Joe Andmie wrote:Lha, tuduh aja belum ,sesiapa yang memvonis. Cuba tengok lagi apa yang anda tulis " Karena yang saya ajarkan malah justru berbahaya bagi orang lain. "
Jadi perkiraan saya saja, jangan dulu punya asumsi buruk.Waspada sama curiga itu lainlah.
Sesungguhnya soalan poligami dialamatkan ke muslim itu tidak tepat. Saya ingat satu permasalahan yang akhirnya kepenjara karena kyai yg cukup top ini berkawin lagi dengan gadis muda. Sampai2 lembaga pelindungan anak ikutan turun tangan membela sigadis ini. Ini sih membenarkan yang sudah benar.(Saved?tanya laptop)
Dukun? ini image yang seram buat kebanyakan masyarakat. Seperti halnya dengan setan2 yang mulai evolusi,kuntilanak sudah pakai bikini,dukunpun ikutan pakai jas, buka kantor.
Dalam praktek tentulah dimulai basmalah dan diakhiri insya allahlah,itu mantra utama untuk memanggil pembantu menerjemahkan buah fikiran sipasien.Seterusnya pakai bahasa ibu, berapakah yang mengerti bahasa arab? Kalau dengar ada yang lancar sikit bercakap arab, acung jempol buat majikan.
Mukjizat.....tuhan menghendaki siapa yang disesatkan, siapa pula yang dapat pahala. Itulah maha adilnya allah, jadi kalau mukjizat tak dapat, alhamduilah itu nasibku sudah ditentukan, kalau ada yang kasih biaya kePalestina, daftar ya.
Maaf bro, lama2 jadi tukang lawak. Tapi percaya, saya mengasihi setiap muslim , semoga Indonesia maju.
Wassalam.
Rasanya bro main comot saya kalimat
" Karena yang saya ajarkan malah justru berbahaya bagi orang lain. ", karena konteksnya adalah jika agama yang saya ajarkan itu hanya berdasarkan
feeling bukannya logika, Islam kejam tapi ada logikanya. Coba baca sekali lagi, jadi maaf kalau kata-kata saya sepertinya kasar.
Kyai kawin dengan gadis muda tidak masalah, yang masalah jika si gadis tidak cukup umur, tapi memang di Indonesia ini, masih ramai yang miskin, jadi biarlah kawin dengan yang berumur tapi ada harta daripada terbiar menjadi pengemis atau lagi-lagi menjadi miskin. Lagipula, ini bukan fenomena massal yang mesti dikhuatirkan, ini hanyalah satu anomali dalam jutaan contoh perkawinan yang bisa diterima masyarakat. Banyak hal di Indonesia yang tidak ideal, tapi kita suka melihat yang aneh-aneh ketimbang yang jelas nyata baidab, seperti pemerkosaan yang biasanya pelaku adalah orang dekat si korban.
Saya pikir dukun atau jampi itu hanyalah konteks budaya, kalau dalam budaya Kristen Afrika, tentu lain. Saya sudah memberi video di youtube, bahwa dalam masa dahulu dukun mesir kuno juga memakai kata Yahweh, atau yang kedengaran seperti itu. Dan, sudah saya jelaskan, penggunaan nama bismillah itu ada hujahnya dalam kisah Nabi Ayub dalam Bible, dimana disitu Setan meminta izin Tuhan Bapa untuk mengganggu Ayub.
Maaf, bro, bahasa melayu bro teruk, apatah lagi bahasa Indonesia, coba pilih yang mana satu yang bro kuasai, karena bro meluahkan isi fikiran sangat lintang pukang.
Terima kasih.