Faith Freedom International - Forum Indonesia

Dear temans, saya ingin sharing sedikit.. Cerita ini saya dapat waktu saya bertugas di Sulawesi Selatan. Pada waktu itu, saya biasa berkeliling mulai dari Bulukumba (pelabuhan di ujung Sulsel) hingga ke Sampuraga (perbatasan dengan Sulteng), hingga ke Wajo, Watampone, Palopo, Rantepao (Ibu kota Tana Toraja). Intinya: hampir semua Sulawesi Selatan, pernah saya lewati.

Pada saat saya ke Rantepao (Tana Toraja), saya mendengar cerita bagaimana usaha seorang tentara keturunan bangsawan Bugis, yang pernah mencoba mengislamkan Tana Toraja dengan senjata. Kakek dari teman saya adalah saksi mata, dimana bangsawan ini dengan pasukannya menodong para penduduk Toraja untuk menerima Islam, kalau tidak: ancamannya adalah hukuman mati (tampaknya bangsawan Bugis ini mengikuti jejak 'nabi')..

Beruntung, bahwa penduduk Toraja berhasil dalam melakukan perlawanan dan mengusir pasukan tentara nasional Indonesia yang 'liar' ini... Namun, sebagian dari penduduk Tana Toraja sempat ada yang menerima Islam, demi keselamatan jiwa-nya. Dan hingga saat ini, masyarakat Toraja yang beragama Islam adalah minoritas (alhamdulilah).

Jadi, kabar bahwa penyebaran agama Islam dilakukan dengan darah dan pedang: memiliki kecenderungan benar.

Demikian, semoga info ini berguna.

Salaam aleychem.

Cerita palsu ga nih?

Abad DjiIt wrote:Cerita palsu ga nih?

Abang, sanad-nya seperti ini:

Pelaku (kakek-nya teman) ----- bercerita ----> Kepada teman saya kuliah di Makassar ----- bercerita ----> Kepada saya ---- bercerita ----> kepada audiens (yaitu teman-teman FFI).

Nama bangsawan bugis itu kemudian menjadi nama lapangan di Jalan Ganggawa, Parepare, Sulsel. Dalam salah satu serangan balik, di mana bangsawan bugis ini sudah sangat terpojok, dia dimasukkan ke dalam gulungan karpet, kemudian diselundupkan menggunakan kendaraan truk, sehingga pada saat diperiksa oleh penduduk setempat, tidak ditemukan.

Begitulah kisah lengkap yang saya dengar dari teman saya (orang Toraja itu). Mengenai benar / tidaknya, tergantung apakah si pelaku (kakek-nya teman saya) itu bohong atau tidak, bukan? Saya hanya meneruskan sanad-nya. Tapi, benang merahnya adalah bahwa bangsawan bugis ini masih kontroversi untuk diangkat status-nya menjadi pahlawan.

Salam damai & tentram untuk kita semua.

betdaniel99 wrote:Dear temans, saya ingin sharing sedikit.. Cerita ini saya dapat waktu saya bertugas di Sulawesi Selatan. Pada waktu itu, saya biasa berkeliling mulai dari Bulukumba (pelabuhan di ujung Sulsel) hingga ke Sampuraga (perbatasan dengan Sulteng), hingga ke Wajo, Watampone, Palopo, Rantepao (Ibu kota Tana Toraja). Intinya: hampir semua Sulawesi Selatan, pernah saya lewati.

Pada saat saya ke Rantepao (Tana Toraja), saya mendengar cerita bagaimana usaha seorang tentara keturunan bangsawan Bugis, yang pernah mencoba mengislamkan Tana Toraja dengan senjata. Kakek dari teman saya adalah saksi mata, dimana bangsawan ini dengan pasukannya menodong para penduduk Toraja untuk menerima Islam, kalau tidak: ancamannya adalah hukuman mati (tampaknya bangsawan Bugis ini mengikuti jejak 'nabi')..

Beruntung, bahwa penduduk Toraja berhasil dalam melakukan perlawanan dan mengusir pasukan tentara nasional Indonesia yang 'liar' ini... Namun, sebagian dari penduduk Tana Toraja sempat ada yang menerima Islam, demi keselamatan jiwa-nya. Dan hingga saat ini, masyarakat Toraja yang beragama Islam adalah minoritas (alhamdulilah).

Jadi, kabar bahwa penyebaran agama Islam dilakukan dengan darah dan pedang: memiliki kecenderungan benar.

Demikian, semoga info ini berguna.

Salaam aleychem.

saya juga pernah dengar ni cerita dari teman saya yang asli toraja...
ngakunya doank islam agama damai...

Abad DjiIt wrote:Cerita palsu ga nih?

Iya, meragukan, cuma dengar dari cerita dari temannya yg diceritakan oleh kakeknya. Kagak valid, payah.

