Bag 16 : Jihad vs Russia (1444-1918)

Sejarah pedang jihad di Timur Tengah, Afrika, Eropa & Asia.
Post Reply
Laurent
Posts: 6083
Joined: Mon Aug 14, 2006 9:57 am

Bag 16 : Jihad vs Russia (1444-1918)

Post by Laurent »

http://www.historyofjihad.org/russia.html?syf=contact

Bgm Russia memulai sbg korban Muslim Turki dan akhrinya menghantam balik invasi Turki dari Ukraina dan negara2 Balkan

Al-Bukhari [w. 869]; “Bagi masyarakat Muslim, perang suci adalah kewajiban agama, karena universalisme missi [Muslim] dan [kewajiban] utk memasukkan semua orang kedlm Islam, entah lewat bujukan atau kekerasan ...
__________________________________________
Russia adalah salah satu negara yg tidak enggan membawa perang sampai ke daerah musuh meratakan mereka secara total, entah mereka kaum Mongol-Tatar atau Perancis dibawah Napoleon atau Nazi dibawah Hitler.

Th 1812, rakyat Russia bahkan membakar kota mereka sendiri, Moskow, utk menghindari kota itu jatuh ke tangan Napoleon. Mereka tidak saja berhasil mengusir Perancis dari Rusia, tetapi bahkan berani masuk kedalam Perancis sampai ke Paris utk menghentikan ancaman Napoleon.

Kaum Mongol-Tatar menjajah seluruh Rusia dan menaklukkan seluruh penduduk. Tetapi kemauan besi Rusia tidak mudah dipatahkan. Setelah 400 tahun, mulai abad ke 10, Rusia tidak hanya mengusir kaum Mongol-Tatar dari Rusia, bahkan mereka sampai menginvasi tanah Mongol-Tatar di Asia Pusat (Kazakhstan, Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan) sampai ke perbatasan dgn Cina dan menghancurkan kaum Mongol-Tatar sampai menjadi kaum terjajah.

Musuh bebuyutan : TURKI OTTOMAN

Russia dgn Inggris tidak selalu bersekutu melawan Turki. Pada tahap2 perang tertentu, Inggris memang berpihak pada Russia, namun ada kalanya Inggris berpihak pada Turki Ottoman.

Kebijakan Russia dgn membawa perang ke wilayah musuh berhasil mencegah penyebaran Islam kedalam Eropa. Kalau bukan karena ke-alotan Russia, sejak thn 1444 -1918, seluruh kawasan Russia sudah jadi Muslim sekarang ini. Perang2 Russo-Turki terbagi atas 10 perang, antara kekaisaran Russia vs Ottoman selama abad2 17, 18 & 19. Dan konflik Perang Dunia 1 (PD1) juga harus dianggap sbg perang ke 11 dlm serial peperangan Rusia melawan Jihad Islam.

Sejarah dan sifat Rusia ini membuat kita mengerti cara Rusia menanggapi jihadis di Beslan yg mencabik2 sebuah sekolah dan di Moskow yg hampir meledakkan sebuah teater. Rusia membuktikan bahwa mereka juga bisa bersikap keji kalau diprovokasi.

Mengapa Russia berbaik2 dulu terhdp musuh sebelum menghajar tanpa ampun ?

Menghadapi Hitler, saat menandatangani pakta Hitler-Stalin (Ribbentrop-Molotov) dan pakta Nazi-Soviet, Rusia menunggu sampai Hitler menyerang negara2 demokrasi Barat dan menusuk punggung Russia (USSR) di th 1941. Dan begitu Russia merasa dicubit/dicoel/digetok, kemarahan mereka akan membawa celaka bagi musuh. Jadi, jangan berani2 bermain dgn Rusia.

Sejarah rupanya terulang kembali. Russia kini berbaik dgn teroris2 macam Hamas, membantu pembangunan reaktor nukir di Bushehr, Iran, membentuk aliansi dng Syria. Ini spt flashback pacaran mereka dgn Nazi di thn 1938. Dan spt Nazi menggigit Russia di thn 1941, begitu juga Jihadi akan menggigit Russia tidak lama lagi. Beslan hanya merupakan pendahuluan kecil.

