HONOUR KILLINGS di Negara Barat (I)
Posted: Thu Jul 27, 2006 1:22 am
Lihat HONOR KILLINGS DI NEGARA MUSLIM (II) :
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=21930
DASAR HUKUM HONOUR KILLING DLM QURAN DAN HADIS lihat: http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 538#228538
http://www.news.faithfreedom.org/index. ... le&sid=276
"UK: MEMBUNUH DEMI KEHORMATAN MUSLIM"
By Giraldus Cambrensis, July 20, 2006
ISRAEL, 1995: Ibtihaz Hasoun, ditikam mati oleh kakak lelakinya, yg memanggil penduduk desanya utk menontonnya membunuh 'adiknya yg sudah terlaknat' itu. Para penduduk desa merayakan honor killing tsb.
Antara tahun 1993 dan 2001, ada paling tidak 109 kasus honour killings di INGGRIS. Pada permulaan bulan Juli, Diana Nammi, pendiri badan the International Campaign Against Honour Killings, bermarkas di London, mengatakan bahwa dlm satu tahun terakhir ini, organisasinya mengalami peningkatan 4 kali permintaan bantuan wanita yg takut akam menjadi korban honor killings ini. Katanya: "Jumlah honour killings meningkat karena semakin banyak wanita menyadari hak2 mereka." Kebanyakan wanita yg mencari bantuan, katanya, berasal dari keluarga2 Muslim Afghan, Iran dan Kurdi.
Katanya, "Percayalah, bahkan keluarga wanita2 ini membayar orang utk melacak mereka."
The International Campaign Against Honour Killings dibentuk thn 2003. DI situsnya dinyatakan : "Lebih dari 5000 wanita dan gadis2 dibunuh setiap tahunnya oleh anggota keluarga dlm 'honour killings', menurut PBB. Tindak pidana ini terjadi dlm budaya yg percaya bahwa tingkah laku seksual wanita membawa aib bagi keluarga dan bahwa setiap wanita yg dituduh atau dicurigai harus dibunuh. Alasan pembunuhan bervariasi, mulai dari berbicara dgn lelaki, sampai pemerkosaan (si gadis yg dibunuh karena dianggap ‘mengundang’ pemerkosaan’ tsb)."
Western Resistance melaporkan bahwa bulan Mei lalu, kasus2 honour killings dari Pakistan, Palestina, Turki dan Kurdi. Praktek ini berhubungan dgn adat perkawinan paksa. Walau dianggap sbg adat istiadat, honour killings merupakan praktek Muslim secara eksklusif. Artikel itu mencatat bahwa di Turki, dimana perubahan dlm UU tidak lagi mengijinkan pelaku honour killing menerima hukuman ringan, gadis2 di kawasan Kurdi dipaksa utk BUNUH DIRI.
Bln Juni, pengamat khusus PBB bagi kekerasan terhdp wanita, Nn Yakin Erturk, mengunjungi Turki utk memeriksa meningkatnya bunuh diri diantara wanita muda. Ia melihat bahwa kasus2 ini berhubungan erat dgn adapt spt perkawinan paksa dan kekerasan domestik. Katanya: "Mayoritas wanita di provinsi2 yg saya kunjungi hidup sesuai dgn perintah partriarkh yg didasarkan pada ‘kehormatan’ terhdp tradisi, budaya dan persekutuan antar suku. Berbagai bentuk kekerasan digunakan secara sengja terhdp wanita yg dianggap melanggar aturan2 itu. Bunuh diri wanita di kawasan itu oleh karena itu timbul dlm konteks tsb."
Laporan surat kabar the International Herald Tribune mengatakan bahwa di Turki, bunuh diri secara paksa itu disebut dgn "virgin suicides," atau 'perawan2 yg bunuh diri.'
