Bagian 18: JIhad vs Austria/Jerman 1500-sekarang***
Posted: Wed May 17, 2006 5:51 pm
Bisa juga dibaca di :
Jihad vs Polandia, Lithuania, Belarusia, Ukraina (1444-1699)
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=21611
------------------------------
JIHAD vs AUSTRIA
http://www.historyofjihad.org/austria.html
Ibukota Wina
Sebuah gereja dgn arsitektur baroque di Wina http://www.travellerspoint.com/photos/g ... s/Austria/
Selama abad 16 & 17, penduduk Kristen di Eropa Tenggara terus menerus dihantui serangan2 invasi Muslim. Tentara2 Mongol-Tartar menghancurkan bagian pedesaan, mencari tawanan utk dijadikan budak atau sandera; sementara pendudukan tentara Turki Ottoman berakibat - penjarahan, penghancuran tempat ibadah dan pemerasan.
(Sebelum memeluk Islam, agresi kaum Mongol-Tartar hanya bertujuan materi semata. Setelah Hulagu Khan memeluk Islam, tujuannya berubah menjadi penyebaran Islam.)
Setelah mencaplok Serbia, Kroasia, Romania, Bulgaria dan Hungaria, kini tentara Ottoman bergerak menuju pusat Eropa dgn berkali2 menyerang Cracow (Polandia) dan Wina (Austria). Mereka berfokus pada Wina karena ini merupakan kota penting dan merupakan pintu ke Polandia dan Jerman. Karena bahaya ini, musim dingin 1682-3, Polandia, Prussia (Jerman) dan Austria bersepakat utk mengadakan aksi gabungan melawan invasi Turki dan menjanjikan bantuan kalau ada serangan langsung terhdp Wina atau Cracow.
______________________________
Jan Sobieski dari Polandia memimpin tentara Hussar di Pertempuran Wina
Keberanian spt Jan Sobieski sejajar dgn Karl Martel, Iskandar Zulkarnaen, Julius Caesar ataupun Napoleon. Sobieski bergerak menuju Wina dgn 30.000 tentara.
Turki menginvasi Austria, menguasai daerah2 diluar Wina sampai Raja Leopold harus mengungsi ke Passau. Dan tgl 14 Juli 1683, tentara Turki sebanyak 140.000 orang tiba di tembok2 Wina. Kara Mustapha Pasha memimpin serangan terhdp Wina.
Tentara Muslim Turki sedang mengepung Vienna, 1683
Saat berlangsungnya serangan (14 Juli – 12 September), datanglah bala bantuan dari daerah2 sekitar Kerajaan Habsburg dan Polandia.
Wina merupakan benteng kuat tetapi pada akhir Agustus 1683, kota itu menghadapi bahaya runtuh. Persediaan pangan dan amunisi mulai tipis dan pada tgl 1 September, Turki meledakkan mesiu dibawah salah satu tembok dan menangkan bagian kota itu. Diluar tembok, namun demikian, keadaan nampak lebih cerah. 30.000 tentara Polandia dan raja dan sekaligus panglima perang, Jan Sobieski, penyelamat Wina dan Eropa, telah tiba.
Karena ‘shock tactics’ batalyun2 Kristen macam ini, tentara Turki kehilangan sekitar 15.000 tentara kavalri, sementara sekutu Barat kehilangan kurang dari 4000. Wina diselamatkan tepat pada waktunya, karena Turki sesudah memasuki bagian kota itu.
Turki tidak pernah dapat memulihkan diri dari pertempuran ini, dan walaupun Kekaisaran Ottoman masih dapat bertahan selama 200 tahun, mulai saat ini, mereka hanya dapat menjaga dan tidak lagi dapat menambah wilayah jajahan.
__________________________________
Dlm pertempuran ini, Sobieski menghancurkan Jihadi dgn tentara Husaria-nya (kavalri bersenjata Polandia), secara TOTAL. Bersama tentara Husaria, mereka mendobrak markas Kara Mustafa dan tanpa ampun membanti semua orang Turki.