Bedanya dgn dulu, Jihadi Chechen bisa mendapatkan akses kpd arsenal nuklir Soviet, dan begitu mereka melakukan serangan terhdp penduduk Rusia, kemarahan Rusia akan mendesimasi alias menghancurkan total sampai debu, seluruh dunia Islam.

Jangan lupa akan ramalan ini.

Russia tidak akan merengek ke Dewan Keamanan PBB dan mencari resolusi berdasarkan pasal 7 Piagam PBB. Mereka tidak akan enggan memecet tombol nuklir utk membablas dunia Islam. Saat menghadapi kebandelan Nazi, Rusia juga tidak memusingkan diri utk mengadukan Jerman ke sebuah badan internasional. Prinsip mereka : HAJAR BLEHH !! Baru setelah Rusia maju, negara2 demokrasi Barat yg adem ayem dan alon2 asal kelakon, baru berani menggetok dunia Islam.

Kini, sekali lagi, Russia akan memimpin perang melawan teror – AS dan Barat akan menyusul, spt Waterloo (1815) menyusul Borodino (1812) dan Normandy (1944) menyusul Stalingrad (1942).

Russia menganggap perjuangan mereka vs Turki sbg Perang Suci dan mereka mendapatkan ridhoi mereka dari santo2 gereja Ortodox Timur yg jumlahnya bejibun, utk memotivasi mereka dlm perang panjang dan sengit terhdp Jihadi Islamofascis.

Dlm perang melawan Jihadi Islamofascis Ottoman Turki, bukan Russia yg menginvasi sebuah negara Muslim. Ottoman-lah yg memulai agresi melawan Rusia pada abad 17. Ini lumrah, karena kerajaan Ottoman Turki hanya mengikuti tradisi pendiri Islam, Mohammed-ibn-Abdallah, si perampok/penjarah caravan dari Mekah utk menyulut perang. Ini memang cara Jihad mulai menyebar Islam lewat pedang tajam terhdp Arab2 jahiliyah.

Walau peperangan ini digambarkan sbg perang Russia-Turki, mereka bukanlah perang2 nasional, melainkan perang resistensi Kristen terhdp serangan Muslim atas nama Islam dan Jihad. Rusia merupakan satu2nya benteng Kristen yg memaksa musuhnya menciut, dari kekuatan imperial menjadi ‘orang sakit Eropa’ (the sick man of Europe.)

Tahap2 Perang Russo-Turki
• Perlawanan Russia vs infiltrasi Turki di Russia Selatan lewat Kaukasus dan Balkan, sejak thn 1444
• Perang pertama Russo-Turki, 1676-1681
• Perang kedua Russo-Turki, 1686-1700
• ketiga, 1710-13 (part of the Great Northern War)
• keempat, 1735-39
• kelima, 1768-74
• keenam, 1787-92
• ketujuh, 1806-12
• kedelapan, 1828-29
• kesembilan, 1853-56 (Perang Krimea)
• kesepuluh, 1877-78
• kesebelas, 1914-18 (World War I)

----------belum diterjemahkan
Russia came face to face with Islam on its Western frontier after the Polish and Hungarian armies under Wladyslaw III and Janos Hunyadi were crushed at the Battle of Varna in 1444 by the Ottoman Turks under Murad II. The defeat ended any serious European attempts to prevent the conquest of Eastern Europe by Turks for several decades and the death of Wladyslaw II in the battle left the realm in the hands of his six-year old son, Ladislav V.

