Wanita dlm Islam : Menderita KeBIADABAN sebuah ideologi

ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Wanita dlm Islam : Menderita KeBIADABAN sebuah ideologi

Post by ali5196 »

diterjemahkan FOXHOUND :

http://www.familysecuritymatters.org/ch ... id=1387143

Women in Islam: Suffering the Barbary of an Ideology
By Frank Salvato
April 4, 2008

...

Sebuah pepatah Islam berkata, "Surga wanita terletak dibawah telapak suaminya". Dan kita tahu bahwa dalam etika kebudayaan Islam, mengarahkan tapak sepatu pada orang lain adalah suatu penghinaan yang paling tinggi.

Suatu kenyataan penting adalah bahwa di dalam dunia Islam, wanita dianggap sebagai obyek milik. Mereka boleh diperlakukan dengan sangat kasar sesuai dengan kultur [Islami] mereka & jika mereka melanggar Syariat Islam, hukuman maksimal yg mereka dapatkan adalah : hukum
cambuk dan hukum rajam sampai mati.

Hukuman mati cukup banyak divoniskan pada wanita-wanita dlm kultur
Islam murni. Pelanggaran-pelanggaran yang dikenakan hukuman mati di dalam Syariat Islam bermacam-macam, mulai dari busana yang tidak islami sampai berdua-an dengan lawan jenis yang tidak semuhrim.

Salah seorang pemuka agama Islam, Abu Hamed Mohammad al-Ghazzali, yang dijuluki 'Muslim paling besar setelah Muhammad' menuliskan bahwa peran muslimah adalah ".... tinggal di rumah dan merajut. Muslimah tidak boleh keluar rumah terlalu sering, tidak boleh banyak belajar, dan tidak boleh berbincang-bincang dengan tetangga. Dia hanya boleh mengunjungi tetangga apabila benar-benar penting, dia harus melayani suaminya... dan memuaskan suaminya dalam hal apapun... segala uneg-unegnya harus disimpannya sendiri sebagai ibadah... dia harus selalu bersih dan siap melayani kebutuhan sexual suaminya setiap saat"

Cerita-cerita monoton tentang ke-otoriter-an Islam ini, hanyalah sebagian kecil masalah yang dihadapi para wanita Islam. Dalam kenyataannya, begitu banyak dan tak terhitung pelanggaran-pelanggaran terhadap hak kemanusiaan wanita di tangan para muslim fundamentalis ini.

* Kesaksian seorang wanita di dalam pengadilan shariah hanya bernilai setengah dari kesaksian seorang pria. Hal ini menyebabkan keadilan dan kesamaan hak dalam kasus perceraian antara pria dan wanita sangat tidak mungkin terjadi. Dan sebaliknya yang terjadi di negara-negara yang menganut Syariat Islam seperti Arab Saudi, Iran dan Mesir, seorang pria cukup mengucapkan 'Aku ceraikan engkau' tiga kali untuk mengesahkan perceraian antara suami dan istri.

* Seorang suami berhak memukul istrinya atas ketidaktaatan seorang istri atau atas perilaku yang tidak menyenangkan hatinya. Menurut hukum Islam, seorang suami boleh menyakiti atau memukul istrinya dengan alasan sbb:

1. Jika sang istri tidak berusaha tampil cantik di depannya
2. Jika sang istri menolak berhubungan sexual
3. Jika sang istri meninggalkan rumah tanpa ijin atau tanpa alasan yang cukup kuat
4. atau jika sang istri melupakan kewajiban agamanya

Dan hal-hal tersebut di atas sudah cukup untuk menjadi alasan perceraian. Presiden Universitas Al-azhar Cairo menjelaskan cara yang paling tepat dalam menghajar seorang istri dalam sebuah wawancara televisi. "Tidak dengan cara dipukuli", demikian penjelasan Sheikh Ahmad Al-Tayyeb, "Lebih tepat, ditinju !" :wink:

* Anak gadis yang masih berumur 9 tahun, seringkali dijual untuk sebuah pernikahan pada pria-pria yang puluhan tahun lebih tua. Ayah mereka akan mendapatkan mas kawin sebagai gantinya. Anak-anak gadis ini, dalam kondisi sebelum puber, diperlakukan seperti budak di siang hari dan dipaksa melayani secara sexual di malam hari

* Wanita juga merupakan sasaran budaya barbar Islam yang disebut dengan "Pembunuhan demi Kehormatan" (honor killing). Di mana seorang wanita dibunuh oleh keluarga atau kerabat prianya demi kehormatan nama keluarga. Pembunuhan seperti ini memberikan pembunuhnya keleluasaan hukum dan tidak akan ada keadilan bagi korban pembunuhan tersebut.

