Komik Pembunuhan Abu Afak oleh Muhammad
Posted: Mon Apr 02, 2012 7:58 am
MUHAMMAD MEMERINTAHKAN SALIM B. UMAYR UNTUK MEMBUNUH ABU AFAK
Sumber: Sirat Rasul Allah, oleh Ibn Ishaq, hal. 675
Abu Afak, 120 tahun, adalah salah satu orang dari B. Amr b. Auf dari klan B. Ubayda. Dia menunjukkan rasa tak suka ketika Rasulullah membunuh al-Harith b. Suwayd b. Samit dan dia lalu berkata (menulis puisi):
Aku sudah lama hidup tapi belum pernah melihat
Orang² yang sedemikian taatnya melakukan perintah
Dan pada sekutunya ketika mereka dipanggil
Lebih daripada kesetiaan putra² Qayla saat mereka berkumpul,
Merekalah orang² yang menaklukkan gunung² dan pantang menyerah,
Seorang penunggang datang pada mereka dan memecah belah mereka
jadi dua dengan berkata “ini halal”, “itu haram” dan segala macam lainnya.
Jika kau lebih memilih martabat atau kedudukan, maka sudah dari dulu
kau mengikuti Tubba.
[Catatan: Tubba adalah pemimpin dari Yaman yang dulu menyerbu yang merupakan bagian dari Saudi Arabia sekarang ini. Qaylite menentang penjajahan Tubba]
Rasulullah bersabda, “Siapa yang akan berurusan dengan bajingan ini untuk saya?” Kemudian Salim b. Umayr saudara laki-laki B. Amr b. Auf, salah satu dari “yang berduka”, pergi dan membunuhnya.
Umama b. Muzayriya (Muslim) berkata mengenai hal itu (menulis puisi menyalahkan Abu Afak):
Kamu memberikan kepada agama Allah dan orang yang bernama Ahmad! (Muhamad)
Melalui dia yang adalah ayahmu, kejahatan adalah anak yang dia hasilkan!
“Hanif” memberikanmu dorongan di waktu malam dengan perkataan
“Ambilah Abu Afak itu terlepas dari umurnya!”
Walaupun saya tahu apakah itu perbuatan orang atau jin
Yang membunuhmua di kegelapan malam (Saya tidak akan memberi tahu).
---------------------------------
Sumber lain berasal dari Kitab Al Tabaqat Al Kabir Volume 2, Oleh Ibn Sa`d, hal. 32:
Kemudian terjadi serangan (“sariyyah”) oleh Salim Ibn Umayr al-Amri terhadap Abu Afak, orang Yahudi pada (bulan) Shawwal dipermulaan dari bulan ke 20 hijrah Rasulullah. Abu Afak adalah dari Bani Amr Ibn Awf dan seorang yang sudah tua yang telah mencapai umur 120 tahun. Dia seorang Yahudi, dan dulunya pernah menghasut orang-orang untuk menentang Rasulullah, dan menyusun bait-bait puisi yang bersifat menyindir (Muhammad).
Salim Ibn Umayr yang adalah salah seorang yang paling berduka yang berpartisipasi dalam perang Badr berkata, “Saya bersumpah bahwa saya harus membunuh abu Afak atau mati dihadapannya.” Dia menunggu kesempatannya sampai suatu malam yang panas datang, dan Abu Afak tidur di ruang terbuka. Salim Ibn Umayr mengetahui hal ini, sehingga dia menusukkan pedangnya pada hati Abu Afak dan menekannya sampai tembus ke kasurnya. Musuh Allah berteriak dan orang-orang yang menjadi pengikutnya segera datang kepadanya, membawa dia ke rumahnya dan menguburkannya.
--------------------------
Abu Afak yang sudah tua renta yang sudah tinggal di Medinah sebelum Muhammad hijrah dari Mekkah mendorong orang-orang yang tinggal di Medina untuk meragukan dan meniggalkan Muhammad. Afak merasa bahwa ajaran dan perkataan Muhammad sangat aneh dan diktatorial. Dia mempertanyakan orang-orang Arab yang percaya dengan Muhammad. Dia suka membuat puisi-puisi yang bersifat satire untuk menynidir Muhammad. Kelihatannya Muhammad tidak senang (baca: kebakaran jenggot) sehingga memerintahkan pengikutnya untuk menghabisi “bajingan” (“rascal”) yang sudah tua renta ini. Abu Afak sama sekali tidak mengacam atau menyakiti Muhammad secara fisik. Hanya dengan kata-kata yang tidak pas di telinga Muhammad, maka melayanglah nyawanya.
Apakah pembunuhan yang dilakukan oleh Salim atas perintah Muhammad bisa dibenarkan?
Apakah hanya karena sindiran dari puisi dan kata-kata Abu Afak yang tidak berkenan dihati Muhammad, nyawanya bisa diambil oleh Muhammad begitu saja? Apakah ini standard moral Muhammad sebagai seorang utusan Allah?
Tidakakah Anda melihat bahwa pembunuhan terhadap Abu Afak seorang tua renta oleh Salim seorang pejuang Muslim dengan cara mencuri-curi pada saat Abu Afak tertidur lelap sebagai perbutaan yang sangat pegecut?
