Jarum_Kudus wrote:
Ya itulah, sekalipun menyelidiki dan mengalami, tapi tetap saja kan tak bisa memberikan bukti yang kongkrit, yang bisa diperiksa setiap orang di waktu kapapun, manapun. Makanya banyak yang gak percaya termasuk gw.
bro, bukti konkrit apa yang anda minta ?? paper dan penelitian resmi dari universitas2 pun sudah ada dan banyak kok ... makanya coba googling dong ...
ini malah lebih konkrit dari kepercayaan kalau Tuhan di jaman Musa ngasih 2 loh batu dan jadi tiang api dan awan ... mana bukti konkritnya ?? hayooo siapa tau tuh memang musa sendiri yang memahat tuh batu dan tiang awan dan api itu tidak pernah ada kan ??
(tidak untuk diperdebatkan)
Jarum_Kudus wrote:Kalau Anda telah mengalami reinkarnasi, tolong beritahu kami dalam bentuk manusia/makhluk apakah Anda hidup di jaman dulu? Telah berapa kali Anda bereinkarnasi? Ini pertanyaan2 yang tak mungkin dijawab, bro. Reinkarnasi itu sama seperti trinitas, jihad, tauhid, dll, yang semuanya bagi saya hanyalah teori ciptaan manusia saja.
saya masih sangat terbatas, tapi dalam pengetahuan saya yang terbatas itu, saya sudah pernah lahir menjadi manusia, mahluk bukan manusia, pemakan manusia dan mahluk lain ... jumlahnya ... well rahasia (but I know the exact number), tapi nanti saya dibilang halusinasi. Beberapa fakta yang tidak pernah saya ngerti di kehidupan ini pernah saya crosscheck dengan orang lain yang ngerti dan menjelaskan artinya kepada saya
ini cerita saya, kalau saya pernah jadi seorang Lama junior di Nepal kuno ... saya bisa menggambarkan landscape disana, yang didominasi batuan2 mirip di stockpile hasil tambang, udara yang dingin, rumah dan dekorasinya, bahkan saya ingat disuguhi minuman dari teko logam bentuknya aneh yang ternyata isinya teh dicampur mentega yang rasanya menurut standar lidah saya sekarang nggak karuan, adat istiadat, hal hal pernak-pernik yang boro-boro saya ngerti ... pengalaman ini saya simpan di Hati, sampai suatu saat di tahun 2008 dikenalkan seorang Lama yang dari Nepal yang datang ke Indonesia. Karena ngobrolnya asik, saya penasaran ingin tanya ... saya buka kertas HVS, saya gambarin yang saya lihat saya alami, saya rasakan ... dan semuanya dibenarkan sama si Lama yang bengong melihat saya ngerti pernak pernik adat daerah situ yang saya bahkan belom pernah melihatnya dalam kehidupan ini ... malah at the end of the day dia bilang saya harus cari goa (maksudnya disuruh bertapa) ... yaelah malah sayanya bingung ...
ini baru satu ...
Jarum_Kudus wrote:Saya sih tak begitu dalam melihat kehidupan. Buat gw, kehidupan itu hanya sekali, dan meskipun banyak kekecewaan dan penderitaan, pada umumnya hidup gw itu sangat indah. Meskipun indah, gw tak mau hidup berulang-ulang-ulang terus-terusan. Untungnya, memang TIDAK ADA sama sekali bukti yang menunjukkan reinkarnasi itu ada.
ada atau tidak tergantung pada anda melihatnya, kalau kesaksian orang2 yang mengalaminya yang sudah sampai dijurnal ilmiah masih nggak cukup ya saya nggak tahu harus bilang apa ...
mirip dengan Islam yang berpikiran tertutup ... pokoknya kalau Muhammad itu pedofil ndak mungkin, walau bukti sudah dijabarin ... karena saya yakin dan percaya dan muhammad itu manusia termulia ?? Truth will be seen if you keep your heart and mind open
memang hidup ini indah, anda benar sekali dalam hal ini ... tapi tanyakan pada mereka yang tinggal di kolong jembatan ... indahkah ?? pada orang yang lahir idiot ... apakah kehidupan indah yang anda alami itu NYATA di mata mereka ?? of course not ... tapi nyata karena anda alami sendiri ... demikian pula dengan saya bro
Jarum_Kudus wrote:Bayangin, semilyar tahun yang lalu berapa sih jumlah manusia? Paling dikit banget. Tapi sekarang udah 6 billion. Dari mana datengnya jumlah manusia yang membludak seperti itu? Dulu kok gak ada? Apakah manusia2 itu hasil reinkarnasi para binatang/serangga yang telah berbuat baik sehingga tuhan mengaruniakan mereka naik pangkat jadi manusia?
masalahnya diatas saya sudah bilang, manusia mengandalkan 5 inderanya yang serba terbatas, mana bisa mencerap yang tidak terbatas ??
anda ngerti kenapa dunia ini dibilang mau kiamat, orang2 di India nggak pusing .. karena buat mereka kiamat itu sudah berulangkali terjadi ...