* Seorang istri yang tidak hormat pada suami - atau mungkin hanya sekedar tidak beruntung, bisa disekap dalam sebuah ruangan yang disebut "Ruangan Istri". Ruangan dalam sebuah rumah keluarga yang digunakan untuk menyekap seorang wanita, tanpa makanan dan minuman untuk suatu waktu yang lamanya ditentukan oleh suaminya. Di beberapa kasus ruangan-ruangan ini digunakan sebagai ruang teror, di mana wanita menunggu untuk dipukuli suami mereka sampai mati. Dan memang banyak yang mati

Yang menarik tapi sekaligus mengecewakan, organisasi-organisasi wanita di seluruh dunia, termasuk yang progresif dan pro-feminist seperti Organisasi Wanita Nasional hanya bisa memberikan komentar lip-service pada kasus-kasus ini dimana seharusnya kasus-kasus tersebut dapat dan layak memicu kemarahan publik wanita.

Kolumnis Jeff Jacoby, di sebuah artikel Boston Glove bulan Desember 2007, berjudul "Perang Islami para Muslimah" memberikan daftar pelanggaran-pelanggaran yang brutal terhadap wanita di tangan Islam fundamentalis.

Di Pakistan, sebuah rapat dewan suatu suku memerintahkan seorang wanita untuk diperkosa secara massal sebagai hukuman atas kelakuan saudara laki-lakinya yang melakukan hubungan gelap dengan seorang wanita dari suku lain

Di San Fransisco, seorang muslimah muda ditembak mati setelah dia membuka jilbabnya dan berdandan memakai make up ketika akan menjadi pendamping wanita di pernikahan temannya

Di Teheran, seorang ayah memenggal putrinya yang berumur 7 tahun karena dia menduga anaknya tersebut telah diperkosa. Dia berkata dia lakukan itu semua untuk mempertahankan kehormatan, nama baik dan martabatnya.

Di Arab Saudi, polisi syariah menghalang-halangi anak-anak sekolah meloloskan diri dari gedung yang terbakar karena mereka tidak mengenakan 'busana islami memadai.' 15 anak perempuan mati terbakar hidup-hidup di bencana tersebut.

Image Image
Gubernur Mekah, memeriksa gedung terbakar yg membakar hidup2 15 gadis dan melukai 50 lainnya. :wink:

May 2006, di provinsi Punjab, Pakistan. Aisha, seorang gadis berumur 18 tahun dituduh berzinah oleh suaminya setelah satu setengah bulan menikah karena melarikan diri dari rumah ke rumah saudaranya laki-laki karena takut akan keselamatan dirinya. Suaminya ditemani dengan saudaranya laki-laki membujuk Aisha untuk kembali ke rumah mereka dengan berpura-pura ingin rujuk. Aisha setuju. Dan dari tempat tidurnya di rumah sakit, Aisha bercerita bagaimana dalam perjalan pulang, suaminya dan saudaranya laki-laki berhenti di tempat agak terpencil, memukuli dan menyiksanya. Mereka memotong hidung dan bibir Aisha, meninggalkannya di tengah ladang tidak perduli akan nasibnya akankah dia hidup atau mati.

Sama di bulan Mei 2006, perempuan Pakistan yang lain, Shamin Mai yang dituduh melakukan kejahatan karena menikahi seorang pria pilihannya sendiri dan menolak tali perjodohan yang diputuskan keluarganya. Dipotong kedua kakinya oleh saudaranya laki-laki dan pamannya.

Mutilasi, tradisi barbar Islam yang terikat erat dengan "Pembunuhan demi Kehormatan" adalah suatu tindakan yang digunakan untuk menakut-nakuti wanita sebagai hukuman atas perlawanan terhadap laki-laki. Baik itu pada ayah atau suami, baik itu adalah tindakan aktual atau hanya sebuah persepsi. Tindakan ini adalah hal yang biasa dan dapat diterima di dalam dunia Islam fundamentalis.

Diketahui bahwa ketika Taliban menguasai Afganistan di tahun 1996, sebuah dekrit dikeluarkan yang melarang perempuan meninggalkan rumah mereka. Sebelumnya, perempuan2 Afghanistan melakukan pekerjaan-pekerjaan di rumah sakit, sekolah dan berbagai sektor sipil. Wanita-wanita tersebut ada yang berprofesi sebagai dokter dan guru. Mereka adalah kaum profesional. Tapi dengan keluarnya dekrit dari Taliban, pendayagunaan wanita dan pendidikan bagi wanita otomatis terhenti seketika. Bahkan, banyak dari mereka akan menjadi pengemis.

