstream Islam in America.

Part of that campaign involves stocking U.S. libraries -- first in neighborhoods, then college campuses -- with pro-Islamic propaganda. It also involves pressuring corporate America to accommodate Muslim religious customs in the workplace, such as giving Muslim employees time off to attend Friday mosque and letting them wear head scarves and beards even when it violates long-standing dress codes and presents safety and security issues.

CAIR plays the race card. If board members don't accept the group's "offer," it cries bigotry. It's cultural extortion, and no one should give in to it. Those who do only help the Islamic fascists achieve their subversive goal of turning America into a mullahcracy.
_______________________________
Paul Sperry is a Hoover Institution media fellow and author of "Infiltration: How Muslim Spies and Subversives Have Penetrated Washington." He can be conacted at [email protected].
Last edited by ali5196 on Fri Nov 09, 2007 8:58 pm, edited 2 times in total.
Namfes
Posts: 20
Joined: Thu Jun 15, 2006 9:01 pm
Location: Abroad
Contact:

Post by Namfes »

Amerika akan memanen buah yang ditanam dan dipupuknya sendiri.

Amerika dan juga eropa terlalu banyak menerima imigran beragama Islam dari berbagai negara di Afrika, Asia dan Arab.

Islam tetap Islam, karena Islam itu bukan hanya agama tetapi juga politik, ekonomi, sistem sosial, dsb. Para imigran Islam inilah yang nantinya akan menghacurkan Amerika dari dalam. 10 kali menghadiri ceramah mengenai Islam sudah lebih dari cukup untuk mengubah seseorang dari Islam yang demokrat menjadi Islam yang militan dan teroris.

Contoh konkretnya ialah Inggeris: Pengebom di Inggeris adalah Islam yang warganegara Inggeris sendiri.

Nih saya berikan kutipan berikut ini:


Strategi Islam
Laporan dari Orang Dalam


Saya lahir dan dibesarkan sebagai Muslim. Sanak keluarga saya masih saebagai Muslim. Saya tahu baik setiap tata aturan Muslim. Saya tahu otak Islam. Saya hidup dan bernafas dengannya. Saya orang dalam.

Saya meninggalkan islam ketika saya memahami bahwa Islam itu agama yang sakit dan jahat. Berikut ini warta untuk dunia barat.

Kepada semua kaum kafir di barat:

1. Konstitusi untuk Republik Islam Eropa Bersatu dan USA sedang dalam rancangan.
2. Kami akan memerangi kaum kafir hingga mati.
3. Sementara itu hukum Amerika akan melindungi kami
4. Kaum demokrat dan Sayap Kiri akan mendukung kami.
5. PBB akan melegalkan kami
6. CAIR (Council on American-Islamic Relations) akan mengeram dan menetaskan kami.
7. ACLU (The American Civil Liberties Union) akan memberdayakan kami. Lihat link ini: http://www.islamreview.com/articles/islamschool.shtml
8. Universitas2 di Barat akan mendidik kami.
9. Mesjid akan menampung kami
10. OPEC akan membiayai kami
11. Holywood akan mencintai kami
12. Sekjen PBB akan memberikan pernyataan politik simpatik untuk semua jihadists
13. Anak2 kami dari Pakistan, Mesir, Saudi Arabia, Iran, dan Indonesia bahkan juga dari India akan berimigrasi ke USA dan negara barat lainnya. Mereka akan belajar di sana dengan mendapatkan beasiswa penuh. Amerika membayar semuanya dan akan terus membayar pendidikan anak2 kami itu.
14. Kami akan menggunakan system kesejahteraan soaial kalian. Anak2 kami juga akan mengirim uang ke rumah kami sementara mereka mempersiapkan diri untuk jihad. Kami akan terus menyadarkan anak2 kami untuk memegang teguh Islam apa pun risikonya. Anak2 kami di Amerika akan selalu lebih peduli terhadap negara2 islam daripada kepentingan USA.
15. Kami akan mengajar anak2 kami mengenai supremasi islam sejak masa kanak2. Kami akan mengajar mereka untuk tidak berkompromi dengan kaum kafir. Bila kami mengajarkan hal ini sejak usia dini, anak2 kami tidak akan ragu menjadi martir. Kami akan pertama-tama mengambil alih Eropa lalu USA berikutnya. Kami sudah punya pijakan yang kuat di UK, Belanda, Swedia, Spanyol, Italia, Jerman dan sekarang di USA.
16. Anak2 kami akan menikahi ras kaukasian di Eropa dan di Amerika. Kami akan kelihatan bercampur masyarakat Barat tetapi akan tetap ingat untuk jihad bila saatnya tiba.
17. Siapakah kami ini? Kami adalah “sleeper cells.” (group yang masih tertidur sehingga tidak disadari ancamannya)
18. Kami akan membesarkan anak2 kami sebagai orang yang hanya taat pada Islam dan Muhamad. Di luar kedua hal itu adalah nomor dua. Coba lihat link ini: http://www.islamreview.com/articles/can ... cans.shtml
19. Pada waktu perang sesungguhnya kami akan menggedong anak2 kami sebagai senjata. Bila serdadu USA atau Israel menembak kami, maka dunia akan memperhatikannya. Bayangkan, akan tertulis di seluruh dunia berita berbunyi “Kematian bayi muslim oleh kaum kafir.”
20. Kalian tahu CNN, ABC, CBS akan siaran live. Al-Jazeera akan menyiram minyak untuk mengomporinya. Berita akan tersebar luas bahwa “Amerika membunuh 6 bayi, 10 bayi.” “Yahudi membunuh dua wanita.”
21. Simpanlah nuklirmu di dalam lemarimu. Simpanlah pesawat tempurmu atau senjata teknologi canggihmu pada saat pertunjukan tersebut. Kamu tidak dapat menggunakannya untuk melawan kami karena kamu menggunakan standard moralmu yang tinggi. Kami akan mengambil untung dari standard moral kamu yang tinggi dan kami gunakan hal untuk untuk melawanmu. Kami tidak akan ragu menggunakan anak2 kami sebagai pelaku bom bunuh diri. Akan disiarkan di TV di mana2 bahwa .. Ibu Muslim menangis, meratap.. bayinya dibunuh oleh Yahudi dan Amerika, seluruh dunia menontonnya secara langsung. Ratusan juta Muslim di seluruh dunia dipanasi maka mereka akan menyerbu eropa.
22. Kami akan menggunakan para wanita untuk menghasilkan lebih banyak anak sehingga pada gilirannya dapat digunakan sebagai senjata dan tameng. Bayi2 kami adalah karuania Allah untuk jihad.
23. Barat memproduksi tank-tank. Kami akan memproduksi kekuatan militer kami dengan cara alamiah, yaitu menghasilkan lebih banyak anak. Cara ini jauh lebih murah dan mudah.
24. Kalian para kafir tidak dapat mengalahkan kami. Kami berjumlah 1,2 miliar orang. Kami akan menggandakannya jumlahnaya. Apa kalian punya cukup peluru untuk membunuh kami semua?
25. Di kamera TV kami akan selalu berkata: “Islam adalah agama kami.” Dan kami juga akan berkata di TV bahwa Jihad yang sesungguhnya ialah jihad batin.”
26. Muslim moderat di seluruh dunia akan menetaskan para jihadin melalui tulisan/siaran untuk membela Islam.
27. Dengan menggunakan system hokum barat, kami akan memasukkan unsur2 hukum sariah, pelan tapi pasti.
28. Kami akan melipatgandakan jumlah kami.
29. Anda akan terkesan saat menjumpai islam moderat secara pribadi entahs ebagai teman kerja, tetangga, siswa, guru, profesional, dsb. Anda akan mengalami bahwa kami berlaku baik, sopan, rendah hati yang akan membuat anda berkata “wow, orang2 muslim adalah baik dan damai.” Tapi, kami akan menusuk kalian dari belakang ketika kalian sedang tertidur sebagaimana kami lakukan pada 911.
30. Akan lebih banyak lagi 911 di eropa dan Amerika. Kami akan berkata “kami tidak mendukung terorisme tetapi Amerika mendapatkan yang hang harus ia dapatkan.”
31. Orang Islam, CAIR, ISMA, MPAC dan organisasi islam internasional lainnya akan bersatu. Kami akan berpartner dengan orang2 sayap kiri, ACLU, denagan sekjen PBB dan PBB, dan bahkan juga dengan Perancis. Ikatlah pinggangmu. Perang sipil baru saja dimulai.
32. Kami akan mendaraskan Kuran dan berkata Allah Hu Akbar di depan para kafir yang terbunuh, sebagaimana kami melakukannya senantiasa. Kami akan membuat video mengenai hal itu dan mengirimkannya ke semua kaum kafir untuk menontonnya. Mereka akan menyerahkan diri. Islam artinya penyerahan diri.
33. Kami akan menggunakan nilai2 kalian sendiri seperti ‘kebaikan” untuk melawan kalian.
34. kalian ditakdirkan untuk kalah.
35. Pasti anda stress berat karenanya, bukan?
36. Allh Hu Akbar. Inilah yang senantiasa kami lafalkan sebelum memenggal.