KOMIK PEMBUNUHAN ABU AFAK
bersambung ...
Sumber: Sirat Rasul Allah, oleh Ibn Ishaq, hal. 675
Abu Afak, 120 tahun, adalah salah satu orang dari B. Amr b. Auf dari klan B. Ubayda. Dia menunjukkan rasa tak suka ketika Rasulullah membunuh al-Harith b. Suwayd b. Samit dan dia lalu berkata (menulis puisi):
Aku sudah lama hidup tapi belum pernah melihat
Orang² yang sedemikian taatnya melakukan perintah
Dan pada sekutunya ketika mereka dipanggil
Lebih daripada kesetiaan putra² Qayla saat mereka berkumpul,
Merekalah orang² yang menaklukkan gunung² dan pantang menyerah,
Seorang penunggang datang pada mereka dan memecah belah mereka
jadi dua dengan berkata “ini halal”, “itu haram” dan segala macam lainnya.
Jika kau lebih memilih martabat atau kedudukan, maka sudah dari dulu
kau mengikuti Tubba.
[Catatan: Tubba adalah pemimpin dari Yaman yang dulu menyerbu yang merupakan bagian dari Saudi Arabia sekarang ini. Qaylite menentang penjajahan Tubba]
Rasulullah bersabda, “Siapa yang akan berurusan dengan bajingan ini untuk saya?” Kemudian Salim b. Umayr saudara laki-laki B. Amr b. Auf, salah satu dari “yang berduka”, pergi dan membunuhnya.
Umama b. Muzayriya (Muslim) berkata mengenai hal itu (menulis puisi menyalahkan Abu Afak):
Kamu memberikan kepada agama Allah dan orang yang bernama Ahmad! (Muhamad)
Melalui dia yang adalah ayahmu, kejahatan adalah anak yang dia hasilkan!
“Hanif” memberikanmu dorongan di waktu malam dengan perkataan
“Ambilah Abu Afak itu terlepas dari umurnya!”
Walaupun saya tahu apakah itu perbuatan orang atau jin
Yang membunuhmua di kegelapan malam (Saya tidak akan memberi tahu).
---------------------------------
Sumber lain berasal dari Kitab Al Tabaqat Al Kabir Volume 2, Oleh Ibn Sa`d, hal. 32:
Kemudian terjadi serangan (“sariyyah”) oleh Salim Ibn Umayr al-Amri terhadap Abu Afak, orang Yahudi pada (bulan) Shawwal dipermulaan dari bulan ke 20 hijrah Rasulullah. Abu Afak adalah dari Bani Amr Ibn Awf dan seorang yang sudah tua yang telah mencapai umur 120 tahun. Dia seorang Yahudi, dan dulunya pernah menghasut orang-orang untuk menentang Rasulullah, dan menyusun bait-bait puisi yang bersifat menyindir (Muhammad).
Salim Ibn Umayr yang adalah salah seorang yang paling berduka yang berpartisipasi dalam perang Badr berkata, “Saya bersumpah bahwa saya harus membunuh abu Afak atau mati dihadapannya.” Dia menunggu kesempatannya sampai suatu malam yang panas datang, dan Abu Afak tidur di ruang terbuka. Salim Ibn Umayr mengetahui hal ini, sehingga dia menusukkan pedangnya pada hati Abu Afak dan menekannya sampai tembus ke kasurnya. Musuh Allah berteriak dan orang-orang yang menjadi pengikutnya segera datang kepadanya, membawa dia ke rumahnya dan menguburkannya.
--------------------------
Abu Afak yang sudah tua renta yang sudah tinggal di Medinah sebelum Muhammad hijrah dari Mekkah mendorong orang-orang yang tinggal di Medina untuk meragukan dan meniggalkan Muhammad. Afak merasa bahwa ajaran dan perkataan Muhammad sangat aneh dan diktatorial. Dia mempertanyakan orang-orang Arab yang percaya dengan Muhammad. Dia suka membuat puisi-puisi yang bersifat satire untuk menynidir Muhammad. Kelihatannya Muhammad tidak senang (baca: kebakaran jenggot) sehingga memerintahkan pengikutnya untuk menghabisi “bajingan” (“rascal”) yang sudah tua renta ini. Abu Afak sama sekali tidak mengacam atau menyakiti Muhammad secara fisik. Hanya dengan kata-kata yang tidak pas di telinga Muhammad, maka melayanglah nyawanya.
Apakah pembunuhan yang dilakukan oleh Salim atas perintah Muhammad bisa dibenarkan?
Apakah hanya karena sindiran dari puisi dan kata-kata Abu Afak yang tidak berkenan dihati Muhammad, nyawanya bisa diambil oleh Muhammad begitu saja? Apakah ini standard moral Muhammad sebagai seorang utusan Allah?
Tidakakah Anda melihat bahwa pembunuhan terhadap Abu Afak seorang tua renta oleh Salim seorang pejuang Muslim dengan cara mencuri-curi pada saat Abu Afak tertidur lelap sebagai perbutaan yang sangat pegecut?
KOMIK PEMBUNUHAN ABU AFAK
bersambung ...