Aturan tirani ini juga berlaku bagi para pria yang berusaha membantu wanita-wanita tersebut. Pada tahun 2006, bbrp tahun setelah 'pembebasan' Afghanistan, seorang guru Afghan berumur 46 tahun diseret dari rumahnya di hadapan keluarganya dan dibunuh dengan mengenaskan - dicincang dan tubuhnya diceraiberaikan- hanya karena menolak perintah untuk tidak memberikan pendidikan bagi perempuan.

Image
http://www.etemaad.com/Released/86-11-15/23-1.jpg
Image
Di Iran, dua orang wanita, kakak beradik bernama Zohreh dan Azar, dihukum mati dengan dirajam setelah dituduh melakukan perzinahan. Di bawah hukum syariat Islam, hukuman mati diberikan pada wanita-wanita yang melakukan perzinahan. Kejahatan yang dituduhkan pada dua wanita tersebut kebetulan tertangkap dalam sebuah rekaman video. "Perzinahan" itu terjadi ketika dua orang wanita tersebut ada dihadapan pria lain ketika suami mereka tidak ada. Saya ulangi dan tegaskan, kejahatan mereka yang terekam di rekaman video adalah karena mereka ada di hadapan pria lain ketika suami mereka tidak ada. Tidak ada aktifitas sexual, tidak ada sentuhan apapun. Bahkan susah dibuktikan pula dari rekaman tersebut bahwa mereka sedang terlibat pembicaraan. Tetapi di bawah hukum syariah, mereka melakukan perzinahan dan dihukum mati dengan dirajam. Dan sebelumnya mereka mendapat hukuman 99 cambuk untuk tuduhan "hubungan ilegal"

Dalam hukum rajam, tangan seorang wanita diikat kebelakang dan tubuhnya di ikat dan dibungkus dengan kain. Setelah ikatan itu dipastikan erat dan tidak lepas, dia dibawah ke sebuah lubang di tengah-tengah garis lingkaran dengan ukuran yang sudah disiapkan baginya, dan dikubur sampai setinggi bahunya. Setelah dia ditimbun di dalam lubang tersebut. Orang-orang mulai berteriak "Allah hu akbar" dan mulai melemparkan batu-batu sebesar kepalan tangan ke arah kepalanya dari jarak yang sudah ditentukan. Batu-batu tersebut dilemparkan sampai dia mati atau sampai dia berhasil meloloskan diri keluar dari lubang kubur dan menyeberang keluar garis lingkaran.

Kejadian nyata yang menyesakkan dada ini terus berlangsung di seluruh dunia bahkan di sini, di Amerika, di tangan para Islam radikal, Islam fundamentalis.

Perlu dicatat disini bahwa di dalam ideologi Wahhabist - islam radikal, Muslim sangat dilarang untuk bekerja sama, berteman atau membantu siapapun yang bukan Islam dengan cara apapun. Dalam kepercayaan Wahhabist, para muslim dilarang untuk mencampuradukkan kebudayaan Islam dengan kebudayaan lain. Lebih jauh lagi, para Islam fundamentalis tersebut diajarkan untuk memiliki rasa kebencian terhadap Amerika Serikat karena negara kita berlandaskan hukum konstitusional, bukan tirani syariat Islam. Dua hal ini, yaitu penolakan islam radikal untuk berasimilasi dan terhadap bentuk pemerintahan Amerika Serikat, kasus-kasus seperti pembunuhan Amina dan Sarah Said terjadi di bumi Amerika ini.

Image

Di Dallas, Texas, Yaser Said diberitakan membunuh dua orang puterinya, Sarah (17) dan Amina (1 karena dia merasa budaya barat telah merusak kesucian putri-putrinya. Dia sekarang menjadi buronan, pihak penegak hukum meyakini bahwa dia dilindungi oleh komunitas Islam fundamentalis di Texas Utara.

Cerita yang sama juga ditemukan di bagian lain yang mempunyai populasi Islam cukup besar, termasuk Dearborn, Michigan, Herndon dan Virginia. Tidak cukup dengan penyiksaan fisik yang dihadapi para muslimah, mereka masih harus berhadapan dengan dogma sosial dan hukum kekerabatan yang juga membebani mereka.