Perang Islam abad 21: Mari kita lihat efektivitas perang islami, antara islam dengan Barat. Hukum telah berubah dan sekarang ada permainan baru di kota.

1. Presiden USA memerintahkan 50 rudal Tomahawk, seharga $100,000,000 untuk satu rudal untuk merusak rumah2 Osama bin Laden dan keluarganya yang masing2 seharga $50. Siapa yang **** sesungguhnya? Mana ROI (return on investment) nya?
2. Sebaliknya Osama bin laden menyerang USA. Biaya yang dipakai hanyalah 19 martir dan kurang dari $500,000, sementara dunia barat kematian 3000 orang lebih, belum terhitung setiap tahun kehilangan 1 triliun dollar. Coba bematematika: ROI Osama ialah: 3000 nyawa dibagi 19 nyawa = 158 kali lipat. Demikian juga soal dolar, 1 triliun dibagi 500 ribu dollar, artinya Osama untung 2 juta kali lipat. Inilah perang modern, bahwa barat akan kalah.
3. Allahu Akbar. Islam akan menguasai dunia. Kalian tak dapat buat apa pun.

Anda yakin akan memainkan game ini? Jihad, .. jihad …. Jeeehaadd… kalian ditakdirkan utnuk kalah. Allahu akbar.

SOTT (Sight of the truth).

4. Arab Saudi mengeluarkan $100 milar dalam 3 dekade ini untuk membiayai 60.000 madrasah dan sekolah di seluruh dunia islam akhirnya terbayar total. Sementara dunia barat sibuk riset dan menemukan obat, perpanjang harapan hidup, sejahterakan umat manusia, berusha menemukan obat kanker, dsb, mengirim peswat ke angksa luar, menemukan internet, membuat hukum dan teori baru mengenai hak asasi manusia, sementara ACLU mulai memegang control atas pendapat umum, sementara Amerika dengan cerdik menguntungkan seluruh dunia, kami kaum muslim sibuk memproduksi 200 juta dari 1,4 miliar umat, berjalan dan berbicara, bukan berpikir, membenci barat, memprogram serangan bunuh diri, menjadi parasit dan teroris. Kalian tak bisa memang. Si jin sudah keluar dari botolnya.
5. Kami akan menggunakan kebaikan, keadilan, belas kasihan, kebebasan berbicara dan kebijakan tanpa diskriminasinya Amerika untuk melawan mereka sendiri. Kami akan menikam mereka dari belakang. Apa ayang akan kalian lakukan? Kalian mati konyol.
6. SOTT

Dari mantan muslim. Dikutip dari :
http://www.islamreview.com/articles/isl ... tegy.shtml



[/img]
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

http://www.familysecuritymatters.org/te ... p?id=92367

Exclusive: Radical Islam Threatens the Freedoms of American Women
Carol A. Taber
Author: Carol A. Taber
Source: The Family Security Foundation, Inc.
Date: November 6, 2006

The specter of the global domination goals of theocratic totalitarianism, as represented by growing numbers of radical Islamist terrorists and the rise of terrorist-sponsoring nation states, threatens Jews, Christians and the west, it's true. But the threat particularly targets women of all religions, including right here in America, in what would be every day life under shar-ia law. Where are the feminists when we need them?

Radical Islam Threatens the Freedoms of American Women

... in light of ... the gender apartheid that we see in so many Muslim nations and which is growing at alarming rates throughout the world - it might be time for those of us who care about our vote, our wages, our economy, our families’ safety and so forth to stand up and be counted in this war against radical Islam. Individual freedoms and rights for American women and their families are threatened now as they haven’t been in decades.