.... eh, kok mirip kesaksian muslim2 ya? Denger dari ustadnya, ustadnya juga denger dari ustad yg lain dst, tapi bisa ngomong "...aku (muslim) bersaksi muhamad rasul olloh"

betdaniel99 wrote: Abang, sanad-nya seperti ini:

Pelaku (kakek-nya teman) ----- bercerita ----> Kepada teman saya kuliah di Makassar ----- bercerita ----> Kepada saya ---- bercerita ----> kepada audiens (yaitu teman-teman FFI).

Nama bangsawan bugis itu kemudian menjadi nama lapangan di Jalan Ganggawa, Parepare, Sulsel. Dalam salah satu serangan balik, di mana bangsawan bugis ini sudah sangat terpojok, dia dimasukkan ke dalam gulungan karpet, kemudian diselundupkan menggunakan kendaraan truk, sehingga pada saat diperiksa oleh penduduk setempat, tidak ditemukan.

Begitulah kisah lengkap yang saya dengar dari teman saya (orang Toraja itu). Mengenai benar / tidaknya, tergantung apakah si pelaku (kakek-nya teman saya) itu bohong atau tidak, bukan? Saya hanya meneruskan sanad-nya. Tapi, benang merahnya adalah bahwa bangsawan bugis ini masih kontroversi untuk diangkat status-nya menjadi pahlawan.

Salam damai & tentram untuk kita semua.

Kayak empat serangkai penulis kisah ya.

Kirimi orang-orang Tana Toraja dengan artikel-artikel dari FFI !!!

Iya, biar mereka semakin tertarik dengan Islam dan mana yang belum Islam segera masuk Islam.

ceceps01 wrote: Iya, meragukan, cuma dengar dari cerita dari temannya yg diceritakan oleh kakeknya. Kagak valid, payah.

.... eh, kok mirip kesaksian muslim2 ya? Denger dari ustadnya, ustadnya juga denger dari ustad yg lain dst, tapi bisa ngomong "...aku (muslim) bersaksi muhamad rasul olloh"

Saya masih hidup, teman saya masih hidup, kakek-nya sudah meninggal...
Hebatnya, masih ada yang ragu, bukan? Bagaimana dengan hadith yang baru disusun ratusan tahun setelah kematian Muhammad? Bisakah diterima??

Untuk membuktikan cerita ini palsu:
Pertama> Buktikan bahwa saya tidak pernah ke Sulsel.
Kedua> Buktikan bahwa teman saya berbohong.
Ketiga> Buktikan bahwa kakek-nya teman saya berbohong.

Saya enggak bisa kasih bukti-bukti untuk nomor 2 & 3, tapi untuk yang pertama:
1. Saya tau rute dari Makassar hingga ke Bulukumba, yaitu melewati Jeneponto.
2. Saya tau rute dari Makassar hingga ke Toraja. Ada dua rute:
2.a) Via Enrekang: nanti akan bertemu dengan Bukit Nona, yang memiliki bentuk yang 'khas'. 'Nabi' Muhammad pasti suka..
2.b) Via Palopo: nanti akan melewati Masamba, ini rute berputar (lebih jauh daripada via Enrekang).
3. Silakan dicek, apa nama lapangan yang terletak di Jl. Ganggawa, Kota Parepare: apakah berbau Bugis atau tidak.
4. Dari Pantai Losari, kita bisa ke Pula Kayangan atau Samalona naik kapal..

Jadi kangen juga makan nyuk nyang dan sop Konro Lombat (LOMpo BATang)... Heheheee..
Jadi, bagaimana kita bisa percaya dengan hadith yang disusun sekian abad setelah kematian 'nabi'?

Salam damai untuk kita semua.

Salut buat Betdaniel

Gw tambahin infonya biar lengkap
Dalang dari muslim itu adalah Andi Sose pemilik Universitas 45 Bangsawan Bugis dari Enrekang
Salah satu tokoh yang berhasil mengusir muslim dari Tana Toraja telah dikuburkan di samping makam Pong Tiku di desaku yang bernama Pangala (sori lupa namanya)
Di Pangala satu mesjid pun haram hukumnya berdiri, ketika disana terasa tentram dan damai tidak ada panggilan setan untuk menunaikan kejahatan.

Cerita palsu ga nih?

Situ yang botol abis diceritain sama ustadz kalo islam selalu dizolimin walaupun giliran islam menzolimin kalian pura-pura tuli dan buta

Kayak empat serangkai penulis kisah ya.

Kalo lu ngk percaya tanya orang dikampung gw di Pangala kuburannya samping Pong Tiku kok ngk jauh2 amat
Ngomong2 lu percaya 100% omongan si mamad yah.......
sayang saksinya ngk ada
Hakim yang percaya omongan orang tanpa saksi itu disebut apa yah?????

saint_crusader wrote:Hakim yang percaya omongan orang tanpa saksi itu disebut apa yah?????

IBLIS !!!