Di hukum syariat Islam, barangsiapa melakukan perzinahan harus dihukum mati, umumnya digantung, dipenggal atau dirajam. Dan banyak ketidakadilan terjadi di sini, karena korban pelecehan sexual dan perkosaan malah sering dituduh melakukan perzinahan. Bagi Islam, kewajiban menghindari hubungan sex di luar nikah, dalam bentuk apapun adalah pada wanita. Di bawah hukum shariah, serangan sexual atau pemerkosaan hanya dapat dibuktikan apabila pemerkosa mengaku atau paling tidak ada empat saksi pria yang maju memberikan kesaksian bahwa memang pemerkosaan tersebut terjadi. Tetapi karena di Islam wanita berharga lebih rendah daripada pria, jarang sekali ada empat pria yang bersedia bersaksi melawan pria lain untuk memberikan dukungan bagi pihak wanita

Wanita yang mengaku bahwa mereka telah diserang secara sexual oleh seorang pria yang bukan suaminya, wanita yang mengaku dirinya telah diperkosa, sama saja mengaku bahwa ia telah melakukan hubungan sex diluar nikah. Tanpa adanya empat orang pria yang mau menjadi saksi, sekali lagi, empat orang pria yang mau menjadi saksi, maka serangan sexual tersebut akan dianggap sebagai perzinahan, dan sesuai dengan hukum yang berlaku, yang berzinah, harus dihukum mati.

Dan di lain pihak, karena wanita yang bertanggung jawab terhadap kesuciannya, meskipun terlihat sangat tidak adil, kenyataan yang terjadi adalah wanitalah yang paling banyak dihukum atas kasus perzinahan, meskipun di mata kita kultur Barat, mereka hanyalah seorang korban serangan sexual.

Ada ribuan, mungkin jutaan cerita seperti Zohreh & Azar, Sarah & Aminas dan Ayesha & Shamin dari berbagai penjuru dunia. Beberapa bahkan terjadi di Amerika Serikat, tetapi para pembela hak wanita tidak melakukan apa-apa. Organisasi kemanusiaan tidak melakukan apa-apa. PBB juga tidak melakukan apa-apa... sementara itu para wanita, gadis-gadis belia, para ibu, anak-anak perempuan dan bahkan cucu-cucu perempuan mereka mati satu per sat.u

Lahir sebagai perempuan di dunia Islam sama dengan terlahir sebagai kelas rendahan di bawah ajaran AlQuran. Lahir sebagai perempuan di dunia Islam, membuat anda belajar mengenai kematian di dalam kehidupan anda.

Seiring dengan apa yang saya pelajari tentang Islam, gerakan radikal dan ancamannya terhadap peradaban Barat. Saya menjadi semakin yakin tiap-tiap hari bahwa para wanita di lingkungan kitalah yang yang akan menjadi faktor utama dalam memotivasi gerakan melawan Islam.

Saya hanya bisa berdoa bahwa hal ini akan terjadi secepat mungkin, karena saat ini kita sedang mengalami kekalahan demi kekalahan di medan tempur.
Last edited by ali5196 on Mon Aug 12, 2013 12:55 am, edited 8 times in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Last edited by ali5196 on Sun Apr 06, 2008 5:21 pm, edited 1 time in total.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Image
I AM NOT OPPRESSED EITHER !
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

YAMAN: wanita yg keluar rumah & masuk parlemen = MELANGGAR ISLAM !
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=26896


Jadi Muslimah: Karunia atau Ketiban Duren?
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... .php?t=567

Muslimah : udah diperkosa, masih dihukum pula !
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=24760
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ki-t38756/
“Kami mengambil kesimpulan bahwa alasan atas kenaikan angka bunuh diri adalah komflik2 di dalam keluarga,” pemimpin studi Charité, Meryam Schouler-Ocak mengatakan kepada harian itu. “ Misalnya para gadis menginginkan seorang teman pria, atau mereka ingin ke klub2 dengan teman2 mereka. Atau bayangkan ketika seorang gadis harus menikahi sesorang yang tidak dia inginkan.”
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

PEMBUNUHAN: SEBUAH FAKTA KEHIDUPAN BAGI WANITA TURKI/Murder a fact of life for women in Turkey
2/20/2011
http://www.hurriyetdailynews.com/defaul ... 2011-02-20


Menurut data DepKehakiman, di thn 2009, hampir 1000 wanita dibunuh krn kekerasan domestik. Ini peningkatan drastis, sebanjyak 1400%, sejak thn 2002 yg 'hanya' menyaksikan tewasnya 66 wanita.

Thn 2003, 83 wanita tewas. Thn 2004, 164 wanita tewas. Thn 2005, 317 tewas. Thn 2006, 663 tewas. Thn 2007, 1.011 tewas. Thn 2008, 806 tewas dan thn 2009, 953 tewas. Peningkatan ini diakibatkan ketidakseimbangna gender dalam rakyat Turki yang semakin konservatif (baca: Islami).

“Semakin konservatif sebuah masyarakat, semakin mundur hak2 wanita,” kata Professor Aysel Çelikel, kepala Badan Dukungan bagi Kehidupan Kontemporer (the Support for Contemporary Living Association, or ÇYDD) kpd harian Hürriyet Daily News & Economic Review.