The threat comes from the specter of the global domination goals of theocratic totalitarianism, as represented by radical Islamist terrorists and the rise of terrorist-sponsoring nation states such as Iran, Syria and Palestine. While it may seem far away to some, the threat may be closer than we realize.

In terms of outright catastrophic attacks that could cripple America’s economy, and thus the comfortable and pleasant lives of most American families, the Lugar Survey on Proliferation Threats and Responses estimates the threat of a “combined risk of a weapons of mass destruction (“WMD”) attack over the next five years is as high as 50%. Over ten years, this risk expands to as much as 70%.”

The report was completed in 2005. While this horror will certainly cripple our economy, it will also make it very difficult for women to enjoy their hard won civil and legal freedoms if they or members of their families are injured or killed in a WMD attack.

America’s families are further threatened by infiltration. Muslim groups are now petitioning U.S. courts to allow the establishment of Muslim enclaves in the United States that will live under shar-ia law, the most hostile law in the world insofar as women’s rights are concerned.

Prince Al-Walid bin Talal – the infamous Saudi sheik to whom Mayor Giuliani returned a $10 million check due to the sheik’s offensive remarks about America’s role in 9/11 - has purchased a significant share of, among many other U.S. corporations, NewsCorp which owns Fox News; he has already publicly reported his influence over the newspaper headlines of NewsCorp’s global media empire.

Mosques that preach anti-American hate and condone gender apartheid are growing in the United States at alarming rates, funded by the Wahhabists of Saudi Arabia in an amount estimated to be $70 billion. Also alarming is the rate at which Islamist recruits are being converted in U.S. prisons among an already-alienated minority population. Muslim schools are being built across heartland America, funded by groups under indictment for terrorist ties, and whose professors espouse the most fundamental of 7th century Islamist beliefs. Outspoken critics are tyrannized with death threats and lawsuits funded by billions of petrodollars. And much, much more.

All radical Islamists, and many Muslims who claim not to be radical, envision the United States one day to be a Muslim nation. These two groups differ only in their tactics: violence or infiltration. Their oft-stated goal is indeed global domination and they are determined to achieve it.

With this in mind, the subject of national security takes on a new meaning to the women of America and their families. If American women, who are the majority of the electorate (by 10 million voters in the last presidential election, up 43% from the 7 million advantage they enjoyed in ’00), do not unite to fight this war against radical Islam, their own individual rights could be trampled in a short period of time in a way that is unimaginable to most of us. The key to uniting in this common cause is knowledge of the threat. Knowledge is indeed power, and I suggest that every able-bodied American woman go forth to find that information…now.

-------------------------------------------------
Carol A. Taber is president of FamilySecurityMatters.org, dedicated to providing American citizens with fact-based information on all issues related to national security.
© 2003-2006 FamilySecurityMatters.org All Rights Reserved
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Diambil dari post curios :
http://www.news.faithfreedom.org/index. ... ticle&sid= 149

Brazil dan Penyebaran Qur’an “Gratis”.
Posted by: Paolo Bassi on Wednesday, June 21, 2006 - 12:25 AM

Brazil and the "Free" Distribution of the Koran
Paolo Bassi
15th June, 2006

Menurut artikel yang diterbitkan dalam mazalah berbahasa Inggris “Brazzil Magazine” pada tanggal 1 Juni 2006, Qu’ran gratis disebarkan oleh akademisi Muslim kepada the Sao Paulo Trade Association (Perserikatan Perdagangan Sao Paolo), Sao Paulo State University dan Sao Paulo City Council (Dewan Kota Sao Paulo). Ribuan kopi akan disebarkan lagi kepada badan-badan Brazil lainnya, hadiah dari Kedutaan Besar Saudi.

Qur’an adalah teks pusat pengarah dalam Islam. Ia dianggap oleh Muslim sebagai firman Tuhan (Allah) yang tidak dapat diubah, yang diberikan sedikit demi sedikit dalam bahasa Arab, kepada pendiri agama Islam Muhammad, dalam jangka waktu sekitar 20 tahun di awal abad ke-7. Teks aslinya diselesaikan dan semua versi lainnya yang berlawanan dilarang oleh penerus Muhammad berikutnya.