Laporan itu menyebut kasus Derya, gadis 17 tahun dari kota Kurdi, Batman. Ia menerima perintah utk bunuh diri dari pamannya, lewat SMS dari cellphone-nya. Pesan itu berbunyi: "Kau mencoreng namamu. BUNUH DIRIMU DAN BERSIHKAN KAMI DARI RASA MALU atau KAMI AKAN MEMBUNUHMU TERLEBIH DAHULU."
Derya membina hubungan dgn seorang pemuda di sekolahnya. Ia tahu risikonya, karena kakeknya juga membunuh tantenya karena pacaran. Derya mencoba bunuh diri tapi gagal. Setelah mendptkan counseling ia melarikan diri dari keluarganya. Katanya: "Daerah itu sangat religius dan tidak mungkin bagimu utk membebaskan diri jika kau perempuan. Pilihannya adalah, melarikan diri dari keluarga dan pindah kesebuah kota, atau bunuh diri. Di desa saya, dlm suku ayah saya, lelaki berada di langit ketujuh sementara perempuan diperlakukan spt dibawah bumi. Selama keluarga2 tidak mempercayai puteri2 mereka, hal2 buruk akan terus berlangsung."
---------------------------------------
Di Inggris, kasus2 honour killing terus menerus membuat kaget masyarakat umum. Kasus baru2 ini melibatkan Samaira Aziz (foto atas), yg kakak dan sepupunya diberikan hukuman seumur hidup pd tgl 14 Juli. Pembunuhan wanita cerdas lulusan universitas berusia 25- thn itu terjadi di rumahnya di Southall, London Barat, saat keluarganya memutuskan ia harus dihukum karena melakukan affair dgn lelaki Muslim yg bukan pilihan keluarganya.
Saat kakaknya dijemput polisi setelah membunuh Samaira, ia mengatakan: "Adik perempuan saya membuat masalah. Ia tidak mau kawin dgn jodoh yg disediakan. Kami hanya mengijinkan perkawinan antar saudara. Adik saya ingin lari dari rumah dan kami menghalanginya."
Seluruh keluarganya menyaksikan peristiwa pembunuhan itu, dan ayah Samaira lari ke Pakistan, utk menghindari penangkapan, karena tidak adanya perjanjian ekstradisi. Ibunya hanya berdiri dan menonton Samaira ditikam dan diseret pada rambutnya agar ia masuk kembali kedalam rumah saat ia mencoba melarikan diri. Samaira ditusuk 18 kali dan lehernya digorok 3 kali ! Kedua anak Azhar Nazir berusia 2 dan 4 thn & kakaknya yg berusia 29, sampai kena cipratan darahnya.
Ann Cryer adalah anggota parlemen yg mewakili sebuah daerah dgn taraf penduduk Muslim yg tinggi. Ia berkampanye secara aktif melawan perkawinan paksa dan mensponsori studi bahwa perkawinan2 Muslim2 Pakistan antara saudara sepupu mengakibatkan sejumlah penyakit. Katanya : "Ingatlah apa yg terjadi selama 30 tahun terakhir ini: banyak keluarga2 Pakistan dan Kurdi pindah kesini dan kini anak2 mereka mencapai usia layak kawin. Jumlah 'honour killings' meningkat karena jumlah wanita sbg korban juga meningkat. Sering asal muasal kasus2 ini adalah hubungan yg tidak disetujui keluarga."
Organisasi Diana Nammi, the International Campaign Against Honour Killings, dibentuk setelah kasus Heshu Yones menjadi topik luas.
********************
CASE STUDY 1: HESHU YONES
Heshu Yones dibunuh ayahnya pd tgl October 12, 2002. Gadis muda berusia 16 tahun ini dibunuh oleh ayahnya berdarah Kurdi-Irak berusia 48 thn, Abdullah Yones, karena dianggap terlalu "kebarat2an".
Ayahnya tiba di Inggris, 10 thn yg lalu sbg pengungsi politik. Ia kaget ketika mengetahui bahwa Heshu mengadakan hubungan dgn Samnizam Elkhouri, lelaki Kristen Lebanon berusia 18 tahun.