“Dari thn 2002 ke July 2009, total 12.678 kasus pembunuhan dan kekerasan,” kata menteri kehakiman pada parlemen. “Sekitar 15.564 orang diadili, 6.736 dihukum, 1.869 people dibebaskan dan 794 orang dibebaskan secara bersyarat.”

HAMPIR 1/2 DARI JUMLAH WANITA TURKI MENGALAMI KEKERASAN DOMESTIK

Menurut studi pemerintah berjudul 'Riset atas kekerasan Domestik terhdp Wanita TURKI,' 41.9% wanita Turki mengalami kekerasan fisik dan seksual. Wanita pada tingkat penghasilan rendah diserang sebanyak 50%, sementara wanita berpenghasilan tinggi tetapi mengalami kekerasan pada tingkat 28.7 %.

55.8% wanita yg lulus SD menghadapi kekerasan domestik, sementara 27.2 % wanita lulus SMA juga jadi korban, kata studi tsb.

48.5 % korban tidak melaporkan kekerasan tsb; wanita berpenghasilan rendah (54.1 %) dan wanita berpendidikan agak tinggi (37.5%) lebih besar kemungkinan untuk diam).

33.7 % mempertimbangkan bunuh diri sbg solusi atas problema mrk; 34.1% bagi wanita kelas rendah dan 37.6 % bagi wanita kelas tinggi. :snakeman:

Klik Alternatif Diskusi Kalau FFI Terblokir
Mirror
Mirror Rss Feed
Faithfreedom forum static
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Qanun penyebab tingginya kekerasan pada perempuan di ACEH
Selasa, 4 Juni 2013
http://www.merdeka.com/peristiwa/qanun- ... -aceh.html

http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/ne ... i-aceh.jpg
Ilustrasi perkosaan, pelecehan seksual, pencabulan. ©2012 Merdeka.

Pemberlakuan qanun (perda) syariat Islam di Aceh ternyata justru menimbulkan tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan. Hal ini lantaran kuatnya aspek intoleransi yang semakin mendesak kelompok perempuan.

Dalam catatan yang berhasil dikumpulkan jaringan perempuan Aceh yang tergabung dalam Jaringan Pemantau 231, dampak intoleransi bagi perempuan tergolong cukup besar, dan didominasi kasus kekerasan seksual. Parahnya, hal ini menyebabkan anak-anak perempuan selaku korban terpaksa mendapat penolakan untuk dapat mengakses pendidikan.

"Dampak itu muncul dari praktik intoleransi di Aceh, terutama bagai anak perempuan yang mengalami korban perkosaan. Akibatnya, anak perempuan yang demikian harus putus sekolah, karena sekolah tidak mau menerima anak tersebut. Ia dianggap memberi contoh yang tidak baik," ujar Koordinator Jaringan Pemantau 231, Andi Adriana, dalam Peluncuran Laporan Bersama Situasi Pemenuhan Hak-Hak Konstitusional Perempuan Aceh, di Jakarta, Selasa (4/6).

Adriana mengatakan, pemberlakuan qanun telah melenceng jauh dari tujuannya untuk menciptakan keteraturan dalam masyarakat Aceh. Bahkan, qanun itu justru mengancam keberadaan perempuan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.

"Ini memang tidak bisa dipungkiri. Misalnya larangan bagi anak perempuan dan laki-laki untuk duduk berduaan. Jika ketahuan, mereka akan dihukum oleh masyarakat luas, bukan oleh penegak hukum. Kadang mereka bahkan dinikahkan secara paksa atau disiram dengan air comberan," kata Adriana.

Lebih lanjut, Adriana menambahkan, pemberlakuan qanun juga bertentangan dengan sejarah perempuan Aceh yang menduduki derajat sangat terhormat (yi hukum ADAT! Islam menghancurkan hukum adat!). "Hal ini bahkan memperlihatkan penurunan dengan sejarah masa lalu, di mana perempuan Aceh tampak begitu sohor," pungkas dia. :lol:

Artikel Faithfreedom Indonesia
Mirror
Faithfreedom forum static
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

http://www.merdeka.com/peristiwa/terjad ... -aceh.html

Komisi Nasional Perempuan menemukan setidaknya terdapat 1.060 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang tahun 2011 hingga 2012. Data itu didapat dari survei bersama yang dilakukan Komnas Perempuan dengan jaringan perempuan Aceh yang tergabung dalam Jaringan Pemantau 231.

"Dari 561 kasus yang berhasil diverifikasi, diketahui bahwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan kasus yang dominan terjadi, atau sekitar 73,6 persen," ujar Koordinator Jaringan Pemantau 231, Andi Adriana, dalam Peluncuran Laporan Bersama Situasi Pemenuhan Hak-Hak Konstitusional Perempuan Aceh, di Jakarta, Selasa (4/6).