Pemberian Qur’an di Brazil ini kelihatan dari permukaan sebagai pertukaran kebudayaan biasa untuk mengembangkan pengetahuan tentang Islam. Namun, pertukaran kebudayaan yang murni adalah berdasarkan saling menghormati dan timbal balik. Tidak ada bukti di Brazil, atau pun di negara non-Muslim lainnya, bahwa hak sebaliknya diperbolehkan oleh pemerintah Muslim. Lebih lanjut lagi, Qur’an yang diberikan secara gratis itu tidak didampingi oleh pertukaran ide. Hadiah, baik yang bersifat keagamaan ataupun dari perusahaan-perusahaan, bertujuan untuk mempromosikan ide atau menjual suatu produk. Terlebih lagi hadiah yang diberikan pemerintah, biasanya mempunyai motif politik, yang membuatnya lebih penting lagi untuk mempertanyakan motif dan kepercayaan si pemberi hadiah.

Yang juga membuat rasa tidak tenang adalah mengapak Brazilian state university yang sekular dan Sao Paulo City Council menerima sumbangan Qur’an itu. Sangat sukar mencari koneksi ataupun relevance di antara badan-badan itu dengan Islam, atau dalam hal ini, agama apa pun juga.

Penyebaran Qur’an di Brazil sebenarnya bukan kejadian yang unik, tetapi merupakan bagian dari usaha terus menerus oleh aktifis Islam untuk menyebarkan Islam di negara non-Muslim. Ajaran dasar Islam membagi dunia menjadi dua bagian yang terpisah; rumah damai atau “Dar-al-Islam” dan tempat perang “Dar al-Harb” yang diwakili oleh “infidel” (kafir) terutama negara Barat. Ajaran dasar Islam adalah untuk membawa negara-negara kafir itu di bawah pengaruh keagamaan & politik Islam. Keyakinan inilah yang mendorong penyebaran Islam sejak Islam berdiri di abad ke 7 di Arabia. Di masa lampau, dominasi Islam didapatkan dengan menggunakan perang, tetapi di jaman modern ini “sof-power” Islam dan demografik sama juga efektifnya.

Soft power Islam didasarkan terutama pada petro-dollar (dollar hasil penjualan minyak). Setelah kenaikan harga minyak di tahun 1973, kekayaan Arab terutama Saudi meningkat pesat. Sebagian dari uang itu ditargetkan untuk mengembangkan Islam Sunni di negara Barat dan Asia. Di Amerika Serikat misalnya, mayoritas dari mesjid-mesjid dibangun menggunakan uang Saudi. Bahkan sebenarnya, kebanyakan imam di mesjid-mesjid itu ditunjuk oleh badan keagamaan Saudi. Di samping mejid, uang Saudi dan Muslim lainnya telah digunakan untuk mendanai departemen pendidikan Islam di universitas-universitas Amerika. Georgetown University bahkan mempunyai pusat untuk Pengertian antara Muslim-Kristen yang didanai dan diberinama sesuai nama salah seorang terkaya di dunia, Alwaleed bin Talal – anggota dari penguasa elite Saudi dan juga teman dekat dan partner bisnis bekas President George H.W. Bush.

Menghadapi penyebaran Islam, negara “kafir” seperti Brasil, sebelum memperbolehkan badan-badan mereka menerima Qur’an gratis, mesti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dasar tentang agenda Islam. Tentu saja Brasil tidak asing lagi dengan penyusupan agama; evangelis Amerika telah sibuk mengurangi pengaruh agama Katholik selama beberapa dekade. Namun, berlainan dengan Islam, ada timbal balik dan keterbukaan dengan evangelisme; Katholik bebas praktek dan berkhotbah di Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya. Tidak demikian halnya dengan Islam. Walaupun Saudi merasa berhak membiayai penyebaran Islam di negara Barat, mereka tidak memperbolehkan hak yang sama kepada agama lain. Saudi Arabia mengikuti aturan dalam Qur’an dan hukum Islam melarang praktek agama selain agama Islam. DI hampir setiap negara Islam, minoritas non-Muslim dianggap sebagai warga negara kelas dua dan hidup dalam ketakutan dan rasa tidak aman. Dalam hukum Shariah Islam, seorang non-Muslim tidak bisa bersaksi melawan seorang Muslim. Karena itu, walaupun Muslim dengan bangganya membagi-bagikan Qur’an di Brazil, negara-negara Muslim tidak menawarkan hak yang sama, atau paling banter hak warga negara kelas dua, kepada minoritas non-Muslim.