After this battle, Russia lay open to Ottoman attacks, as from then onwards the Polish resistance in the Ottomans in the Balkans had weakened. While for the next two centuries the Turks concentrated on their incursions further Westwards into Hungary, Southern Poland and Austria, they turned the attention eastwards towards Ukraine and Russia from 1650 onwards. The Jihad reached Ukraine with the Ottoman attack on Russia. - In the seventeenth century, the Turks hyena had begun casting eyes towards the Russian bear, but the Turkish hyena was to be severely mauled and was lucky to escape alive

The first Russo-Turkish War of 1676-1681 From 1650 onwards the Turks had started attacking Austria and Poland. With the Ottoman Jihadis in Poland, Prussia (Germany) and Russia were under threat of invasion. After having captured the region of Podolia in the course of the Polish-Turkish War of 1672-1676, the Ottomans tested the Russian preparedness by attacking Ukraine and bringing under their rule that part of Ukraine that lay on the right-bank of the Dnieper river.

Muslim subterfuge begins its work in the Ottoman Jihad
The Ottomans could make an entry into Russia, by dangling the carrot of independence from Russia before the local chieftain (Hetman) Petro Doroshenko in 1669, promising to make him the sovereign of Ukraine. But this treason on his part caused discontent among many Ukrainian Cossacks, who deposed him and elected Ivan Samoilovich (Hetman of the Left-bank Ukraine) as a sole Hetman of all Ukraine in 1674.


______________________________

After overrunning parts of Ukraine and Southern Russia, the Ottomans began to show their true fangs by starting to tyrannize the local Slavic population and compelling them to embrace Islam. This was the first turning point, where the Russians and Ukrainians under Ottoman tyranny left the towns and villages and became partisan fighters against Ottoman repression. These efforts were helped by the Russian noblemen and the Czar. The Czars appealed for European help to eject the Ottomans from Ukraine. This led to the war of Russian resistance to the Jihad. This is also known as the Russo-Turkish War of 1686-1700.
__________________________________
So we see that it was not Russia that had invaded a Muslim country to start the long series of wars. But it was a Muslim brigand state (Ottomans) who started the aggression against Russia in the second half of the 17th century. In doing this, the Ottoman Turks were following the tradition of the founder of Islam Mohammed-ibn-Abdallah, of raiding the caravans from Mecca to start a war This was in fact how the Jihad originally began to spread Islam through coercion on non-Muslim Arabs.

But in Ukraine, the deposed Hetman (Chieftain) Doroshenko turned traitor and decided to conspire against his countrymen. In 1676 his army of 12,000 men seized the Ukrainian city of Chigirin, counting on help from the approaching Turkish-Tatar army. However, the Russian and Ukrainian forces under the command of Samoilovich and Grigory Romodanovsky besieged Chigirin and made Doroshenko surrender. Leaving a garrison in Chigirin, the Russian and Ukrainian armies retreated to the left bank of the Dnieper. The Turkish Sultan appointed Yuri Khmelnitsky Hetman of the Right-bank Ukraine, who had been the Sultan’s prisoner at that time. In July of 1677, the Sultan ordered his army (120,000 men) under the command of Ibrahim Pasha to advance towards Chigirin. But the Russians repulsed this attack.

In July of 1678, am even larger Turkish army (approx. 200,000 men) of the Grand Vizier Kara Mustafa besieged Chigirin once again. In this battle, the Russian and Ukrainian armies (120,000 men) broke through the Turkish covering force, however, the Turks had already managed to occupy Chigirin a few days before the battle was joined. In this battle, the Turks again used the carrot of Ukrainian independence from Russia to break off some Ukrainian units from the combined Russian-Ukrainian army. The Ottomans also enlisted support of the Crimean Tatars (Mongols) who had converted to Islam to attack the Russians from the rear. As a result of such subterfuge, the Russian army was defeated and retreated over the Dnieper, beating off the pursuing Turkish army.

In 1679-1680, the Russians repelled the attacks of the Crimean Tatars and signed the Bakhchisaray Peace Treaty on January 3, 1681, which established the Russo-Turkish border by the Dnieper, dividing Ukraine into half with one half under Ottoman rule. Now the Ottomans began to show their true fangs by starting to tyrannize the local Slavic population and compelling them to embrace Islam. This was the first turning point, where the Russians and Ukrainians under Ottoman tyranny left the towns and villages and became partisan fighters against Ottoman repression. This resistance was helped by the Russians and the Czar appealed for European help to eject the Ottomans from Ukraine. This led to the war of Russian resistance to the Jihad. This is also known as the Russo-Turkish War of 1686—1700.