Ia menusuk Heshu 11 kali sambil tidak lupa menggorok lehernya. Puterinya dibiarkan mati karena kehilangan darah. Tubuhnya ditemukan dgn pisaunya masih menancap dilehernya. Pisau itu ditancapkan dgn begitu kerasnya dilehernya sampai ujungnya patah. Abdullah Yones dihukum seumur hidup pd tgl September 29, 2003.
Polisi mengatakan: "Abdullah Yones mencoba melindungi 'kehormatannya.' Beberapa bulan sebelum kematian puterinya, ia dibawa ke Kurdistan utk dinikahkan secara tradisional tetapi keluarga calon suaminya menolaknya karena mereka menganggap ia bukan lagi perawan. Oleh karena itu Abdullah memutuskan utk membunuhnya dan seluruh keluarganya menyetujui pembunuhan itu."
Abdullah Yones adalah orang pertama di Inggris yg mengakui pembunuhan demi "kehormatan.”
-------------------------------------
FENOMENA BUDAYA ?
Memang honor killing juga terjadi di kawasan non-Muslim, spt di India misalnya. Alasan ini selalu digunakan Muslim utk menunjukkan bahwa bukan honor killing berasal dari 'tradisi sosial' dan bukan dari agama.
Betulkah ? Kalau gitu, apa dong gunanya Islam, yg katanya agama terakhir dan paling hebat, pembawa rahmat bagi umat manusia, kalau tidak sanggup mengatasi kejahatan pada perempuan ini dan kalau pada akhirnya tidak berbeda dari Hindu2 musyrikun yg begitu dibenci Muslim ?
Ini hanyalah pertanda bahwa Islam telah mengadopsi tradisi biadab dari jaman jahiliyah (termasuk perajaman, pencambukan, pencabutan tangan, pemenggalan dan honor killing!). Islam tidak dgn tegas menolak praktek2 ini.
Ingat bahwa Muslim selalu ingin mencuci darah dari tangan mereka dgn menunjuk pada tindak kriminal orang lain.
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=21930
DASAR HUKUM HONOUR KILLING DLM QURAN DAN HADIS lihat: http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 538#228538
http://www.news.faithfreedom.org/index. ... le&sid=276
"UK: MEMBUNUH DEMI KEHORMATAN MUSLIM"
By Giraldus Cambrensis, July 20, 2006
ISRAEL, 1995: Ibtihaz Hasoun, ditikam mati oleh kakak lelakinya, yg memanggil penduduk desanya utk menontonnya membunuh 'adiknya yg sudah terlaknat' itu. Para penduduk desa merayakan honor killing tsb.
Antara tahun 1993 dan 2001, ada paling tidak 109 kasus honour killings di INGGRIS. Pada permulaan bulan Juli, Diana Nammi, pendiri badan the International Campaign Against Honour Killings, bermarkas di London, mengatakan bahwa dlm satu tahun terakhir ini, organisasinya mengalami peningkatan 4 kali permintaan bantuan wanita yg takut akam menjadi korban honor killings ini. Katanya: "Jumlah honour killings meningkat karena semakin banyak wanita menyadari hak2 mereka." Kebanyakan wanita yg mencari bantuan, katanya, berasal dari keluarga2 Muslim Afghan, Iran dan Kurdi.
Katanya, "Percayalah, bahkan keluarga wanita2 ini membayar orang utk melacak mereka."
The International Campaign Against Honour Killings dibentuk thn 2003. DI situsnya dinyatakan : "Lebih dari 5000 wanita dan gadis2 dibunuh setiap tahunnya oleh anggota keluarga dlm 'honour killings', menurut PBB. Tindak pidana ini terjadi dlm budaya yg percaya bahwa tingkah laku seksual wanita membawa aib bagi keluarga dan bahwa setiap wanita yg dituduh atau dicurigai harus dibunuh. Alasan pembunuhan bervariasi, mulai dari berbicara dgn lelaki, sampai pemerkosaan (si gadis yg dibunuh karena dianggap ‘mengundang’ pemerkosaan’ tsb)."