gini deh, ada ratusan milyar GALAKSI di alam semesta ... diambil dua ratus milyar ajah deh ...
dari dua ratus milyar itu, anggap masing2 punya 100 milyar bintang seperti Bima Sakti kita ... jadi ada 20,000,000,000,000,000,000,000 bintang di dalam alam semesta ...
dari 20,000,000,000,000,000,000,000 bintang itu anggap ada 1 planet dengan chance 0,000000001 % yang memiliki kehidupan = 2,000,000,000,000,000
dari planet yang memiliki kehidupan itu anggap sepersejutanya ada mahluk cerdas, itu masih 2,000,000,000 planet ...
dua milyar planet berkehidupan cerdas ... what are we ?? just a tiny speck in the universe ...
dan ini belum dalam spiritual menghitung dimensi lain
Jarum_Kudus wrote:Apakah Anda pernah melihat Muhammad di neraka, atau bertemu Muhammad di alam gaib? Semua doktrin kepercayaan itu hanya sekedar teori, sedangkan penglihatan di alam gaib adalah fakta yang bisa diperiksa setiap orang yang sanggup pergi ke alam tersebut. Contohnya bung harahap melihat jin berwarna pucat, abu2, dan ini disetujui oleh rekan2 lain yang sudah melihatnya. Tapi tak satu pun dari kalian (Muslim dan non-Muslim) yang sanggup bertemu dan bicara dengan Muhammad di alam gaib.
belum pernah dan tidak mau kesana, ngapain ... tujuan belajar beginian bukan supaya bisa melihat ini itu kok ... dan hati2 masalah ke alam gaib, karena pandangan batin / hati kita tidak bersih, maka apa yang terlihat BISA SALAH ...
contoh, saya percaya malaikat itu mahluk seperti bayi bersayap ... maka saya akan "menciptakan" wujud malaikat dari perjalanan saya
lagipula untuk apa memastikan muhammad ada dimana ? apakah dengan mengetahui itu, membantu saya mendekatkan diri padaNya ?? enggak sama sekali ... buat apa kemudian ??
inilah bedanya bro ... bukan berarti karena suatu hal tidak ada dalam konsep yang kita pelajari dari kecil, maka itu salah ...
Jarum_Kudus wrote:Jika Muhammad, Yesus, budha, ahura mazda, Mirza Ghulam Ahmad muncul di hadapan umatnya sekarang, tanpa mampu meyakinkan umatnya bahwa itulah mereka, maka sebaiknya para umat itu beramai-ramai meninggalkan agama2 mereka semua.
Maksud saya sudah jelas: Jika Anda bisa melihat para tokoh penting tersebut di alam ghaib dan bercakap-cakap dengan mereka, tentunya ilmu gaib atau mistik Anda akan sangat berguna di sini.
dalam cerita diatas, saya hanya menjadi rasional kok ... soalnya apa sih yang dipercayai versus kenyataan ?? sampai sekarang pun ada orang yang mempercayai Jesus hanya tokoh rekaan ... atau Muhammad membelah bulan
maksud saya, tanpa Hati yang bersih, manusia yang hanya melihat wujud fisik bisa tertipu
saya rasa anda keliru menafsirkan "kemampuan gaib" saya ... hehehehee ... bukan, bukan untuk nanya2 kepada nabi/orang sakti/ atau siapapun ... tapi hanya untuk pembelajaran, untuk menyadari kefanaan tubuh fisik dan keMaha Kasih an Tuhan ... selain itu tidak ada gunanya menurut saya
dalam kitab Bhavisya Mahapurana, diceritakan Raja Shalewahin bertemu Issa Masiha ... dia bertanya siapa orang berkulit terang yang duduk dan tampak agung, Issa Masiha menjawab bahwa dia berasal dari negeri seberang, Si Raja bertanya apa agamanya ... Issa menjawab Kasih Tanpa Batas, dan si Raja langsung turun dari gajahnya dan mencium kaki Sang Master ...
seorang Raja menyadari siapa yang ada di depannya, tanpa peduli bajunya apa, keturunan siapa, dll dll ... Hatinya menyadari dia sedang berada di depan seorang Master, seorang Guru Agung, dan dia menyembah mencium kaki Sang Guru ... berapa dari kita yang memiliki kualitas seperti beliau ?
kita melihat atribut, melupakan Kebenaran ... kita terhibur dengan surga dan neraka, tapi melupakan Tuhan sejati, yang kita cintai cuma atributnya, Maha ini itu, sanggup ini itu ... makanya kaum sufi dulu bilang siram neraka dan bakar surga, agar manusia mencintai Tuhan karena memang Tuhan layak dicintai
note : ajaran sufi berasal dari mistik persia yang diberi baju islam, ajarannya luhur, TAPI BUKAN ISLAMI ... sama dengan ajaran luhur nusantara yang diberi baju islam (kejawen) agar tidak punah
Jarum_Kudus wrote:Jika reinkarnasi itu memang ada dan bisa dipelajari, diselidiki, maka dalam bentuk apakah Muhammad bereinkarnasi lagi setelah mati? Kan gak ada tuh yang tahu? Kemungkinan besar "Muhammad baru" hasil reinkarnasi juga tak tahu bahwa dia itu dulu adalah nabi jahat, sehingga ada kecenderungan besar melakukan kejahatan yang serupa di tempat barunya.
sebenarnya bisa dicek kok bro ... cuma kita tidak pernah melakukannya karena tidak ada faedahnya
dan buat apa kita melihat hasil reinkarnasi si gila muhammad ?? wong sudah bertumpuk2 bukti kalau dia manusia jahat, dan BUKAN NABI ... kurang apa ??
