Buku: Apakah Allâh Benci Wanita?

Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Buku: Apakah Allâh Benci Wanita?

Post by Adadeh »

http://www.timesonline.co.uk/tol/commen ... 394176.ece" onclick="window.open(this.href);return false;
Fears of Muslim anger over religious book
'Does God Hate Women' by Jeremy Stangroom and Ophelia Benson cites attitudes to women and criticises Mohammed's marriage

From The Sunday Times
May 31, 2009

Image

Image

TERJEMAHAN DIBAWAH.
User avatar
pod-rock
Posts: 829
Joined: Tue Nov 28, 2006 1:25 pm

Re: Buku: Apakah Allâh Benci Wanita?****

Post by pod-rock »

Buku “Apakah Allah benci wanita”
Oleh Jeremy Stangroom dan Ophelia Benson

Dari Sunday Times
May 31, 2009

http://www.timesonline.co.uk/tol/commen ... 394176.ece


Sebuah buku akademis tentang sikap agama terhadap wanita akan diterbitkan minggu ini, meski ada ketakutan buku ini akan menyebabkan ngamuknya muslim, karena mengkritisi Muhammad yg menikahi bocah umur 9 tahun sebagai istri KETIGANYA.

Buku ini, berjudul “Apakah Allah benci wanita?”, menyebutkan bahwa pernikahan Muhammad pada sang bocah wanita bernama Aisha “Tidaklah sepenuhnya setujuan dengan gagasan bahwa Muhammad punya niat baik dalam hatinya terhadap wanita.”

Buku ini juga menyatakan bahwa Cherie Blair, istri dari bekas perdana menteri, telah salah ketika membela islam dalam kuliahnya yg menyatakan bahwa “tidak disebutkan dalam Quran bahwa wanita boleh dipukul oleh suaminya dan bukti2 tersebut haruslah tidak dianggap sah dalam pengadilan2 islam.”

Akhir Minggu ini, sang penerbit, Continuum, bilang telah menerima “opini luar” mengenai buku2 budaya dan agama yg isinya mungkin bisa menyebabkan ‘mengamuknya’ fihak tertentu. “Kita meminta nasihad dan berhenti sejenak utk memikirkan kembali sebelum memutuskan utk terus menerbitkannya,” kata Oliver Gadsby, CEO perusahaan tsb. Buku ini akan diterbitkan hari kamis ini.

Sebuah Novel yg baru saja diterbitkan yg menuliskan tentang hubungan Muhammad dg Aisha, juga menyebabkan ‘amukan’. Novel Jewel of Medina menyebabkan kemarahan kaum muslim, yg belakangan ditangkap karena mencoba membom kantor penerbitnya.

Buku terbitan Continuum ini mungkin bisa menimbulkan ‘kemarahan’ karena didasarkan pada penelaahan sikap religius yang faktual terhadap kaum wanita. Penulis Inggris Jeremy Stangroom dan co-authornya Ophelia Benson, yg mana sebelumnya menulis buku tentang filosofi dan sains yg telah mendapatkan banyak tanggapan positif, didukung oleh banyak tulisan2 ulama islam jaman dulu utk bukunya ini. Mereka menyerang usaha2 utk ‘melunakkan’ episode kontroversi dalam kehidupan Muhammad ini. Setelah 9/11, para penulis ini berpendapat, gelombang Political Correctness yg ditujukan utk membangun ‘jembatan’ dengan dunia muslim telah membuat tuduhan ‘islamophobia’ digunakan utk membungkam debat akan moralitas tindakan2 sosial, jaman dulu maupun sekarang.

Lewat banyak katalog2 mengerikan tentang penyiksaan terhadap wanita dalam nama islam, juga dalam nama agama lain, termasuk Hinduisme dan katolikisme, Stangroom dan Benson menyimpulkan bahwa kebanyakan agama2 besar dunia pada intinya bersikap misoginis (benci thd wanita).

Diantara banyak tragedi, mereka menyebutkan kematian 14 wanita muda dalam kebakaran di Mekah, Saudi Arabia bulan Maret 2002. wanita2 ini mati setelah dipaksa kembali keruang kelas yg terbakar oleh polisi Syariah karena mereka tidak memakai baju yg pantas sebagai muslim (burqa), bukannya diselamatkan dari api.

Tapi, yg paling ‘rame’ dari buku mereka mestilah kesimpulan mereka mengenai umur berapa Muhammad meniduri Aisha.

Sementara banyak orang berpendapat bahwa ayah Aisha pertamanya menawarkan Aisha pada Muhammad ketika berumur 6 th, banyak juga yg berpendapat bahwa Muhammad menikahinya ketika Aisha berumur 9 tahun dan menidurinya ketika Aisha mencapai masa puber.

Tapi, Stangroom dan Benson menyebutkan kutipan dari sejarawan yang paling dihormati karyanya dijaman awal islam, Muhammad ibn Jarir al-Tabari, yg mengutip Aisha berkata: “Rasulallah meniduriku dirumahku ketika aku berumur 9 tahun”. Sang penulis menyimpulkan “otoritas religius dan ulama2 konservatif telah menyembah Allah yang kejam… allah yg berpikir bocah wanita harus dinikahkan dengan orang2 tua”.

Pernyataan tegas demikian bisa menimbulkan kemarahan para muslim. Anjem Choudary, seorang hakim Syariah dan bekas pemimpin organisasi terlarang di Inggris, Al-Muhajiroun, berkata: “Menyebutkan Aisha sebagai anak kecil ketika dia menikah itu tidak benar.”

“Umur 9 dia mendapat mens dan masa itu wanita dianggap dewasa jika sudah mens. Tak seorangpun akan menganggap penting pembicaraan tentang pengantin anak kecil. Ini akan berujung pada kemarahan besar, seperti yg kita lihat pada kasus The Jewel of Medina”.
Post Reply