Sebelum kaum cendekiawan dan politikus Brazil yang berkehendak baik menerima Qur’an gratis, mereka perluu mempertanyakan kontradiksi moral dan hak asasi manusia ini dan mengajukan beberapa pertanyaan yang pelik. Negara-negara seperti Saudi Arabia, yang memanfaatkan liberalisme barat dan tanpa malu berani menyebarkan Qur’an di Brasil, mesti dihentikan dan ditantang mengenai perlakuan mereka terhadap non-Muslim. Akankah Saudi Arabia mengizinkan, misalnya, uskup-uskup Brazil membagikan bible Kristen di Mekka? Tidak dan karena itu tidak akan pernah terjadi, mengapa Brazil memberi hak seperti itu kepada Islam? Keberanian mempertanyakan hal-hal lini memerlukan penyisihan kesopanan berpolitik dan relatifitas moral yang umum di antara para cendekiawan barat. Kepasifan barat menghadapi soft power Islam mengejek konsep universal hak-hak asasi manusia dan persamaan.

Adalah masalah mendesak mengenai rasa hormat terhadap diri sendiri dan perlindungan terhadap diri sendiri yang mengharuskan orang-orang Brasil dan Barat pada umumnya utnuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan penting ini daripada membiarkan cendekiawaan pembohong dan politikus yang mementingkan dirisendiri merusak kemakmuran politik dan kebudayaan negara.
User avatar
pod-rock
Posts: 829
Joined: Tue Nov 28, 2006 1:25 pm

4 tahap Islamisasi masyarakat non-Islam

Post by pod-rock »

http://www.islam-watch.org/Others/Stage ... zation.htm

Empat Tahap Tipu-tipu Islam: Taktik Islamis thd masyarakat Non-Islam

by Anonymous
01 Sep, 2007

Berdasarkan bukti 1200 tahun sejarah islam

Pengenalan:

Fakta #1:

Tujuan islam adalah penaklukan seluruh dunia kepada islam lewat pendirian aturan islamik global dan pemusnahan semua populasi, budaya, agama, pemikiran, pengetahuan, lambang2, tradisi2 dan gaya hidup non islam.

Tujuan yang ada dalam doktrin fundamental islam dan dimata para muslim sejati ini tidak bisa ditawar lagi

Fakta #2:

Para Islamis tidak akan berhenti menyerang (baik terbuka maupun diam-diam) dunia non muslim sepanjang mereka belum mendirikan aturan2 islam ini.

Fakta #3:

DALAM AJARAN ISLAM, TUJUAN AKHIR MEMBENARKAN CARA APAPUN YANG DIPAKAI: Para islamis tidak menghormati aturan2, hukum atau nilai2 didunia non-islam, bagi mereka hanya aturan dunia islam sajalah yang hak. Dalam benak mereka, jika mereka menghancurkan dunia non islam maka aturan2 itu semua akan diubah menjadi aturan, hukum dan nilai2 islam.

Fakta #4:

PARA ISLAMIS MENGANGGAP PERJANJIAN DENGAN NON MUSLIM TIDAKLAH MENGIKAT. Jika mereka mengadakan perjanjian apapun dengan non muslim, itu hanyalah taktik ketika mereka ada dibawah angin, jika sudah kuat mereka akan langsung melemparkan perjanjian tsb ketong sampah. Ketika ada dinegara non muslim mereka akan pura-pura bertingkah sosial masyarakat sana sebagai penyamaran akan niat sejati mereka utk mendominasi dunia non muslim.

TIP: Jika menghadapi para islamis, PERHATIKAN SAJA APA YANG MEREKA LAKUKAN JANGAN YANG MEREKA KATAKAN: berbohong, berkhianat dan menipu adalah taktik islam dalam jihad mereka utk menaklukan dunia non muslim. Taktik ini (AL-TAQIYYA, atau penipuan demi agama, pura2 jadi teman non muslim sampai mereka kuat utk menginjak mereka) adalah praktek biasa dikalangan islam. PENIPUAN ADALAH TAKTIK KUNCI YANG DIPAKAI MEREKA.