______________________________

The Bosnian government commemorated Turkish rule over Bosnia, by issuing this postal stamp. But the Bosnians (and Albanians) of today are Slavic converts to Islam who were forced to give up Christianity at the point of the sword by the Ottoman Turks. But today the Bosnians have forgotten how they came to become Muslims. The same is true of all Muslims, whose ancestors were tormented and tyrannized to submit to Islam, but today their descendants celebrate the faith and culture (or lack of it) of their ancestors’ tormentors!
__________________________________

The Second Russo-Turkish War of 1686—1700
This was a part of the joint European effort to stop the continuing aggression of the Ottoman Empire. This Russo-Turkish War began after Russia had joined the European anti-Turkish coalition (comprising Austria, Poland, Venice) in 1686. During the war, the Russian army organized the campaigns of 1687 and 1689 to liberate Crimea, and the Azov campaigns of 1695 and 1696.

But these campaigns met with limited success as the Russian attempts to liberate the whole of Ukraine had to be abandoned in the light of the Swedish invasion of Russia from the north. Russia had to end this campaign by signing the Treaty of Karlowitz in 1699, which was followed up by the Constantinople Peace Treaty with the Ottoman Empire in 1700. But in spite of this treaty, the Turks continued their plotting to overrun Russia at the first opportunity. This led to the third Russo-Turkish War of 1710-1713.

The third Russo-Turkish War of 1710-1713, started after the Russians had defeated the Swedes in the Battle of Poltava. With the help from Austrian and French diplomats, Charles XII of Sweden managed to persuade the Turkish Sultan to declare war on Russia on November 20, 1710. The principal event of this war was the Prut campaign of 1711, in which Russia unsuccessfully attempted to regain that part of Ukraine occupied by the Turks. Although this campaign did not succeed, it paved the way for Russia’s final success against the Turks.

The fourth Russo-Turkish War of 1735-1739 reversed the Jihadi advances into Russia, This war which was an indirect fallout of the endless raids by the Crimean Tatars finally turned back the tide of the Jihad from Russia. The war also represented Russia's continuing struggle for the access to the Black Sea.

______________________________

During the Napoleonic wars, with Austria getting increasingly entangled on its Western frontier with France, it fell on Russia’s shoulders to hold the fort against further Ottoman incursions into Europe. This war saw Russian armies inflict a string of defeats on the Turks, softening them for the assaults to follow in the next hundred and fifty years that were to finally drive the Turks from Europe and place Turkey at the mercy of Russia and other Christian powers of Europe.
__________________________________

Russian diplomacy before the war
By the outbreak of the Russo-Turkish war, Russia had managed to secure a favorable international situation by signing a few treaties with Iran in 1732-1735 (which was at war with Turkey in 1730-1736) and supporting the accession to the Polish throne of Augustus III in 1735 instead of the French protégé Stanislaw I Leszczynski, nominated by pro-Turkish French.
Austria was Russia's ally from 1726. The casus belli was the raids of the Crimean Tatars on Ukraine in the end of 1735 and the Crimean khan's military campaign in the Caucasus. In 1736, the Russian commanders envisioned the seizure of Azov and the Crimea.
On May 20, 1736, the Russian Dnieper army (62,000 men) under the command of the Prussian Field Marshal Burkhard Christoph von Munich took the Turkish fortifications at Perekop by storm and occupied Bakhchisaray on June 17. However, lack of supplies coupled with the outbreak of an epidemic forced the Russians to retreat to Ukraine. But nevertheless, this marked the successful Russian campaign against the Ottomans in rolling back the Jihad from Russian soil. A campaign that as to take the Russian armies all over the Balkans up to Greece, to finally eject the Ottomans from Europe.