Selain KDRT, Adriana mengatakan, sebanyak 23 persen kasus kekerasan terjadi pada komunitas dan sisanya disebabkan penerapan Syariat Islam melalui penerbitan berbagai Qanun (perda Syariah) yang didominasi praktik intoleransi.

"Ada peningkatan yang cukup signifikan untuk setiap kasus kekerasan. Pada tahun 2011 ada 189 kasus KDRT, sedangkan pada tahun 2012 meningkat menjadi 224 kasus. Sementara itu, tahun 2011 hingga 2012 ada 74 kasus kekerasan di komunitas," kata Adriana.

Sementara itu, Komnas Perempuan juga menemukan telah terjadi 148 kasus kekerasan seksual di ranah publik dengan korban sebanyak 50 persen merupakan perempuan usia anak-anak dalam rentang usia dua hingga 18 tahun. Namun demikian, persoalan ini menjadi semakin parah lantaran sebanyak 82,7 persen kasus dilakukan orang yang dikenal baik oleh korban.

"Ini menunjukkan bahwa tidak ada jaminan perempuan, khususnya anak perempuan akan terlindungi dari tindakan kekerasan, meskipun bersama orang-orang terdekatnya," ucap Adriana. :supz: :supz:

23 persen kasus kekerasan terjadi pada komunitas dan sisanya disebabkan penerapa
Mirror
Faithfreedom forum static
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

saudi-hampir-3000-kasus-pelecehan-dalam ... un-t52748/

Artikel Faithfreedom Indonesia
Mirror
Faithfreedom forum static
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

DIBUANG KELUARGA DAN KINI TINGGAL DI TEMPAT PENGUNGSIAN WANITA SETELAH MELARIKAN DIRI DARI SUAMI BIADAB, INILAH NASIB TRAGIS WANITA AFGHAN YG JUGA ANGGOTA PARLEMEN YG KINI INGIN MENINGGALKAN NEGARANYA/Disowned by her family and in a shelter after fleeing her abusive husband, tragic fate of Afghan woman MP who now wants to leave her war-ravaged country
PUBLISHED: 18:06, 11 August 2013
http://www.dailymail.co.uk/news/article ... nored.html

Image
Noor Zia Atmar, 40, adalah politisi Afghanistan dari 2005 - 2010, tapi masy Islami Afghan membatalkan semua reformasi yg dicapainya

Wanita pertama yg menjadi anggota parlemen Afghanistan mengatakan ia tidak lagi diterima masyarakatnya sendiri setelah ia melarikan diri dari rumahnya, setelah melarikan diri dari suami yg memukulinya dan keluarganya sendiri yang membuangnya. ’

Noor Zia Atmar, 40, politisi yg kini tinggal di tempat penampungan wanita mengatakan bahwa kemajuan dlm hak persamaan gender akan mundur lagi begitu pasukan Barat menarik diri. Noor berhasil menghasilan UU yang melarang lebih dari 20 tindakan kekerasan terhdp wanita. Tapi, kini katanya, keadaan bagi wanita AFghan lebih parah. Setiap hari mereka dibunuh, kuping dan hidung mereka dipotong.Ini bukan saja terjadi pd wanita di pedesaan tapi juga terhdp wanita2 berpendidikan spt dirinya.

Tapi rupanya kaum fundamentalis merasa diri diatas angin dan berkampanye utk menutup tempat2 penampungan wanita dan menolak UU yg menjamin kursi bagi wanita dlm parlemen. Noor juga merancang UU yg menghukum pelaku pemerkosaan dan pernikahan dgn anak2 tapi ini tidak pernah diratifikasi oleh parlemen krn parlemen menyebut UU macam itu sbg 'TIDAK ISLAMI.'

Ia menikahi seorang businessman yang tidak suka dgn kampanye-nya bagi wanita dan melarang istrinya keluar rumah. Kata Noor, 'Kalau ia lagi mabuk, ia memerintahkan saya utk melepaskan sepatunya. Lalu ia akan teriak2 pada saya dan menuntut agar saya memasang kembali sepatunya dst. Kalau saya menolak, ia akan memukuli saya. Ini memang penyiksaan.' Suaminya melarangnya menggunakan telpon dan menolak permintaan istrinya bagi perceraian. Apalagi setelah keluarganya juga melarangnya bercerai. 'Mereka melihat luka2 memar pada wajah saya dan luka2 tusukan, tapi mereka bilang perceraian akan membawa aib bagi keluarga,' katanya.