Western Resistance melaporkan bahwa bulan Mei lalu, kasus2 honour killings dari Pakistan, Palestina, Turki dan Kurdi. Praktek ini berhubungan dgn adat perkawinan paksa. Walau dianggap sbg adat istiadat, honour killings merupakan praktek Muslim secara eksklusif. Artikel itu mencatat bahwa di Turki, dimana perubahan dlm UU tidak lagi mengijinkan pelaku honour killing menerima hukuman ringan, gadis2 di kawasan Kurdi dipaksa utk BUNUH DIRI.
Bln Juni, pengamat khusus PBB bagi kekerasan terhdp wanita, Nn Yakin Erturk, mengunjungi Turki utk memeriksa meningkatnya bunuh diri diantara wanita muda. Ia melihat bahwa kasus2 ini berhubungan erat dgn adapt spt perkawinan paksa dan kekerasan domestik. Katanya: "Mayoritas wanita di provinsi2 yg saya kunjungi hidup sesuai dgn perintah partriarkh yg didasarkan pada ‘kehormatan’ terhdp tradisi, budaya dan persekutuan antar suku. Berbagai bentuk kekerasan digunakan secara sengja terhdp wanita yg dianggap melanggar aturan2 itu. Bunuh diri wanita di kawasan itu oleh karena itu timbul dlm konteks tsb."
Laporan surat kabar the International Herald Tribune mengatakan bahwa di Turki, bunuh diri secara paksa itu disebut dgn "virgin suicides," atau 'perawan2 yg bunuh diri.'
Laporan itu menyebut kasus Derya, gadis 17 tahun dari kota Kurdi, Batman. Ia menerima perintah utk bunuh diri dari pamannya, lewat SMS dari cellphone-nya. Pesan itu berbunyi: "Kau mencoreng namamu. BUNUH DIRIMU DAN BERSIHKAN KAMI DARI RASA MALU atau KAMI AKAN MEMBUNUHMU TERLEBIH DAHULU."
Derya membina hubungan dgn seorang pemuda di sekolahnya. Ia tahu risikonya, karena kakeknya juga membunuh tantenya karena pacaran. Derya mencoba bunuh diri tapi gagal. Setelah mendptkan counseling ia melarikan diri dari keluarganya. Katanya: "Daerah itu sangat religius dan tidak mungkin bagimu utk membebaskan diri jika kau perempuan. Pilihannya adalah, melarikan diri dari keluarga dan pindah kesebuah kota, atau bunuh diri. Di desa saya, dlm suku ayah saya, lelaki berada di langit ketujuh sementara perempuan diperlakukan spt dibawah bumi. Selama keluarga2 tidak mempercayai puteri2 mereka, hal2 buruk akan terus berlangsung."
---------------------------------------
Di Inggris, kasus2 honour killing terus menerus membuat kaget masyarakat umum. Kasus baru2 ini melibatkan Samaira Aziz (foto atas), yg kakak dan sepupunya diberikan hukuman seumur hidup pd tgl 14 Juli. Pembunuhan wanita cerdas lulusan universitas berusia 25- thn itu terjadi di rumahnya di Southall, London Barat, saat keluarganya memutuskan ia harus dihukum karena melakukan affair dgn lelaki Muslim yg bukan pilihan keluarganya.
Saat kakaknya dijemput polisi setelah membunuh Samaira, ia mengatakan: "Adik perempuan saya membuat masalah. Ia tidak mau kawin dgn jodoh yg disediakan. Kami hanya mengijinkan perkawinan antar saudara. Adik saya ingin lari dari rumah dan kami menghalanginya."