Sobieski sending Message of Victory to the Pope after the Battle of Vienna. Painting by Jan Matejko, 1880, National Museum, Kraków
Kekalahan Jihadi Ottoman di Wina th 1683 ini, menandai berbaliknya nasib invasi Muslim kedua di Eropa ini. (Yang pertama dihantam oleh Charles Martel di Poitiers thn 732). Thn 1685, republik Venesia menyatakan perang terhdp kerajaan Ottoman; mereka merebut kembali Morea, Attica dan Athena dari tangan kotor Turki, tapi Buda (salah satu kota di Hungaria) sayangnya direbut Turki.
Thn 1687, Ottoman kembali mengalami kekalahan di Bukit Harsan didekat Mohacs, dan Beograd harus dilepaskannya (1688), tetapi direbut kembali oleh pasukan Ottoman pd thn 1690; th 1691 Transylvania (kini bagian dari Romania) diselamatkan dari Ottoman oleh Austria. Lalu dibawah komando Pangeran Eugene of Savoy th 1697, ia memimpin pasukannya meraih kemenangan di Pertempuran Zenta; th 1699, Perjanjian Karlowitz mengakhiri perang dgn Muslim Ottoman.
Hasil Perang melawan Jihadi Ottoman
Kerjaan Ottoman menyerahkan Hungaria, termasuk Transylvania (kini bagian dari Romania), kpd kerajaan Austria, Habsburg, Podolia kpd Poland dan Morea (Peloponesos) dan Dalmatia kpd Venesia. Perang ini mengakibatkan melemahnya Kerjaan Ottoman; selama abad ke 17, mereka harus mempertahankan jajahan hasil perang jarahan mereka melawan meningkatnya kekuatan barat.
Abad 18, Russia, Inggris dan Perancis tidak hanya menetapkan utk selama2nya ancaman Islam terhdp Eropa, tetapi membawa perang melawan Islam langsung ke jantung Islam sendiri dgn merebut Syria, Transjordan, Iraq dan bahkan sampai ke Arab (dgn kelihaian tokoh yg bernama Lawrence of Arabia).
Turkipun mendapat julukan "The Sick man of the Bosphorus".
Jihad vs Polandia, Lithuania, Belarusia, Ukraina (1444-1699)
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=21611
------------------------------
JIHAD vs AUSTRIA
http://www.historyofjihad.org/austria.html
Ibukota Wina
Sebuah gereja dgn arsitektur baroque di Wina http://www.travellerspoint.com/photos/g ... s/Austria/
Selama abad 16 & 17, penduduk Kristen di Eropa Tenggara terus menerus dihantui serangan2 invasi Muslim. Tentara2 Mongol-Tartar menghancurkan bagian pedesaan, mencari tawanan utk dijadikan budak atau sandera; sementara pendudukan tentara Turki Ottoman berakibat - penjarahan, penghancuran tempat ibadah dan pemerasan.
(Sebelum memeluk Islam, agresi kaum Mongol-Tartar hanya bertujuan materi semata. Setelah Hulagu Khan memeluk Islam, tujuannya berubah menjadi penyebaran Islam.)
Setelah mencaplok Serbia, Kroasia, Romania, Bulgaria dan Hungaria, kini tentara Ottoman bergerak menuju pusat Eropa dgn berkali2 menyerang Cracow (Polandia) dan Wina (Austria). Mereka berfokus pada Wina karena ini merupakan kota penting dan merupakan pintu ke Polandia dan Jerman. Karena bahaya ini, musim dingin 1682-3, Polandia, Prussia (Jerman) dan Austria bersepakat utk mengadakan aksi gabungan melawan invasi Turki dan menjanjikan bantuan kalau ada serangan langsung terhdp Wina atau Cracow.
______________________________
Jan Sobieski dari Polandia memimpin tentara Hussar di Pertempuran Wina
Keberanian spt Jan Sobieski sejajar dgn Karl Martel, Iskandar Zulkarnaen, Julius Caesar ataupun Napoleon. Sobieski bergerak menuju Wina dgn 30.000 tentara.