Fakta #5:

Sebagai aturan baku utk mengorek kebenaran dari islamis manapun, cukup membalikan apa yang mereka katakan pada non muslim ke mereka sendiri.

Fakta #6:

Penemu Islam, Muhammad, adalah seorang Islamis sejati.

Apa anda mampu menghadapi atau mengabaikan kenyataan keras ini, itu diluar masalah, pada akhirnya anda tetap akan menghadapi kebenaran ini disaat anda ketemu para islamis dimedan perang/pembunuhan.

TAHAP2 ISLAMISASI

TAHAP SATU: PENYUSUPAN

Gelombang migrasi pertama dilakukan dengan target masyarakat non muslim.

Memohon toleransi kemanusiaan dari masyarakat non muslim. Hal ini dicirikan dengan pernyataan bahwa mereka juga katanya toleransi terhadap kepercayaan dan budaya lain.

Berusaha menggambarkan islam sebagai agama damai dan muslim hanyalah korban dari kesalahpahaman dan rasisme.

Gambar2 para wanita dan anak2 dipakai untuk menggambarkan muslim.

Dijadikannya mesjid2 sebagai basis kekuatan (saat ini secara global didanai oleh negara2 teluk penghasil minyak). Mesjid menjadi surga persembunyian yang aman bagi para perekrut jihad dan proyek2 subversif lainnya.

Para pemimpin muslim mendorong upaya besar para muslim yang bertempat tinggal di barat agar banyak melahirkan anak utk menambah jumlah populasi muslim pribumi setempat.

Penyesatan akan niat asli atau tujuan asli mereka sebagai penyamaran utk operasi2 gelap mereka.

TAHAP DUA : KONSOLIDASI KEKUASAAN

Penambahan upaya2 penyemangat.

Pendirian dan perekrutan sel2 jihad fundamentalis.

Usaha2 utk menarik masuk keislam populasi segmen2 yang teralienasi/terasingkan dari masyarakat non muslim.

Usaha2 pengubahan sejarah2 islam.

Usaha utk menghancurkan semua bukti sejarah yang memberatkan dan mencoreng (baca: mengungkap borok sebenarnya) masuknya islamisme.

Jihad intelektual utk menjelekkan budaya non muslim.

Serangan pada asumsi2 budaya dan lambang2nya didunia muslim, seperti demokrasi, hukum dan sains.

Penyebaran propaganda anti-barat dan perang psikologi anti barat.

Usaha2 utk merekrut sekutu yang punya tujuan sama (komunis, sosialis, aktivis anti barat, anti-globalis, dan para anarkis).

Persekutuan dengan musuh2 masyarakat barat khususnya golongan kiri anti kapitalis. Dengan moto “musuh dari musuhku adalah teman”

Usaha utk mengindoktrinasi anak2 menuju pandangan sempit islamis. Usaha2 utk menyusup kedalam bidang pendidikan utk menyebarkan sudut pandang pro islam.

Bertambahnya usaha2 utk mengintimidasi, membungkam dan memusnahkan intelektual dan pemimpin non muslim.

Usaha2 utk mengenalkan hukum penghujatan kedalam masyarakat non muslim dengan maksud utk membungkam para pengkritik islam.

Meneruskan fokus dalam hal memperbesar populasi muslim dengan memperbanyak kelahiran2 dikeluarga muslim dan migrasi2 kedalam masyarakat non muslim.

Dipakainya warga muslim generasi pertama dan kedua di masyarakat non muslim sebagai pejuang garis depan dan pejihad garis depan.

Dipakainya badan2 zakat utk merekrut para pendukung.

Dipakainya kejahatan dan pemalsuan utk menggalang dana bagi aktivitas mereka.

Disamarkannya usaha pembusukan masyarakat non muslim dari dalam.

Pengembangan basis politik muslim dengan target masyarakat non muslim. Usaha2 utk menyusup kedalam struktur legal dan politik negara tsb agar mendukung perkembangan islam dari dalam struktur tsb.

Dipakainya sogokan dan pemerasan kepada otoritas non muslim agar mereka mengabaikan aktivitas2 subversif.