Seluruh keluarganya menyaksikan peristiwa pembunuhan itu, dan ayah Samaira lari ke Pakistan, utk menghindari penangkapan, karena tidak adanya perjanjian ekstradisi. Ibunya hanya berdiri dan menonton Samaira ditikam dan diseret pada rambutnya agar ia masuk kembali kedalam rumah saat ia mencoba melarikan diri. Samaira ditusuk 18 kali dan lehernya digorok 3 kali ! Kedua anak Azhar Nazir berusia 2 dan 4 thn & kakaknya yg berusia 29, sampai kena cipratan darahnya.
Ann Cryer adalah anggota parlemen yg mewakili sebuah daerah dgn taraf penduduk Muslim yg tinggi. Ia berkampanye secara aktif melawan perkawinan paksa dan mensponsori studi bahwa perkawinan2 Muslim2 Pakistan antara saudara sepupu mengakibatkan sejumlah penyakit. Katanya : "Ingatlah apa yg terjadi selama 30 tahun terakhir ini: banyak keluarga2 Pakistan dan Kurdi pindah kesini dan kini anak2 mereka mencapai usia layak kawin. Jumlah 'honour killings' meningkat karena jumlah wanita sbg korban juga meningkat. Sering asal muasal kasus2 ini adalah hubungan yg tidak disetujui keluarga."
Organisasi Diana Nammi, the International Campaign Against Honour Killings, dibentuk setelah kasus Heshu Yones menjadi topik luas.
********************
CASE STUDY 1: HESHU YONES
Heshu Yones dibunuh ayahnya pd tgl October 12, 2002. Gadis muda berusia 16 tahun ini dibunuh oleh ayahnya berdarah Kurdi-Irak berusia 48 thn, Abdullah Yones, karena dianggap terlalu "kebarat2an".
Ayahnya tiba di Inggris, 10 thn yg lalu sbg pengungsi politik. Ia kaget ketika mengetahui bahwa Heshu mengadakan hubungan dgn Samnizam Elkhouri, lelaki Kristen Lebanon berusia 18 tahun.
Ia menusuk Heshu 11 kali sambil tidak lupa menggorok lehernya. Puterinya dibiarkan mati karena kehilangan darah. Tubuhnya ditemukan dgn pisaunya masih menancap dilehernya. Pisau itu ditancapkan dgn begitu kerasnya dilehernya sampai ujungnya patah. Abdullah Yones dihukum seumur hidup pd tgl September 29, 2003.
Polisi mengatakan: "Abdullah Yones mencoba melindungi 'kehormatannya.' Beberapa bulan sebelum kematian puterinya, ia dibawa ke Kurdistan utk dinikahkan secara tradisional tetapi keluarga calon suaminya menolaknya karena mereka menganggap ia bukan lagi perawan. Oleh karena itu Abdullah memutuskan utk membunuhnya dan seluruh keluarganya menyetujui pembunuhan itu."
Abdullah Yones adalah orang pertama di Inggris yg mengakui pembunuhan demi "kehormatan.”
-------------------------------------
FENOMENA BUDAYA ?
Memang honor killing juga terjadi di kawasan non-Muslim, spt di India misalnya. Alasan ini selalu digunakan Muslim utk menunjukkan bahwa bukan honor killing berasal dari 'tradisi sosial' dan bukan dari agama.
Betulkah ? Kalau gitu, apa dong gunanya Islam, yg katanya agama terakhir dan paling hebat, pembawa rahmat bagi umat manusia, kalau tidak sanggup mengatasi kejahatan pada perempuan ini dan kalau pada akhirnya tidak berbeda dari Hindu2 musyrikun yg begitu dibenci Muslim ?
Ini hanyalah pertanda bahwa Islam telah mengadopsi tradisi biadab dari jaman jahiliyah (termasuk perajaman, pencambukan, pencabutan tangan, pemenggalan dan honor killing!). Islam tidak dgn tegas menolak praktek2 ini.
Ingat bahwa Muslim selalu ingin mencuci darah dari tangan mereka dgn menunjuk pada tindak kriminal orang lain.