Ia kini hidup di tempat penampungan wanita dan mencari suaka di luar negeri. :snakeman:

DIBUANG KELUARGA DAN KINI TINGGAL DI TEMPAT PENGUNGSIAN WANITA SETELAH MELARIKAN
Mirror
Faithfreedom forum static
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Dua Cerita Brutalitas terhdp Wanita di AFGHANISTAN: Komisi HAM Independen Afghanistan mengatakan jumlah kasus kekerasan terhdp wanita di thn 2013 meningkat 24.7% dibandingkan dgn tahun lalu
BBC News, December 18, 2013
http://www.rawa.org/temp/runews/2013/12 ... z2nwUV8rBC


Dua kasus kekerasan terhdp wanita mengagetkan Afghanistan.

Kasus pertama datang dari Kundu, 3 tahun setelah pasangan sejoli dirajam sampai mati, polisi menyelamatkan seorang wanita yg hampir dirajam. Kasus kedua melibatkan seorang wanita bernama Sutara, 30thn. Suaminya memotong bibir dan hidungnya setelah ia menolak menyerahkan perhiasannya agar si suami bisa membeli narkoba.

Image
Sutara di RS di Herat

Jadi ingat kasus ini nih:
Image


Kasus pertama: si wanita diceraikan suami dan tinggal dirumah ayahnya yg sering dikunjungi anggota2 Taleban yg mencari makan minum gratis. Kawasan itu memang dikuasai Taleban. Setelah ayahnya bosan dgn kelakuan nebeng Taleban ini dan krn takut ia nantinya juga disangka anggota Taleban, ia mengatakan agar mrk pergi ke mesjid saja utk dapat makan minum gratis. Pihak taleban tersinggung dan menculik puterinya dan ingin menghukum ayahnya dgn merajam puterinya. Polisi sampai harus bergulat selama dua jam utk mendapatkannya kembali.

Kasus kedua, Sutara dinikahi kpd suaminya saat ia baru 11 thn dan sejak itupun, sejak kerja di Iran, calon suaminya sudah jadi pecandu heroin. Karena kehabisan uang utk beli heroin, suaminya meminta agar Sutara menyerahkan perhiasannya; Krn dia menolak, suaminya memukulinya sampai pingsan. Saat ia pingsan, suaminya meusuk kepalanya bbrp kali dan merusak wajahnya. Ini semua dilakukan didepan keempat puterinya. Mrk semua kini menderita trauma.

Kebanyakan kasus kejahatan terhdp wanita di Afghan tidak dilaporkan.

Berikut daftar bbrp kejahatan terhdp wanita yg ketahuan:

17.12.2013: Wanita dipenggal di Badghis
28.11.2013: Dua wanita ditemukan digantung dari pohon, telanjang
25.11.2013: Suami bunuh istri
23.10.2013: Orang tua penggal puteri dan pacarnya dan membuang jenazah2 mrk di kuburan
19.10.2013: Wanita AFghan boleh dapat pendidikan tapi masih menghadapi kawin paksa.
07.10.2013: Kekerasan terhdp wanita meningkat di bagian tenggara
29.08.2013: 125 wanita menghadapi kekerasan dlm 5 bulan.
16.08.2013: Kekerasan domestik menelan 4 nyawa.
23.07.2013: Bocah 3 tahun DIPERKOSA; wanita ditikam suami.
08.07.2013: DItemukan jenazah gadis dgn tanda2 penyiksaan.

Dua Cerita Brutalitas terhdp Wanita di AFGHANISTAN: Komisi HAM Independen Afghan
Mirror
Faithfreedom forum static
User avatar
gema
Posts: 1097
Joined: Sun Sep 08, 2013 10:27 pm

Re: Wanita dlm Islam : Menderita KeBIADABAN sebuah ideologi

Post by gema »

Ane bayangkan gimana ya bila seperti netter muslimah Vhee dll hidup dilingkungan syariah islam dan melihat live setiap kejadian diatas. mungkin kagak dia koar-koar seperti sekarang ini dalam membela ajaran si mamad? walahualam..
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Kekerasan Seksual dan Berkurangnya Perwakilan berarti bhw Revolusi Arab Memperburuk Keadaan
Tuesday 12 November 2013
http://www.independent.co.uk/news/world ... 33608.html

Menurut riset sk The Independent UK, kekacauan politik di Mesir membuatnya menjadi negara yg paling buruk bagi wanita di dunia Arab.

Kekerasan seksual, jatuhnya jumlah perwakilan wanita di parlemen serta meningkatnya Islam ekstrim mendorong negara itu ketempat paling bawah dlm daftar hak azasi wanita. Mesir jatuh ke ranking 22 dibawah Iraq & Saudi Arabia – dlm polling atas 22 negara Arab & perlakuan mereka terhdp wanita.