Now there were more victories in store for the Russians. On June 19, the Russian Don army (28,000 men) under the command of General Peter Lacy with the support from the Don Flotilla under the command of Vice Admiral Peter Bredahl seized the fortress of Azov. In July of 1737, Von Munich’s army took the Turkish fortress of Ochakov by storm. The army (already 40,000 men strong) marched into the Crimea the same month, inflicting a number of defeats on the army of the Crimean khan and capturing Karasubazar.
In July of 1737, Austria entered the war against Turkey, but was defeated a number of times. In August, Russia, Austria and Turkey began negotiations in Nemirov, which would turn out to be fruitless. There were no significant military operations in 1738. The Russian army had to leave Ochakov and Kinburn due to the outbreak of plague.
_________________________________
In 1739, Field Marshal Munich’s army crossed the Dnieper, defeated the Turks at Stavuchany and occupied the fortress of Khotin (August 19) and Jassy. However, Austria was defeated by the Turks once again and signed a separate peace treaty with the Ottoman Empire on August 21, 1739. This, coupled with the imminent threat of the Swedish invasion, forced Russia to sign the Belgrade Peace Treaty with the Ottomans on September 18, 1739 which ended the war.

The fifth Russo-Turkish War, 1787-92
This war took place in the shadow of upheavals taking place in Western Europe, like the French Revolution and the beginning of the revolutionary wars that later turned into the Napoleonic wars. With Austria getting increasingly entangled on its Western frontier with France, it fell on Russia’s shoulders to hold the fort against further Ottoman incursions into Europe. This war saw Russian armies inflict a string of defeats on the Turks, softening them for the assaults to follow in the next hundred and fifty years that was to finally drive the Turks from Europe and place Turkey at the mercy of Russia and other Christian powers of Europe.

The sixth Russo-Turkish War, 1806-1812 - final defeat of the Jihadis in Russia
Russo-Turkish War, 1806-1812 was one of the crucial wars fought between Imperial Russia representing orthodox Christianity and the Ottoman Empire that represented the Jihadi assault on Russia and on Europe in general in the 15th to the 18th centuries. This war and subsequent wars took Russians armies out of Russia proper into Moldavia, Romania, Bulgaria, Serbia, Greece, Georgia, Armenia and into Turkey proper in their battle against the Ottoman Jihadis.

Although the wars are described as Russo-Turkish wars, they were not national wars, but those of the Christian resistance to a Muslim assault in the name of Islam and Jihad.
Laurent
Posts: 6083
Joined: Mon Aug 14, 2006 9:57 am

Post by Laurent »

Bagian kedua
Bag 16 : Jihad vs Russia (1444-1918)

Perjuangan orang2 Yunani utk merdeka menyulut perang Rusia-Turki pd th 1828-1829, yg membuat Rusia maju hingga ke Bulgaria, kawasan Kaukasus dan Anatolia Timur Laut sampai Turki menuntut damai. Hasil perjanjian Adrianople (Edime) 14 Sept 1829 membuat Rusia mendapat pantai timur Laut Hitam dan jalan masuk sungai Donau/Danube. Turki mengakui kedaulatan Rusia di Georgia dan sebagian daratan Armenia sekarang. Serbia mencapai otonomi dan Rusia diijinkan utk menduduki Moldavia dan Walachia (Romania sekarang) dgn jaminan kemakmuran dan kebebasan dagang mereka, hingga Turki membayar banyak ganti rugi.

Perang kedelapan Russia – Turki (Perang Crimea) 1854 s/d 1856
Perang ini berlangsung di semenanjung Crimea di laut Hitam, antara Rusia vs Tentara Ottoman dan sekutu UK dan Prancis. Tidak masuk akal memang, mengapa Inggris dg lihai bersekutu dg musuh abadi Kristen; kaum Muslim Ottoman Turki. Tapi ternyata ini karena Inggris melihat Rusia sebagai saingan dalam usaha mereka membuat koloni di Asia dan ingin mencegah Rusia menjadi kekuatan laut. Kalau saja Rusia mengalahkan Ottoman dlm perang ini, angkatan laut Rusia bisa masuk kawasan Mediteran dan akhirnya melawan Inggris dlm usahanya mendominasi Timur Tengah dan Asia Selatan.