Turki menginvasi Austria, menguasai daerah2 diluar Wina sampai Raja Leopold harus mengungsi ke Passau. Dan tgl 14 Juli 1683, tentara Turki sebanyak 140.000 orang tiba di tembok2 Wina. Kara Mustapha Pasha memimpin serangan terhdp Wina.
Tentara Muslim Turki sedang mengepung Vienna, 1683
Saat berlangsungnya serangan (14 Juli – 12 September), datanglah bala bantuan dari daerah2 sekitar Kerajaan Habsburg dan Polandia.
Wina merupakan benteng kuat tetapi pada akhir Agustus 1683, kota itu menghadapi bahaya runtuh. Persediaan pangan dan amunisi mulai tipis dan pada tgl 1 September, Turki meledakkan mesiu dibawah salah satu tembok dan menangkan bagian kota itu. Diluar tembok, namun demikian, keadaan nampak lebih cerah. 30.000 tentara Polandia dan raja dan sekaligus panglima perang, Jan Sobieski, penyelamat Wina dan Eropa, telah tiba.
Karena ‘shock tactics’ batalyun2 Kristen macam ini, tentara Turki kehilangan sekitar 15.000 tentara kavalri, sementara sekutu Barat kehilangan kurang dari 4000. Wina diselamatkan tepat pada waktunya, karena Turki sesudah memasuki bagian kota itu.
Turki tidak pernah dapat memulihkan diri dari pertempuran ini, dan walaupun Kekaisaran Ottoman masih dapat bertahan selama 200 tahun, mulai saat ini, mereka hanya dapat menjaga dan tidak lagi dapat menambah wilayah jajahan.
__________________________________
Dlm pertempuran ini, Sobieski menghancurkan Jihadi dgn tentara Husaria-nya (kavalri bersenjata Polandia), secara TOTAL. Bersama tentara Husaria, mereka mendobrak markas Kara Mustafa dan tanpa ampun membanti semua orang Turki.
Sobieski sending Message of Victory to the Pope after the Battle of Vienna. Painting by Jan Matejko, 1880, National Museum, Kraków
Kekalahan Jihadi Ottoman di Wina th 1683 ini, menandai berbaliknya nasib invasi Muslim kedua di Eropa ini. (Yang pertama dihantam oleh Charles Martel di Poitiers thn 732). Thn 1685, republik Venesia menyatakan perang terhdp kerajaan Ottoman; mereka merebut kembali Morea, Attica dan Athena dari tangan kotor Turki, tapi Buda (salah satu kota di Hungaria) sayangnya direbut Turki.
Thn 1687, Ottoman kembali mengalami kekalahan di Bukit Harsan didekat Mohacs, dan Beograd harus dilepaskannya (1688), tetapi direbut kembali oleh pasukan Ottoman pd thn 1690; th 1691 Transylvania (kini bagian dari Romania) diselamatkan dari Ottoman oleh Austria. Lalu dibawah komando Pangeran Eugene of Savoy th 1697, ia memimpin pasukannya meraih kemenangan di Pertempuran Zenta; th 1699, Perjanjian Karlowitz mengakhiri perang dgn Muslim Ottoman.
Hasil Perang melawan Jihadi Ottoman
Kerjaan Ottoman menyerahkan Hungaria, termasuk Transylvania (kini bagian dari Romania), kpd kerajaan Austria, Habsburg, Podolia kpd Poland dan Morea (Peloponesos) dan Dalmatia kpd Venesia. Perang ini mengakibatkan melemahnya Kerjaan Ottoman; selama abad ke 17, mereka harus mempertahankan jajahan hasil perang jarahan mereka melawan meningkatnya kekuatan barat.
Abad 18, Russia, Inggris dan Perancis tidak hanya menetapkan utk selama2nya ancaman Islam terhdp Eropa, tetapi membawa perang melawan Islam langsung ke jantung Islam sendiri dgn merebut Syria, Transjordan, Iraq dan bahkan sampai ke Arab (dgn kelihaian tokoh yg bernama Lawrence of Arabia).
Turkipun mendapat julukan "The Sick man of the Bosphorus".