Pustaka Background Bangunan

Post Reply
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Pustaka Background Bangunan

Post by walet »

Image
Batu Bata adalah khas bangunan Majapahit, bisa dijadikan background

Image
Bangunan candi

Image
Candi Bajang Ratu
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Pustaka Background Bangunan

Post by walet »

Image
Singgasana Raja Majapahit
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Pan Kobar wrote:Untuk mndapat ilustrasi gambar Pusaka Emas, Arca emas, senjata, Candi dll, bisa di dapat di FB MAJAPAHIT(WILWATIKTA).
Ternyata peninggalan yg adiluhung ini banyak dan aman tersimpan di museum Metropolitan Amerika
Image
Jenis : Senjata Api
Nama : Meriam Kapal CETBANG
Era : Kerajaan Majapahit, abad ke-14

Koleksi :
THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY - USA

Cannon

Period: Majapahit period
Date: ca. 14th century
Culture: Indonesia (Java)
Medium: Bronze
Dimensions: L. 37 7/16 in. (95.2 cm)
Classification: Metalwork

Credit Line: Gift of Mr. and Mrs. Martin Lerner, in honor of Professor Samuel Eilenberg, 1986
Accession Number: 1986.503

Indonesia
The Javanese Majapahit Empire was arguably able to encompass much of the modern day ASEAN due to its unique mastery of bronze-smithing and use of a central arsenal fed by a large number of cottage industries within the immediate region. Documentary and archeological evidence indicate that Arab or Indian traders introduced gunpowder, gonnes, muskets, blunderbusses, and cannon to the Javanese, Acehnese, and Batak via long established commercial trade routes around the early to mid 14th century CE. Portuguese and Spanish invaders were unpleasantly surprised and occasionaly even outgunned on occasion. The resurgent Singhasari Empire overtook Sriwijaya and later emerged as the Majapahit whose warfare featured the use of fire-arms and cannonade. Circa 1540 CE the Javanese, always alert for new weapons found the newly arrived Portuguese weaponry superior to that of the locally made variants. Javanese bronze breech-loaded swivel-guns, known as meriam, or erroneously as lantaka, was used widely by the Majapahit navy as well as by pirates and rival lords. The demise of the Majapahit empire and the dispersal of disaffected skilled bronze cannon-smiths to Brunei, modern Sumatra, Malaysia and the Philippines lead to widespread use, especially in the Makassar Strait.
A Chinese pirate or commercial shipwreck site[where?] yeilded a paired swivel gun, for rapid firing: one barrel would fire whiles its opposite was being reloaded, though this remains a rare find. Other archeological finds have unearthed triple-barrel and double-barrel swivel-guns, though they were not widely duplicated.[citation needed]
Saltpetre harvesting was recorded by Dutch and German travelers as being common in even the smallest villages and was collected from the decomposition process of large dung hills specifically piled for the purpose. The Dutch punishment for possession of unpermitted gunpowder appears to have been amputation.[unreliable source?] Ownership and manufacture of gunpowder was later prohibited by the colonial Dutch occupiers. According to a colonel McKenzie quoted in Sir Thomas Stamford Raffles, The History of Java (1817), the purest sulphur was supplied from a crater from a mountain near the straits of Bali.

CATATAN :
Armada laut Majapahit yang dipersenjatai CETBANG inilah sangat disegani oleh kawasan Asia. Terdiri dari beberapa ukuran (1 meter hingga 3 meter), menggunakan mesiu jenis low explosive berdaya bakar tinggi. Hal ini beda dengan mesiu yang ditemukan China yang high explosive berdaya dorong tinggi. Sempat menggetarkan armada laut Spanyol dan Portugis di Malaka, karena mereka tidak mengira ada bangsa di belahan timur (yang dianggap primitif) sudah menggunakan senjata api (meriam dan senapan). Dikemudian hari jenis meriam ini kalah jauh dengan meriam eropa (yang lebih baik kwalitas materialnya dan mampu melontarkan proyektil lebih jauh karena memakai mesiu China), tetapi tetap disegani karena bentuknya yang kecil dan berdaya bakar tinggi mampu dibawa bergerak cepat. Di era berikutnya di warisi oleh Demak dan era kerajaan berikutnya. Ketika masa penjajahan kolonial Belanda, semua meriam dan senjata api dikumpulkan dan dilebur menjadi senjata mereka. Pengetahuan tentang membuat mesiu dan senjata api dilarang keras dan akan dihukum berat pelakunya. Senjata sisa peninggalan Majapahit justru tersisa banyak di negara-negara bawahannya di semenanjung Melayu dan Sumatera serta di Kalimantan. Karena banyak dimusnahkan, adalah suatu kebanggaan bagi kita semua bisa melihat sisa peninggalan yang ada walau disimpan oleh museum asing di Amerika Serikat ini. Pada gambar, bagian hulu yang seharusnya tertutup dipapas / dipotong guna memperlihatkan mekanisme kerjanya.

Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.

"AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA".


Image
Jenis : Perhiasan Emas
Nama : CINCIN STEMPEL KERAJAAN (huruf JAWI)
Era : Jawa Tengah, abad ke-9
Material : Emas

Koleksi :
THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY - USA

Ring with Oval Bezel with Java Kuno Raised Inscription

Period: Late Central Javanese period
Date: Second half of the 9th–first quarter of the 10th century
Culture: Indonesia (Java)
Medium: Gold
Dimensions: H. 1/8 in. (0.3 cm); Diam. 1 1/8 in. (2.9 cm)
Classification: Jewelry
Credit Line: The Samuel Eilenberg-Jonathan P. Rosen Collection of Indonesian Gold, Bequest of Samuel Eilenberg and Gift of Jonathan P. Rosen, 1998
Accession Number: 1998.544.428
This artwork is not on display

Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.

"AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA".

Image
Jenis : Arca Emas
Nama : Garudha Mukha
Era : Perkiraan abad ke-10, Kerajaan Kahuripan
Asal : Jawa Timur
Material : Emas

Melihat ornamennya yang lengkap sesuai cerita GARUDHA MUKHA dan model hiasannya, saya meyakini arca ini dibuat di era Kerajaan Kahuripan pada abad ke-10 / 11. Sebab ketika era KADIRI dan SINGHASARI, ornamen KURA-KURA tidak digunakan lagi.

Koleksi :
BARAKAT GALLERY
421 North Rodeo Drive, Beverly Hills, CA - USA

Gold Sculpture of Vishnu Riding on the Shoulders of Garuda - CK.0051

Origin: Indonesia
Circa: 900 AD to 1300 AD
Dimensions: 7.25" (18.4cm) high x 3.5" (8.9cm) wide 989 Grams
Collection: Asian
Style: Javanese
Medium: Gold

Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.

"AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA".



Lebih Komplitnya kunjungi di
http://www.facebook.com/Majapahit.WILWATIKTA/photos
Indah2 banget peninggalan leluhur kita, beruntung amerika mau merawatnya, bisa kita bayangkan andai peninggalan ini di pegang sm Mouse'slim psti dah hncur lebur di jadikan huruf cacing
Post Reply