Selama perang Crimea antara Rusia-Turki, pasukan Ottoman mendarat di Crimea dan mengepung kota Sevastopol, markas armada laut Hitam Czar dan potensi ancaman bagi Mediterania. Rusia terpaksa menenggelamkan kapal mereka dan memakai kanon kapal sebagai artileri tambahan, dan crew kapal sebagai marinir. Admiral Nakhimov terluka dikepala oleh tembakan sniper, dan mati 30 juni 1855. Kota ini akhirnya ditaklukan Rusia, Sept 1855. Pada tahun yg sama, Rusia menduduki kota Kars di Turki. Setelah pendudukan Sevastopol, dimulailah negosiasi damai oleh Alexander II.

Perang kesembilan antara Rusia-Turki 1877-1878 bermula dari keinginan Rusia mendapat akses ke laut Mediterania dan mendominasi Konstantinopel (Istanbul) dan selat2 Turki. Tapi karena pengalaman buruk akibat persekutuan negara2 Kristen Eropa melawan Rusia, Rusia berdiplomasi dgn menjelaskan bahwa perang ini adalah usaha membebaskan kaum Kristen Slavik dan Yunani di Semenanjung Balkan Eropa Tenggara dari Kekaisaran Ottoman.

Pemberontakan Anti Ottoman juga muncul di Bosnia dan Herzegovina pd musim panas 1875. Alasannya adalah pajak besar (JIZYAH) yg ditetapkan administrasi bengis Ottoman. Perang ini akhirnya mencetuskan pemberontakan April Bulgaria pd 1876.

Perang memaksa superpower Rusia (Pangeran Gorchakov) dan Austria-Hungaria (count Andrassy), pd 8 July membuat Persetujuan Reichstadt, membagi semenanjung Balkan diantara mereka.

Pd Agustus 1876, pasukan Serbia mengalahkan pasukan Turki, ini merupakan skenario buruk bagi Rusia dan Austria karena mereka tidak dapat mengklaim daerah2 Ottoman yg jatuh ketangan Serbia. Tapi kekejian thd populasi penduduk Slavik selama perang dan selama pemberontakan Bulgaria, April lalu, mendapat respon luas diseluruh Eropa.

Utk menekan pemberontakan April di Bulgaria, Turki mengikuti cara Muslim yg sudah teruji oleh waktu dg memancung pemimpin pemberontak dan mengarak kepalanya melalui kota2 yg dipegang pemberontak agar mereka menyerah. Meski dg perlakuan sadis begitu, Bulgaria tetap bertahan thd para penyiksanya dan memaksa Turki bernegosiasi dalam sebuah konferensi utk mengabulkan otonomi bagi Bulgaria. Hasilnya : Konferensi Konstantinopel December 1876 di Konstantinopel (Istanbul). Pd konferensi ini, para negara superpower mendiskusikan batas negara dari beberapa provinsi Bulgaria dalam Kekaisaran Ottoman.

Konferensi terputus oleh menteri luar negri Turki, yg mengatakan kpd delegasi bahwa Turki telah menyetujui sebuah konstitusi baru, yg menjamin hak dan kebebasan semua minoritas etnis dan Bulgaria utk menikmati hak yg sama dg penduduk Ottoman lain. Meskipun begitu, Rusia tidak percaya kpd bualan Ottoman ini, mengingat terbiasanya Rusia akan praktek tipuan Ottoman ala Islam; Taqiya. Rusia tetap bersikap bermusuhan thd Ottoman, sementara negara Eropa lain menyetujui sebuah Bulgaria merdeka.

Rusia hampir mencapai Istanbul, namun tipu daya Inggris menyelamatkan kota tua Bizantin ini dari kekuasaan Kristen Rusia di thn 1878. Februari 1878 pasukan Rusia hampir mencapai Istanbul, tapi karena takut kota itu jatuh ke Rusia, Inggris mengirim armadanya. Dg pertolongan negosiasi armada tsb dan kenyataan bahwa Rusia menderita kehilangan pasukan cukup besar (sekitar 200.000 orang), Rusia menerima Perjanjian San Stefano (3 Maret), yg kemudian (3 Juli) diikuti oleh Perjanjian Berlin di th 1878.