Jarum_Kudus wrote:Andaikata reinkarnasi itu kita sadari saat ini dan bisa kita periksa secara seksama dan buktikan secara ilmiah, maka kita semua tentunya sekarang bisa belajar dari kesalahan2 kita di masa lalu, di kehidupan yang dulu. Cukup hanya dengan 2 atau 3 kali kehidupan saja kita bisa menjadi manusia yang jauh lebih sempurna atau mendekati sempurna, dan tak akan melakukan kesalahan fatal yang sama lagi. Tapi faktanya kan tidak begitu?! Tak ada satu pun dari kita semua ini yang pernah merasakan kehidupan di jaman dulu sebagai MANUSIA atau MAKHLUK LAIN. Anda sendiri juga tidak, bung BLF.
itu kan pendapat anda dan saya hargai itu ... tapi rahasia Jiwa tidak semudah itu ... logika anda versus kenyataan ajah deh
seorang saudara saya perokok berat ... kemudian dia harus pasang ring di jantungnya ... wah takutnya setengah mati ... mestinya kan dia berhenti merokok kan ?? ya iya ... berhenti ... tapi 3 tahun kemudian sampai sekarang yang merokok lagi ... ini baru sekali kehidupan
inilah kecenderungan manusia, dan sangat manusiawi ...
seorang master dulu berkata
Banyak sekali kehidupanku di masa lalu ... demikian pula denganmu ...
Aku mengingat semuanya ... kamu tidak
Jarum_Kudus wrote:Karena kita tak merasakan reinkarnasi, tidak mungkin tahu kehidupan kita di jaman dulu, tidak tahu kesalahan apa yang kita perbuat di jaman dulu di kehidupan yang lain, maka bagaimana mungkin kita sekarang dihakimi (mengalami samsara) karena sesuatu hal/kejadian/perbuatan yang tak akan pernah kita ketahui sampai mati? Di dunia ini, Hakim menetapkan hukuman pada setiap manusia karena perbuatan yang telah dilakukan dan diketahui oleh manusia tersebut. Dengan kata lain, manusia itu tahu mengapa dia dihukum.
Andaikata kita dihukum dengan hidup kembali di dunia saat ini, maka apa sih kesalahan kita yang dulu, dan bagaimana cara memperbaikinya, dan bagaimana kita tahu bahwa kali ini kita tak akan mengalami samsara lagi?
karena ANDA tidak merasakannya bukan berarti tidak ada yang bisa dan tidak ada yang merasakannya lho
saya seumur hidup tidak pernah melihat mahluk yang namanya zebra ... saat orang lain menceritakan ada mahluk seperti kuda cuma belang2 item putih, saya bisa sih bilang padanya TIDAK SATUPUN DARI KITA PERNAH MELIHAT MAHLUK SEPERTI ITU ... ANDA JUGA TIDAK ?? dan jujur, pendapat ini TIDAK SALAH
contoh lain dalam kehidupan saya ... sebelumnya tidak pernah melihat anak punk, saya taunya cuma dari internet ... saya pikir itu hanya komunitas kecil, yang tidak bisa dibuktikan keberadaannya sampai saya diajak gatheringnya ... eh ternyata BUANYAK SEKALI ... gile .... nggak nyangka loh
just because I think so and I see so does not necessarily become general truth kan ??
anda bukan saya dan anda tidak tahu apa yang sudah dan pernah saya alami, tapi kok bisa menggeneralisir kalau saya tidak tahu ?? saya tidak mungkin mengalami ini itu ??
dan anda melihat samsara sebagai hukuman Tuhan ?? weleh ... saya memandang lingkaran ini adalah metode sempurna yang paling indah untuk memastikan bahwa kita bisa pulang seutuh-utuhnya kepadaNya kelak. Tuhan TIDAK MENGHUKUM ... tapi apa yang kamu tanam ya harus kamu bayar ...
banyak kok temen2 saya yang mengalami hal-hal seperti ini dan mereka memang (sorry) komunitas tertutup ... karena sama dengan pemikiran anda, 99% manusia nggak bakal percaya kok malah kita akan dianggap gendeng, yeah ... we're crazy on world's standard
banyak dari mereka memahami kesalahan mereka di masa lalu dan melihat mengapa mereka disini sekarang ... tapi memang tingkatan ini bukan untuk orang awam
saya rasa cukup disini, semoga bisa menjadi pembelajaran