Jaringan Pendanaan islamik diperkuat utk mendanai perkembangan politk, memperbesar akuisisi tanah dan sumber2 lain lewat cara apapun. (Saat ini mereka didanai oleh badan zakat muslim yang bersumber dari negara minyak teluk serta dari aktivitas2 kriminal lainnya)

Pembunuhan2 yang sengaja dibuat jadi berita yang menggemparkan, orang2 yang dibunuh adalah para pengkritik islam yang jadi ancaman oposisi.

Toleransi terhadap non muslim berkurang dan tuntutan yang besar dipaksakan terhadap para muslim agar mengadopsi tingkah laku islam secara ketat.

Pengumpulan secara diam-diam senjata2 dan bahan2 peledak yang ditempatkan dilokasi tersembunyi dengan target masyarakat non muslim.

Serangan diam-diam dan terus menerus dan tantangan2 terhadap para pemimpin masyarakat non muslim dan lambang2 religius mereka.

Penolakan dan pengabaian secara tegas terhadap sistem hukum dan budaya masyarakat non muslim.

Usaha2 utk merendahkan dan menghancurkan basis kekuatan agama2 non muslim seperti yahudi, kristen, hindu atau buddha pada masyarakat non muslim.

Usaha2 utk menghancurkan struktur sosial negara tsb dan menjatuhkan pemerintahan non muslim.

Pemakaian gang2 islamik dalam kampanye teror dan rasa takut terhadap orang2 yahudi, kristen, hindu, buddha dan non muslim lainnya dengan tujuan utk mengurangi populasi mereka dan mempengaruhi mereka dalam masyarakat non muslim.

TAHAP TIGA: PERANG TERBUKA DENGAN TARGET KEBUDAYAAN DAN KEPEMIMPINAN MASYARAKAT NON-ISLAM

Penghancuran besar-besaran populasi non muslim, pembunuhan2, pengeboman2.

Usaha2 sengaja utk menyebarkan kekacauan di negara target dengan tujuan utk melemahkan dan membuat hancur pemerintahan dan kebudayaannya.

Tindakan2 barbar dan kejam sebagai kebijakan yang disengaja dg maksud utk membantu perkembangan tunduknya musuh2.

Usaha2 terbuka maupun diam-diam utk menimbulkan kolaps ekonomi masyarakat.

Semua lawan, tak peduli apapun jenisnya, akan dilawan, dimusnahkan atau dibungkam.

Pembersihan etnis besar2an oleh milisi2 islam.

Penolakan dan penentangan budaya atau hukum sekular masyarakat target.

Pembunuhan semua pemimpin politisi, religius dan intelektural negara target.

Pembunuhan semua intelektual muslim moderat yang punya pandangan ‘lain’ dari islam yang sejati.

Penggulingan pemerintahan dan penyusupan di kekuasaan politik.

Pemaksaan pemakaian hukum Shariah.

Eksekusi besar2an orang2 non muslim, pembersihan etnis.

TAHAP EMPAT: TEOKRASI ISLAM

Quran dan Shariah menjadi “Hukum satu-satunya.”

Semua hak2 asasi manusia non islam dibatalkan.

Kebebasan berbicara dan media dimusnahkan.

Semua agama selain islam dilarang dan dihancurkan.

Perbudakan dan pembunuhan masal populasi non muslim.

Penghancuran semua bukti2 budaya non muslim, kelompok2 dan lambang2 non muslim.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Islamisasi di KERALA, India:
http://www.dailypioneer.com/columnist1. ... er=kanchan
oleh Kanchan Guphta

Setiap saat saya mengunjungi Kerala, saya shock dgn Islamisasi cepat kawasan berbudaya Hindu-Katolik ini. Mesjid2 nampak menjamur dimana2, seakan2 mengejek kuil2 purbakala dan nyala lilin patung2 katolik yg menghiasi pinggir2 jalan. Mesjid2 ini tidak hanya dibangun oleh duit Arab -- tetapi juga oleh Muslim2 setempat yg bekerja di TImur Tengah yg semakin memaksakan budaya Arab mereka yg mengancam budaya kaya Hindu Kerala.

Menggantikan ini :
Image
Namaste ....

dengan ini :
Image
IIiiiiihhhhh sereeeemmmmmmm ...
Post Reply