Sayangnya perang kedelapan Rusia-Turki ini menyaksikan bgm tipuan Inggris menggagalkan upaya Rusia utk merebut kembali sebuah kota yg jatuh ketangan muslim dari Kristen pd th 1453.
_______________________________

Perang terakhir Rusia-Turki (PPD 1 1914-1918)

Dgn negara Eropa saling berperang satu sama lain pd PD 1, Turki salah hitung bahwa Jerman dan Austria-Hungaria akan menang, dan oleh karena itu mereka bergabung dg sekutu ini, melawan sekutu Rusia, Inggris dan Perancis. (Inggris kini VERSUS TURKI ! Bisa aja !! :shock: ) Tentara Rusia pada awal perang, memukul Turki dgn keras. Rusia yg sebenarnya terpukul dalam revolusi mereka ditahun 1918 dan 1920, tetap canggih menghantam Turki, pukulan yg sangat mendalam bagi Turki. Dengan segala kekejian dan kehebatan mereka, Turki akhirnya dijadikan debu oleh Rusia, Inggris dan Perancis di PD1. Pupus sudah ancaman jihad Ottoman thd Eropa, dan tamat sudah Kalifah Islam, mayat yg berusaha dibangkitkan oleh Osama Bin Laden dan 1 milyar umat muslim.

Rentetan kekalahan Turki oleh Rusia dan Inggris, lewat pimpinan Lawrence of Arabia di Timur Tengah, akhirnya berlanjut pada jatuhnya Ottoman dan pembebasan tanah Kristen di Armenia, Georgia, Bulgaria, Serbia, Yunani. Sementara tanah2 seperti Albania, Bosnia, Kosovo lepas dari tangan Kristen dan dijadikan negara berpenduduk Islam secara paksa oleh pemerintahan tiranis Turki selama 6 abad. Tapi kehebatan tentara Rusia bersama dg keberanian pejuang kemerdekaan di Serbia, Kroasia, Bulgaria, Yunani dan Armenia akhirnya berujung pada berakhirnya Jihad Turki di kawasan Balkan.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

The Best of Russian streetfights Vol 73 Anti-muslims riots/The Best ttg Bentrok di Jalan2 Russia, vol 73 kerusuhan Anti-Muslim
Dmitri Kolash
Published on Jul 26, 2012



Desember 2013: 6 imigran Muslim dari Chechnya menyerang LIMA orang Russia (4 lelaki & 1 gadis) dengan pisau dan senapan. Seorang lelaki Russia, Anton Sviridov, mereka tembak mati. Ia menjadi korban ke 4 gang Muslim di Moskow dlm satu tahun. Remaja2 Muslim menari2 didepan Kremlin, hanya 5 meter dari kuburan pahlawan Russia yg tewas selama PDII, dan polisi tidak bereaksi. Hanya 3 bulan sebelumnya, sebuah jeep yg dikendarai Muslim mem-bulldoe kuburanb tsb dua kali. Insiden ini mengakibatkan kemarahan Russia. 11 December 2010: sekitar 7000 orang Russia protes di Kremplin. Dalam dua hari, Muslim tewas dlm bentrokan etnik di Moskow. 15 December: Muslim mengumumkan akan membalas kematian saudara se-ukuwan mereka. Muslim mengumpulkan 3000 pengikut mereka didekat stasion metro Kievskaya. Polisi khusus beraksi dgn sigap dan menetralisasi mereka.

menyerang LIMA orang Russia (4 lelaki & 1 gadis) dengan pisau dan senapan
Mirror
Faithfreedom forum static
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

JAWABAN KAUM KOSSAK ZAPOROZHIAN/Reply of the Zaporozhian Cossacks
http://www.siotw.org/modules/news_engli ... temid=1273

Image
Lukisan artis Russia, Ilya Repin, berjudul 'Jawaban Kossak Zaporozhian' kepada Sultan Mehmed IV dari Kesultanan Ottoman.