Abad DjiIt wrote:Cerita palsu ga nih?

ceceps01 wrote: Iya, meragukan, cuma dengar dari cerita dari temannya yg diceritakan oleh kakeknya. Kagak valid, payah.

.... eh, kok mirip kesaksian muslim2 ya? Denger dari ustadnya, ustadnya juga denger dari ustad yg lain dst, tapi bisa ngomong "...aku (muslim) bersaksi muhamad rasul olloh"

betdaniel99 wrote: Saya masih hidup, teman saya masih hidup, kakek-nya sudah meninggal...
Hebatnya, masih ada yang ragu, bukan? Bagaimana dengan hadith yang baru disusun ratusan tahun setelah kematian Muhammad? Bisakah diterima??

Bro,
sekali lagi terbukti logika muslim kalo lagi membela agamanya akan jungkir balik

Mereka bisa bilang cerita ente bohong, tapi ngga bisa lihat kalo mereka juga diboongin sama Muhammad.

saint_crusader wrote: Gw tambahin infonya biar lengkap
Dalang dari muslim itu adalah Andi Sose pemilik Universitas 45 Bangsawan Bugis dari Enrekang
Salah satu tokoh yang berhasil mengusir muslim dari Tana Toraja telah dikuburkan di samping makam Pong Tiku di desaku yang bernama Pangala (sori lupa namanya)
Di Pangala satu mesjid pun haram hukumnya berdiri, ketika disana terasa tentram dan damai tidak ada panggilan setan untuk menunaikan kejahatan.

Bang Crusader, terima kasih atas info-nya, padahal saya saja masih sungkan untuk sebut nama..

Teman-teman yang saat ini sedang ada di Sulsel, silakan dicek, apa nama lapangan di Jl. Ganggawa, Parepare: apakah sama dengan nama yang disebutkan oleh Abang Crusader.

Saya dulu pernah ke Londa, liat kuburan di dalam batu (kok mirip adat Yahudi, ya? Jangan-jangan Toraja adalah salah satu daru 10 suku Israel yang hilang itu.. Heheheee), terus berenang-renang di kolam air hangat di Makula.. Jadi kangen untuk ke sana lagi..

Salam damai untuk kita semua.

kenapa harus takut dgn islamisasi?

biarin aja muslim mendatangi org2 kristen asal tdk berbau kriminal. justru momen spt ini yg hrs dimanfaatkan, krn sulit bagi nonmuslim utk memperkenalkan kekonyolan islam dgn inisiatif nonmuslim sendiri.

persiapkan diri anda, keluarga anda, teman2 anda sebisa mgkn.....

Mantaplah kalo semakin banyak Islam ditana Toraja....

love_peaceful2 wrote:biarin aja muslim mendatangi org2 kristen asal tdk berbau kriminal. justru momen spt ini yg hrs dimanfaatkan, krn sulit bagi nonmuslim utk memperkenalkan kekonyolan islam dgn inisiatif nonmuslim sendiri.

Nah, itu masalahnya... Pakai nodong senjata segala, bro.

Wassalam.

betdaniel99 wrote:Nah, itu masalahnya... Pakai nodong senjata segala, bro.

Wassalam.

Yah... mo gimana lagi, tabiat asli muslim keluar. Kristen yg benar dan sebagai warga negara yg baik menyerahkan semua urusan kriminal pada hukum sekalipun hukum itu korup dan menindas. Bukan mau menggurui, tapi begitulah ajaran St Petrus.

Salam kafir.

muslim kalo dengar cerita islamisai dengan senjata, walaupun sumbernya dari orang2 yang terlibat dan banyak bukti2 mendukung cerita itu, tetap saja cerita itu dianggap fitnah..!! pasti muslim ngomong gini, "gak mungkin...itu pasti fitnah, islamkan agama damai....ada ayatnya kok di kora, bagimu agama mu bagiku agamaku"....PREETTTTT...!!!

tapi kalo dengar cerita ada kapir bagi2 sembako..sekalipun sumbernya dari orang gila yang lewat, otaknya sudah terprogram untuk satu kesimpulan...."ini pasti KRISTENISASI...!!".

ada yang seru nich bro ternyata bukan hanya toraja aja yg pengen di islamkan...
saat2 ini pusat agama kristen di indo sedang diusahakan agar ada FPInya awalnya mereka memakai kedok kebaikan demi menjaga stabilitas daerah tapi sampai sekarang organisasi adat tandingan semisal brigade manguni berjuang agar hal itu tdk terbentuk karena bagi kami pemerintah aja udah cukup untuk menjatuhkan hukuman kalo ada yg melanggar coz negara qt negara hukum.........
jadi say NO to FPI (Front Pantat Islam )

RyoBapt wrote:Mantaplah kalo semakin banyak Islam ditana Toraja....

MANTAPLAH KALO SEMAKIN BANYAK MURTADIN DI INDONESIA