Pulau Komoros, dimana wanita menempati 20% posisi menteri dan istri2 bisa memiliki tanah atau rumah setelah perceraian, menempati tempat teratas. Diikuti oleh Oman, Kuwait, Jordan & Qatar. Lebih dari 300 ahli gender dari negara2 Liga Arab dan Syria menilai negeri2 tsb dlm hal isu2 yg menyangkut hak wanita, politik, hak reporudkusi dan kekerasan gender. Iraq dianggap sbg negara paling buruk nomor dua setelah Mesir, diikuti dgn Saudi Arabia, Syria & Yemen.

Dlm hal politik, Revolusi di Mesir menurunkan perwakilan wanita di parlemen dari 12% ke 2%. Padahal revolusi Arab (arab spring) diharapkan menawarkan kesempatan2 baru bagi wanita. .

Sunat wanita sangat umum di Mesir. 27.2 juta wanita disunat genitalianya, angka yg paling tinggi di dunia, menurut UNICEF.

Kekerasan Seksual dan Berkurangnya Perwakilan berarti bhw Revolusi Arab Memperbu
Mirror
Faithfreedom forum static
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Muslimah yg mulai MUAK dgn Islam:

Image
Dari fesbuk Women Against the Sharia

Muslimah yg mulai MUAK dgn Islam:
Mirror
Faithfreedom forum static
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Terjemahan kutipan diatas: ''Saya setuju dgn Bangkitnya Wanita di Dunia Arab krn selama 20 thn saya tidak boleh merasakan angin di rambut dan tubuh saya''

Krn tekanan Muslim, Fesbuk mencabut foto itu tapi foto tsb sudah terlanjur beredar! =D> \:D/

Artikel Faithfreedom Indonesia
Mirror
Faithfreedom forum static
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

TURKI: SEMAKIN ISLAMI, SEMAKIN MENINGKAT KEKERASAN TERHDP WANITA
http://www.jihadwatch.org/2014/02/re-is ... ed-in-2013

(ANSAmed) – ISTANBUL, FEBRUARY 21 – Jaringan Komunikasi Independen/Independent Communications Network (Bianet), sebuah NGO yg bermarkas di Istanbul, mengumumkan bhw kekerasan terhdp wanita di Turki meningkat di thn 2013, dibandingkan dgn thn 2012.

Menurut laporan tahunan Bianet di thn 2013, dari kasus2 yg dilaporkan: 214 wanita dibunuh, 167 diperkosa dan 161 dilecehkan secara seksual.

Serpil Kemalbay, wakil serikat buruh wanita/the Women’s Trade Union Initiative (IMECE), menuding meningkatnya kekerasan terhdp wanita ini pada kebijakan konservatif dan dominasi lelaki oleh pemerintah sekarang. “Kekerasan lelaki terhdp wanita dianggap sah,” katanya. “Saat ini UU melindungi keluarga, tetapi tidak pihak wanita.”

49% wanita dibunuh suami, 13% dibunuh saudara & 12% dibunuh pacar/tunangan. 10% dibunuh oleh mantan suami atau mantan pacar dan 5% dibunuh oleh ayah mereka sendiri.

Menurut laporan, salah satu alasan yg mengakibatkan kekerasan ini adalah krn pihak wanita menuntut cerai. :axe:

TURKI: SEMAKIN ISLAMI, SEMAKIN MENINGKAT KEKERASAN TERHDP WANITA
Mirror: TURKI: SEMAKIN ISLAMI, SEMAKIN MENINGKAT KEKERASAN TERHDP WANITA
Faithfreedompedia static
isaku
Posts: 184
Joined: Mon Jun 18, 2012 3:37 pm

Re: Wanita dlm Islam : Menderita KeBIADABAN sebuah ideologi

Post by isaku »

apapun ideologinya bisa ditafsirkan keliru, apapun kekuasaan (termasuk suami) bisa disalahgunakan.
siapapun bisa mengumpulkan sekian banyak kekeliruan, demikian sebaliknya:)
User avatar
prisca
Posts: 791
Joined: Sat Mar 23, 2013 7:28 pm

Re: Wanita dlm Islam : Menderita KeBIADABAN sebuah ideologi

Post by prisca »

isaku wrote:apapun ideologinya bisa ditafsirkan keliru, apapun kekuasaan (termasuk suami) bisa disalahgunakan.
siapapun bisa mengumpulkan sekian banyak kekeliruan, demikian sebaliknya:)
terkadang yang putih pun terlihat hitam yang hitam pun terlihat putih, tapi apakah benar sebuah ideology agama yang seharusnya menjadikan hidup manusia yang bernaung di bawahnya menjadi lebih rohani penuh ketenangan dan kedamaian melahirkan kekejaman2 yang tidak pantas dilakukan, terlebih kepada wanita, yang secara fisik tidak lebih kuat dari pria
Post Reply