Lukisan sebesar 2.03 m x 3.58 m ini dimulai thn 1880 dan rampung thn 1891. Kaisar Russia, Alexander III, membeli lukisan ini seharga 35,000 rubles, harga yang paling mahal yg pernah dibayar bagi sebuah lukisan Russia saat itu. Sejak itu, lukisan ini dipamerkan di Museum Nasional Russia di Saint Petersburg. Vladimir Gilyarovsky, seorang jurnalis populer, adalah salah seorang model yg berpose bagi Repin.

'Jawaban dari Kossak Zaporozhian' adalah lukisan historis yg menggambarkan thn 1676 saat kaum Kossak Saporog mengirim surat kepada Sultan Ottoman, Mehmed IV. Kaum Kossak ini adalh penduduk asli Sungai Dnieper bagian bawah di Ukraine, yg mengalahkan tentara invader, Ottoman. Walau kalah, Mehmed --dalam sebuah surat-- tetap menuntut kaum Kossak agar tunduk pada Turki. Kaum Kossak, dibawah pimpinan Ivan Sirko, menjawab dgn gaya yang rupanya 'tidak karakteristik dalam sebuah surat, penuh dengan hinaan dan ejekan.' :lol:

Lukisan diatas menggambarkan ke-gelian kaum Kossak dalam menyusun kata2 kepada Mehmed.
Surat Sultan Mehmed IV kepada Kossak Saporog:

Sebagai Sultan, putera Muhammad; kakak bulan dan matahari; budak dan wali Allah; penguasa kerajaan2 Macedonia, Babylon, Jerusalem, Mesir; kaisar segala kaisar; pemimpin segala pemimpin; ksatria luar biasa yang tidak pernah terkalahkan; penjaga kuburan Yesus Kristus; wali yang dipilih Allah sendiri; harapan dan kenyamanan Muslim; pembela Kristen ---- Saya MEMERINTAHKAN kalian, Kossak Saporog, agar tunduk secara sukarela kepada saya tanpa perlawanan dan berhenti mengganggu saya denagn serangan2 kalian.

Tertanda: Sultan Mehmed IV

Jawaban kepada Sultan:
Wahai sultan, setan Turki dan saudara sedarah dan se-iman setan, sekretaris Lucifer sendiri. Ksatria setan macam apa kau yang tidak bisa membunuh ... (kata2 kasar). Setan buang air besar dan tentaramu melahapnya. Kau, putera wts, tidak bisa menundukkan putera2 Kristen yang tidak takut pada tentaramu. Lewat darat ataupun laut, kami akan memerangimu, f*** your mother. :supz:

Kau pengemis Babilon, gembel Macedonia, pencandu alkohol dari Yerusalem, goat-f*cker dari Alexandria, penggembala babi dari Egypt, babi dari Armenia, maling Podolia, catamite (?)f Tartar, algojo Kamyanet, dan orang t0l0l dunia dan neraka, idiot didepan Tuhan dan cucu Ular, dan crick in our D***. Pig's snout, mare's arse, slaughterhouse cur, unchristened brow, screw your own mother! :lol: :lol:

Kami, kaum Saporog berdeklarasi kepadamu, you lowlife, bahkan babi Kristen-pun kau tidak sanggup menggembalanya, CIUM P*NT*T KAMI!

Tertanda: Koshovyi Otaman Ivan Sirko &n seluruh umat Saporog.
:rofl:

Artikel Faithfreedom Indonesia
Mirror
Faithfreedom forum static
scheherazade
Posts: 508
Joined: Sat Feb 02, 2013 1:19 am

Re: Bag 16 : Jihad vs Russia (1444-1918)

Post by scheherazade »

FYI Bang Ali, catamite berarti orang yang 'ditusuk' pada hubungan anal...
(tadi dikasih tanda ? jadi saya artikan sebagai Bang Ali enggak tau artinya dan saya bantu menerjemahkan, sori kalau saya sok tahu)
Post Reply